Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN


KHUSUS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga

No Nama NPM KELAS


1. Andika Nugraha Ari Pratama 41182191190143 PENJAS C
2. Bondan Sukma Jati 41182191190079 PENJAS C
3. Masrukhi 41182191190134 PENJAS C
4. Muhamad Fikri Abdullah 41182191190135 PENJAS C

Dosen Pengampu :
Aridhotul Haqiyah, M.Pd., AIFO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM 45
BEKASI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah tentang Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah ilmu faal pada program Sarjana, Program Studi Pendidikan Jasmani,
Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Islam 45 Bekasi.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiiin.

Jakarta, April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Definisi manajemen pendidikan olahraga ABK......................................................................5
B. Pelaksanaan pembelajaran olahraga anak berkebutuhan khusus (ABK)..........................7
C. Proses manajemen dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus.................................7
1. Planning.......................................................................................................................................7
2. Organizing....................................................................................................................................8
3. Actuating......................................................................................................................................8
4. Controlling....................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................................9
Kesimpulan :..................................................................................................................................9
Saran :.............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan jasmani memiliki peran yang unik dibandingkan dengan mata pelajaran
lainnya, karena selain dapat digunakan untuk pengembanan aspek fisik dan
psikomotor,juga ikut berperan dalam pengembangan aspek kognitif dan afektif
secara serasi dan seimbang,
Setiap anak yang dilahirkan di dunia ini siapapun dia maka berhak memperoleh
pendidikan yang layak tanpa memandang berbagai kekurangan yang dimilikinya.
Sebagaimana dijelaskanpada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat (1) dan (2) yang berbunyi “Setiap warga
negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.”
Karenanya, warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan dalam 3 permasalahan
yaitu:
1. Definisi manajemen pendidikan olahraga bagi anak berkebutuhan khusus
(ABK) ?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran olahraga bagi anak berkebutuhan
khusus (ABK) ?
3. Bagaimana Proses manajemen pendidikan olahraga bagi anak
berkebutuhan khusus (ABK) ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka ada 3 (tiga) tujuan penelitian.
1. Untuk mengetahui bagaimama manajemen pendidikan anak berkebutuhan
khusus(ABK).
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran anak
berkebutuhan khusus (ABK).
3. Untuk mengetahui bagaimana proses manajemen pembelajaran bagi anak
berkebutuhan khusus (ABK).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi manajemen pendidikan olahraga ABK


pendidikan olahraga Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang
memiliki kelainan fisik,mental,tingkah laku indranya memiliki kelainan yang
sedemikian sehingga untuk mengembangkan secara maksimum
kemampuannya membutuhkan PLB atau layanan yang berhubungan dengan
PLB.sesuai dengan hak asasi sebagai anak dimana ia harus tumbuh dan
berkembang ditengah lingkungan keluarga,maka PLB dalam bentuk kelas
khusus yang lokasinya berada di SLB harus dirancang sedemikian rupa
sehingga program dan layanannya dekat dengan lingkungan ABK
Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 70/2009 pasal 3 ayat
1,penggolongan PDBK (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus) dibagi menjadi :
1. Tuna Netra ( Tidak dapat melihat )
2. Tuna Rungu (Tidak dapat melihat )
3. Tuna Wicara (Tidak dapat berbicara)
4. Tuna Grahita ( Cacat Pikiran )
5. Tuna Daksa ( Cacat Tubuh )
6. Tuna Laras (Sukar mengendalikan emosi & social)
menurut para ahli :
 Pendidikan jasmani adaptif adalah sebuah program individual dalam
aktivitas perkembangan, latihan, permainan, senam, dan olahraga
yang didesain sesuai dengan kebutuhan pendidikan jasmani yang unik
pada individu-individu (Ping, 2000:3).
 Pendidikan jasmani adaptif adalah program yang didesain secara
khusus untuk aktivitas perkembangan, permainan, olahraga, dan
senam disesuaikan minat, kemampuan, dan keterbatasan siswa
berkebutuhan khusus yang kemungkinan tidak aman atau tidak
berhasil mengikuti kegiatan pendidikan jasmani reguler yang tidak
dibatasi (The University of the State of New York, 1997:4).
 Pendidikan jasmani adaptif adalah layanan pendidikan jasmani yang
didesain khusus bagi siswa berkebutuhan khusus (Maryland State
Department of Education, 2009:2).

