LOKASI
Kabupaten Rote Ndao
TAHUN 2020
LEMBARAN PENGESAHAN
PERHITUNGAN STRUKTUR
Mengetahui
Kepala Bidang Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Rotendao
………………………………………….
…………………………….
DAFTAR ISI
I. KRITERIA DESIGN
LAMPIRAN
1. Pendahuluan
1.1 Umum
Bangunan yang dimaksud adalah Rumah Ibadat Gereja yang terletatak di Kabupaten Rote
Ndao . Dalam pengertian yang luas, rumah ibadat Gereja adalah Tempat berkumpulnya iman
agama Kristen untuk berdoa, Gereja bukan hanya sebuah bangunan (struktural), melainkan juga
tempat beribadah yang memenuhi syarat-syarat untuk kepentingan jemaat, dipandang dari
berbagai segi kehidupan masyarakat. Rumah Ibadat dapat dimengerti sebagai tempat bersekutu
kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi umat Kristiani. Di dalam gereja, umat memperoleh kesan
mendekatkan diri dalam kehidupannya di dalam dunia ini. Bangun Gereja harus menjamin
kepentingan umat, yaitu untuk tumbuh, memberi kemungkinan untuk mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Dari aspek lingkungan, Bangunan Rumah Ibadat Gereja ini terletak di kawasan Kabupaten
Rote Ndao yang masuk dalam daerah zona gempa 4 (SNI 03-1726-2002). Hal ini
mengindikasikan bahwa daerah tersebut merupakan daerah dengan resiko gempa yang Tinggi.
Dari sudut pandang perencanaan bangunan tahan gempa, menjadikan suatu bangunan tahan
gempa umumnya lebih sulit dan memakan biaya dibandingkan dengan merancang suatu
bangunan bertingkat, sedang/tinggi menjadi bangunan tahan gempa.
Dari gambaran di atas terlihat jelas bahwa tantangan dalam menjadikan bangunan ini
fungsional, efisien dan efektif dalam menerima beban-beban gempa, serta tetap menunjukan
keagungan arsitekturnya merupakan tantangan utama yang harus di jawab dalam proses desain.
Bangunan Rumah Ibadat Gereja ini terdiri dari 2 lantai. Bentuk struktur adalah persegi
panjang dengan panjang arah x = 24,00 m dan panjang arah y = 35,20 m dan arah z = 9,10 m.
Laporan ini terutama menyajikan hasil perhitungan struktur atas yaitu meliputi perhitungan
sistem rangka portal 3 dimensi. Termasuk perhitungan elemen pelat, balok, kolom. Untuk
perhitungan struktur atas , Bawah dan pendukung bangunan tersebut maka perencanaan
sistem struktur atas telah dilakukan menggunakan analisa struktur 3 dimensi dengan bantuan
program SAP2000 Versi 20.2.0
Berikut Layout Rumah Yang di desain dan dianalisa:
1.2 Penjelasan Umum
Sistem struktur bangunan Gereja GBI Menara Doa direncanakan terbuat dari sistem rangka
portal dengan balok, kolom terbuat dari beton konvensional, Rangka Atap Dari Baja. Sistem
pelat lantai menggunakan pelat two way beton konvensional dengan keempat sisinya dipikul
oleh balok. Sistem struktur bawah atau pondasi yang direncanakan adalah menggunakan
pondasi plat setempat Foot Plat.
Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua
peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan dalam peraturan-
peraturan berikut:
1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002
2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002
3. Peraturan Pembebanan Indonesia 1983
4. Peraturan Beton bertulang Indonesia tahun 1971 (PBI 71) untuk mekanika plat
5. Standar tata cara perhitungan stuktur beton bertulang untuk gedung (SK-SNI-T15-1991-03)
6. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD, SNI 03-1729-2002
Dapat dijelaskan pula bahwa struktur bangunan adalah struktur beton bertulang biasa
(konvensional).
