Anda di halaman 1dari 36

PT.

SURYA ANUGRAH SEJAHTERA


RENCANA REKLAMASI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Status Perusahaan


PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA (PT. SAS) adalah Perusahaan yang bergerak
dalam bidang pertambangan batubara. Wilayah konsensi pertambangan batubara PT. SAS
berada di Desa Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi. Status perizinan pertambangan PT. SAS dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Status Perizinan PT. SAS

NAMA PERUSAHAAN PT. Surya Anugrah Sejahtera


Jln. Madrasah Nomor 16, RT.001. RW.012
ALAMAT KANTOR Kelurahan Bintaro Kecamatan Pasanggrahan
Jakarta Selatan.
DIREKTUR Yansen
STATUS PERIZINAN IUP Operasi Produksi
SK Bupati Bungo No. 322/DESDM/Tahun
SURAT KEPUTUSAN
2012
DIKELUARKAN OLEH Bupati Bungo
MASA BERLAKU 7 Agustus 2012 s/d 7 Agustus 2032
LUAS 170.8 Hektar

1.2. Luas Wilayah IUP Operasi Produksi dan Sarana Penunjang di Luar Lokasi
Penambangan
1.2.1. Luas Wilayah IUP Operasi Produksi
Luas wilayah IUP Operasi Produksi PT. SAS berdasarkan legalitasnya (SK Bupati
Bungo) adalah No. 322/DESDM/Tahun 2012 170.8 Ha. PT Surya Anugrah Sejahtera
memiliki luas wilayah 170.8 ha.

1.2.2. Rencana Kegiatan didalam IUP OP PT. Surya Anugrah Sejahtera


Kegiatan penambangan yang berada di dalam IUP OP PT. Surya Anugrah Sejahtera
adalah sebagai berikut :

1|Page
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
1. Penambangan
Direncanakan PT. Surya Anugrah Sejahtera akan membuat bukaan tambang
sebanyak 5 pit dengan total luas area sebesar 39 Ha, dengan rician sebagai berikut :

 Pit 1A dengan luas area 5 Ha

 Pit 1B dengan luas area 7 Ha

 Pit 2 dengan luas area 8 Ha

 Pit 3A dengan luas area 9 Ha

 Pit 3B dengan luas area 10 Ha

Berdasarkan hasil perhitungan jumlah cadangan, maka total cadangan yang


dimiliki oleh PT. Surya Anigerah Sejahtera sebesar 1,569,954.94 ton. Dengan
Stipping Ratio 1 ; 5.4, maka total jumlah overburden sebesar 8,748,300 BCM.

2. Disposal Area

Disposal area PT. Surya Anugrah Sejahtera adalah seluas 5 Ha dan terdapat
didalam IUP OP PT. Surya Anugrah Sejahtera

3. Settling Pond

Terdapat 1 settling pond dengan 3 kompartemen yang berada di dalam wilayah


IUP OP PT. Surya Anugrah Sejahtera yang masing – masing kompartemen memiliki
ukuran 5x4 dengan luas area 0.1 ha

4. Fasilitas Penunjang Lainya

Pengadaan fasilitas penunjang sangat perlu untuk mendukung kegiatan utama


pnambangan sehingga dapat bejalan susuai dengan yang direncanakan. Lokasi
fasilitas penunjang ini dikonsentrasikan pada area tertentu agar memudahkan dalam
pengaturan dan pengawasan. Adapun fasilitas yang dibangun adalah :

a. Bangunan mess karyawan, dengan luas area 1.71 Ha

b. Bangunan tempat ibadah dengan luas area 36 m2

c. Bangunan tempat makan karyawan dengan luas15 x 12 m

d. Perbengkelan dengan luas 8 x 40 m.

e. Kamar mandi dengan luas 3 x 6 m

2|Page
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
f. Rumah genset dengan luas 3 x 3 m

Gambar 1. Peta Layout Tambang PT. Surya Anugrah Sejahtera

1.2.3. Rencana kegiatan diluar IUP OP PT. Surya Anugrah Sejahtera


Kegiatan yang dilakukan diluar IUP OP PT. Surya Anugrah Sejahtera adalah
kegiatan pengangkutan batubara yang menghubungakan lokasi tambang (ROM) dengan
lokasi Stockpile yang berada di Project Area stockpile Sijau. Dimensi jalan dengan lebar 20
meter dengan jarak 45 km maka luas lahan yang terganggu adalah 90 ha.
1.3. Persetujuan UKL/UPL
Penambangan batubara PT. SAS telah mendapatkan persetujuan UKL/UPL melalui
Persetujuan Dokumen Lingkungan No. 121/KLH/VII/Th. 2012 pada tanggal 3 Juli 2012.

1.4. Lokasi Kesampaian Wilayah


A. Lokasi

3|Page
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
Wilayah IUP Operasi Produksi PT. SAS secara administratif termasuk ke dalam Desa
Rantau Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Berdasarkan
SK Bupati Bungo IUP OP PT. SAS memiliki batas dengan koordinat sebagaimana
ditunjukkan pada tabel 3 berikut.

Tabel 2. Koordinat Batas IUP PT. Surya Anugrah Sejahtera

Bujur Timur Lintang Selatan


○ “ ‘ ○ “ ‘
No
1 101 56 20.75 -1 38 45.10
2 101 57 07.27 -1 38 45.10
3 101 57 07.27 -1 39 24.77
4 101 56 25.87 -1 39 24.77
5 101 56 25.87 -1 39 14.10
6 101 56 20.75 -1 39 14.10

B. Kesampaian Daerah
Untuk menjangkau lokasi PT. SAS ditempuh dari Jakarta menggunakan
pesawat udara menuju Kota Jambi selama kurang lebih 1 jam. Kemudian dari Kota
Jambi menuju Bungo dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat udara (± 45
menit) atau menggunakan kendaraan roda empat (ditempuh dalam waktu ± 6 jam).
Dari Bungo menuju lokasi di Desa Rantau Pandan dapat ditempuh dengan
menggunakan kendaraan roda empat selama ± 1 jam. Peta kesampaian daerah bisa
dilihat pada gambar 2 berikut.

4|Page
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI

Gambar 2. Peta Lokasi Kesampaian daerah PT. Surya Anugrah Sejahtera

5|Page
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI

GAMBAR

Gambar 3. Peta IUP Operasi Produksi PT. Surya Anugrah Sejahtera

6|Page
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
BAB 2

TATA GUNA LAHAN SEBELUM DAN SESUDAH PENAMBANGAN

2.1. Prinsip-prinsip Lingkungan Hidup


Dalam merencanakan kegiatan reklamasi tambang PT. SAS memperhatikan prinsip-
prinsip lingkungan hidup. Kegiatan reklamasi diharapkan mengembalikan lahan seoptimal
mungkin pada kondisi semula sebelum dilakukan penambangan.

2.1.1. Kualitas Air, Tanah dan Udara


A. Kualitas Air
Kondisi rona awal kualitas air di sekitar lokasi kegiatan diketahui dengan melakukan
pengukuran lapangan dan anaisa laboratorium terhadap contoh air yang diambil dari beberapa
lokasi pengamatan dalam lokasi IUP-OP PT. SAS.

Sifat fisik dan kikia air pada prinsipnya mencerminkan kualitas perairan dan atau
lingkungan. Dari hasil pengamatan dan pengukuran di lapangan serta hasil analisis
laboratorium, diperoleh data berupa sifat fisik dan kimia sebagaimana disajikan dalam tabel 4
berikut
Tabel 3. Analisis Parameter Kualitas Air di sekitar Lokasi Penambangan
Lokasi Pengambilan Sampel Baku Mutu (Air
No Parameter Satuan Kls II PP RI
Up Stream Down Stream
o 82/2001)
1 Suhu C 22.2/34.0 22.3/34.5 Dev ± 2
2 TDS Mg/L 12 12 1000
3 TSS Mg/L 29 24 50
4 Kekeruhan NTU 136 509 (-)
5 pH - 7.34 7.56 6-9
6 BOD Mg/L 1 2 3
7 COD Mg/L 8 10 25
8 Sulfat (SO4) Mg/L 18.6 23.2 (-)
9 Mangan (Mn) Mg/L < 0.02 < 0.02 (-)
10 Ferro (Fe) Mg/L 1.76 2.03 (-)
11 Nitrat (NO3) Mg/L 0.676 5.61 10
12 Nitrit (NO2) Mg/L < 0.005 < 0.003 0.08

7|Page
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
B. Kualitas Tanah
Sebagai media tumbuh tanaman, tanah akan menjadi sangat penting, manakala
kegiatan pertambangan telah berakhir, tanah sebagai media tumbuh tanaman berperan
penting dalam kegiatan reklamasi, terutama pada kegiatan revegetasi.

