Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYA T

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITARUM
S NVT P E M B A N G U N A N B E N D U N G A N B B W S CI T A R U M
Alamat : Jl. Inspeksi Cidurian Soekarno - Hatta STA. 5600 Telp / Fax : (022) 7564073 Bandung 40292

KAK
(KERANGKA ACUAN KERJA)

PAKET PEKERJAAN

DETAIL DESAIN REVITALISASI BENDUNGAN


CIPANCUH

TAHUN ANGGARAN
2024
KERANGKA ACUAN KERJA
DETAIL DESAIN REVITALISASI BENDUNGAN CIPANCUH

Kementerian : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Unit Eselon II : Direktorat Bendungan dan Danau
Program : Program Ketahanan Sumber Daya Air
Kegiatan : 5039 Pengembangan Bendungan, Danau dan Bangunan
Penampung Air Lainnya
Indikator Kinerja : Dokumen
Kegiatan
Klasifikasi Rincian : 5039.CBR Dukungan Teknis
Output
Satuan Kerja : SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Citarum
Nama Paket : Detail Desain Revitalisasi Bendungan Cipancuh
Pekerjaan
Waktu Pelaksanaan : 6 (enam) Bulan sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK)
Alokasi Anggaran : Rp 5.000.000.000,00 (Lima Miliar Rupiah) termasuk PPN yang
di biayai dari APBN
Tahun Anggaran : 2024
Jenis Kontrak : Lumsum
Volume Keluaran : 1 (satu)
(output)
Satuan Keluaran : Dokumen
(output)

1. LATAR BELAKANG
1.1. Dasar Hukum
Pekerjaan ini berpedoman pada peraturan-peraturan sebagai berikut:
• Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
• Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
• Peraturan Pemerintah No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya
Air;
• Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

2
• Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
• Peraturan Presiden No. 27 Tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2015 tentang Bendungan;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
• Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor: 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia;
• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
524/KPTS/M/2022 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
• Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
16/SE/M/2022 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli untuk Pengawasan
Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

1.2. Gambaran Umum


Sesuai Peraturan Menteri PUPR No.27/PRT/M/2015 tentang Bendungan bahwa
penyusunan desain merupakan tahapan dalam Perencanaan pembangunan bendungan,
maka pembangunan bendungan dan pengelolaan bendungan harus dilaksanakan
berdasarkan pada konsepsi keamanan bendungan dan kaidah-kaidah keamanan
bendungan yang tertuang dalam berbagai norma, standar, pedoman dan manual (NSPM)
yang berlaku. Tertuang juga pada Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai
Citarum Nomor: 45/KPTS/BBWSC/2020 tentang Rencana Strategis Balai Besar Wilayah
Sungai Citarum Tahun 2020-2024 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, sehingga
kegiatan penyusunan Detail Desain Revitalisasi Bendungan Cipancuh ini penting untuk
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan waduk sebagai infrastruktur irigasi untuk
mendukung ketahanan pangan.

Bendungan Cipancuh dibangun pada tahun 1927 merupakan tipe bendungan urugan
tanah homogen dengan volume tempungan total 19 juta m3 dan luas genangan MAN
387,69 Ha. Bendungan Cipancuh ini terletak di Desa Situraja, Kecamatan Gantar,
Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Sumber air waduk Cipancuh berasal dari
Sungai Cipancuh dengan anak sungai Cihoe, Cikeludan, Ciseuseupan dan Cibiuk.
3
Sejalan dengan pertumbuhan umur bendungan fungsi dan kondisi fisik bendungan
semakin lama semakin menurun. Waduk Cipancuh mengalami pendangkalan dan
penyempitan akibat sedimentasi dan pada bagian tertentu tubuh bendungan mengalami
penurunan kinerja sehingga keamanan bendungan mengkhawatirkan. Oleh karena itu
diperlukan adanya upaya kegiatan penyusunan Detail Desain Revitalisasi Bendungan
Cipancuh agar tetap dapat beroperasi secara layak dan dapat memenuhi persyaratan
keamanan bendungan.

1.3. Relevansi RPJMN/RENSTRA/RKP


Tertuang pada Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Nomor :
45/KPTS/BBWSC/2020 tentang Rencana Strategis Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
Tahun 2020-2024 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

2. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat c/q
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Citarum, SNVT
Pembangunan Bendungan BBWS Citarum, PPK Perencanaan Bendungan.

3. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk menyediakan Detail Desain Revitalisasi
Bendungan Cipancuh yang ditinjau dalam berbagai aspek, baik aspek teknis, ekonomi
dan sosial.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah agar Desain Revitalisasi Bendungan Cipancuh dapat
secara teknis memenuhi persyaratan keamanan bendungan sesuai peraturan yang
berlaku.

4. SASARAN
Tersedianya Dokumen Desain Revitalisasi sebagai pedoman dan arahan pelaksanaan
kegiatan konstruksi revitalisasi Bendungan Cipancuh.

5. KUALIFIKASI BIDANG USAHA PENYEDIA


Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar serta
subklasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air (RE103) KBLI 2017
atau subklasifikasi Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya Air (RK002) KBLI
2020

4
6. LOKASI KEGIATAN
Bendungan Cipancuh ini terletak di Desa Situraja, Kecamatan Gantar, Kabupaten
Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Kedudukan koordinat Waduk Cipancuh dengan kordinat
lokasi di -6.488841751943093, 107.94764384579057

Gambar 1. Lokasi Bendungan Cipancuh

7. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Total biaya yang dibutuhkan untuk pencapaian keluaran sesuai dengan RAB terlampir

8. DATA LAPORAN PENDUKUNG


Data laporan terdahulu diantaranya :
a. Risalah Diskusi Teknis Komisi Keamanan Bendungan pada Bendungan Cipancuh,
Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat, Tahun 2021;
b. Laporan Pemeriksaan Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan Cipancuh,
Tahun 2019.

5
9. STANDAR TEKNIS
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan berpedoman pada standar yang berada pada
spesifikasi teknis, standar nasional Indonesia, pedoman teknis, bulletin ICOLD, atau
menggunakan standar dan pedoman lain yang terkait dan berlaku. Konsultan wajib
memiliki dan memahami seluruh standar dan pedoman tersebut di atas dan menjadikan
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan. Penyedia jasa wajib menyediakan minimal standar
teknis di atas dan aturan teknis lainya yang dipergunakan sebagai pedoman dasar
pelaksanaan kegiatan pekerjaan konstruksi di kantor lapangan dan di kantor pengguna
jasa. Standar yang digunakan antara lain :
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 03/PRT/M/2009
Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bendungan;
• Pd T-08-2004-A Instrumentasi Tubuh Bendungan Tipe Urugan dan Tanggul;
• Pd T-14-2004-A Analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan Akibat Beban Gempa;
• Pd M-01-2004-A Uji Mutu Kons. Tubuh Bendungan Tipe Urugan;
• Pt M-03-2000-A Metode Perhitungan Kapasitas Tampungan Pada Waduk;
• RSNI M-02-2002 Metode Analisis dan Cara Pengendalian Rembesan Air Untuk
Bendungan Tipe Urugan;
• RSNI M-02-03-2002 Metode Analisis Stabilitas Lereng Statik Bendungan Tipe
Urugan;
• RSNI T-01-2002 Tata Cara Desain Tubuh Bendungan Tipe Urugan;
• Pd T-03-1-2005-A Penyelidik Geoteknik Untuk Pondasi Bangunan Air Vol. 1;
• Pd T-03-2-2005-A Penyelidik Geoteknik Untuk Pondasi Bangunan Air Vol. 2;
• Pd T-03-3-2015-A Penyelidik Geoteknik Untuk Pondasi Bangunan Air Vol. 3;
• Pd T-03-2005-A Pedoman Penyelidik Geoteknik Untuk Pondasi Bangunan Air Vol.
1;
• Pd T-06-2004-A Peramalan Debit Air Sungai;
• Pd T-10-2004-A Pengukuran dan Pemetaan Teristris Sungai;
• Pd T-40-2000-A Tata Cara Deskripsi Keadaan dan Penyelidik Lap. Pada Pek.
Tanah;
• Pd M-01-2004-A Uji Mutu Konstruksi Tubuh Bendungan Tipe Urugan;
• Pd T-44-2000-A Tata Cara Pemadatan Tanah;
• RSNI M-01-2002 Cara Uji Pengukuran Potensi Keruntuhan Tanah di Lab;
• SNI 03-2435-1991 Metode Pengujian Laboratorium Tentang Contoh Tanah;
• SNI 03-3422-1994 Metode Pengujian Batas Susut Tanah;
• SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berupa Halus Dengan
Cetakan Benda Uji;

6
• SNI 03-3637-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Batas Tanah Kohesif;
• Pd M-22-1996-03 Metode Pengujian Triaxial Untuk Tanah Kohesif Dalam
Keadaan Tanpa Konsolidasi Dan Drainase;
• Pedoman Analisis Dinamik Bendungan Urugan,Ditjen SDA, 2008;
• Pedoman Pembangunan Bendungan Urugan Batu Membran Beton, Ditjen SDA,
2011;
• Pedoman Klasifikasi Bahaya Bendungan, Ditjen SDA, 2008;
• Persyaratan Teknis Bagian Pengukuran Topografi PT-02, Standar Perencanaan
Irigasi, Ditjen Air, Desember 1986”

10. KRONOLOGIS BENDUNGAN CIPANCUH


Berikut ini adalah riwayat Bendungan Cipancuh :
1) Tahun 1927 : Bendungan Cipancuh selesai dibangun oleh Pem. Belanda;
2) Tahun 2001 - 2002 : Studi sedimentasi Waduk Cipancuh, saran waduk dikeruk
sedalam 1 m (di bawah Pengelolaan Proyek Pengembangan Waduk Cipancuh,
PSDA);
3) Tahun 2004 : Dalam rangka menindaklanjuti studi tahun 2002, dibuat pengerukan
hulu kaki bendungan supaya air mengalir ke bangunan sadap utama dengan
panjang +/- 3,0 km.
4) Tahun 2009 : Desain Revitalisasi Waduk Cipancuh, disarankan mercu tubuh
bendungan ditinggikan sampai ke elevasi + 32.00 m, pelimpah dilebarkan menjadi
50 meter, dibuat dinding diafragma dengan beton plastis tebal 0.80 m sampai
kedalaman tanah pondasi sepanjang 2,00 km Oleh PT Jasapatria, di bawah
pengelolaan BBWS Citarum.
a. 10 Februari 2009 : Lereng hilir bendungan Cipancuh longsor dan ambles
sepanjang 30 m ( crown hulu) dan 50 m (hilir).
b. Maret - September 2009 : Dilakukan perbaikan oleh BBWS Citarum dengan
melakukan pemasangan bronjong di hilir kaki bendungan.
5) Tahun 2010 : Studi monitoring 16 bendungan (di Lokasi Cipancuh), hanya
collecting data instrumentasi tanpa evaluasi, inventarisasi kerusakan pasangan
pada bangunan sadap, kolektor drain, alat ukur V notch . (di bawah Pengelolaan
PSDA).
a. 10 Januari 2010 : Puncak bendungan retak dan turun/ambles lagi sedalam 50
cm, panjang 30 m. Bronjong sepanjang 35 m terdesak 0,50 m ke hilir.
b. 15 Maret 2010 : Perbaikan dengan counterweight di kaki timbunan yang
longsor dan diperkuat dengan 2 baris bored piles diameter 0,60 m sedalam 12
m pada kaki tanggul (hilir), sepanjang 50 m.
7
6) Tahun 2011 : Pelaksanaan upstream clay blanket sepanjang sekitar 250 m dan
lebar 50 m, untuk mengurangi masalah rembesan yang melalui fondasi
bendungan.
7) Tahun 2012 : Studi khusus Rehabilitasi Besar dan Peningkatan Kinerja
Bendungan Cipancuh" (Di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat).
8) Tahun 2013 : Rehabilitasi Waduk Cipancuh, Kabupaten Indramayu.
9) Tahun 2016 : Laporan Akhir Penyusunan Panduan Rencana Tindak Darurat
(Emergency Action Plan) Bendungan Cipancuh, Jawa Barat".
10) Tahun 2019 : Rehabilitasi Bendungan Cipancuh (Struktural Dan Hidromekanikal).
11) Tahun 2020 : Penyusunan Dokumen Lingkungan Suplesi Waduk Cipancuh dari
sungai Cikandung. Pemeriksaan besar bendungan cipancuh oleh PT. Jasapatria
Gunatama dan PT.Aztindo Rekaperdana (KSO).
12) Tahun 2021 : Lereng hilir tubuh bendungan Cipancuh mengalami kelongsoraan.
Pekerjaan Rehabilitasi Bendungan Cipancuh Tahap II.

11. LINGKUP KEGIATAN


Secara garis besar lingkup kegiatan penyusunan dokumen detail desain revitalisasi
Bendungan Cipancuh sesuai Permen PUPR Nomor 27 tahun 2015 tentang Bendungan,
Pasal 23-24 antara lain :
a. Pekerjaan persiapan dan pengumpulan data;
b. Survey, Investigasi dan analisis kondisi topografi, geologi, geoteknik terkait tapak
bendungan, jalan akses, quarry dan borrow area, penyimpanan material, tempat
pembuangan galian, dan daerah genangan serta manfaat pengembangan
Bendungan Cipancuh.
c. Review dan analisis hidrologi, hidrolika dan kapasitas pelimpah.
d. Analisis daya dukung tanah dan stabilitas tubuh bendungan.
e. Membuat gambar teknis bendungan beserta bangunan pelengkapnya dan fasilitas
yang berkaitan dengan pembangunan bendungan dan peta genangan.
f. Menyusun nota desain yang meliputi kriteria yang dipergunakan dalam menyusun
desain dan perhitungan gambar teknis.
g. Membuat spesifikasi teknis yang meliputi ukuran yang harus dipenuhi untuk
mencapai kualitas pekerjaan yang disyaratkan dan peralatan yang dipergunakan
dalam pelaksanaan konstruksi.
h. Menyusun metode pelaksanaan contoh cara pengelakan aliran sungai, penimbunan
tubuh bendungan, dan pemasangan peralatan hidromekanikal.
i. Menyusun rencana anggaran biaya pelaksanaan konstruksi bendungan yang
meliputi perhitungan volume pekerjaan dan biaya.

8
j. Analisis sosial, ekonomi, dan budaya pada daerah tapak bendungan dan genangan
serta daerah penerima manfaat bendungan
k. Analisis kependudukan di daerah tapak bendungan dan genangan serta daerah
penerima manfaat bendungan.
l. Menyusun dokumen kerangka acuan kerja (KAK) dan rencana anggaran biaya
(RAB) supervisi terhadap pelaksanaan konstruksi.

12. URAIAN LINGKUP KEGIATAN


12.1. Pekerjaan Persiapan dan Pengumpulan Data
Meliputi kegiatan antara lain:
a. Persiapan pekerjaan secara administrasi dan teknis;
b. Pengumpulan data-data sekunder dan studi-studi terdahulu;
c. Survey pendahuluan, menyiapkan rencana pelaksanaan survai topografi dan
investigasi di lapangan
d. Melakukan evaluasi dan analisa ulang terhadap hasil-hasil investigasi dan
perencanaan bendungan dari hasil studi terdahulu
e. Menyiapkan konsep pemikiran untuk langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan

12.2. Survey Investigasi dan analisis kondisi topografi, geologi, geoteknik terkait
tapak bendungan, jalan akses, quarry dan borrow area, penyimpanan
material, tempat pembuangan galian, dan daerah genangan serta manfaat
pengembangan Bendungan Cipancuh.

Survey Topografi
1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum dilakukan survei maka terlebih dahulu dipersiapkan data penunjang
diantaranya adalah:
• Batas area survei termasuk koordinat lokasi dan atribut lainnya
• Peta dasar (base map lokasi survey)
• BM (Bench Mark)/ titik referensi Bakosurtanal/BIG
System koordinat mengacu pada datum titik referensi yang digunakan maka
datum horizontal adalah DGN-95/WGS84 (Datum Geodesi Nasional 1995/ World
Geodetic System) dengan Sistem Proyeksi UTM (Universal Transvers Mercator).
Konversi koordinat UTM paling tidak menggunakan koordinat titik BM yang ada
dengan ketentuan harus terikat dan tertutup sempurna. BM yang sudah terikat
nilai referensi nya dapat diadopsi sebagai titik referensi tinggi yang kemudian

9
disebar atau ditularkan keseluruh titik control pengukuran dengan metode
levelling.
2. Pekerjaan Pengukuran Topografi
a. Pemasangan bench mark (BM) dan control point (CP).
b. Pengukuran situasi berupa pengukuran kerangka polygon dan waterpass
dengan pengikatan terhadap titik referensi yang ditunjuk atau disetujui
pengawas pekerjaan.
c. Melakukan pekerjaan pengukuran penampang memanjang dan melintang
tanggul sepanjang 1 km ke arah hulu dan hilir, bangunan pengambilan, dan
saluran pelimpah dengan jarak potongan melintang 25 m.
d. Penggambaran
• Penyempurnaan (Up Dating) Peta Situasi / Peta Dasar Skala 1 : 5.000;
• Pembuatan Peta Ikhtisar;
• Pengukuran Situasi Trase Skala 1 : 2000 dan Bangunan;
• Pengukuran Penampang Melintang Skala 1 : 100 dan Penampang
Memanjang dengan skala horizontal 1 : 2.000 dan skala vertikal 1 : 200.
• Atau ketentuan lain sesuai kebutuhan dilapangan.
3. Ketentuan Terkait Pelaksanaan Pengukuran Topografi
a. Memaksimalkan alat pengukuran sesuai kontrak (TS,T0 atau WP .);
b. Menggunakan titik acuan Bench Mark (BM) atau CP (Control Point) terdekat
sebagai referensi awal pengukuran (minimal 2 buah titik). Apabila belum
terdapat titik acuan, konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak terkait, dalam
hal ini dengan Direksi Pekerjaan maupun dengan instansi lain di sekitar lokasi
pekerjaan;
c. Pengukuran polygon utama harus terikat sempurna dengan menggunakan
alat TS dan pembacaan alat harus 1 seri secara pulang-pergi dengan
menggunakan titik acuan utama minimal 2 buah titik;
d. Pengukuran polygon cabang bisa menggunakan alat T0 dan pembacaan alat
harus 1 seri secara pulang-pergi,pembacaan benang harus sempurna
(benang atas, benang tengah dan benang bawah),menggunakan titik acuan
awal dari polygon utama (minimal 2 buah titik) dan berakhir di polygon utama
(minimal 2 buah titik);
e. Dilakukannya leveling dengan alat WP (Waterpass) pembacaan alat harus
pulang-pergi dan harus melalui semua patok polygon utama dengan
pembacaan benang sempurna (benang atas, benang tengah dan benang
bawah);

10
f. Pengukuran situasi bisa menggunakan alat T0 dengan pembacaan secara
pulang-pergi, pembacaan benang harus sempurna (benang atas, benang
tengah dan benang bawah) dengan menggunakan titik acuan awal dari
polygon (minimal 2 buah titik) dan berakhir di titik polygon (minimal 2 buah
titik);
g. Pengukuran penampang melintang bisa menggunakan alat T0 dengan
pembacaan secara pulang-pergi, pembacaan benang harus sempurna
(benang atas, benang tengah dan benang bawah).
h. Semua formulir pengukuran harus diisi : lokasi, tanggal dan nama pengukur
atau surveyor;
i. Pemasangan patok tetap utama dan patok tetap bantu (BM dan CP) :
• Semua patok tetap utama dan patok tetap bantu yang digunakan dibuat
dari beton bertulang dengan ukuran dan warna yang telah disepakati;
• Penempatan patok tetap utama dan patok tetap bantu harus berada
diatas pondasi yang kuat;
• Jumlah pemasangan patok tetap utama dan patok tetap bantu sesuai
dengan yang telah disepakati;
• Pemasangan patok tetap utama dan patok tetap harus berpasangan
dengan jarak ideal minimum ± 50 m dan maksimal ± 200 m dan harus
sekali tembak dengan alat ukur tanpa terhalang apapun;
• Semua patok tetap utama dan patok tetap bantu diberi nama, nomor, dan
bulan serta tahun pemasangannya.
j. Penggambaran draft :
• Penggambaran peta secara digital bisa menggunakan software autocad
dengan skala yang proporsional;
• Semua hasil pengukuran harus disajikan ke dalam penggambaran peta
dengan tulisan dan angka yang proporsional;
• Penggambaran peta harus sesuai dengan koordinat yang telah diukur.

