FILOSOFI DESAIN
- Tumpuan Kolom arah memanjang dan melintang diasumsikan sebagai Jepit
- Analisis Untuk beban Gempa dan Beban Angin di analisis oleh Software
Ketentuan batas ijin mengacu kepada dokumen :'TSTB-DB-50-001-A4 - Civil and Structure Design
Basis
- Batas ijin untuk lendutan pada struktur bangunan :
- Struktur Balok : = L / 240
- Batas ijin untuk pergeseran (displacement) yang terjadi pada struktur bangunan :
- Struktur Kolom : = H / 200
3. MATERIAL PROPERTIES
- Mutu beton fc' = 22.8 Mpa
- Mutu tulangan utama fy = 400 Mpa
- Mutu tulangan sengkang fy = 240 Mpa
- berat jenis beton γc = 24 kN/m3
- Berat jenis besi tulangan γst = 78.5 kN/m3
- Berat jenis air γw = 10 kN/m3
- Berat jenis tanah γso = 26 kN/m3
5. PEMBEBANAN
Data Pembebanan mengacu kepada dokumen :'TSTB-DB-50-001-A4 - Civil and Structure Design
Basis
- Tinggi h= 0.10 m
- qw = 2.7 kN/m2 x h qw= 0.27 kN/m
- Tinggi h= 0.20 m
- qw = 2.7 kN/m2 x h qw= 0.48 kN/m
2
b Beban Air hujan = 2.00 kN/m
(Dok. Desain Basis TSTB-DB-50-001-A4-hal.32)
Total beban hidup pada atap (LR)
2
Lr = Beban hidup minimal (L) + Beban air hujan (R) = 2.10 kN/m
Parameter Design
Beban angin mengacu kepada SNI 1727-2020 dan ASCE 7-16 :
Lintang = -1.24112
Bujur = 116.816174
Parameter spektral
percepatan pada periode 1 (Sd1 = 2/3 * Sm1) = 0.13136 g
detik
Periode getar fundamental struktur
T0 = ( 0.2 * Sd1 ) / Sds = 0.206109 g
Ts = Sd1 / Sds = 1.030544 g
R = 8
Faktor kuat lebih sistem Ωo = 3
Faktor pembesaran defleksi Cd = 5.5
Type Struktur = Rangka Beton Pemikul Momen
Parameter periode pendekatan Ct = 0.0466
Parameter periode pendekatan x = 0.9
Tinggi Kolom Bangunan h = 5
Periode fundamental pendekatan T = Ct * hx = 0.233 detik
Koefisien gaya geser dasar gempa :
Cs = Sds * Ie / R = 0.016
6. KOMBINASI PEMBEBANAN
Kombinasi pembebanan mengacu kepada TSTB-DB-50-001-A4-Civil and Structure Design Basis :
- Sds = 0.127 g
1 Comb.101 = 1.00 D
2 Comb.102 = 1.00 D + 0.60 Wx+
3 Comb.103 = 1.00 D + 0.60 Wx-
4 Comb.104 = 1.00 D + 0.60 Wz+
5 Comb.105 = 1.00 D+ 0.60 Wz-
6 Comb.106 = 1.03 D+ 0.70 Vx(+) + 0.21 Vz(+)
7 Comb.107 = 1.03 D+ 0.70 Vx(+) + 0.21 Vz(-)
8 Comb.108 = 1.03 D+ 0.70 Vx(-) + 0.21 Vz(+)
9 Comb.109 = 1.03 D+ 0.70 Vx(-) + 0.21 Vz(-)
10 Comb.110 = 1.03 D+ 0.70 Vz(+) + 0.21 Vx(+)
11 Comb.111 = 1.03 D+ 0.70 Vz(+) + 0.21 Vx(-)
12 Comb.112 = 1.03 D+ 0.70 Vz(-) + 0.21 Vx(+)
13 Comb.113 = 1.03 D+ 0.70 Vz(-) + 0.21 Vx(-)
14 Comb.114 = 0.60 D+ 0.60 Wx+
15 Comb.115 = 0.60 D+ 0.60 Wx-
16 Comb.116 = 0.60 D+ 0.60 Wz+
17 Comb.117 = 0.60 D+ 0.60 Wz-
18 Comb.118 = 0.63 D+ 0.70 Vx(+) + 0.21 Vz(+)
19 Comb.119 = 0.63 D+ 0.70 Vx(+) + 0.21 Vz(-)
20 Comb.120 = 0.63 D+ 0.70 Vx(-) + 0.21 Vz(+)
21 Comb.121 = 0.63 D+ 0.70 Vx(-) + 0.21 Vz(-)
22 Comb.122 = 0.63 D+ 0.70 Vz(+) + 0.21 Vx(+)
23 Comb.123 = 0.63 D+ 0.70 Vz(+) + 0.21 Vx(-)
24 Comb.124 = 0.63 D+ 0.70 Vz(-) + 0.21 Vx(+)
25 Comb.125 = 0.63 D+ 0.70 Vz(-) + 0.21 Vx(-)
Berdasarkan perhitungan manual untuk koefisien beban gempa (Cs) dan output hasil program
analisis struktur harus sama.
Cs program = 0.016
- Cek :
Cs manual = Cs program
0.016 = 0.016
Data Perencanaan :
Kuat tekan beton, f c' = 22.8 MPa
Tegangan leleh tulangan, fy = 240 MPa
Tebal plat lantai, h= 120 mm
Diameter tulangan yang digunakan, Ø= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm
Daya Dukung Tanah DDT = 28.5 kN/m2
Safety Factor F= 3
Analisa perhitungan untuk ground slab dilakukan dengan menggunakan metode spring constant
(VSC),
dimana : VSC = ks x Area
Nilai dari VSC di hitung otomatis oleh software STAAD Pro dengan metode meshing area dalam
melakukan pemodelan
Data Pembebanan
Beban Mati
Berat sendiri
Berat sendiri dihitung otomatis oleh STAAD Pro "selfweight Y-1"
Live Load
Beban Hidup LL = 10 kN/m2
Beban Hidup dari Equipment (asumsi) LE = 25 kN/m2
Rencana Penulangan
Angka keamanan menurut SNI 2847-2019 & SNI 1729-2019 adalah tidak kurang dari 1.1 s.d 1.4
9.3 Analisis Pondasi Dangkal
A. DATA TANAH
- Kedalaman fondasi, Df = 1.00 m
- Berat volume tanah, g= 17.11 kN/m3
- Sudut gesek dalam, f= 38.13 m
- Kohesi, c= 0.00 m
- Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 15.00 kg/cm2
- Nilai N hasil uji SPT N= 4.70
B. DATA FONDASI
- Lebar fondasi arah x, Bx = 0.80 m
- Lebar fondasi arah y, By = 0.80 m 1
- Tebal fondasi, h= 0.30 m
- Lebar kolom arah x, bx = 0.20 m
- Lebar kolom arah y, by = 0.20 m
- Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40.00
C. DATA MATERIAL
- Kuat tekan beton, fc' = 22.83 MPa
- Kuat leleh baja tulangan, fy = 400 MPa
- Berat beton bertulang, gc = 24 kN/m3
2
c = kohesi tanah (kN/m ) c= 0.00 m
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 1.00 m
g = berat volume tanah (kN/m3) g= 17.11 kN/m3
B = lebar fondasi (m) B = Bx = 0.80 m
L = panjang fondasi (m) L = By = 0.80 m
Sudut gesek dalam, f= 38.13 °
f = f / 180 * p = 0.6655 rad
(3*p / 4 - f/2)*tan f
a=e = 4.9
Kpg = 3 * tan [ 45 + 1/2*( f + 33) ] =
2
108.64 kN/m2
Faktor kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi :
Nc = 1/ tan f * [ a2 / (2 * cos2 (45 + f/2) - 1 ] = 78.534
Nq = a / [ (2 * cos (45 + f/2) ] = Nc * tan f + 1 =
2 2
62.645
Ng = 1/2 * tan f * [ Kpg / cos f - 1 ] = 68.516
2
f * Vc ≥ Vux
215.01 > 43.68 AMAN (OK)
I. Tinjauan Geser Arah Y
f * Vc ≥ Vuy
215.01 > 43.68 AMAN (OK)
II. Tinjauan Geser Dua Arah (PONS)
2
10.3 PLAT ATAP
2
10.5 PONDASI FOOT PLAT
1
LAMPIRAN 1
ANALISIS UNTUK STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT LANTAI
PERHITUNGAN KOLOM (200x200)
A. DATA KOLOM
1. BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, f c' = 22.8 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan utama, fy = 400 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
2. DIMENSI KOLOM
Lebar kolom b= 200 mm
Panjang kolom h= 200 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 13 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, Ø= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 40 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
1. TULANGAN UTAMA (DIAGRAM INTERAKSI KOLOM)
PERHITUNGAN KOLOM (200x200)
2. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 16.86 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 31.83 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 19.10 kN
→ Hanya perlu tul.geser min
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = - kN
Kuat geser sengkang, Vs = 16.86 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 Ø 10
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P =2
157.08 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 447 mm
Diambil jarak sengkang : → s= 250 mm
Digunakan sengkang, 2 Ø 10 250
PERHITUNGAN KOLOM (200x200)
2. DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 150 mm
Tinggi balok h= 200 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 13 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, Ø= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 25 mm
B. PERHITUNGAN TULANGAN
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = 0.85
Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, → b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.025
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5.995
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts + + D/2 = 41.50 mm
Jumlah tulangan dalam satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 1.76
PERHITUNGAN BALOK (150x200)
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 2 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - n s * D - 2 * d s ) / ( ns - 1 ) = 41.00 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 38.00 mm
3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 18.86 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
-3
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 = 18.14 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 10.89 kN
→ Perlu tulangan geser
PERHITUNGAN BALOK (150x200)
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 7.97 kN
Kuat geser sengkang, Vs = 13.29 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 Ø 10
Luas tulangan geser sengkang, Av = n s * p / 4 * P 2 = 157.08 mm2
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 431 mm
Diambil jarak sengkang : → s= 200 mm
Digunakan sengkang, 2 Ø 10 200