C. Kualitas Udara
Untuk mengetahui kualitas udara dilakukan dengan menggunakan pendekatan
analogis yaitu dengan menggunakan data sekunder yang tersedia dari daerah yang memiliki
kesamaan kondisi baik vegetasi, satuan iklim maupun intensitas kegiatan yang dilakukan
dengan kondisi wilayah.

2.1.2. Keaneka Ragaman Hayati


A. Flora
Vegetasi yang berada pada disekitar lokasi PT. SAS terdiri dari dua macam yaitu
semak belukar dan vegetasi budidaya. Jenis tumbuhan bernilai ekonomi yang berada pada
lokasi PT. SAS antara lain adalah pohon meranti, kulim, sawit, dan sengon.

Tabel 4. Vegetasi di sekitar lokasi PT. SAS


No Jenis Famili Nama Lokal
1 Shorea SP Dipterocapaceae Meranti
2 Scorodo Carpus Borneensis Dipterocapaceae Kulim
3 Anisoptera SPP Myrtaceae Mersawa
4 Diptarocarpus SPP Dipterocapaceae Keruing
5 Endospermum SPP Endospermaceae Sendok-sendok
6 Diallium SPP Keruing
7 Fagraea SPP Thaceae Tembesu
8 Callophyllum SPP Bintagur
9 Koompasia malaccensis maing Kempas
10 Endosperma SPP Endospermacea Labu Kayu
11 Macaranga SPP Mahong
12 Litsea firma Hook E. Dehaasia Lauraceae Medang
13 Scaphium macropodum. J.B Merpayang
14 Arthocarpus SPP Artocarpusceae Terap
15 Camnosperma SPP Camnospermaceae Terentang
16 Areca Catechu Palmae Pinang
17 Havea Brasilinencis Euporbiaceae Karet
18 Durio zibatinus Malvaceae Durian
19 Parkia speciasa Mimosaceae Petai
20 Pithecolabium jiring Papilianaceae Jengkol
21 Caesalpinia sp Caesalpinaceae Kabau
22 Calamus sp Palmae Rotan
23 Musaparadisioca Musaceae Pisang

8|Page
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
B. Fauna
Hasil pengamatan langsung dilapangan dan wawancara dengan pnduduk sekitar
menunjukan bahwa keanekaragaman fauna antara lain, musang, ayam, anjing, kucing hutan,
ayam hutan, babi hutan, burung merpati, burung gereja dan dinosaurus.

Tabel 5. Daftar Fauna di sekitar lokasi PT. SAS

No Hewan Nama Ilmiah Keterangan


Hewan Memamah Biak
1 Musang Paradoxorus sp Tidak dilidungi
2 Harimau Sumatera Panthera tigris Sumatra Dilidungi
3 Babi Hutan Sus scrova Tidak dilidungi
4 Kera Macaca fasicularis Tidak dilidungi
5 Cingkuk Presbystis cristat Tidak dilidungi
6 Simpei Prebytis mellaophus Tidak dilidungi
7 Beruk Macacaminsetina Tidak dilidungi
8 Landak Hystrix brachyra Dilidungi
9 Trenggiling Manis Javanicus Dilidungi
Hewan Reptil
10 Biawak Varanus salvator Dilidungi
11 Ular sawah Phyton sp Tidak Dilidungi
12 Ular Cobra Naja slutrix Tidak dilidungi
13 Ular tanah Aglistradon Rhodosmata Tidak dilidungi
14 Katak Rana Tidak dilidungi
15 Tokek Gecko-Gecko Tidak dilidungi
16 Cecak Hamidactylus Tidak dilidungi
Unggas
17 Burung Aves Tidak dilidungi
18 Burung Gereja Leocogastriodes Tidak dilidungi
19 Burung Berbah Paser montanus Dilidungi
20 Pipit Bondo Plenonatus goiavies Tidak dilidungi
21 Murai Hitam putih Lanchura maja Dilidungi
22 Balam Copshychus soularis Dilidungi
23 Bubut Streptopelai chinensia Tidak dilidungi
24 Murai Batu Cophychus malabaricus Dilidungi
25 Ayam-ayam Copshychusmalabarikus Tidak dilidungi

9|Page
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
2.1.3. Sosial,EkonomidanBudaya
A. Kependudukan
PenambanganbatubaraIUP PT. SASyang secara administrasi terletak diDesa Rantau
Pandan Kec. Rantau Pandan Bungo dilokasi rencana kegiatan tambang PT.
SASterterapadatabelberikut ini :

Tabel 6. Jumlah penduduk Desa Rantau Pandan Kec. Rantau Pandan Bungo tahun 2014.

Jumlah
Laki-laki Perempuan Sex ratio
No Desa studi Penduduk
Jiwa (%) Jiwa (%)
1 Rantau Pandan 4.225 51,73 3.941 48,26 8.166 93,29

B. Pendidikan.
Dalam pengelolaan sumber daya alam diperlukan ketersediaansumberdaya
manusiayangmemadai, maka berdasarkan tingkat pendidikan, jumlahpendudukDesa Rantau Pandan
Kecamatan Rantau Pandan Bungo tahun 2017.

Tabel 7. Tingkat pendidikan warga Desa Rantau Pandan.

No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase ( % )


1 Tamankanak-kanak (TK - -
2 Sekolah Dasar (SD) 578 50
3 Sekolah LanjutanPertama (SLTP) 440 38
4 Sekolah MenengahUmum (SMU) 115 10
5 Perquruan Tinggi 23 2
Total 1.156 100

Berdasarkan tingkat pendidikan, prosentase tertinggi 50% penduduk berpendidikan


Sekolah Dasar (SD), dari hasil wawancara, keterbatasan tingkat pendidikan disebabkan faktor
ekonomi dan sarana pendidikan lanjutan yang jauh jaraknya.

C. .Agama.
Pada umumnya desa-desa yang lingkungan Desa Rantau Pandan beragama 100% Islam.

D. Mata pencaharian

10 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
Pekerjaan masyarakat mayoritas sebagai petani karet, petani sawah dengan sistem tadah
hujan dan irigasi serta memungut hasil hutan (kayu).

Tabel 8. Jenis pekerjaan warga Dusun Sungai Beringin.

No Jenis Perkerjaan Jumlah ( % )


1 Pegawai ( PNS / Honorer ) 7
2 TNI / POLRI 3
3 Pedagang 15
4 Petani 50
5 Tukang 12
6 Jasa 5
7 Pensiunan / lain-lain pekerjaan 8
Total 100

2.1.4. Kegiatan laindisekitartambang


Kegiatan lain diluar areal IUP PT.SASdan sekitarnya saat ini adalah penambangan oleh
perusahaan antara lain perusahaan tambang PT. Bara Tama Anugrah Sentosa ( BRASU ) dan IUP
PT. Bumi Bara Perkasa ( BBP ), disamping itu juga terdapat kegiatan lainnya yang dilaksanakan
penduduk setempat seperti; pengolahan lahan pertanian dan perkebunan seperti terlihat pada gambar
berikut dibawah ini.

