Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN KONSTRUKSI
RENOVASI SARANA PRASARANA RUANG PELAYANAN
PUBLIK BALAI KONSERVASI AIR TANAH

PROGRAM : Mitigasi dan Pelayanan Geologi


SATUAN KERJA : Balai Konservasi Air Tanah
JENIS PEKERJAAN : Konstruksi
NAMA PEKERJAAN : Renovasi Sarana Prasarana Ruang Pelayanan Publik
Balai Konservasi Air Tanah

TAHUN ANGGARAN 2021


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN KONSTRUKSI

PEKERJAAN : Renovasi Sarana Prasarana Ruang Pelayanan Publik Balai Konservasi


Air Tanah

1. LATAR BELAKANG
Balai Konservasi Air Tanah (BKAT) sebagai pintu utama pelayanan publik dalam hal
rekomendasi teknis untuk izin pengusahaan air tanah, serta menjadi pusat informasi air
tanah untuk wilayah Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta. Tumbuhnya permintaan akan
rekomendasi teknis air tanah dan meningkatnya permintaan akan layanan data dan
informasi air tanah perlu didorong dengan peningkatan kualitas layanannya. Penyiapan
sarana prasarana ruang pelayanan publik merupakan bagian dari peningkatan kualitas
pelayanan publik dan percepatan pelayanan data kepada masyarakat luas ataupun
stackholder terkait. Peningkatan sarana dan prasarana sangat diperlukan sejalan dengan
semakin pesatnya pertumbuhan sosial ekonomi pada hampir seluruh wilayah di Indonesia
khususnya DKI Jakarta dan sekitarnya. Pembangunan sarana dan prasarana dalam
upaya peningkatan kualitas pelayaan atau harus sesuai dengan perkembangan
kebutuhan akan pertambahan pelayanan ekonomi kepada masyarakat. Dalam upaya
mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik, maka perlu dilakukan renovasi sarana
prasarana ruang pelayanan publik BKAT untuk menunjang pelayanan rekomendasi teknis
dan pusat informasi air tanah di wilayah Cekungan Air Tanah Jakarta.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Maksud kegiatan pekerjan konstruksi renovasi sarana prasarana ruang pelayanan publik
Balai Konservasi Air Tanah adalah untuk memenuhi fungsi dari pelaksanaan yang efektif
dan efisien menunjang seluruh sarana prasarana kebutuhan sesuai dengan perencanaan
dan regulasi/aturan yang berlaku, serta menjadikan hasil fisik atas realisasi perencanaan
dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi dan teknis.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan pekerjan konstruksi renovasi sarana prasarana ruang pelayanan publik
Balai Konservasi Air Tanah, antara lain :
❖ Menghasilkan hasil renovasi yang optimal demi menunjang kelancaran pelayanan publik
❖ Menghasilkan fisik konstruksi sesuai dengan perencanaan
❖ Menjadikan pelaksanaan kegiatan konstruksi yang sesuai aturan dan menjaga
lingkungan setempat.

3. TARGET/SASARAN
Terwujudnya kegiatan pekerjaan konstruksi renovasi sarana prasarana ruang pelayanan
publik Balai Konservasi Air Tanah yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
rekomendasi teknis pengusahaan air tanah dan pusat informasi air tanah di wilayah CAT
Jakarta. Kegiatan Pelaksanaan fisik konstruksi yang efektif dan efisien serta tepat waktu dan
memenuhi persyaratan teknis dan administratif, tepat mutu dan biaya.

4. LOKASI KEGIATAN
Kantor Balai Konservasi Air Tanah, Jalan Tongkol No. 4, Kelurahan Ancol, Kecamatan
Pademangan – Jakarta Utara (Bangunan Pos Jaga dan Mushola Kantor).

5. FASILITAS PENUNJANG/DATA DASAR


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
b. Daftar Kuantitas dan Harga/Bill of Quantity (BoQ)
c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS)
d. Gambar Kerja (Detail Engineering design/DED).

