Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

SUPERVISI PEMBANGUNAN EMBUNG SERBAGUNA KAB. TAKALAR

Kementerian : Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil (Outcome) : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air
Unit Eselon II / Satker : BBWS Pompengan Jeneberang / PJPA
Kegiatan : Supervisi Pembangunan Embung Serbaguna Kab. Takalar
Indikator Kinerja Kegiatan : Embung/Situ/Bangunan Penampung air lainnya yang dibangun
Keluaran (Output) : Sarana / Prasarana Air Baku
Volume : 1 (satu)
Satuan Ukur : Laporan

1. LATAR BELAKANG
Dalam pembangunan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
mempunyai peranan penting dan strategis dalam menyediakan infrastruktur bidang pekerjaan
umum yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang,
terutama bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Penyediaan infrastrukstur bidang pekerjaan
umum harus melalui proses penyelenggaraan pekerjaan konstruksi meliputi tahap
perencanaan pekerjaan konstruksi, pelaksanaan beserta pengawasan pekerjaan konstruksi,
dan operasi serta pemeliharaan Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dalam menyediakan infrastruktur bidang pekerjaan umum harus
memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan
Peraturan Pelaksanaannya yang menyatakan bahwa penyelenggara pekerjaan konstruksi
wajib mewujudkan hasil pekerjaan konstruksi yang handal dan bermanfaat dengan
memenuhi ketentuan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, meliputi :
a. Keteknikan, meliputi persyaratan keselamatan umum, konstruksi bangunan, mutu hasil
pekerjaan, mutu bahan dan/atau komponen bangunan, dan mutu peralatan sesuai dengan
standar atau norma yang berlaku;
b. Keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
c. Perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan
peraturan perundang–undangan yang berlaku;
d. Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
e. Manfaat untuk masyarakat sesuai dengan perencanaan kelayakan.

Untuk menjamin tugas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam
menyediakan infrastuktur bidang pekerjaan umum yang handal dan bermanfaat wajib
memenuhi tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi diperlukan pedoman pelaksanaan
pemeriksaan keteknikan konstruksi sebagai acuan pengawasan melekat.

Dengan demikian untuk mencapai hasil yang maksimal dari pembangunan sangat diperlukan
pengawasan dalam pelaksanaannya, sehingga pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan
Jeneberang perlu bekerjasama dengan pihak konsultan pengawasan untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Embung Serbaguna Kab. Takalar agar dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.

Dasar Hukum
a. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;
b. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme(Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor
75,Tambahan Negara RI Nomor 3851);
c. Undang – Undang Nomor 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
d. Peraturan Pemerintah No. 30/2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2016;
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pengawasan Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi;
h. Permen PU Nomor : 07/PRT/M/2019 Tentang pemberlakuan standar dokumen pemilihan
pengadaan jasa konstruksi tahun anggaran 2019;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang merupakan kewenangan
Pemerintah dan dilaksanakan sendiri;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Nomor 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi Dan Pemeliharaan Sumber Air Dan Bangunan
Pengairan;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumhan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan Tata
Pengairan;
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
26/PRT/M/2015 tentang Pengalihan Alur Sungai dan/atau Pemanfaatan Ruas Bekas
Sungai;
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau;
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
14/PRT/M/2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Maksud pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi ini
adalah untuk:
1) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melakukan pengawasan
pekerjaan terhadap kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan,
sehubungan keterbatasan tenaga pada Satuan Kerja yang bersangkutan;
2) Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia Jasa
konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya;
3) Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi telah memenuhi persyaratan mutu teknis
yang tercantum dalam dokumen kontrak;
4) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pengendalian pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, apabila terdapat perbedaan interprestasi pasal-pasal dalam
dokumen kontrak dalam penerapan di lapangan;
5) Membantu menyelesaikan revisi desain/variasi kontrak, bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi di lapangan;
6) Melakukan verifikasi data di lapangan yang dilaksanakan Penyedia Jasa Konstruksi.

b. Tujuan
Tujuan pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi ini adalah pengendalian pelaksanaan
pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi
persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu) dan dilaksanakan secara
tepat biaya serta tepat waktu, guna menjamin ketersediaan infrastruktur sumber daya air
yang handal dan berkelanjutan.

3. SASARAN
Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi Pembangunan Embung
Serbaguna Kab. Takalar ini adalah tercapainya hasil pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi
Teknis yang telah ditetapkan, sehingga kinerja embung sesuai dengan desain yang
direncanakan.

4. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA


Nama Organisasi Pengguna Jasa adalah PPK Pendayagunaan Air Tanah II, SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Pompengan Jeneberang Prov. Sulawesi Selatan.

5. SUMBER PENDANAAN
Biaya untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 949.977.600,- (Sembilan Ratus Empat
Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Rupiah) dari DIPA
SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Pompengan Jeneberang Prov. Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2021.

6. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, meliputi:
a. Persiapan
1) Penyusunan Program Mutu
2) Review desain
3) Review metode pelaksanaan
4) Review jadwal pelaksanaan
5) Pre Construction Meeting (PCM)
b. Pelaksanaan Pengawasan
1) Survey Pendahuluan
2) Perhitungan Mutual Check
3) Pengendalian terhadap waktu, metode pelaksanaan, material, mutu bangunan, dan
organisasi proyek
4) Pengendalian terhadap Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
5) Pemantauan dampak lingkungan terhadap pelaksanaan konstruksi
6) Pengendalian progres pekerjaan fisik (harian, mingguan, bulanan) yang akan dibahas
pada rapat bulanan ataupun rapat teknis
7) Pengecekan bersama dalam rangka pembayaran prestasi pekerjaan
8) Koordinasi dengan instansi dan stakeholders terkait
c. Persiapan Serah Terima Pekerjaan dan Pelaporan
1) Final Mutual Check
2) Pelaksanaan Serah Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO)
3) Pemeriksaan administrasi dan laporan hasil pekerjaan
4) Penyusunan Pedoman Manual Operasi dan Pemeliharaan

7. TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG


a. Tugas Pengawasan Konstruksi antara lain:
1) memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2) mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan metode pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
3) mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, bahan dan material,
kualitas pelaksanaan/ workmanship, kuantitas fisik untuk setiap item/bagian
pekerjaan yang terurai dalam rincian kontrak fisik, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik yang dicapai di setiap periode laporan berkala;
4) mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan terhadap pemenuhan syarat-syarat
kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan oleh pelaksana;
5) mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memberikan rekomendasi
teknis opsi pemecahan masalah yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
6) membantu menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala serta membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan;
7) meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
Pelaksana Konstruksi;
8) meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as-built
drawings) sebelum serah terima;
9) menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum Serah Terima Pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir pekerjaan
pengawasan;
10) membantu menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, dan Serah
Terima Pertama (PHO); dan
11) membantu memeriksa dokumen operasi dan pemeliharaan yang disusun oleh
pelaksana.

b. Tanggung Jawab Pengawasan Konstruksi antara lain:


1) melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap terlaksana dengan
baik sesuai dengan rencana kerja dan syarat/spesifikasi teknis pelaksanaan
pekerjaan;
2) menampung persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di lapangan dan
menyampaikan serta memberikan rekomendasi opsi solutif kepada PPK; dan
3) meneliti kebenaran atau membandingkan laporan progres pekerjaan yang di klaim/
dinyatakan oleh pelaksana pekerjaan dengan yang diperoleh dari laporan tenaga
konsultan supervisi di lapangan.
c. Wewenang Pengawasan Konstruksi antara lain:
1) memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana pekerjaan jika
terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
2) meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar pelaksanaan (shop drawing)
yang diajukan oleh kontraktor sebelum dilaksanakan;
3) merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk menghentikan pelaksanaan
pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan peringatan
yang diberikan;
4) memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan tambah kurang
pekerjaan yang diajukan oleh pelaksana fisik yang dapat mempengaruhi biaya dan
waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak;
5) mengusulkan perubahan jika terjadi ketidaksesuaian dengan kondisi di lapangan;
6) mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan, termasuk
pekerjaan fisik kontruksi yang telah dilaksanakan agar sesuai dengan kontrak kerja
yang disepakati; dan
7) merekomendasikan kepada PPK untuk menolak material dan peralatan konstruksi
yang tidak sesuai spesifikasi.

8. LOKASI
Lokasi pengawasan pelaksanaan Pembangunan Embung Serbaguna terletak di Kelurahan
Kallabirang Kecamatan Pattalassang Kab. Takalar Prov. Sulawesi Selatan.

9. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


a. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
1) Laporan dan data-data desain
2) Untuk membantu kelancaran kegiatan, Pengguna Jasa akan mengangkat petugas
atau wakil yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan jasa konsultan ini

b. Penyediaan oleh Penyedia Jasa


1) Penyedia Jasa diharuskan memiliki kantor yang berada dekat dengan lokasi pekerjaan
2) Fasilitas-fasilitas lain yang harus disediakan oleh penyedia jasa selengkapnya seperti
tercantum pada Rincian Biaya Langsung Non Personil
3) Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 300 (tiga ratus) hari kalender. Dalam rangka
penyelesaian final report, sekurang-kurangnya Supervision Engineer/Team Leader dan
supporting staffs diberi penambahan masa layanan maksimal 15 hari kalender setelah PHO.

11. METODOLOGI
a. Persiapan
1) Membuat interpretasi secara detail terhadap KAK;
2) Mereview Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi kontraktor pelaksana termasuk time
schedule detail dan material schedule pelaksanaan konstruksi;
3) Menyusun rencana kerja, metode pelaksanaan pengawasan;
4) Menyiapkan personil yang dibutuhkan berdasarkan kualifikasi yang disyaratkan, dan
sesuai dengan rencana kerja dan metode kerja yang telah disusun;
5) Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai;
6) Menyiapkan formulir dan format standar untuk digunakan selama periode
pengawasan;
7) Berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Direksi dan/atau PPK tentang paket
pekerjaan yang diawasi serta hal-hal lain yang terkait.

b. Pelaksanaan Pengawasan
1) Melakukan pengukuran dan penentuan titik nol pekerjaan bersama dengan Direksi
dan kontraktor;
2) Melakukan pengawasan harian, mencatat material/ peralatan kerja yang digunakan
dan prestasi kerja kontraktor setiap harinya;
3) Memberikan masukan teknis kepada Direksi dan/atau PPK dan kontraktor terhadap
pelaksanaan di lapangan;
4) Memberikan peringatan lisan dan tertulis kepada kontraktor, atau bila perlu
menghentikan pekerjaan di lapangan bila terjadi penyimpangan terhadap spesifikasi
teknis yang disyaratkan;
5) Melakukan penilaian terhadap hasil kerja kontraktor, mengeluarkan surat penolakan
bila hasil kerja tidak sesuai dengan spesifikasi dan melaporkan/ mendiskusikannya
dengan dengan Direksi dan/atau PPK;
6) Mengevaluasi realisasi jadwal rencana kerja kontraktor, melaporkan dan
mendiskusikan dengan Direksi dan/atau PPK tindakan yang perlu diambil bila terjadi
keterlambatan;
7) Melaporkan dan mendiskusikan dengan dengan Direksi dan/atau PPK bila terdapat
permasalahan di lapangan;
8) Mengukur prestasi kerja kontraktor - penagihan termin kontraktor dihitung sesuai
dengan prestasi kerja yang telah disetujui oleh konsultan pengawas;
9) Menyiapkan data penunjang sebagai bahan Direksi dan/atau PPK dalam
mengeluarkan surat tanggapan bila ada permohonan perubahan dari kontraktor
pelaksana.

c. Persiapan Serah Terima Pekerjaan dan Pelaporan


1) Menuangkan hasil pengawasan harian, mingguan ke dalam laporan bulanan untuk
diperiksa dan diketahui oleh Core Team (jika ada) sebelum dilaporkan pada Direksi
dan/atau PPK Fisik;
2) Memeriksa, menyetujui dan mengumpulkan As Built Drawing pekerjaan yang
diawasi;
3) Mengumpulkan dan mengarsipkan semua dokumen yang terkait dengan pekerjaan
yang diawasi, termasuk surat peringatan (bila ada) dan berita acara lapangan, untuk
dilampirkan dalam laporan bulanan;
4) Menyusun laporan akhir.
12. PERSONIL
TENAGA AHLI
No. Posisi/ Pendidikan Jumlah Kemampuan Manajerial Pengalaman
Keahlian (minimal) (orang) SKA
(minimal)
1 Supervision S1 Teknik 1 Pengalaman sebagai Pengalaman
Engineer Sipil/ Teknik Supervision Engineer/ Team sebagai Ahli
(Team Pengairan Leader pada pekerjaan Madya SDA
Leader) Embung/Bendung/Bendungan minimal 3
tahun
2 Inspector S1 Teknik 1 Pengalaman sebagai Inspector Pengalaman
Engineer Sipil/ Teknik Engineer pada pekerjaan sebagai Ahli
Pengairan Embung/Bendung/Bendungan Madya SDA
minimal 3
tahun
3 Quality & S1 Teknik 1 Pengalaman sebagai Quality / Pengalaman
Quantity Sipil/ Teknik Quantity Engineer pada sebagai Ahli
Engineer Pengairan pekerjaan Madya SDA/
Embung/Bendung/Bendungan Manajemen
Konstruksi
minimal 3
tahun
4 Ahli K3 S1/ 1 Pengalaman sebagai Ahli K3 Pengalaman
sederajat Konstruksi pekerjaan bidang sebagai Ahli
sumber daya air Muda K3
Konstruksi
minimal 1
tahun
5 Ahli S1 Teknik 1 Pengalaman sebagai Ahli Pengalaman
Lingkungan Lingkungan/ Lingkungan pekerjaan bidang sebagai Ahli
Teknik Sipil sumber daya air Muda
Sertifikat
AMDAL
minimal 1
tahun
TENAGA PENDUKUNG
No. Posisi Pendidikan Jumlah Kemampuan Pengalaman
(minimal) (orang) (minimal)
1 Operator SMA/ 1 Pengalaman sebagai juru ketik 2 tahun
Komputer sederajat komputer dan menguasasi
aplikasi perkantoran/ MS
Office

a. Tenaga Ahli
Persyaratan Tenaga Ahli adalah sebagai berikut:
1) Supervision Engineer/ Team Leader
a) Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil atau Teknik Keairan, dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan
dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian Sumber Daya Air – Ahli Madya yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
2) Inspector Engineer
a) Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil atau Teknik Keairan, dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan
dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian Sumber Daya Air – Ahli Madya yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
3) Quality & Quantity Engineer
a) Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil atau Teknik Keairan, dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan
dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian Sumber Daya Air – Ahli Madya yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
4) Ahli K3
a) Memiliki Ijazah S1/ sederajat, dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian K3 Konstruksi – Ahli Muda yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 1 (satu) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
5) Ahli Lingkungan
a) Memiliki Ijazah S1 Teknik Lingkungan atau Teknik Sipil, dari perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan
dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian Sertifikat AMDAL – Ahli Muda yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 1 (satu) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
b. Tenaga Pendukung
Persyaratan Tenaga Pendukung adalah sebagai berikut:
1) Operator Komputer
a) Memiliki Ijazah SMA atau sederajat, dari sekolah yang telah diakreditasi,
dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) Berpengalaman dibidangnya minimal 2 (dua) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
c) Menguasai aplikasi perkantoran atau MS Office.

Tugas dan Kewajiban Tenaga Ahli


a. Tugas dan kewajiban Supervision Engineer/ Team Leader mencakup hal-hal sebagai
berikut.
1) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap
pelaksanaan pengukuran/ rekayasa lapangan yang dilakukan Pelaksana dan
menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat
keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian
kondisi dan pekeraan minor mendahului pekerjaan utama serta rekayasa terperinci
lainnya;
2) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara teratur dan
memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi
sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada Pelaksana mengenai
apa yang sebenamya dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya
dinyatakan secara umum;
3) Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar,
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan
pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/ cocok dengan
keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;
4) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak pekerjaan dan
material;
5) Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai
Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;
6) Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal itu benar-benar
berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian,
maka Supervision Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana
caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
7) Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan yang
telah selesai yarig disampaikan oleh Quantity Engineer;
8) Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi
tidak tampak harus sudah diperiksa/ diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Kontrak;
9) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang
telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan
Pelaksana;
10) Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar untuk
bahan PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
11) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua gambar
tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);
12) Memeriksa dengan teliti/ seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana
sebelum pelaksanaan;
13) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi
pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi
lapangan;
14) Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan keluaran hasil
pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran yang diajukan Pelaksana;
15) Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan
keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK
serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya; dan
16) Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar desain,
laporan hasil inspeksi lapangan, dan lainnya.

b. Tugas dan kewajiban Inspector Engineer mencakup hal-hal sebagai berikut.


1) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan;
2) Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan dan
keselamatan kerja;
3) Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan Pelaksana;
4) Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai tidak benar
atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat dalam buku
harian (log book) serta segera memberi tahu kepada Supervision Engineer;
5) Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan dari
perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan
6) Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana.

c. Tugas dan kewajiban Quality & Quantity Engineer mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan, material dan
peralatan yang ditempatkan di lapangan apakah sesuai dengan gambar dan
spesifikasi;
2) Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta memantau alat-alat
pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada
sudah siap dioperasikan;
3) Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan pengujian yang
dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu
material serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera secara
tertulis kepada Supervision Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang
dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang
terdapat pada material atau mutu pekerjaannya;
4) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta menyerahkannya
kepada Supervision Engineer rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau
ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;
5) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh Pelaksana
tidak, kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi;
6) Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek sehingga
sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;
7) Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan mengenai semua hasil
pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh
Supervision Engineer kepada PPK. Laporan tersebut berisikan semua data
laboratorium serta pengujian dilapangan berikut risalah/kesimpulan dari data yang
ada;
8) Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan
dan kriteria penerimaan pekerjaan;
9) Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan mutu
pekerjaan;
10) Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran
pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;
11) Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika ada) dan
tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
12) Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai metodologi
pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan);
13) Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan volume
pekerjaan yang telah dilaksanakan;
14) Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di lapangan, serta
selalu memberikan informasi tentang rincian pekerjaan kepada Supervision Engineer,
15) Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
16) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Supervision Engineer dalam
melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di laboratorium.;
17) Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada semua lokasi
pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan memberitahu dengan
segera kepada Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak
memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;
18) Semua hasil pengarhatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Supervision
Engineer pada hari itu juga;
19) Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua /hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan bukti pernbayaran serta menjamin
bahwa pembayaran terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kontrak;
20) Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat ringkasan/risalah tentang
kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan
tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan,
pengukuran dilapangan, kejadian-kejadian khusus dan sebagainya dengan
menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan/ dikirim kepada Supervision Engineer dan PPK setiap hari setelah selesai
kerja;
21) Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua
pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaan harian tersebut;
22) Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana dan evaluasi hasil
pekerjaan (performa pekerjaan) di lapangan;
23) Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran basil pekerjaan;
24) Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan secara tertulis kepada
Supervision Engineer sebagai bahan masukan yang disampaikan kepada PPK;
25) Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran basil pekerjaan, perhitungan
bobot pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran serta menjamin bahwa
pembayaran terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Kontrak; dan
26) Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran akhir secara keseluruhan
dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.

d. Tugas dan kewajiban Ahli K3 mencakup hal-hal sebagai berikut.


1) Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan
kerja. Hal ini terrnasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability);
2) Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya
preventif dan upaya korektif. Upaya preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya
bahaya atau kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif bertujuan untuk
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;
3) Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja.
Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur baku dan memelihara
borang atau catatan terkait keschatan dan keselamatan kerja; dan
4) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis akar
masalah termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.

e. Tugas dan kewajiban Ahli Lingkungan mencakup hal-hal sebagai berikut.


1) Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer/Team Leader;
2) Melakukan pemantauan lingkungan diwilayah pekerjaan;
3) Melakukan kajian dan analisis serta arahan agar dampak negatif lingkungan yang
diakibatkan adanya kegiatan ini dapat diminimalkan dan dampak positif kegiatan ini
terhadap lingkungan dapat dioptimalkan;
4) Membuat laporan pemantauan lingkungan.

13. LAPORAN
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa indonesia dengan
tata bahasa yang baik dan benar adapun laporan Supervisi Pembangunan Embung
Serbaguna Kab. Takalar sebagai berikut:
a. Program Mutu : 1 (satu) asli dan 3 (tiga) copy
 Program Mutu adalah rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh
Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi yang merupakan dokumen penjaminan mutu
terhadap pelaksanaan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam kontrak pekerjaan;
 Program mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi setelah menerima
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan di bahas pada Rapat Persiapan Pelaksanaan
Pekerjaan (Kick of Meeting atau PCM);
 Program mutu harus sudah disahkan oleh PPK sebelum Konsultan memulai
pekerjaannya;
 Format Program Mutu mengacu pada Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
 Program Mutu merupakan dokumen yang dinamis, dapat direvisi apabila terjadi
perubahan persyaratan dalam pelaksanaan pekerjaan agar tetap memenuhi
persyaratan hasil pekerjaan.

b. Laporan Pemantauan Lingkungan : 1 (satu) asli dan 3 (tiga) copy


 Laporan Pemantauan Lingkungan merupakan hasil monitoring terhadap pelaksanaan
Dokumen UKL/UPL ataupun AMDAL.

c. Leaflet dan Booklet serta dokumentasi video profil proyek


Sebanyak 20 (dua puluh) Booklet dan Leaflet yang isinya antara lain:
 Latar belakang kegiatan
 Gambaran umum dan kondisi existing lokasi kegiatan
 Data teknis kegiatan, Output dan Outcome
 Informasi kegiatan dan rincian pekerjaan yang akan dilaksanakan/ diawasi.
 Gambar profil bangunan dan dokumentasi foto-foto pelaksanaan pekerjaan
 Informasi dan jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan kontraktor (kurva s)
 Video profil proyek menampilkan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan berupa foto-
foto dan video yang diambil dari kamera dan drone (tampak foto udara).

d. Laporan Bulanan : 1 (satu) asli dan 3 (tiga) copy setiap bulannya


Laporan bulanan mencakup kegiatan pelaksanaan konstruksi dan pelaksanaan
pengawasan konstruksi berisikan antara lain:
 Profil dan gambaran umum proyek
 Progres realisasi pekerjaan terhadap rencana
 Bobot prestasi masing-masing item pekerjaan pada bulan berjalan dan disandingkan
terhadap prestasi pada bulan sebelumnya
 Rencana kegiatan bulan berikutnya
 Action plan item-item pekerjaan yang akan dikerjakan pada bulan berikutnya yang
mencakup volume/bobot rencana, tenaga, peralatan, dan material yang harus
dipersiapkan
 Dokumentasi foto-foto pelaksanaan
 Daftar hadir personil konsultan dan kontraktor
 Diserahkan/dilaporkan kepada Pengguna Jasa selambat-lambatnya pada minggu
pertama bulan berikutnya.

e. Laporan Akhir : 1 (satu) asli dan 3 (tiga) copy


Laporan akhir membahas pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pelaksanaan
pengawasan konstruksi mulai awal sampai dengan akhir masa pelaksanaan pekerjaan
yang berisikan antara lain:
 Latar belakang kegiatan
 Gambaran umum dan kondisi existing lokasi kegiatan
 Informasi kegiatan dan rincian pekerjaan yang telah dilaksanakan mencakup output
dan outcome
 Master schedule realisasi perjalanan pekerjaan termasuk reschedule saat
penyesuaian kondisi di lapangan
 Final mutual check volume/kuantitas pekerjaan
 Lampiran-lampiran back up quality dan quantity
 Lampiran-lampiran gambar perubahan/ as build drawings
 Dokumentasi foto-foto pekerjaan pada kondisi 0%, 50%, 100% setiap item
pekerjaan
 Diserahkan/dilaporkan kepada Pengguna Jasa selambat-lambatnya pada akhir masa
pelaksanaan pekerjaan.

f. Laporan Manual O & P : 1 (satu) asli dan 3 (tiga) copy


Laporan Manual OP berisikan daftar bangunan/output dari hasil pekerjaan beserta tata
cara operasional dan pemeliharaan masing-masing bangunan tersebut.

g. Eksternal Hardisk 1 TB untuk salinan Dokumen Laporan (Soft Copy)


Konsultan menyerahkan Eksternal Hardisk (1TB) yang berisikan semua salinan dokumen
laporan dalam bentuk soft copy beserta dengan hasil scan laporan asli.

14. KELENGKAPAN K3
Guna mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, personil yang ditugaskan
harus memenuhi syarat-syarat keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat
kegiatan konstruksi sekurang-kurangnya dilengkapi helm proyek dan rompi lapangan.

15. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.
Pemenuhan penggunaan produk dalam negeri dan produk bersertifikat SNI dilakukan
sepanjang tersedia dan tercukupi, termasuk memaksimalkan penggunaan produk industri
hijau.

16. ALIH PENGETAHUAN


Penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen berikut data pendukung dan substansi pelaksanaan pekerjaan.

Makassar, November 2020

Pejabat Pembuat Komitmen


Pendayagunaan Air Tanah II
SNVT PJPA Pompengan Jeneberang

Rakhmat Adi Cipta, ST.


NIP. 198405062010121002

Anda mungkin juga menyukai