Pekerjaan Survey Geologi dan Geoteknik


Terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
1. Survey Pendahuluan
Melakukan pemetaan geologi permukaan, yang memuat Lokasi dan
kenampakan dari batuan induk (bedrock), termasuk klasifikasi teknik dari
batuan dan batas litologi dari batuan, Tipe, dimensi dan arah dari joint,
lapisan, beserta aspek geologi struktur yang mempunyai akibat terhadap
dam serta Interpretasi dari pergerakan air tanah berdasarkan kondisi air
11
permukaan, kedalaman air tanah, litologi dari batuan induk, struktur geologi
dan kondisi dari topografi. Menentukan lokasi investigasi geologi seperti titik
bor, titik test pit dan hal-hal yang diperlukan untuk pekerjaan penyelidikan
geoteknik di lapangan.
2. Pemboran inti
• Pekerjaan pemboran inti dilaksanakan dengan menggunakan mesin bor
putar (rotary drilling machine).
• pengambilan contoh inti secara menerus (continuous coring) dilakukan
untuk seluruh kedalaman dengan menggunakan jenis barrel sesuai
dengan kondisi batuannya (single, double atau triple core barrels),
sehingga contoh inti batuan dapat terambil dengan baik.
• Kecepatan pengeboran harus dipantau dan dicatat pada log bor dalam
satuan menit per 0,3 m (1 ft). Waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan pengeboran digunakan untuk menentukan kecepatan
pengeboran.
• Melalui lubang-lubang pengeboran dilakukan pengujian-pengujian
sebagai berikut:
i. Uji Penetrasi Standar (SPT), interval kedalaman 2 meter, dilakukan
sampai dengan nilai SPT mencapai 50 pukulan/30 cm. Tabung SPT
harus mempunyai ukuran standard, ujung tabung bawah (shoe)
harus dalam kondisi tajam. Palu (hammer) mempunyai ukuran berat
dan tinggi jatuh yang standar. Jatuhnya palu harus dibuat secara
otomatis (tidak boleh secara manual). Palu dengan berat 63,5 kg
(140 lb) yang dijatuhkan secara erulang dengan tinggi 0,76 m (30 in).
Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap, yaitu berturut-turut
setebal 150 mm (6 in) untuk masing-masing tahap. Tahap pertama
dicatat sebagai dudukan, sementara jumlah pukulan untuk
memasukkan tahap kedua dan ketiga dijumlahkan untuk
memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT (dinyatakan
dalam pukulan/0,3 m atau pukulan per foot).
ii. Uji kelulusan air, pada lapisan batuan lunak atau tanah dilakukan
dengan cara open end test (falling head atau constant head,
tergantung jenis tanah/batuan), tanpa tekanan air, sedangkan untuk
batuan keras menggunakan tekanan air (packer test). Tekanan air
yang digunakan disesuaikan dengan tinggi tekanan (head) desain
sampai ke posisi titik yang diuji dan jenis batuannya. Pengujian
dilakukan pada tekanan dengan urutan: 1/3 Pmaks – 2/3 Pmaks –
12
Pmaks – 2/3 Pmaks – 1/3 Pmaks. Hasil pengujian digambarkan
dalam bentuk grafik hubungan debit (q) versus tekanan (P) dalam
format yang standar. Uji kelulusan ini dilakukan pada setiap interval 3
meter. Cara pengujian dapat mengacu SNI 03-2411, Cara uji
lapangantentang kelulusan air bertekanan.
iii. Pengambilan contoh tanah tak terganggu, UDS (undisturbed
samples) pada setiap interval 3 meter dan pada setiap pergantian
lapisan tanah lempungan. Untuk tanah pasiran mengambil disturbed
samples dari tabung SPT (Bila lapisan tanah lempungan ini nantinya
dikupas, pengambilan UDS tidak diperlukan).
• Konsultan dalam pelaksanaan pengeboran diwajibkan membuat
buku catatan harian lapangan yang antara lain mencatat:
kemajuan pengeboran, tekanan air yang digunakan, jenis barrel,
kehilangan air (water loss), kejadian penting saat pengeboran,
pengujian-pengujian di dalam lubang bor
• Hasil pengeboran berupa inti batu/tanah ditempatkan ke dalam
kotak inti (core box) yang terbuat dari alumunium atau material
yang setara yang kuat disimpan selama minmal 10 tahun. Kotak
tersebut diberi label sesuai dengan : nama proyek, kedalaman,
SPT, nomor kotak
• Penentuan lokasi dan kedalaman mendapatkan persetujuan
Direksi.
• Untuk setiap kedalaman dan perubahan jenis lapisan tanah
harus dibuat deskripsinya, meliputi kedalaman, kedalaman muka
air tanah, jenis tanah, warna tanah serta sifat tanah.
• Lubang bor yang sudah selesai harus diisi dengan mortar dan di
beri tanda menggunakan patok beton dengan diberi nomor
bor,tanggal, koordinat dan elevasi.
• Lokasi titik bor harus difoto dan diplot pada peta situasi
bangunan dan di buat deskripsinya (termasuk koordinat dan
elevasinya).
• Hasil pekerjaan pengeboran ini digambarkan dalam bentuk
“Boring Log” yang menunjukkan kedalaman, muka air tanah,
jenis tanah/batuan, warna dan sifat dari lapisan tanah, SPT,
kelulusan air, core recovery, . Aspek-aspek yang harus dicatat
pada log bor,adalah sbb:

13
i. Data survei topografi yang meliputi lokasi pengeboran dan
elevasi permukaan, serta lokasi tanda patok dan datum (jika
tersedia);
ii. Data akurat dari setiap deviasi lokasi bor rencana;
iii. Identifikasi tanah dan batuan dasar yang terdiri atas
kepadatan, konsistensi, warna, kadar air, struktur, dan
sumber geologi;
iv. Kedalaman berbagai lapisan tanah dan batuan secara umum;
v. Jenis tabung contoh, kedalaman, penetrasi, dan contoh inti
terambil (core recovery);
vi. Perlawanan pengambilan contoh sesuai dengan tekanan
hidraulik atau pukulan per kedalaman penetrasi tabung
contoh, serta ukuran dan jenis hammer, dan tinggi jatuh;
vii. Interval pengambilan contoh tanah dan contoh inti terambil
(core recovery);
viii. Jumlah bor inti batuan, kedalaman dan panjang, inti terambil
(core recovery), dan nilai kualitas batuan (RQD);
ix. Jenis operasi pengeboran yang digunakan untuk
mempercepat dan menstabilkan lubang bor;
x. Perbandingan perlawanan terhadap pengeboran;
xi. Kehilangan air pembilas;
xii. Pengamatan muka air tanah dengan tanda-tanda perubahan
karena permukaan gelombang atau turun naiknya air sungai;
xiii. Tanggal dan waktu pengeboran mulai, selesai, dan
pengukuran muka air tanah;
xiv. Penutupan lubang bor.

3. Sumuran Uji (Test Pit)


• Test pit atau sumur uji akan dibuat pada lokasi sumber bahan
timbunan (borrow area) dengan maksud untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai material properties, jenis dan
tebalnya lapisan, hingga dapat untuk menghitung volume bahan
yang tersedia
• Peralatan utama yang akan digunakan adalah peralatan untuk
penggalian seperti cangkul, sekop, ganco dan linggis; pita ukur dan
peralatan geologi seperti kompas dan palu geologi; serta peralatan
untuk pengambilan contoh tanah

14
• Galian test pit (sumur uji) akan dilaksanakan untuk menentukan
pembagian lapisan tanah dan mengambil contoh tanah untuk
pengujian laboratorium
• Penggalian sumuran uji akan dibuat dengan ukuran 1,0 - 1,5 m dan
dengan kedalaman maksimum 3 m
• Bahan yang dikeluarkan dari galian akan dikumpulkan disekitar
sumuran uji untuk mengetahui jenis bahan pada kedalaman tertentu
• Agar pengambilan contoh dan klasifikasi tanah dapat dilakukan
dengan baik, maka dasar dari sumuran uji akan dibuat horisontal
• Bila dinding galian mudah runtuh hingga menyulitkan dalam
pekerjaan penggalian, maka akan dipasang dinding penahan dari
papan
• Jika kedalaman spesifikasi tidak tercapai, maka penggalian akan
dihentikan bila telah dijumpai lapisan keras dan diperkirakan benar-
benar keras disekeliling lokasi tersebut, atau bila dijumpai
rembesan air tanah yang cukup besar yang sulit diatasi dengan
peralatan pompa sederhana di lapangan
• Setelah penggalian sumuran selesai, pemerian dari lapisan tanah
yang ada dan pengambilan foto akan dilaksanakan

4. Pengambilan Contoh Tanah


Untuk pengujian contoh tanah di laboratorium untuk mengetahui sifat
fisik dan sifat teknik tanah, prosedur dan metode pengambilan contoh
tanah ini sangat penting dan harus mengikuti standar SNI yang berlaku.
• Pengambilan Contoh Tanah Asli / Tak Terganggu (Undisturbed
Samples).
Agar data parameter dan sifat-sifat tanahnya masih dapat di
gunakan maka perlu di perhatikan pada saat pengambilan,
pengangkutan dan penyimpangan contoh-contoh tanah
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
i. Gunakan tabung contoh tanah tabung Shelby yang memenuhi
standar dan mempunyai ujung tabung yang tajam dan rasio
diameter dalam dan diameter luar yang memenuhi SNI.
ii. Sebelum pengambilan contoh tanah dilakukan, dinding tabung
bagian dalam di beri pelumas (oli) agar gangguan terhadap

