Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TES PENGUKURAN

EVALUASI PENJAS
Diajukan sebagai Syarat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tes Pengkuran yang
Dibimbing oleh ,Veny Juniarni Hardi M.Pd.

Disusun oleh :

Bagus Arvan Dwi

18520159

PJKR 2E

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP PASUNDAN CIMAHI
2020
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Alloh SWT. berkat rahmat dan karunia-Nya makalah
Evaluasi Dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga telah selesai disusun.
Makalah ini disusun sebagai salah satu bahan bacaan, dan makalah ini diharapkan juga dapat
dimanfaatkan oleh guru Pendidikan Jasmani sebagai bahan bacaan guna menambah wawasan
tentang cara melakukan evaluasi untuk mata pelajaran pendidikan jasmani.
Mudah-mudahan informasi yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, terutama bagi guru pendidikan jasmani dalam melakukan evaluasi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................... I
DAFTAR ISI
...............................................................................................................II
BAB 1
PENDAHULUAN
..........................................................................I
A. LATAR BELAKANG
...................................................................................................................I
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
.........................................................................................................II
BAB II
PEMBAHASAN
............................................................................................................
A. EVALUASI PENJAS
B. TUJUAN DAN PRINSIP PENGUKURAN & EVALUASI
C. OBJEK DALAM EVALUASI
D. CARA MELAKUKAN EVALUASI
E. PROSES EVALUASI
F. SARANA EVALUASI
G. FASILITAS TES
BAB III
PENUTUP
.......................................................................................
KESIMPULAN
...................................................
SARAN
.............................................
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................................................................................
.........
......................................................................................................................................................
...........
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar-mengajar merupakan rangkaian kegiatan mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan evaluasi serta  menyelenggarakan tindak lanjut dalam
kegiatan belajar-mengajar. Keberhasilan guru Pendidikan Jasmani dalam tugas
mengajar, dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh muridnya. Untuk
mengetahui hasil yang dicapai tersebut, guru perlu melakukan suatu kegiatan evaluasi
terhadap kegiatan belajar siswa.  Evaluasi merupakan kegiatan pembelajaran yang
meliputi evaluasi  proses dan hasil belajar.  Hasil kegiatan evaluasi tersebut akan
memberikan gambaran kepada guru dalam menyususn program berikutnya.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan
informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah
atau mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau
kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini
dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran.
B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian tes.
2. Menjelaskan pengertian pengukuran.
3. Menjelaskan pengertian evaluasi.
4. Menjelaskan tujuan evaluasi.
5. Menyebutkan tujuh macam tujuan evaluasi.
6. Menjelaskan prinsip-prinsip pengukuran dan evaluasi.
7. Menyebutkan tujuh macam prinsip-prinsip pengukuran dan evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Evaluasi Penjas
