Dimensi Lainnya :
Tebal Subgrade tsg = 0.20 m
Tebal Subbase tsb = 0.30 m
Tebal Base Course tbc = 0.20 m
Tebal Lapisan Aspal (AC + ATB) ta = 0.10 m
Tinggi Genangan Air Hujan th = 0.05 m
B. BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton : K- 350
Kuat Tekan Beton, f'c = 0.83 * K/10 = 29.050 Mpa
Modulus Elastik, Ec = 4700 * f'c ^ 0.5 = 25332.084 Mpa
Angka Poisson, ʋ= 0.2
Modulus Geser, G = Ec / [2*(1+ʋ)] = 10555.035 Mpa
Mutu Baja :
Untuk baja tulangan dengan φ > 12 mm U- 39
Tegangan Leleh baja, fy = U*10 = 390 Mpa
Untuk baja tulangan dengan φ ≤ 12 mm U- 24
Tegangan Leleh baja, fy = U*10 = 240 Mpa
Specific Gravity :
Berat beton bertulang wc = 25 kN/m3
Berat beton tidak bertulang w'c = 24 kN/m3
Berat isi agregat kelas A wA = 23 kN/m3
Berat isi agregat kelas B wB = 24 kN/m3
Berat tanah dipadatkan ws = 15.396 kN/m3
Berat aspal padat wa = 22 kN/m3
Berat jenis air ww = 9.8 kN/m3
C. ANALISIS BAHAN
1. Berat Sendiri (MS)
Faktor beban ultimit : KMS = 1.3
Berat sendiri box culvert akan dianalisis langsung oleh software SAP2000.
Kondisi 1
Beban roda pesawat menyebabkan tekanan tanah bertambah. Besarnya tekanan tanah yang ditimbulkan dapat
dilihat pada subbab tekanan tanah.
QTT = (Gaya / Luas) * 1 m = 24.342 kN/m
Kondisi 2
Beban roda pesawat menyebabkan tekanan tanah bertambah. Besarnya tekanan tanah yang ditimbulkan dapat
dilihat pada subbab tekanan tanah.
QTT = (Gaya / Luas) * 1 m = 24.342 kN/m
Kondisi 1, 2
Beban tekanan tanah pada plat dinding, QTA1 = 0.50 * H2 * ws * Ka = 10.565 kN/m
Beban tekanan tanah akibat timbunan pada plat QTA2 = QMA * H * Ka = 15.984 kN/m
dinding,
Beban tekanan tanah akibat beban pesawat pada QTA3 = QTT * H * Ka = 22.272 kN/m
plat dinding,
Faktor
No. Jenis Beban Komb. 1 Komb.2
Beban
1 Beban sendiri (MS) KMS 1.3 1.3
2 Beban mati tambahan (MA) KMA 2.0 2.0
3 Tekanan tanah (TA1) KTA 1.25 1.25
4 Tekanan tanah (TA2) KTA 1.25 1.25
5 Tekanan tanah (TA3) KTA 1.25 1.25
6 Beban pesawat (TT1) KTT 2.0
7 Beban pesawat (TT2) KTT 2.0
E. ANALISIS STRUKTUR
Analisis mekanika struktur dilakukan dgn komputer menggunakan Program SAP2000 dengan pemodelan Frame-
2D untuk mendapatkan nilai momen, gaya aksial, dan gaya geser. Hasil analisis struktur dengan SAP2000 dapat
dilihat pada gambar berikut.
Momen
Gaya Geser
Gaya Aksial
Plat Dinding :
Gaya aksial ultimit, Pu = 79.429 kN
Momen ultimit, Mu = 23.474 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 40.68 kN
Plat Bawah :
Momen ultimit rencana, Mu = 10.7611 kNm
Gaya geser ultimit, Vu = 11.48 kN
Tulangan bagi diambil 20% tulangan pokok, Asb = 20% * Asu = 72.000 mm2
Tulangan bagi fy ≤ 300 MPa (fy = 240 MPa), Asb = 0.002 * b * h = 400 mm2
Luas tulangan bagi yang digunakan, Asb = 400.000 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D- 12 mm
Jarak tulangan, s = (π/4 * D2 * b) / Asb = 282.743 mm
s≤5h= 1000 mm
s ≤ 450 450 mm
Diambil jarak tulangan, s= 100 mm
Digunakan tulangan, D - 12 mm
s - 100 mm
2
Luas tulangan, As = (1/4 * π * D * b) / s = 1130.973 mm2
As > Asb OK
Rasio Tulangan
Tulangan bagi diambil 20% tulangan pokok, Asb = 20% * Asu = 45.400 mm2
Tulangan bagi fy ≤ 300 MPa (fy = 240 MPa), Asb = 0.002 * b * h = 400 mm2
Luas tulangan bagi yang diperlukan, Asb = 400.000 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D- 12 mm
2
Jarak tulangan, s = (π/4 * D * b) / Asb = 282.743 mm
s≤5h= 1000 mm
s ≤ 450 450 mm
Diambil jarak tulangan, s= 100 mm
Digunakan tulangan, D - 12
s - 100
2
Luas tulangan, As = (1/4 * π * D * b) / s = 1130.973 mm2
As > Asb OK
J. KESIMPULAN
Dengan memperhitungkan beban beban-beban seperti di atas, maka dibutuhkan konstruksi sebagai berikut :
Plat Atas
Tebal beton yang di butuhkan, : 200 mm
Mutu beton, : K - 350
Mutu baja tulangan pokok : U - 39
Tulangan pokok : D16 - 200
Mutu baja tulangan bagi : U - 24
Tulangan bagi, : D12 - 100
Plat Dinding
Tebal beton yang di butuhkan, : 200 mm
Mutu beton, : K - 350
Mutu baja tulangan pokok : U - 39
Tulangan pokok : D16 - 200
Mutu baja tulangan bagi : U - 24
Tulangan bagi, : D12 - 100
Plat Bawah
Tebal beton yang di butuhkan, : 200 mm
Mutu beton, : K - 350
Mutu baja tulangan pokok : U - 39
Tulangan pokok : D16 - 200
Mutu baja tulangan bagi : U - 24
Tulangan bagi, : D12 - 100