15
contoh tanah dapat di perkecil, terutama pada waktu
mengeluarkan contoh tanah ini.
iii. Agar kadar asli contoh tanah tidak terlalu berubah, maka pada
kedua ujung tabung perlu diberi/ditutup dengan paraffin yang
cukup tebal dan tabung tersebut di beri symbol lokasi dan
kedalaman dari contoh tanah tersebut.
iv. Pada saat pengambilan contoh tanah ini diusahakan dengan
memberikan tekanan hidrolis (jangan dipukul) sentris.
v. Pada waktu penyimpanan tabung sample supaya dihindarkan
dari sinar matahari langsung.
vi. Tabung-tabung contoh tanah diangkut ke laboratorium
menggunakan peti tanah yang dilapisi busa/foam untuk
meredam getaran selama pengangkutan
vii. Core box harus terbuat dari material yang tahan minimal 10
tahun, ukuran lebar 50 cm, panjang 100 cm dan tebal 10 cm.
Harus disimpan terlindung dari hujan dan sinar matahari
(ruangan khusus)
• Pengambilan Contoh Tanah Terganggu (Disturbed Samples)
Pengambilan contoh tanah terganggu di peroleh dari pembuatan
sumur uji/Test Pit atau Trench (Paritan Uji) sebanyak ± 30 kg.
Pengambilan contoh tanah diambil sebagai berikut : bila lapisan
tanah masing-masing lapisan cukup tebal, maka harus diambil
contoh tanah dari masing-masing lapisan dengan cara pengambilan
contoh secara vertikal.
5. Uji Laboratorium mekanika tanah
Pengujian Laboratorium Mekanika Tanah sesuai dalam BOQ
6. Rekomendasi hasil Investigasi geologi dan geoteknik
Mengkaji hasil dari Kegiatan Investigasi Lapangan dan Tes Lab
Mekanika Tanah untuk memberikan masukan kepada perencana
mengenai kondisi tanah yang ada.

12.3. Pekerjaan Review dan Analisis Hidrologi, Hidrolika dan Kapasitas Pelimpah
Terdiri dari:
1. Pemutakhiran data-data hidrologi, data hujan, luasan DAS
2. Menghitung curah hujan, debit andalan dan debit banjir rancangan, neraca
air, penentuan debit air yang tersedia,
3. Menghitung kapasitas tampungan, muatan sedimen dan kualitas air

16
4. Analisa perhitungan hidrolika ditubuh bendungan beserta bangunannya
serta perhitungan hidrolika sampai dengan sungai di daerah hilir bendungan
5. menghitung manfaat bendungan, daerah lokasi irigasi yang diperkirakan
dapat dilayani air waduk, menentuan pola tanam, menghitung kebutuhan air
irigasi, Perhitungan luas areal tanam berdasarkan ketersediaan air,
Pembuatan Sistem Planing areal irigasi yang akan dilayani oleh Bendungan,
Menghitung proyeksi kebutuhan air bagi penduduk serta Menghitung
kapasitas pembangkit listrik tenaga air pada bendungan
6. Analisis kapasitas saluran pelimpah terhadap debit rancangan pada kala
ulang tertentu

12.4. Melakukan Analisis terhadap Daya Dukung Tanah dan Stabilitas tubuh
bendungan
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah dapat diketahui besaran daya dukung tanah
pada lokasi pekerjaan sehingga akan diketahui langkah-langkah apa saja yang
perlu dilakukan pada struktur bangunan apakah perlu dilakukan
rehabilitas/peremajaan/rekonstruksi atau tidak. Analisis stabilitas tubuh bendungan
dengan memperhitungkan debit rembesan, geometri tubuh bendungan, data tanah,
kondisi muka air serta faktor gempa.

12.5. Membuat gambar teknis bendungan beserta bangunan pelengkapnya dan


fasilitas yang berkaitan dengan pembangunan bendungan dan peta
genangan.
Antara lain terdiri dari :
- Bendungan utama, yang terdiri dari galian pondasi, stabilitas tubuh
bendungan yang terdiri dari material penyusun tubuh bendungan
menyesuaikan detail desain revitalisasi bendungan cipancuh.
- Struktur bangunan pelimpah yang terdiri dari saluran pengarah, pelimpah,
saluran transisi, peluncur dan peredam energi serta tail water chanel
menyesuaikan detail desain revitalisasi bendungan cipancuh.
- Struktur bangunan pengelak terdiri dari bendungan pengelak (Cofferdam) baik
hulu maupun hilir, bangunan pengelakkan, bangunan pemasukan/keluaran
(Inlet/Outlet) menyesuaikan detail desain revitalisasi bendungan cipancuh.
- Struktur bangunan pengambilan (Intake) untuk keperluan, Irigasi dan
keperluan lain, termasuk untuk keperluan pengurasan (Bottom outlet)
menyesuaikan detail desain revitalisasi bendungan cipancuh.
- Instrumentasi Keamanan Bendungan dan Hydromekanikal

17
- Jalan masuk atau acces road, yang terdiri dari aligment horisontal, vertikal
dan struktur badan jalan menyesuaikan detail desain revitalisasi bendungan
cipancuh.

12.6. Menyusun nota desain yang meliputi kriteria yang dipergunakan dalam
menyusun desain dan perhitungan gambar teknis.

12.7. Membuat spesifikasi teknis yang meliputi ukuran yang harus dipenuhi untuk
mencapai kualitas pekerjaan yang disyaratkan dan peralatan yang
dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi.

12.8. Menyusun metode pelaksanaan contoh cara pengelakan aliran sungai,


penimbunan tubuh bendungan, dan pemasangan peralatan hidromekanikal.

12.9. Menyusun rencana anggaran biaya pelaksanaan konstruksi bendungan yang


meliputi perhitungan volume pekerjaan dan biaya.
Rencana Anggaran biaya pembangunan revitalisasi bendungan cipancuh dibuat
menyesuaikan aturan yang berlaku. Volume pekerjaan yang didasarkan pada
detail desain revitalisasi bendungan cipancuh dikalikan dengan harga satuan
pekerjaan. Harga satuan pekerjaan tersebut sudah termasuk upah pekerja,
material dan biaya peralatan serta konsekuensi kepada pelaksana (berupa
keuntungan dan overhead).

12.10. Analisis sosial, ekonomi, dan budaya pada daerah tapak bendungan dan
genangan serta daerah penerima manfaat bendungan
Terdiri dari :
1. Melakukan analisa manfaat kelayakan ekonomi
2. Melakukan penilaian rinci kondisi kepemilikan lahan dan penggunaan lahan
berdasarkan kondisi saat ini dengan mengacu pada desain rinci (daerah
genangan, lokasi bendungan dan jalan akses)
3. Menyiapkan kategorisasi sesuai dengan pernyataan peraturan pemerintah
4. Survei sosial ekonomi
5. Mengidentifikasi dan menyiapkan rencana pengadaan tanah

12.11. Analisis kependudukan di daerah tapak bendungan dan genangan serta


daerah penerima manfaat bendungan.

18
12.12. Menyusun dokumen kerangka acuan kerja (KAK) dan rencana anggaran
biaya (RAB) supervisi terhadap pelaksanaan konstruksi.

13. PERSONIL, PERALATAN MATERIAL DAN FASILITAS DARI PENYEDIA JASA


KONSULTASI
Konsultan harus menyediakan personil, peralatan material dan fasilitas-fasilitas seperti
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas Pekerjaan (BOQ) dan memeliharan setiap
fasilitas serta peralatan maupun pemakaian bahan yang diperlukan. Hal ini perlu karena
untuk kelancaran dan kesempurnaan pekerjaan yang akan datang. Dalam mengatur
pekerjaan ini konsultan harus menyediakan :

13.1. PERSONIL
Personil yang dibutuhkan harus mampu pada bidang tugasnya masing-masing serta
harus sesuai dengan yang diusulkan oleh konsultan yang bersangkutan. Personil yang
ditugaskan harus memenuhi persyaratan keahlian seperti dibawah ini:
a. Pengalaman Kerja sesuai dengan Bidang Bendungan atau Bidang Keahlian.
b. Pendidikan berdasarkan Bidang Keahlian.
c. Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh LPJK (Lembaga Pengembangan
Jasa Konstruksi) / Asosiasi Profesi yang terakreditasi / Lembaga Sertifikasi.

