NOVEMBER 2015
DED Dipo Kutablang
1 PENDAHULUAN
Sistem struktur utama bangunan kantor utama balai yasa ini di rencanakan sebagai sistem
rangka terbuka beton bertulang dan didesain sebagai rangka pemikul momen khusus
beton.
Analisis struktur menggunakan metode kekakuan frame tiga dimensi (analisis dinamik
gempa). Sedangkan desain struktur menggunakan metode desain kekuatan batas.
2 UMUM
2.1 Satuan
Panjang : mm, m
Luas : mm2, m2
Gaya : kg, ton , N, kN
Momen : kgm, tonm, kNm, Nmm
Tegangan : kg/cm2, N/mm2
2.2.2 Referensi
3 MATERIAL
3.1 Beton
Mutu beton struktural (kolom, balok, pelat lantai, pelat tangga) pada umur 28 hari adalah
beton dengan mutu K-250 f’c=20,75 N/mm 2 (silinder).
Baja tulangan yang dipakai adalah baja tulangan berulir sesuai SII 0136-BjTD 40 dengan
tegangan leleh minimal fy=400 N/mm 2 dan baja tulangan polos sesuai SII 0136-BjTP 24
dengan tegangan leleh minimal fy=240 N/mm2.
4 PEMBEBANAN
Beban sendiri adalah berat sendiri elemen struktur seperti balok, kolom dan pelat. Besarnya
beban ini dihitung secara otomatis oleh program.
Beban mati adalah berat sendiri struktur termasuk segala unsur tambahan yang dianggap
merupakan satu kesatuan tetap dengannya. Penentuan besaran beban mati standar yang
dapat dijadikan acuan perancangan adalah mengacu ke Peraturan Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung 1983, yaitu :
Gaya gempa dihitung secara dinamik mengacu ke Standar Perencanan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI - 1726 - 2012).
DED Dipo Kutablang
Sedangkan untuk penentuan klasifikasi tanah dasar, sesuai dengan SNI 03–1726 - 2012
adalah sbb:
DED Dipo Kutablang
Berdasarkan SNI 03 – 1726 – 2012, arah pembebanan utama dihitung sebesar 100% dan
arah tegak lurus pembebanan utama, dihitung sebesar 30%.
DED Dipo Kutablang
Kombinasi pembebanan untuk struktur beton (desain ultimit) berdasarkan Tata Cara
Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03 - 2847 – 2012) adalah :
1. 1.4D (Statik)
2. 1.2D + 1.6L (Statik)
3. 1.2D + 1.0L ± 1.6WL (Statik)
4. 0.9D ± 1.6WL (Statik)
5. 1.2D + 1.0L ± 1.0Ex ± 1.0Ey ± 0.3Ez (Dinamik)
6. 0.9D ± 1.0Ex ± 1.0Ey ± 0.3 (Dinamik)
dimana :
D : Beban Mati
L : Beban Hidup
W : Beban Angin
E : Beban Gempa
5 KRITERIA PERANCANGAN
5.1 Beton
Dalam perancangan struktur beton bertulang berdasarkan SNI 03 - 2847 - 2012, hal-hal
yang akan diperhatikan adalah:
Selimut beton diatur dalam pasal 9.7 (1) adalah sebagai berikut:
Tebal Selimut
Minimum
(mm)
Balok, kolom
Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral 40
DED Dipo Kutablang
Faktor reduksi kekuatan diatur pada pasal 11.3(2), adalah sebagai berikut :
Faktor
Reduksi
Lendutan maksimum yang diijinkan diatur dalam pasal 11.5 adalah sebagai berikut :
DED Dipo Kutablang
Prosedur perencanaan
1. Buat diagram interaksi gaya aksial dan momen biaksial untuk setiap tipe
penampang.
