Lokasi telaahan/PT. BHDLTJ terdapat di desa Salonsa, Kec. Bungku, Kab. Morowali, Sulawesi tengah, dengan akses sebagai
berikut :
• Jakarta – Makassar/Palu – Morowali dengan tranportasi udara selama 3,5 jam
• Bandara Morowali – Salonsa ± 15 km perjalanan darat, kemudian dilanjutkan berjalan kaki (belum ada akses dari desa
menuju lokasi tealaahan) ± 4 km
KONSESI NIKEL DMP DISEKITAR/MAP OUT AREAL PT. BHDLJ
Areal telaahan/PT. BHDLTJ tidak tumpang tindih dengan konsesi pertambangan lainnya, hanya
dimungkinkan dengan HGU Kelapa Sawit – PT. Tamaco Jaya
STATUS KAWASAN HUTAN PRODUKSI
PT. BHDLJ
Secara status Kawasan Hutan Produksi, areal telaahan/PT. BHDLJ hampir secara keseluruhan
terdapat di Areal Penggunaan Lainnya/APL = lahan masyarakat, sehingga tidak memerlukan Ijin
Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam pemanfaatan sumberdaya alam-nya.
GEOMORFOLOGI STUDI
A
A
B
B
Bentukan alam batuan ultramafik pada daerah telaahan berupa berbukitan bergelombang
menengah, dengan kelerengan agak curam 14% -20% pada bagian antar bukit hingga 21% - 37%
pada lereng tunggal kearah lembah, dengan pengaruh/kontrol struktur patahan utama yang
sangat dominan diikuti liniasi patahan minor.
GEOLOGI REGIONAL
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bungku, Sulawesi, areal telaahan tersusun atas, batuan sebagai berikut :
• Formasi Tomata (Tmpt) – batuan sedimen klastik dengan sebaran seluas ± 3.780 hektar
• Formasi Matano (Km) – batugamping klastik dengan luas sebaran ± 20 hektar
• Kompleks Ultramafik – harsburgit, lhezorlit, wherlit, serpentinit, dunit, diabas & gabro dengan sebaran seluas ± 1.200 hektar
KONDISI LAHAN AREAL PT. BHDLJ
APL
HL
Perbukitan yang tersusun oleh batuan Ultramafik (Ku) terdapat diselatan dan baratdaya lokasi PT.
BHDLT, dengan status kawasan Hutan Lindung (HL)
INLAND LOGISTIC
Akses pengangkutan melalui jalan, EFO dan Jetty PT. Alaska Dwipa Perdana, dengan asumsi sebagai berikut ;
• Pembangunan jalan baru dari muka tambang sejauh ± 15,6 km, hingga ke jalan hauling ADP dengan total jarak tempuh
21,6 km
• Jalan hauling ADP melintasi areal tambak – isu sosial akan intens terjadi disaat adanya aktivitas hauling selepas hujan
HAULING AKSES DAN JETTY PT. ALASKA DWIPA PERDANA
EFO PT. ALASKA DWIPA PERDANA
TRANSHIPMENT KE SMI SMELTER
Jalur pengapalan bijih nikel menuju Smelter PT. SMI di Morowali sejauh ± 58 mil laut dengan
estimasi waktu berlayar 16 s/d 17 jam.
PARAMETER BIAYA PENAMBANGAN
Estimasi Cadangan Mineable ± 2.500.000 WMTon Nikel kadar 1,8%
• Tahun pertama Semester 1 – 300KTon/50KTon/bulan dan Semester 2 –
900KTon/100KTon/bulan
• Tahun kedua – 1.560.000 Ton – 130KTon/bulan
CAPEX
• Eksplorasi Awal – 1.000 Hektar (pemetaan, sumur uji manual/excavator & analisa
laboratorium) dengan estimasi biaya IDR 500juta
• Explorasi Detil – Pemboran target 5.000 meter – IDR 350.000/meter coring, dengan estimasi
biaya IDR 1,75 Milyar
• Analisis laboratorium – 2.500 kantong sampel, dengan estimasi biaya IDR 375 juta
• Fasilitas Kantor, Mess Karyawan, dll – estimasi biaya IDR 250 juta
• Peningkatan perijinan ke IUP Operasi Produksi – estimasi 2,85 milyar (Dok. FS - 350juta, Dok.
Linkungan/AMDAL – 500 juta, Dok. Rencana Reklamasi – 250juta dan Dok. Rencana Pasca
Tambang – 250juta)
• Fasilas Tambang – workshop, warehouse, site office, Lab & Preparasi, estimasi biaya IDR
500juta
• Peralatan preparasi dan lab. Untuk produksi ± 100KTon/bulan – estimasi biaya IDR 1 Milyar
• Pre-operation Mining estimasi biaya IDR 500juta (mob.demob Unit Alat Berat dan Pendukung,
mob. Man power)
• Pembangunan jalan hauling baru 16 km – IDR 12 milyar - 750juta/km
• Total estimasi biaya Capex IDR 20,475 Milyar – beban capex selama 2 tahun IDR 8.320/ton ore
HPP – NIKEL KADAR 1,8 %
KOMPONEN BIAYA PENAMBANGAN NIKEL
KURS 1 USD Rp 14,500
SOLAR Rp 10,000
Harga Ni - 1,8% $ 33.00 FOB LME 19.239,26 - HMA - $ 42,77 FOB - MC 35%
Produksi Bulanan 300KTon/50KTon/bulan Semester 1 Tahun 1 dan 600KTon/100KTon/bulan Semester 2
• Peningkatan ijin ke Ijin Operasi Produksi untuk PT. Bumi Harapan dan Lantula Jaya, dengan
usulan luasan ± 1.200 hektar (dapat diperluas ke selatan selama didalam areal APL).
• Status Kawasan Hutan Produksi, secara keseluruhan areal PT. Bumi Harapan dan Lantula Jaya,
terdapat di Areal Penggunaan Lainnya/APL - lahan masyarakat – terkait isu sosial pembebasan
lahan maupun kebun plasma kelapa sawit
• Telaah geomorfologi dan geologi regional – areal seluas 1.200 hektar, memiliki potensi
endapan nikel laterite berdasarkan batuan penyusun ultramafik dan kelerengan antar dua
bukit, yang memungkinkan proses pelapukan dan pelarutan reagen mobil seperti ni+
terakumulasi dengan stabil dan mengalami pengkayaan.
• Akses pengangkutan/inland logistik dengan membangun jalan baru sepanjang 16 km, hingga
tembus ke jalan hauling PT. Alaska Dwipa Perdana, dengan total jarak hauling 20 s/d 21 km
hingga ke Jetty PT. Alaska Dwipa Perdana
• Jalur transhipment ke Smelter PT. SMI sejauh 58 mil laut, dengan estimasi waktu berlayar
tongkang selama 17 jam
• Parameter biaya dapat didetilkan dengan melakukan kunjungan, sosialisasi maupun informasi
rekanan terkait.