PERENCANAAN
PEMBANGUNAN KLINIK KECANTIKAN
KELURAHAN KALIKABONG
KECAMATAN KALIMANAH
KABUPATEN PURBALINGGA
A. Deskripsi Umum Pekerjaan
Beberapa peraturan dan standar perencanaan yang digunakan dalam pekerjaan ini
adalah sebagai berikut:
1. Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI
1727:2013)
2. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI
1726:2012)
3. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013)
4. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 1729:2015)
No Struktur Penampang
Ket : Semua beban mati struktur bangunan sendiri (DEAD ) dihitung secara otomatis menggunakan
program aplikasi SAP 2000
3. Beban Balok
4. Beban Gempa
4 Beban Gempa
Ket : Beban gempa dihitung dan diinput otomatis menggunakan program aplikasi SAP2000
Beban gempa dihitung secara otomatis di program sap 2000 menggunakan metode statik ekivalen
G. Permodelan Struktur Bangunan Dan Input Pembebanan
Material Property
- Frame Section
Kolom K1
BALOK B1 BALOK B2
BALOK B3
- Model Struktur
- Input Pembebanan
- Tipe Beban
Kombinasi Beban Ultimit berdasarkan Pasal 4.2.2 SNI 1726:2012 Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton untuk Bangunan Gedung, yaitu sebagai berikut :
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3 1,2 DL + 1,0 LL+ 1,0 E
Concrete Design
Running Analys
Output Gaya-gaya yang terjadi
PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )
PLAT LENTUR DUA ARAH (TWO WAY SLAB )
[C]2010 : M. Noer Ilham KODE PL
A. DATA BAHAN STRUKTUR
2
Momen lapangan arah x, Mulx = Clx * 0.001 * Qu * Lx = 1,373 kNm/m
2
Momen lapangan arah y, Muly = Cly * 0.001 * Qu * Lx = 0,648 kNm/m
Momen tumpuan arah x, Mutx = Ctx * 0.001 * Qu * Lx2 = 2,899 kNm/m
2
Momen tumpuan arah y, Muty = Cty * 0.001 * Qu * Lx = 2,174 kNm/m
Momen rencana (maksimum) plat, → Mu = 2,899 kNm/m
D. PENULANGAN PLAT
2
Momen lapangan arah x, Mulx = Clx * 0.001 * Qu * Lx = 0,829 kNm/m
2
Momen lapangan arah y, Muly = Cly * 0.001 * Qu * Lx = 0,391 kNm/m
Momen tumpuan arah x, Mutx = Ctx * 0.001 * Qu * Lx2 = 1,749 kNm/m
2
Momen tumpuan arah y, Muty = Cty * 0.001 * Qu * Lx = 1,312 kNm/m
Momen rencana (maksimum) plat, → Mu = 1,749 kNm/m
D. PENULANGAN PLAT
KOMBINASI BEBAN
BEBAN TERBESAR
HASIL SAP PLOT DIAGRAM
Pu Mu Pu Mu
(kN) (kNm) (kN) (kNm)
-140,0 40,0 140,0 40,0
b= 300 mm -145,0 50,0 145,0 50,0
h= 300 mm -205,0 35,0 205,0 35,0
8 D 16 -275,0 50,0 275,0 50,0
f c' = 20 MPa -250,0 46,0 250,0 46,0
fy = 400 MPa -120,0 50,0 120,0 50,0
1200
1150
1100
1050
1000
950
900
850
800
750
700
f.Pn (kN)
650
600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00
f.Mn (kNm)
Note.
Dari Perhitungan diatas, Nilai Kapasitas kolom masih berada didalam diagram interaksi yang disyaratkan,
artinya kolom tersebut mampu memikul gaya-gaya yang terjadi
ANALISIS KEKUATAN KOLOM BETON BERTULANG
DENGAN DIAGRAM INTERAKSI
[C]2010 : M. Noer Ilham KODE K2
Dari perhitungan diatas, nilai kapasitas struktur kolom masih berada di dalam diagram
interaksi kolom, artinya kolom tersebut mampu menahan gaya-gaya yang terjadi.
PERHITUNGAN BALOK LANTAI (BEAM )
KODE B1
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 200 mm
Tinggi balok h= 400 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 8 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 40 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
KODE B2
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 150 mm
Tinggi balok h= 300 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 8 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 30 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
Data Tanah
Kedalaman pondasi Df = 2,30 m
Berat volume tanah ɣ= 17,60 kN/m3
Sudut gesek dalam ɸ= 35,00 °
Kohesi c= 5,00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir) qc = 41,70 kg/cm2
Dimensi Pondasi
Lebar pondasi arah x Bx = 1,00 m
Lebar pondasi arah y By = 1,00 m
Tebal pondasi h= 0,30 m
Lebar kolom arah x bx = 0,30 m
Lebar kolom arah y by = 0,30 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) αS = 30
Bahan Konstruksi
Kuat tekan beton f c' = 20,0 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 400 MPa
3
Berat beton bertulang ɣc = 24 kN/m
Beban Rencana Pondasi
Gaya aksial akibat beban terfaktor P= 144,460 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor Mx = 2,000 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor My = 1,500 kNm
B. KAPASITAS DUKUNG TANAH
1. Menurut Terzaghi dan Peck (1943)
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi dan Peck (1943) :
qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df * g * Nq + 0.5 * B * Ng * (1 - 0.2 * B / L)
Data Tanah
Kedalaman pondasi Df = 1,50 m
17,60 3
Berat volume tanah ɣ= kN/m
Sudut gesek dalam ɸ= 35,00 °
Kohesi c= 5,00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir) qc = 41,70 kg/cm2
Dimensi Pondasi
Lebar pondasi arah x Bx = 0,60 m
Lebar pondasi arah y By = 0,60 m
Tebal pondasi h= 0,20 m
Lebar kolom arah x bx = 0,25 m
Lebar kolom arah y by = 0,25 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) αS = 30
Bahan Konstruksi
Kuat tekan beton f c' = 20,0 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 400 MPa
3
Berat beton bertulang ɣc = 24 kN/m
Beban Rencana Pondasi
Gaya aksial akibat beban terfaktor P= 50,460 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor Mx = 2,000 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor My = 1,500 kNm
B. KAPASITAS DUKUNG TANAH
1. Menurut Terzaghi dan Peck (1943)
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi dan Peck (1943) :
qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df * g * Nq + 0.5 * B * Ng * (1 - 0.2 * B / L)