NIM : 06061381722068
Dosen Pembimbing :
Dr. Sukirno
Universitas sriwijaya
2019/2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Cabang olahraga bola voli merupakan salahsatu cabang olahraga yang telah populer
diIndonesia bahkan di dunia. Di samping itu, cabangolahraga bola voli sebagai alat pendidikan
yangmasuk dalam pendidikan jasmani olahraga dankesehatan di sekolah. Kata olahraga
sebetulnya berasal dari bahasa Jawa yaitu “olah” dan “rogo”,yang berarti gerak badan (Sukirno
dan Waluyo,2012:1).
Olahraga merupakan bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam
permainan,perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensitas dalam rangka memperoleh rekreasi,
kemenangandan prestasi optimal. Kesegaran jasmani adalahmerupakan terjemahan dari kata
physical fitnessyang dapat diartikan sebagai kondisi jasmani yang menggambarkan kemampuan
jasmani, dapat pula diartikan kemampuan seseorang untuk melakukansuatu pekerjaan tertentu
dengan cukup baik, tanpa mengakibatkan kelelahan. Selain itu, kesegaran jasmani merupakan
aspek fisik dari kesegaran yang menyeluruh, yang memberi kesanggupan kepada seseorang
untuk menjalankan hidup produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik
yang layak (Widiastuti,2011:13)
Cabang olahraga bola voli merupakan cabangolahraga yang sudah memasyarakat dan
digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, baik anak-anak, remaja hingga orang
dewasa. Cabangolahraga ini memiliki animo yang cukup besar,dan bukan hanya dari kalangan
bawah saja, tetapi dari seluruh lapisan masyarakat dari perkotaan hingga keplosok desa. Menurut
Warsidi (2010:1),bola voli adalah “olahraga permainan yangdimainkan oleh dua grup
berlawanan, yang masing-masing grup memiliki enam orang pemain.Terdapat pula variasi
permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain”.
Permainan bola voli sangat digemari oleh masyarakat karena permainannya yang mudah
dilakukan dan tidak membutuhkan ruang yang cukup luas, sehingga banyak dijumpai lapangan
bola voli walaupun mudah dimainkan memerlukan keterampilan dasar bermain yang memadai.
Beberapa keterampilan dasar tersebut antara lain passing yang meliputi passing bawah dan
passing atas, smash dengan berbagai variasi, hadang bola secara perorangan maupun
berpasangan, sertaservis yang meliputi servis bawah, servis atas danservis lompat. Teknik dasar
tersebut yang harus dikuasai oleh para pemain pemula, dengan bimbingan pelatih dan guru
penjas maka teknik-teknik dasar tersebut akan dikuasai dengan sebaik-baiknya dengan cara
latihan dan model-model pendekatan yang baik.
Pada mulanya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk memulai suatu permainan
sesuai dengan kemajuan permainan.Akan tetapi, jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan
suatu serangan awal untuk mendapat nilai agar suatu regu berhasil meraih kemenangan.Dalam
membangun suatu serangan, sebaiknya dilakukan dengan pelaksanaan servis atas, karena servis
atas cenderung keras atau kuat. Apabila servis atas ini dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya,
maka peluang untuk menambahkan pun semakin besar, karena servis pada permainan bola voli
modern ini, digunakan untuk mendapatkan poin,bukan sekedar menyajikan bola kearah lawan.
Di dalam permainan bola voli kemampuan servis atas sangat diperlukan. Penguasaan servis atas
yang baik akan membantu proses penyerangan dalam bermain bola voli.
Berdasarkan masalah di atas penulis tertarik melakukan penelitian pada cabang olahraga
bola voli, khususnya pada teknik servis atas. Maka judul penelitian ini adalah: “Pengaruh latihan
push up terhadap hasil servis atas permainan bola voli pada siswa.
1) Teknik servis
Teknik servis ada 3 macam, yaitu:
(1) Servis Bawah adalah cara melakukan pukulan dari daerah servis memukul bola
dengan tangan dari bawah sebagai usaha menyajikan bola ke daerah lawan dalam
permainan.