2. Rasio tulangan yang diijinkan terhadap penampang kolom ialah 1 % - 5%
3. Periksa kapasitas kolom untuk gaya aksial dan momen biaksial terfaktor untuk
setiap kombinasi pembebanan
DED Dipo Kutablang
dimana :
π 2 EI
Pc
KL2
K = 1.00
M 2 M1
M1 dan M2 adalah momen ujung kolom
Nilai M1/M2 positif jika arah M1 dan M2 berlawanan, dan negatif bila M1 dan M2 searah
Dimana :
4. Jika titik terletak diluar diagram tersebut maka kolom mengalami tegangan lebih,
kapasitas kurang
Penulangan geser kolom direncanakan untuk setiap kondisi pembebanan dalam arah
mayor dan minor kolom, dengan prosedur:
1. Tentukan gaya aksial (Pu) dan gaya geser (Vu) dari kolom
Vu = Vp+ Vd + 1
Vp = Gaya geser akibat momen kapasitas pada kedua ujung balok
Vd+1 = Gaya geser pada balok akibat beban gravitasi
dimana :
M i , M i = Momen kapasitas kolom negatif dan positif pada ujung
I
M j , M j
= Momen kapasitas kolom negatif dan positif pada ujung J
Pu
Vc 2.0 f c' 1 .A 0
500.A cv
g
Program SANS ini akan menghitung dan memberikan luas tulangan dan jumlah tulangan
yang diperlukan balok akibat momen lentur dan gaya geser beserta nomor jenis kombinasi
beban yang menyebabkan keadaan ekstrim. Kebutuhan tulangan yang disediakan program
adalah untuk 9 titik lokasi sepanjang bentang balok yang ditinjau yaitu pada ujung I, 1/8
bentang, ¼ bentang, 3/8 bentang, ½ bentang, 5/8 bentang, ¾ bentang, 7/8 bentang dan
ujung j.
Semua balok hanya didesain pada arah momen lentur mayornya, demikian pula untuk gaya
geser dan torsinya.
Penulangan Lentur
Tidak
Fc’≥ 30 1 = 0.85
MPa
Ya
1 = 0.85-0.008(Fc’ – 30)
Ya
1 ≤ 1 = 0.65
0.65
Tidak
As1 =max.bw . d ;
M1 = As1 Fy Mn =
M2 = Mu - M1
min = 1.4/Fy
Ya
As = . bw . d Ya
STOP
As’ = ' . bw . d’
DED Dipo Kutablang
Penulangan Geser
Langkah Perencanaan :
1. Menentukan Vu
Vu = Vp + Vd + 1
Dengan :
dimana :
M1¯ = Momen kapasitas balok ujung I tulangan atas (tarik)
Mj+ = Momen kapasitas balok ujung J tulangan bawah (tarik)
M1+ = Momen kapasitas balok ujung I tulangan bawah (tarik)
Mj¯ = Momen kapasitas balok ujung J tulangan atas (tarik)
Tidak
Fc’ ≤ 25/3 MPa Fc’ = 25/3 MPa
Vc =
Vmax = Vc +
STOP
Ya Tdk Perlu
Vu ≤ 0.5 Vc Tulangan
Geser
Tidak
Vc 1 Ya Av 1 bw
Vu Vc bw.d
2 3 s 3 Fys
Tidak
1 Ya Av Vu Vc
Perbesar Tidak
Vc bw.d Vu .Vmax
Penampang
3 s .Fys.d
Tulangan Geser
untuk desain struktur rangka pemikul momen khusus Vc = 0 bila memenuhi 2 syarat
ini:
1. Gaya aksial tekan terfaktor (termasuk akibat beban gempa) kurang dari fc’Ag/20
2. Gaya geser akibat beban gempa lebih dari atau sama dengan setengah dari gaya
geser total yang terjadi disepanjang bentang balok.