a. Mutu Beton
Kolom, balok, pelat, pondasi plat setempat : K-225 (fc’ = 210 kg/cm2)
fy = 2500 kg/cm2
1.2.4 Pembebanan
1. Beban Mati (D): yaitu akibat berat sendiri struktur berupa balok dan kolom dihitung secara
otomatis oleh SAP2000 yaitu tebal terdiri dari:
- Plat Atap : 10 cm
- Beban dinding Batako : 120 kg/m2
2. Beban Mati (D): yaitu akibat Penggantung Plafond an ME adalah sebagai berikut:
- Plat Lantai tebal : 150 kg/m2
- Kuda-kuda dan Gording : 80 kg
Mengenai respon spektrum dari analisa dinamik dan analisa statik ekuivalen sepenuhnya
mengikuti Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-
2002 dengan ketentuan lokasi bangunan adalah zone 4 (Rote) dengan faktor keutamaan I = 1 dan
factor reduksi gempa R=8.5 (beton bertulang daktail) dalam arah x dan arah y. Beban
angin tidak ditinjau, karena tidak menentukan dibandingkan dengan beban gempa.
2. Prosedur Perencanaan Struktur Atas
Pada tahap awal dari perencanaan, semua elemen struktur atas ditentukan terlebih dahulu.
Kemudian hasil ini dianalisa sehingga seluruh komponen struktur diharapkan dapat mencapai
hasil perencanaan yang efisien.
Analisa pelat lantai beton bertulang biasa dihitung menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku
dalam PBI 71 NI-2 yaitu pelat yang memikul beban dalam satu arah (two way slab, arah x dan
y). Penulangan pelat dihitung berdasarkan kekuatan batas.
Balok-balok induk (balok portal) dan balok-balok anak dianalisa secara 3 dimensi baik terhadap
beban vertikal maupun terhadap beban lateral (beban gempa) dengan mempergunakan
program SAP2000 Versi 20.2.0 Untuk penulangan lentur dipergunakan program Concrete
Design yang ada dalam SAP2000 Versi 20.2.0 dengan menyesuaikan faktor reduksi kekuatan
dan kombinasi pembebanan sesuai dengan SNI 03-2847-2002. Program SAP2000 Versi 20.2.0
secara langsung dapat mengolah gaya-gaya yang terjadi pada elemen bangunan menghasilkan
luas tulangan lentur, geser, torsi yang diperlukan dan sekaligus dapat diketahui kombinasi beban
mana yang paling dominan. Faktor reduksi kekuatan yang dimaksud adalah:
Phi_bending = 0,8
Phi_torsian = 0,75
Phi_compression(Tied) = 0,65
Phi_compression(Spiral) = 0,7
Phi_shear = 0,75
2.3.1 Struktur gedung beraturan dapat direncanakan terhadap pembebanan gempa nominal
akibat pengaruh Gempa Rencana dalam arah masing-masing sumbu utama denah struktur
tersebut, berupa
2.3.2 Apabila kategori gedung memiliki Faktor Keutamaan I dan strukturnya untuk suatu arah
sumbu utama denah struktur dan sekaligus arah pembebanan Gempa Rencana memiliki faktor
reduksi gempa R dan waktu getar alami fundamental T1, maka beban geser dasar nominal statik
ekuivalen V yang terjadi di tingkat dasar dapat dihitung menurut persamaan :
di mana C1 adalah nilai Faktor Respons Gempa yang didapat dari Spektrum Respons Gempa
Rencana menurut Gambar 2 untuk waktu getar alami fundamental T1, sedangkan Wt adalah
berat total gedung, termasuk beban hidup yang sesuai.
Mengingat pada struktur gedung beraturan pembebanan gempa nominal akibat pengaruh
Gempa Rencana dapat ditampilkan sebagai beban-beban gempa nominal statik ekuivalen Fi
yang menangkap pada pusat massa lantai-lantai tingkat, maka pengaruh beban-beban gempa
nominal statik ekuivalen tersebut dapat dianalisis dengan metoda analisis statik 3 dimensi
biasa yang dalam hal ini disebut analisis statik ekuivalen 3 dimensi.