(2) Servis Atas adalah cara melakukan pukulan permainan dari bawah servis dengan
memukul bola dari atas kepala sebagia usaha menghidupkan bola ke dalam
permainan.
(3) Servis Lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah dengan
melompat setelah bola dilambungkan keatas dengan satu tangan atau dua tangan.
2) Teknik Passing
Teknik passing pada permainan bola voli ada dua teknik, yaitu:
(1) Passing Bawah merupakan teknik yang sangat penting terutama untuk menahan
serangan lawan pada bola-bola smash yang sangat keras.
(2) Passing Atas adalah mengambil bola atau mengoperkan bola atau mengumpankan
bola kepada teman, tapi bila ada kesempatan yang baik, langsung diteruskam kepada
lawan sebagai gerak tipuan untuk mendapatkan poin.
3) Teknik Block
Teknik block ini adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang pemain yang
berada didekat net/pemain depan yang bertujuan untuk menutupi atau membendung
datangnya bola dari serangan lawan (Syarifudin, 1997:58).
2) Jaring (Net)
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak
lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jarring berukuran 10x10 cm, tinggi
net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih
selebar 5 cm. Untuk lebih jelas, lihat gambar berikut ini.
3) Antena/Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional,
di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari
tepi jarring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fiber gelas dengan ukuran panjang 180
cm dengan diberi warna kontras.
4) Bola Voli
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintesis yang bagian
dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Sedangkan beratnya 260 gram sampai dengan 280
gram, tekanan di dalam bola harus 0,39 – 0,325 kg, sesuai dengan standar FIVB.
5) Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5
orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero.
1) Sikap Permulaan
Berdiri di daerah servis dibelakang garis akhir dan antara perpanjangan garis samping,
dengan salah satu kaki di depan, kaki kanan di depan bagi yang menggunakan tangan kiri,
sebaliknya kaki kiri yang di depan bagi yang menggunakan tangan kanan. Bola dipegang dengan
tangan kiri atau tangan kanan.
2) Gerakan Pelaksanaan
Bola dilambungkan di depan pundak tangan pemukul lebih tinggi dari jangkauan tangan
pemukul, tangan pemukul di ayunkan segera memukul bola berada sejangkauan tangan pada
bagian tengah belakang bola, sehingga gaya yang di berikan terhadap bola berjalan memotong
garis tengah bola. Untuk lebih jelas, dapat melihat gambar berikut.
3) Gerak Lanjutan
Gerak lanjutan tangan pemukul segaris dengan gaya yang dihasilkan, kaki yang
dibelakang melakukan kedepan, sehingga berat beban berpindah ke depan dan segera memasuki
lapangan permainan. Jika pukulan dengan sangat keras sekali makatidak perlu dilakukan gerakan
lanjutan.
Menurut Nurhasan (1992:44) mengemukakan bahwa “latihan push-up adalah salah satu
bentuk latihan yang digunakan untuk mengetahui kekuatan otot lengan”. Menurut Nala
(2011:109) tolak angkat badan atau push-up merupakan peningkatan kekuatan otot secara
eksternal dalam pelatihan meningkatkan komponen biometric. Menurut Sukirno (2012:166),
push-up adalah untuk mengetahui kekuatan dan daya tahan otot tangan, terutama pada pada m.
Bicep brachi dan m. Tricep brachi. Menurut soekarman (1989:15) tujuan push-up adalah untuk
mengukur kekuatan dan ketahanan lengan. Menurut Widiastuti (2011:83) tujuan push-up untuk
mengukur kekuatan dan daya tahan tubuh bagian atas. Dan menurut Widiastuti (2011:82) ada
empat petunjuk pelaksanaan untuk melakukan push-up, yaitu: 1) Peralatan : Matras atau bidang
yang datar, 2) Posisi awal : Teste berdiri berhadapan, sehingga salah satu diantaranya mereka
dapat menjadi penghitung gerakan, Teste menelungkup dan menempatkan telapak tangan di
lantai dibawah dada peserta tes. Kedua tangan peserta tes terletak di lantai di bawah kedua
bahunya, siku dipertahankan atau dikunci dalam keadaan lengan diharuskan. Seluruh tubuh
lurus, tidak ada bagian tubuh yang menyentuh lantai kecuali kedua tangan dan tumitnya. Kedua
kaki diregangkan selebar bahu, 3) Pelaksanaan : Peserta tes membengkokkan lengannya, badan
diturunkan sampai dadanya dapat menyentuh tangan penghitung dan dorong kembali ke posisi
awal. Tubuh harus tetap dipertahankan dengan lurus sepanjang melakukan gerakan. Teste
melakukan sebanyak mungkin tanpa harus berhenti, 4) Penilaian : Nilai yang diberikan
didasarkan atas jumlah pengulangan yang dilakukan dengan benar, 5) Gerakan pelaksanaan.
Prinsip-prinsip latihan tidak boleh dipisahkan satu dengan yang lain, tetapi harus dipakai
bersama-sama sebagai satu keseluruhan. Semuanya merupakan bagian dari satu sistem yang
tidak boleh dipecah-pecah, dan harus tetap utuh. Maksud prinsip disini adalah prinsip latihan
yang akan diberikan yang akan diberikan pada anak-anak didik. Prinsip itu harus dianggap
sebagai suatu perkenalan (introduction) yang “wajib”. Karena, hanya pelajaran itulah yang
relevan dengan isi pelajaran yang sesungguhnya. Menurut Beutelstahl (2012:118) menjabarkan
prinsip-prinsip latihan yaitu prinsip penambahan beban kerja, beban kerja sepanjang tahun,
pembagian tenggang waktu satu tahun dalam beberapa periode yang merupakan penentuan isi
dan organisasi seluruh beban kerja yang telah direncanakan, kesadaran, latihan secara sistematis,
pengetahuan yang mendalam dan jelas, keterampilan, dan daya tahan.
Permainan bola voli semakin berkembang, menjadi popular, dan meluas ke seluruh
jaringan masyarakat. Didalam permainan bola voli, terdapat teknik-teknik yang harus dikuasai,
salah satunya adalah servis atas. Untuk melakukan servis, harus menguasai teknik gerakan yang
benar serta lengan yang kuat untuk melakukan servis atas tersebut. Untuk memperoleh lengan
yang kuat maka pemain tersebut harus berlatih. Salah satu latihan yang dapat melatih kekuatan
lengan adalah latihan push-up. Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan lengan pada siswa
ekstrakulikuler bolavoli agar dapat melakukan servis atas dengan baik dan benar.
2.6 Hipotesis
Berdasarkan pada tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah “ada pengaruh push-up terhadap hasil servis atas permainan bola voli pada
siswa”. Adapun hipotesis statistik sebagai berikut:
Ho : tidak terdapat pengaruh latihan push-up terhadap hasil servis atas permainan bola voli
pada siswa.
Ha : terdapat pengaruh latihan push-up terhadap hasil servis atas permainan bola voli pada
siswa. Jika t hitung > t table terima Ha dan Ho ditolak
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Arikunto (2010:161), bahwa variable penelitian adalah obyek penelitian atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian ini yang menjadi variable adalah:
1. Latihan push-up merupakan latihan mengukur kekuatan dan daya tahan tubuh bagian
atas.
2. Servis atas yaitu melakukan pukulan permainan dari atas kepala yang dilakukan oleh
seseorang dari regu yang berhak melakukan servis.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, hal ini dikarenakan pengetesan
bertujuan untuk membuktikan seberapa besar peningkatan hasil tes servis atas yakni variable
terikat (y) dengan melakukan latihan push-up yakni variable bebas (x). Secara fisiologis latihan
dapat dilihat dari hasil dan pengaruhnya dalam jangka waktu 6-8 minggu dengan frekuensi
minimal 3 kali seminggu.
KE→ X → PT
P→ S → PRT →OP
KK PT
Keterangan:
S : Sampel X : Perlakuan
Tujuan dari tes ini adalah untuk kemampuan mengarahkan bola servis atas ke arah
sasaran dengan tepat dan terarah tentunya hasil servis harus melewati net terlebih dahulu.
Dalam penelitian ini data didapat melalui observasi. Data yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah hasil servis yang dilakukan oleh siswa ekstrakurikuler bola voli. Untuk
mendapatkan data dalam penelitian ini, terlebih dahulu dibuat langkah-langkah sebagai berikut:
1. Langkah persiapan
a) Mengajukan judul kepada dosen pembimbing akademik penelitian
b) Melakukan konsultasi
c) Melakukan seminar proposal penelitian dari Universitas
d) Mendapatkan izin penelitian dari Universitas
2. Menentukan peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian
Sebelum melakukan tes, terlebih dahulu dipersiapkan alat-alat untuk mengumpulkan
data, adapun alat-alat yang dibutuhkan antara lain: bola voli, net, dan tiang net, formulir
tes, alat tulis, dan lapangan tes
3. Menyiapkan tenaga dan pengawas
Tenaga pembantu dan pengawas dapat di ambil dari siswa ataupun teman
4. Pelaksanaan tes awal
Pelaksanaan tes terdiri dari tes awal dan tes akhir. Tes awal (pre-test) dilakukan sebelum
diberikan perlakua. Sebelum melakukan pre-test peneliti harus memeriksa kesehatan,
kelainan, anatomi, maupun cidera yang pernah dialami peserta tes.
5. Memeberikan latihan (perlakuan)
Latihan dilaksanakan selama 18 kali pertemuan selama 6 minggu, dengan jadwal latihan
3 kali seminggu.
6. Melakukan tes akhir (pre-test)
Setelah pemberian latihan push-up selama 6 minggu, kemudian dilakukan tes
kemampuan servis atas.
Metode analisis data merupakan suatu cara yang ditempuh guna memperoleh atau
menganalisis data yang telah diperolah. Analisis data bertujuan untuk kebenaran hipotesis yang
dirumuskan. Suatu hipotesis akan diterima atau ditolak tergantung hasil data. Teknik analisis
data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t.
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu data. Rumusan
yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah rumus koefisien pearson.
x́−m°
k= s
(Sudjana,2005:109)
Keterangan :
k = Kemiringan
x́ = Rata-rata
m o= Modus
S = Simpangan
x́ =
∑ f 1 X1
(Sudjana, 2005 : 70)
∑ f1
Keterangan :
x́ = Rata-rata
X = Tanda interval kelas
F = Frekuensi sesuai interval kelas
Keterangan :
Me = Median
b = batas bawah kelas median, kelas dimana median akan terletak
p = panjang kelas median
n = banyak data
F = jumlah semua frequensi dengan tanda kelas lebih dari tanda batas median
f = frequensi
n = banyak data
Keterangan :
S2 = Simpangan baku
x1 = tanda kelas
f1 = frequensi kelas
n = banyak data
Teknik untuk menguji homogenitas data, menggunakan uji barlett dengan rumus
Sampel akan homogen jika X 2 hitung ≤ X 2 table, dan sampel tidak homogeny jika X 2
hitung ≥ dari X 2 table
Bila data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogeny, maka digunakan statistic uji
t, dengan rumus :
M x −M y
T= ∑ x2 =∑ y 2
√( N x + N y −2 )( 1
+
1
Nx N y )
Keterangan :
n = banyak mean
x = deviasi setiap nilai x 2 dan x 1
x = kelompok eksperimen
y = kelompok control
Bachtiar, dkk. Permainan Besar II Bola dan Bola Tangan. Jakarta : Universitas
Terbuka, 2002.
Beutelstahl, Dieter. Belajar Bermain Bola Volly. Bandung: CV. Pioner Jaya, 2012.