Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

TA. 2020

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : (033) PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


UNIT ESELON II : BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK-
CISANGGARUNG
PROGRAM : (033.06.10) PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
HASIL (Outcome) : 533 Ha.
KEGIATAN : (5036) PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI
JARINGAN IRIGASI PERMUKAAN, RAWA DAN
TAMBAK
PAKET PEKERJAAN : REHABILITASI JARINGAN TAMBAK DI KEC. KAPETAKAN
DESA PEGAGAN LOR DAN KERTASURA KAB. CIREBON
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN : (5036.013) JARINGAN IRIGASI TAMBAK YANG
DI REHABILITASI/DI TINGKATKAN
JENIS KELUARAN (Output) : 9500 m’(SALURAN= 8500 m, JALAN PRODUKSI= 1000 m
dan JEMBATAN= 1 Bh)
VOLUME KELUARAN (Output) : 1 Paket
SATUAN UKUR KELUARAN (Output) : Paket

A. Latar Belakang
Dalam rangka pengembangan kawasan budidaya perikanan serta upaya peningkatan produksi
khususnya dari budidaya tambak, maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui
intensifikasi, diverifikasi maupun rehabilitasi. Mengingat bahwa akhir–akhir ini produksi
perikanan dari sektor tambak sangat menurun sehingga menyebabkan menurunnya minat
petani tambak untuk mengembangkan budidaya perikanan.
Hal ini secara nasional akan memberikan dampak negatif bagi kelangsungan ekspor non migas
yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah sehingga apabila tidak diantisipasi dengan
cepat mengakibatkan menurunnya konstribusi devisa Negara melalui sektor kelautan dan
perikanan.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas Pemerintah memberikan dana untuk Tahun
Anggaran 2020 melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat menunjuk SNVT. Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Cimanuk-
Cisanggarung yang selanjutnya bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat
untuk segera merehabilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh petani perikanan.
Sebagai langkah awal sebagian kawasan pantura yaitu Kabupaten Cirebon yang sangat
berpotensi untuk dikembangkan saat ini memperoleh dana Tahun Anggaran 2020. Dana
tersebut dipergunakan untuk merehabilitasi Jaringan Rawa/Tambak yang ada, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi perikanan di Indonesia.
Dengan melakukan normalisasi dan rehabilitasi/perbaikan infrastruktur jaringan tambak
diharapkan pasokan air ke areal tambak dapat terpenuhi sesuai kebutuhan, dengan tujuan
agar dapat meningkatkan produksi tambak dan memperlancar tata niaga produksi tambak.

1. Dasar Hukum
a. Undang –Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air ;
b. Undang –Undang No. 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi ;
c. Undang –Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara ;
d. Undang –Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara ;
e. Undang – Undang No. 32 Tahun 2010, tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup ;
f. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL ;
g. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah;
h. Permen PU No. 603/PRT/M/2005 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian
Manajemen (Sisdalmen) Penyelenggaraan Pembangunan Prasaranan Dan Sarana
Bidang Pekerjaan Umum;
i. Permen PU No. 34/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pengendalian
Manajemen (Sisdalmen) Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi (Pemborongan) di
lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
j. Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu;
k. Peraturan Menteri PU Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi melalui penyedia ;
l. Peraturan Menteri PU Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
2. Gambaran Umum

Kegiatan prioritas untuk bidang Sumber Daya Air dan Tambak Program Pengembangan,
Pengelolaan Jaringan Irigasi dalam pemulihan tingkat jasa pelayanan prasarana bidang
SDA merupakan leading sektor yang harus disiapkan untuk mendukung sektor lainnya
maka perlu segera diwujudkan melalui Program Rehabilitasi Sarana dan Prasarana
Sumber Daya Air sebagai upaya mengoptimalkan prasarana yang ada agar tetap dalam
kondisi yang memadai.

Luas areal tambak di Kabupaten Cirebon seluas 8.597 Ha, dimana pada saat ini
kondisinya sebagai berikut:

- Konstruksi tambak rusak akibat bencana alam seperti Abrasi, Rob dan lainnya.
- Saluran tambak sebagian besar rusak berat.
- Infrastruktur yaitu Jalan Produksi dan Jembatan Produksi kondisinya rusak berat
sehingga tidak layak untuk dilalui.
- Sarana Prasarana Budidaya ikan/ udang belum memadai.