Definisi dari para ahli di atas dapat dirangkum menjadi satu bahwa pendidikan
jasmani adaptif merupakan program layanan pendidikan jasmani yang didesain
khusus secara individual bagi siswa berkebutuhan khusus dalam aktivitas
perkembangan, latihan, permainan, senam, dan olahraga yang disesuaikan minat,
kemampuan, dan keterbatasan siswa

banyak program permainan olahraga untuk anak berkebutuhan khusus yang bisa
digeluti, terutama bagi anak dengan gangguan intelektual.

Hampir 4 juta atlet di 170 negara berpartisipasi dalam acara Special Olympics. Bagi
anak-anak dengan gangguan intelektual dan pembelajaran, olahraga atletik dapat
memenuhi kesuksesan yang tidak mereka dapatkan di sekolah. Sebagai tambahan,
aktivitas fisik juga bisa menjadi pereda stres terbaik.

Merencanakan Permainan Olahraga untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Persiapan yang matang tentunya akan meningkatkan keberhasilan siswa dalam


berolahraga. Yang bisa para guru lakukan ialah:

a. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter dan ahli sebelum siswa memulai
rutinitas olahraga tertentu.
b. Ketahui apa saja risiko yang potensial terjadi jika siswa mengikuti olahraga
tersebut.
c. Siswa harus selalu berada dalam pengawasan orang dewasa ketika
berolahraga.
d. Pilih program permainan olahraga untuk anak berkebutuhkan khusus yang
menyenangkan dan diminati oleh siswa.
e. Selalu berikan dukungan dan motivasi untuk siswa. Bila perlu, berikan hadiah
f. jika ia mampu berolahraga dengan baik atau memenangkan suatu
pertandingan.
Buatlah tujuan bersama siswa, misalnya menambah teman baru,
meningkatkan control motoriknya, atau menjadi lebih mandiri.
B. Pelaksanaan pembelajaran olahraga anak berkebutuhan
khusus (ABK)
Mencari permainan olahraga untuk anak berkebutuhan khusus mungkin agak sedikit sulit.
Pasalnya, setiap anak memiliki diagnosis yang berbeda-beda, sehingga tantangan dan jenis
olahraga yang cocok pun akan berbeda. Apalagi, kebanyakan dari mereka kesulitan untuk
berpartisipasi dalam sebuah olahraga.meskipun demikian, aktivitas fisik memberikan
manfaat-manfaat penting bagi setiap anak. Untuk anak-anak berkebutuhkan khusus,
berolahraga bisa menjadi terapi, hiburan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka. Di
samping untuk kesehatan tubuh, berolahraga akan meningkatkan kepercayaan diri dan
penghargaan terhadap diri sendiri.

Pemilihan jenis olahraga tergantung pada kekuatan otot, mobilitas sendi, tinggi badan, berat
badan, keseimbangan, dan persepsi kedalaman siswa. Ada 3 tipe olahraga, yaitu:

a) Olahraga Kardiovaskular

Olahraga aerobik yang bisa diikuti adalah berjalan kaki, bersepeda, berenang, dan menari
untuk meningkatkan kesehatan jantung. Jika siswa memilih olahraga ini, maka mulailah
secara bertahap dan tingkatkan staminanya. Waspadai tanda-tanda sesak napas dan
kelelahan dini pada siswa.

b) Olahraga yang Melibatkan Fleksibilitas, Keseimbangan, dan Kelincahan

Yoga, Tai-Chi, dan peregangan dapat meningkatkan keseimbangan, kelincahan, dan


rentang gerak siswa. Ini juga mampu mengurangi rasa sakit dan kaku, serta menghindari
masalah otot dan sendi.

c) Olahraga yang Melibatkan Kekuatan dan Ketahanan

Tujuan dari menekuni olahraga ini adalah untuk meningkatkan kekuatan pada otot.
Sedangkan melatih ketahanan akan sangat membantu siswa yang menggunakan kursi roda.

C. Proses manajemen dalam pendidikan anak berkebutuhan


khusus

1. Planning
Perencanaan pendidikan inklusi merupakan kegiatan menentukan tujuan serta merumuskan
pendayagunaan manusia, keuangan, metode, peralatan serta seluruh sumber daya yang
ada untuk efektifitas pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Pembatasan
yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan

jawaban kepada enam pertanyaan berikut:

 Apa tindakan yang harus dikerjakan?


 Mengapa tindakan itu harus dikerjakan?
 Dimana tindakan itu harus dikerjakan?
 Siapa yang mengerjakan tindakan itu?
 Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu?

2. Organizing
pengorganisasian pendidikan inklusi menyangkut pembagian tugas untuk diselesaikan
setiap anggota dalam upaya pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Dalam
pengorganisasian dilakukan hal-hal berikut:

 Penerimaan fasilitas, perlengkapan dan staf yang diperlukan untuk melaksanakan


rencana.
 Pemelihan, pelatihan, dan pemberian informasi kepada staf

3. Actuating
Proses pelaksanaan program supaya dapat dijalankan kepada setiap pihak yang berada
dalam organisasi serta dapat termotivasi agar semua pihak dapat menjalankan tanggung
jawabnya dengan sangat penuh kesadaran dan produktivitas yang sangat tinggi
Pelaksanaan Pendidikan inklusi meliputi kepemimpinan, pelaksanaan supervisi, serta
pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat sehingga tujuan sekolah inklusi dapat
tercapai.

4. Controlling
Fungsi pengendalian atau pengawasan pada hakikatnya mengatur apakah kegiatan
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana,sehingga
pengawasan membawa pada fungsi perencanaan. Makin jelas, lengkap serta
terkoordinir rencana-rencana makin lengkap pula pengawasan. Pengawasan dapat
dilakukan secara vertical dan horizontal, yaitu atasan dapat melakukan pengontrolan
kepada bawahannya, demikian pula bawahan dapat melakukan upaya kritik kepada
atasannya agar penyelenggarakan pendidikan inklusi dapat sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
PENUTUP

Kesimpulan : pembelajaran pendidikan anak berkebutuhan khusus memiliki


kemampuan dan kekurangan yang berbeda – beda maka dari itu para guru harus pandai –
pandai menyiasati atau mempunyai strategi/metode pembelajaran dalam memberikan
materi pembelajaran sehingga mampu dipahami dan dimengerti siswa

1. Manajemen pendidikan olahraga anak berkebutuhan khusus adalah Pelaksanaan


pembelajaran olahraga anak berkebutuhan khusus (ABK) mencari permainan
olahraga untuk anak berkebutuhan khusus mungkin agak sedikit sulit. Pasalnya,
setiap anak memiliki diagnosis yang berbeda-beda, sehingga tantangan dan jenis
olahraga yang cocok pun akan berbeda, kebanyakan dari mereka kesulitan untuk
berpartisipasi dalam sebuah olahraga.
2. Faktor yang mempengaruhi manajemen pendidikan olaharaga anak berkebutuhan
khusus adalah Kesulitan dan Usaha dalam Mengajar dan Berinteraksi dengan Siswa
dengan kekurangan yang dimiliki siswa maka kendala yang dialami oleh guru
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sesuai dengan kondisi siswa. Misalnya
anak tunarungu yang lambat dalam menerima penjelasan. Dari pengamatan guru
menginstruksikan atau menjelaskan menggunakan bahasa isyarat. Sementara
tunagrahita lambat dalam menerima penjelasan guru atau mengerti dalam waktu
yang lama setelah dijelaskan berkali-kali.
3. Proses manajemen dalam pendidikan olaharaga anak berkebutuhan khusus adalah
 Planing untuk Perencanaan pendidikan inklusi merupakan kegiatan
menentukan tujuan.
 Organisasi untuk pengorganisasian pendidikan inklusi menyangkut
pembagian tugas untuk diselesaikan setiap anggota.
 Actuating proses pelaksanaan program supaya dapat dijalankan kepada
setiap pihak yang berada dalam organisasi.
 Controlling fungsi pengendalian atau pengawasan pada hakikatnya
mengatur apakah kegiatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang
ditentukan dalam rencana,sehingga pengawasan membawa pada fungsi
perencanaan.

Saran : Menurut kami pendidikan Abk di negara berkembang ini perlu


diperhatikan karena mereka mempunyai hak dalam mendapatkan pendidikan sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat (1)
dan (2),dan tenaga pendidik diindonesia harus memiliki ke profesinalan dalam mengajar
sehingga menjadikan penerus bangsa yang cerdas,kreatif dan terampil bagi bangsa dan
negara
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5


ayat (1) dan (2) https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/7308/UU0202003.htm

peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 70/2009 pasal 3 ayat 1


https://disdik.depok.go.id/penggolongan-peserta-didik-berkebutuhan-khusus-pdbk/

pengertian pendidikan jasmani https://www.cak-figi.com/2018/07/pendidikan-jasmani-


adaptif.html

Merencanakan Permainan Olahraga untuk Anak Berkebutuhan Khusus

https://www.guesehat.com/permainan-olahraga-untuk-anak-berkebutuhan-khusus

Proses manajemen dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:kcr3gdglo4kJ:digilib.uinsby.ac.id/13957/43/Bab
%25202.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id

Anda mungkin juga menyukai