TENIS LAPANGAN
Oleh:
Putri Meriska
Kelas:
VI A
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
Lapangan”.
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2. Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
permukaan lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh pemain
dengan tipe permainan ‘Service Volley’. Saat ini tidak banyak yang menggunakan
tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya karena tempo permainan
yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Minus grip ini
adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice),
sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga
seringkali kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung
parabolik. Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan
service dan juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap
mencengkeram gagang raket.
2) Forehand Eastern grip
Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula.
Grip ini seringkali disebut sebagai “pegangan berjabat tangan”. Anda dapat
mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan,
lalu turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada
pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal).
Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu
flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering
mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah
dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus
pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola top spin yang
bersifat parabolik.
Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete
Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal
pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini.
3) Forehand Semi-Western grip
Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis
modern, terutama yang memiliki tipe permainan baseliner.
Anda dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk
anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau
bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum
jam satu sudut ke sudut 2 atau 3.
7
Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik
sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang
parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak
direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk
mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice
terutama di lapangan cepat (grass atau hard court). Beberapa contoh pemain pro
yang menggunakan grip ini adalah : Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.
4) Forehand Western grip
Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk
memproduksi pukulan top spin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay)
umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini.
Anda dapat mencoba menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah
dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western kemudian
bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.
Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola
dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung
di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat
nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di
lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai
untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk
mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput
(grass) atau semen (hard court). Pemain pro yang mengadopsi jenis grip ini
umumnya merupakan pemain spesialis tanah liat seperti Rafael Nadal, Carlos
Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera.
3) Volley
4) Lob
5) Smash
6) Drop
7) Slice Shot
8) Chop Shot
B) Peralatan
a) Net
Tinggi jala ditengah-tengah 910 mm. Tinggi jala akan selalu tetap karena
ditengah jala terdapat sehelai pita sebagai penarik yang terikat dengan alat
petak/lapangan. Pita jala terbuat dari kabel logam, dan jala bagian atas tertutup
dengan sehelai pita yang memanjang. Pita berwarna putih dengan ukuran lebar
51-63,5 mm. Tiang jala terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada
dasar lapangan, dengan jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1,070
9
mm. Pita penarik jala/Net dipergunakan untuk menarik /menahan jala, supaya
tinggi jala selalu tetap. Lebar pita penarik jala maksimal 51 mm.
b) Bola
o Permukaan bola harus licin dan tidak terdapat jahitan.
o Garis tengah penampang: 63,50 mm-66,77 mm.
o Berat bola : 56,70 gram - 58,48 gram.
o Mempunyai kekuatan membalik 1.346 – 1.473 mm jika dijatuhkan diatas
lantai dari ketinggian 2.450 mm.
c) Raket
Besar gagang raket yang berbentuk segi delapan biasanya tergantung pada
ukuran tangan dan jari kita. Ukuran stándar gagang bermacam-macam, dalam
perbedaan 1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8 yaitu: 4,4 1∕8,4 1∕4,4 3∕8,4 1∕2, dan
sebagainya.
Sedangkan raket yang pantas beratnya menurut selera dan rasa pribadi,
namun ukuran dibawah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam memilih
raket :
Untuk anak-anak 12 – 13 oz = ± 350 gram
Untuk remaja putrid 12 1∕2 – 13 1∕4 oz = ± 360 gram
Untuk remaja pria 13 – 13 1∕4 oz = ± 397 gram
Untuk wanita 13 1∕4 – 13 3∕4 oz = ± 398 gram
Untuk pria 13 3∕4 – 14 3∕4 oz = ± 420 gram
Ada bermacam-macam pembungkus gagang raket yang lazim disebut grip,
ini tergantung pada selera pribadi, namun dianjurkan grip yang terbuat dari kulit
yang berlubang-lubang sehingga dapat menyerap keringat.
C) Pekaian
Pemain harus berpakaian pantas, bersih dan rapi. Berikut ini adalah pakaian
untuk pemain putra:
Kemeja kaos oblong (T-shirt) putih atau kaos pakai kerah.
Celana pendek/celana olahraga.
Sepatu olahraga atau sepatu kanvas dengan telapak rata tanpa tumit
berwarna putih.
10
a) Sebelum melakukan servis, kedua kaki harus berdiri dibelakang base line
antara center mark dan side line.
b) Bola boleh dilambungkan kemana saja oleh server dan sebelum jatuh di
lapangan, bola sudah dipukul.
c) Servis dianggap selesai bila bola sudah disentuh dengan raket.
d) Selama melakukan servis harus berdiri dibelakang bagian kanan/kiri dari
lapangan. Dan tiap-tiap game dimulai dari sebelah kanan.
e) Bola servis harus melalui net dan jatuh dalam servis/recoving court pihak
lawan secara diagonal.
f) Servis dapat dilaksanakan, bila receiver sudah dalam keadaan siap. Dan jika
servis dilakukan tetapi receiver belum siap maka diulang.
C) Servis Dinyatakan Salah (Foult)
a) Posisi kaki dari servis tidak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki
menyentuh base line. Pelanggaran semacam itu disebut foot foult.
b) Tidak boleh mengubah tempatnya dengan berjalan atau lari.
c) Bola servis sebelum jatuh di lapangan, menyentuh permanent fixture
(kecuali net dan strap)
d) Dalam usahanya servis raket tidak mengenai bola.
D) Servis Harus Diulang (Let)
a) Bila bola servis menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam servis court
pihak lawan yang benar.
b) Bila bola servis menyentuh net, kemudian langsung mengenai receiver atau
benda yang dipakainya sebelum bola jatuh di lapangan.
c) Bila receiver belum siap menerima servis, tetapi bola servis sudah datang.
E) Bola Dalam Keadaan In Play
Bola dalam keadaan in play bila sudah dilakukan servis sampai tercapai nilai,
kecuali ada pernyataan foult atau let dari umpire.
F) Bola Dimainkan Dengan Baik
a) Bola jatuh diatas garis, sesuai dengan batas lapangan permainannya dan hal
ini dianggap in side.
b) Bola menyentuh net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya kemudian jatuh
didalam lapangan yang benar.
12
c) Bola dipukul dari luar tiang net, kemudian bolanya menyentuh tiang dan
masuk ke dalam lapangan.
d) Setelah memukul bola, raket pemain melewati net, dengan ketentuan bahwa
waktu memukul bola sedah berada diatas lapangan sendiri.
e) Pemain berhasil mengembalikan bola, meskipun bola itu menyentuh benda
lain di lapangan.
f) Bola jatuh dalam lapangan yang benar, tetapi memantul kembali.
3) Peraturan Tempat, Istirahat, dan Jumlah Set.
1) Pada akhir tiap game selalu ganti servis (pindah bola) dan pada tiap akhir
games yang ganjil diadakan pertukaran tempat.
2) Jumlah set dalam satu pertandingan maksimal 5 atau untuk partai wanita
maksimal 3.
3) permainan harus berlangsung terus sejak servis pertama sampai
pertandingan berakhir, dengan ketentuan sesudah set ke-3 boleh istirahat
maksimal 10 menit.
4) Servis pertama pada permulaan set ke-2 atau ke-3 dilakukan sesuai dengan
giliran sejak games ke-1 dan seterusnya sampai selesai, setiap kali terjadi
game harus diadakan ganri servis/pindah bola.
4) Nilai
Berikut ini adalah urutan nilai yang diperoleh dalam permainan tenis
lapangan:
Nilai permulaan dinyatakan dengan angka 0
Nilai ke-1 dinyatakan dengan angka 15
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 30
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 40
Nilai ke-4 berarti games
Pada kedudukan 40 – 40 atau forty all dianggap deuce, kemudian
permainan diteruskan sampai selisih dua nilai.
Dinyatakan advantage bila salah satu pemain mendapat satu nilai lagi
setelah deuce.
13
d) Bola hanya boleh dipukul oleh salah seorang dari tiap pasangan. Dan jika
kawannya menyentuh bola yang masih in play baik dengan raket maupun
dengan anggota badannya, maka pihak lawan mendapat nilai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tenis lapangan adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket
dan bola dan dimainkan disebuah lapangan yang dipisah oleh sebuah jaring. Tenis
lapangan dapat dimainkan secara single atau berpasangan.
Berikut adalah tinjauan beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan
tenis:
a) Forehand Continental grip
b) Forehand Eastern grip
c) Forehand Semi-Western grip
d) Forehand Western grip
Dalam permainan tenis, agar dapat menyuguhkan satu bentuk permainan yang
bermutu, kita harus menguasai tentang berbagai macam pukulan. Khusus bagi
para pemula, beberapa macam pukulan harus dikuasainya, di antaranya adalah:
a) Servis
b) Drive
c) Volley
d) Lob
e) Smash
f) Drop
g) Slice Shot
h) Chop Shot
15
3.2 Saran-saran
Dalam berlatih tenis lapangan, harus bersungguh-sungguh latihan untuk
menguasai teknik dasar tenis lapangan. Kemudian, berlatih bertanding melawan
lawan dengan dikombinasikan dengan peraturan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
16