SPESIFIKASI TEKNIS
Latar Belakang
Kondisi sistem jaringan irigasi di Daerah Irigasi (DI) Timang Gajah II berdasarkan
Indikator Kinerja Irigasi (IKSI) tahun 2021 meunjukkan bahwa nilai kinerja di bawah 30 %.
Ini menunjukkan bahwa aset dan kinerja berada di kondisi rusak berat dan perlu penanganan
yang optimal sehingga bisa mendapatkan potensi Indeks Pertanaman (IP) yang maksimal.
Berdasarkan kondisi di atas maka diperlukan peningkatan fungsional sistem jaringan
irigasi agar mengotimalkan dan meningkatkan kinerja fungsi sistem jaringan irigasi. Salah
satu tipe saluran yang harus ditingkatkan adalah dari saluran tanah ke salauran pasangan
beton (lining). Peningkatan ini diperlukan agar memperkecil rembesan saluran .Saluran tanah
yang ingin ditingkatkan sebesar 1.058 meter saluran primer; 460 meter saluran sekunder;
dan pemasangan pintu air sebanyak delapan unit. Kesemua nilai di atas menjadi basis untuk
peningkatan jaringan irigasi yang akan diusulkan di pendanaan Dana Alokasi Khusu (DAK)
Bidang Irigasi Tahun 2024.
Tanaman padi merupakan tanaman yang banyak membutuhkan air, khususnya pada saat
tumbuh mereka harus selalu tergenangi air, Agar produktivitas padi dapat efektif dalam satu
satuan luas lahan, maka dibutuhkan suplay air yang cukup Melalui jaringan irigasi. Irigasi
merupakan prasarana untuk meningkatkan produktifitas lahan dan meningkatkan intensitas
panen pertahun. Ketersediaan air irigasi yang cukup terkontrol merupakan input untuk
meningkatkan produksi padi, mengingat begitu pentingnya jaringan irigasi maka
kebijaksanaan pemerintah dalam Pembangunan pengairan harus diikuti dengan perluasan
jaringan irigasi. Pembangunan dan Peningkatan jaringan irigasi perlu ditingkatkan untuk
memelihara tetap berfungsinya sumber air dan jaringan irigasi bagi pertanian. Dalam rangka
usaha meningkatkan pembangunan di sector pertainan untuk mencukupi kebutuhan pangan
khususnya beras, salah satu upaya pemerintah Indonesia adalah menempatkan
pembangunan di sektoririgasi. Untuk mendukung penyediaan air di Kabupaten Bener
Meriah,maka pelestarian lingkungan menjadi salah satu program prioritas, terutama pada
kawasan daerah aliran sungai (DAS). Sebab tidak bias dipung kiri bahwa didaerah ini, juga
terdapat ribuan hektar lahan kritis serta banyaknya kerusakan hutan yang dapat mengancam
kerusakan penyediaan air yang memadai untuk kebutuhan air irigasi.
Pada umumnya padi di daerah ini ditanami dua kali setahun, dengan mengandalkan air
irigasi dari Bendung, dan air hujan Pengelolaan lingkungan hidup yang baik akan
mendatangkan manfaat yang baik pula bagi masyarakat sekitarnya utamanya pada
pemanfaatan air untuk irigasi sederhana, semi teknis atau irigasi teknis nantinya.
Pengelolaan sumberdaya air secara terpadu adalah suatu proses yang mengedepankan
pembangunan dan pengelolaan sumber daya terkait lainnya secara terkoordinasi dalam
rangka memaksimalkan result anekonomi dan kesejahteraan social secara adil tanpa
mengorbankan keberlanjutan ekosistem yang vital.
Prinsip-prinsip pengelolaan air secara terpadu ini dikembangkan sebagai respon pola
pengelolaan sumber daya air yang diterapkan selama ini yang cenderung terpisah-pisah
sehingga menimbulkan berbagai persoalan seperti banjir, pengambilan air tanah yang
berlebihan, pencemaran dan sebagainya.
Halaman - 2 -
SPESIFIKASI TEKNIS DAK IRIGASI 2024
II. SASARAN
Sasaran kegiatan dimaksudkan untuk melaksanakan Peningkatan Jaringan Irigasi Seluas
55 Ha untuk menjamin sistim pendistribusian air irigasi ke areal persawahan yang dapat
menunjang program pemerintah dalam penguatan kawasan sentra produksi pangan
(pertanian, perikanan, dan hewani).
penyedia.
15. Peraturan kemen pu nomor 8 tahun 2023 tentang pendoman penyusunan perkiraan
biaya pekerjaan kontruksi bidang pekerjaan umum bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat.
b. Lokasi Pekerjaan
Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Timang Gajah II berlokasi di Kampung Uung
Gele, Kec. Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah.
2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan
2 Proses Tender
3 Pelaksanaan
4 Pelaporan
1. Kereta sorong
3. Peralatan lainnya
2. Cangkul
3. Pengki
4. Genset
5. Sekop
6. Parang
7. Ember
8. Sendok semen & Raskam
9. Waterpass
10. Meteran
dilaksanakan.
b. Bahan
Tiang kayu ukuran 5 s/d 7 cm.
Papan untuk dinding ukuran 2 s/d 20 cm.
Cat Minyak warna putih dan hitam.
Paku secukupnya.
b. Dokumentasi
Mendokumentasikan prestasi pekerjaan lapangan, baik menggunakan
Kamera maupun Visual.
Menyusun Photo Visual dalam bentuk laporan/photo form mulai dari
0 % sampai dengan 100 %.
Kami akan membuat poto kemajuan pekerjaan dari 0% sampai
100% yang dapat dibuat dari semua arah konstruksi. Pengulangan
potoakan dilakukan pada sisi yang sama secara berurutan sehingga
akan jelas terlihat sisi tersebut dari permulaan pekerjaan sampai akhir
pekerjaan.
Halaman - 7 -
SPESIFIKASI TEKNIS DAK IRIGASI 2024
Dalam hal ini pengukuran dilakukan untuk menentukan titik acuan sebagai
titik dasar untuk memulai pekerjaan konstruksi. pekerjaan pengukurandan
setting out ini dilakukan menentukan lokasi atau denah pekerjaan dan
mendapattitik-titik elevasiyang dibutuhkan.
Persiapan Kerja :
Perlengkapan APD
Bahan – bahan (kayu/cat/dll.)
Peralatan kerja
Tahapan Kerja:
Gunakan kompas atau GPS atau alat navigasi lainnya untuk menandai
lokasi pekerjaan sebagai bahan referensi dalam penentuan jenis kontur
dan ketinggian.
Gunakan alat ukur sipat datar dan sipat vertikal sesuai kaidah pengukuran
untuk mendapatkan data jarak, elevasi, serta kemiringan area.
Meginterprestasi data dan informasi yang disajikan pada gambar kerja
(gambar site plan dan gambar konstruksi)
Lakukan pengukuran tahap demi tahap apabila perlu ditancapkan kayu
sebagai penanda (titik yang telah diukur)
Menyajikan hasil hitungan dalam bentuk tabel.
Lakukan dokumentasi(photo) untuk laporan.
Halaman - 9 -
SPESIFIKASI TEKNIS DAK IRIGASI 2024
Tahap pelaksanaan:
Plot dan ukuran yang akan digali
Menggali tanah dengan ukuran sesuai gambar kerja dengan
kedalaman yang disyaratkan.
Menggali sisi – sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan
yang tepat.
Buang tanah sisa galian disamping lubang galian, untuk memudah kan
pemakaian kembali sebagai timbunan.
Sekelompok pekerja mengangkut tanah berlebih dengan kereta sorong
ke area penumpukan
Cek posisi, lebar, kedalaman dan kerapiannya sesuai dengan rencana
GambarKerja (workplan)
Dump truck
Concrete Mixer (molen)
Kereta Sorong
Alat tukang
Alat bantu
Bahan :
Bahan/Material Jenis TKDN Spesifikasi
83.96 SNI
Semen PPC
0202:2004
Pasir Baik/bersih 100 P.B.I1971
Batu Gunung/Kali Baik/bersih 100 P.B.I1971
Air Baik/besih 100 P.B.I1971
Dump truck mengangkut material dari quary dan dituangkan pada lokasi
penumpukan material/disposal.
Tahap pelaksanaan :
Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
Pasang benang pada sisi luar untuk setiap beda tinggi 25cm dari
permukaan tanah.
Sekelompok pekerja mengaduk bahan/material dengan
menggunakan Concretemixer (molen) dan diangkut dengan kereta
sorong yang digunakan sebagai pengisi celah batu-batu tersebut.
Susun batu-batu dengan tinggi 25 cm dan isikan adukan dalam
celah-celah batutersebut sehingga tak ada rongga antar batu
kemudian siramlah pasangan batu tersebut dengan air.
Naikkan benang pada 25cm berikutnya dan pasang batu kali dengan
adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasang
anter sebut rata.
Tahapan pelaksanaan:
Angkut material pasir dengan kereta orong dari area disposal ke
lokasi dekat dengan konstruksi yang akan diplester.
Halaman - 11
-
SPESIFIKASI TEKNIS DAK IRIGASI 2024
meng gunakan mesin. Acuannya adalah SNI 03-0090- 1987 tentang Mutu
dan Cara Uji Bronjong dan Kawat Bronjong, dan syarat bahan baku mengacu
pada SNI 03-6154-1999 tentang Kawat Bronjong.
beton berkualitas Beton yang baik dihasilkan dari hasil adukan yang
merata dari kualitas dan proporsi bahan baku yang digunakan (semen,
pasir, batu split dan air). Pemakaian air yang berlebihan dapat
mengakibatkan porositas dan penurunan kualitas beton cor.
Bahan:
Bahan/Material Jenis TKDN Spesifikasi
Pasir Baik/bersih 100 P.B.I1971
Kerikil Baik/bersih 100 P.B.I1971
Semen Type1 83.96 P.B.I1971
Air Bersih 100 P.B.I1971
Bahan additive Baik Standarpabrik
Sampel dari quary didatangkan dan Membuat mix design beton sesuai
yang dipersyaratkan dengan kondisi pengawasan pelaksanaan di
Lapangan. Pelaksanaan Perencanaan mix design menggunakan metode
SNI 03-2834-1993. Jumlah sampel yang digunakan untuk umur pengujian
3 hari ada 3 sampel, umur 7 hari ada 3 sampel, umur 14 hari ada 3
sampel, dan umur 28 hari 30 sampel, Nilai slump yang digunakan 10 ± 2
cm dan dengan ukuran kubus beton 15 cm x 15 cm x 15 cm atau kubus
ukuran 20x20x20cm. Dan berdasarkan hasil uji kuat tekan dan diproleh
mix design maka pekerjaan beton dapat dilaksanakan. Persiapkan bahan
- bahan yang akan digunakan untuk campuran beton dengan
Ketentuan sebagai berikut :
a) Agregat kasar (split/Krikil)
b) Pasir
c) Semen
d) Air
3.4 Pembesian/Tulangan
Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan memerlukan tempat yang
cukup luas untuk menaruh, memotong besi beton dan
membengkoknya sehingga sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambarkerja.
Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya,supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk saat akan dipasang.
Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru
setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
3.5 Cetakan/Bekisting
Perencanaan Bekisting
1. Mempelajaristrukturkonstuksiyangakandibuat
2. Menentukan metodepelaksanaanyangakandipakai
3. Pembuatangambarshopdrawingbekisting
4. Menghitungjumlah danjenis bekistingyangakan digunakan
Pemasangan Bekisting
1. Ukur dengan tepat berdasarkan shop drawing bekisting
2. Bekisting dibersihkan sebelum dipasang, karena sering
terjadi kelalaian mengecek kotoran pada dinding bekisting
sehingga hasil cor beton tidak rapi
3. Pasang bekisting sesuai garis marka ukur yang telah dibuat
4. Cek ukuran (posisi, ketegakan, dan kedataran)
5. Cek Perkuatan bekisting (pastikan telah kuat)
6. Jika semua sudah di-ceklist bekisting telah siap dilakukan
pengecoran.
Pembongkaran Bekisting
Tahapan pembukaan cetakan/bekisting:
1. Cetakan beton dapat dibongkar jika umur beton melampaui
waktu sebagai berikut:
- Bagian sisi balok 48 jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 hari
Cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda uji yang
kondisi perawatan nya sama dengan beton sebenarnya telah
mencapai kekuatan 75% dari kekuatan pada umur 28 hari.
Pembongkaran cetakan beton harus dilaksanakan dengan hati-hati
sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada
permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan
tidak pecah.
1. Bekas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang
terpendam dalam tanah harus dicabut dan dibersihkan sebelum
dilaksanakan pengurugan tanah kembali
2. Permukaan lantai beton harus mempunyai permukaan bentuk
fisik yang ratadan halus. Menaburkan semen kering pada
permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air tidak
Halaman - 16
-
SPESIFIKASI TEKNIS DAK IRIGASI 2024
Jabatan Dalam
Pengalaman Sertifikat
No Pekerjaan yang akan
Kerja (tahun) Kompetensi Kerja
dilaksanakan
B. KETERANGAN GAMBAR
1. Peta lokasi
2. Layout
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi
Halaman - 17
-
SPESIFIKASI TEKNIS DAK IRIGASI 2024
PENILAIAN RISIKO
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI JENIS
NO
PEKERJAAN BAHAYA
TINGKAT
KEKERAPAN KEPARAHAN
RISIKO
1 Pekerjaan Kontak Fisik dengan 1 2 2
Persiapan peralatan Kerja
antar pekerja
Tertimpa/terjepit
material
Terkena ranting
kayu
Terjatuh pada
pengambilan
dokumentasi
2 Pekerjaan Terkena alat gali 1 2 2
Saluran akibat terlalu dekat
antar penggali
Terjebit material
bongkaran
Tertimpa batu
gunung
Terpeleset saat
proses angkutan
material
3 Pekerjaan Terjepit batu 1 2 2
Bronjong Tertimpa batu
Terkena kawat
Halaman - 18
-
SPESIFIKASI TEKNIS DAK IRIGASI 2024
PENGGUNA ANGGARAN/BARANG
DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN BENER MERIAH
Halaman - 19
-