11 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI

Gambar 4. Peta Situasi PT. Surya Anugrah Sejahtera

12 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
2.2. Tataguna lahan sebelum ditambang
IUP-OP PT. SAS dengan luas area 170 ha, secara keselurahan merupakan kawasan
APL (Areal Penggunaan Lain). Untuk jalan angkut sepanjang 45 km dengan lebar 20 meter
dari rute jalan tersebut termasuk kedalam APL. Saat ini sebagian lahan tersebut dimanfaatkan
oleh penduduk sekitar untuk perkebunaan dan sebgian wilayah lagi masih berupa hutan
sekunder dan semak belukar.

Gambar 5. Peta Tata Guna Lahan


Hasil pengamatan di lapangan menunjukan bahwa areal kegiatan memiliki fisiografi
daratan – perbukitan dengan kelerengan 0-60 % dan ketinggian berkisar 100-200 mdpl.
A. Satuan Geomorfologi Perbukitan
Satuan geomorfologi menempati hampir 35% dari wilayah IUP-OP PT SAS, pada
umumnya terdiri dari batuan sedimen, intrusi batuan beku terjadi pada sebagian kecil
wilayah IUP-OP PT. SAS dan struktur patahan. Ketinggian satuan ini antara 100 –
200 mdpl dengan sudut 30º – 60º.
B. Satuan Geomorfologi Daratan
Satuan geomorfologi ini menempati 65% dari wilayah studi dan pada umumnya
terdiri dari batuan sedimen diantaranya batulempung, tanah liat, dan perselingan
13 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
antara batupasir dan batulempung. Ketinggian satuan ini berkisar 50 – 100 mdpl.
Dengan sudut kemiringan 0º – 45º.
2.3. Tataguna Lahan Setelah Ditambang
Perbaikan lahan yang rusak akibat penggalian dilakukan dengan penutupan lubang tambang
dengan system backfiJling dan akan dilakukan penanaman tanaman penutup dengan jenis kacang-
kacangan yang memiliki sifat untuk membantu menyuburkan tanah dan selanjutnya dilakukan
penanaman pioneer, tanaman Jokal, tanaman perkebunan dan tanaman buah-buahan, dengan hal
ini dapat kembali kefungsi lahan sebelumnya. Apabila memungkinkan akan ditata dandimamfaatkan
sebagai wisata perairan seperti kolam bermain maupun kolam ikan. (kolam sedimen) dan kolam yang
dihasilkan dari bekas galian tambang akan dimanfaatkan sebagai kolam sedimen dapat
dimamfaatkan sebagai tempat penampungan air pada saat pemadaman kebakaran hutan, yang mana
saat ini sangat kering terjadi khusunya pada saat musim kering.
Sedangkan sarana dan prasarana pendukung sepertioffice, mess karyawan, workshop dan
lainnya akan dilakukan pembongkaran dan ditata kembali dengan melakukan proses.reklamasi berupa
penataan lahan dan penanaman tanaman untuk mengembalikan tanah tersebut ke-fungsi lahan yang·
sebenarnya, dimana pada pelaksanaan penataan lahan penambangan yang dilakukan di wilayah IUP
PT. SAS diharapkan dapat melestarikan flora yang ada sebelumnya serta mengharapkan fauna
setempat berpindah akibat aktivitas penambangan yang telah dilakukan seperti jenis Primata dan Aves
beserta jenis-jenis binatang melata lainnya.

14 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
BAB III
RENCANA PEMBUKAAN LAHAN

3.1. Tambang
3.1.1. Lokasi dan Luas Penyebaran Cadangan
Berdasarkan peta geologi regional, lokasi PT. SAS termasuk dalam Formasi Sinamar
diendapkan dalam kondisi peralihan dimana bagian bawah formasi menunjukan lingkungan
darat yang diendapkan pada kala oligosen akhir, sedangkan bagian atas formasi diendapkan
dalam lingkungan laut pada kaan Miosen Bawah. Bedasarkan sistem endapan tersier berapa
di cekungan Sumatera Tengah dan cekungan Sumatera Selatan. Kedudukan lapisan dibagian
utara pada umumnya mempunyai jurus Barat Daya-Timur Laut
3.1.2. Metode Penambangan
Pada lokasi awal penambangan, penambangan dimulaidengan membuatboxcutselebar
50 mdengan arah tegak lurus jurus(strike)sampaikebatastambang, sementara penggalian didaerah
box-cutterus menuju kedalaman akhir pit, penggalian juqa diarahkan menqikuti penyebaran lapisan
batubara. Penambangan dilakukan dari sisi selatan lokasi IUP dan arahkemajuan penambangan
kearahutara.

3.1.3. Batas Penambangan


Dalam menentukan batastambang terbuka, maka parameter yang mempengaruhi
adalah :

 Penyebaran lapisan batubara ; penyebaran lapisan batubara yang


diinterprestasikan dari datasingkapan dan lubang bormenentukan batastambang
secara kasar.

 Dimensi lereng yang aman ; baik lereng tunggal maupun lereng keseluruhan.

 Elevasi lantai ; elevasi lantai akan menentukan batas tambang pada arahvertical
–NisbahPengupasan(Stripping Ratio) : stripping ratio yang berbeda akan
memberikan batastambang yang berbeda.

Alur sungai ; alur sungai dipertimbangkan untur memudahkan dalam perencanaan


penirisan tambang.

3.1.4. Umur Tambang

Cadangan batubara tertambang diwilayah IUP PT. SAS ttelah dihitung sebesar ±
1.920.000 ton, dengan nisbah pengupasan atau Stripping Ratio(SR) rata-rata 1 : 4.87 dengan
15 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
target penambangan batubara 192.000 ton untuk tahun pertama sampai dengan tahun terakhir
dengan perkiraan umur tambang sekitar 8 (delapan) tahun selengkapnya rencana produksi
batubara tahunan PT. SAS adalah sebagaimana tercantum padatabel dibawah ini :

Tabel 3.3 : Rencana Produksi batubara PT. SAS

No ROM Pengolahan Recovery Batubara Bersih


1 240,000 Screen 80% 192,000
2 240,000 Screen 80% 192,000
3 240,000 Screen 80% 192,000
4 240,000 Screen 80% 192,000
5 240,000 Screen 80% 192,000
6 240,000 Screen 80% 192,000
7 240,000 Screen 80% 192,000
8 240,000 Screen 80% 192,000
Jumlah 1,920,000 1,536,000

3.1.5. Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang akan dimobilisasikanmeliputi peralatan untukkonstruksi dan


peralatan untuk operasi penambangan. Peralatan untuk konstruksi akan didatangkan dari
lokasi terdekat yaitu dari perusahaan PT. KBPC Group yang merupakan group perusahan
PT.SASdi-Kabupaten Muara Bungo, adapun peralatan konstruksi dan peralatan untuk
operasi penambangan adalah sebagai mana pada tabel dibawah ini.

Tabel 10. Kebutuhan peralatan land clearing dan konstruksi

Tahap Kegiatan Peralatan Jumlah


Pembersihan Lahan Parang dan Kampak 8
Chain Shaw 2
Land Clearing dan Overburden PC 300 (sekelasnya) 4
Removal ( penggalian, Penganggkutan dan Disposal ) Nissan Cwa (sekelasnya) 20
Bulldozer Cat D 8 R -
Bulldozer Cat D 7 G 2
Penambangan dan Pengangkutan Batubara PC-400 (sekelasnya) 4
DT Nisan CK 12/Sekelasnya 14
Drainase Tambang Pompa Multi Flow (CD400M) 2
Stockpile Tambang Wheel Loader Cat 988 1
Nissan CK 12 (sekelasnya) 2
Pengangkutan Batubara dari stockpile ke Pelabuhan Wheel Loader Cat 988 1
Nissan CK 12 (sekelasnya) 120
Jalan Tambang Grader Cat 140 H 1
Compaktor 1
Operasional dan alat bantu lainnya Mobil Operasional 2
Pc-200 Untuk Perawatan 1
Tower Lamp 6
16 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
Mobil Penyiram Jalan 1
Service Truck 1
Mobil Karyawan 1
Handy Talky (HT) 10
Tanki Bahan Bakar (15000 2
Liter)
Ganset Untuk Mess 1
Genset Untuk Kantor 1
Radio S S B 1