13.1.1. Tenaga Ahli

Pengalaman
Volume
No Daftar Personil Pendidikan Keahlian Kerja
(Orang)
(Tahun)
1 Team Leader 1 S1/D4 Teknik Ahli Teknik Bendungan 5
Sipil / Geologi Besar - Madya
/ Geoteknik /
Pengairan
2 Ahli Geoteknik 1 S1/D4 Teknik Ahli 3
Sipil / Geologi Geoteknik/Bendungan
/ Geoteknik Besar - Madya
3 Ahli Geologi 1 S1/D4 Teknik Ahli Geoteknik - Madya 3
Sipil / Geologi
/ Geoteknik
4 Ahli 1 S1/D4 Teknik Ahli Teknik SDA - 3
Hidrolika/Struktur Sipil / Madya
Bangunan Air/ Pengairan
Hidromekanikal
5 Ahli Hidrologi 1 S1/D4 Teknik Ahli Teknik SDA - 3
Sipil / Madya
19
Pengalaman
Volume
No Daftar Personil Pendidikan Keahlian Kerja
(Orang)
(Tahun)
Pengairan
6 Ahli Instrumentasi 1 S1/D4 Teknik Ahli Teknik Bendungan 3
Bendungan Sipil / Besar - Madya
Pengairan
7 Ahli Geodesi 1 S1/D4 Teknik Ahli Survei Teritis - 3
Geodesi / Madya
Geomatika
8 Ahli Cost Estimate 1 S1/D4 Teknik Ahli Teknik SDA - 3
Sipil / Madya
Pengairan
9 Ahli Jalan dan 1 S1/D4 Teknik Ahli Tekni kJalan - 3
Jembatan Sipil Madya
10 Ahli Operasi dan 1 S1/D4 Teknik Ahli Teknik SDA - 3
Pemeliharaan Sipil / Madya
Pengairan
11 Ahli Sosial 1 S1/D4 Ilmu - 3
Ekonomi Sosial /
Ekonomi

13.1.2. Tenaga Ahli Sub Profesional

Volume Pengalaman
No Daftar Personil Pendidikan Keahlian
(Orang) Kerja (Tahun)
1 Asisten Ahli Geoteknik 1 S1/D4 Sesuai 2
bidangnya
2 Asisten Ahli Geologi 1 S1/D4 Sesuai 2
bidangnya
3 Asisten Ahli 1 S1/D4 Sesuai 2
Hidrolika/Struktur Bangunan bidangnya
Air/Hidromekanikal
4 Asisten Ahli Hidrologi 1 S1/D4 Sesuai 2
bidangnya
5 Asisten Ahli Instrumentasi 1 S1/D4 Sesuai 2
Bendungan bidangnya
6 Asisten Ahli Geodesi 1 S1/D4 Sesuai 2
bidangnya
7 Asisten Ahli Operasi dan 1 S1/D4 Sesuai 2
Pemeliharaan bidangnya
8 Operator CAD 1 D3 Sesuai 3
bidangnya
9 Surveyor 5 D3 Sesuai 3
bidangnya

20
13.1.3. Tenaga Pendukung

Volume Pengalaman Kerja


No Daftar Personil Pendidikan Keahlian
(Orang) (Tahun)
Manajer Kantor Tidak Tidak Tidak disyaratkan
1 1
Lapangan disyaratkan disyaratkan
2 Operator 1 Tidak Tidak Tidak disyaratkan
Komputer disyaratkan disyaratkan
3 Pengemudi 2 Tidak Tidak Tidak disyaratkan
disyaratkan disyaratkan
4 Tenaga Lokal 4 Tidak Tidak Tidak disyaratkan
disyaratkan disyaratkan

13.2. TUGAS DAN KEWAJIBAN PERSONIL


13.2.1. Tenaga Ahli
Personil yang dibutuhkan harus mampu pada bidang tugasnya masing-masing serta
harus sesuai dengan yang diusulkan oleh konsultan yang bersangkutan. Personil yang
ditugaskan harus memenuhi tugas dan tanggung jawab seperti tersebut dibawah ini:

No Tenaga Ahli Tugas dan Tanggung Jawab

1 Team Leader a) Bertanggung jawab terhadap keseluruhan hasil analisis


dan desain anggota tim untuk memperoleh hasil yang
memuaskan baik dari segi teknis, administrasi, ataupun
pembiayaan.
b) Memberikan pengarahan dan mengawasi jalannya
seluruh pekerjaan baik, persiapan, survey, pengolahan
dan analisis data, hingga penyusunan laporan dan
diskusi-diskusi;
c) Melakukan pengawasan, koordinasi kepada tim dalam
membuat desain perencanaan/ rehabilitasi/ remedial
Bendungan dan bangunan pelengkapnya.
d) Menyelenggarakan koordinasi/hubungan kerja dengan
pihak pengguna jasa dan instansi lain yang terkait guna
menunjang kegiatan proyek, baik melalui diskusi
maupun rapat teknis.
e) Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan dan
mengendalikan proses pelaksanaan pekerjaan.
f) Mengkaji dan menyetujui laporan studi sektoral yang
disusun oleh masing-masing tenaga ahli.

21
No Tenaga Ahli Tugas dan Tanggung Jawab

g) Menyiapkan laporan-laporan kerja seperti laporan awal,


laporan kemajuan pekerjaan, laporan akhir, dan semua
laporan-laporan penunjang.
h) Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pelaksanaan
pekerjaan konsultan dan laporan yang disajikan.
i) Menjalankan tugas keseluruhan secara terus-menerus
selama pekerjaan berlangsung sampai dengan
pekerjaan diterima oleh pemberi kerja.
j) Mengumpulkan data dan informasi mengenai
pengembangan sumber daya air di daerah studi.
k) Mengkaji pekerjaan proyek-proyek yang sedang
dilaksanakan serta studi terdahulu terkait
pembangunan bendungan di sekitar lokasi.
l) Menyusun lay-out tata letak bendungan dan bangunan-
bangunan pelengkapnya.
m) Menetapkan desain perencanaan/rehabilitasi/remedial
bendungan dan instrumentasinya.
n) Melakukan analisis stabilitas bendungan berdasarkan
kriteria NSPM.
o) Menyiapkan laporan hasil pekerjaan desain
bendungan.
p) Menyusun Dokumen SMKK.

2 Ahli Geoteknik a) Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim atas


pelaksanaan pekerjaan investigasi geoteknik.
b) Menentukan titik-titik penyelidikan di lapangan dan
lokasi-lokasi bahan timbunan tanah dan bangunan
lainnya, serta estimasi volumenya.
c) Menghitung volume material yang dibutuhkan dan yang
tersedia.
d) Mengevaluasi kualitas material.
e) Melakukan penyelidikan mekanika tanah di
laboratorium dan melakukan interpretasi terhadap hasil
penyelidikan laboratorium dan merekomendasikannya
kepada tenaga ahli perencana lainnya.

22
No Tenaga Ahli Tugas dan Tanggung Jawab

f) Bersama-sama dengan Team Leader, Tenaga Ahli


Bendungan, dan Tenaga Ahli Lain mempelajari dan
menyeleksi semua alternatif pembangunan yang dapat
dikembangkan yang mencakup : lokasi, tipe
bendungan, tinggi, manfaat, pola operasi, tata letak
bendungan.
g) Membantu dalam pembuatan draft dan laporan akhir,
serta membantu pembuatan laporan-laporan lainnya.
h) Ikut melaksanakan diskusi-diskusi dan presentasi
dengan pihak direksi sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
i) Selama dalam melaksanakan tugasnya, harus selalu
berkoordinasi dengan semua tenaga ahli lainnya.
j) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam
melaksanakan tugasnya.