Evaluasi dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga mencakup pengambilan keputusan,
penaksiran, penilaian, dan implementasi terhadap proses pendidikan secara
keseluruhan. Menurut Verducci (1980) evaluasi merupakan proses yang sistematis
untuk menentukan tingkat tercapainya suatu tujuan. Evaluasi menurut Kirkendall
(1980) adalah suatu proses penentuan nilai atau pengumpulan data yang memiliki
makna. Ratna Sayekti (1988) menyatakan evaluasi merupakan suatu proses yang
sistematis untuk menentukan seberapa jauh tujuan instruksional telah dicapai siswa.
Berdasarkan pendapat di depan, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu
proses yang sitematis untuk menentukan nilai berdasarkan data yang dikumpulkan
melalui pengukuran. Proses pemberian nilai harus dilakukan secara obyektif, dan
diusahakan unsur-unsur subjektif tidak masuk sebagai pertimbangan dalam penilaian.
Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa evaluasi meliputi kedua langkah di depan,
yaitu mengukur dan menilai.
B. TUJUAN DAN PRINSIP PENGUKURAN & EVALUASI
 Tujuan pengukuran dan evaluasi
Dalam dunia pendidikan setiap langkah yang dilakukan harus selalu
mempunyai tujuan, termasuk juga semua kegiatan dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani. Dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0413/U/1987 dinyatakan bahwa pendidikan jasmani
merupakan bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani
bertujuan mengembangkan individu secara organis, neuromuskuler, intelektual
dan emosional. Hal tersebut diperkuat pendapat Abdoellah (1988) yang
menyatakan tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah meliputi: (1)
Perkembangan organik, (2) perkembangan neuro muskuler, (3) perkembangan
personalsosial, dan (4) perkembangan kemampuan bernalar. (5) mengetahui
tingkat keberhasilan pendidikan di sekolah diperlukan pengukuran dan
evaluasi. Scott (1959) menyatakan bahwa pengukuran dapat menggunakan
banyak cara, diantaranya adalah menggunakan tes, yang tujuannya untuk
menentukan status siswa dan tingkat kemampuan. Safrit (1981) dan Verducci
(1980) menyatakan tujuan pengukuran dan evaluasi meliputi: (1)
Mendiagnosis kelemahan (kekurangan), (2) pengelompokan siswa sesuai
dengan kemampuan, (3) mengarahkan siswa sesuai dengan program, (4)
memprediksi tingkat kemampuan, (5) menentukan prestasi siswa, (6)
mengetahui kemajuan siswa, (7) memotivasi siswa, (8) penentuan kelas, (9)
mengevaluasi efektifitas pengajaran, (10) melakukan perbaikan program
administrasi, dan (11) mengevaluasi kurikulum. Menurut Kirkendall (1980)
tujuan pengukuran dan evaluasi meliputi: Penentuan status, pengelompokan
siswa, seleksi siswa, diagnosis dan bimbingan, motivasi, mempertahankan
standar, perlengkapan pengalaman pendidikan, dan melengkapi penelitian.
Pengukuran dan evaluasi dapat memiliki beberapa tujuan, tujuan tersebut tidak
selalu cocok dengan segala situasi. Berikut ini akan dibahas tujuan
pengukuran dan evaluasi yang meliputi: (1) Penentuan Status Siswa.
Pengukuran dan evaluasi dapat digunakan untuk menentukan status kemajuan
atau prestasi siswa. Hasil dari pengukuran dan evaluasi ini dapat digunakan
untuk menempatkan siswa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, untuk
promosi dari suatu kelas ke kelas yang lebih tinggi atau menaikkan siswa ke
tingkat berikutnya. Contoh; dalam cabang olahraga, sebuah tim sepakbola
devisi I akan dapat masuk ke devisi utama apabila tim tersebut menduduki
urutan (ranking) pertama dalam sebuah kompetisi yang diputar selama satu
tahun. 6 Evaluasi dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga (2) Pengelompokan
siswa Pengukuran dan evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui apakah
kelompok tersebut homogen atau heterogen, dari beberapa sifat atau