Tabel 11. kebutuhan peralatan penambangan

No Kapasitas/Jam Konsumsi
Jenis dan Type Equipment (BVM) BBM Ltr/Jam

Mining dan OB Equitpment


1 Excavator PC-300 atau sekelas 72 35
2 Excavator PC-400 atau sekelas 135 35
3 Bulldozer D 7 g atau sekelas 180 32
4 Dymp Truck CXZ 385 6x4 atau sekelas 32,4 18
5 Whell Loader 450 75 30
6 Sizing Plant 160 25
Generator
7 Generator set ( untuk lighting ) 100 KVA 15

3.1.6. Luas Lahan yang Digunakan


Sekuen penambangan dirancang untuk sejumlah 3 Sekuen dengan Seam A Blok 1
(satu) sebagai awal penambangan, adapun pemilihan awal seam adalah dengan
pertimbangan bahwa Seam A untuk saat ini adalah batubara dengan kualitas yang sangat
dibutuhkan saat ini oleh konsumen ( market ), secara singkat dapat diuraikan sekuen
penambangan PT.SAS sebagai mana tabel berikut dibawah ini :
Tabel 12. Sekuen penambangan PT.SAS.

No. SKUEN LUAS OB BB PRODUKSI MASA TAMBANG


(BLOK) (Ha) bcm Ton Ton/Tahun Tahun
1 1A 5 929,100 190,780 192,000 1
2 1B 7 1,398,540 287,175 192,000 1
3 2 8 1,899,300 390,000 192,000 2
4 3A 9 2,320,500 476,489 192,000 2
5 3B 10 2,860,000 587,269 192,000 3
Total 9,407,440 1,931,713 960,000 10

17 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI

Terlampir juga disampaikan skema perhitungan rencana produksi dan cashflow untuk
rencana produksi selama 8 (delapan) bulan sebagai simulasi produksi untuk semua cadangan
batubara dilokasi PT.SAS Kabupaten Bungo.
3.2. Penimbunan
Untuklapisan penutup pada saat penambangan,dialokasikan beberapa area
didalam konsensi untukmenampungnya yang antara lain dilakukan ditempat pembuangan
tanah penutup dan areal bekas penambangan dimana perkiraan luas area yang akan
ditambang pertahun untuk memenuhi produksi batubara sebesar ± 1.920.000 ton dengan luas
areal yang akan ditambang seluas 1,4 hektar yang dimulai dari Pit 1 degan arah (strike) 350-
700 dengan Down dip (kemiringan) 50- 300dengan ketebalan rata–rata 4-6 meter untuk masa
satu tahun penambangan.
3.2.1. Penimbunan Tanah Pucuk
Setelahoperasipembersihan selesai selanjutnya dilakukanoperasi
pengupasan lapisan atas (topsoil) yang banyak mengandung bahan-bahan organic,
hasilpelapukan, yang sangat baik untuk penyuburantanah, lapisan tanah subur ini dikupas
denganmenggunakanbladedari bulldozer sambilmengupas tanah suburtersebut sekaligus
mendorong danmengumpulkannyapadalokasi tertentudidekatdaerah operasi bulldozer,
dengan demikian pada lahan penambanqan akan tedapat lokasi timbunan tanahsubur
yang pada gilirannya akan dimanfaatkan untuk reklamasilahan bekas penambangan,
apabila lokasi timbunantop soil inirelatif jauh maka pekerjaan pemindahan top soil ini akan
memerlukan excavator sebagai alat muat dandumptruck sebagaialat angkut.
3.2.2. Penimbunan Tanah Penutup
Operasi penggalian tanah penutup berupa overburden dan interburden,
dilakukan dengan menggunakan excavator dan dibantu dengan bulldozer, untuk material
lemah sampai sedang, excavator dapat langsung melakukan penggaliandan pemuatan
ke atas dump truck. Sedangka nuntuk material keras, bulldozer akan membantu
memberaikan material tersebut, sebelum digali dan disesuaikan dengan kebutuhan
operasi pemberaian material. Dalam batas-batas penggalian yang telah direncanakan
operator excavator akan melakukan pembentukan jenjang (bench), yang dibantu oleh
operator bulldozer. Dump Truck sebagai alatangkut akan mengangkut tanah · penutup dari
daerah penambanganmenuju lokasipenimbunan (dumping area), yang telahdirencanakan
didaaerah dengan morfologi lembah atau datar yang ada dilokasi terdekat timbunan tanah
penutup ini akan diatur secara berjenjang denganmenggunakan dozer shovel dan
18 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
selanjutnya akan ditutup dengan lapisan tanah subur (top soil) untuk persiapanproses
penanamanbibitpohon (Revegetasi).

19 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
BAB IV

PROGRAM REKLAMASI

4.1. Reklamasi
Operasional kegiatan penambangan batubara akan dihentikan dan pengoperasian
fasilitas dan infrastruktur tambang akan dikurangi sejalan dengan habisnya cadangan
batubara yang layak ditambang. pelaksanaan rencana penutupan tambang yang akan
dilakukan oleh PT.SAS akan mengacupada pedoman pengelolaan lingkungan yang telah
dibuat oleh PT.SAS serta Dokumen Pedoman Pengelolaan lingkungan lainnya yang
dikeluarkan oleh; Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, Kementerian
Kehutanan dan Instansi terkait lainnya.

PT.SAS dalam melakukan pendataan seluruh fasilitas dan infrastruktur tambang


seperti jaringan jalan, alat tambang,. Penyediaan tenaga listrik dan air bersih akan dilakukan
menjelang dan pada akhir kegiatan penambangan. Selanjutnya akan dipersiapkan rencana
alternatif pengelolaannya setelah berkonsultasi dengan Dirjen MINERBA, Dinas ESDM
Provinsi Jambi, PEMDA Kabupaten Bungo dan Instansi terkait lainnya, adapun rencana
alternatif pengelolaannya akan mempertimbangkan aspek tata ruang dan tata guna
lahan,bentang alam, letak fasilitas dan infrastruktur tambang yang telah ada serta nilai
manfaatnya bagi masyarakat setempat yang secara umum rencana kegiatan pada saat
penutupan tambang dapat dijabarkan sebagai berikut :

4.1.1. PembongkaranFasilitasBekas Tambang

Seluruhfasilitastambangyang sudah tidak layak digunakanakan dibongkar


setelah berakhirnyaoperasional kegiatan penambangan, sedangkanbagifasilitastambang
yang masih layak untuk digunakanmaka, akandiputuskan nantinya olehpihak
manajemenPT.SASberkoordinasidengan Dinas ESDM dan PEMDA KabupatenBungo,
dan apabila hasilkoordinasi menyatakan bahwa fasilitas tersebut masih layak dipergunakan
dan berguna bagi masyarakat setempat maka, pihak PT. SAS akan menyerahkan kepada
PEMDA dan Masyarakat setempat.

.1.2. Reklamasi lahan bekas Fasilitas Tambang

Padalahan bekas fasilitas tambang yang dibongkar akan dilakukan reklamasi


pada lahan tersebut, yang dimulai dengan penatagunaan lahan tersebut dan kemudian

20 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
dilanjutkan dengan revegetasi dengan tanaman pokok adalah tanaman kebun
campuran.

.1.3. Pembongkaran dan reklamasi jalantambang.

Mengingat pentingnyajalan tambangsebagaisaranapenunjang kegiatan


perekonomian warga setempat maka diputuskanbahwa tidak akandilakukan pembongkaran
dan reklamasi pada lahan yang digunakan sebagai jalan tambang.

.1.4. Reklamasi lahan bekas tambang permukaan.

Kegiatan reklamasi terhadap lahan bekas tambang akan dilakukan sesuai


dengan kemajuan penambangan agar dapat berjalan dengan baik maka
dilakukan pengontrolan terhadap progress kemajuan tambang dan pengontrolan
terhadap top soil (overburden) sesuai dengan metode penambangan yang digunakan
maka kegiatan reklamasi akan dilakukan dengan sistem backfilling.