Dari perhitungan dan analisa akibat beban tetap dan sementara diperoleh gaya-gaya yang bekerja
pada setiap pondasi. Semua pondasi pelat setempat dianalisa/diperiksa terhadap semua
keadaan pembebanan tersebut di atas. Hasil dari analisa secara keseluruhan memperlihatkan
bahwa seluruh hasil perhitungan sesuai dengan batas-batas perencanaan.
II. PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS
Pemodelan Struktur
a. Struktur dimodelkan dalam 3 dimensi dengan menggunakan elemen kolom dan balok
b. Kolom dianggap terjepit penuh pada bagian bawah, dengan memberikan balok sloof yg
menghubungkan kolom-kolom bagian bawah
c. Beban-beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) disalurkan dari pelat ke balok,
kemudian distribusikan ke kolom
d. Struktur dan komponen struktur direncanakan hingga semua penampang mempunyai kuat
rencana minimum sama dengan kuat perlu yang dihitung berdasarkan kombinasi beban dan
gaya terfaktor sesuai dengan aturan
Untuk beban angin tidak diperhitungkan karena diasumsikan bahwa beban gempa melampaui
beban angin
- 1,4D
- 1,2D+1,6L
- 1,2D+1,0L+1.0E
- 1,2D+1,0L-1.0E
- U4 = 1.2D + 0.5L + 1GX + 0.3GY
- U4 = 1.2D + 0.5L - 1GX - 0.3GY
B E G I N A N A L Y S I S 2020/04/12
02:19:57
E L E M E N T F O R M A T I O N
02:19:57
L I N E A R E Q U A T I O N S O L U T I O N
02:19:57
---------------------------------
BASIC STABILITY CHECK FOR LINEAR LOAD CASES:
NUMBER OF NEGATIVE STIFFNESS EIGENVALUES SHOULD BE ZERO FOR
STABILITY.
(NOTE: FURTHER CHECKS SHOULD BE CONSIDERED AS DEEMED NECESSARY,
SUCH AS REVIEWING EIGEN MODES FOR MECHANISMS AND RIGID-BODY
MOTION)
L I N E A R S T A T I C C A S E S
02:19:57
CASE: MATI
CASE: HIDUP
CASE: GEMPA_X
CASE: GEMPA_Y
E I G E N M O D A L A N A L Y S I S
02:19:58
CASE: MODAL
R E S P O N S E - S P E C T R U M A N A L Y S I S
02:19:58
CASE: GEMPA
A N A L Y S I S C O M P L E T E 2020/04/12
02:19:58
II.5. PENULANGAN BALOK & KOLOM
Dari hasil analisa Sap 2000 Versi 20.2.0 Diperoleh Luas Tulangan yang dapat digunakan untuk
mendesain Tulangan Pokok, Tulangan Torsi dan Tulangan Geser. Berikut hasil analisa tulanggan
program Sap 2000 Versi 20.2.0
a. Tulangan Pokok:
b. Tulangan Torsi:
c. Tulangan Sengkang:
d. Baja:
Dari gambaran luas tulangan diatas dihitung kebuhan tulangan yang dapat dilihat pada lampiran
gambar struktur.
