3Fc
AKSESSIBILITAS
Berdasarkan data Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Hutan Produksi Tahun 2021, Kab. Luwu
Timur, areal PT. KAR terdapat diareal sebagai berikut ;
• Areal Penggunaan Lainnya/APL seluas ± 242 hektar
• Hutan Produksi Tetap/HPT seluas ± 1.903 hektar
GEOMORFOLOGI STUDI
A B A
B C C B B
C C
Areal PT. KAR merupakan satuan morfologi perbukitan bergelombang menengah hingga terjal, pada ketinggian 160m s/d
600m dengan kelerengan 20°≈ 36,4% s/d 30°≈57,7% dan tersusun oleh batuan Ophiolith Sulawesi sebagai pembawa batuan
ultramafik yang berasosiasi dalam terbentuknya endapan nikel laterite di indonesia.
GEOLOGI REGIONAL
Areal PT. KAR berdasarkan Peta Geologi Lembar Malili, Sulawesi Tahun 1991, secara hampir secara keseluruhan tersusun
oleh batuan Kompleks Ultrabasa/MTosu : hatzburgit, dunit wehrlit, serpentinit, sebagai batuan asosiasi logam berat yang
sangat kuat di kontrol oleh zona patahan, dengan indikasi terbentuknya zona pengayaan endapan nikel laterit
INFORMASI POTENSI
Informasi cadangan Ore dengan kadar 1,82% s/d 1,98% sebesar 12,08 Juta Ton – RKAB 2020
INLAND LOGISTIK
Ore transhipment menuju Smelter Huadi di Bantaeng, Sulawesi Selatan dengan estimasi jarak
berlayar 207 mil laut
REKOMENDASI
1. PT. Karya Alam Raya secara legalitas perijinan seluas 2.145 hektar, berdasarkan SK Gubernur
No. 1215/DPM-PTSP/XII/2017 pada tanggal 21 Des. 2017 dan berlaku hingga 21 Des. 2029
dan sudah CnC
2. Areal PT. Karya Alam Raya secara status Kawasan Hutan Produksi tahun 2021 Luwu, terbagi
atas Areal Penggunaan Lainnya/APL seluas ± 242 hektar dan Hutan Produksi Tetap/HPT
seluas ± 1.903 hektar, sehingga diperlukan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan.
3. Areal PT. Karya Alam Raya secara potensi keterdapatan nikel laterite cukup prospek,
berdasarkan batuan penyusun berupa Batuan Ultrabasa dengan faktor Morfologi yang
sesuai dalam pembentukan deposit nikel laterit
4. Berdasarkan data RKAB tahun 2020, PT. Karya Alam Raya memiliki cadangan ore sebesar 12
juta ton pada kisaran kadar nikel 1,82% s/d 1,98%
5. Inland logistik sejauh ± 18 km menuju Jetty PT. Mulia Makmur Perkasa (sederetan IUP OP
disebelah barat)
6. Jalur transhipment menuju Smelter Huadi di Bantaeng, Sulawesi Selatan, dengan estimasi
jarak berlayar 207 mil laut
3Fc