1. LATAR BELAKANG
Dalam pembangunan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
mempunyai peranan penting dan strategis dalam menyediakan infrastruktur bidang pekerjaan
umum yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang,
terutama bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Penyediaan infrastrukstur bidang pekerjaan
umum harus melalui proses penyelenggaraan pekerjaan konstruksi meliputi tahap
perencanaan pekerjaan konstruksi, pelaksanaan beserta pengawasan pekerjaan konstruksi,
dan operasi serta pemeliharaan Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dalam menyediakan infrastruktur bidang pekerjaan umum harus
memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan
Peraturan Pelaksanaannya yang menyatakan bahwa penyelenggara pekerjaan konstruksi
wajib mewujudkan hasil pekerjaan konstruksi yang handal dan bermanfaat dengan
memenuhi ketentuan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, meliputi :
a. Keteknikan, meliputi persyaratan keselamatan umum, konstruksi bangunan, mutu hasil
pekerjaan, mutu bahan dan/atau komponen bangunan, dan mutu peralatan sesuai dengan
standar atau norma yang berlaku;
b. Keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
c. Perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan
peraturan perundang–undangan yang berlaku;
d. Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
e. Manfaat untuk masyarakat sesuai dengan perencanaan kelayakan.
Untuk menjamin tugas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam
menyediakan infrastuktur bidang pekerjaan umum yang handal dan bermanfaat wajib
memenuhi tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi diperlukan pedoman pelaksanaan
pemeriksaan keteknikan konstruksi sebagai acuan pengawasan melekat.
Dengan demikian untuk mencapai hasil yang maksimal dari pembangunan sangat diperlukan
pengawasan dalam pelaksanaannya, sehingga pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan
Jeneberang perlu bekerjasama dengan pihak konsultan pengawasan untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Embung Serbaguna Kab. Takalar agar dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
Dasar Hukum
a. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;
b. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme(Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor
75,Tambahan Negara RI Nomor 3851);
c. Undang – Undang Nomor 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
d. Peraturan Pemerintah No. 30/2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2016;
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pengawasan Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi;
h. Permen PU Nomor : 07/PRT/M/2019 Tentang pemberlakuan standar dokumen pemilihan
pengadaan jasa konstruksi tahun anggaran 2019;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang merupakan kewenangan
Pemerintah dan dilaksanakan sendiri;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Nomor 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi Dan Pemeliharaan Sumber Air Dan Bangunan
Pengairan;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumhan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan Tata
Pengairan;
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
26/PRT/M/2015 tentang Pengalihan Alur Sungai dan/atau Pemanfaatan Ruas Bekas
Sungai;
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau;
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
14/PRT/M/2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia.
b. Tujuan
Tujuan pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi ini adalah pengendalian pelaksanaan
pekerjaan di lapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi
persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu) dan dilaksanakan secara
tepat biaya serta tepat waktu, guna menjamin ketersediaan infrastruktur sumber daya air
yang handal dan berkelanjutan.
3. SASARAN
Sasaran pengadaan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi Pembangunan Embung
Serbaguna Kab. Takalar ini adalah tercapainya hasil pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi
Teknis yang telah ditetapkan, sehingga kinerja embung sesuai dengan desain yang
direncanakan.
5. SUMBER PENDANAAN
Biaya untuk melaksanakan kegiatan ini sebesar Rp. 949.977.600,- (Sembilan Ratus Empat
Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Rupiah) dari DIPA
SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Pompengan Jeneberang Prov. Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2021.
6. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, meliputi:
a. Persiapan
1) Penyusunan Program Mutu
2) Review desain
3) Review metode pelaksanaan
4) Review jadwal pelaksanaan
5) Pre Construction Meeting (PCM)
b. Pelaksanaan Pengawasan
1) Survey Pendahuluan
2) Perhitungan Mutual Check
3) Pengendalian terhadap waktu, metode pelaksanaan, material, mutu bangunan, dan
organisasi proyek
4) Pengendalian terhadap Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
5) Pemantauan dampak lingkungan terhadap pelaksanaan konstruksi
6) Pengendalian progres pekerjaan fisik (harian, mingguan, bulanan) yang akan dibahas
pada rapat bulanan ataupun rapat teknis
7) Pengecekan bersama dalam rangka pembayaran prestasi pekerjaan
8) Koordinasi dengan instansi dan stakeholders terkait
c. Persiapan Serah Terima Pekerjaan dan Pelaporan
1) Final Mutual Check
2) Pelaksanaan Serah Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO)
3) Pemeriksaan administrasi dan laporan hasil pekerjaan
4) Penyusunan Pedoman Manual Operasi dan Pemeliharaan
8. LOKASI
Lokasi pengawasan pelaksanaan Pembangunan Embung Serbaguna terletak di Kelurahan
Kallabirang Kecamatan Pattalassang Kab. Takalar Prov. Sulawesi Selatan.
11. METODOLOGI
a. Persiapan
1) Membuat interpretasi secara detail terhadap KAK;
2) Mereview Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi kontraktor pelaksana termasuk time
schedule detail dan material schedule pelaksanaan konstruksi;
3) Menyusun rencana kerja, metode pelaksanaan pengawasan;
4) Menyiapkan personil yang dibutuhkan berdasarkan kualifikasi yang disyaratkan, dan
sesuai dengan rencana kerja dan metode kerja yang telah disusun;
5) Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang
memadai;
6) Menyiapkan formulir dan format standar untuk digunakan selama periode
pengawasan;
7) Berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Direksi dan/atau PPK tentang paket
pekerjaan yang diawasi serta hal-hal lain yang terkait.
b. Pelaksanaan Pengawasan
1) Melakukan pengukuran dan penentuan titik nol pekerjaan bersama dengan Direksi
dan kontraktor;
2) Melakukan pengawasan harian, mencatat material/ peralatan kerja yang digunakan
dan prestasi kerja kontraktor setiap harinya;
3) Memberikan masukan teknis kepada Direksi dan/atau PPK dan kontraktor terhadap
pelaksanaan di lapangan;
4) Memberikan peringatan lisan dan tertulis kepada kontraktor, atau bila perlu
menghentikan pekerjaan di lapangan bila terjadi penyimpangan terhadap spesifikasi
teknis yang disyaratkan;
5) Melakukan penilaian terhadap hasil kerja kontraktor, mengeluarkan surat penolakan
bila hasil kerja tidak sesuai dengan spesifikasi dan melaporkan/ mendiskusikannya
dengan dengan Direksi dan/atau PPK;
6) Mengevaluasi realisasi jadwal rencana kerja kontraktor, melaporkan dan
mendiskusikan dengan Direksi dan/atau PPK tindakan yang perlu diambil bila terjadi
keterlambatan;
7) Melaporkan dan mendiskusikan dengan dengan Direksi dan/atau PPK bila terdapat
permasalahan di lapangan;
8) Mengukur prestasi kerja kontraktor - penagihan termin kontraktor dihitung sesuai
dengan prestasi kerja yang telah disetujui oleh konsultan pengawas;
9) Menyiapkan data penunjang sebagai bahan Direksi dan/atau PPK dalam
mengeluarkan surat tanggapan bila ada permohonan perubahan dari kontraktor
pelaksana.
a. Tenaga Ahli
Persyaratan Tenaga Ahli adalah sebagai berikut:
1) Supervision Engineer/ Team Leader
a) Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil atau Teknik Keairan, dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan
dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian Sumber Daya Air – Ahli Madya yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
2) Inspector Engineer
a) Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil atau Teknik Keairan, dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan
dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian Sumber Daya Air – Ahli Madya yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
3) Quality & Quantity Engineer
a) Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil atau Teknik Keairan, dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan
dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian Sumber Daya Air – Ahli Madya yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
4) Ahli K3
a) Memiliki Ijazah S1/ sederajat, dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian K3 Konstruksi – Ahli Muda yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 1 (satu) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
5) Ahli Lingkungan
a) Memiliki Ijazah S1 Teknik Lingkungan atau Teknik Sipil, dari perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan
dengan salinan ijazah;
b) Memiliki Sertifikat Keahlian Sertifikat AMDAL – Ahli Muda yang masih berlaku;
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 1 (satu) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
d) Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan
PPh Tahun Terakhir).
b. Tenaga Pendukung
Persyaratan Tenaga Pendukung adalah sebagai berikut:
1) Operator Komputer
a) Memiliki Ijazah SMA atau sederajat, dari sekolah yang telah diakreditasi,
dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) Berpengalaman dibidangnya minimal 2 (dua) tahun dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi) dari PPK/ Pengguna Jasa
sebelumnya;
c) Menguasai aplikasi perkantoran atau MS Office.
c. Tugas dan kewajiban Quality & Quantity Engineer mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan, material dan
peralatan yang ditempatkan di lapangan apakah sesuai dengan gambar dan
spesifikasi;
2) Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta memantau alat-alat
pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada
sudah siap dioperasikan;
3) Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan pengujian yang
dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu
material serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera secara
tertulis kepada Supervision Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang
dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang
terdapat pada material atau mutu pekerjaannya;
4) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta menyerahkannya
kepada Supervision Engineer rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau
ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;
5) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh Pelaksana
tidak, kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi;
6) Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek sehingga
sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;
7) Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan mengenai semua hasil
pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh
Supervision Engineer kepada PPK. Laporan tersebut berisikan semua data
laboratorium serta pengujian dilapangan berikut risalah/kesimpulan dari data yang
ada;
8) Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan
dan kriteria penerimaan pekerjaan;
9) Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan mutu
pekerjaan;
10) Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran
pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;
11) Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika ada) dan
tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
12) Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai metodologi
pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan);
13) Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan volume
pekerjaan yang telah dilaksanakan;
14) Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di lapangan, serta
selalu memberikan informasi tentang rincian pekerjaan kepada Supervision Engineer,
15) Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
16) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Supervision Engineer dalam
melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di laboratorium.;
17) Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada semua lokasi
pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan memberitahu dengan
segera kepada Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak
memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;
18) Semua hasil pengarhatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Supervision
Engineer pada hari itu juga;
19) Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua /hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan bukti pernbayaran serta menjamin
bahwa pembayaran terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kontrak;
20) Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat ringkasan/risalah tentang
kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan
tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan,
pengukuran dilapangan, kejadian-kejadian khusus dan sebagainya dengan
menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan/ dikirim kepada Supervision Engineer dan PPK setiap hari setelah selesai
kerja;
21) Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua
pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaan harian tersebut;
22) Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana dan evaluasi hasil
pekerjaan (performa pekerjaan) di lapangan;
23) Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran basil pekerjaan;
24) Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan secara tertulis kepada
Supervision Engineer sebagai bahan masukan yang disampaikan kepada PPK;
25) Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran basil pekerjaan, perhitungan
bobot pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran serta menjamin bahwa
pembayaran terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Kontrak; dan
26) Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran akhir secara keseluruhan
dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.
13. LAPORAN
Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca serta disusun dalam bahasa indonesia dengan
tata bahasa yang baik dan benar adapun laporan Supervisi Pembangunan Embung
Serbaguna Kab. Takalar sebagai berikut:
a. Program Mutu : 1 (satu) asli dan 3 (tiga) copy
Program Mutu adalah rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh
Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi yang merupakan dokumen penjaminan mutu
terhadap pelaksanaan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam kontrak pekerjaan;
Program mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi setelah menerima
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan di bahas pada Rapat Persiapan Pelaksanaan
Pekerjaan (Kick of Meeting atau PCM);
Program mutu harus sudah disahkan oleh PPK sebelum Konsultan memulai
pekerjaannya;
Format Program Mutu mengacu pada Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
Program Mutu merupakan dokumen yang dinamis, dapat direvisi apabila terjadi
perubahan persyaratan dalam pelaksanaan pekerjaan agar tetap memenuhi
persyaratan hasil pekerjaan.
14. KELENGKAPAN K3
Guna mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, personil yang ditugaskan
harus memenuhi syarat-syarat keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat
kegiatan konstruksi sekurang-kurangnya dilengkapi helm proyek dan rompi lapangan.