kemampuan yang dimiliki. Pengelompokan dapat didasarkan pada beberapa
macam alasan, dan pengelompokan tersebut dapat didasarkan pada tingkat
usia, kondisi kesehatan, struktur tubuh (tinggi dan berat badan), keterampilan,
jenis kelamin, minat dan sebagainya. Pengelompokan ini dapat berfungsi
untuk memperbaiki pelaksanaan pengajaran, dengan cara melakukan
pengelolaan kelompok yang homogen. Pengelompokan dalam cabang
olahraga dapat dicontohkan sebagai berikut: Seorang dosen yang membina
matakuliah bolavoli, sebelum perkuliahan berlangsung dalam semester
tertentu, dosen tersebut melakukan tes awal untuk mengukur keterampilan
dasar bolavoli yang telah dimiliki oleh mahasiswa peserta kuliah. Berdasarkan
data yang diperoleh melalui pengukuran tersebut, dosen memutuskan
pembagian peserta kuliah menjadi tiga kelompok sesuai dengan tingkat
kemampuan yang dimiliki (misalnya; baik, sedang dan kurang). Melalui
pengelompokan ini di harapkan akan membantu guru dalam mengelola kelas
karena kelompok tersebut relatif homogen kemampuannya, sehingga
mahasiswa yang kurang memiliki keterampilan dasar bermain bolavoli
nantinya akan dapat meningkat dengan cepat dan dapat menyesuaikan diri
dengan mahasiswa lain yang kemampuannya berada di atasnya. (3) Seleksi
Pengukuran dan evaluasi dapat digunakan untuk menyeleksi siswa dari suatu
kelompok. Dalam kegiatan yang berkaitan dengan mata pelajaran pendidikan
jasmani biasa dilakukan untuk menyeleksi anggota tim olahraga yang
mewakili kelas, sekolah. Seleksi siswa ini melibatkan kemampuan fisik,Negeri
Malang 7 sosial dan emosional. Contoh; untuk kegiatan olahraga,
pertandingan antar kelas untuk siswa SMA merupakan salah satu sarana untuk
melakukan seleksi terhadap siswa yang berpotensi. Di perguruan tinggi,
pertandingan olahraga antar fakultas merupakan sarana untuk melakukan
seleksi terhadap mahasiswa yang memiliki potensi dan minat terhadap cabang
olahraga tertentu untuk dibina yang lebih intensif. Tes masuk ke perguruan
tinggi negeri baik tes tulis maupun tes keterampilan merupakan salah satu
Contoh; pengukuran dan evaluasi yang berfungsi seleksi untuk menentukan
apakah calon mahasiswa tersebut layak diterima atau tidak. (4) Diagnostik dan
Bimbingan Pengukuran dan evaluasi dapat digunakan sebagai bahan
diagnostik untuk mengetahui kelemahan-kelemahan, berdasarkan hasil
pengukuran dan evaluasi maka perbaikan (remidial) dapat dilakukan. Dari
hasil diagnosis ini kegiatan bimbingan dilakukan untuk membantu siswa.
Untuk pendidikan jasmani bimbingan diberikan sesuai dengan kelemahan-
kelemahan yang dimiliki siswa. Sebagai Contoh; berdasarkan pengukuran dan
evaluasi yang telah dilakukan, maka diperoleh data beberapa mahasiswa
Program Studi Pendididkan Olahraga semester I lemah dalam matakuliah
renang, dari data tersebut disusun suatu program untuk membantu mahasiswa
yang mengalami kesulitan dalam renang. (5) Motivasi Hasil tes yang
diumumkan kepada mahasiswa diharapkan akan dapat membangkitkan
motivasi mahasiswa untuk berprestasi yang lebih baik. Dengan mengetahui
hasil yang dicapai, mahasiswa yang memperoleh nilai rendah diharapkan akan
lebih memacu diri untuk memperoleh nilai yang 8 Evaluasi dalam Pendidikan
Jasmani dan Olahraga lebih tinggi. Bagi mahasiswa yang memperoleh nilai
tinggi diharapkan dapat mempertahankan prestasi yang dicapai bahkan kalau
dapat ditingkatkan. (6) Mempertahankan Standar Pengukuran dan evaluasi
dapat berguna untuk mempertahankan standar penampilan yang diharapkan
mahasiswa. Pengukuran dan evaluasi tidak hanya sekedar digunakan untuk
menilai mahasiswa, tetapi dapat juga untuk melihat sampai sejauh mana
keberhasilan pengajaran telah tercapai. Dengan demikian bukan hanya
menyangkut materi saja yang dievaluasi melainkan proses pengajarannya pun