3 Ahli Geologi a) Mengumpulkan laporan dan data-data geologi


terdahulu dan berbagai geologi terkait lainnya yang
dapat diperoleh dari berbagai studi yang pernah
dilakukan serta dari sumber-sumber lain.
b) Melakukan pengkajian ulang dan evaluasi terhadap
laporan-laporan geologi/geologi Teknik terdahulu serta
program survei dan investigasi lanjutan mencakup
penentuan metode kerja.
c) Mengkoordinasikan pelaksanaan survei dan investigasi
geologi dan geologi teknik rinci, penentuan lokasi dan
jumlah titik-titik pemboran, metode pengambilan sampel
serta uji laboratorium mekanika tanah dan batuan.
d) Membuat evaluasi dan laporan mengenai hasil survey
dan investigasi geologi/geologi teknik termasuk sran
dan pertimbangan terkait dengan pembuatan desain
rinci bendungan berikut bangunan-bangunan
pelengkapnya serta permasalahan geotektnik lainnya
yang dapat mengancam keamanan bendungan.
e) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam

23
No Tenaga Ahli Tugas dan Tanggung Jawab

melaksanakan tugasnya.

4 Ahli Hidrolika/Struktur a) Membuat perencanaan/rehabilitasi/remedial teknis


Bangungan struktur bangunan air.
Air/Hidromekanikal b) Melakukan identifikasi, evaluasi data dan informasi dari
studi terdahulu maupun hasil penyelidikan lapangan.
c) Melakukan desain perencanaan/rehabilitasi/remedial
struktur bangunan pelimpah, pengelak dan
pengambilan (intake).
d) Menyiapkan laporan hasil studi.
e) Membantu penyusunan laporan yang diperlukan team
leader.
f) Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya agar
hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan terpadu
secara teknis dan non-teknis.
f) Merancang system supply power/sumber energi untuk
bendungan dan bangunan pelengkap lainnya.
g) Merancang dan mendesain fasilitas penunjang
bangunan pengelak, pelimpah, dan pengambilan
berupa desain pintu air maupun katup.
h) Menyiapkan laporan hasil studi.
i) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam
melaksanakan tugasnya.

5 Ahli Hidrologi a) Melakukan pengumpulan data sekunder hidrologi dan


hidroklimatologi dan melakukan review atas hasil
analisa terdahulu;
b) Menganalisa pola hujan di dalam DAS.
c) Memperkirakan debit air terendah dan aliran tahunan
daerah aliran sungai dan menetapkan kapasitas efektif
waduk.
d) Menganalisa dan mengevaluasi data hasil survei
hidrometri dan melakukan analisis laju sedimentasi.
e) Melakukan analisis frekuensi dan debit banjur
rancangan.
f) Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan

24
No Tenaga Ahli Tugas dan Tanggung Jawab

hidrologi.
g) Menyusun pola operasi waduk dan analisa
kesetimbangan air.
h) Melaksanakan diskusi dengan anggota tim lainnya
agar hasil pekerjaan menjadi komprehensif dan
terpadu secara teknis dan non-teknis.
i) Melakukan analisis hidrologi yang meliputi antara lain:
curah hujan desain/rancangan, kebutuhan air,
ketersediaan air, neraca air, banjir desain, laju
sedimentasi dan parameter hidrologi lain yang
diperlukan dalam perencanaan/rehabilitasi/remedial
bendungan.
j) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam
melaksanakan tugasnya.

6 Ahli Instrumentasi a) Melaksanakan analisis, evaluasi dan monitoring secara


Bendungan periodik pembacaan dan pemeriksaan seluruh alat
instrumentasi;
b) Melakukan pemeriksaan hasil instalasi alat-alat
instrumentasi bendungan.
c) Melakukan analisa stabilitas bendungan berdasarkan
pembacaan alat instrumentasi.
d) Memberikan rekomendasi kebutuhan alat-alat
instrumentasi pada tubuh bendungan.
e) Membuat laporan pekerjaan.
k) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam
melaksanakan tugasnya.

7 Ahli Geodesi a) Melakukan review peta topografi dan peta lainnya yang
telah diperoleh serta mengatur pelaksanaan pekerjaan
pengukuran.
b) Melakukan inventarisasi lapangan terhadap referensi
pengukuran.
c) Memberikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan
pengukuran.
d) Melakukan pengecekan hasil pengukuran dan
25
No Tenaga Ahli Tugas dan Tanggung Jawab

penggambaran.
e) Menyiapkan titik-titik referensi di sekitar lokasi tiap
bangunan serta menyiapkan titik kontrol BM (x,y,z)
beserta deskripsinya.
f) Melakukan perhitungan hasil pengukuran.
g) Membuat laporan hasil pengukuran dan pemetaan.
h) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam
melaksanakan tugasnya.

8 Ahli Cost Estimate a) Melaksanakan proses pengumpulan data harga satuan


pekerjaan yang berlaku di lokasi pekerjaan.
b) Berkoordinasi dengan ketua tim dan tenaga ahli
desain di dalam melakukan analisa dan perhitungan
volume pekerjaan (BOQ) dan melakukan estimasi biaya
pelaksanaan pekerjaan.
c) Menyusun spesifikasi teknis serta metode pelaksanaan.
d) Membantu ketua tim di dalam penyusunan laporan dan
diskusi.
f) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam
melaksanakan tugasnya.

9 Ahli Jalan dan a) Mengevaluasi data hidrologi dan data geoteknik hasil
Jembatan survey lapangan.
b) Melakukan analisis hasil perhitungn data teknis dan
menentukan jenis dan tipe perkerasan jalan serta
jembatan (jika dibutuhkan)
c) Mengevaluasi perkerasan jalan, bangunan atas,
pondasi jembatan, oprit jembatan, bangunan
pelengkap, dan bangunan pengaman jembatan.
d) Melakukan uji mutu (jika diperlukan)
e) Membuat laporan pekerjaan.
e) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam
melaksanakan tugasnya.

10 Ahli Operasi dan a) Bertanggung jawab Terhadap Kegiatan Yang

26
No Tenaga Ahli Tugas dan Tanggung Jawab

Pemeliharaan Menyangkut Aspek Operasional Pemeliharaan


b) Membantu Team Leader dalam membuat laporan-
laporan dan/atau diskusi.
c) Menghitung kebutuhan sumber daya dan
mengidentifikasi komponen bangungan/peralatan yang
perlu dilakukan OP
d) Menyusun manual OP beserta SOP Pengamanan
Kawasan, Pemeliharaan Baendungan, Pemantauan
Bendungan, Operasi Bendungan
f) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam
melaksanakan tugasnya.

11 Ahli Sosial Ekonomi a) Membuat kuesioner aspek sosial ekonomi.


b) Melakukan analisa manfaat kelayakan ekonomi
c) melakukan survei dan laporan sosial ekonomi
d) Melakukan penilaian rinci kondisi kepemilikan lahan
dan penggunaan lahan berdasarkan kondisi saat ini
dengan mengacu pada desain rinci (daerah genangan,
lokasi bendungan dan jalan akses)
e) Mengidentifikasi dan menyiapkan rencana pengadaan
tanah
f) Bertanggung jawab kepada Team Leader dalam
melaksanakan tugasnya.

13.2.2. Tenaga Ahli Sub-Profesional dan Pendukung


Membantu tenaga ahli dalam pekerjaan teknis pengumpulan data, analisis dan evaluasi
data, serta pelaporannya.

