Anda di halaman 1dari 14

DATA TEKNIS

IPDMIP

Tahun Anggaran 2023

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR KALIMANTAN III PROV. KAL-SEL
DATA TEKNIS
Lanjutan Rehabilitasi D.I.R. Belanti I dan II (IPDMIP); Tersebar;
Kalimantan Selatan; 1 Km; 971 Hektar; F; K; SYC

1. Gambaran Umum
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber
mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar
penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Kenyataan yang terjadi
bahwa sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan
pertanian dan hampir 50% dari total angkatan kerja masih menggantungkan hidupnya bekerja
di sektor pertanian. Strategi pembangunan yang sesuai untuk negara agraris seperti Indonesia
adalah menetapkan prioritas yang tinggi pada peningkatan produktivitas dan kualitas
pertaniannya. Irigasi menjadi tuntutan sekaligus kebutuhan untuk peningkatan produktivitas
dan kualitas pertanian.
Pengembangan areal Irigasi tetap menjadi kepedulian Pemerintah Indonesia, guna menjamin
produksi bahan pangan bagi penduduk yang selalu bertambah. Faktor yang mengancam
kondisi ketersediaan beras adalah perubahan penggunaan lahan dari sawah yang produktif
menjadi lahan permukiman penduduk akibat pertambahan penduduk yang selalu terus
berlangsung, untuk menangkal ancaman-ancaman tersebut maka upaya peningkatan
produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal sawah (extensifikasi) perlu dilakukan secara
berkelanjutan.
Pengembangan sektor pertanian selain mempunyai misi mempertahankan ketersediaan
pangan (beras) juga diharapkan mempunyai misi mendukung kebijaksanaan peningkatan
ekspor non migas.
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air dilaksanakan sebagai upaya dalam terus
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kegiatan ekonomi produktif,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air terus berupaya dalam mendorong dan memajukan infrastruktur sumber daya air
untuk seluruh rakyat Indonesia melalui: Rehabiltasi DIR. Belanti I dan II (IPDMIP).
Lokasi Pekerjaan Proyek terletak di Kecamatan Cinta Puri Darussalam, Simpang Empat dan
Binuang Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin Prov. Kalimantan Selatan, dengan karakter
atau kondisi lapangan di lokasi proyek: rawa Belanti I dan II berjarak 89,5 km dari
Banjarmasin. Jalan yang ada merupakan jalan aspal, secara umum kondisinya baik namun
masih ada beberapa ruas jalan kondisinya kurang bagus. Namun untuk menuju lokasi Rawa
Belanti I dan II melalui jalur darat ruas jalan dengan kondisi yang baik sehingga dapat dilalui
dengan menggunakan kendaraan roda 4 dan tidak terawat sehingga waktu yang dapat
ditempuh selama 2,0 jam 10 menit dari kota Banjarmasin.
Pelaksanaan rehabilitasi di lokasi proyek DIR. Belanti I dan II disebabkan seiring berjalan waktu
irigasi DIR. Belanti I dan II memiliki luas baku 12.000 Ha adalah irigasi rawa lebak (RL) yang
pembangunannya dimulai sejak tahun 1970an yang mengairi areal sawah seluas 3.322 Ha
tersebut mengalami penurunan kondisi dan fungsi Pada musim hujan pada D.I.R. Belati I dan
II sering terjadi banjir sehingga mengakibatkan lahan pertanian rusak karena tergenang air.
Pada musim kemarau air hanya mampu mengairi sebagian areal pertanian yaitu diwilayah hilir,
dan hulu sedangkan daerah tengah saluran tidak terairi akibat sedimen yang tinggi dan semak-
semak. Hal ini dikarenakan kondisi saluran sebagian belum terpelihara pada bagian saluran
tertentu dan program kegiatan rehabilitasi TA. 2023 ini merupakan program lanjutan
rehabilitasi D.I.R. Belanti I dan II dikarenakan ada sebagian saluran yang belum pernah
direhabilitasi.
Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut di atas perlu dilakukan rehabilitasi secara
berkelanjutan dan terarah dengan meningkatkan dan mengembangkan fungsi saluran dan
bangunan rawa pada lokasi tersebut, seperti: rehabilitasi saluran dan bangunan pintu air.

