Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN JASA

KONSULTANSI UNTUK PEKERJAAN PENGAWASAN


PEMBANGUNAN ESCALATOR GEDUNG UTAMA
KEJAKSAAN TINGGI ACEH
URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pesatnya pembangunan infrastruktur di berbagai bidang di indonesia khususnya
pemerintah aceh, maka sangat dibutuhkan pembangunan dalam bidang sarana dan prasarana
bangunan gedung/tempat peribadatan serta sarana pendukungnya, sehingga terwujudnya
penataan bangunan yang baik dan rapi sehingga terwujudnya suatu lingkungan permukiman yang
sehat, nyaman dan serasi.

Oleh sebab itu pembangunan insfrastruktur fisik yang dibangun dalam bentuk bangunan
gedung/tempat peribadatan serta sarana pendukungnya dapat dibangun dan diwujudkan dengan
sebaik–baiknya sehingga dapat berfungsi secara optimal bagi masyarakat pengguna bangunan
gedung/tempat peribadatan tersebut.

Guna terwujudnya tujuan diatas sangat diperlukan pengawasan yang baik dalam proses
pelaksanaan pekerjaan sarana dan prasarana bangunan gedung/tempat peribadatan tersebut,
sehingga pekerjaan dapat terkontrol dengan baik sesuai dengan volume, mutu pekerjaan dan spek
teknis yang telah direncanakan dengan demikian diharapkan penyelesaian pekerjaan yang
diawasi tersebut dapat selesai tepat waktu sesuai jadwal pekerjaan yang telah disepakati.

Kegiatan ini di harapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat aceh guna tersedianya
bangunan gedung/tempat peribadatan serta sarana pendukungnya yang kokoh dan aman serta
andal yang memenuhi syarat–syarat keandalan bangunan gedung sesuai dengan standar mutu
yang direncanakan, maka diperlukan pengawasan yang profesional terhadap penanganan
pekerjaan tersebut yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan dapat membantu percapaian dan tahapan-tahapan
pekerjaan konsultan pengawas dalam melaksanakan kegiatan tersebut seperti yang diuraikan
pada bagian–bagian dibawah ini.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Pengawasan Konstruksi (Supervisi) ini dimaksudkan untuk mengawasi secara terstruktur
dan terkoordinir pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana bangunan
gedung/tempat peribadatan pada lokasi kegiatan Kabupaten/Kota di Aceh. Pengawasan
dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksanaan pembanguan fisik di lapangan yang
dilaksanakan oleh rekanan (kontraktor pelaksana) atau Panitia Pembangunan Tempat Ibadah.

Maksud dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini sebagai salah satu ketentuan dalam
pengadaan jasa konsultansi untuk membantu Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Aceh dalam hal pekerjaan pengawasan teknik pelaksanaan pembangunan
bangunan gedung/tempat peribadatan serta sarana pendukungnya yang dibiayai oleh dana
OTSUS ACEH Tahun Anggaran 2022.

b. Tujuan
Tujuan dari pengadaan jasa konsultansi ini adalah melakukan pengawasan, evaluasi dan
kontrol serta memberikan laporan detail tentang pelaksanaan pembangunan bangunan
gedung/tempat peribadatan dan sarana pendukungnya. Dengan dilaksanakan kegiatan
Pengawasan Pembangunan Escalator Gedung Utama Kejaksaan Tinggi Aceh diharapkan
akan dapat diperoleh data/output berupa :
1. Identifikasi permasalahan yang timbul di lapangan, selama masa pelaksananaan pekerjaan
konstruksi fisik, serta memberikan alternatif dari pemecahan masalah (problem solving).
2. Laporan kemajuan pekerjaaan pelaksanaan konstruksi fisik secara periodik.
3. Pelaksanaan konstruksi fisik yang sesuai dengan jadwal pelaksanaan, serta penggunaan
bahan dan material yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan.
4. Menjamin bahwa pekerjaan pengawasan teknik pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sesuai
rencana dengan menggunakan standar dan persyaratan yang berlaku guna tercapainya mutu
pekerjaan fisik.

3. SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan jasa konsultansi :
a. Terlaksananya pekerjaan pembangunan bangunan gedung/tempat peribadatan serta sarana
pendukungnya bagi masyarakat setempat, yang tepat waktu serta memenuhi persyaratan
kualitas dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan serta tepat waktu penyelesaiannya.
b. Tersedianya fasilitas bangunan gedung/tempat peribadatan bagi masyarakat yang dapat
berfungsi dengan baik, sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
c. Didapatkan laporan hasil pengawasan pekerjaan konstruksi, serta pendampingan
penyelesaian laporan pertanggungjawaban swakelola oleh panitia pembangunan tempat
ibadah.

4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan ini adalah di Kabupaten Aceh Besar yaitu
pekerjaan Pengawasan Pembangunan Escalator Gedung Utama Kejaksaan Tinggi Aceh,
dengan rincian pekerjaan :
'Pembangunan Pembangunan Escalator Gedung Utama Kejaksaan Tinggi Aceh

5. SUMBER PENDANAAN
1. Pengawasan Konstruksi (Supervisi) ini dilaksanakan secara kontraktual Jasa Konsultansi
dengan Owner Estimate (OE) sebesar Rp. 99.999.039,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta
Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Tiga Puluh Sembilan Rupiah,-). Termasuk
PPN yang dibiayai dari dana APBA DPA SKPA Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Aceh Tahun Anggaran 2022.
2. Apabila saat proses seleksi dan setelah ditetapkan sebagai pemenang pengadaan barang dan
jasa di Lingkungan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh terjadi
Pembatalan, Perubahan dan Pengurangan Anggaran di dalam DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran) Tahun 2022 dan terjadi gangguan Peretasan pada Aplikasi SPSE, maka pekerjaan
tersebut dinyatakan tidak dapat dilaksanakan dan peserta lelang tidak dapat menuntut Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh.

6. NAMA ORGANISASI PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK


Nama KPA : Syarial Faujar, ST. MT

Satuan Kerja : Pejabat Penandatangan Kontrak adalah KPA Program Kuasa Pengguna
Anggaran Penataan Bangunan Gedung.
DATA PENUNJANG

7. DATA DASAR
1. DED atau hasil perencanaan terkait.
2. Asbuilt Drawings, Data Backup, MC Final, Kontrak beserta Addendum pekerjaan konstruksi
.
3. Data pendukung lainnya

8. STANDAR TEKNIS
Proses pekerjaan pengawasan harus mengacu pada kriteria dan standar perencanaan yang
berlaku dIndonesia, di samping harus memenuhi ketentuan-ketentuan di bawah ini:
1) Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 29/PRT/M/2006 tanggal
1 Desember 2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 14/PRT/M/2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.
4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
5) Normalisasi Teknis yang Berlaku (SNI, SKSNI, SKBI, dll),

9. STUDI-STUDI TERDAHULU
Berupa studi-studi ataupun perencanaan terdahulu yang dapat menunjang pelaksanaan
pekerjaan Pengawasan Lanjutan Pembangunan Gudang Arsip Uptd Banda Aceh.

10. REFERENSI HUKUM


Proses pekerjaan perencanaan harus memenuhi ketentuan-ketentuan di bawah ini:
1) Undang-Undang nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2) Undang-Undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
3) Peraturan Presiden No. 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
4) Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 yang diubah terakhir menjadi Peraturan Presiden No.
12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
5) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaaan Barang /Jasa Pemerintah
melalui Penyedia.

RUANG LINGKUP

11. LINGKUP PEKERJAAN


a. Kegiatan Persiapan
1. Menyusun program kerja dan rencana penugasan personil konsultan pengawas
(supervisi).
2. Memeriksa Time Schedule yang diajukan rekanan (kontraktor) dan/atau rencana
pelaksanaan swakelola yang diajukan Panitia Pembangunan Tempat Ibadah dan
selanjutnya dilaporkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bidang Tata
Bangunan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh.

b. Kegiatan Pengawas Lapangan


1. Mengetahui rincian pekerjaan yang dilaksanakan di tiap-tiap lokasi, baik biaya
maupun detail kegiatan.
2. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pekerjaan dan menyesuaikan dengan kontrak yang
ada untuk masing-masing pekerjaan.
3. Melakukan pengecekan untuk pekerjaan yang akan sedang dan selesai dikerjakan,
sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
4. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, Pengawasan Lapangan,
Koordinasi dan Inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis
maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai pada
serah terima pekerjaan.
5. Mengontrol dan pengendalian waktu pelaksanaan agar pelaksanaan konstruksi dapat
diselesaikan sesuai jadwal waktu yang disepakati.
6. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau komponen bangunan,
peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan lapangan.
7. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar
batas waktu pelaksanaan minimal sesuai jadwal yang ditetapkan.
8. Memeriksa justifikasi teknis sehubungan pengurangan/ptujuhbahan volume/biaya
(Addendum), sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat
secara optimum dengan mempertimbangkan aspek dana yang tersedia dan faktor-
faktor dilapangan.
9. Memeriksa laporan pertanggungjawaban swakelola yang diajukan Panita
Pembangunan Tempat Ibadah.
9. Memberikan perintah atau petunjuk kepada rekanan (kontraktor) dan/atau penitia
pembangunan tempat ibadah sejauh tidak mengenai pengurangan atau perubahan
biaya, batas waktu pelaksanaan pekerjaan yang tidak menyimpang dari kontrak
pelaksanaan kontruksi.
10. Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran perhitungan volume
pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran
perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum
dalam dokumen kontrak/Addendum Kontrak.
11. Mempersiapkan kemajuan progres fisik dilapangan tiap bulan terhadap kendala-
kendala yang dihadapi dan mencari solusi atas permasalahan tersebut bersama-sama
dengan tim teknis dari Pejabat Penandatangan Kontrak dan penyedia jasa.
12. Mendampingi PPTK dan Tim Pemantau Kegiatan lainnya pada setiap adanya
kunjungan ke lapangan baik kunjungan internal maupun eksternal (Tim P2K Prov.
Aceh).

c. Kegiatan Pelaporan Meliputi :


1. Mempersiapkan laporan kemajuan pekerjaan fisik serta tahap pencapaian kemajuan
pekerjaan dibandingkan dengan jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dan laporan disampaikan setiap bulannya kepada PPTK Pengawasan Bidang
Tata Bangunan.
2. Memeriksa gambar-gambar kerja yang dibuat oleh rekanan (kontraktor) terutama yang
mengakibatkan pekerjaan tambahan atau berkurangnya pekerjaan.
3. Memeriksa pekerjaan lapangan dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan bila
terjadi penambahan atau pengurangan pekerjaan.
4. Melakukan pendampingan kepada Panita Pembangunan Tempat Ibadah dalam
menyelesaikan laporan pertanggungjawaban swakelola yang diajukan Panita
Pembangunan Tempat Ibadah.

12. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini adalah pembangunan
konstruksi bangunan gedung/tempat peribadatan serta sarana pendukungnya yang dikerjakan
rekanan (kontraktor) atau panitia pembangunan tempat ibadah sesuai dengan spesifikasi dokumen
kontrak dan berbagai masalah dari penyelesaian yang di nyatakan dalam bentuk laporan dan
menyelesaikan segala tugas yang dibebankan oleh PPTK Fisik/Pengawasan Bidang Tata
Bangunan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh, yang terdiri dari laporan
kemajuan kegiatan (bulanan), laporan akhir dan laporan invoice.

13. PERALATAN, MATERIAL, PERSONEL DAN FASILITAS DARI PEJABAT


PENANDATANGAN KONTRAK
Pejabat Penandatangan Kontrak (KPA) tidak menyediakan Peralatan, material, personel
dan fasilitas. Pejabat Penandatangan Kontrak (KPA) akan membentuk Pengelola Teknis untuk
memeriksa hasil keluaran dari penyedia jasa.

14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTASI


Peralatan dan material yang disediakan oleh penyedia jasa terdiri peralatan dan material
yang tercantum dalam kontrak. Peralatan dan material terebut berupa akomodasi dan
perlengkapannya, sewa alat-alat survey, sewa kendaraan, biaya-biaya survey dan operasional
kantor serta biaya-biaya penggandaan laporan dan gambar.

15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


Penyedia jasa berwenang melakukan kegiatan dalam ruang lingkup yang telah ditentukan
pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) paket pekerjaan ini. Hal-hal yang di luar dari yang telah
ditentukan pada KAK harus dengan persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak ( KPA).

16. JANGKA WAKTU PENYELESIAN


Pengawasan Konstruksi (Supervisi) akan dilaksanakan dalam jangka waktu selama 1,0
(Satu koma Nol) Bulan terhitung setelah dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan
atau sampai masa pekerjaan konstruksi selesai 100%.

17. PERSONIL
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan Pengawasan Konstruksi (Supervisi)
ini adalah tenaga ahli yang menguasai/memahami serta sudah berpengalaman dalam menangani
kegiatan-kegiatan sejenis, yaitu :

Jumlah
Kualifikasi Orang
Bulan
Posisi
Tingkat Jurusan Keahlian Pengalaman Status
Pendidikan Tenaga
Ahli
Tenaga Ahli:
Ahli
Muda
Teknik Tetap/
Teknik
Site Engineer S1 Sipil/Teknik
Bangunan S1 ≥ 2 Tahun Tidak 1,0 OB
Arsitektur Tetap
Gedung
(201)
Ahli K3 Ahli K3
Teknik Tetap/
Muda Muda
Ahli K3 Sipil/Teknik Konstruks S1 ≥ 1 Tahun Tidak 0,55 OB
Konstruksi
(603) Arsitektur i (603) Tetap

Ahli K3 Ahli K3 Teknik Ahli Konstruk T


Arsitektur S1 ≥ 1 Tahun
Ahli Arsitektur
Muda S1 Tetap/ 0,7 OB si S
Arsitektur
Konstruksi Tidak (603) A
(603) Muda
Teknik Sipil/Teknik Arsitektur Ahli K3 (101) Tetap
Muda
Konstruks i (603)
S1 ≥ 1 Tahun
Ahli Tetap/
Teknik Elektrikal Tidak
Ahli Elektrikal S1 Elektro S1 ≥ 1 Tahun Tetap 0,7 OB
/
Mekanika
l Muda
Tenaga Sub professional:
Pengawas
Teknik
Bangunan D3 ≥ 1 Tetap/
S1/D3 Sipil/Teknik Tahun / Tidak
Inspector Gedung 1 OB
Arsitektur
(TA S1 ≥ 0 Tahun Tetap
024)
Tetap/
Operator SMA/Seder Tidak
- - - 1,0 OB
Komputer ajat Tetap

18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Tahapan pelaksanaan pekerjaan mengikuti jadwal pelaksanaan pekerjaan fisik.

LAPORAN

19. LAPORAN BULANAN


Laporan ini berisi tentang data-data kualitas dan kuantitas bahan material dan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik selama periode 1 (satu) bulan, gambar-gambar
pelaksanaan, perubahan gambar dan pembiayaan (tambah-kurang) bila ada, foto-foto
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, tahap pencapaian kemajuan pekerjaan dibandingkan dengan
jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan, catatan tentang permasalahan yang
timbul di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan beserta alternatif pemecahan permasalahan.
Laporan ini harus dibahas kepada pihak pemberi tugas sebelum difinalkan, selain itu terdapat
juga pelaporan penunjang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam pelaksanaan kontruksi
yang dilaporkan setiap harinya dalam laporan bulanan yang mencakup aspek perlindungan
pekerja, lingkungan kerja, dan bahan serta alat kerja . Laporan ini disampaikan 1 (satu) bulan
setelah kontrak ditandatangani/terbitnya surat perintah kerja dan selalu dilaksanakan tiap bulan
dari jangka waktu pekerjaan pengawasan selama selama 1,0 (Satu koma Nol) Bulan. Jumlah
laporan yang diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 5 (lima) eks tiap bulannya dengan
menyertakan soft copy.

20. LAPORAN AKHIR


Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi harus membuat dan menyerahkan
Laporan Akhir yang berisi laporan bulanan, foto pelaksanaan kegiatan dari tahap awal
pelaksanaan sampai dengan tahap penyelesaian pekerjaan 0-100%, gambar-gambar sesuai
dengan pelaksanaan pekerjaan (as built drawing) yang dibuat oleh kontraktor. Laporan ini harus
dibahas kepada pihak pemberi tugas sebelum difinalkan. Laporan ini disampaikan pada akhir
pekerjaan atau bulan ke-1,0 (Satu koma Nol)setelah kontrak ditandatangani/terbitnya surat
perintah kerja. Jumlah laporan yang diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 5 (lima) eks
dengan menyertakan soft copy dan media penyimpan data (compact disc/flashdisk/dll) (jika
diperlukan).

21. LAPORAN INVOICE


Laporan invoice memuat rincian pengeluaran biaya langsung personil dan biaya tidak
langsung.
Laporan invoice harus diserahkan pada akhir pekerjaan atau selambat-lambat 15 (lima
belas) hari kerjas sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (Lima) eks buku laporan.

22. LAPORAN RKK


Laporan RMK memuat :
a. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
b. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
c. Dukungan Keselamatan Konsturksi
Laporan ini disampaikan pada akhir pekerjaan atau bulan ke-1,0 (Satu koma Nol)setelah
kontrak ditandatangani/terbitnya surat perintah kerja. Jumlah laporan yang diserahkan kepada
pemberi tugas sebanyak 5 (Lima) eks Laporan dengan menyertakan soft copy dan media
penyimpan data (compact disc/flashdisk/dll) (jika diperlukan).
HAL-HAL LAIN
23. PRODUKSI DALAM NEGERI

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. PERSYARATAN KERJA SAMA


Tidak diperkenankan melakukan kerja sama dengan jasa konsultasi lain.

25. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi syarat teknis sesuai dengan spesifikasi
teknis pekerjaan fisik di lapangan.

26. AHLI PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel Pejabat
Penandatangan Kontrak.

Setelah KAK ini diterima, konsultan hendaknya memerika semua bahan masukan yang
diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.

Banda Aceh, 24 November 2022


Kuasa Pengguna Anggaran Peningkatan Prasarana,
Sarana dan Utilitas Umum Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh

Syarial Faujar, ST. MT


Penata Tingkat I (III/d) NIP.
19740715 200904 1 001

Anda mungkin juga menyukai