DED Dipo Kutablang
Penulangan torsi
Langkah perencanaan :
Tu >
Tidak
Puntir Diabaikan
Ya
STOP
Penampang Solid:
Tidak Ya
Perbesar A
Penampang
Yo Y1
X1
Xo
DED Dipo Kutablang
Tidak
Atmin =
Ya
At < Atmin At = Atmin
Tidak
B
DED Dipo Kutablang
Ya Av
Vn ≤ Vc
0.0
s
Tidak
Vs = Vn - Vc
Vs ≥ Ya Penampang Diperbesar
Tidak
Ya
Tidak
STOP
Dalam merencanakan pelat beton bertulang, yang perlu dipertimbangkan bukan hanya
pembebanan, tetapi juga tebal pelat. Langkah-langkah dalam merencanakan tebal pelat
adalah sebagai berikut :
DED Dipo Kutablang
ly
Balok b1/h1
Balok b4/h4
lxn Balok b3/h3 lx
Balok b2/h2
lyn
Keterangan :
ly = Bentang pelat yang terpanjang diujur antara as balok (mm)
lx = Bentang pelat yang terpendek diukur antar as balok (mm)
lyn = Bentang bersih pelat yang terpanjang (mm)
= ly – ½ b3 – ½ b4
Ixn = Bantang bersih pelat yang terpendek (mm) = ix-½ b1 – ½ b2
Menentukan nilai
= Iyn/Ixn
Ix B1 = (1/12).b1.h13 (mm4)
Ix B2 = (1/12).b2.h23 (mm4)
Ix B3 = (1/12).b3.h33 (mm4)
Ix B4 = (1/12).b4.h43 (mm4)
DED Dipo Kutablang
Menentukan nilai
1 = Ix B1/Ix pelat
2 = Ix B2/Ix pelat
3 = Ix B3/Iy pelat
4 = Ix B4/Iy pelat
m = (i)/n = (1+2+3+4)/n
fy
I yn 0.8
1500
h
1
36 5 m 0.121
Menentukan tebal pelat minimum (hmin) dan tebal pelat maksimum (hmax)
f
I yn 0.8 y
1500
h min
36 9β
fy
I yn 0.8
1500
h max
36
Berdasarkan SNI 03 – 1726 – 2002 pasal 5.5.1, dalam perencanaan struktur gedung
terhadap pengaruh Gempa Rencana, pengaruh peretakan beton pada unsur-unsur struktur
dari beton bertulang, beton pratekan dan baja komposit harus diperhitungkan terhadap
kekakuannya. Untuk itu, momen inersia penampang unsur struktur dapat ditentukan
sebesar momen inersia penampang utuh dikalikan dengan suatu persentase efektifitas
penampang sebagai berikut :
Panel pertemuan balok kolom portal harus diproporsikan sedemikian rupa sehingga
memenuhi persyaratan kuat geser horisontal perlu dan kuat geser vertikal perlu yang
berkaitan dengan terjadinya momen kapasitas pada sendi plastis pada kedua ujung balok
yang bertemu pada kolom tersebut.
dimana :
bj : Lebar Efektif Pertemuan, yang ditentukan sebagai berikut:
a. Bila bc > bb, maka diambil nilai terkecil antara
bj = bc atau bj = bb + 0,5.hc
b. Bila bb > bc, maka diambil nilai terkecil antara
bj = bb atau bj = bc + 0,5.hc
bb : Lebar Balok
bc : Lebar Kolom Yang Sejajar Dengan Lebar Balok
hc : Lebar Kolom Yang Tegak Lurus Balok
bc > bb : bj = bc
DED Dipo Kutablang
: bj = bb + 0.5 hc
6.2 Pemodelan
“Elemen Sloof”
“Penulangan As 1”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As 2”
“Penulangan As 3”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As 4”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As 5”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As 6”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As 7”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As A”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As B”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As C”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As D”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As E”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As F”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As G”
DED Dipo Kutablang
“Penulangan As H”
DED Dipo Kutablang
Rumus daya dukung ijin pondasi tiang berdasarkan hasil test tanah (dalam hal ini CPT test)
Reaksi pondasi maksimum = 62.1 ton. Maka masing2 titik pondasi menggunakan 1 titik
tiang pancang uk.45 x 45 cm, panjang 20 meter.