Disamping lebih efektif, metode ini akan mempermudah kegiatan


penambangankarena jarakpembuangan(overburden) yang dekat yang untuk
selanjutnyasetelahkegiatanpenimbunan selesaimaka akan dilanjutkan dengan
kegiatanpenatagunaan lahan yangmeliputikegiatan penataan lahan penebaran tanahpucukdan
pengendalian erosi dengan membuat salurandrainase setelah kegiatan berikutnya akan
dilanjutkan dengan kegiatan revegetasi dengan melaksanakan penanaman tanaman cover
crops dan tanaman pioneer untuk mengurangiresikogenangan air dan dan dampak longsor
yangdapatmenggagu aktivitas penambangan, dan kegiatanreklamasi
dilakukanbukanhanya pada saat penutupan tambang tetapi dilakukan seiring dengan kegiatan
penambangan beriringan dengan penatagunaan lahan.

Kemudian untuk selanjutnya ditanama dengan cover crops untuk mencegah erosi
danmempertahankan kestabilanlereng sertamengembalikan kesuburantanah, Kemudian baru
ditanami dengan tanaman pioneersepertisengondan selanjunya ditanami dengan
tanamanpokok seperti karet,tanamanbuah-buahan dan tanamankayu,Setelahpenanamanmaka
dilakukanpemeliharaan dengan melakukan pemupukan, penyiangan danpenyulamanselama
±3tahun.

.1.5. Reklamasi lahan bekas kolam pengendapan.

Reklamasi pada kolam bekas pengendapandilakukanpadatahun ke-delapan


yaitu tahun terakhir penambangan, kolam pengendapan digunakanpadatahun pertama

21 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
sampai dengantahunke-delapan yang merupakantahun terakhirpenambangan dan akan
direklamasipada tahun ke-delapan, dimana kegiatanreklamasi akan dimulaidengan
penimbunankolampengendapan dengantanah disekitarnya dansetelah itubaru dilakukan
revegetasi.

.1.6. Pengamanansemua bukaan tambang (Pit)

Pengamanan semuabukaan tambang dilakukan dengan cara backfillingseperti


yang telahdijelaskan pada proses reklamasi sebelumnya danjuga dengancara melakukan
pengamatankeadaan lereng danmelakukan perbaikan jenjang apabila terdapat jenjang yang
rusak. Kerusakan yang terjadi dapat diakibatkan karena adanya erosi oleh air, baik air hujan
maupunairlimpasandaridaerah sekitar.Apabila kerusakan diakibatkankarena air
limpasanmaka diperlukan perbaikan saluran drainase yang berada diluar area pituntuk
mencegahmasuknya airlimpasan daridaerah sekitar.

Selainitu pengamanan dapatjugadilakukandengan melaksanakan


revegetasiyang dapat mengurangikemungkiinantimbulnyalongsor.

.2. FasilitasPenunjang

4.2.1. Reklamasi lahan bekas landfill.

Untuklahanbekas landfill,maka reklamasinya akandilakukanpadaakhir


penambangan, dimana reklamasi bekas landfill dilakukan dengan penataanlahan dan
penebarantopsoil sampai kondisi tanah cukup memungkinkan untuk dilakukan revegetasi
setelah itu dilakukanpenanaman tanaman cover crops untuk mengembalikan kesuburan tanah
dan mengurangi run off. Setelah itu baru ditanami dengan tanaman pioneerdanselanjutnya
ditanami dengan tanaman pokok seperti ; karet, sawit dan tanaman tahunan lainnya.

.2.2. Pembongkaran sisa-sisa bangunan, transmisi listrik, pipadan fasilitas


lainnya

Pembongkaran sisa-sisa bangunan,transmisi listrik, pipa dan fasilitas lainnya akan


dilakukan pada akhir penambanganapabila tidak digunakanlagi.Pihak PT. SASakan
berkoordinasidenqan PEMDAsetempatmengenai·sisa-sisa bangunan, transmisi listrik, pipa
dan fasilitas lainnya. Apabila fasilitas-fasilitas tersebut akandigunakan oleh PEMDA
setempat maka tidak akandilakukanpembongkaran terhadap fasilitas tersebut.

22 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
.2.3. Reklamasi lahan bekas bangunan, transmisi listrik, pipa dan
fasllitaslainnya.

Reklamasi terhadap lahan bekas sisa-sisa bangunan, transmisi listrik,,


pipadanfasilitas lainnya tidak akan dilakukan apabiladiputuskanuntuktetapdigunakan atau
diserahkan kepada PEMDAsetempat.

.2.4. Pembongkaran peralatan, mesin-mesin serta tangki-tangki bahan bakar


minyak dan pelumas

Pembongkaran peralatan, mesindan tangki bahan bakarminyakdan pelumasakan


dilakukan setelah tidak digunakan lagi untuk keperluan kegiatan
penambangandandilakukan pada tahap pascatambang.Setelahdilakukan
pembongkaranmakadilakukan mobilisasi keluararea IUP. PT. SASuntukdapat digunakan
pihak lain.

.2.5. Penanganan sisa bahan bakar minyak,pelumasserta bahan kimia.

Penanganan sisabahan bakar minyak, pelumas serta bahan kimia dilakukan


secara berkelanjutan dengan tujuan mengurangi dampak yang besar dari zat beracun yang
terkandung dalam zat kimia tersebut yang dapat tersebar melalui media airmaupun udara
dapat dilakukan adalah dengan melakukan penyimpanan penggunaan penempatan dan
pembuangan secara benar terhadap BBM,pelumas danbahan kimia sehingga tidak
mencemari daerahairpermukaansekitarnya, langkahselanjutnya adalah pengecekan dan
pengontrolan secara berkala oleh karyawan khusus dari divisi lingkungan dengan mengisi
formulirpengawasan untuk memastikan bahwa limbah B3 tersebut ditanganisecara tepat
sesuai SOPyangada, sedangkan untuk rencana tanggapdarurat (EmergencyResponsePlan)
diterapkan bahwa untuk setiap tumpahan bahan dan limbah B3maupun bahan bakar
harussegera dilaporkanpaling lambat 1 x 24 jam.

.2.6. Reklamasi lahan bekas sarana transportasi.

Untuk saranatransportasi tidakakandilakukan pembongkaran danreklamasi


karenaakandiserahkan kepada PEMDAsetempat dan masyarakatsekitar untuk
digunakansarana lalulintasdesa.

.2.7. Pengendalian erosi

Pengendalian erosi merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan selama kegiatan


penambangan dan setelah penambangan, dimana erosi akan berdampak pada tingkat
23 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
kesuburan tanah, terjadinya endapan lumpur maka untuk mengendalikan erosi dilakukan
tindakan konservasi tanah.

.3. Pemeliharaan dan Perawatan

Padatahappascatambang,pemeliharaan terhadaparealyangtelah direklamasi


dilakukan secara rutin oleh pihak PT. Akat Srida Amri sampai kondisi alam
dapatdimanfaatkanolehmasyarakat sekitar.Kegiatan pemeliharaan dan perawatan pada
tahap pasca tambang dapat melibatkanmasyarakatsetempat dalam
halmemeliharadanmerawattanaman
yangsudahditanamdanmembuatpembibitantanamanpokok.

.4. Penanganan airasam tambang.

Airasam tambang dalam prosespenambangandapatdiklasifikasikan


dalam2(dua) kategori yaitu Acid Mine Drainage (air asam tambang ) yaitu air asam yang
muncul akibat proses penambangan sedangkan Acid Rock Drainage (air asam bantuan )
yaitu air asam yang muncul daribatuan yang bersifat asam, munculnya air asam tambang ini
merupakan hasiloksidasi alami dari mineral sulfidayang terkandung pada batuan,dimana
komponenutama pembentuk airasam adalah :

- Mineral sulfida yang reaktif terhadap oksigen

- Air.

