PENDAHULUAN
Saat ini begitu banyak permasalahan lingkungan yang terjadi, diantaranya adalah
banjir.
Kini banjir sudah umum terjadi di kawasan pedesaan dan perkotaan. Persoalan
ini
diakibatkan karena berbagai hal, salah satu penyebabya adalah kurangnya perhatian
dalam mengelola sistem Saluran Pembuang. Sistem Saluran Pembuang sendiri terdiri
dari dua macam, yaitu sistem Saluran Pembuang Primer, sistem Saluran Pembuang
sekunder.
Sistem Saluran Pembuang ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Sudah
seharusnya bahwa fungsi Saluran Pembuang ini tidak dialihfungsikan atau berfungsi
ganda sebagai saluran pembuang, yang kini marak terjadi. Alih fungsi ini tidak hanya
menimbulkan satu permasalahan saja, tetapi nantinya akan timbulnya kekacauan
dalam penanganan sistem Saluran Pembuang pula. Permasalahan-permasalahan ini
terjadi akibatnya adanya peningkatan debit pada saluran Saluran Pembuang.
Penyebab lainnya adalah karena peningkatan jumlah penduduk, amblasan tanah,
penyempitan dan pendangkalan saluran, serata sampah disaluran Saluran Pembuang.
Pertama perlu dipahami bahwa masalah banjir adalah bukan masalah parsial, tetapi
masalah yang terintegrasi. Begitu juga penanganannya harus dilakukan secara
terintegrasi. Masalah banjir erat sekali kaitannya dengan sistem Saluran Pembuang
yang kita terapkan, Di mana dalam sistem Saluran Pembuang seluruh komponen
masyarakat pasti terlibat.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatandari Drainase Rt. 06 adalah tercapainya infrastruktur saluran
drainase yang tepat waktu dan tepat mutu sehingga meningkatkan kinerja saluran
primer dan sekunder serta mendukung kinerja daerah
permukiman dan perkotaan.
2
1.5. SUMBER PENDANAAN
Pagu dana yang dialokasikan untuk kegiatan Belanja Jasa Konstruksi Drainase Rt. 06
sebesar Rp150.493.755,00 (Seratus Lima Puluh Juta Empat Ratus Sembilan Puluh
Tiga Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Lima Rupiah) termasuk PPN yang berasal dari
APBD Kabupaten Penajam Paser Utara tahun anggaran 2023.
3
2. DATA PENUNJANG
b. Peruntukan Lokasi;
Lokasi yang dipilih untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan
peruntukan lokasi yang diatur dalam RUTRK Kabupaten Penajam Paser Utara
dan/atau RDTR.
4
e. Peraturan Menteri
1) PeraturanMenteri PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan
Status Daerah Irigasi;
2) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 33 tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengawasan Ketenagakerjaan;
3) Peraturan Menteri PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
4) Peraturan Menteri PUPR No. 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
5) Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2020 Tentang Standart Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
5
3. RUANG LINGKUP
6
3) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan sebelum Shop
Drawing yang menjadi kewajibannya disetujui oleh Konsultan Supervisi dan
Direksi Pengairan;
4) Shop Drawing tidak boleh merubah/merevisi gambar teknis kecuali atas
persetujuan Perencana;
5) Shop Drawing tidak boleh merubah, memperbesar dan memperkecil
kuantitas maupun kualitas pekerjaan.
g. Metode Pelaksanaan
1) Kontraktor Pelaksana harus mengajukan metode pelaksanaan terhadap
pekerjaan pembesian, pengecoran, pekerjaan–pekerjaan lain yang
memerlukanya;
2) Kontraktor Pelaksana harus mengajukan analisis Resiko K3 Konstruksi
(RK3K) dan rencana penerapan manajemen K3 Konstruksi (SMK3) yang akan
diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan;
3) Metode pelaksanaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui
oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;
4) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan jika metode
pelaksanaan yang diajukan belum disetujui oleh Konsultan Supervisi dan
Direksi Pengairan;
5) Item-item pekerjaan yang memerlukan metode pelaksanaan ditentukan oleh
Konsultan Supervisi.
3.7 PERSONIL
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, tenaga personil yang dibutuhkan antara lain:
3.8 PERALATAN
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, peralatan yang digunakan antara lain:
Peralatan Utama
Jenis Kapasitas Jumlah
Dump Truck 3-4 m3 (6 Ton) 1
10
4. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan dan sesuai dengan
ketentuanketentuandari Standar Normalisasi Indonesia dari edisi / revisi terakhir atau
standarinternasional yang secara substantial setara atau lebih tinggi dari standar
nasional yangdisyaratkan.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau dicakup
olehStandar Normalisasi Indonesia haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas utama.
12
a. Selama masa pelaksanaan, Kontraktor Pelaksana harus memelihara satu set
gambar yangdilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperlihatkan perubahan yang sudah diberikan sesuai dengan kontrak,
sejauhgambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap
“SUDAHDILAKSANAKAN”.
b. Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan
olehDireksi dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila ditemukan hal-hal
yangtidak memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa
kembaliselama 6 (enam) hari kerja.
c. Gambar terlaksana (As Built Drawing) harus dibuat di kertas A3 yang berkualitasbaik
bila pekerjaan telah diselesaikan 100 % dan dibuat rekaman dalam bentuk CD.
Dalam waktu 1 (satu) minggu setelah penandatanganan serah terima ke I
(PHO), Kontraktor Pelaksana harus sudah menyerahkan gambar terlaksana
(As Built Drawing) yangterdiri dari satu set gambar lengkap dengan ukuran A3.
c. Pada tanah yang berhumus atau masih terdapat tumbuhan,maka permukaan tanah
(top soil) harus dikupas dan dibuangsetebal 10 cm;
d. Benda-benda/barang yang berada di atas lahan yang akandibangun adalah milik
pemberi tugas. Segala yangmengakibatkan kerugian yang terjadi sebagai
akibatpelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tangung jawab penuhpihak
pelaksana
13
4.8. PEMASANGAN BOUWPLANK
a. Pasangan bouwplank dibuat untuk membantu menentukan as/sumbu-sumbu
dalam perletakan bangunan,baik mengenaikesikuannya atau ukuran-ukuran
lainnya;
5. HAL-HAL LAIN
KAHAR MASHUD, SH
Nip. 19730118 200604 1 003
15
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3
Nama Perusahaan :
Kegiatan : Drainase Rt. 06
Lokasi : Kecamatan Penajam
:
PENILAIAN RISIKO
SKALA PENETAPAN
NO. JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS PENGENDALIAN RISIKO K3
RISIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keterangan
Kolom 1, 2, 3 mengikuti tabel dalam LDP huruf M6
Kolom 4, 5, 6, 7, 8, 9 diisi oleh penyedia
16
17