TABEL LUAS TULANGAN
Tabel penulangan Kolom dan Balok
2
Daftar Luas Tulangan total dalam mm
8 50 101 151 201 251 302 352 402 453 503 603 704 754 805
10 79 157 236 314 393 471 550 629 707 786 943 1,100 1,179 1,257
12 113 226 339 453 566 679 792 905 1,018 1,131 1,358 1,584 1,697 1,810
13 133 266 398 531 664 797 930 1,062 1,195 1,328 1,593 1,859 1,992 2,125
14 154 308 462 616 770 924 1,078 1,232 1,386 1,540 1,848 2,156 2,310 2,464
16 201 402 603 805 1,006 1,207 1,408 1,609 1,810 2,011 2,414 2,816 3,017 3,218
19 284 567 851 1,135 1,418 1,702 1,986 2,269 2,553 2,836 3,404 3,971 4,255 4,538
22 380 761 1,141 1,521 1,901 2,282 2,662 3,042 3,423 3,803 4,563 5,324 5,704 6,085
25 491 982 1,473 1,964 2,455 2,946 3,438 3,929 4,420 4,911 5,893 6,875 7,366 7,857
28 616 1,232 1,848 2,464 3,080 3,696 4,312 4,928 5,544 6,160 7,392 8,624 9,240 9,856
2
Daftar Luas Tulangan total dalam mm per meter lebar PLAT
75 377 670 1,048 1,509 1,770 2,053 2,682 3,782 5,070 6,548
100 283 503 786 1,131 1,328 1,540 2,011 2,836 3,803 4,911
125 226 402 629 905 1,062 1,232 1,609 2,269 3,042 3,929
150 189 335 524 754 885 1,027 1,341 1,891 2,535 3,274
175 162 287 449 647 759 880 1,149 1,621 2,173 2,806
200 141 251 393 566 664 770 1,006 1,418 1,901 2,455
225 126 223 349 503 590 684 894 1,261 1,690 2,183
250 113 201 314 453 531 616 805 1,135 1,521 1,964
275 103 183 286 411 483 560 731 1,031 1,383 1,786
300 94 168 262 377 443 513 670 945 1,268 1,637
2
Daftar Luas Tulangan SENGKANG dalam mm per m'
75 754 1,341 2,095 3,017 3,541 4,107 5,364 7,564 10,141 13,095
100 566 1,006 1,571 2,263 2,656 3,080 4,023 5,673 7,606 9,821
125 453 805 1,257 1,810 2,125 2,464 3,218 4,538 6,085 7,857
150 377 670 1,048 1,509 1,770 2,053 2,682 3,782 5,070 6,548
175 323 575 898 1,293 1,518 1,760 2,299 3,242 4,346 5,612
200 283 503 786 1,131 1,328 1,540 2,011 2,836 3,803 4,911
225 251 447 698 1,006 1,180 1,369 1,788 2,521 3,380 4,365
250 226 402 629 905 1,062 1,232 1,609 2,269 3,042 3,929
275 206 366 571 823 966 1,120 1,463 2,063 2,766 3,571
300 189 335 524 754 885 1,027 1,341 1,891 2,535 3,274
10 0.62 1.23 1.85 2.47 3.08 3.70 4.32 4.93 5.55 6.17
12 0.89 1.78 2.66 3.55 4.44 5.33 6.22 7.11 7.99 8.88
13 1.04 2.08 3.13 4.17 5.21 6.25 7.30 8.34 9.38 10.42
14 1.21 2.42 3.63 4.84 6.04 7.25 8.46 9.67 10.88 12.09
16 1.58 3.16 4.74 6.32 7.89 9.47 11.05 12.63 14.21 15.79
19 2.23 4.45 6.68 8.91 11.13 13.36 15.59 17.81 20.04 22.27
22 2.99 5.97 8.96 11.94 14.93 17.91 20.90 23.88 26.87 29.85
25 3.85 7.71 11.56 15.42 19.27 23.13 26.98 30.84 34.69 38.55
28 4.84 9.67 14.51 19.34 24.18 29.01 33.85 38.68 43.52 48.36
III. PERHITUNGAN STRUKTUR SEKUNDER
= 0,14 cm digunakan
2
= Dia: 10 - 15 = 5,233 cm
Arah y
Momen Negatif= 500 kg-m
= 0,14 cm
2
= Dia: 10 - 15 = 5,233 cm
Gambar Penulangan plat Atap dapat dilihat pada Lampiran gambar Struktur
III.2 PERHITUNGAN PONDASI FOOTPLAT
1 Pondasi Footplat uk 120 x 120 X 25 cm
P.Max = 22.100,00 kg
= 22,10 ton
Px = 1.400,00 kg
= 1,40 ton
Py = (1.300,00) kg
= (1,30) ton
Arah x (memanjang)
Mu = 87.900,00 kg-m
19 S-20/30 4,25 1.4D Combination 0 0 5283,978346 -1,05072 -78,74671062 2,23278008 -3743,353984 19-1 4,25
192 K-30/150 4 1.2D+1.6L+1G Combination Min -15538,82778 2917,619436 0 0 0 -14280,39382 192-1 4
112 K-25/30 1 1.4D Combination 0 -19117,18667 2263,781389 0 0 0 -1671,998628 112-1 1
344 B-25/50 0 1.4D Combination 0 -2669,941529 -10624,71517 0 0 0 -13115,5524 344-1 0
353 B-20/40 0 1.2D+1.6L+1G Combination Min 0 -6055,484369 0,38149133 1026,035651 0,38149133 -5857,151035 353-1 0
58 B-20/30 0 1.4D Combination 0 -11,0414215 -2747,887658 0 0 0 -1994,589926 58-1 0
182 B-15/25 0 1.2D+1.6L+1G Combination Min -259,5787606 -905,7202344 0 0 0 -990,22502 182-1 0
377 WF-250X125 0,83241 1.4D Combination 0 -759,4469365 689,7102151 0 0 0 -972,0612714 377-1 0,832406151
Project
Job Number
Engineer
SAP2000
ACI 318-08/IBC2009 BEAM SECTION DESIGN Type:Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)
Phi(Bending): 0,800
Phi(Shear): 0,750
Phi(Seis Shear): 0,600
Phi(Torsion): 0,750
Design Moments, M3
Positive Negative Special Special
Moment Moment +Moment -Moment
1871,677 -3743,354 1871,677 -3743,354
ACI 318-08/IBC2009 COLUMN SECTION DESIGN Type: Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)
ACI 318-08/IBC2009 COLUMN SECTION DESIGN Type: Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)
ACI 318-08/IBC2009 BEAM SECTION DESIGN Type:Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)
Phi(Bending): 0,800
Phi(Shear): 0,750
Phi(Seis Shear): 0,600
Phi(Torsion): 0,750
Design Moments, M3
Positive Negative Special Special
Moment Moment +Moment -Moment
6682,862 -13365,723 6682,862 -13365,723
ACI 318-08/IBC2009 BEAM SECTION DESIGN Type:Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)
Phi(Bending): 0,800
Phi(Shear): 0,750
Phi(Seis Shear): 0,600
Phi(Torsion): 0,750
Design Moments, M3
Positive Negative Special Special
Moment Moment +Moment -Moment
3121,868 -805,467 790,097 -805,467
O/S #45 Shear stress due to shear force and torsion together exceeds maximum allowed
ACI 318-08/IBC2009 BEAM SECTION DESIGN Type:Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)
Phi(Bending): 0,800
Phi(Shear): 0,750
Phi(Seis Shear): 0,600
Phi(Torsion): 0,750
Design Moments, M3
Positive Negative Special Special
Moment Moment +Moment -Moment
1015,473 -2030,945 1015,473 -2030,945
ACI 318-08/IBC2009 BEAM SECTION DESIGN Type:Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)
Phi(Bending): 0,800
Phi(Shear): 0,750
Phi(Seis Shear): 0,600
Phi(Torsion): 0,750
Design Moments, M3
Positive Negative Special Special
Moment Moment +Moment -Moment
499,117 -998,233 499,117 -998,233
DESIGN MESSAGES
Warning: kl/r > 200 (AISC-LRFD B7, AISC-LRFD SAM 4)
MOMENT DESIGN
Mu phi*Mn Cm B1 B2 K L Cb
Moment Capacity Factor Factor Factor Factor Factor Factor
Major Moment -978,633 2210,090 1,000 1,007 1,000 1,000 10,000 1,000
Minor Moment 0,000 1550,901 1,000 1,098 1,000 1,000 10,000
SHEAR DESIGN
Vu phi*Vn Stress Status Tu
Force Capacity Ratio Check Torsion
Major Shear 689,710 19823,283 0,035 OK 0,000
Minor Shear 0,000 24779,103 0,000 OK 0,000