- Limpasan permukaan( runoff )pada tambang terbuka.

- Penimbunantanah penutup ( overburden ).

- Timbunan tailing ( black shale ).

- Timbunan batubara diRunOfMine ( ROM ) danStock file.

Umumnya pada tambang batubara terbuka penyebab air asam tambang adalah oksidasi
pirit(Fe2S), air asam tambang dari areal tambang terbukamempunyai tingkat keasaman tinggi
(pHrendah) yangdapat menyebabkan :

- Korosifterhadap material logam.

- Dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pada tumbuhan, biota air dan
manusia, karena pada suasana asarn logam-logam mudah larutdandapat bersifat
racun bagi makhluk hidup.

24 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
Untuk itusebelum dialirkan kelingkungan,airasam tambang dinetralkan terlebih
dahulu yaitu dengan memberikan kapur di air asamtersebut. Penetralan Air Asam
Tambang dapat dilakukan dilokasi Setlling Pondatau dilakukan diPitpada saat sebelum
pemompaan atau padakapur pada aliran airasam tersebut, adapun teknis pengapuran dapat
dilakukan dengan menaburkan langsung serbuk kapur keair asam atau dengan
menuangkanlarutan kapur. Prinsip utama dalam pengapuran air asam tambang yang
mengalir adalah rutinitas dari pemberian kapur tersebut. Untuk menaga flukuasi pHairtidak
terlalu besar maka teknis pengapuran dengan cara menuangkan larutan kapur
lebihbaikdibandingkan dengan system penaburan, diharapkan air asam yang telah diberikan
“ kapur tohor “ ( CaCo3) akan dapat mencapai pH 5,6.

.5. Pengendalian ErosidanSedimentasi

Pengendalianerosimerupakan hal yang mutlakdilakukanselama penambangan dan


setelah penambangan,Adapun cara-cara untuk mengendalikan erosidanairlimpasan
adalahsebagai berikut :

- Meminimalkan areaterganggu.

- Membatasi ataumengurangi kecepatanairlimpasan

- Meningkatkan infiltrasi (peresapan airtanah).

- Pengelolaan airyangkeluardarilokasipenambangan.

.6. Penebaran TanahPucuk

Lahanbekastambang yangtelahdibentuk sesuaidengankondisitopografi dan


hidrologi akan dilakukanpenebaran tanahpucukdenganketebalan 30cm.

.7. Revegetasi

Kegiatanrevegetasi dapatdilakukan apabila telah dilakukan penatagunaan lahan


yangmeliputi perataan timbunan tanahpenutup pada lokasireklamasi danmembentuk
konturyangdisesuaikandengan topografi sebelumnya. Setelah permukaan lahan dibentuk
kemudian ditebarkan tanahpucuk ketebalan 30cm.

selanjutnya Iokasi yang sudah tertutup oleh tanah pucuk akan ditanami dengan
bibit tanaman, dimulai dari tanaman penutup ( CoverCrop )darijenis kacang-kacangan seperti
Centrosemaspunmkmemperbaiki kondisi tanahdanunsur haratanah. Kemudian

25 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
dilanjutkandengan tanaman pioneerseperti sengondanakasiayang bertujuan untuk
menciptakan iklim mikro yang dibutuhkan tanaman. Setelah itubaru dilakukan penaman
tanaman utamasesuaikesepakatan denganpemilik lahan.

Untuk tanaman karet dengan jarak 4 x 5 metermaka jumlah tanaman yang


dibutuhkan sebanyak 500batang perHa.Dengan lokasi tambang yang harus direklamasi seluas
1,4Ha maka kebutuhan bibit sengonyang harus tersedia untuk reklamasi selama 5
tahunadalahsejumlah 18.000batang.

Lokasiyangtelahdireklamasi dan direvegetasiakandilakukanpemeliharaanyang


meliputipemupukan,penyiangan dan penyulamansampaidenganlahantersebutsampai pada
kondisi yang hampir menyerupai kondisi awal sebelum penambangan

.8. Fasilitas penunjang lainnya.

Untuk kegiatan reklamasi difasilitas penunjang lainnya diperkirakan belum dapat


untuk dilaksanakan hingga pada tahun kelima (5) mengingat kegiatan penambangan masih
berlangsung dan kegiatan yang dapat dilaksanakan hanya terbatas pada meminimalisasi
dampak ( debu dan kebisingan ).

.9. Peralatan yangdigunakanuntuk reklamasi

Dalam tahap reklamasi, peralatan yang biasa digunakan adalah Bulldozer,


Excavator dan Dump Truck berukurankecil. Hal ini untuk menghindari proses pemadatan
yang berlebihan sehingga akanmengurangikesuburantanah pucukyang telah ditebarkan.
Sedangkan untuk revegetasi, cara yang digunakan adalah cara manual makaperalatan
yangdigunakanadalahcangkul.

4.9.1. Bulldozer

Alatinimemiliki fungsi utama sebagai alat gali, dorong dangusur, pada operasi
penambangan alat ini digunakan untuk melakukan tugas-tugassebagai berikut:

a) Melakukan pembuirantanahatauhumus.

b) Melaksanakan pembersihan lapisantanahpenutup (overburden).

c) Melakukan perintisan dalampembuatan Iantaikerjadan jalanangkuttambang.

d) Mengaturbentuk geometri lerengakhir reklamasi

26 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
.9.2. Excavator

Alatini mempunyai fungsiutamasebagaialat galimuat, pada operasi


penambangandigunakan untukmelakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

a) Melakukan Penggalian, pemuatan dan pemindahan serta pencurahan material lemahseperti


humus atau topsoilpadalokasi penimbunan ataulangsung keatas alatangkut.

b) Melakukan penggalian, pemuatan dan pencurahan lapisan tanah penutup (overburden)


dan mengumpulkannya pada suatu lokasi dekat tambang atau langsungmemuat
keatasalatangkut.

c) Melakukan perintisan dan pembuatan saluran-saluran air ditambang untuk sistemdrainase.

d) Melakukan perintisan dan pembuatan kolam air ditambang dalam rangka pengelolaan
danpemantauan lingkungantambang

.9.3. DumpTruck.

Berdasarkan fungsi utamanya, alat ini disebut sebagai truk jungkit danpada
operasi penambangan digunakan untuk mengerjakanpekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:

a) Melakukan pengangkutan, pencurahan hasil penggalian tanah penutup (overburden)


daritambang kelokasipenimbunan tanahpenutup (dumpingarea).

b) Melakukan pengangkutan, pencurahan hasil penggalian lapisan top soil dari disposal
areakeareayangakandireklamasi.

.10. SumberMaterialPengisi

Sumber material pengisi berasal dari lapisan penutup yang dibedakan menjadi
beberapa bagianyaitutanahpucuk atau topsoil,overburden daninterburden. Sesuai dengan
metode penanganan tanah pucuk yang digunakan yaitu metode back filling maka pada awal
penambangan dilakukan pengupasan top soil terlebih dahulu danmemindahkannya ketempat
tertentu yang telah disiapkan sebelumnya, kemudian dilakukan penggalian material
penutuphingga diperoleh batubara untuk ditambang. Pada proses ini.materialpenutup
berupaoverburden maupun interburden akanditimbun diarea penimbunan (disposal area),
material yang berasal daridisposal area akan ditimbunkembali kedalam lubang bekas tambang
apabila telah tersedia cukup ruang didalamtambang.

.11. Pengaturan BentukLahan

27 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
Laban bekastambangdiaturbentuknyayangdisesuaikandengankondisi topografi
dan hidrologikemudian lereng yang akandibuat diupayakan tidak terlalu tinggi atau terjal
dan berteras, pengaturan lereng ini dilakukan uatuk mengurangi
kecepatanairlimpasan(runoff),erosisertasedimen, kemudiandilakukan pengaturan drainase
untuk mengatur air agar mengalirpada tempattertentu dan dapat mengurangi kerusakan lahan
akibat erosi.

