Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASAN
KEGIATAN BANGUNAN AIR IRIGASI

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGAWASAN
KEGIATAN BANGUNAN AIR IRIGASI
Sumber Dana DAK Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun Anggaran 2022

1. Latar Belakang Kabupaten Aceh Tamiang diapit oleh sungai-sungai besar yaitu Sungai
kanan dan Sungai Kiri serta Sungai Tamiang yang melintasi kota kualasimpang
degan ketersediaan air yang melimpah Sungai merupakan salah satu sumber air
permukaan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia baik sebagai sumber air
minum maupun kegunaan lainnya seperti pemanfaatannya terhadap irigasi,
industri, sumber energi dan kegunaan lainnya.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk akan membawa
dampak beralih fungsinya lahan pertanian. Ini akan menghambat pencapaian
program Pemerintah di sektor Ketahanan Pangan. Maka perlu adanya upaya
untuk mengantisipasi alih fungsi lahan pertanian dan sekaligus meningkatkan
produksi pertanian tanaman pangan dengan cara memperluas lahan irigasi baru
(ekstensifikasi) yang masih ada. Maka untuk itu daerah-daerah yang mempunyai
sumberdaya alam yang berpotensi untuk daerah irigasi selalu dievaluasi dan
dikembangkan untuk lahan pertanian, guna pencapaian program Pemerintah di
sektor Ketahanan Pangan.
Program swasembada pangan saat ini mempunyai penekanan dan
prioritas pembangunan. Penetapan prioritas ini didasarkan pada rencana
pembangunan yang berkesinambungan serta evaluasi pada rencana pembangunan
sebelumnya, sehingga pencapaian tujuan masyarakat yang adil dan makmur dapat
terwujud dan tercapai sesuai dengan sasaran yang dicita-citakan oleh masyarakat
dan pemerintahan.

Pengembangan lahan pertanian secara terpadu dan menyeluruh


dilakukan dengan pembangunan daerah irigasi. Ketersediaan air pertanian, dalam
rangka meningkatkan pendapatan petani dan mendukung pemenuhan pangan
nasional, khususnya untuk keperluan konsumsi lokal dan mengimbangi
peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang, Pemerintah Daerah
Kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melaksanakan
berbagai program antara lain melalui program pengelolaan sumber daya air,
kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Skunder pada
Daerah Irigasi yang luasnya dibawah seribu hektar dalam satu daerah kabupaten
atau kota. Program tersebut selain diarahkan untuk mendukung upaya-upaya
pemerintah dalam rangka peningkatan ketersediaan pangan dan peningkatan
pendapatan petani untuk mendukung kegiatan pengentasan kemiskinan
Dalam pelaksanaan Pengawasan fisik dari Pembangunan/Rehabilitasi
Daerah Irigasi ini merupakan tugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat melalui bidang sumber daya air yang merupakan instansi teknis dengan
melibatkan pihak ketiga sebagai pengawas serta unsur pelaksana di lapangan
Konsultan pengawas bertugas secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan. Konsultan
Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan
intensitas pengawasan, yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya
berdasarkan kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah di sepakati
2. Maksud dan a. Maksud
Tujuan Maksud Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Pengawasan yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta di interpretasikan kedalam pelaksanaan
tugas Pengawasan. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
b. Tujuan
a. Tujuan umum dari Kegiatan ini adalah mengadakan Pengawasan
Peningkatan/Rehabilitasi Daerah Irigasi di Kabupaten Aceh Tamiang
dalam rangka menunjang kegiatan fisik pada Kegiatan
Peningkatan/Rehabilitasi Daerah Irigasi (Dana Alokasi Khusus/DAK).
b. Pelaksana/Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan
jasa-jasanya semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan Peningkatan/Rehabilitasi daerah irigasi yang dikerjakan oleh
Rekanan pemenang tender sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja serta
berpedoman pada spesifikasi teknik yang berlaku sehingga diperoleh hasil
pekerjaan berupa Dokumen Kegiatan yang terdiri dari laporan bulanan,
triwulan dan Laporan Akhir Hasil Pengawasan, sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan guna pelaksanaan
pekerjaan dimaksud.
c. Membantu SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang
Sumber Daya Air Kabupaten Aceh Tamiang di dalam melakukan
pengendalian pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi
di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
d. Mengendalikan semua kegiatan dan meminimalkan kendala-kendala
teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia Jasa Konstruksi di lapangan
dalam menerapkan desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
e. Memberikan kepastian dan jaminan kepada Pengguna Barang/Jasa bahwa
pengendalian pengawasan terhadap pekerjaan fisik yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa Konstruksi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak.
f. Pengedalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk mendapatkan hasil
pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di
dalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta
tepat waktu.
3. Sasaran Sasaran dari pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Supervisi pada kegiatan
lapangan agar telaksana sedemikian rupa sehingga tercapai kesesuaian dengan
rencana/detail design penanganan. Dengan membantu tugas Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Aceh Tamiang khususnya dalam hal
menyangkut masalah pengendalian teknis di lapangan dan administrasi teknik pada
umumnya, dilimpahkan kepada Penyedia Jasa ini.
4. Lokasi Pekerjaan Lokasi Kegiatan Pengawasan Kegiatan Bangunan Air Irigasi (DAK) yang harus
ditangani oleh konsultan terdiri dari :
- Peningkatan Daerah Irigasi Jamur Labu, di Kecamatan Rantau;
- Rehabilitasi Daerah Irigasi Gelanggang Merak, di Kecamatan Manyak Payed;
5. Sumber Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya Rp. 75.000.000.- (Tujuh puluh
Pendanaan lima juta rupiah) termasuk PPN dibiayai Sumber Dana DAK Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun Anggaran 2022.
6. Nama dan Pejabat Pembuatan Komitmen : Kuasa Pengguna Anggaran Bidang Sumber Daya
Organisasi Air
Pejabat Pembuat Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Komitmen Kabupaten Aceh Tamiang
7. Data Dasar Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi
terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa / Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat
Pembuat Komitmen, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai data lokasi
Kegiatan yang akan ditangani beserta utilitasnya. Adapun data-data yang
diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk
untuk melaksanakan kegiatan pembangunan;
b. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya;
c. Data mengenai bahan/material maupun peralatan yang digunakan sehingga
dapat menentukan jenis konstruksi yang akan ditangani.
d. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya;
e. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.

8. Standar Teknis Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Penyedia Jasa Konsultan harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari kegiatan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas dan
memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh
Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan supervisi harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan
tanggung-jawab yang tinggi sebagai Penyedia Jasa Konsultan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan di
lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan peraturan-
peraturan yang berlaku.
5. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti
standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang
diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat Perintah
Kerja (SPK), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar perjanjiannya.
Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan Pengawasan menggunakan
daftar referensi teknis sebagai dasar pelaksanaan. Referensi dimaksud adalah :
 Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
 Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 tahun 2020 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
 Peraturan Menteri PU No. 04/PRT/M tahun 2019 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
 Surat Keputusan Direktur SDA No. 177/KPTS/D tahun 2003 tentang
Penyempurnaan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Jaminan Mutu;
 Keputusan Direktur Jenderal SDA No. 03/KPTS/D/2005 tentang Prosedur –
Prosedur dalam rangka pelaksanaan penerapan jaminan mutu bidang SDA;
 Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/SE/M/2020 Tahun 2020 tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi
Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia;
 Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang berhubungan.

9. Studi-Studi Untuk memantapkan Pelaksanaan Pengawasan Supervisi Pembuatan Waduk Dsn.


Terdahulu Tj. Pandan Kp Gedung Biara Kec. Seruway sebagai usaha untuk menanggulangi
masalah dalam menunjang proses Pembangunan di daerah tersebut yang diuraikan
pada item pekerjaan sebagai berikut :
1. Memperkirakan permasalahan-permasalahan dan kendala pada saat
pelaksanaan kegiatan yang timbul saat sedang dilaksanakan;
2. Penentuan rencana titik lokasi sebelum pelaksanaan dan jadwall
pelaksanaan kegiatan ditinjau dari aspek teknik, ekonomis agar berjalan
secara efektif.
3. Identifikasi design gambar rencana yang telah direncanakan dan review
analisa kelayakan terdahulu ditinjau dari daerah yang akan dibangun ada.

10. Referensi Hukum 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33;


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang SDA;
3. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2006, tentang Pemerintahan Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air;
6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 sebagaimana telah di ubah
Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
7. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang
Berkeadilan;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan
Bangunan Pengairan;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana TeknisTata Pengaturan
Air dan Tata Pengairan;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.
15. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2013-2017;
11. Lingkup A. Tugas Penyedia Jasa Pengawasan.
Pekerjaan
Tugas penyedia jasa pengawasan, meliputi :
 Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan.
 Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan metode pelaksanaan serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan Konstruksi.
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, bahan dan
material, kualitas pelaksanaan /workmanship, kuantitas fisik untuk setiap
item/bagian pekerjaan yang terurai dengan rincian kontrak fisik, dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik yang dicapai disetiap periode laporan
berkala.
 Mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan terhadap pemenuhan syarat -
syarat kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan (HSE) oleh pelaksana.
 Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memberikan
rekomendasi teknis opsi pemecahan masalah yang terjadi selama
pekerjaan Konstruksi.
 Membantu menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala serta
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan.
 Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan ( shop drawings ) dan Kurva S
(S Curve) yang diajukan oleh Pelaksana Konstruksi.
 Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as-
built drawings ) sebelum serah terima
 Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum Serah Terima Pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun
laporan akhir pekerjaan pengawasan.
 Membantu menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, dan
Serah Terima Pertama (PHO); dan
 Membantu memeriksa dokumen operasi dan pemeliharaan yang disusun
oleh pelaksana.
B. Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pengawasan.
Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pengawasan, meliputi :
 Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja dan syarat/spesifikasi
teknis pelaksanaan pekerjaan.
 Menampung persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di lapangan dan
menyampaikan serta memberikan rekomendasi opsi solutif kepada PPK
dan;
 Meneliti kebenaran atau membandingkan laporan progres pekerjaan
yang di klaim/dinyatakan oleh pelaksana pekerjaan dengan yang diperoleh
dari laporan tenaga konsultan supervisi di lapangan

12. Keluaran/Output Tugas Supervisi secara umum adalah mengawasi kelancaran pekerjaan
pengelolaan yang dikerjakan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana, yang
menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan, sehingga wujud akhir Pengelolaan Daerah Irigasi dan kelengkapannya
yang sesuai dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan, dan telah diterima dengan
baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan
dilapangan, serta penyelesaian kelengkapan Dokumen Pembangunan lainnya.
Konsultan Supervisi diminta menghasilkan keluaran (output) yang lengkap sesuai
dengan kebutuhan kegiatan. Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan Kegiatan Supervisi menjadi tanggung jawab Konsultan Supervisi. Keluaran
(Output) yang diminta dari Konsultan Supervisi berdasarkan KAK ini diantaranya :
1. Program kerja, alokasi tenaga, dan konsepsi pekerjaan supervisi.
2. Buku harian (bila diperlukan), yang memuat semua kejadian,
perintah/petunjuk yang penting dari Konsultan Supervisi / Direksi Kegiatan,
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi
keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3. Meneliti laporan harian yang dikerjakan bersama dengan kontraktor, berisi
keterangan tentang :
a. Tenaga kerja.
b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
c. Alat-alat.
d. Pekerjaan yang diselenggarakan.
e. Waktu pekerjaan.
f. Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian.
4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah / Kurang, jika ada tambah / kurang pekerjaaan.
6. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
7. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
8. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings) yang dibuat
oleh kontraktor dan diteliti oleh konsultan supervisi.
9. Laporan Rapat di lapangan (Site Meeting) setiap minimal 2 (dua) kali sebulan.
10. Gambar Perincian (shop drawing) bila perlu, dan Kurva S (S Curve) dari
Penyedia Jasa.

13. Peralatan Pejabat Pembuat Komitmen akan menugaskan juga Tim Teknis dari instansi untuk
Material, mengawasi pelaksanaan pekerjaan konsultan supervisi. Untuk fasilitas dari Dinas
Personil dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Aceh Tamiang hanya
Fasilitas dari menyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya.
Pejabat Pembuat
Komitmen
14. Peralatan dan Penyedia Jasa Konsultan diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan
Material dari peralatan yang berkaitan dengan Pekerjaan Konstruksi. Barang-barang yang harus
Penyedia Jasa disediakan oleh Penyedia Jasa Konsultan dengan cara sewa/beli antara lain :
Konsultan 1. Akomodasi dan Ruang Kantor;
2. Kenderaan Roda Empat dan/atau Roda Dua;
3. Alat-Alat Kantor dan Peralatan Kerja Lapangan;
4. Komputer dan Printer serta Peralatan Elektronik Penunjang;
5. Alat Ukur dan Tulis.
Kebutuhan barang selaian tersebut diatas, adalah:
- Bahan Habis Pakai
Yaitu meliputi alat tulis kantor seperti kertas HVS dan alat tulis serta
komputer supplies yang terdiri dari flash disk, kertas dan tinta printer. Karena
sifatnya yang habis pakai maka digunakan sistem beli untuk pengadaannya.
- Peralatan Khusus
Yang dimaksud dengan peralatan khusus disini adalah peralatan yang
digunakan untuk survei yaitu meteran kecil, roll meter dan handphone
Memiliki camera dan Built-in GPS masih berfungsi dengan tingkat akurasi yang
tinggi .
15. Lingkup LINGKUP KEWENANGAN
Kewenangan Wewenang penyedia jasa Supervisi, meliputi :
Penyedia Jasa a) Memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana
pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak.
b) Meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar pelaksanaan (shop
drawing ) yang diajukan oleh kontraktor sebelum dilaksanakan.
c) Merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk menghentikan pelaksanaan
pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan
peringatan yang diberikan.
d) Memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan tambah kurang
pekerjaan yang diajukan oleh pelaksana fisik yang dapat mempengaruhi biaya
dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak.
e) Mengusulkan perubahan jika terjadi ketidaksesuaian dengan kondisi
dilapangan.
f) Mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan, termasuk
pekerjaan fisik konstruksi yang telah dilaksanakan agar sesuai dengan kontrak
kerja yang disepakati; dan
g) Merekomendasikan kepada PPK untuk menolak material dan peralatan
konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi.
16. Jangka Waktu Kegiatan Supervisi dilaksanakan sejak pelaksanaan konstruksi/ fisik dimulai sampai
Penyelesaian dengan diserahkannya pekerjaan tersebut kepada pengguna jasa (Pengguna
Pekerjaan Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen / Pemilik Pekerjaan). Dalam hal ini waktu
normal yang disediakan untuk melaksanakan tugas supervisi yang diberikan kepada
Konsultan Supervisi adalah selama 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender, tetapi
Jika waktu pelaksanaan konstruksi / fisik melewati waktu normal maka waktu
kegiatan supervisi akan bertambah juga sebanyak penambahan waktu pelaksanaan
konstruksi tanpa menambah nilai kontrak kerja konsultansi.
17. Pembayaran Pembayaran untuk kegiatan supervisi ini mengacu kepada nilai kemajuan /
progress kegiatan konstruksi / fisik pada saat pembayaran. Apabila nilai kemajuan
/ progress kegiatan konstruksi / fisik tidak mencapai 100% atau tidak sampai
dengan selesai, maka pembayaran untuk kegiatan pengawasan ini akan tetap
dibayarkan secara keseluruhan 100% sesuai dengan kesepakatan didalam kontrak
kerja.
18. Personil Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalam bidang
pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya pelaksanaan
kegiatan Konstruksi. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyediakan tenaga-tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan,
baik ditinjau dari lingkup atau besar kegiatan maupun tingkat kerumitan
pekerjaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu :
Jumlah
Posisi Kualifikasi
Orang/Bulan
Tenaga Ahli
1. Supervisi Engineer Sarjana Teknik Sipil (S1) memiliki SKA 1
dibidang Sumber Daya Air
berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis ≥ 5 Tahun
2. Chief Inspektor Sarjana Teknik Sipil (S1) )/D3 1
Teknik Sipil berpengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan
sejenis ≥ 3 Tahun
3. Inspektor Sarjana Teknik Sipil (S1)/D3 1
Teknik Sipil berpengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan
sejenis ≥ 1 Tahun
4. Tenaga Administrasi D1/SMA/Sederajat pengalaman 1
≥ 1 tahun di bidangnya
Tugas Tenaga Ahli
1. Supervisi Engineer ( Team Leader)
Tugas utama Supervisi Engineer bertanggung jawab pada hal-hal berikut:
- Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap
pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan Pelaksana dan
menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat
keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama
serta rekayasa terperinci lainnya;
- Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara teratur
dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan
konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada
Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut,
bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
- Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar,
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar,
dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok
dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;
- Membuat rekomendasi kepada KPA/PPK untuk menerima atau menolak
pekerjaan dan material;
- Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai
Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui oleh KPA/PPK;
- Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada KPA/PPK bila
kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku spesikasi
Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervisi Engineer juga
membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut;.
- Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan
yang telah selesai yang disampaikan.
- Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau
menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
- Memberi rekomendasi kepada KPA/PPK menyangkut mutu dan jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti
pembayaran bulanan Pelaksana;
- Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar
untuk bahan KPA/PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
- Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua mbar
tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
- Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan
nalisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana
sebelum pelaksanaan;
- Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua
lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran/PPK terhadap hasil inspeksi lapangan.
- Memberi rekomendasi kepada KPA/PPK hasil penjaminan mutu dan keluaran
hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan usulan
pembayaran yang diajukan Pelaksana;
- Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan
keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada
KPA/PPK serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya;
- Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar
desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan
lainnya; dan
- Bertanggungjawab atas semua Kegiatan yang ada didalam Pekerjaan ini
apabila dikemudian hari terjadi kesalahan yang merugikan Negara.
2. Chief Inspektor
Tugas Chief Inspektor bertanggung jawab pada hal-hal berikut:
- Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di
lapangan;
- Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan
dan keselamatan kerja;
- Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan Pelaksana;
- Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai
- tidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus
dicatat dalam buku harian (log book) serta segera memberi tahu kepada
Supervision Engineer;
- Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan dari
perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan
- Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana.
3. Inspector
Tugas dan tanggung jawab inspector mencakup, tapi tidak terbatas pada hal-
hal sebagai berikut :
- Mengikuti petunjuk Chief Inspector dalam melaksanakan tugasnya.
- Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang
sedang dikerjakan dan memberikan laporan kepada Chief Inspector atas
pekerjaan yang tidak sesuai dengan Kontrak Dokumen. Semua hasil
pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada hari itu juga.
- Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengecek hasil
pengukuran.
- Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di lapangan setiap harinya,
termasuk menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan
yang digunakan oleh Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
- Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat
cuaca, material yang dikirim kelapangan, perubahan dan kebutuhan
tenaga kerja peralatan di lapangan, jumlah pekerjaan yang telah selesai
dan pengukuran lapangan, hal-hal khusus dan sebagainya dengan formulir
laporan yang standar dan dikirim ke Chief Inspector .
- Membantu Direksi lapangan untuk meng-opname hasil pekerjaan yang
telah selesai.
4. Tenaga Administrasi
Menguasai program aplikasi komputer dengan baik, dapat bekerja dengan
cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi, serta menguasai program autocad
dan program coreldraw atau program sejenisnya.

19. Jadwal Tahapan Pekerjaan Supervisi ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :
Pelaksanaan a. Tahapan persiapan.
Pekerjaan b. Tahapan pelaksanaan Pengawasan.
c. Tahapan Penyerahan Laporan :
1. Laporan Bulanan.
2. Laporan Triwulan
3. Laporan Akhir Hasil Pengawasan.
Konsultan Supervisi harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan
tugasnya akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis
agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Supervisi dapat terlaksana dengan baik,
dan menghasilkan keluaran (output) sebagaimana yang diharapkan. Secara garis
besar, uraian tugas Konsultan Supervisi secara bertahap di lapangan antara lain
adalah sebagai berikut :
a). Pekerjaan Persiapan.
 Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/ metodologi
pelaksanaan pekerjaan supervisi.
 Memeriksa Time Schedule, Bar Chart, S-Curve dan Net Work Planning yang
diajukan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan persetujan.
b). Pekejaan Teknis Supervisi Lapangan.
 Melaksanakan Kegiatan Supervisi secara umum, Supervisi lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan
teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk terakhir kalinya;
 Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya;
 Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat
dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadual
yang telah ditetapkan. (jadwal harus jelas mengingat waktu pelaksanaan
fisik sangat terbatas);
 Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pelaksana
Kegiatan/Pejabat Pembuat komitmen;
 Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Rekanan/Kontraktor
pelaksana, dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengelola
Kegiatan.
c). Konsultasi
 Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pengendali Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan pembangunan;
 Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya 2 (dua) kali setiap
bulannya, dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen/Pelaksana Kegiatan/Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan; Konsultan Perencana Teknis; Penyedia Jasa pelaksana; dan Tim
Teknis, dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan,serta sudah diterima
masing-masing pihak paling lambat satu minggu kemudian;
 Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan
karena ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.
d). Pelaporan
 Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologis kepada Pengguna Jasa/Kuasa Pengguan Anggaran/ Pejabat
Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Kegiatan mengenai volume,
prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan Penyedia Jasa;
 Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume,
prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang telah
dilaksanakan Rekanan/Kontraktor pelaksana dan dibandingkan dengan
jadwal yang telah disetujui;
 Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan
alat yang digunakan;
 Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Rekanan/Kontraktor pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah
atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh Penyedia Jasa (shop drawings).
 Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan
laporan akhir pekerjaan.
e). Penyiapan/Pemeriksaan Dokumen Pekerjaan
 Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran;
 Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran;
Mempersiapkan formulir laporan mingguan dan bulanan, Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan, Berita Acara Penyerahan Pertama dan Kedua serta
formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pelaksanaan kegiatan.
20. Sanksi-Sanksi Apabila di kemudian hari terjadi kesalahan (perhitungan, konstruksi, Administrasi
dan lainnya) pada Pekerjaaan Pembangunan ini maka Pelaksana/ Penyedia Jasa
Konstruksi dan Konsultan Pengawasnya bertanggung jawab penuh terhadap
Pekerjaan dan akan dikenakan Sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Apabila terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan maka pihak Penyedia Jasa
Konstruksi akan dikenakan sanksi denda atau dapat dilakukan pemutusan
Perjanjian Kerja setelah dua kali peringatan.
21. Laporan dan Penyerahan Hasil Pekerjaan
22.1 Umum Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh
pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio dan diserahkan
kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi:
1. Laporan Bulanan
2. Laporan Triwulan
3. Laporan Akhir Hasil Pengawasan
22.2 Laporan Laporan bulanan dan Triwulan memuat dan dengan susunan yang berisi :
Bulanan dan 1. Pengantar
Triwulan 2. Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi kemajuan fisik dan prestasi
keuangan dan permasalahan-permasalahan yang timbul pada saat periode
tersebut.
3. Jadwal pelaksanaan
4. Laporan mengenai personil konsultan
5. Data foto lapangan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu setelah akhir bulan
sebelumnya, diterbitkan masing-masing sebanyak 5 (Lima) buku.
22.3 Laporan Akhir Laporan akhir Hasil Pengawasan (Final Report) dibuat dengan isi uraian
Hasil pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga selesai. Laporan Akhir Hasil Pengawasan
Pengawasan juga memuat informasi lain mengenai pelaksanaan pekerjaan tersebut. Laporan
harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari berakhirnya pekerjaan, diterbitkan
sebanyak 5 (Lima) buku dan menyerahkan pula dalam bentuk soft copy.

22. HAL - HAL LAIN


23.1 PRODUKSI Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
DALAM NEGERI wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

23.2 PEDOMAN Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai
PENGUMPULA persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku dibidang / layanan
N DATA pekerjaan pengawasan
LAPANGAN
23.3 ALIH Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
PENGETAHUAN pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proye /satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

Karang Baru, Januari 2022


KUASA PENGGUNA ANGGARAN
BIDANG SUMBER DAYA AIR
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KABUPATEN ACEH TAMIANG

FACHRUDDIN, ST
NIP. 19730318 200604 1 002

Anda mungkin juga menyukai