harus dievaluasi secara cermat. Evaluasi harus dilakukan dengan
pengorganisasian yang baik dan cermat, agar kegiatan yang dilakukan lebih
efektif. (7) Melengkapi Pengalaman Pendidikan. Hasil evaluasi berguna bagi
dosen dan mahasiswa untuk melakukan perbaikan. Berdasarkan hasil yang
diperleh, dosen dapat belajar tentang dirinya dan tentang kegiatan yang
dilakukan. Dengan demikian dosen tidak hanya mempelajari tentang
mahasiswa saja, melainkan juga dapat menemukan informasi yang berguna
bagi dirinya maupun bagi mahasiswanya. Pengalaman yang diperoleh tersebut
penting sekali artinya untuk melengkapi pengetahuan yang telah diperoleh
sebelumnya, pengalaman tersebut dapat berupa ketepatan penggunaan metode
mengajar atau aktifitas lain yang berguna bagi mahasiswa.
 Prinsip-prinsip Pengukuran dan Evaluasi
Suatu prinsip akan diperhatikan sebagai aturan yang akan menuntun suatu
kegiatan. Apabila seorang guru pendidikan jasmani ingin berhasil dalam
program evaluasi, maka guru tersebut harus tahu pasti prinsip-prinsip evaluasi.
Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah:
(1) Program pengukuran dan evaluasi sesuai dengan filsafat hidup dan
pendidikan.
(2) Pengukuran harus dilakukan secara obyektif
(3) Evaluasi dilaksanakan sebelum, selama dan setelah proses belajar
mengajar
(4) Prinsip Kontinyuitas
(5) Prinsip Menyeluruh (Komprehensip)
(6) Pengukuran dan evaluasi harus dipimpin dan dikelola oleh orang yang ahli
dalam bidangnya
(7) Hasil dari pengukuran dan evaluasi harus diinterpretasikan untuk semua
individu tentang aspek sosial, mental, fisik dan psikologisnya.
C. Objek dalam evaluasi
 Perkembangan Organik
Sasaran ini mencakup kesegaran jasmani dan komponen dasar yang meliputi
kekuatan, power dan daya tahan otot, dan daya tahan kardiovaskular.
 Perkembangan Neuromuskular
Sasarannya mencakup perkembangan keterampilan, dan
keterampilan olahraga, termasuk keseimbangan, fleksibilitas,
agilitas,koordinasi, dan kecepatan.
 Perkembangan Interpretif
Dalam pendidikan jasmani, saran ini mencakup perkembangan
domain kognitif, meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan
permainan, tata krama, dan perlengkapan. Termasuk didalamnya adalah
kemampuanintelektual, seperti kecepatan dan kecermatan memecahkan
masalah atau membuat keputusan.
 Perkembangan Sosial dan Emosional
Sasaran ini mencakup sifat-sifat psikologis yang dipandang penting,
seperti pengendalian diri, ketekunan, berempati terhadap orang lain, tanggung
jawab, disiplin, menerima kepemimpinan dan sportivitas dan lain-lain
sifat yang dipandang penting.
Sementara menurut Wittrook yang dikutip Nurhasan (2000),
mengemukakan bahwa evaluasi dapat mencakup tiga wilayah, yaitu :
1. Lingkungan Belajar
Evaluasinya dapat meliputi faktor-faktor : kuantitas dan kualitas tempat
mengajar, penyediaan alat-alat, staf pengajar, besar kelas. Kondisi lingkungan
belajar yang memuaskan memang dibutuhkan, tetapi belum pasti
menjamin berubahnya tingkah laku anak didik seperti yang diharapkan.
2. Pelajar (siswa)
Evaluasi ini berhubungan dengan pertimbangan-pertimbangan
tentang “kelebihan” dan “kelemahan” dalam suatu segi tertentu. Tujuan
evaluasi tidak hanya sampai pada penentuan “baik” atau “buruk”, tetepi
data ini data dimanfaatkan untuk kepentingan belajar, misalnya
menemukan alternatif metode sebagai solusi dalam menanggulangi
kelambatan penguasaan gerak pada sekelompok anak.
3. Proses Belajar
Adalah evaluasi perubahan relatif pada tingkah laku anak sebagai hasil
pengalamanbelajar. Dari segi proses dapat dilihat melalui salah satu
tolak ukurnya yaitu academic learning time (ALT) untuk mengetahui berapa
waktu aktif belajar dari sautu aktivitas kegiatan belajar mengajar yang
ditunjukkan oleh pemanfaatan waktu oleh peserta didik untuk
melaksanakan tugas gerak sesuai intruksi gurunya.

