Anda di halaman 1dari 16

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Pekerjaan :
Jasa Konsultan Pengawas

Pengawasan Pembangunan Gedung Aula Lanjutan


Sekertariat Balai Latihan Kerja Ketenagakerjaan R.I
Tahun Anggaran 2021
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan

1. Latar 1. Setiap pelaksana konstruksi fisik bangunan gedung negara yang


Belakang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan
Pengawasan secara teknis dilapangan, agar rencana teknis yang
telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan
konstruksi dapat berlangsung operasional efektif
2. Pelaksanaan Pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi
jasa Pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga – tenaga ahli Pengawasan di
lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan Pengawas bertujuan secara umum mengawasi
pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan
pelaksanaan.
4. Kinerja Pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas
dan intensitas Pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat
melakukan kegiatannya berdasarkan kerangka acuan kerja
(KAK) yang telah disepakati.
Agar Pekerjaan Konstruksi pembangunan Gedung aula lanjutan
tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan dapat berfungsi
dengan maksimal maka diperlukan Pengawasan yang berkompeten
serta dengan tim yang berkualitas melalui jasa Konsultansi Pengawas.
Pada prinsipnya setiap proses pelaksanaan pembangunan fisik akan
memerlukan tindakan Pengawasan sehingga proses pelaksanaannya
dapat berlangsung dengan spesifikasi teknis dan peraturan yang
berlaku dan mengurangi adanya deviasi akibat penyimpangan yang
mungkin terjadi.
Tahap pelaksanaan konstruksi, secara umum pekerjaan Pengawasan
dimana pada pelaksanaan fisiknya dilapangan akan ditugaskan pada
pihak ketiga, yaitu Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas akan
melakukan tahapan-tahapan Pengawasan terhadap pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia jasa pemborongan yang menyangkut aspek,
mutu, waktu dan biaya. Disamping itu juga bertanggung jawab atas
semua kegiatan teknik yang dikerjakan oleh kontraktor selama
pelaksanaan berlangsung.

2. Maksud dan Kerangka Acuan kerja ini dimaksud sebagai petunjuk bagi Konsultan
Tujuan Pengawas yang membuat masukan, asas, kriteria dan proses yang
harus dipenuhi atau diperhatikan yang selanjutnya akan
diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas Pengawasan. Dengan
penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang di maksud.
Maksud dan tujuan dari diselenggarakan kegiatan Pengawasan ini
bertujuan untuk dapat dilakukan Pengawasan secara langsung pada
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aula lanjutan, sehingga
Pengawasan terhadap mutu, waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan dan pekerjaan fisiknya dapat dipertanggungjawabkan.

3. Sasaran Adanya Pengawasan yang cermat dalam Pekerjaan Konstruksi Fisik


Pembangunan Gedung Aula lanjutan sehingga Pengawasan terhadap
mutu, waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan Pengawasan dan
pekerjaan fisiknya dapat dipertanggung jawabkan.

4. Lokasi Lokasi Pekerjaan Pembangunan Gedung Aula lanjutan Jl. Raya


Pekerjaan Kebaron No.1, Kebaron Dua, Kebaron, Kec. Tulangan, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur 6127

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: DIPA Tahun anggaran
Pendanaan 2021 nomor 026-13.2.050302/2021 tanggal 23 november 2020.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Wahyu Winarno, ST


Organisasi Satuan Kerja: Balai Latihan Kerja Sidoarjo Kementerian
Pejabat Ketenagakerjaan.
Pembuat
Komitmen

Data Penunjang

7. Standar Dalam melaksanakan tugasnya konsultan pengawas berpedoman


Teknis pada ketentuan yang berlaku, khususnya pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara vide Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No : PRT/45/M/ 2007 tanggal 27 desember 2007

8. Referensi a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017


Hukum Tentang Jasa Konstruksi
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000
Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintahan Nomor 28
Tahun 2000 Tentang Usaha Dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2010
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintahan Nomor 29
Tahun 2000 Tentang Penyelenggara Jasa Konstruksi
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
f. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Pedoman
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
g. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 4 Tahun 2017
TentangPedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui
Penyedia
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia

Ruang Lingkup

9. Lingkup Ruang lingkup pekerjaan Pengawasan adalah pelaksanaan yang


Pekerjaan meliputi pengendalian waktu, prosedur/metode pelaksanaan, volume
dan kualitas (bahan, tenaga kerja dan peralatan) sehingga pelaksanaan
dan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana dan
spesifikasi yang telah ditentukan dalam Kontrak Pelaksanaan
Pekerjaan (Pemborongan)
Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan:
1) Membantu tugas Pejabat Pembuat Komitmen dalam
mengendalikan kegiatan lapangan dan Pengawasan pelaksanaan
untuk kelancaran dan terpenuhinya syarat-syarat pelaksanaan
Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Renovasi Gedung Pusat
Layanan Informasi Pasar Kerja
2) Menyiapkan organisasi dan pengisian personil lapangan (tenaga
ahli dan tenaga pendukung) sesuai dengan kriteria (KAK) untuk
bisa melaksanakan fungsi manajemen proyek secar efektif.
Melakukaan pengendalian dan Pengawasanan pekerjaan secara
terus-menerus melalui koordinasi yang meliputi approval,
disapproval dan koreksi terhadap pelaksanaan pekerjaan
kontraktor serta melalui mekanisme pelaporan progres pekerjaan.

a. Tugas Konsultan Pengawas


1. Menyiapkan format monitoring “jadwal dan waktu
pelaksanaan dan memberikan masukan terhadap jadwal
pelaksanaan yang diajukan kontraktor.
2. Melakukan Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
pekerjaan tertentu terhadap aspek waktu, mutu dan biaya agar
sesuai dengan kontrak.
3. Melakukan pengecekan dan inspeksi kualitas dan kuantitas
pekerjaan.
4. Melakukan Pengawasan tambahan penyelidikan/penelitian
lapangan (sesuai dengan keperluan).
5. Memberikan saran dan persetujuan terhadap jadwal
pengadaan, shop drawing, jumlah bahan konstruksi dan lain-
lain yang diusulkan oleh kontraktor.
6. Memberikan saran dan petunjuk terhadap metode pengukuran
dan perhitungan volume pekerjaan dan membantu melakukan
verifikasi kemajuan kontrak dan pembayaran.
7. Melakukan inspeksi ke pabrik pembuat peralatan dan bahan-
bahan konstruksi (sesuai dengan keperluan bila diperlukan).
8. Menyiapkan laporan-laporan inspeksi dan kegiatan
Pengawasan.
9. Melakukan Pengawasan dan persetujuan gambar pelaksana
(as built drawings) yang telah dibuat dan diserahkan oleh
kontraktor.

b. Aspek Khusus Pengawasan


Konsultan harus membuat revisi dan penyesuaian desain dari
waktu ke waktu pada saat diperlukan akibat dan adanya perubahan
lapangan karena dianggap desain yang ada over construction
sehingga mengakibatkan biaya terlalu tinggi.

Tahapan Pekerjaan
Tahapan pekerjaan yang diawasi oleh Konsultan adalah:
1. Tahap Persiapan
Sebelum pelaksanaan pembangunan fisik dimulai, Konsultan
Pengawas harus lebih dahulu memiliki, memahmi dan
mempelajari Dokumen kontrak/Lelang pelaksanaan serta
dokumen-dokumen lain yang terkait, antara lain:
a. Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK) Pekerjaan Pengawasan.
b. Gambar kerja, Spesifikasi Teknik Pekerjaan Pengawasanan
Pembangunan.
c. Dokumen perjanjian pemborongan (kontrak) pekerjaan
fisik yang menjadi lingkup tugasnya.
1) Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada
seperti gambar kerja, Spesifikasi Teknis,
apabiladiperlukan dalam rangka sempurnanya hasil
pekerjaan, Konsultan dapat menyampaikan gambar-
gambar, detail-detail dan spesifikasi tambahan kepada
kontraktor setelah lebih dahulu didiskusikan dengan
pihak proyek.
2) Pelaksana fisik (kontraktor) membuat usulan rencana
kerja secara tertulis, yang harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan dimulai.
Usulan rencana kerja harus meliputi bentuk Network
Planning, Bar Chart Diagram dan rencana lokasi
kegiatan pekerjaan.
3) Konsultan Pengawas harus melakukan analisis terhadap
usulan rencana kerja sebelum memberikan persetujuan.
Analisis tersebut meliputi aspek tenaga kerja, material
atau bahan dan peralatan serta aspeknya yang dinilai
perlu.
4) Konsultan Pengawas memeriksa dan memberi pendapat
tentang rencana harian (Request) dan jadwal
pelaksanaan untuk mencapai cara kerja yang efektif dan
efisien.
5) Konsultan Pengawas dapat merevisi gambar desain
pelaksanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan
lapangan atas persetujuan bersama Direksi Pekerjaan.

2. Tahap Pelaksanaan
1) Selama pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Pengawas
harus mengadakan penilaian rencana kerja paket-paket
pekerjaan (work package) yang diusulkan oleh
kontraktor. Evaluasi dan penilaian meliputi urutan-urutan
kerja, metode kerja, rencana alokasi waktu,alokasi
bahan/material, alokasi tenaga kerja dan peralatan kerja.
Setelah diadakan koreksi dan masukan seperlunya oleh
Konsultan Pengawas, Konsultan Pengawas memberikan
persetujuan rencana kerja pada butir (1) di atas.
2) Selanjutnya Konsultan Pengawas melakukan Pengawasan
dan pengendalian agar paket yang sudah disetujui pada
butir (2) bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana, atas
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
3) Pengawasan dan pengendalian meliputi jumlah dan
kualitas material/bahan, peralatan, tenaga kerja dan
jadwal pelaksanaannya. Khusus untuk Pengawasan
bahan/material harus dipahami karakteristik dan metode
Pengawasan dan pengujiannya seperti tertuang di dalam
persyaratan bahan/material pada rencana kerja dan
syarat-syarat pekerjaan pembangunan.
4) Konsultan Pengawas dapat menolak bahan/material,
peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
ketentuan.
5) Bersama-sama pelaksana fisik (kontraktor) dan PPK
melakukan pengukuran dan menyepakati hasil pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak pelaksanaan
fisik.
6) Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume
pekerjaan yang diperlukan untuk pembayaran dengan
menggunakan formulir yang lazim dan disetujui oleh
PPTK dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
7) Melaporkan kepada PPTK atas setiap persoalan yang
timbul dan potensial sehubungan dengan kontrak dan
memberikan pilihan/alternatif cara penyelesaiannya.
Persoalan tersebut dapat berupa kemungkinan anggaran
yang tidak mencukupi, kemungkinan terlambat, kualitas
yang tidak dipenuhi dan lain-lain.
8) Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau
perpanjangan waktu yang diajukan oleh pelaksana fisik
dan memberikan saran/pendapat kepada PPTK dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
9) Melaksanakan pemeriksaan secar periodik terhadap
bahan-bahan bangunan yang digunakan oleh pelaksana
fisik, dan memberikan rekomendasi persetujuan bahan
bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan
teknis yang telah ditentukan dalam kontrak.
10) Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/pendapat
atas pekerjaan pelaksanaan fisik yang telah selesai secara
lengkap untuk dapat dinyatakan diterima oleh PPTK dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) guna menetapkan
dimulainya masa pemeliharaan.
11) Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas
kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama masa
pemeliharaan.
12) Mengadakan Pengawasan atas ketepatan waktu
pelasanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
13) Membuat laporan-laporan:
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan, termasuk peta/gambar
d. Laporan Dokumentasi
e. Laporan Akhir beserta gambar hasil pelaksanaan
14) Konsultan Pengawas menyiapkan sertifikat prestasi
pekerjaan yang diperlukan pemborong untuk mengajukan
permintaan angsuran pembayaran hasil kerja termasuk
penyediaan material. Angsuran pembayaran ini harus
didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam rapat yang
diselenggarakan setiap akhir bulan antara Konsultan
Pengawas, Pelaksana Fisik dan Direksi Lapangan.
Sertifikat prestasi pekerjaan ini harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk pelaksanaan
pemeriksaan terakhir.
15) Menyediakan formulir (Request) untuk pengajuan atas
pelaksanaan setiap item pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengawasan dilapangan, absensi
personil konsultan (time sheet) diketahui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan disetujui oleh PPTK.
c. Pengujian, Kepanitiaan dan Berita Acara Pekerjaan selesai
Pada bagian penyelesaian pekerjaan dan penyelesaian jadwal
kontrak, operasi seluruh peralatan akan diuji sesuai dengan
spesifikasi dalam kontrak. Setelah mendapat persetujuan
PPTK,Konsultan akan menyiapkan berita acara pekerjaan selesai.
Konsultan akan menyiapkan laporan pekerjaan selesai yang
meliputi, as built drawing, spesifikasi, kuantitas material,
peralatan yang digunakan pada proyek, biaya masing - masing
komponen pekerjaan dan biaya penyelesaian aktual dan termasuk
juga berita acara pengujian pada berbagai tahapan pekerjaan.
d. Pertemuan (Rapat)
1. Rapat Koordinasi
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah – masalah
yang timbul berkaitan dengan rencana kerja pelaksanaan,
sasaran proyek dan program kerja. Rapat koordinasi ini
dilaksanakan pada awal pekerjaan, pada saat pekerjaan
berlangsung dan jika diperlukan akan dilakukan rapat dan
khusus terkait keterlambatan pelaksanaan pekerjaan (SCM).
Rapat ini dihadiri oleh pihak pemberi Tugas, Konsultan
Supervisi, Pejabat Pembuat Komitmen/ Kuasa pengguna
anggaran, Kontraktor, Supplier dan pihak – pihak lain yang
terkait dengan pekerjaan, yang dilakukan minimal 1 bulan
satu kali.
2. Rapat Lapangan
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua masalah
teknis yang timbul dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan.
Rapat ini dihadirioleh staf/wakil dari pemberi tugas
Konsultan Supervisi yang bertugas di lapngan,PPK,
Kontraktor, Supplier dan pihak – pihak lain yang terkait
dengan pekerjaan.
3. Rapat Intern Konsultan
Rapat ini akan dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan
personil yang terkait baik yang ada di kantor maupun
lapangan. Tujuan rapat ini adalah untuk mengevaluasi dan
mencari pemecahan atas penyimpangan/ perubahan dari
perencanaan semula yang mungkin terjadi dilapangan
menyangkut substansi bahan, metode pelaksanaan, serta
untuk melengkapi kekurangan detail perencanaan.

10. Keluaran Jenis keluaran Konsultan Pengawas adalah sebagai berikut:


Konsultan Pengawas diminta menghasilkan keluaran yang lengkap
sesuai kebutuhan proyek. Kelancaran proyek yang berhubungan
dengan Pengawasan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan
Pengawas, Selain hal tersebut hasil yang diharapkan dari pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Gedung Pusat Layanan Informasi
Pasar Kerja adalah:
1. Tersedianya Time Schedule lengkap dengan kurva “S” sebagai
pedoman dalam menilai kemajuan pelaksanaan proyek, time
schedulle dibuat dengan menggunakan komputer sehingga jalur
kritis dalam pelaksanaan pembangunan dapat terlihat.
2. Konsultan Pengawas diwajibkan memberikan standar prosedur
Pengawasan pelaksanaan fisik di lapangan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen pada tahapan persiapan pelaksanaan
pembangunan atau pada saat sebelum melakukan Pengawasan
pekerjaan di lapangan.
3. Terawasinya pelaksanaan pembangunanyang dilaksanakan oleh
kontraktor dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian
prestasi pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan proyek.
4. Terawasinya pelaksanaan pembangunan beserta hasil kerjanya
dan terkendalinya waktu pelaksanaan proyek sesuai jadwal dan
biaya pembangunan sebagaimana tertera dalam kontrak.
5. Terisinya Buku Harian Lapangan (BHL) tentang kemajuan
pembangunan pada setiap harinya beserta hambatan – hambatan
yang timbul.
6. Diterimanya laporan mingguan dan bulanan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dari Konsultan Pengawas mengenai
kemajuan pelaksanaan pembangunan, termasuk kendala yang
tejadi dilapangan berikut rekomendasi yang diusulkan sebagai
alternatif pemecahan masalah. Diterimanya hasil rapat di lokasi
proyek, informasi tentang terjadinya penyimpangan –
penyimpangan yang dilakukan oleh pemborong/rekanan yang
sudah diperbaiki maupun yang belum diperbaikimaupun yang
belum diperbaiki dan informasi hal-hal lain yang terjadi di lokasi
proyek.
7. Terusulkannya rencana perubahan – perubahan serta
penyesuaian – penyesuaian pekerjaan dilapangan kepada PPK
sehigga dapat terpecahkan persoalan – persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan pembangunan.
8. Tersedianya gambar perubahan (as built drawing) apabila ada
perubahan.
9. Terperiksa dan tertandatangani Berita Acara Bobot pekerjaan
yang diajukan oleh pemborong/rekanan sesuai prestasi pekerjaan
yang telah dicapai.
10. Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi teknis di lokasi proyek
secara berkala (mingguan) dan esidentil sesuai kebutuhan.
Dengan hasil keputusan rapat yang tercatat dalam Berita Acara
rapat.
11. Tercatatnya penyimpangan–penyimpangan yang dilakukan oleh
pemborong /rekanan dalam Buku Harian Lapangan (BHL) oleh
Konsultan Pengawas.

12. Tersusunnya daftar kekurangan dan cacat – cacat pekerjaan


selama masa pemeliharaan.
Tersusunnya petunjuk pemeliharaan dan petunjuk penggunaan
pekerjaan yang tidak diselesaikan beserta kelengkapannya.

11. Peralatan, 1) Laporan dan Data


Material, Kumpulan laporan dan data pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Personel dan bangunan pemerintahan yang masih tersimpan, gambar – gambar
Fasilitas dari (perencanaan, shop drawing, as built drawing), foto – foto
Pejabat maupun data lainnya yang masih tersimpan
Pembuat
Komitmen 2) Staff Pengawas/pendamping Pejabat Pembuat Komitmen akan
mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai
pengawas atau pendamping
3) Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
adalah berupa 1 (satu) unit personal computer sebagai unit
penyimpanan database ( perangkat lunak) yang dikerjakan
olehkonsultan pada akhir pekerjaan.

12. Peralatan Peralatan dan fasilitas yang digunakan dan disediakan oleh penyedia
dan Material jasa adalah sebagai berikut:
dari 1) Kendaraan roda empat sebanyak 1 (satu) unit
Penyedia
Jasa 2) Camera digital sebanyak 1 (satu) unit
Konsultansi

13. Lingkup Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa
Kewenangan pengawasan yang berlaku.
Penyedia
Jasa

14. Jangka Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan adalah selama 126 (Seratus dua
Waktu puluh enam) hari kelender terhitung sejak terbitnya Surat Perintah
Penyelesaian Mulai Kerja (SPMK).
Pekerjaan

Kualifikasi
15. Personel*) Tingkat Status
Posisi Pengalama
Pendidika Jurusan Keahlian Tenag
n
n a Ahli
Tenaga Ahli :
Ahli
Madya
Team Teknik Bangunan
S1 6 Tahun Tetap
Leader Arsitektur Gedung
(201)/Ahli
Arsitektur

Tenaga Pendukung
Inspector S1 Teknik Ahli Muda 2 Tahun Tetap
Sipil Bangunan
Gedung
(201)
Ahli Muda
Teknik
Inspector S1 Arsitektur 2 Tahun Tetap
Arsitektur
(101),
Ahli Muda
Teknik
Tenaga
Inspector S1 mekanikal/ 1 Tahun Tetap
Listrik
Elektrikal
(401)
Dapat
SMA/SM Meng-
Administrasi - - -
K operasikan
Komputer
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki
Sertifikat Tenaga Ahli SKA dari Asosiasi dan dilengkapi dengan
Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi / surat
keterangan) serta ijazah.

1. Tugas Team Leader


1) Mempunyai wawasan yang luas, mempunyai jiwa
kepemimpinan serta dapat bekerja sama dengan seluruh
anggota tim. Tem Leader bertanggung jawab atas semua
kegiatan dan sekaligus sebagai koordinator tim.
2) Tugas utama Team Leader adalah membantu Pejabat Pembuat
Komitmen dalam menyelesaikan administrasi proyek,
mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek dan
mengendalikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek sesuai
syarat – syarat KAK, Spesifikasi teknis dan kontrak.
3) Team Leader dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab langsung kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa
Pengguna Anggaran.
4) Tugas Team Leader lainnya adalah melakukan konfirmasi
desain terhadap pekerjaan konstruksi/perubahan lapangan
serta memecahkan berbagai masalah desain
struktur/konstruksi yang digunakan dilapangan. Jika
diperlukan suatu perubahan yang signifikan, maka konsultan
harus memberikan rekomendasi disertai alasan-alasan yang
mendukungnya. Selanjutnya Konsultan juga harus
memberikan rekomendasinya terhadap desain bangunan-
bangunan utama yang telah dilakukan, disertai dengan alasan
tekniks yang mendukung. Rekomendasi yang diberikan harus
sesuai dengan:
a. Standar atau peraturan yang dipakai sebagai acuan
(SNI,dll)
b. Cara dan Metode perhitungan yang digunakan
c. Rumus rumus yang digunakan
d. Persyaratan-persyaratan sebagai batasan yang harus
dipenuhi.
2. Tugas Inspector
1) Memeriksa bahan konstruksi yang akan digunakan apakah
jenis dan kualitasnya adalah sebagaimana yang telah
disetujui sebelumnya serta kuantitasnya sesuai untuk
kebutuhan pada periode kerja yang direncanakan;
2) Memeriksa peralatan yang akan digunakan apakah
jenis, kapasitas, dan kuantitasnya sesuai dengan yang telah
disetujui sebelumnya;
3) Memeriksa elevasi yang direncanakan sebelum meletakkan
konstruksi di posisi tersebut;
4) Memeriksa proses pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai
dengan tahapan yang telah disetujui sebelumnya;
5) Memberi informasi kepada Team Leader dan Quality /
Quantity Engineer dalam kaitannya untuk pelaksanaan
pemeriksaan kualitas, survei, dan kuantitas pelaksanaan serta
hasil pekerjaan;
6) Melaksanakan tugas - tugas lain yang dimintakan oleh Pejabat
yang Berwenang sehubungan dengan kegiatan jasa layanan
konsultansi;
7) Bertanggungjawab untuk tersedianya dokumen/ laporan hasil
pelaksanaan pengawasan pelaksanaan konstruksi di lapangan;
8) Bertanggungjawab atas kebenaran hasil pemeriksaan dan
pengawasan pelaksanaan konstruksi di lapangan;
9) Melaksanakan Pengawasan harian, agar pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan
design yang ditentukan.
10) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
11) Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan
dengan variasi volume kontrak.
12) Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang
dihasilkan oleh kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar
pembuatan pembayaran (Monthly Certificate).
13) Melapor segera kepada Team Leader apabila ternyata
pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya
volume pekerjaan yan tercantum dalam dokmen kontrak.
14) Memantau kemajuan fisik.
15) Mengecek semua “As built drawing” yang dibuat kontraktor.
16) Bertanggungjawab kepada Team Leader.
Laporan**)

16. Laporan Laporan Pendahuluan memuat:


Pendahuluan 1. Lengkap keseluruhan pekerjaan Pengawasan
2. Rincian hasil-hasil pekerjaan yang akan diserahkan
3. Metodologi pelaksanaan pekerjaan Pengawasan
4. Rencana pelaksanaan Pengawasan
5. Pelaksanaan pekerjaan, organisasi, tenaga ahli dan tata kerja
6. Rencana waktu pelaksanaan pekerjaan Pengawasan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 1 (satu) bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan

17. Laporan Pada setiap awal minggu berikutnya sesudah minggu berjalan,
Mingguan Konsultan Pengawas harus menyiapkan dan menyerahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen 5 (lima) rangkap laporan mingguan yang
membuat tentang kemajuan pelaksanaan fisik, rekapitulasi bahan,
rekapitulasi tenaga kerja, rekapitulasi peralatan, rekapitulasi
monitoring cuaca dan penyimpangan-penyimpangan ataupun
persoalan-persoalan yang terjadi. Bahan laporan mingguan diperoleh
dari laporan harian Kontraktor Pelaksana, Laporan diserahkan masing
– masing sebanyak 5 (Lima) eksemplar.

18. Laporan Laporan Bulanan memuat:


Bulanan 1. Kemajuan pekerjaan fisik
2. Hasil pemeriksaan dan persetujuan
3. Masalah dan upaya penyelesaian
4. Kumpulan Berita Acara Lapangan
5. Foto pelaksanaan pekerjaan
6. Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian lapangan)
7. Laporan mingguan/bobot mingguan
8. Administrasin kegiatan, antara lain:
a. Berita acara perubahan pekerjaan tambah dan kurang (bila
ada), termasuk menyiapkan usulan addendum kontrak dan
analisa perubahan pekerjaan tambah kurang.
b. Beriata Acara perubahan waktu pelaksanaan (bila ada)
termasuk menyiapkan usulan addendum kontrak.
c. Revisi schedule (bila ada) dan network planning.
d. Rekomendasi atas prestasi bobot yang telah dicapai berkaitan
dengan rencana tagihan/penarikan termin (progress).
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya setiap akhir bulan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

19. Laporan Laporan Akhir memuat:


Akhir 1. Laporan Harian Lapangan yang sudah disetujui Kontraktor,
Konsultan dan Pengguna Jasa.
2. Laporan mingguan lapangan yang sudah disetujui Kontraktor,
Konsultan dan Pengguna Jasa.
3. Seluruh Laporan Administrasi Teknik dan semua koreksi serta
tindak lanjut.
4. Laporan pemeriksaan baik persyaratan fisik ataupun administrasi
berkaitan dengan rencana serah terima pekerjaan (PHO) yang
diusulkan oleh kontraktor.
5. Menyusun dukungan bukti kualitas dan kuantitas pelaksanaan
pekerjaan.
6. Gambar As Built Drawing yang sudah disetujui oleh pengguna
jasa.
7. USB sebayak 5 (lima) unit yang memuat seluruh laporan yang
menjadi kewajiban konsultan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan
media penyimpan data (compact disc/flashdisk/dll)

Hal-Hal Lain

20. Pemilihan Pemilihan penyedia jasa konsultan pengawas dengan metode seleksi
Penyedia sederhana dengan metode evaluasi kualitas dan harga dengan kode
Jasa sub bidang RE 201 (Jasa Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung)

21. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dalam Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

22. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerja sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi: -

23. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut: -


Pengumpula
n Data
Lapangan

24. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen di satuan kerja Balai Latihan Kerja Sidoarjo Kementerian
Ketenagakerjaan Indonesia.

Jakarta, Junil 2021


Pejabat Pembuat Komitmen
Balai Latihan Kerja Sidoarjo

Ni Putu Priyantini Juana, SE, MM


19880105 200912 2 002

Anda mungkin juga menyukai