6. NAMA ORGANISASI
Nama Organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan Pekerjaan Konstruksi :
a. K/L/D/I : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
b. Satker/SKPD : Balai Konservasi Air Tanah
c. PPK : PPK Balai Konservasi Air Tanah

7. SUMBER DANA, PERKIRAAN BIAYA DAN JENIS KONTRAK


a. Sumber Dana : DIPA Balai Konservasi Air Tanah Tahun Anggaran 2021 Nomor: SP DIPA-
020.13.1.412620/2021 tanggal 23 November 2020 pada Program Kegiatan dan Sub
kegiatan Nomor 020.13.WA.1928.EAE.501.051.A.533111.
b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) : Rp. 532.634.500,- (Lima ratus tiga puluh dua juta enam
ratus tiga puluh empat ribu lima ratus rupiah).
c. Jenis Kontrak : Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan

8. REFERENSI HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
b. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi;
c. Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No. 19/PRT/M/2014 tanggal
21 November 2014 tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifikasi Usaha Jasa
Konstruksi;
f. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No. 9 Tahun 2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia
h. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/SE/M/2020
tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa
Konstruksi sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
i. Peraturan Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis
lainnya yang berlaku (yang menjadi pilihan kedua diluar regulasi pemerintah) yang bersifat
tentatif.

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN MASA PEMELIHARAAN


a. Jangka waktu pelaksanaan selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender setelah SPMK.
b. Setelah penyerahan pertama pekerjaan penyedia memiliki kewajiban untuk melakukan
pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari dengan menyerahkan jaminan
pemeliharaan sebesar 5% dari nilai kontrak.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penyedia/pelaksana pekerjaan dan pemeliharaan,
diantaranya :

❖ Menjamin rehabilitasi/renovasi konstruksi BKAT berdasarkan ketentuan perencanaan


sebagai acuan pelaksanaan;
❖ Selama masa pekerjaan, harus senantiasa memelihara kebersihan di lokasi
pekerjaan,setiap saat sampah-sampah pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan
disuatu tempat yang sudah ditentukan;
❖ Menjamin kenyamanan serta keselamatan pengelola dan pengunjung;
❖ Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
kontraktor / pemborong bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja,
bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan kepada pemberi tugas;
❖ Menjamin rehabilitasi/renovasi konstruksi BKAT, dilaksanakan dan dimanfaatkan dengan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan;
❖ Dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka kontraktor/ pemborong harus
bertanggung jawab untuk memperbaikinya;
❖ Selama pembangunan berlangsung, kontraktor/ pemborong wajib menyediakan Alat
Pelindung Diri (APD) atau alat keselamatan kerja (Peralatan K3) bagi para pekerja, guna
mengurangi resiko kecelakaan pada saat kerja;
❖ Apabila terjadi kecelakaan, kontraktor/ pemborong secepat mungkin memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan
korban kecelakaan itu;
❖ Pekerja wajib memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka
pencegahan Covid-19 selama kegiatan berlangsung.

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pelaksana yang dimaksud pada KAK harus
memperhatikan kriteria umum bangunan yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan dan mengacu kepada standar teknis pelaksanaan, antara lain:

❖ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum
❖ Serta Standarisasi Nasional Indonesia yang lainnya, yang relevan dan sesuai dengan
lingkup pekerjaan.
10. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan Umum
NO ITEM PEKERJAAN

1 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN SMK3 KONSTRUKSI

PEKERJAAN SARANA DAN PRASARANA


2 - Bangunan Pos Jaga
- Mushola

Pekerjaan konstruksi renovasi sarana prasarana ruang pelayanan publik Balai Konservasi
Air Tanah, dengan lingkup pekerjaan secara umum meliputi:
a) Pekerjaan Persiapan/Pendahuluan
b) Pekerjaan Tanah
c) Pekerjaan Struktur
d) Pekerjaan Arsitektur
e) Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal
f) Pekerjaan Sarana Prasarana

Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia termasuk pula pengadaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, pengurusan berikut pembiayaan Biaya umum (overhead)
pelaksana konstruksi, inflasi, pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan segala keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan
yang dilaksanakan.

Spesifikasi Teknis dan Rincian pekerjaan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang


ditetapkan dalam RAB, RKS Teknis dan Gambar Perencana Serta Dokumen Lain yang
terkait. Pekerjaan Persiapan dan Administrasi Terkait Dengan Rencana Pelaksanaan
Terlebih dahulu Berkoordinasi dengan unsur terkait lainnya antara lain terkait:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan bersama unsur/instansi terkait
b. Penempatan Personil harus Profesional dan sesuai dengan keahlian bidang
tugasnya masing-masing termasuk penanggung jawab lapangan
c. Menyiapkan / Menyediakan Buku Harian Lapangan (BHL) dan setiap harinya harus
berada dilapangan
d. Mengisi Buku Harian Lapangan (BHL) yang memuat tentang kuantitas dan macam
bahan yang berada di lapangan, penempatan tenaga kerja/personil untuk tiap dan
macam tugasnya, jumlah, jenis dan kondisi peralatan, kuantitas dan kualitas jenis
pekerjaan yang dilaksanakan, keadaan cuaca termasuk banjir dan hujan,
penyimpangan/perubahan pekerjaan (kalau ada) dan kemajuan pekerjaan di
lapangan;
e. Bahan/material dan peralatan yang digunakan sesuai dengan persyaratan teknis
yang ditetapkan dalam RKS, gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan;
f. Apabila ada penyimpangan-penyimpangan terhadap butir a sampai dengan e
tersebut diatas, harus dicatat oleh Penanggung jawab lapangan dalam Buku Harian
Lapangan (BHL).

Laporan :

- Laporan Harian
- Laporan Mingguan
- Dokumentasi
- Back up data
- Quality Control
- Final Quantity
- As Built Drawing

Laporan tersebut diatas disampaikan Penyedia Jasa kepada Pejabat Pembuat


Komitmen selaku Pengguna Jasa dan dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan (BAPP) dan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BAST).

2. Pekerjaan Khusus
A. Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pelaksanaan pengadaan
konstruksi adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis
pembangunan bangunan gedung negara, Permen PU No. 45/KPTS/M/2007
Tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
B. Lingkup pekerjaan tersebut antara lain adalah:
i. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yakni meliputi : pembuatan papan nama proyek,
penyambungan listrik dan air kerja selama proyek, foto/ dokumentasi proyek,
sewa peralatan kerja, Pembuatan Gudang Material dan Bedeng Buruh,
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi,
dan lain-lain (sesuai HPS, RKS/ KAK dan gambar).
ii. Pekerjaan Struktur
Pekerjaan struktur yakni meliputi : pekerjaan struktur atas (pekerjaan kolom,
balok, pelat lantai dan tangga, lantai atap) dan lain-lain (sesuai HPS, RKS/
KAK dan gambar).
iii. Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan arsitektur yakni meliputi : pekerjaan pasangan dinding, lantai,
kusen, pintu dan jendela, pengecatan dan lain-lain (sesuai HPS, RKS/ KAK
dan gambar).
iv. Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal
Pekerjaan mekanikal meliputi : pekerjaan lampu, kipas angin dan lain-lain
(sesuai HPS, RKS/ KAK dan gambar).
v. Pekerjaan Site Development
Pengawasan terhadap pekerjaan site development bangunan Simulator
gedung runtuh yakni meliputi : pekerjaan jalan, saluran drainase, dan lain-lain
(sesuai HPS, RKS/ KAK dan gambar).

11. KUALIFIKASI PENYEDIA JASA


Kualifikasi Penyedia Barang/Jasa yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
1. Peserta memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dengan Kualifikasi Kecil,
Klasifikasi Bidang Usaha Bangunan Gedung yang masih berlaku;.
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Kecil, Klasifikasi Bidang
Bangunan Gedung, Sub Kualifikasi Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Bangunan Gedung
Lainnya (BG009) yang masih berlaku;
3. Memiliki akte pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
4. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku atau Nomor Induk Berusaha
(NIB);
5. Perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya atau peserta perorangan, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang dihentikan kegiatan
usahanya;
6. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan tidak
masuk dalam Daftar Hitam;
7. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan (SPT Tahunan) tahun 2019
dan/atau 2020;
8. Peserta berbentuk badan usaha harus memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan
sebagai penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi penyedia
yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
9. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar, tetap dan
jelas berupa milik sendiri atau sewa;
10. Surat Pernyataan Pakta Integritas meliputi:
✓ Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
✓ Akan melaporkan kepada PA/KPA jika mengetahui terjadinya praktik Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme dalam proses pengadaan ini;
✓ Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan; dan
✓ Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam angka 1), 2) dan 3) maka bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
11. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan;

12. PERSYARATAN TEKNIS


Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan kegiatan ini wajib memenuhi persyaratan teknis,
yakni sebagai berikut :
1) Menyampaikan jadwal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan (PHO) dalam bentuk bar chart, kurva S dan network planning (tidak melampaui
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan);
2) Menyampaikan daftar rincian barang / pekerjaan yang ditawarkan lengkap dengan
spesifikasi teknis, volume dan merk (bila ada).
3) Menyampaikan jadwal pengiriman material, alat, dan tenaga kerja;
13. PERALATAN MINIMAL
Jumlah
No Item Perlengkapan/Peralatan Kepemilikan/Status
Minimal
1 Mobil Pick Up Roda 4 1 Unit
2 Concrete Mixer 1 Unit
3 Scafolding 6 Set Milik sendiri/sewa
4 Meteran dan Waterpass 1 Unit beli/sewa dengan
5 Peralatan K3 10 Set perjanjian bersyarat
Mesin potong kayu, keramik dan
6 2 Set
besi

✓ Menyampaikan daftar peralatan yang dipersyaratkan lengkap dengan bukti kepemilikan


(faktur / invoice) / sewa beli / sewa / dukungan dan menyebutkan spesifikasi atas barang
yang dimaksud;
✓ Khusus untuk kendaraan (pick up) disampaikan lengkap dengan bukti kepemilikan sewa
beli / sewa / dukungan dan menyebutkan spesifikasi atas barang yang dimaksud serta
STNK dan KIR yang masih berlaku;
✓ Evaluasi kepemilikan alat mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Standar Dokumen
Pemilihan Pekerjaan Konstruksi berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2020.

14. KUALIFIKASI MINIMAL PERSONIL


Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia harus menyediakan personil yang dibutuhkan
dengan jumlah, klasifikasi dan kualitas sesuai kebutuhan, adalah sebagai berikut :

Pengalaman
Kualifikasi Kebutuhan
No Posisi Personil Sertifikat Kompetensi Kerja Kerja
Pendidikan (Org)
Minimal
S1 Teknik
Pelaksana Gedung/Penanggung
1. Sipil / SKT Pelaksana Bangunan Gedung 3 Tahun 1
Jawab Teknis
Arsitek
Ahli K3 Konstruksi/Petugas
2. S1 Teknik SKA/SKT K3 Konstruksi 3 Tahun 1
Keselamatan Konstruksi

1) Untuk SKA/SKT diterbitkan oleh instansi/Lembaga yang berwenang dan masih berlaku
pada saat pelaksanaan pekerjaan.
2) Semua pelaksana harus melampirkan Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae), Ijazah,
KTP, NPWP, dan Sertifikat (SKA/SKT);
3) Melampirkan Surat Pernyataan diatas materai sebagai berikut :
✓ Bersedia untuk ditugaskan secara penuh
✓ Tidak boleh meninggalkan tempat dan tugas pekerjaan selama masa penugasan
sesuai yang tercantum dalam kontrak, kecuali atas persetujuan Pembuat
Komitmen.
✓ Tidak boleh melaksanakan Pekerjaan lain pada waktu yang bersamaan yang
mengakibatkan berkurangnya waktu keterlibatan dalam tugas yang disebutkan
dalam kontrak.
✓ Kebenaran dokumen yang disampaikan.
4) Evaluasi persyaratan personil mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Standar
Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2020.

15. PELAPORAN DAN KOORDINASI


Seluruh pelaporan disertai dengan dokumentasi per-item pekerjaan, dan melampirkan bobot
item pekerjaan secara progresif.
❖ Laporan Harian (Bobot Progres berdasarkan Curva S)
❖ Laporan Mingguan (Bobot Progres berdasarkan Curva S)
❖ Laporan Bulanan (Bobot Progres berdasarkan Curva S)
16. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) adalah dokumen lengkap rencana penerapan
SIstem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dalam rangka menjamin terwujudnya
Keselamatan Konstruksi. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) terdiri atas :
✓ Elemen SMKK, meliputi :
a. Kepemimpinan dan Partisipasi dalam Keselamatan Konstruksi
b. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
- Uraian pekerjaan
- Manajemen risiko dan rencana Tindakan yang meliputi :
i. Penjelasan menajemen resiko meliputi mengidentifikasi bahaya, menilai
tingkat resiko dan mengendalikan resiko

ii. Penjelasan rencana Tindakan meliputi sasaran khusus dan program khusus

c. Dukungan Keselamatan Konstruksi


d. Operasi Keselamatan Konstruksi

✓ Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi


Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi oleh pimpinan tertinggi perusahaan
penyedia jasa. Penyedia jasa wajib menyampaikan Rencana Keselamatan Konstruksi
sesuai tabel jenis dan identifikasi bahaya.

17. PENUTUP
Paket Kegiatan Pekerjaan Konstruksi Renovasi Sarana Prasarana Ruang Pelayanan Publik
Balai Konservasi Air Tanah, Badan Geologi - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
akan dilaksanakan secara kontraktual dengan anggaran Sesuai dengan DIPA Balai
Konservasi Air Tanah Tahun Anggaran 2021. Hal-hal lain yang erat kaitannya dengan
pekerjaan ini dan belum disebut/tercantum dalam Spesifikasi Teknis Konstruksi ini dapat
dinegosiasi kemudian oleh Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa.

Jakarta, Maret 2021

a.n. Kuasa Pengguna Angaran


Pejabat Pembuat Komitmen
Balai Konservasi Air Tanah

Anda mungkin juga menyukai