BAB II
PEMBEBANAN
BAB 2 PEMBEBANAN
Sebelum menghitung struktur gedung terlebih dahulu menentukan nilai beban yang
akan dipikul oleh struktur gedung tersebut. Jenis beban yang ada pada struktur
gedung ini adalah beban mati (dead load), beban hidup (live load) dan beban gempa
segala arah (earth quake load). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian
bagian dibawah ini.
Tabel 2.1 Berat satuan menurut Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk
Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F)
Nilai – nilai beban tersebut, kemudian input di program, seperti pada Gambar
yang ada dibawah ini.
Gambar 2.2 Distribusi beban mati (DL) pada pelat lantai Lt. 2
Gambar 2.3 Distribusi beban mati (DL) pada pelat lantai Atap
Beban hidup pada lantai di-input ke ETABS sebagai shell / area load (uniform)
yang didistribusikan secara otomatis ke balok lantai sebagai frame / line load.
Distribusi beban hidup pada lantai bangunan dapat dilihat pada Gambar.
Gambar 2.4 Distribusi beban hidup (LL) pada pelat lantai Lt. 2
Gambar 2.5 Distribusi beban hidup (LL) pada pelat lantai Atap
Berdasarkan SNI 1726-2012 Tabel 1 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Struktur Lainnya untuk
BebanGempa
- Jenis Pemanfaatan Gedung : Asrama
- Kategori resiko : III
Peta respon spektra percepatan 0.2 detik (Ss) untuk probabilitas terlampai 2% dalam 50 tahun
Sijuk, Belitung
Ss = 0,06 g
Peta respon spektra percepatan 1 detik (S1) untuk probabilitas terlampai 2% dalam 50 tahun
Sijuk, Belitung
S1 = 0,05 g
SMS = Fa x Ss SMS1 = Fv x S1
= 2,5 x 0,06 = 3,5 x 0,05
= 0,15 g = 0,19 g
Berdasarkan SNI 1726-2012 Tabel 6 Kategori Disain Seismik Berdasarkan Parameter Respon Percepatan
pada Perioda Pendek
- Dengan nilai SDs = 0,10 g , maka Kategori Resiko KDS : D
Berdasarkan SNI 1726-2012 Tabel 7 Disain Seismik Berdasarkan Parameter Respon Percepatan
1 detik
- Dengan nilai SD1 = 0,13 g , maka Kategori Resiko KD1 : D
Untuk Kategori Desain Seismik (KDS) D, struktur beton bertulang, harus dipilih Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK), dengan daktilitas penuh.
Ts SD1 0,13
= = = 1,2600
SDS 0,10
T0 = 0,2 T1
= 0,2 x 1,26
= 0,252
1,46 0,086
1,56 0,081 Kurva Respons Spektrum
1,66 0,076
0,1
1,76 0,072
Kemudian nilai Perioda (T) dan nilai percepatan spektral (Sa) pada tabel diatas diinput ke program, seperti
gambar dibawah ini :
b. Modal combinations :
- CQC (Complete Quadratic Combinations)
Penjumlahan respons ragam getar untuk struktur gedung tidak beraturan yang memiliki waktu-waktu
getar alami yang berdekatan, apabila selisih nilai waktu getarnya kurang 15 %
Response Spectrum Case Data diinput pada program Etabs, sebagai berikut :
RSPX (Response Spectrum Case Gempa Arah X) RSPY (Response Spectrum Case Gempa Arah X)
Struktur bangunan dirancang mampu menahan beban mati, hidup dan gempa
sesuai peraturan SNI Gempa 03-1726-2002 Pasal 4.1.1 dimana gempa rencana
ditetapkan mempunyai periode ulang 500 tahun, shingga probabilitas terjadinya
terbatas pada 10% selama umur geudng 50 tahun. Kombinasi pembebanan yang
digunakan mengacu pada SNI Beton 03-2847-2002 Pasal 11.2 sebagai berikut :
Kombinasi : 1,4 DL
Kombinasi : 1,2 DL + 1,6 LL
Kombinasi : 1,2 DL + Lr ± E
Dimana :
1. D = beban mati (dead load), meliputi berat sendiri gedung dan beban mati
2. L = beban hidup (live load), tergantung fungsi gedung
3. Lr = beban hidup yang direduksi dengan factor 0,5
4. E = beban gempa (earthquake), ditinjau terhadap gempa dinamik respons
spectrum (RSPX, RSPY)
Dari kombinasi yang diatas, diambil nilai gaya dalam yang paling besar (maksimum)
untuk menentukan tulangan.