2. Maksud Dan Tujuan


A. Maksud
Maksud dari pekerjaan adalah melakukan rehabilitasi daerah irigasi rawa Belanti I dan II pada
jaringan utama primer, sekunder serta bangunan airnya sehingga diharapkan mampu
mencapai luas areal target tanam dan meningkatkan indeks pertanaman (IP).
B. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah dengan direhabnya luas ± 971 Ha saluran yang dimaksud
diharapkan dapat membantu mendrainase kelebihan air musim hujan dan mengelola
ketersediaan air pada musim kemarau dan dapat mengatur mutu air dilahan yang sangat
diharapkan oleh maysrakat setempat.

3. Sasaran
Tercapainya luas areal target tanam seluas ± 971 Ha sehingga dapat meningkatkan
produktivitas dan kualitas pertanian untuk mendukung ketersediaan/ketahanan pangan bagi
masyarakat di wilayah Kabupaten Banjar dan Tapin khususnya Provinsi Kalimantan Selatan
umumnya.
4. Lokasi dan Lay Out Kegiatan
Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin Provinsi
Kalimantan Selatan.

Rehab. TA 2020-2021

Rencana Lanjuran.
Rehab. TA 2023

Lay Out D.I.R Belanti I dan II Kab. Banjar dan Kab. Tapin

5. Sumber Pendanaan
Sumber dana menggunakan PHLN Loan IPDMIP 2023, yang tercantum dalam DIPA SNVT PJPA
Kalimantan III, PPK irigasi dan Rawa I dengan Pagu Sebesar Rp. 24.421.000.000,00 (dua
puluh empat miliar empat ratus dua puluh satu juta rupiah) tanpa PPN.

6. Sumber Pendanaan

a. Kementerian Negara : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


b. Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
c. Unit Eselon I/II : Balai Wilayah Sungai Kalimantan III
d. Program : Ketahanan Sumber Daya Air
e. KRO : 5036 Pengembangan Jaringan Irigasi Permukaan, Rawa
dan Non-Padi 5036.CBS Prasarana Jaringan Sumber Daya Air
f. RO : 5036.CBS.204 Integrated Participatory Development and
Management of Irrigation Program (IPDMIP) yang
dilaksanakan
g. VolumeRO : 971
h. Satuan RO : Ha
i. Komponen : 074 Konstruksi
j. Sub Komponen : Lanjutan Rehabilitasi D.I.R. Belanti I dan II (IPDMIP);
Tersebar; Kalimantan Selatan; 1 Km; 971 Hektar; F; K; SYC
k. Jenis Keluaran (Output) : Jaringan Irigasi Permukaan dan Irigasi Rawa yang
direhabilitasi
l. Volume Keluaran (Outcome) : 971 Ha
m. Keluaran (Output) : 55,00 Km

7. Data Dasar

▪ Sumber Air : Sungai Alalak


• Rehabilitasi D.I.R. Belanti Kabupaten Banjar (2015)
- Luas : 500 Ha
- Panjang : 19.984 M
• Rehabilitasi D.I.R. Belanti Kabupaten Banjar (2017)
- Luas : 470 Ha
- Panjang : 23.342 M
• Rehabilitasi D.I.R. Belanti Kabupaten Banjar (2020-2021)
- Luas : 2.338 Ha
Panjang : 77.000 M
▪ Tipe Irigasi : Rawa Lebak (RL)
▪ Panjang saluran Primer : 61.400 M
▪ Panjang Saluran Sekunder : 54.700 M

8. Standar Teknis

Semua bahan dan mutu pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Normalisasi
Standar Nasional Indonesia maupun Standar/Acuan yang terkait atau padanan dengan SNI.

Uji Mutu Beton

- ASTM C 42 - ASTM C 184 - ASTM C 88


- ASTM C 151 - ASTM C 136 - ASTM C 143
- ASTM C 191 - ASTM C 128 - ASTM C 39
- ASTM C 109 - ASTM C 131 - ASTM C 192
- ASTM C 451 - ASTM C 535 - ASTM C 231
Bahan Tambahan
Agregat Semen Campuran Beton
Kimia
2 3 4 5

- AASHTO T 27 - AASHTO M 85 - ASTM C 260 - AASHTO T 22


- AASHTO T 112 - AASHTO T 105 - JIS A 6204 - AASHTO T 23
- AASHTO T 85 - AASHTO T 106 - AASHTO M 148
- AASHTO T 96
- AASHTO T 104
- AASHTO T 84
- AASHTO T 104

Pekerjaan Tanah Besi Tulangan Filler

6 7 8

- AASHTO T 193 - ASTM D 854 - ASTM A 615 - AASHTO T 37-55


- AASHTO T 206 - JIS 1203 - SII 0376-84 - ASTM D 546-55
- ASTM D 1556 - ASTM ZD 2216-51 - SNI 07- 2052-1990 - AASHTO T 27
- ASTM D 2216 - ASTM D 423 - JIS G 3112
- ASTM D 698 - ASTM D 2216
- ASTM C 127 - JIS 1216
- ASTM C 128

9. Studi-Studi Terdahulu

- Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi Daerah Rawa Irigasi DIR. Handil Bakti
Tahun 2017 oleh PT. Supraharmonia Conssultindo.

10. Referensi Hukum


Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada:

a. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;


b. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2010, tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Rawa;
e. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
g. Permen PU No. 603/PRT/M/2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian
Manajemen(Sisdalmen) Penyelenggaraan Pembangunan Prasaranan Dan Sarana Bidang
Pekerjaan Umum;
h. Permen PU No. 34/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian
Manajemen (Sisdalmen) Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi (Pemborongan) di
lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan
Dilaksanakan Sendiri;
j. Permen PUPR Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2020 Tahun
2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2021, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi);
m. INMEN PUPR Nomor:02/IN/M/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (Covid -19) dalam penyelenggaraan jasa konstruksiPeraturan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021;
n. Suat Edaran No. 11/SE/M/2019 tentang petunjuk teknis biaya penyelenggaraan sistem
manajemen kesalamatan konstruksi;
o. Surat Edaran Menteri PUPR No. 15 /SE/M/2019 Tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR;
p. Surat Edaran No. 23/SE/M/2019 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemagangan bagi calon
tenaga kerja konstruksi pada pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR;
q. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/SE/M/2020 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Tatanan Dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) Dalam
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
r. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/SE/M/2020 Tahun
2020 tentang persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan jasa
Konstruksi sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
s. Surat Edaran Menteri PUPR No. 02/SE/M/2021 tentang perubahan SE Menteri PUPR
30/SE/M2020 tentang Transisi Layanan Sertifikat Badan Usaha dan Sertifikat Kompetensi
Kerja Jasa Konstruksi;
t. Surat Edaran Menteri PUPR Nomor : 17/SE/M2021 tentang Mekanisme Pembayaran
Pengadaan Jasa Konstruksi Dalam Penanganan Keadaan Darurat di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
u. Surat Edaran Nomor 18/SE/M/2021 Tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan
Persiapan Pemilihan Untuk Pengadaan Jasa Konstruksi Di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
v. Surat Edaran Nomor 19/SE/M/2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib Evaluasi
Kewajaran Harga pada Tender Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
w. Surat Edaran Nomor 20/Se/M/2021 Tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan
Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order) Dalam Pengadaan Jasa
Konsultansi Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
x. Surat Edaran Menteri PUPR No. 02/SE/M/2021, tentang Perubahan SE Menteri PUPR
30/SE/M/2020 tentang transisi layanan sertifikat badan usaha dan sertifikasi kompetensi
kerja jasa konstruksi;
y. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/SE/M/2020 Tahun
2020 tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa
Konstruksi Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia;
z. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/SE/M/2022
tentang Tertib Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Dalam
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
aa. Surat Direktur Jenderal Bina Konstruksi No PB.01/DK/1114 Tanggal 25 November 2021
Perihal penyampaian arahan terkait model dokumen pemilihan (MDP) Pengadaan
Barang/Jasa Di Kementerian PUPR.
bb. Peraturan Lembaga kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021.

11. Lingkup Kegiatan


Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam Lanjutan Rehabilitasi D.I.R. Belanti I dan II
(IPDMIP) adalah:
1. Pekerjaan Persiapan;
2. Pekerjaan Galian Saluran;

No. RUAS PEKERJAAN Volume


1. PEKERJAAN PERSIAPAN -

2. PEKERJAAN GALIAN SALURAN 55.000 meter

3. TIMBUNAN BADAN JALAN USAHA TANI 6.000 meter

4. PEKERJAAN BOX CULVERT FUNGSI GANDA 30 buah

3. Pekerjaan Badan Jalan Usaha Tani;


4. Pekerjaan Box Culvert Fungsi Ganda.
12. Tahapan Waktu Pelaksanaan

No Tahapan Kegiatan Bln-1 Bln-2 Bln-3 Bln-4 Bln-5 Bln-6 Bln-7 Bln-8 Bln-9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pelaksanaan Pekerjaan

13. Pekerjaan Utama yang diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan

No. Pekerjaan Utama


1. Galian Saluran di rawa menggunakan Excavator Long Arm
2. Galian Saluran di rawa menggunakan Excavator Standart
3. Galian Saluran di rawa menggunakan Excavator Long Arm+Ponton+Excavator Standart
14. Peralatan Utama

No. Jenis Kapasitas Jumlah


1. Excavator Standart Kelas 20 ton 3 Unit

2. Excavator Long Arm Kelas 20 ton 3 Unit

3. Ponton Portable/ 1 set


Ponton Knockdown

Daftar Peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan

No. Jenis Kapasitas Jumlah


1. Excavator Standart Kelas 20 ton 6 Unit
2. Excavator Long Arm Kelas 20 ton 7 Unit
Ponton Portable/
3. 1 set
Ponton Knockdown
4. Concrete Mixer (Molen) 0,3 m3 – 0,35 m3 5 Unit
5. Stamper Kodok 7 HP / Setara 80 kg-100 Kg 5 Unit
6. Pompa Air Diesel 5 Kw Min. 0,5 m3/s 5 Unit
8. Pedesterian Roller 6,8 HP - 8 HP / Setara 100 kg-830 Kg 1 Unit
7. Mesin Las Listrik Min. 250 A 2 Unit

15. Personel Manajerial

Jabatan dalam Pengalaman Kerja


Sertifikat
No. Pekerjaan yang Profesional
Kompetensi Kerja
Akan dilaksanakan (Tahun)
SKA Ahli Manajemen Konstruksi –
Madya/ SKK Teknik Sumber Daya
Manajer
1. 4 Air-Madya/SKK Perencanaan
Pelaksanaan/ Proyek Irigasi-Madya/ SKK Teknik Rawa-
Madya
SKA Ahli Bidang Keahlian
Teknik Sumber Daya Air Madya/
2. Manajer Teknik 3 SKK Teknik Sumber Daya Air-
Madya/SKK Perencanaan Irigasi-
Madya/ SKK Teknik Rawa-Madya

3. Manajer Keuangan 2 -

SKA/SKK Ahli K3 Konstruksi – Muda


3
4. Ahli K3 Konstruksi SKA/SKK Ahli K3 Konstruksi -Madya
0
16. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini adalah selama 9 (sembilan) bulan yang
dilaksanakan secara Single Years Contract (SYC) T.A 2023.

17. Metode Lelang


Metode Tender menggunakan Pascakualifikasi, Satu File, Sistem Harga Terendah, Kontrak
Harga Satuan.

18. Identifikasi Bahaya

NO. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK/RISIKO


(1) (2) (3) (4)
Terkena manuver saat alat beroperasi Meninggal,luka
berat/cacat anggota
Pekerjaan Galian Saluran Di Rawa badan.
1
(Mekanis) Resiko terkena kabel listrik bertegangan Meninggal,luka
tinggi/telekomunikasi/pipa gas/pipa air minum berat/cacat anggota
badan.
Pekerja terkena material Cedera anggota badan.
Uraian pekerjaan yang memiliki tingkat risikomata
Material terkena terbesar dan memiliki
dan tangan. identifikasi bahaya
Cedera anggota badan.
2 Pembesian
Pekerja terjepit peralatan kerja. Luka berat/cacat anggota
terbesar adalah terkena manuver saat alat beroperasi. badan.

19. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pencegahan Covid-19


a. Dalam pelakasanaan kegiatan jasa konstruksi, penyedia jasa wajib menerapkan sistem
K3 dengan menyusun Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K).
b. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultasi harus mencakup aspek-aspek
K3.
Tabel Penetapan Tingkat Risiko Pekerjaan

DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYARATAN
PENGENDALIAN
NO PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL KETERANGAN
LANJUTAN
PERATURAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN NILAI RISIKO TINGKAT TINGKAT
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA (Tipe KEMUNGKINAN KEPARAHAN NILAI RISIKO
URAIAN PEKERJAAN (F) (A) (F X A) RISIKO RISIKO
(Skenario Bahaya) Kecelakaan) (F) (A) (F X A)
(TR) (TR)

Terkena manuver saat alat Meninggal,luka


beroperasi berat/cacat anggota
badan.
Pekerjaan Galian Saluran Di
1 Resiko terkena kabel listrik Meninggal,luka
Rawa (Mekanis)
bertegangan berat/cacat anggota
tinggi/telekomunikasi/pipa badan.
gas/pipa air minum
Pekerja terkena material Cedera anggota badan.

Material terkena mata dan Cedera anggota badan.


2 Pembesian
tangan.
Pekerja terjepit peralatan Luka berat/cacat
kerja. anggota badan.
20. Pelaporan Kegiatan

1. Laporan Mutu
a. Laporan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)
Komponen RMPK berisi :
I. INFORMASI PEKERJAAN
1.1 Data Umum Pekerjaan
1.2 Lingkup Pekerjaan
II. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA
2.1 Penyedia Jasa
III. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
IV. TAHAPAN PEKERJAAN
V. GAMBAR DESAIN DAN SPESIFIKASI TEKNIS
5.1 Gambar Kerja
5.2 Spesifikasi Teknis
VI. RENCANA KERJA PELAKSANAAN (METHOD STATEMENT)
6.1 Metode Kerja Pelaksanaan
6.2 Tenaga Kerja
6.3 Material
6.4 Peralatan
6.5 Aspek Keselamatan Konstruksi
VII. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN/ RPP (Inspection dan test Plan/
ITP)
VIII. PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN
PEMASOK.
Laporan RMPK dibuat 5 rangkap dan diserahkan paling lambat 1 minggu setelah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa.

b. Laporan Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (RKPPL)


Komponen RKPPL berisi :
I. PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Proyek
1.2 Data Teknis
1.3 Struktur Organisasi
II. RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
III. RENCANA KERJA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
IV. PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
1.1 Peta Lokasi
1.2 Matriks Pelaporan Pelaksanaan Rencana Kerja Pengelolaan Dan
Pemantauan Lingkungan

c. Laporan Rencana Kerja Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)


Komponen RMLLP berisi :
I. PENDAHULUAN
1.1 Informasi Umum Proyek
1.2 Peta Lokasi Proyek
1.3 Lingkup RMLLP
II. RENCANA MANAJEMEN LALU LINTAS PEKERJAAN
2.1 Analisis Arus Lalu Lintas
2.2 Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan
III. PELAPORAN KEGIATAN
d. Laporan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Komponen RKK berisi :
I. Cover Dokumen;
II. Lembar Pengesahan;
III. Daftar Isi;
1. Laporan Harian Keselamatan Konstruksi;
2. Laporan Mingguan Keselamatan Konstruksi;
3. Laporan Bulanan Keselamatan Konstruksi;
4. Laporan Cuaca Terkait Pelaksanaan Keselamatan Konstruksi;
5. Lembar Indikator Kunci Kinerja Keselamatan Konstruksi;
6. Laporan Akhir Keselamatan Konstruksi.

2. Laporan Bulanan

Laporan bulanan disusun dan disampaikan disetiap bulan, pada tanggal 10 (sepuluh)
bulan berikutnya, setiap bulannya sebanyak 3 (tiga) rangkap (1 asli, 2 fotocopy)
dengan ketentuan sebagai berikut:
- Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan diplotkan juga pada
Kurva-S;
- Isi laporan ini merupakan gabungan dari kemajuan pekerjaan mingguan yang
sudah dicapai dalam bulan yang bersangkutan.
- Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut :
- Uraian Pekerjaan;
- Lingkup Pekerjaan;
- Program Kerja;
- Personil Penyedia Jasa;
- Kemajuan pekerjaan yang sudah dicapai sampai dengan bulan yang
bersangkutan;
- Rencana kerja bulan berikutnya dan rencana penyerapan dananya;
- Kendala-kendala yang mungkin terjadi dilapangan yang dihadapi dalam;
pelaksanaan pekerjaan dan solusi penyelesaiannya;m
- Keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu untuk dilaporkan;
- Foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai