Pekerjaan :
Jasa Konsultan Pengawas
Uraian Pendahuluan
2. Maksud dan Kerangka Acuan kerja ini dimaksud sebagai petunjuk bagi Konsultan
Tujuan Pengawas yang membuat masukan, asas, kriteria dan proses yang
harus dipenuhi atau diperhatikan yang selanjutnya akan
diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas Pengawasan. Dengan
penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang di maksud.
Maksud dan tujuan dari diselenggarakan kegiatan Pengawasan ini
bertujuan untuk dapat dilakukan Pengawasan secara langsung pada
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aula lanjutan, sehingga
Pengawasan terhadap mutu, waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan dan pekerjaan fisiknya dapat dipertanggungjawabkan.
5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA Tahun anggaran
Pendanaan 2021 nomor 026-13.2.050302/2021 tanggal 23 november 2020.
Data Penunjang
Ruang Lingkup
Tahapan Pekerjaan
Tahapan pekerjaan yang diawasi oleh Konsultan adalah:
1. Tahap Persiapan
Sebelum pelaksanaan pembangunan fisik dimulai, Konsultan
Pengawas harus lebih dahulu memiliki, memahmi dan
mempelajari Dokumen kontrak/Lelang pelaksanaan serta
dokumen-dokumen lain yang terkait, antara lain:
a. Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK) Pekerjaan Pengawasan.
b. Gambar kerja, Spesifikasi Teknik Pekerjaan Pengawasanan
Pembangunan.
c. Dokumen perjanjian pemborongan (kontrak) pekerjaan
fisik yang menjadi lingkup tugasnya.
1) Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada
seperti gambar kerja, Spesifikasi Teknis,
apabiladiperlukan dalam rangka sempurnanya hasil
pekerjaan, Konsultan dapat menyampaikan gambar-
gambar, detail-detail dan spesifikasi tambahan kepada
kontraktor setelah lebih dahulu didiskusikan dengan
pihak proyek.
2) Pelaksana fisik (kontraktor) membuat usulan rencana
kerja secara tertulis, yang harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan dimulai.
Usulan rencana kerja harus meliputi bentuk Network
Planning, Bar Chart Diagram dan rencana lokasi
kegiatan pekerjaan.
3) Konsultan Pengawas harus melakukan analisis terhadap
usulan rencana kerja sebelum memberikan persetujuan.
Analisis tersebut meliputi aspek tenaga kerja, material
atau bahan dan peralatan serta aspeknya yang dinilai
perlu.
4) Konsultan Pengawas memeriksa dan memberi pendapat
tentang rencana harian (Request) dan jadwal
pelaksanaan untuk mencapai cara kerja yang efektif dan
efisien.
5) Konsultan Pengawas dapat merevisi gambar desain
pelaksanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan
lapangan atas persetujuan bersama Direksi Pekerjaan.
2. Tahap Pelaksanaan
1) Selama pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Pengawas
harus mengadakan penilaian rencana kerja paket-paket
pekerjaan (work package) yang diusulkan oleh
kontraktor. Evaluasi dan penilaian meliputi urutan-urutan
kerja, metode kerja, rencana alokasi waktu,alokasi
bahan/material, alokasi tenaga kerja dan peralatan kerja.
Setelah diadakan koreksi dan masukan seperlunya oleh
Konsultan Pengawas, Konsultan Pengawas memberikan
persetujuan rencana kerja pada butir (1) di atas.
2) Selanjutnya Konsultan Pengawas melakukan Pengawasan
dan pengendalian agar paket yang sudah disetujui pada
butir (2) bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana, atas
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
3) Pengawasan dan pengendalian meliputi jumlah dan
kualitas material/bahan, peralatan, tenaga kerja dan
jadwal pelaksanaannya. Khusus untuk Pengawasan
bahan/material harus dipahami karakteristik dan metode
Pengawasan dan pengujiannya seperti tertuang di dalam
persyaratan bahan/material pada rencana kerja dan
syarat-syarat pekerjaan pembangunan.
4) Konsultan Pengawas dapat menolak bahan/material,
peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
ketentuan.
5) Bersama-sama pelaksana fisik (kontraktor) dan PPK
melakukan pengukuran dan menyepakati hasil pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak pelaksanaan
fisik.
6) Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume
pekerjaan yang diperlukan untuk pembayaran dengan
menggunakan formulir yang lazim dan disetujui oleh
PPTK dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
7) Melaporkan kepada PPTK atas setiap persoalan yang
timbul dan potensial sehubungan dengan kontrak dan
memberikan pilihan/alternatif cara penyelesaiannya.
Persoalan tersebut dapat berupa kemungkinan anggaran
yang tidak mencukupi, kemungkinan terlambat, kualitas
yang tidak dipenuhi dan lain-lain.
8) Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau
perpanjangan waktu yang diajukan oleh pelaksana fisik
dan memberikan saran/pendapat kepada PPTK dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
9) Melaksanakan pemeriksaan secar periodik terhadap
bahan-bahan bangunan yang digunakan oleh pelaksana
fisik, dan memberikan rekomendasi persetujuan bahan
bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan
teknis yang telah ditentukan dalam kontrak.
10) Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/pendapat
atas pekerjaan pelaksanaan fisik yang telah selesai secara
lengkap untuk dapat dinyatakan diterima oleh PPTK dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) guna menetapkan
dimulainya masa pemeliharaan.
11) Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas
kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama masa
pemeliharaan.
12) Mengadakan Pengawasan atas ketepatan waktu
pelasanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
13) Membuat laporan-laporan:
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan, termasuk peta/gambar
d. Laporan Dokumentasi
e. Laporan Akhir beserta gambar hasil pelaksanaan
14) Konsultan Pengawas menyiapkan sertifikat prestasi
pekerjaan yang diperlukan pemborong untuk mengajukan
permintaan angsuran pembayaran hasil kerja termasuk
penyediaan material. Angsuran pembayaran ini harus
didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam rapat yang
diselenggarakan setiap akhir bulan antara Konsultan
Pengawas, Pelaksana Fisik dan Direksi Lapangan.
Sertifikat prestasi pekerjaan ini harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk pelaksanaan
pemeriksaan terakhir.
15) Menyediakan formulir (Request) untuk pengajuan atas
pelaksanaan setiap item pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengawasan dilapangan, absensi
personil konsultan (time sheet) diketahui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan disetujui oleh PPTK.
c. Pengujian, Kepanitiaan dan Berita Acara Pekerjaan selesai
Pada bagian penyelesaian pekerjaan dan penyelesaian jadwal
kontrak, operasi seluruh peralatan akan diuji sesuai dengan
spesifikasi dalam kontrak. Setelah mendapat persetujuan
PPTK,Konsultan akan menyiapkan berita acara pekerjaan selesai.
Konsultan akan menyiapkan laporan pekerjaan selesai yang
meliputi, as built drawing, spesifikasi, kuantitas material,
peralatan yang digunakan pada proyek, biaya masing - masing
komponen pekerjaan dan biaya penyelesaian aktual dan termasuk
juga berita acara pengujian pada berbagai tahapan pekerjaan.
d. Pertemuan (Rapat)
1. Rapat Koordinasi
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah – masalah
yang timbul berkaitan dengan rencana kerja pelaksanaan,
sasaran proyek dan program kerja. Rapat koordinasi ini
dilaksanakan pada awal pekerjaan, pada saat pekerjaan
berlangsung dan jika diperlukan akan dilakukan rapat dan
khusus terkait keterlambatan pelaksanaan pekerjaan (SCM).
Rapat ini dihadiri oleh pihak pemberi Tugas, Konsultan
Supervisi, Pejabat Pembuat Komitmen/ Kuasa pengguna
anggaran, Kontraktor, Supplier dan pihak – pihak lain yang
terkait dengan pekerjaan, yang dilakukan minimal 1 bulan
satu kali.
2. Rapat Lapangan
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua masalah
teknis yang timbul dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan.
Rapat ini dihadirioleh staf/wakil dari pemberi tugas
Konsultan Supervisi yang bertugas di lapngan,PPK,
Kontraktor, Supplier dan pihak – pihak lain yang terkait
dengan pekerjaan.
3. Rapat Intern Konsultan
Rapat ini akan dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan
personil yang terkait baik yang ada di kantor maupun
lapangan. Tujuan rapat ini adalah untuk mengevaluasi dan
mencari pemecahan atas penyimpangan/ perubahan dari
perencanaan semula yang mungkin terjadi dilapangan
menyangkut substansi bahan, metode pelaksanaan, serta
untuk melengkapi kekurangan detail perencanaan.
12. Peralatan Peralatan dan fasilitas yang digunakan dan disediakan oleh penyedia
dan Material jasa adalah sebagai berikut:
dari 1) Kendaraan roda empat sebanyak 1 (satu) unit
Penyedia
Jasa 2) Camera digital sebanyak 1 (satu) unit
Konsultansi
13. Lingkup Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa
Kewenangan pengawasan yang berlaku.
Penyedia
Jasa
14. Jangka Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan adalah selama 126 (Seratus dua
Waktu puluh enam) hari kelender terhitung sejak terbitnya Surat Perintah
Penyelesaian Mulai Kerja (SPMK).
Pekerjaan
Kualifikasi
15. Personel*) Tingkat Status
Posisi Pengalama
Pendidika Jurusan Keahlian Tenag
n
n a Ahli
Tenaga Ahli :
Ahli
Madya
Team Teknik Bangunan
S1 6 Tahun Tetap
Leader Arsitektur Gedung
(201)/Ahli
Arsitektur
Tenaga Pendukung
Inspector S1 Teknik Ahli Muda 2 Tahun Tetap
Sipil Bangunan
Gedung
(201)
Ahli Muda
Teknik
Inspector S1 Arsitektur 2 Tahun Tetap
Arsitektur
(101),
Ahli Muda
Teknik
Tenaga
Inspector S1 mekanikal/ 1 Tahun Tetap
Listrik
Elektrikal
(401)
Dapat
SMA/SM Meng-
Administrasi - - -
K operasikan
Komputer
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki
Sertifikat Tenaga Ahli SKA dari Asosiasi dan dilengkapi dengan
Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi / surat
keterangan) serta ijazah.
17. Laporan Pada setiap awal minggu berikutnya sesudah minggu berjalan,
Mingguan Konsultan Pengawas harus menyiapkan dan menyerahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen 5 (lima) rangkap laporan mingguan yang
membuat tentang kemajuan pelaksanaan fisik, rekapitulasi bahan,
rekapitulasi tenaga kerja, rekapitulasi peralatan, rekapitulasi
monitoring cuaca dan penyimpangan-penyimpangan ataupun
persoalan-persoalan yang terjadi. Bahan laporan mingguan diperoleh
dari laporan harian Kontraktor Pelaksana, Laporan diserahkan masing
– masing sebanyak 5 (Lima) eksemplar.
Hal-Hal Lain
20. Pemilihan Pemilihan penyedia jasa konsultan pengawas dengan metode seleksi
Penyedia sederhana dengan metode evaluasi kualitas dan harga dengan kode
Jasa sub bidang RE 201 (Jasa Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung)
21. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dalam Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
22. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerja sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi: -