D. Cara Melakukan Evaluasi


Sebelum melakukan proses evaluasi perlu memahami konsep dasar evaluasi,
prinsip dan keterampilan tertentu. Untuk itu pelaksanaan evaluasi membutuhkan
penguasaan kompetensi agar dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Adapun dasar
kemampuan untuk melaksanakn evaluasi :
1. Mengetahui cara menggunakan tes dalam konteks pendidikan,
sebagaimana halnya pengetahuan tentang keterbatasan tes itu sendiri.
2. Mengetahui kriteria yang dipakai untuk menilai suatu tes dan bagaimana
memenuhi persyaratan yang sesuai dengan kriteria itu.
3. Mengetahui bagaimana merencanakan suatu tes dan menganalisis
pertanyaan yang termasuk didalamnya.
4. Mengetahui bagaimana memilih sebuah tes yang baku dan efektif dalam
situasi khusus.
5. Mengetahui bagaimana mengadministrasi suatu tes secara tepat, efisien,
dan fair.
6. Mengetahui bagaimana menafsirkan skor tes secara tepat dan lengkap dengan
memperhatikan keterbatasan.
E. Proses Evaluasi
a. Pengumpulan Data (hasil pengukuran)
b. Mempertimbangan arti data ini dengan berpatokan kepada
suatu standar
c. Membuat keputusan dan alternatif tindakan berdasarkan data.
(sumber : Nurhasan, 2000).Adapun langkah evaluasiyang
merupakan rangkaian kegiatan yang disusun terencana :

 Tujuan evaluasi
 Penetapan aspek yang dievaluasi
 Kerjasama dengan instansi terkait
 Penentuan instrument
 Penyiapan personil
 Pelaksanaan pengetesan
 Pengolahan dan analisis data
 Penyusunan kesimpulan dan rekomendasi pelaporan

F. Sarana Yang Di Perlukan Untuk Evaluasi


a. Instrumen Evaluasi
Maksudnya adalah proses yang dijadikan alat untuk proses pelaksanaan
evaluasi yaitu :
1. Tes
Merupakan alat ukur untuk memperoleh data / informasi dengan ketentuan tes
itu harus :
 Valid : tes yang mengukur apa yang hendak diukur.
 Reliability atau keterandalan yaitu tes diakatan reliabel jika alat
ukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat
dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil
pengukuran yang sesungguhnya.
 Obyektivitas yaitu derajat kesamaan hasil dari dua atau lebih
pengambil tes (testor).
2. Pengukuran
Merupakan proses untuk memperoleh data/informasi dari individu atau
obyek.
3. Alat Evaluasi
Suatu yang dapat dipakai guna mempermudah tugas dalam
mencapai tujuan. Ada dua bentuk teknik evaluasi :
A. Teknik notes
 Rating scale
 Quesioner
 Check list
 Interview
 Observation
 Autobiography

B. Teknik test, menurut Webster Colligiate :


Ada tiga macam yaitu:
 Tes diagnostic
 Tes formatif
 Tes sumatif
G. Fasilitas tes
Alat tes dan sarana yang ada mempengaruhi tes dan sangat penting pula karena
kesuksesannya tergantung fasilitasnya juga.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai.
Evaluasi juga untuk mengetahui seberapa jauh kita mencapai pembelajaran.
SARAN
Evaluasi harus dilakukan disetiap pembelajaran agar bisa tahu apa kekurangan dan kelebihan
dari pembelajaran itu.
DAFTAR PUSTAKA
http://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/buku-5.pdf

Anda mungkin juga menyukai