13.3. NON-PERSONIL
Dalam mengatur pekerjaan ini konsultan harus menyediakan semua peralatan material
dan fasilitas yang diperlukan seperti dibawah ini (Terinci pada lampiran BOQ):
a. Kendaraan Kerja
b. Sarana Komunikasi (Untuk Telepon, Fax, Internet / Wifi, Website, teleconference
berbayar (premium))
c. Kantor
27
d. ATK
e. Peralatan Kantor
f. Furniture Kantor
g. Pelaporan
h. Peralatan Penunjang
i. Penugasan Luar Kota
j. Diskusi
k. Penyelidikan

14. INDIKATOR PENCAPAIAN PEKERJAAN

No. Laporan Muatan Jumlah Batas Waktu


1. Laporan Utama
a. Laporan Mengacu pada Peraturan Menteri 3 Buku 90 Hari Kerja
Rencana Mutu Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setelah tanda
Kontrak Nomor: 10 Tahun 2021 tentang Pedoman tangan kontrak
Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK) sebagai bahan dasar
untuk pedoman kegiatan konsultan
supervisi
b. Rancangan Mengacu pada Peraturan Menteri 3 Buku 90 Hari Kerja
Konseptual Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setelah tanda
SMKK Nomor: 10 Tahun 2021 tentang Pedoman tangan kontrak
Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK) sebagai bahan dasar
untuk pedoman kegiatan konsultan
supervisi
c. Laporan Laporan pendahuluan merupakan 3 Buku 30 Hari Kerja
Pendahuluan rangkuman informasi yang memuat setelah tanda
laporan awal untuk memulai pelaksanaan tangan kontrak
pekerjaan konstruksi. Laporan ini minimal
memuat :
- Informasi pendahuluan seperti,
maksud tujuan, latar belakang, data
teknis
- Deskripsi wilayah
- Kajian studi terdahulu
- Hasil survey awal
- Program kerja
- Mobilisasi tenaga ahli
- Metodologi/strategi pelaksanaan
pekerjaan
- Struktur organisasi
- Jadwal pelaksanaan

28
No. Laporan Muatan Jumlah Batas Waktu
- Kebutuhan pelaksanaan dilapangan
d. Laporan Laporan bulanan merupakan rangkuman 18 7 Hari Kerja
Bulanan informasi mengenai kemajuan Buku setiap awal
pelaksanaan pekerjaan setiap bulan bulan
secara teknis, finansial dan manajemen
minimal memuat
- Gambaran umum
- Struktur organisasi
- Uraian tugas dan tanggung jawab
personil
- Ringkasan progres pekerjaan bulan
berjalan
- Rincian kegiatan pelaksanaan yang
dikerjakan
- Persoalan/permasalahan yang muncul
beserta solusi teknis
- Program rencana kerja bulan
berikutnya
- Kurva S
- Kesimpulan dan saran
- Dokumentasi
- Berita acara atau kegiatan
administrasi lainnya
e. Laporan Laporan interim memuat hasil dari 3 Buku 3 Bulan pertama
Antara/Interim pekerjaan konsultan dalam 3 bulan setelah tanda
pertama sebagai laporan pertengahan tangan kontrak
dari pekerjaan konsultan
f. Laporan Laporan ringkasan memuat ringkasan 3 Buku Saat kontrak
Ringkasan kegiatan dari hasil pekerjaan berakhir
f. Laporan Akhir/ Laporan akhir memuat keseluruhan dari 3 Buku Saat kontrak
Completion hasil pekerjaan termasuk hasil berakhir
Report Diskusi/Sidang dengan KKB
2. Laporan Penunjang
a. Laporan Kriteria Laporan yang memuat semua proses 3 Buku Saat kontrak
Desain analisis dan desain yang mengacu berakhir
kepada Standar dan Pedoman yang
berlaku di Indonesia dengan tidak
mengabaikan Standar Internasional dan
literatur lain
b. Laporan Nota Laporan yang memuat tentang kondisi 3 Buku Saat kontrak
Desain dan permasalahan yang ada di lokasi berakhir
rencana terhadap desain dan/atau
elaborasi dari hasil rekomendasi tim Balai

29
No. Laporan Muatan Jumlah Batas Waktu
Teknik Bendungan
c. Laporan Nota Laporan yang memuat semua proses 3 Buku Saat kontrak
Perhitungan perhitungan desain berakhir
d. Laporan Survey Laporan yang memuat kegiatan survey 3 Buku Saat kontrak
Topografi pengukuran dan penggambaran dalam berakhir
rangka menyiapkan pemetaan,
pengukuran, gambar yang digunakan
untuk menyiapkan desain
e. Laporan Laporan yang memuat informasi batuan, 3 Buku Saat kontrak
Investigasi struktur geologi, serta karakteristik fisik berakhir
Geologi & tanah yang digunakan untuk mendesain
Geoteknik struktur bangunan
f. Laporan Laporan ini memuat analisa dan proses 3 Buku Saat kontrak
Analisis perhitungan hidrologi berakhir
Hidrologi
g. Laporan Laporan ini memuat rincian teknis atau 3 Buku Saat kontrak
Spesifikasi karakteristik tenaga, material, peralatan berakhir
Teknis dan dan persyaratan administrasi teknis terkait
Metode item-item pekerjaan pada desain serta
Pelaksanaan metode pelaksanaannya
Konstruksi
h. Laporan RAB Laporan ini memuat perkiraan dan 3 Buku Saat kontrak
dan BOQ perhitungan biaya yang dibutuhkan per berakhir
item pekerjaan terhadap tenaga, material,
peralatan serta biaya lain
i. Gambar Desain Laporan ini memuat gambar desain yang 3 Buku Saat kontrak
menjadi acuan konstruksi dilapangan berakhir
yang mengacu pada manual dan kaidah
dalam penggambaran teknikan
3. Laporan O&P
a. Laporan Laporan ini memuat acuan pelaksanaan 3 Buku Laporan ini
Manual Operasi operasi, pemeliharaan, pemantauan dan harus diserahkan
dan pengamatan Bendungan dan fasilitasnya paling lambat
Pemeliharaan sehingga dapat dipertahankan fungsinya saat kontrak
secara berkesinambungan berakhir
4. Hardisk SSD
a. Harddisk SSD Perangkat keras yang berisikan seluruh 2 Unit Diserahkan
informasi hasil pekerjaan seperti Data, paling lambat
Software dan Analisis saat kontrak
berakhir

30
15. JADWAL PENUGASAN PERSONIL
Bulan
No Personil Bulan/Orang
1 2 3 4 5 6

TENAGA AHLI
1 Team Leader 6
2 Ahli Geoteknik 6
3 Ahli Geologi 6
4 Ahli Hidrolika/Struktur Bangunan Air/Hidromekanikal 6
5 Ahli Hidrologi 4
6 Ahli Instrumentasi Bendungan 6
7 Ahli Geodesi 6
8 Ahli Cost Estimate 4
9 Ahli Jalan dan Jembatan 5
10 Ahli Operasi dan Pemeliharaan 4
11 Ahli Sosial Ekonomi 4

ASISTEN TENAGA AHLI


1 Asisten Ahli Geoteknik 6
2 Asisten Ahli Geologi 6
3 Asisten Ahli Hidrolika/Struktur Bangunan Air/Hidromekanikal 6
4 Asisten Ahli Hidrologi 4
5 Asisten Ahli Instrumentasi Bendungan 6
6 Asisten Ahli Geodesi 6
7 Asisten Ahli Operasi dan Pemeliharaan 4

16. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultan berdasarkan KAK ini harus dilakukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

17. TATA CARA PEMBAYARAN


Pembayaran dilakukan dengan cara Termin berdasarkan output laporan yang
diselesaikan

31
18. ALIH PENGETAHUAN
Apabila dipandang perlu oleh pemilik pekerjaan, maka penyedia jasa harus mengadakan
pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf/petugas dari pemilik pekerjaan.

Bandung, Oktober 2023


SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Citarum
PPK Perencanaan Bendungan

Rasita Mulyati, ST. MT.


NIP. 198804092014022007

32

Anda mungkin juga menyukai