Akibat permasalahan tersebut diatas pasokan air ke areal tambak sangat berkurang, hal
ini sangat mempengaruhi perkembangan budidaya ikan/udang yang mengakibatkan
produksi tambak menurun.

B. Penerima Manfaat

Dengan dilaksanakan kegiatan rehabilitasi jaringan tambak ini penerima manfaatnya adalah
masyarakat petani tambak khususnya yang berada disekitar kegiatan yaitu masyarakat petani
tambak Desa Pegagan Lor dan Desa Kertasura Kec. Kapetakan umumnya di Kab. Cirebon.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan rehabilitasi jaringan tambak ini dilaksanakan dengan cara


kontraktual yang dilaksanakan oleh penyedia. Adapun prosedur pengadaan jasa
konstruksi dilakukan dengan metoda pasca kualifikasi.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Tahapan Pelaksanaan ;

Adapun tahapan kegiatan pada perkerjaan REHABILITASI JARINGAN TAMBAK DI


KEC. KAPETAKAN DESA PEGAGAN LOR DAN DESA KERTASURA KAB. CIREBON
dapat diuraikan sebagai berikut ;

Indikator output adalah terlaksananya kegiatan rehabilitasi jaringan Tambak sepanjang


9500 m’yang terdiri dari Saluran 8500 m’
, Jalan Produksi 1000 m’dan Jembatan
1 buah. Indikator outcome yang akan dicapai adalah mengairi tambak seluas 533 ha.

Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan tambak meliputi pekerjaan :

a. Jembatan dan Bangunan Pelengkap

b. Saluran

c. Jalan Produksi

Waktu Pelaksanaan ;

Setelah dilakukan pengukuran/uitzet termasuk pemasangan profil pada saluran,


dilanjutkan dengan pekerjaan galian alur saluran dengan menggunakan ponton
excavator. Pada saat dilakukan galian alur saluran pekerjaan jalan produksi pada
lokasi-lokasi tertentu mulai dikerjakan. Bangunan pelengkap lainya seperti pembuatan
jembatan dikerjakan setelah pekerjaan galian alur saluran selesai.

Dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi jaringan tambak ini, agar dapat berjalan secara
efektif dan efisien serta agar dapat tercapai outcome sesuai rencana, maka pelaksana
dan penanggung jawab kegiatannya dengan struktur sebagai berikut :
JADWAL WAKTU PELAKASANAAN
NO. URAIAN PEKERJAAN
BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V BULAN VI

BAB. I PEKERJAAN PERSIAPAN

PEKERJAAN JEMBATAN DAN


BAB. II
BANGUNAN PELENGKAP

BAB. III PEKERJAAN SALURAN

BAB. IV PEKERJAAN JALAN PRODUKSI

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Paket pekerjaan rehabilitasi akan dilaksanakan selama 180 hari kalender yaitu pada tahun
anggaran 2020 dengan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender setelah masa konstruksi
selesai.

E. Biaya Yang Diperlukan


Jumlah dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 3.216.420.000 (Tiga milyar dua ratus enam belas
juta empat ratus dua puluh ribu rupiah); Yang terdiri dari Rp. 12.780.000 (Dua belas juta
tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah) untuk Belanja Bahan, Rp. 43.000.000 (Empat puluh
tiga juta rupiah) untuk Belanja Perjalanan Biasa, Rp. 3.150.000.000 (Tiga milyar seratus lima
puluh juta rupiah) untuk rehabilitasi jaringan tambak, Rp. 10.640.000 (Sepuluh juta enam
ratus empat puluh ribu rupiah) untuk honorarium panitia pengadaan barang dan jasa. Adapun
sumber dana adalah APBN Tahun Anggaran 2020 DIPA SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Cimanuk- Cisanggarung.
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan dan
penyusunan anggaran pada tahun anggaran tersebut diatas.

CIREBON, MARET 2020

SNVT. PJPA CIMANUK-CISANGGARUNG


PPK IRIGASI DAN RAWA II

UKI, S.Sos. ST. M.Si


NIP. 19691122 200911 1 001

Anda mungkin juga menyukai