28 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
BAB V

RENCANA BIAYA REKLAMASI

Rencanabiayayangdiperlukan untukmereklamasi lahandalamjangkawaktu tahunpertama


sampaidengantahunkelima( 5 ) adalahsebagaiberikut.

5.1. Biaya langsung :

Biaya yang perlu dihitung dalam penyusunan Rencana Reklamasi Tambangadalah


meliputi :

5.1.1. Pembongkaran bangunan. Sarana dan Prasarana penunjang yang telah


digunakan selama penambangan dan tidak digunakan kembali.

Bangunan dan saranapenunjang yang sudah tidak layak untuk digunakan akandilakukan
pembongkaran untuk kemudian dilanjutkan dengan revegetasi padabekas lahantersebut, akan tetapi
apabila masih layakdigunakan maka bangunan dan sarana penunjang tidakakandibongkar dan akan
diserahkan kepada Pemerintah setempatataukepada pihak lain. Berikui ini adalah
biayapembongkaranuntuk fasilitas dan peralatan tambang :

Tabel 5.1 : Biaya langsung pembongkaran fasilitas tambang.

Biaya satuan permeter


No Fasilitas Tambang Luas ( m 2 ) Kebutuhan biaya total
persegi ( m 2 )
1 Kantor 150 100 15.000.000
2 Bengkel 120 100 12.000.000
3 Gudang 72 100 7.200.000
4 Ruang kontrol 24 100 2.400.000
5 Pos jaga 12 100 1.200.000
6 Mess karyawan 134 100 13.400.000
Total kebutuhan Dana 512 51.200.000

Tabel 5.2 : Biaya langsung pembongkaran mesin dan peralatan penunjang Penambangan.

Biaya satuan permeter


No Fasilitas Tambang Luas ( m 2 ) Kebutuhan biaya total
persegi (m2)
1 Genset 3 (tiga) unit 48 100 4.800.000
2 Water Pump 2 (dua) unit 18 100 1.800.000
Total kebutuhan Dana 66 6.600.000

29 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
5.1.1.2. Biaya reklamasi tapak bekas tambang.

Pada akhir masa tambang dimana luas area bekas tambang yang akan direklamasi
adalah area Pit terakhir seluas ± 1 Ha dan maximum 1,4 Ha, selain itu ditambang dengan luas
area top soil, bank disposal, area settling pond, mes karyawan, area workshop, stock file
sementara serta kantor dengantotal area seluas 7,3Ha

Secara detail area yang akan direklamsi dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini :

Tabel 5.3 : Luas area yang akan direklamasi


4 Disposal Area 0,80PT.SAS.
5 Mess Karyawan 0,15
6 Workshop 0,15
7 Stock File Sementara 1,00
8 Suite Office 0,50

Tabel 5.4 : Biaya langsung reklamasi Pit tambang terakhir PT. SAS.

No Kegiatan Luas ( Ha ) Satuan Kebutuhan biaya total


Penata gunaan lahan
-   Pengaturan permukaan 0,8 Hektar Rp 4,561,356
1
-   Penebaran tanah pucuk 0,8 Hektar Rp 21,541,672
-   Pengendalian erosi 850 Meter Rp 760,564
Revegetasi
-  Analisa kualitas tanah 8 Sample Rp 380,000
-  Pemupukan 0,8 Hektar Rp 980,632
2
-  Pembibitan 650 Batang Rp 1,150,000
-  Penanaman 0,8 Hektar Rp 18,500,000
-  Pemeliharaan 0,8 Hektar Rp 2,650,000
Total kebutuhan Dana Rp 50,524,224

Sedangkan untuk setlling pon, luas area yang akan direklamasi adalah seluas ±
0,8hektar, dengan rincian biaya sebagai mana tertera pada tabel berikut :

Tabel 5.5 : Biaya langsung reklamasi lahan bekas kolam pengendapan PT.SAS

30 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
-  Analisa kualitas tanah 25 Sample Rp 95,000
-  Pemupukan 0,25 Hektar Rp 245,158
2
-  Pembibitan 300 Batang Rp 800,000
-  Penanaman 0,25 Hektar Rp 462,500
-  Pemeliharaan 0,25 Hektar Rp 662,500
Total kebutuhan Dana Rp 9,143,116

Sedangkan untuk lahan bekas land fill dan top soil luas area yang akan direklamasi
adalah seluas ± 1,4 hektar, dengan rincian biaya sebagai berikut :

Tabel 5.6 : Biaya langsung reklamasi lahan bekas land fill PT.SAS

No Kegiatan Volume Satuan Kebutuhan biaya total


Penata gunaan lahan
-   Pengaturan permukaan 0,25 Hektar Rp 1,140,339
1
-   Penebaran tanah pucuk 0,25 Hektar Rp 5,385,418
-   Pengendalian erosi 350 Meter Rp 352,201
Revegetasi
-  Analisa kualitas tanah 25 Sample Rp 95,000
-  Pemupukan 0,25 Hektar Rp 245,158
2
-  Pembibitan 300 Batang Rp 800,000
-  Penanaman 0,25 Hektar Rp 462,500
-  Pemeliharaan 0,25 Hektar Rp 662,500
Total kebutuhan Dana Rp 9,143,116

5.1.1.3. Pemeliharaan dan perawatan.

Biaya pemeliharaan dan perawatan revegetasi pasca tambang meliputi biaya


tenaga kerja, biaya bahan dan peralatan yang rinciannya dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 5.7 : Kebutuhan biaya langsung pemeliharaan dan perawatan.

31 | P a g e
1
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
b.   Bahan
-      Herbisida 1 Liter Rp 100,000 Rp 100,000
Pemupukan
2 a.   Tenaga kerja 5 HOK Rp 100,000 Rp 500,000
b.   Bahan baku pupuk 100 Kg Rp 9,000 Rp 900,000
Jumlah biaya ( per hektar/ tahun ) Rp 2,050,000

Biaya tiga (3) tahun Rp 6,150,000

5.1.1.4. Pemantauan

Biayapemantauanmeliputibiayapengadaanperalatan, pengambilan sampel,analisis


laboratorium dan tenagakerja. Pemantauan akan dilakukanselama tigatahun denganperincian biaya
pada tabel berikut.

Tabel 5.8 :Kebutuhan biaya pemantauanselama tiga (3)tahun.

No Jenis pengeluaran Volume Satuan Harga satuan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3


1 Pengambilan sampel 6 Sample Rp 150,000 Rp 900,000 Rp 900,000 Rp 900,000
2 Analisis laboraturium 6 Sample Rp 200,000 Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 Rp 1,200,000
3 Tenaga kerja 2 Orang Rp 750,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
Jumlah kenbutuhan biaya Rp 1,100,000 Rp 3,600,000 Rp 3,600,000 Rp 3,600,000

5.1.1.5. Kebutuhan biaya aspek ekonomi, sosial dan budaya serta tenaga kerja

Kebutuhan biaya langsung untuk kegiatan masyarakat sekitar lokasi


tambang PT. SAS yang menyangkut aspek ekonomi, sosial dan budaya serta
ketenagakerjaan yang menjadi tanggungan pihak management perusahaan, akan
dijelaskan sebagaimana tabel berikut dibawah ini :

Tabel

32 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
No Program Kegiatan
1 Bantuan dana pembangunan gedung pertemuan warga Rp 75,000,000
2 Bantuan dana untuk rehabilitasi sarana pendidikan Rp 100,000,000
1 Pelayanan Masyarakat
3 Bantuan dana pembangunan sarana air bersih Rp 50,000,000
4 Bantuan dana untuk pembangunan sarana olah raga Rp 25,000,000
1 Batuan dana pembangunan/ rehabilitasi jembatan dan jalan Rp 100,000,000
2 Bantuan dana / fasilitasi sarana kelistrikkan warga Rp 75,000,000
2 Penyedian Sarana Infrastruktur
3 Bantuan dana / fasilitasi pembangunan / rehab irigasi Rp 100,000,000
4 Bantuan dana / fasilitasi sarana komunikasi warga Rp 50,000,000
3 Pendidikan dan Pelatihan 1 Bantuan dana pendidikan pelatihan dan keterampilan Rp 100,000,000
1 Bantuan modal / peralatan untuk usaha pertanian Rp 80,000,000
2 Bantuan modal / peralatan untuk usaha perkebunan Rp 25,000,000
4 Penyerapan Tenaga Kerja
3 Bantuan modal / peralatan untuk usaha perikanan Rp 25,000,000
4 Bantuan modal / peralatan untuk usaha UMK Rp 20,000,000
1 Transportasi dan Bahan Bakar mesin peralatan produksi
2 Logistik dan suku cadang mesin dan peralatan produksi
3 Jasa penunjang pertambangan ( Sub-Kontraktor )
5 Penggunaan Jasa / Produk Lokal
4 Bahan makanan dan kebutuhan akomodasi karyawan
5 Alat alat kantor dan kebutuahan laboraturium
6 Jasa diklat tenaga kerja dan masyarakat prakerja
1 Magang dan pelatihan magement usaha UMKM Rp 50,000,000
6 Program Kemitraan / Bapak Angkat 2 Pemasaran hasil produksi UMKM Rp 20,000,000
3 Pengembangan teknologi pertanian, perkebunan, umkm Rp 30,000,000
1 Bantuan hewan qurban Rp 15,000,000
2 Bantuan sarana dan prasarana ibadah Rp 50,000,000
3 Bantuan sarana kepemudaan dan lembaga adat Rp 10,000,000
7 Pengembangan Sosial, Budaya dan Agama
4 Bantuan program perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat Rp 20,000,000
5 Bantuan sarana siskamling dan pengembangan pemuda Rp 10,000,000
6 Bantuan musibah dan bencana alam Rp 50,000,000
Total dana yang dibutuhkan untuk program community and development ( CD ) Rp 1,080,000,000

.2. Biaya tidak langsung

Yangtermasuk kedalam biaya tidaklangsung adalah sebagai berikut :

a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat.

Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat terhitung sebesar 2,5% dari biaya langsung
yaitusebesar Rp.3.641.648,--

b. Biaya perencanaan penutupan tambang

Biaya perencanaan penutupan tambang dialokasikan sebesar 6.4% dari biaya langsung
yaitusebesarRp.12.572.271,-

c. Biayaadministrasi dan keuntungan kontraktor

Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor sebesar 9,8% dari biaya langsung
yaitusebesar Rp.19.082.239,-

33 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
d. Biaya Supervisi

Biaya supervisi dialokasikan sebesar 4,9% dari biaya langsung yaitu sebesar Rp.
9.013.289,-

.3. Total kebutuhan biaya rencana penutupan pasca tambang PT. SAS.

Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk penutupan pasca tambang adalah


sebesar Rp. 1.258.628.438,5 sebagai mana tertera pada tabel 5.10 berikut dibawah ini :

Tabel

No Rincian Biaya Kebutuhan Biaya Total Biaya

1 Biaya langsung
a.     Pembongkaran fasilitas
Rp 51,200,000
tambang
b.    Pembongkaran mesin dan
Rp 6,600,000
peralatan
a.   Reklamasi Pit tambang Rp 42,033,775
b.   Reklamasi lahan bekas kolam
Rp 9,143,116
pengendapan
c.    Reklamasi lahan bekas land fill Rp 9,143,116
d.   Pemeliharaan dan perawatan
lahan bekas tambang untuk masa 3 Rp 5,400,000
( tiga ) tahun
e.   Biaya pemantauan selama tiga
Rp 10,800,000
(3) t ahun.
f.    Biaya aspek ekonomi, sosial
Rp 1,080,000,000
budaya dan tenaga kerja
Total Kebutuhan Biaya Langsung Rp 1,214,320,006
2 Biaya Tidak langsung
a.     Biaya mobilisasi dan demobilisasi
Rp 3,641,648
alat.
b.    Biaya perencanaan penutupan
Rp 12,572,271
tambang
c.     Biaya administrasi dan
Rp 19,082,239
keuntungan kontraktor
d.    Biaya Supervisi Rp 9,013,280
Total Kebutuhan Biaya Tidak Langsung Rp 44,309,438
Total Kebutuhan Biaya Pasca Tambang PT. SAS Rp 1,258,629,444

34 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
.4. Rencana biaya reklamasi.

Kebutuhan dana reklamasi untuk masa5(lima) tahun produksi yang dimulai dari
pembukaan tambang ( pit 1) hinga ( pit 5 ) dibutuhkan dana sebesar :

Tabel 5.11 : Rencana biaya reklamasi PT. SAS

Tahun
Ke…1 Ke…2 Ke…3 Ke…4 Ke…5

72.663.408 72.663.408 72.663.408 72.663.408 72.663.408

Adapun untuk rincian biaya reklamasidapat dibaca pada tabel 5.12 berikut dibawah ini :

35 | P a g e
PT. SURYA ANUGRAH SEJAHTERA
RENCANA REKLAMASI
Tabel
2020 2021 2022 2023 2024
No Deskripsi Biaya Satuan
Volume Biaya ( Rp… Volume Biaya ( Rp… Volume Biaya ( Rp… Volume Biaya ( Rp… Volume Biaya ( Rp…
1 BIAYA LANGSUNG
A Biaya Penatagunaan Lahan
1 Biaya pengaturan permukaan Ha 0,8 4.561.356 0,8 4.561.356 0,8 4.561.356 0,8 4.561.356 0,8 4.561.356
2 Biaya penebaran tanah pucuk Ha 0,8 21.541.672 0,8 21.541.672 0,8 21.541.672 0,8 21.541.672 0,8 21.541.672
3 Biaya pengendalian erosi Meter 850 760.654 850 760.654 850 760.654 850 760.654 850 760.654
B Biaya Revegetasi
1 Analisa kualitas tanah Sample 0,8 380 0,8 380 0,8 380 0,8 380 0,8 380
2 Pemupukan Ha 0,8 980 0,8 980 0,8 980 0,8 980 0,8 980
3 Pembibitan / pengadaan bibit Batang 650 1.150.000 650 1.150.000 650 1.150.000 650 1.150.000 650 1.150.000
4 Penanaman Ha 0,8 1.850.000 0,8 1.850.000 0,8 1.850.000 0,8 1.850.000 0,8 1.850.000
5 Pemeliharaan tanaman Ha 0,8 2.650.000 0,8 2.650.000 0,8 2.650.000 0,8 2.650.000 0,8 2.650.000
C Biaya pencegahan dan penanggungan Sample 0,8 8.000.000 0,8 8.000.000 0,8 8.000.000 0,8 8.000.000 0,8 8.000.000
air asam tanah
D Biaya pekerjaan sipil sesuai peruntukan Meter …… 160.093 …… 160.093 …… 160.093 …… 160.093 …… 160.093
lahan pasca tambang
Jumlah Sub-Total 1 42.033.775 42.033.775 42.033.775 42.033.775 42.033.775

2 BIAYA TIDAK LANGSUNG


A Biaya mobilisasi dan demobilisasi % 2,5 2.365.187 2,5 2.365.187 2,5 2.365.187 2,5 2.365.187 2,5 2.365.187
B Biaya perencanaan reklamasi % 8,6 9.850.632 8,6 9.850.632 8,6 9.850.632 8,6 9.850.632 8,6 9.850.632
C Biaya administrasi dan keuntungan % 13,1 14.563.814 13,1 14.563.814 13,1 14.563.814 13,1 14.563.814 13,1 14.563.814
kontraktor
D Biaya Supervisi % 6,2 3.850.000 6,2 3.850.000 6,2 3.850.000 6,2 3.850.000 6,2 3.850.000
Jumlah Sub-Total 2 30.629.633 30.629.633 30.629.633 30.629.633 30.629.633
Jumlah Sub-total 1 + Sub-total 2 72.663.408 72.663.408 72.663.408 72.663.408 72.663.408

36 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai