Perletakan (dudukan) struktur kuda-kuda baja menumpu pada balok beton terisolasi (penampang persegi
tanpa pelat) sehingga dikhawatirkan tidak mampu memikul beban terpusat yang timbul dari kuda-kuda
baja. Data-data yang digunakan dalam perhitungan ini merupakan data gambar pelaksanaan dan laporan
hasil pemeriksaan kuat tekan beton.
Perhitungan beban
Beban pada balok atap berasal dari tributary kuda-kuda baja dengan lebar trubutary 6 meter. Struktur
atap dimodelkan terpisah untuk mendapatkan beban-beban yang bekerja yang diterima oleh balok atap.
Beban daristruktur atap kemudian dimasukkan menjadi beban terpusat bagi struktur beton yang bekerja
pada balok RB1 sesuai dengan posisi dudukan (perletakan) kuda-kuda rangka atap. Struktur beton
kemudian dianalisis terhadap beban yang bekerja untuk mengetahui respon setiap elemen strukturnya.
Berdasarkan perbandingan hasil analisis struktur dan kapasitas lentur balok RB1 yang terpasang diperoleh
hasil bahwa kapasitas balok RB1 tidak mampu memikul beban terfaktor rencana yang bekerja padanya.
Sedangkan kapasitas geser balok RB1 masih cukup untuk memikul beban terfaktor rencana. Namun
berdasarkan data gambar perencanaan diketahui bahwa bangunan tidak memenuhi aspek detailing yang
persyaratkan. Perhitungan kapasitas lentur dan geser balok RB1 (tanpa penambahan kolom) terlampir.
Solusi
Kolom baja diusulkaan untuk ditambahkan sehingga beban gravitasi kuda-kuda baja terdistribusi pada
balok atap dan balok lantai 2. Pilihan ini dinilai sebagai alternatif perkuatan yang paling cepat
pelaksanaannya dan memungkinkan terhadap kondisi lapangan. Untuk itu diperlukan perhitungan analisa
struktur untuk mendukung perkuatan balok atap yang lakukan.
Konsep Perkuatan
Kolom baja ini akan direncanakan hanya akan memikul beban gravitasi dan tidak berkontrubusi pada
sistem pemikul beban gempa bangunan. Hal ini didasari konstruksi kolom baja dilakukan setelah balok
selesai sehingga angkur yang digunakan tidak mampu memberikan tahanan momen yang cukup untuk
bekerja bersama sistem bangunan untuk menahan beban lateral (beban gempa).
Secara konservatif, kolom baja tambahan direncanakan akan memikul beban berikut :
Beban di atas bekerja sebagai beban terpusat karena ujung-ujung dari kolom baja ini diasumsikan tidak
mampu untuk memikul gaya momen karena proses konstruksi. Perhitungan perencanaan kolom baja
terlampir.
Pemeriksaan Kapasitas Setelah Penambahan Kolom
Analisis struktur kembali dilakukan terhadap struktur beton dengan penambahan kolom baja untuk
mendapatkan respon struktur yang baru. Dengan metode perhitungan analisis tulangan rangkap
diperoleh nilai kapasistas lentur balok RB1 lebih besar dari beban terfaktor rencana. Hal ini terjadi akibat
distribusi beban (beban menjadi berkurang) dengan adanya penambahan kolom baja. Sehingga balok RB1
mampu memikul beban terfaktor rencana. Perhitungan kapasitas terlampir.
Pada balok B1 yang menjadi tumpuan kolom juga diperoleh nilai kapasitas lentur yang lebih besar dari
beban terfaktor rencana (analisis tulangan rangkap). Dekimian juga dengan kapasitas geser dari balok B1
diperoleh nilai yang lebih besar dari beban terfaktor rencana. Perhitungan kapasitas terlampir.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa balok RB1 mampu memikul beban terfaktor rencana dan
struktur bangunan mampu memikul penambahan kolom baja.
Meskipun secara perhitungan mampu menaham beban terfaktor rencana, diketahui bahwa perencanaan
bangunan tidak memenuhi aspek detailing tentang perencanaan tahan gempa.
1 2 1
Q = ∙ (0,24 + 0,96) ∙ ∙ 5 − ∙2
2 5 3
Q = 1,136 km ∙ m
4. Beban Pada Balok 20 x 30
B xH xT
Q = ∙γ
L
0,15x0,15x1
Q = ∙ 24
5
Q = 0,108 km ∙ m
Q = 0,108 + 1,136
Q = 1,244 km ∙ m
H. Pembebanan Gempa
a) Kategori Resiko Bangunan (KRB)
Kategori resiko bangunan (KRB) Gedung Rektorat berdasarkan SNI 1726 2019
termasuk kedalam : Type IV
Kombinasi Pembebanan:
Pemodelan:
1 PENAMPANG
Tinggi balok h ≔ 25 cm
Lebar balok b ≔ 20 cm
Tebal selimut balok scov ≔ 2.85 cm
2 MATERIAL
Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Regangan tekan maksimum εcu ≔ 0.003
Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Modulus elastisitas baja Es ≔ 200000 MPa
fy
Regangan leleh baja εy ≔ ― = 0.002
Es
3 BEBAN
4 TULANGAN LENTUR
Faktor β1 , Whitney stress block β1 ≔ if fc' ≤ 28 MPa | = 0.85
‖ 0.85 |
‖ |
else if fc' ≥ 58 MPa |
‖ 0.65 |
‖ |
else |
‖ |
fc' - 28 MPa |
‖ 0.85 - 0.05 ⋅ ―――――
‖‖ 7 MPa |
|
Susunan layer tulangan
Page 1 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
a
Kedalaman garis netral c ≔ ― = 62.13 mm
β1
⎛ di ((0)) - c ⎞
Regangan tulangan lentur terluar εst ≔ ⎜―――⎟ ⋅ εcu = 0.007
⎝ c ⎠
check ≔ if εst ≥ εy |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
check ≔ if ϕMn ≥ Mu |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “not OK”
Mu
Rasio kapasitas lentur ratio ≔ ――= 1.21
ϕMn
Page 2 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG
Tinggi balok h ≔ 25 cm
Lebar balok b ≔ 20 cm
Tebal selimut balok scov ≔ 2.85 cm
2 MATERIAL
Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Regangan tekan maksimum εcu ≔ 0.003
Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Modulus elastisitas baja Es ≔ 200000 MPa
fy
Regangan leleh baja εy ≔ ― = 0.002
Es
3 BEBAN
4 TULANGAN LENTUR
Faktor β1 , Whitney stress block β1 ≔ if fc' ≤ 28 MPa | = 0.85
‖ 0.85 |
‖ |
else if fc' ≥ 58 MPa |
‖ 0.65 |
‖ |
else |
‖ |
fc' - 28 MPa |
‖ 0.85 - 0.05 ⋅ ―――――
‖‖ 7 MPa |
|
Susunan layer tulangan
Page 1 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
a
Kedalaman garis netral c ≔ ― = 62.13 mm
β1
⎛ di ((0)) - c ⎞
Regangan tulangan lentur terluar εst ≔ ⎜―――⎟ ⋅ εcu = 0.007
⎝ c ⎠
check ≔ if εst ≥ εy |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
check ≔ if ϕMn ≥ Mu |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “not OK”
Mu
Rasio kapasitas lentur ratio ≔ ――= 1.24
ϕMn
Page 2 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG 2 MATERIAL
Tinggi balok h ≔ 25 cm Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Lebar balok bw ≔ 20 cm Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Tebal selimut balok scov ≔ 4 cm Diameter tulangan utama Df ≔ 13 mm
Diameter tulangan geser Ds ≔ 10 mm
4 TULANGAN GESER
Jumlah kaki n≔2
π
Luas tulangan geser Av ≔ n ⋅ ―⋅ Ds 2 = 157.08 mm 2
4
Av ⋅ fy ⋅ d
Kapasitas tulangan geser Vs ≔ ―――= 85.11 kN
s
Vu
Rasio kapasitas geser ratio ≔ ―― = 0.45
ϕVn
Vu
ratio ≔ ―― = 0.45 Gedung VIP RSUD Bombana
ϕVn
⎛ Vu ⎞ ‾‾‾‾‾
fc' |
smax ≔ if ⎜―― - Vc⎟ ≤ 4 ⋅ ―― ⋅ bw ⋅ d ⋅ MPa | = 125 mm
⎜⎝ ϕs ⎟⎠ MPa |
‖ ⎛ ⎞ |
Av Av h
‖ min ⎜――――――, ―――― , ―, 600 mm ⎟ |
‖ ‾‾‾‾‾ bw 2 |
⎜ fc' ⎟|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟|
‖ 1 MPa fy
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟|
‖
‖ ⎜ 16 fy MPa ⎟|
⎜ ―― ⎟|
‖ ⎝ MPa ⎠
‖ |
else |
‖ ⎛ Av Av ⎞|
‖ min ⎜――――――, ―――― h check ≔ if s ≤ smax |
, ―, 300 mm ⎟ |
‖ |
⎜ ‾‾‾‾‾
fc' bw 2 ⎟| ‖ “OK”
|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟ | ‖
‖ 1 MPa fy | else |
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟ |
‖ | ‖
‖ ⎜ 16 f y MPa ⎟ “not OK” || check = “not OK”
⎜ ―― ⎟ | ‖
‖ ⎝ MPa ⎠ ||
‖
PERHITUNGAN KAPASITAS KOLOM
===============================================================
d ≔ 250 mm iy ≔ 2.79 cm
bf ≔ 125 mm As ≔ 37.66 cm 2
tw ≔ 6 mm Sx ≔ 1360 mm 3
tf ≔ 9 mm r ≔ 12 mm
jx ≔ 4050 cm 4 fr ≔ 70 MPa
Langkah 2: Pembebanan
Untuk Sayap:
‖ ‾‾‾ ||
‖ bf Es | |
Status ≔ ‖ if ―― ≤ 0.56 ⋅ ―| | Status = “Okey”
‖ 2 ⋅ tf fy | |
‖ ‖ ||
‖ ‖‖ “Okey” ||
‖ ||
‖ else ||
‖ ‖ “Check” ||
‖ ‖‖ ||
Untuk Badan:
Untuk Badan:
‖ ⎛ ‾‾‾ ||
‖ ⎝d - 2 ⋅ tf⎞⎠ Es | |
Status ≔ ‖ if ―――― ≤ 1.49 ⋅ ―| | Status = “Okey”
‖ tw fy | |
‖ ‖ ||
‖ ‖‖ “Okey” ||
‖ ||
‖ else ||
‖ ‖ “Check” ||
‖ ‖‖ ||
‖ ‾‾‾ ||
‖ kx ⋅ Lb Es | |
Status ≔ ‖ if ――― < 4.71 ⋅ ―| | Status = “Okey”
‖ r fy | |
‖ ‖ ||
‖ ‖‖ “Okey” ||
‖ ||
‖ else ||
‖ ‖ “Check” ||
‖ ‖‖ ||
kx ⋅ Lb ‾‾‾
Es
Karena nilai ――< 4.71 ⋅ ― Maka, untuk perhitungan tegangan kritis menggunakan rumus:
r fy
π 2 ⋅ Es
fe ≔ ―――― = 29900.813 MPa
2
⎛ kx ⋅ Lb ⎞
⎜――― ⎟
⎜ r ⎟
⎝ ⎠
⎛ fy ⎞
―
⎜ ⎟
Fcr ≔ ⎜⎝0.658 fe ⎟⎠ ⋅ fy = 239.195 MPa
Langkah 5: Pemeriksaan Kapasitas Aksial Kolom
Rasio Aksial
‖ ||
‖ Pu |
Rasio ≔ ‖ if ――< 1| | = “Okey”
|
‖ ϕ ⋅ Pn ||
‖ ‖ ||
‖ ‖‖ “Okey” | |
‖ else ||
‖ ‖ ||
‖ ‖ “Check” | |
‖ ‖ ||
Jadi, Profil IWF 250 x 125 x 6 x 9 Cukup Aman Untuk Memikul Beban Terfaktor Pu = 39.374 kN
Gedung VIP RSUD Bombana
ANALISA STRUKTUR
menggunakan SAP2000
1 PENAMPANG
2 PEMODELAN
Struktur 3D
3 ANALISA STRUKTUR
Deformasi
Gedung VIP RSUD Bombana
Frame Force
Perkuatan Balok dengan kolom Baja - Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG
Tinggi balok h ≔ 30 cm
Lebar balok b ≔ 25 cm
Tebal selimut balok scov ≔ 2.85 cm
2 MATERIAL
Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Regangan tekan maksimum εcu ≔ 0.003
Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Modulus elastisitas baja Es ≔ 200000 MPa
fy
Regangan leleh baja εy ≔ ― = 0.002
Es
3 BEBAN
4 TULANGAN LENTUR
Faktor β1 , Whitney stress block β1 ≔ if fc' ≤ 28 MPa | = 0.85
‖ 0.85 |
‖ |
else if fc' ≥ 58 MPa |
‖ 0.65 |
‖ |
else |
‖ |
fc' - 28 MPa |
‖ 0.85 - 0.05 ⋅ ―――――
‖‖ 7 MPa |
|
Susunan layer tulangan
Page 1 of 2
Perkuatan Balok dengan kolom Baja - Gedung VIP RSUD Bombana
a
Kedalaman garis netral c ≔ ― = 44.53 mm
β1
⎛ di ((0)) - c ⎞
Regangan tulangan lentur terluar εst ≔ ⎜―――⎟ ⋅ εcu = 0.014
⎝ c ⎠
check ≔ if εst ≥ εy |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
check ≔ if ϕMn ≥ Mu |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
Mu
Rasio kapasitas lentur ratio ≔ ――= 0.38
ϕMn
Page 2 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG
Tinggi balok h ≔ 30 cm
Lebar balok b ≔ 25 cm
Tebal selimut balok scov ≔ 2.85 cm
2 MATERIAL
Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Regangan tekan maksimum εcu ≔ 0.003
Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Modulus elastisitas baja Es ≔ 200000 MPa
fy
Regangan leleh baja εy ≔ ― = 0.002
Es
3 BEBAN
4 TULANGAN LENTUR
Faktor β1 , Whitney stress block β1 ≔ if fc' ≤ 28 MPa | = 0.85
‖ 0.85 |
‖ |
else if fc' ≥ 58 MPa |
‖ 0.65 |
‖ |
else |
‖ |
fc' - 28 MPa |
‖ 0.85 - 0.05 ⋅ ―――――
‖‖ 7 MPa |
|
Susunan layer tulangan
Page 1 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
a
Kedalaman garis netral c ≔ ― = 44.53 mm
β1
⎛ di ((0)) - c ⎞
Regangan tulangan lentur terluar εst ≔ ⎜―――⎟ ⋅ εcu = 0.014
⎝ c ⎠
check ≔ if εst ≥ εy |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
check ≔ if ϕMn ≥ Mu |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
Mu
Rasio kapasitas lentur ratio ≔ ――= 0.32
ϕMn
Page 2 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG 2 MATERIAL
Tinggi balok h ≔ 25 cm Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Lebar balok bw ≔ 20 cm Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Tebal selimut balok scov ≔ 4 cm Diameter tulangan utama Df ≔ 13 mm
Diameter tulangan geser Ds ≔ 10 mm
4 TULANGAN GESER
Jumlah kaki n≔2
π
Luas tulangan geser Av ≔ n ⋅ ―⋅ Ds 2 = 157.08 mm 2
4
Av ⋅ fy ⋅ d
Kapasitas tulangan geser Vs ≔ ―――= 85.11 kN
s
Vu
Rasio kapasitas geser ratio ≔ ―― = 0.32
ϕVn
Vu
ratio ≔ ―― = 0.32 Gedung VIP RSUD Bombana
ϕVn
⎛ Vu ⎞ ‾‾‾‾‾
fc' |
smax ≔ if ⎜―― - Vc⎟ ≤ 4 ⋅ ―― ⋅ bw ⋅ d ⋅ MPa | = 125 mm
⎜⎝ ϕs ⎟⎠ MPa |
‖ ⎛ ⎞ |
Av Av h
‖ min ⎜――――――, ―――― , ―, 600 mm ⎟ |
‖ ‾‾‾‾‾ bw 2 |
⎜ fc' ⎟|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟|
‖ 1 MPa fy
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟|
‖
‖ ⎜ 16 fy MPa ⎟|
⎜ ―― ⎟|
‖ ⎝ MPa ⎠
‖ |
else |
‖ ⎛ Av Av ⎞|
‖ min ⎜――――――, ―――― h check ≔ if s ≤ smax |
, ―, 300 mm ⎟ |
‖ |
⎜ ‾‾‾‾‾
fc' bw 2 ⎟| ‖ “OK”
|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟ | ‖
‖ 1 MPa fy | else |
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟ |
‖ | ‖
‖ ⎜ 16 f y MPa ⎟ “not OK” || check = “not OK”
⎜ ―― ⎟ | ‖
‖ ⎝ MPa ⎠ ||
‖
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG
Tinggi balok h ≔ 30 cm
Lebar balok b ≔ 25 cm
Tebal selimut balok scov ≔ 2.85 cm
2 MATERIAL
Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Regangan tekan maksimum εcu ≔ 0.003
Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Modulus elastisitas baja Es ≔ 200000 MPa
fy
Regangan leleh baja εy ≔ ― = 0.002
Es
3 BEBAN
4 TULANGAN LENTUR
Faktor β1 , Whitney stress block β1 ≔ if fc' ≤ 28 MPa | = 0.85
‖ 0.85 |
‖ |
else if fc' ≥ 58 MPa |
‖ 0.65 |
‖ |
else |
‖ |
fc' - 28 MPa |
‖ 0.85 - 0.05 ⋅ ―――――
‖‖ 7 MPa |
|
Susunan layer tulangan
Page 1 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
a
Kedalaman garis netral c ≔ ― = 70.08 mm
β1
⎛ di ((0)) - c ⎞
Regangan tulangan lentur terluar εst ≔ ⎜―――⎟ ⋅ εcu = 0.008
⎝ c ⎠
check ≔ if εst ≥ εy |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
check ≔ if ϕMn ≥ Mu |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
Mu
Rasio kapasitas lentur ratio ≔ ――= 0.77
ϕMn
Page 2 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG
Tinggi balok h ≔ 30 cm
Lebar balok b ≔ 25 cm
Tebal selimut balok scov ≔ 2.85 cm
2 MATERIAL
Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Regangan tekan maksimum εcu ≔ 0.003
Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Modulus elastisitas baja Es ≔ 200000 MPa
fy
Regangan leleh baja εy ≔ ― = 0.002
Es
3 BEBAN
4 TULANGAN LENTUR
Faktor β1 , Whitney stress block β1 ≔ if fc' ≤ 28 MPa | = 0.85
‖ 0.85 |
‖ |
else if fc' ≥ 58 MPa |
‖ 0.65 |
‖ |
else |
‖ |
fc' - 28 MPa |
‖ 0.85 - 0.05 ⋅ ―――――
‖‖ 7 MPa |
|
Susunan layer tulangan
Page 1 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
a
Kedalaman garis netral c ≔ ― = 70.08 mm
β1
⎛ di ((0)) - c ⎞
Regangan tulangan lentur terluar εst ≔ ⎜―――⎟ ⋅ εcu = 0.008
⎝ c ⎠
check ≔ if εst ≥ εy |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
check ≔ if ϕMn ≥ Mu |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
Mu
Rasio kapasitas lentur ratio ≔ ――= 0.53
ϕMn
Page 2 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG 2 MATERIAL
Tinggi balok h ≔ 30 cm Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Lebar balok bw ≔ 25 cm Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Tebal selimut balok scov ≔ 4 cm Diameter tulangan utama Df ≔ 16 mm
Diameter tulangan geser Ds ≔ 10 mm
4 TULANGAN GESER
Jumlah kaki n≔2
π
Luas tulangan geser Av ≔ n ⋅ ―⋅ Ds 2 = 157.08 mm 2
4
Av ⋅ fy ⋅ d
Kapasitas tulangan geser Vs ≔ ―――= 106.44 kN
s
Vu
Rasio kapasitas geser ratio ≔ ―― = 0.57
ϕVn
Vu
ratio ≔ ―― = 0.57 Gedung VIP RSUD Bombana
ϕVn
⎛ Vu ⎞ ‾‾‾‾‾
fc' |
smax ≔ if ⎜―― - Vc⎟ ≤ 4 ⋅ ―― ⋅ bw ⋅ d ⋅ MPa | = 150 mm
⎜⎝ ϕs ⎟⎠ MPa |
‖ ⎛ ⎞ |
Av Av h
‖ min ⎜――――――, ―――― , ―, 600 mm ⎟ |
‖ ‾‾‾‾‾ bw 2 |
⎜ fc' ⎟|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟|
‖ 1 MPa fy
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟|
‖
‖ ⎜ 16 fy MPa ⎟|
⎜ ―― ⎟|
‖ ⎝ MPa ⎠
‖ |
else |
‖ ⎛ Av Av ⎞|
‖ min ⎜――――――, ―――― h check ≔ if s ≤ smax |
, ―, 300 mm ⎟ |
‖ |
⎜ ‾‾‾‾‾
fc' bw 2 ⎟| ‖ “OK”
|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟ | ‖
‖ 1 MPa fy | else |
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟ |
‖ | ‖
‖ ⎜ 16 f y MPa ⎟ “not OK” || check = “OK”
⎜ ―― ⎟ | ‖
‖ ⎝ MPa ⎠ ||
‖
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG
Tinggi balok h ≔ 25 cm
Lebar balok b ≔ 20 cm
Tebal selimut balok scov ≔ 2.85 cm
2 MATERIAL
Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Regangan tekan maksimum εcu ≔ 0.003
Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Modulus elastisitas baja Es ≔ 200000 MPa
fy
Regangan leleh baja εy ≔ ― = 0.002
Es
3 BEBAN
4 TULANGAN LENTUR
Faktor β1 , Whitney stress block β1 ≔ if fc' ≤ 28 MPa | = 0.85
‖ 0.85 |
‖ |
else if fc' ≥ 58 MPa |
‖ 0.65 |
‖ |
else |
‖ |
fc' - 28 MPa |
‖ 0.85 - 0.05 ⋅ ―――――
‖‖ 7 MPa |
|
Susunan layer tulangan
Page 1 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
a
Kedalaman garis netral c ≔ ― = 62.13 mm
β1
⎛ di ((0)) - c ⎞
Regangan tulangan lentur terluar εst ≔ ⎜―――⎟ ⋅ εcu = 0.007
⎝ c ⎠
check ≔ if εst ≥ εy |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
check ≔ if ϕMn ≥ Mu |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
Mu
Rasio kapasitas lentur ratio ≔ ――= 0.87
ϕMn
Page 2 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG
Tinggi balok h ≔ 25 cm
Lebar balok b ≔ 20 cm
Tebal selimut balok scov ≔ 2.85 cm
2 MATERIAL
Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Regangan tekan maksimum εcu ≔ 0.003
Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Modulus elastisitas baja Es ≔ 200000 MPa
fy
Regangan leleh baja εy ≔ ― = 0.002
Es
3 BEBAN
4 TULANGAN LENTUR
Faktor β1 , Whitney stress block β1 ≔ if fc' ≤ 28 MPa | = 0.85
‖ 0.85 |
‖ |
else if fc' ≥ 58 MPa |
‖ 0.65 |
‖ |
else |
‖ |
fc' - 28 MPa |
‖ 0.85 - 0.05 ⋅ ―――――
‖‖ 7 MPa |
|
Susunan layer tulangan
Page 1 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
a
Kedalaman garis netral c ≔ ― = 62.13 mm
β1
⎛ di ((0)) - c ⎞
Regangan tulangan lentur terluar εst ≔ ⎜―――⎟ ⋅ εcu = 0.007
⎝ c ⎠
check ≔ if εst ≥ εy |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
check ≔ if ϕMn ≥ Mu |
‖ “OK” |
‖ |
else |
‖ “not OK” |
‖ || check = “OK”
Mu
Rasio kapasitas lentur ratio ≔ ――= 0.84
ϕMn
Page 2 of 2
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG 2 MATERIAL
Tinggi balok h ≔ 25 cm Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Lebar balok bw ≔ 20 cm Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Tebal selimut balok scov ≔ 4 cm Diameter tulangan utama Df ≔ 13 mm
Diameter tulangan geser Ds ≔ 10 mm
4 TULANGAN GESER
Jumlah kaki n≔2
π
Luas tulangan geser Av ≔ n ⋅ ―⋅ Ds 2 = 157.08 mm 2
4
Av ⋅ fy ⋅ d
Kapasitas tulangan geser Vs ≔ ―――= 85.11 kN
s
Vu
Rasio kapasitas geser ratio ≔ ―― = 0.32
ϕVn
Vu
ratio ≔ ―― = 0.32 Gedung VIP RSUD Bombana
ϕVn
⎛ Vu ⎞ ‾‾‾‾‾
fc' |
smax ≔ if ⎜―― - Vc⎟ ≤ 4 ⋅ ―― ⋅ bw ⋅ d ⋅ MPa | = 125 mm
⎜⎝ ϕs ⎟⎠ MPa |
‖ ⎛ ⎞ |
Av Av h
‖ min ⎜――――――, ―――― , ―, 600 mm ⎟ |
‖ ‾‾‾‾‾ bw 2 |
⎜ fc' ⎟|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟|
‖ 1 MPa fy
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟|
‖
‖ ⎜ 16 fy MPa ⎟|
⎜ ―― ⎟|
‖ ⎝ MPa ⎠
‖ |
else |
‖ ⎛ Av Av ⎞|
‖ min ⎜――――――, ―――― h check ≔ if s ≤ smax |
, ―, 300 mm ⎟ |
‖ |
⎜ ‾‾‾‾‾
fc' bw 2 ⎟| ‖ “OK”
|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟ | ‖
‖ 1 MPa fy | else |
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟ |
‖ | ‖
‖ ⎜ 16 f y MPa ⎟ “not OK” || check = “not OK”
⎜ ―― ⎟ | ‖
‖ ⎝ MPa ⎠ ||
‖
PERHITUNGAN KAPASITAS KOLOM
KOLOM K1
1 PENAMPANG
Tinggi penampang kolom h ≔ 40 cm
Lebar penampang kolom b ≔ 40 cm
Tebal selimut balok scov ≔ 4 cm
2 MATERIAL
Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Regangan tekan maksimum εcu ≔ 0.003
Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Modulus elastisitas baja Es ≔ 200000 MPa
fy
Regangan leleh baja εy ≔ ― = 0.002
Es
π
Luas tulangan utama As_tot ≔ 8 ⋅ ―⋅ Df 2 = 1608.5 mm 2
4
COMB 2
COMB 2
COMB 3
COMB 4
COMB 5
COMB 5
COMB 6
COMB 7
COMB 8
COMB 8
COMB 9
COMB 10
COMB 11
COMB 11
COMB 12
COMB 13
COMB 14
COMB 14
COMB 15
COMB 16
COMB 17
COMB 17
COMB 18
Gedung VIP RSUD Bombana
1 PENAMPANG 2 MATERIAL
Tinggi balok h ≔ 40 cm Kuat tekan beton fc' ≔ 21 MPa
Lebar balok bw ≔ 40 cm Tegangan leleh baja fy ≔ 420 MPa
Tebal selimut balok scov ≔ 4 cm Diameter tulangan utama Df ≔ 16 mm
Diameter tulangan geser Ds ≔ 10 mm
4 TULANGAN GESER
Jumlah kaki n≔2
π
Luas tulangan geser Av ≔ n ⋅ ―⋅ Ds 2 = 157.08 mm 2
4
Av ⋅ fy ⋅ d
Kapasitas tulangan geser Vs ≔ ―――= 150.42 kN
s
Vu
Rasio kapasitas geser ratio ≔ ―― = 0.62
ϕVn
⎛ Vu ⎞ ‾‾‾‾‾
fc' |
smax ≔ if ⎜―― - Vc⎟ ≤ 4 ⋅ ―― ⋅ bw ⋅ d ⋅ MPa | = 200 mm
⎜⎝ ϕs ⎟⎠ MPa |
‖ ⎛ ⎞ |
Av Av h
‖ min ⎜――――――, ―――― , ―, 600 mm ⎟ |
‖ ‾‾‾‾‾ bw 2 |
⎜ fc' ⎟|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟|
‖ 1 MPa fy
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟|
‖
‖ ⎜ 16 fy MPa ⎟|
⎜ ―― ⎟|
‖ ⎝ MPa ⎠
‖ |
else |
‖ ⎛ Av Av ⎞|
‖ min ⎜――――――, ―――― h check ≔ if s ≤ smax |
, ―, 300 mm ⎟ |
‖ |
⎜ ‾‾‾‾‾
fc' bw 2 ⎟| ‖ “OK”
|
‖ ⎜ ―― ――― ⎟ | ‖
‖ 1 MPa fy | else |
⎜ ― ⋅ ―――⋅ bw 3 ⋅ ―― ⎟ |
‖ | ‖
‖ ⎜ 16 f y MPa ⎟ “not OK” || check = “OK”
⎜ ―― ⎟ | ‖
‖ ⎝ MPa ⎠ ||
‖