Anda di halaman 1dari 122

PERENCANAAN USUK

DATA PERENCANAAN

Kemiringan Atap = 30 ° Usuk Hollow


Jarak Usuk = 0.5 m = 500 mm
Jarak Gording = 4.06 m = 4060 mm
Berat Asbes Gelombang = 30.5 kg/buah
Jumlah = 16 buah/m2
Total = 488 kg/m2
Profil Usuk = H 40.40.2
Berat Usuk = 2.408 kg/m → didapat dari brosur
Profil Reng = 65.30
Berat Reng = 0.74 kg/m → didapat dari brosur
Jarak Reng = 0.242 m = 242 mm
Modulus Elastisitas (E) = 200000 Mpa
Fy BJ 34 = 210 Mpa

PEMBEBANAN

1. Beban Mati (Merata)


Beban Genteng = 488 x 0,5
= 244 kg/m
Beban Reng = = 1.62 kg/m
Beban Usuk = = 2.408 kg/m
Total = 248 kg/m
= 2.4803
2. Beban Hidup (Terpusat) SNI 1727:2013 Tabel 4-1
Beban Pekerja Pemeliharaan = 135.62 kg

PERHITUNGAN MOMEN ULTIMATE (Mu)

1. Analisa dengan balok tumpuan sederhana


Mu = (1/8 . qu . L²) + (1/4 . P . L)
= ( 1/8 . 248,028 . 4,06² ) + ( 1/4 . 135,62 . 4,06 )
= 648.7 kgm = 6361609.086 Nmm

PERHITUNGAN MOMEN NOMINAL (Mn)


Kontrol Profil

Berdasarkan SNI 1729:2015 Tabel B4.1b


1. Sayap dari PSB persegi Boks
Kompak : λp = 1.12 √E/fy
Non Kompak : λr = 1.4 √E/fy

2. Badan dari PSB persegi Boks


Kompak : λp = 2.42 √E/fy
Non Kompak : λr = 5.7 √E/fy

Perhitugan

1. Sayap
Rasio Ketebalan Terhadap lebar = b/t = 36/2 = 18
λp = 1.12 √E/fy = 1.12 √200000 / 210
λr = 1.4 √E/fy = 1.4 √200000 / 210
KET = SAYAP KOMPAK
2. Badan
Rasio Ketebalan Terhadap Tinggi = b/t = 36/2 = 18
λp = 2.42 √E/fy = 2.42 √200000 / 210
λr = 5.7 √E/fy = 5.7 √200000 / 210
KET = BADAN KOMPAK

Section Properties

Ix = Ix luar - Ix dalam
= 1/12 . 40 . 40³ - 1/12 . 36 . 36³
= 73365.33 mm4

Iy = Iy luar - Iy dalam
= 1/12 . 40 . 40³ - 1/12 . 36 . 36³
= 73365.33 mm3

Sx = Ix/yo
= 73365,33 / (40/2)
= 3668.2665 mm3

Sy = Iy/(0,5.b)
= 73365,33 / (0,5.40)
= 3668.2665 mm3

Zy = 1,5 . Sy
= 1,5 . 3668,2665
= 5502.4 mm3

Kontrol Kondisi

1. Pelelehan
Mn = Mp = Fy . Z
= 210 . 5502,4
= 1155504 Nmm
2. Tekuk Lokal Sayap = Tidak dihitung
3. Tekuk Lokal Badan = Tidak dihitung

Perbandingan Mu dan Mn

1. Mu = 6361609.086 Nmm → Mu > Mn → Hitung Ulang


ø . Mn = ((5 𝑞_𝑢 𝐿^4)/(384
0,9 . 1155504 𝐸𝐼)+(𝑃 𝐿^3)/(48 𝐸𝐼))
= 1039953.6 Nmm

Kontrol Defleksi

Δ =

Δ =
a b c
Usuk Hollow = 40 40 2
= 34.564
= 43.205

= 74.683
= 175.91

Hitung Ulang
BAB 3.PERENCANAAN GORDING

A. DATA BAHAN

CNP
1. Profil gording = (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
150.50.20.3,2.

2. Tegangan tarik putus baja (fu) = 340 Mpa (SNI-1729-2002-Tabel 5.3) (karena BJ34)
3. Tegangan residu baja (fr) = 115 Mpa (SNI-1729-2002-Tabel 7.5-1(e)) (karena penampang las)
4. Poisson ratio (𝜇) = 0.30 (SNI-1729-2002-Pasal 5.1.13)
5. Tegangan leleh baja (fy) = 210 Mpa (SNI-1729-2002-Pasal 5.1.13) (karena BJ34)
6. Modulus elastisitas baja (Es) = 200,000 Mpa (SNI-1729-2002-Pasal 5.1.13) 2039440 kg/cm 20394324259.56 kg/m
7. Modulus geser (G) = 8,000 Mpa (SNI-1729-2002-Pasal 5.1.13)
8. Koefisien pemuaian = 12× 〖 10 〗 ^(−6)
℃ (SNI-1729-2002-Pasal 5.1.13)
9. Faktor reduksi kekuatan lentur = 0.90 (SNI-1729-2002-Pasal 5.1.13)
10. Faktor reduksi kekuatan geser = 0.90 (SNI-1729-2002-Pasal 5.1.13)
Genteng metal
karang pilang
11. Profil penutup atap = uk. (Katalog genteng karang pilang)
2x(4 daun) uk.
Efektif 780.800
Truss
12. Profil usuk = (Katalog C Truss 75)
C75.0,75. BMT
Reng galvalum
13. Profil reng = (Katalog CV. utama karya baja)
R.30.045

Kalsirata3
14. Profil plafon = (Katalog Kalsirata3)
1000.1000.3

Sistem plafond
15. Profil rangka plafond = (Katalog Jayaboard)
CS-21 C Jaya
16. Berat penutup atap = 3.41 kg/m2 (Katalog genteng karang pilang)
17. Berat usuk = 0.85 kg/m (Katalog C Truss 75)
18. Berat reng = 0.38 kg/m (Katalog CV. utama karya baja)
19. Berat plafond = 4.30 kg/m2 (Katalog Kalsirata3)
20. Berat rangka plafond = 6.50 kg/m2 (Katalog Jayaboard)
21. Jarak kemiringan antar gordin = 1.60 m (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
22. Jarak kemiringan antar usuk = 0.80 m (Katalog C Truss 75)
23. Jarak kemiringan antar reng = 0.40 m (Katalog CV. utama karya baja)
24. Jarak antar kuda kuda (Ly) = 7.00 m 700 cm 1.75 m 7000 mm
25. Jumlah sagrod = 3.00 titik
26. Jarak antar sagrod (Lx) = 1.75 m
27. Sudut kemiringan atap = 28 °
28. Lebar rangka kuda kuda (Lx) = 17.90 m
29. Lebar garis bantu (Lz) = 19.80 m
30. Panjang bentang (a) = 1.41 m
31. Lebar Bangunan (L) = 18.50 m
32. Jumlah rentang pengekang late = 4 rentang

B. DETAIL PROFIL GORDING


Berdasarkan katalog PT. Gunung raja paksi Tbk. Di dapatkan detail profil gording CNP 150.65.20.3. berikut ini :
1. ht = 150 mm (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
2. b = 50 mm (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
3. a = 20 mm (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
4. t = 3.2 mm (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
5. Berat gording permeter (w) = 6.63 kg/m (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
6. A = 861〖𝑚 (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
7. Ix = 2,800,000 〖𝑚〗𝑚 (Katalog PT Gunung Raja Paksi 280 cm4 2.8E-06 m4
8. Iy = 280,000 〖^2𝑚
𝑚〗 (Katalog PT Gunung Raja Paksi 28 cm4 2.8E-07 m4
9. Zx = 37,400 ^4
𝑚〗
〖 𝑚 (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
10. Zy = 8,200 ^4
𝑚〗
〖 𝑚 (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
11. Cw = 1,298,000,000 ^3
𝑚〗
〖𝑚 (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
12. rx = ^3
57.1 mm (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
𝑚〗
13. ry = 18.1 mm
^6 (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
14. Cy = 15.4 mm (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
15. xo = 37.7 mm (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
16. Jc = 29,380,000 〖𝑚 (Katalog PT Gunung Raja Paksi)
𝑚〗
C. SECTION PROPERTIES ^4
Berdasarkan katalog PT. Gunung raja paksi Tbk. Di dapatkan section properties profil gording CNP 150.65.20.3. berikut ini :
1. Mencari modulus penampang elastis sumbu x
𝑆_𝑥=𝐼𝑥/𝑌𝑜=𝐼𝑥/((ℎ𝑡/2) )=
= 37333.33 〖𝑚
𝑚〗 ^
2. Mencari modulus penampang elastis sumbu y 3
𝑆_𝑦=𝐼𝑦/𝑌𝑜=𝐼𝑦/((𝐶𝑦) )=
= 18181.82 〖𝑚
𝑚〗 ^
3. Mencari ho 3
𝐻_𝑜=ℎ_𝑡−𝑡= = 143.60 𝑚𝑚
4. Mencari radius grasi kuadrat

〖 𝑟𝑡𝑠〗 ^2=√(𝐼𝑦𝑥𝑐𝑤/𝑆𝑥)
= = 510.65 〖𝑚
𝑚〗 ^
5. Mencari radius grasi kuadrat 3
rts=√( 〖𝑟𝑡𝑠〗 ^2 )= = 22.60 〖𝑚
6. Mencari C 𝑚〗 ^
𝐶=(𝐻𝑜𝑥√𝐼𝑦) 3
/2𝑥𝑐𝑤= = 2.9270407E-05

7. Mencari konstanta puntir torsi

𝐽=(2𝑥 1/3 𝑥𝑏𝑥𝑡^3 )+(1/3 𝑥(ℎ𝑡−2𝑥𝑡)𝑥𝑡^3 )+(2/3 = 1507.13 mm


𝑥(𝑎−𝑡)𝑥𝑡^3 )

8. Mencari modulus geser


𝐺=𝐸/(2+𝜇)=
= 76923.08 Mpa

9. Mencari konstanta puntir lengkung

𝐼𝑤=𝐼𝑦𝑥( 〖𝐻𝑜〗 ^2 = 1,443,467,200 mm6 1.996E+16


/4)=
10. Mencari koefisien tekuk lateral
𝑥_1=𝜋/𝑆𝑥
𝑥√(𝐸𝑥𝐺𝑥𝐽𝑥𝐴/2) = 8403.09 Mpa

11. Mencari koefisien tekuk lateral


𝑥_2=4𝑥(𝑆𝑥/𝐺𝑥𝐽𝑐)^2 𝑥 = 5.6271117E-12
𝐼𝑤/𝐼𝑦=

D. PERHITUNGAN BEBAN GORDING


1. Beban Mati (Qdl)
a. Beban gording
Berat gording permeter (w) = 6.63 kg/m
b. Beban penutup atap
Berat penutup atap Jarak kemiringan antar gording
3.41 kg/m2 x ### m = 5.46 kg/m
c. Beban usuk
Beban usuk x (1meter/jarak usuk) x jarak gording
0.85 kg/m2 x ( 1 / 0.80 m ) x 1.60 = 1.70 kg/m
d. Beban reng
Beban reng x (jarak gording/jarak reng)
0.38 kg/m2 x ( 1.60 m / 0.40 m ) = 1.53 kg/m
e. Beban alat pengikat (mur baut screw)
10% x (beban usuk+beban reng + beban gording)
0.10 x ( ### kg/m + 1.53 kg/m + 6.63 kg/m ) = 0.99 kg/m
f. Beban Plafond
Berat plafond x panjang bentang (a)
4.30 kg/m2 x ### m = 6.07 kg/m
g. Beban Rangka Plafond
Berat rangka plafond x panjang bentang (a)
6.50 kg/m2 x ### m = 9.18 kg/m
h. Total beban mati (Qdl)
Bebangording + Bebanpenutupatap + Bebanusuk + Bebanreng + Bebanalatpengikat + BebanPlafon + Bebanrangkaplafond
6.63 kg/m + 5.5 kg/m + 1.7 kg/m + 1.532 kg/m + 0.9862 kg/m + 6.0746 kg/m + 9.183 kg/m = 31.56 kg/m 0.3156136 kg/cm
i. Momen akibat beban mati merata (momen ultimate)
momen akibat beban mati merata pada sumbu x (mul dlx)
(1/8 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 cos⁡〖𝛼 𝑥 〖𝐿𝑥〗 ^2 〗 )=(1/8 𝑥32,088𝑘𝑔/𝑚 𝑥 cos⁡〖 28 𝑥 〖 7,00 〗 = 170.69 kg/m
^2 〗 )
j. momen akibat beban mati merata pada sumbu y (mul dly)

(1/8 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 sin⁡〖𝛼 𝑥 〖𝐿𝑥〗 ^2 〗 )=(1/8 𝑥32,088𝑘𝑔/𝑚 𝑥 sin⁡〖 28 𝑥 = 5.67 kg/m


(7,00/4)^2 〗 )

3. Beban Hidup (Pll)


a. Total beban hidup (pekerja) (Pll)
Bersadarkan PPPG 1987 pasal 2.1.2.2. beban hidup pada atap yang dapat dicapai orang adalah = 100.00 kg
b. momen akibat beban hidup merata pada sumbu x
= 154.52 kg/m
(1/4 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 cos⁡〖𝛼 𝑥 𝐿𝑥〗 )=(1/4 𝑥100𝑘𝑔 𝑥 cos⁡〖 28 𝑥 7,00 〗 )

c. momen akibat beban hidup merata pada sumbu y

(1/4 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 sin⁡〖𝛼 𝑥 (𝐿𝑥/4)^ 〗 )=(1/4 𝑥100𝑘𝑔 𝑥 sin⁡〖 28 𝑥 (7,00/4)^ 〗 ) = 20.54 kg/m

4. Beban Hujan (Rl)


a. Beban air hujan
Berdasarkan PPIUG 1983 pasal 3.2. beban terbagi rata per m2 bidang datar yang berasal dari beban air hujan sebesar (40-0,8𝛼) kg/m2 dimana 𝛼
= 100.00 kg
adalah sudut kemiringan atap dengan ketentuan bahwa beban tersebut tidak perlu diambil jika lebih besar dari 20 kg/m2 dan tidak perlu ditinjau kemiringan atapnya >50
a. Total beban air hujan (Qrl)
(40−0,8𝛼)𝑘𝑔/𝑚2 < 20 kg/m2 = 17.60 kg/m > 20 kg/m

(40−0,8𝑥28°)𝑘𝑔/𝑚2 < 20 kg/m2


Kerena 17.6 > 20 maka beban air hujan yang perlu digunakan adalah = 39,609 kg/m 0.39609 kg/cm
c. Derajat kemiringan
Kerena 28 < 50 maka beban air hujan yang perlu digunakan adalah = tidak perlu ditinjau
d. momen akibat beban hujan merata pada sumbu x
(1/8 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 cos⁡〖𝛼 𝑥 〖𝐿𝑥〗 ^2 〗 )=(1/8 𝑥20𝑘𝑔/𝑚 𝑥 cos⁡〖 28 𝑥 〖 7,00 〗 ^2 〗 = 95.18 kg/m
)

e. momen akibat beban hujan merata pada sumbu y

(1/8 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 sin⁡〖𝛼 𝑥 〖𝐿𝑥〗 ^2 〗 )=(1/8 𝑥20𝑘𝑔/𝑚 𝑥 sin⁡〖 28 𝑥 (7,00/4)^2 〗 = 3.16 kg/m
)

5. Beban Angin (Wl)


a. Acuan
Perhitungan beban angin mengacu pada SNI 1727-2013
b. ParimeterKategor
dasar penentuan beban angin
i resiko
a.) = III (Tabel 1.5-1 karena meerupakan bangunan gedung memiliki resiko kegagalan struktur yang dapat membahayakan kehidupan manusia)
bangun
b.) an
Kecepatan angin dasar (v) = 10.38 m/s (Dari data www.bps.go.id data kecepatan angin wilayah nusa tenggara barat)
c.) Faktor arah angin (kd) = 0.85 (Tabel 26.6-1 karena merupakan bangunan yang memiliki komponen dan klading bangunan gedung)
d.) Kategori
Faktor eksposur = B (Pasal 26.7.3 karena merupakan bangunan yang berada di hutan)
e.) topograf = 1.00 (Pasal 26.8.2. karena kondisi situs dan lokasi gedung derta struktur bangunan tidak memenuhi semua kondisi yang disyaratkan)
f.) iFaktor
(kzt) efek tiupan angin (G) = 0.85 (Pasal 26.9.1. karena bangunan dan struktur lain kaku)
g.) Klasifikasi ketertutupan = tertutup (Pasal 26.2. karena luas total bukaan dinding yang menerima tekanan eksternal lebih dari 10%)
h.) Tinggi
Koefisien tekanna eksternal (Gcpi) = 0.18 -0.18 (Tabel 26.11-1 karena bangunan tertutup)
bangun
i.) = 17.74 m
an rata
j.) rata
Koefisien
(h) tekanan eksposur velositas (kz) = 0.85 (Tabel 27.3-1 eksposur tekanan velositas angin terhadap tinggi bangunan sekolah)
k.) Tekanan velositas (qh)
0,613 . Faktor arah angin (kd) . Faktor topografi (kzt) . Faktor efek tiupan angin (G) . Kecepatan angin dasar (v)²
0,85 . 1
= 47.72 N/m2
. 0,85 .
10,38² = 4.77 kg/m2
l.) Koefisien tekanan
1.) Eksternal (cp)
i.) Rasio terhadap tinggi bangunan dan lebar bangunan
Tinggi bangunan rata rata / Lebar bangunan = 0.96
ii.) Maka diperoleh
Cp datang = -0.30 0.2 (Tabel 27.4-1 hasil dari kemiringan atap dan perhitungan rasio tinggi bangunan terhadap lebar bangunan ternyata rasio < 1,0)
Cp pergi = -0.60 (Tabel 27.4-1 hasil dari kemiringan atap dan perhitungan rasio tinggi bangunan terhadap lebar bangunan ternyata rasio < 1,0)
2.) Tekanan angin permukaan gedung (p)
i.) P posisi angin datang jika cp = -0,30
qh x G x Cp - qh x (GC pi) = -2.08 kg/m2 Hisap
ii.) P posisi angin datang jika cp = -0,30
qh x G x Cp - qh x (GC pi) = -0.36 kg/m2 Hisap 0.00
iii.) P posisi angin datang jika cp = 0,20
qh x G x Cp - qh x (GC pi) = -0.05 kg/m2 Hisap
iv) P posisi angin datang jika cp = 0,20
qh x G x Cp - qh x (GC pi) = 1.67 kg/m2 Tekan
v) P posisi angin pergi jika cp = -0,60
qh x G x Cp - qh x (GC pi) = -3.29 kg/m2 Hisap
vi) P posisi angin pergi jika cp = -0,60 5.2
qh x G x Cp - qh x (GC pi) = -1.57 kg/m2 Hisap -12.0905
vi) Kesimpulan 16
P angin terbesar = 1.67 kg/m2 Tekan
d. Total beban angin (Qwl)
P angin terbesar x Jarak miring gording = 1.67 kg/m2 0.0167 kg/cm2

e. momen akibat beban angin merata pada sumbu x


(1/8 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 cos⁡〖𝛼 𝑥 〖𝐿𝑥〗 ^2 〗 )=(1/8 𝑥2,672𝑘𝑔/𝑚 𝑥 cos⁡〖 28 𝑥 = 86.53 kg/m 0.8653 kg/cm
〖 7,00 〗 ^2 〗 )

f. momen akibat beban angin merata pada sumbu y

(1/8 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 sin⁡〖𝛼 𝑥 〖𝐿𝑥〗 ^2 〗 )=(1/8 𝑥2,672𝑘𝑔/𝑚 𝑥 sin⁡〖 28 𝑥 (7,00/4)^2 = 0.00 kg/m
〗 )

E. PERHITUNGAN MOMEN BERFAKTOR


Berdasarkan SNI 1729-2002 Pasal 6.2.2. kombinasi pembebanan berdasarkan beban beban tersebut diatas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi pembebanan dibawah ini ;
a. 1,4 D (Pasal 6.2-1)
b. 1,2 D +1,6 L + 0,5 (L atau H) (Pasal 6.2-2)
c. 1,2 D + 1,6 (L atau H) + ( L atau H) (Pasal 6.2-3)
d. 1,2 D + 1,3 W + L + 0,5 (L atau H) (Pasal 6.2-4)
e. 1,2 D + 1,0 E + L (Pasal 6.2-5)
f. 0,9 D + (1,3 W atau 1,0 E) (Pasal 6.2-6)

1. Kombinasi 1 (Mu = 1,4 D)


Mux = 1,4 x 170,685539391043 = 238.96 kg.m
Mux = 1,4 x 5,67219444640279 = 7.94 kg.m
2. Kombinasi 2 (Mu = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 R)
Mux = 1,2 x 170,685539391043 + 1,6 x 154,515828750312 + 0,5 x 95,1817505101923 = 499.64 kg.m
Mux = 1,2 x 5,67219444640279 + 1,6 x 20,5393808718827 + 0,5 x 3,16306465426994 = 41.25 kg.m
3. Kombinasi 3 (Mu = 1,2 D + 1,0 W + L + 0,5 R)
Mux = 1,2 x 170,685539391043 + 1,0 x 86,5288641001748 + 154,515828750312 + 0,5 x 95,1817505101923 = 493.46 kg.m
Mux = 1,2 x 5,67219444640279 + 1,0 x 0 + 20,5393808718827 + 0,5 x 3,16306465426994 = 28.93 kg.m
4. Kombinasi 4 (Mu = 1,4 D)
Mux = 1,2 x 170,685539391043 + 1,6 x 95,1817505101923 + 0,8 x 86,5288641001748 = 357.11 kg.m
Mux = 1,2 x 5,67219444640279 + 1,6 x 3,16306465426994 + 0,8 x 0 = 11.87 kg.m
5. Kombinasi 1 (Mu = 0,9 D + 1,0 W)
Mux = 0,9 x 5,67219444640279 + 1,0 x 0 = 240.15 kg.m
Mux = 0,9 x + 1,0 x = 5.10 kg.m
6. Kesimpulan
Mux terbesar = 499.64 kgm = 4899783.314 Nmm
Muy terbesar = 41.25 kgm = 404535.8359 Nmm

F. KONTROL LENDUTAN
Berdasarkan SNI 1729-2002 pasal 6.4.3. batas batas lendutan tabel 6.4-1 batas lendutan maksimum untuk balok biasa beban tetapnya :

𝑓^𝑜= 𝐿/240, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓 ≤ 𝑓^𝑜

1. Perhitungan kontrol lendutan kombinasi 1


a. 𝑓^𝑜= 𝐿/240= = 0.03 m
𝐿/240=
b. Mu = 1,4 D
Panjang lendutan pada sumbu x
= 0.0004358993086 m
(5/384 𝑥 (1,4 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 cos⁡〖𝛼 𝑥 〖 (𝐿𝑦) 〗 ^4 〗 )/(𝐸 𝑥 𝐼𝑥) )

Panjang lendutan pada sumbu y

(5/384 𝑥 (1,4 𝑥 𝑄𝑑𝑙 𝑥 sin⁡〖𝛼 𝑥 〖 (𝐿𝑦/4) 〗 ^4 〗 )/(𝐸 𝑥 𝐼𝑦) ) = 0.0002724370678 m

c. Kontrol lendutan
Kontrol lendutan pada sumbu x
𝑓 ≤𝑓𝑜
√( 〖𝐹𝑥〗 ^2+ 〖𝐹𝑦〗 ^(2 ) )≤𝑓𝑜
√( 〖 0,000395193 〗 ^2+ 〖 0,0001520
72 〗 ^(2 ) ) = 0.0005140332316 m < 0.03 OK

2. Perhitungan kontrol lendutan kombinasi 2


a. 𝑓^𝑜= 𝐿/240= = 0.03 m
𝐿/240=
b. Mu = 1,4 D + 1,6 L + 0,5 R
Panjang lendutan pada sumbu x

(5/384 𝑥 ((1,2 𝑥 𝑄𝑑𝑙)+(0,5 𝑥 𝑅)𝑥 cos⁡〖𝛼 𝑥 〖 (𝐿𝑦) 〗 ^4 〗 )/(𝐸 𝑥 𝐼𝑥) )+1/48 = 0.0028990990655 m
𝑥((1,6 𝑥 𝑃𝑙𝑙 𝑥 cos⁡〖𝛼 𝑥 〖 (𝐿𝑦) 〗 ^3 〗 )/(𝐸 𝑥 𝐼𝑥) )
Panjang lendutan pada sumbu y
(5/384 𝑥 ((1,2𝑥 𝑄𝑑𝑙)+(0,5 𝑥 𝑅)𝑥 sin⁡〖𝛼 𝑥 〖 (𝐿𝑦/4) 〗 ^4 〗 )/(𝐸 𝑥 𝐼𝑦) )+1/48 = 0.0018119369159 m
𝑥((1,6 𝑥 𝑃𝑙𝑙 𝑥 sin⁡〖𝛼 𝑥 〖 (𝐿𝑦/4) 〗 ^3 〗 )/(𝐸 𝑥 𝐼𝑦) )
c. Kontrol lendutan
Kontrol lendutan pada sumbu x
𝑓 ≤𝑓𝑜
√( 〖𝐹𝑥〗 ^2+ 〖𝐹𝑦〗 ^(2 ) )≤𝑓𝑜
√( 〖 0,000395193 〗 ^2+ 〖 0,0001520
72 〗 ^(2 ) ) = 0.0034187557354 m < 0.03 OK

3. Perhitungan kontrol lendutan kombinasi 3


a. 𝑓^𝑜= 𝐿/240= = 0.03 m
𝐿/240=
b. Mu = 0,9 D + 1,3 W
Panjang lendutan pada sumbu x

(5/384 𝑥 ((0,9 𝑥 𝑄𝑑𝑙)+(1,3 𝑥 𝑊)𝑥 cos⁡〖𝛼 𝑥 = 0.0011161800139 m


〖 (𝐿𝑦) 〗 ^4 〗 )/(𝐸 𝑥 𝐼𝑥) )
Panjang lendutan pada sumbu y
(5/384 𝑥 ((0,9 𝑥 𝑄𝑑𝑙)+(1,3 𝑥 𝑊)𝑥 sin⁡〖𝛼 𝑥 = 6.476936615E-05 m
〖 (𝐿𝑦/4) 〗 ^4 〗 )/(𝐸 𝑥 𝐼𝑦) )
c. Kontrol lendutan
Kontrol lendutan pada sumbu x
𝑓 ≤𝑓𝑜
√( 〖𝐹𝑥〗 ^2+ 〖𝐹𝑦〗 ^(2 ) )≤𝑓𝑜
√( 〖 0,000395193 〗 ^2+ 〖 0,0001520
72 〗 ^(2 ) ) = 0.0011180576435 m < 0.03 OK
4. Kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan kontrol lendutan didapatkan lendutan terbesar yaitu 0,0021 m atau 2,1 mm

G. PERHITUNGAN MOMEN NOMINAL AKIBAT LOKAL GESER


1. Kontrol kekuatan penampang profil
a. Penampang sayap
Berdasarkan SNI 1729 2002 tabel 7.5-1 jenis elemen 1 bahwa penampang profil gording yang digunakan termasuk jenis elemen kanal dalam lentur maka rasio batas kelangsingan profil adalah :
a.) Lebar terhadap lebar (𝜆)
𝑏/(2 𝑥 𝑡)= = 7.8125

b.) Lebar terhadap lebar (𝜆p)


170/√𝐹𝑦= = 11.73111450882

c.) Lebar terhadap lebar (𝜆r)


370/√(𝐹𝑦−𝐹𝑟)= = 37.96119902715

d.) Kesimpulan
λ < λp = Sayap Kompak

b. Penampang badan
Berdasarkan SNI 1729 2002 tabel 7.5-1 jenis elemen 9 bahwa gording termasuk jenis elemen bagian bagian pelat badan dalam tekan akibat lentur maka rasionya
a.) Lebar terhadap lebar (𝜆)

ℎ/𝑡= = 46.875

b.) Lebar terhadap lebar (𝜆p)

1680/√𝐹𝑦= = 115.9310139695

c.) Lebar terhadap lebar (𝜆r)


2550/√𝐹𝑦= = 175.9667176323

d.) Kesimpulan
λ < λp = Badan Kompak

2. Kuat lentur nominal pada pengaruh tekuk lokal geser


a. Penampang kompak
Berdasarkan SNI 1729 2002 pasal 8.2.3. untuk penampang penampang yang memenuhi 𝜆 < 𝜆p kuat lentur nominal penampangnya adalah (Mn = Mp)
b. Penampang tak kompak
Berdasarkan SNI 1729 2002 pasal 8.2.4. untuk penampang penampang yang memenuhi 𝜆 < 𝜆p < 𝜆r kuat lentur nominal penampangnya adalah
𝑀𝑛=𝑀𝑝−(𝑀𝑝 −𝑀𝑟)𝑥 ((𝜆 − 𝜆𝑝)/(𝜆𝑟 − 𝜆𝑝))

c. Penampang langsing
Berdasarkan SNI 1729 2002 pasal 8.2.5. untuk penampang penampang yang memenuhi 𝜆r < 𝜆p kuat lentur nominal penampangnya adalah
𝑀𝑛=𝑀𝑟 𝑥 (𝜆𝑟/𝜆)^2

d. Untuk pelat badan yang memenuhi 𝜆r > 𝜆 kuat lentur nominal penampang ditentukan pada
𝑀𝑛=𝑘𝑔 𝑥 𝑆 𝑥 𝐹𝑐𝑟
𝑆=𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠
Kg=1 −(𝑎𝑟/(1200+300 𝑥 𝑎𝑟)) x (ℎ/𝑡−(2550/√𝐹𝑐𝑟))

3. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan rasio penampang profil didapatkan penampang sayap dan penampang badan sama sama memiliki profil kompak atau 𝜆 < 𝜆p maka kuat nominal lentur penampangnya adalah :
𝑀𝑛=𝑀𝑝

4. Momen plastis (Mp)


Berdasarkan SNI 1729-2002 pasal 8.2.1. (b) momen lentur yang menyebabkan seluruh penampang mengalami tekanan leleh harus diambil yang lebih kecil dari (Fy x Z) atau (1,5 x My) dan Z adalah modulus penampang plastis
a. Momen plastis terhadap sumbu x
Mpx = Fy x Zx = = 7854000 N.mm
Mpx = 1,5 x My = 1,5 x (Fy x Sx) = = 11760000 N.mm
Kesimpulan , maka momen plastis terkecil antara (Fy x Z) atau (1,5 x My) adal = 7854000 N.mm
b. Momen plastis terhadap sumbu y
Mpy = Fy x Zy = = 1722000 N.mm
Mpy = 1,5 x My = 1,5 x (Fy x Sy) = = 5727272.72727273 N.mm
Kesimpulan , maka momen plastis terkecil antara (Fy x Z) atau (1,5 x My) adal = 1722000 N.mm

5. Momen batas tekuk (Mr)


Berdasarkan SNI 1729-2002 pasal 8.2.1. (c) momen batas tekuk (Mr) diambil (S x (Fy - Fr)), Fr adalah tegangan sisa (115 Mpa = karena penampang sayap di las berdasarkan SNI 1729 2002 tabel 7.5-1 ayat ( e ) tegangan residual pelat sayap
a. Momen batas tekuk terhadap sumbu x
Mrx = (Sx x (Fy - Fr)) = 4E+06 N.mm
b. Momen batas tekuk terhadap sumbu y
Mry = (Sy x (Fy - Fr)) = 2E+06 N.mm

6. Kuat nominal lentur penampang profil


Berdasarkan perhitungan rasio penampang profil didapatkan penampang sayap dan penampang badan sama sama memiliki profil kompak atau 𝜆 < 𝜆p maka kuat nominal lentur penampangnya adalah :
𝑀𝑛=𝑀𝑝
a. Kuat nominal lentur penampang profil pada sumbu x
Mnx = Mpx = 7854000 N.mm
b. Kuat nominal lentur penampang profil pada sumbu y
Mny = Mpy = 1722000 N.mm

7. Kontrol tegangan lentur terhadap tekuk lokal


Berdasarkan SNI 1729 pasal 11.3.1. dapat digunakan bagi komponen struktur berpenampang kotak, apabila struktur tersebut merupakan bagian struktur rangka dengan ikatan (bracing) maka kontrol tegangan lentur terhadap tekuk lokal adalah
〖𝑀𝑢〗 _𝑥/(𝜑 〖𝑀𝑛〗 _𝑥 )+ 〖𝑀𝑢〗 _𝑦/(𝜑 〖𝑀𝑛〗 _𝑦 )<1,0

Mux dan Muy = momen lentur akibat beban berfaktor terhadap sumbu x dan sumbu y (Nmm)
Mnx dan Mny = momen lentur penampang terhadap sumbu x dan sumbu y (Nmm)
φ = 0,9 (faktor induksi kuat lentur)
〖𝑀𝑢〗 _𝑥/(𝜑 〖𝑀𝑛〗 _𝑥 )+ 〖𝑀𝑢〗 _𝑦/(𝜑 〖𝑀𝑛〗 _𝑦 )<1,0

4899783.3138862 404535.835880875
+ < 1.0
0.9 8E+06 0.9 1722000
0.69317592081688 + 0.261024542444751 < 1.0
0.954200463261631 < 1.0 OK

8. Kesimpulan
Maka profil gording yang digunakan aman terhadap tekuk lokal sehingga tidak perlu pembesaran ukuran dimensi profil lagi

H. MOMEN NOMINAL AKIBAT LATERL BUCKLING


1. Pengekang lateral (L)
Kuat komponen struktur dalam memikul momen lentur tergantung dari panjang bentang antara dua penemapang yang berdekatan pasal 8.3.2 SNI 1729 2002
𝐿=(𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑘𝑢𝑑𝑎 𝑘𝑢𝑑𝑎)/(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙) = 1750 mm

2. Panjang bentang munumum balok yang mampu menahan beban momen plastis (Lp)
Berdasarkan SNI 1729 2002 tabel 8.3-2 profil I dan kanal ganda maka nilainya adalah:
𝑟𝑦=√(𝐼𝑦/𝐴)
= 18.03339269335

𝐿𝑝=1,76 𝑟𝑦 √(𝐸/𝑓𝑦)
= 979.4797421255 mm

3. Panjang bentang maksimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis (Lr)
Berdasarkan SNI 1729 2002 tabel 8.3-2 profil I dan kanal ganda maka nilainya adalah:
𝑥_1=𝜋/𝑠 𝑥 √((𝐸 𝑥 𝐺 𝑥 𝐽 𝑥 𝐴)/2)
= 8403.09

𝑥_2=4 𝑥 (𝑆/(𝐺 𝑥 𝐽))^2 𝑥 𝐼𝑤/𝐼𝑦 = 5.62711171674455E-12

𝐹𝐿=𝑓𝑦 −𝑓𝑟 = 95 Mpa

𝐿𝑟=𝑟𝑦(𝑥_1/𝑓𝑙)𝑥 √(1+√(1+𝑥_2. 〖𝑓𝑙〗 ^2 ))


= 2255.836830997 mm
Iw=konstanta puntir lenegkung
J=konstanta puntir torsi

4. Kategoti bentang pengekang lateral (L)


a. Pengekang lateral bentang pendek
Berdasarkan SNI 1729 2002 pasal 8.2.3. untuk struktur yang memenuhi L < Lp kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur adalah :
Mn = Mp

b. Pengekang lateral bentang menengah


Berdasarkan SNI 1729 2002 pasal 8.2.4. untuk struktur yang memenuhi Lp < L < Lr kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur adalah :

𝑀𝑛=𝐶𝑏(𝑀𝑟+(𝑀𝑝−𝑀𝑟)((𝐿𝑟−𝐿)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝)))<𝑀𝑝

Cb = koefisien pengali momen tekuk lateral SNI 1729 2002 pasal 8.3.1 (b)

𝐶𝑏=(12,5 𝑀𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀𝑚𝑎𝑥+3 𝑀𝑎+4 𝑀𝑏+3 𝑀𝑐)<2,3

dengan Mmax adalah momen maksimum pada bentang yang ditinjau serta Ma, Mb, Mc adalah masing masing momen pada 1/4 bentang, tengah bentang dan 3/4 bentang komponen struktur yang ditinjau

c. Pengekang lateral bentang panjang


Berdasarkan SNI 1729 2002 pasal 8.2.5. untuk struktur yang memenuhi Lr < L kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur adalah :

𝑀𝑛=𝑀𝑐𝑟<𝑀𝑝

d. Kesimpulan
Dapat disimpulkan profil penampang gording yang telah diberi pengekang lateral masuk dalam kategori bentang :
Lp < L < Lr = Pengekang lateral bentang menengah

e, Mencari koefisien pengali momen tekuk lateral (Cb)


Diasumsikan beban yang bekerja pada beam dengan panjang L dan 2 tumpuan jenis sendi dan rol dihitung dengan SAPV14
Mmax pada sumb = 349 kg.m 3E+06 Nmm
Ma pada sumbu = 260 kg.m 3E+06 Nmm
Mb pada sumbu = 349 kg.m 3E+06 Nmm
Mc pada sumbu = 260 kg.m 3E+06 Nmm
Mmax pada sumb = 42 kg.m 414625 Nmm
Ma pada sumbu = 32 kg.m 310969 Nmm
Mb pada sumbu = 42 kg.m 414625 Nmm
Mc pada sumbu = 34 kg.m 330582 Nmm

Koefisien penggali momen tekuk lateral sumbu x


𝐶𝑏=(12,5 𝑀𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀𝑚𝑎𝑥+3 𝑀𝑎+4 𝑀𝑏+3 𝑀𝑐)<2,3

Cb= 1.1 < 2.3 OK

Koefisien penggali momen tekuk lateral sumbu x


𝐶𝑏=(12,5 𝑀𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀𝑚𝑎𝑥+3 𝑀𝑎+4 𝑀𝑏+3 𝑀𝑐)<2,3

Cb= 1.1 < 2.3 OK


Kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur pada sumbu x
𝑀𝑛𝑥=𝐶𝑏𝑥(𝑀𝑟𝑥+(𝑀𝑝𝑥−𝑀𝑟𝑥)((𝐿𝑟−𝐿)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝)))<𝑀𝑝𝑥

Mnx = 6E+06 Nmm < 7854000 OK


Kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur pada sumbu y
𝑀𝑛𝑦=𝐶𝑏𝑦(𝑀𝑟𝑦+(𝑀𝑝𝑦−𝑀𝑟𝑦)((𝐿𝑟−𝐿)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝)))<𝑀𝑝𝑦

Mnx = 2E+06 Nmm < 1722000 OK

f. Rasio Momen maksimum dan momen 1/4 bentang hasil input sapv14 sumbu x
Mmas sumbu x / = 1.3

g. Mencari koefisien pengali momen tekuk lateral (Cb)


Diasumsikan beban yang bekerja pada beam dengan panjang L dan 2 tumpuan jenis sendi dan rol dihitung dengan rasio momen maksimum dan momen 1/4 bentang hasil input sapv14
Mmax pada sumb = ### kg.m 5E+06 Nmm
Ma pada sumbu = 372 kg.m 4E+06 Nmm
Mb pada sumbu = 500 kg.m 5E+06 Nmm
Mc pada sumbu = 372 kg.m 4E+06 Nmm
Mmax pada sumb = ### kg.m 404536 Nmm
Ma pada sumbu = 31 kg.m 301339 Nmm
Mb pada sumbu = 41 kg.m 404536 Nmm
Mc pada sumbu = 31 kg.m 301339 Nmm

Koefisien penggali momen tekuk lateral sumbu x


𝐶𝑏=(12,5 𝑀𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀𝑚𝑎𝑥+3 𝑀𝑎+4 𝑀𝑏+3 𝑀𝑐)<2,3
Cb= 1.1 < 2.3 OK

Koefisien penggali momen tekuk lateral sumbu x


𝐶𝑏=(12,5 𝑀𝑚𝑎𝑥)/(2,5 𝑀𝑚𝑎𝑥+3 𝑀𝑎+4 𝑀𝑏+3 𝑀𝑐)<2,3

Cb= 1.1 < 2.3 OK


Kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur pada sumbu x
𝑀𝑛𝑥=𝐶𝑏𝑥(𝑀𝑟𝑥+(𝑀𝑝𝑥−𝑀𝑟𝑥)((𝐿𝑟−𝐿)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝)))<𝑀𝑝𝑥

Mnx = 6E+06 Nmm < 7854000 OK


Kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur pada sumbu y
𝑀𝑛𝑦=𝐶𝑏𝑦(𝑀𝑟𝑦+(𝑀𝑝𝑦−𝑀𝑟𝑦)((𝐿𝑟−𝐿)/(𝐿𝑟−𝐿𝑝)))<𝑀𝑝𝑦

Mnx = 2E+06 Nmm < 1722000 Tidak OK

h. Kesimpulan
Maka kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur di sumbu x yang terkecil adalah = 5779090.4662034 Nmm
Maka kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur di sumbu y yang terkecil adalah = 1722000 Nmm

I. KUAT GESER PELAT BADAN


1. Kuat geser nominal
Kuat geser nominal (Vn) pelat badan aharus diambil seperti yang ditentukan di bawah ini :
a. Profil kuat geser
(ℎ/𝑡𝑤)≤1,10√((𝐾𝑛 𝑥 𝐸)/𝐹𝑦)

Dengan :
𝐾𝑛=5+5/
(𝑎/ℎ)^2

maka kuat geser pelat harus diambil seperti yang ditentukan pasal 8.8.3 SNI 1729 2002
"kuat geser nominal pelat badan masuk dalam kategori profil kuat geser maka harus dihitung sebagai berikut"
Vn = 0,6 . Fy . Aw
maka kuat geser pelat harus diambil seperti yang ditentukan pasal 8.8.3 SNI 1729 2002
"kuat geser nominal pelat badan harus dihitung sebagai berikut"
Vn = 0,6 . Fy . Af
Dengan :
Aw = t . Ht (luas efektif pelat badan) (mm2)
Af = 2 . B .t (luas efektif pelat sayap) (mm2)

b. profil kuat geser elastos plastis


1,10√((𝐾𝑛 𝑥
𝐸)/𝐹𝑦)≤(ℎ/𝑡𝑤)≤1,37√((𝐾𝑛 𝑥 𝐸)/𝐹𝑦)

Dengan :
𝐾𝑛=5+5/
(𝑎/ℎ)^2

maka kuat geser pelat harus diambil seperti yang ditentukan pasal 8.8.4 SNI 1729 2002
"kuat geser nominal pelat badan masuk dalam kategori profil kuat geser elasto plastis maka harus dihitung sebagai berikut"
𝑉𝑛=0,6 𝑥 𝐹𝑦 𝑥 𝐴𝑤 𝑥(1,10√((𝐾𝑛 𝑥 𝐸)/𝐹𝑦))𝑥(1/(ℎ/𝑡𝑤))

c. profil kuat geser elastis


1,37√((𝐾𝑛 𝑥
𝐸)/𝐹𝑦)≤(ℎ/𝑡𝑤)

Dengan :

𝐾𝑛=5+5/
(𝑎/ℎ)^2

maka kuat geser pelat harus diambil seperti yang ditentukan pasal 8.8.5 SNI 1729 2002
"kuat geser nominal pelat badan masuk dalam kategori profil kuat geser elastis maka harus dihitung sebagai berikut"
𝑉𝑛=((0,9 𝑥 𝐴𝑤 𝑥 𝐾𝑛 𝑥
𝐸)/ 〖ℎ /𝑡𝑤 〗 ^2 )

2. Mencari Kn

𝐾𝑛=5+5/
(𝑎/ℎ)^2 = 286.25

3. Kuat geser nominal (Vn)


a. Mencari ketentuan a.
1,10√((𝐾𝑛 𝑥
𝐸)/𝐹𝑦) = 574.34

b. Mencari ketentuan b.
(ℎ/𝑡𝑤)
= 46.875

c. Mencari ketentuan c.
1,37√((𝐾𝑛
𝑥 𝐸)/𝐹𝑦) = 1013.2

d. Kesimpulan
Dapat disimpulkan profil penampang gording masuk dalam kategori bentang :
Ketentuan b < Ketentuan a = Profil kuat geser

e. Kuat geser (Vn)


1.) mencari luas efektif pelat badan
Aw = t . Ht (luas efektif pelat badan) (mm2) = 480 mm2

2.) mencari luas efektif pelat sayap


Af = 2 . B .t (luas efektif pelat sayap) (mm2) = 320 mm2

3.) Beban kuat geser sumbu x (Vnx)


Vnx = 0,6 . Fy . Aw = 60480 N

4.) Beban kuat geser sumbu y (Vny)


Vny = 0,6 . Fy . Af = 40320 N

5.) Gaya kuat geser akibat beban berfaktor sumbu x (Vux)


Vux=Qux.Ly+Px
Vux=(1,2Dx+1,0Wx).Ly.cos a + (Px.cos a) = 857.180950627 kg.m = 8406.07356946561 Nmm

6.) Gaya kuat geser akibat beban berfaktor sumbu y (Vuy)


Vuy=Quy.Ly+Py
Vuy=(1,2Dy+1,0Wy).Ly.sin a + (Px.sin a) = 171.411308703 kg.m = 1680.9707104875 Nmm

7.) Kontrol tegangan lentur terhadap tekuk lokal


Berdasarkan SNI 1729 pasal 8.8.1 pelat badan yang memikul gaya geser perlu (Vu) maka harus memenuhi kontrol kuat geser berikut ini:

〖𝑉𝑢〗 _𝑥/(𝜑 〖𝑉𝑛〗 _𝑥 )+ 〖𝑉𝑢〗 _𝑦/(𝜑 〖𝑉𝑛〗 _𝑦 )<1,0

Vux dan Vuy = aksial geser akibat beban berfaktor terhadap sumbu x dan sumbu y (Nmm)
Vnx dan Vny = aksial geser penampang terhadap sumbu x dan sumbu y (Nmm)
φ = 0,9 (faktor induksi kuat geser) (SNI 1729 2002 tabel 6.4.-(2) komponen struktur yang memikul aksi aksi kombinasi kaut lentur atau geser)

〖𝑉𝑢〗 _𝑥/(𝜑 〖𝑉𝑛〗 _𝑥 )+ 〖𝑉𝑢〗 _𝑦/(𝜑 〖𝑉𝑛〗 _𝑦 )<1,0

8406.07357 + 1680.9707104875 < 1.0


0.9 ### 0.9 40320
0.15443257 + 0.046323046475075 < 1.0
0.200755614991124 < 1.0 OK

8.) Kesimpulan
Maka profil gording yang digunakan aman terhadap aksial geser sehingga tidak perlu pembesaran ukuran dimensi profil lagi

J. METODE INTERAKSI GESER DAN LENTUR


Jika momen lentur dianggap dipikul oleh seluruh penampang maka selain memenuhi butir 8.1.1. dan 8.8.1 balok harus memikul lentur geser

𝑀𝑢/(𝜑 𝑀𝑛)+0,625𝑥 𝑉𝑢/(𝜑 𝑉𝑛)<1,0

Vux dan Vuy = aksial geser akibat beban berfaktor terhadap sumbu x dan sumbu y (Nmm)
Vnx dan Vny = aksial geser penampang terhadap sumbu x dan sumbu y (Nmm)
Mux dan Muy = momen lentur akibat beban berfaktor terhadap sumbu x dan sumbu y (Nmm)
Mnx dan Mny = momen lentur penampang terhadap sumbu x dan sumbu y (Nmm)
φ = 0,9 (faktor induksi kuat geser) (SNI 1729 2002 tabel 6.4.-(2) komponen struktur yang memikul aksi aksi kombinasi kaut lentur atau geser)

1. Interaksi kuat geser dan kuat luntur pada sumbu x

𝑀𝑢𝑥/(𝜑 𝑀𝑛𝑥)+0,625𝑥 𝑉𝑢𝑥/(𝜑 𝑉𝑛𝑥)<1,0

4899783.3138862 + 0.6 8406.07356946561 < 1.0


0.9 x 8E+06 0.9 x 60480
0.69317592081688 + 0.6 0.15443256851605 < 1.0
0.789696276139411 < 1.0 OK

2. Interaksi kuat geser dan kuat luntur pada sumbu y

𝑀𝑢𝑦/(𝜑 𝑀𝑛𝑦)+0,625𝑥 𝑉𝑢𝑦/(𝜑 𝑉𝑛𝑦)<1,0

404535.835880875 + 0.6 x 1680.9707104875 < 1.0


0.9 x 2E+06 0.9 x 40320
0.261024542444751 + 0.6 0.046323046475075 < 1.0
0.289976446491673 < 1.0 OK

3. Kesimpulan
Maka profil gording yang digunakan aman terhadap aksial geser dan momen lentursehingga tidak perlu pembesaran ukuran dimensi profil lagi
BAB 4. PERENCANAAN SAGROD

A. DATA PERENCANAAN
1. Total beban mati (Qdl) = 31.56 kg/m
2. Total beban hidup (pekerja) (Pll) = 100.00 kg
3. Total beban air hujan (Qrl) = 20.00 kg/m2
4. Total beban angin (Qwl) = 1.67 kg/m2
5. Jarak antar kuda kuda (Ly) = 7.00 m
6. Jarak antar sagrod (Lx) = 1.75 m
7. Jumlah sagrod = 3.00 titik
8. Jumlah rentang pengekang lateral = 4 rentang
9. Diameter sagrod (d) = 12 mm
10. Profil sagrod = Sagrod ∅ 12mm (dari katalog PT gunung raja paksa)
11. Sudut kemiringan atap = 28
12. Tegangan leleh baja (fy) = 210 Mpa
13. Tegangan tarik putus baja (fu) = 340 Mpa

B. PERHITUNGAN SAGROD
1. Mencari beban faktor merata pada gording (akibat beban mati dan beban angin)
Quy = 1,2 x Qdl x sin ∝ + Qwl
= 1,2 x 31,56136 kg/m x sin 28 + 1,670165 kg/m2
= 19.4507582 kg/m

2. Mencari beban faktor terpusat pada sagrod (akibat beban berfaktor)


Puy = 1,0 x Pll x sin ∝
= 1,0 x 100 kg x sin 28
= 46.9471563 kg

3. Gaya tarik pada sagrod akibat beban berfaktor


Pu = (Quy x Lx) + Puy
= (19,4507582034177 kg/m x 1,75 m) + 46,9471562785891 kg
= 80.9859831 kg
= (80,9859831345701 kg x 9,81N) "
= 794.472495 N

4. Mencari kekuatan tarik desain


a. mencari luas penampang bruto
menurut SNI 1729 2015 pasal 3a, luas Ag dari komponen struktur adalah luas penampang melintang lokal
Ag = 1/4 x 𝜋 x d^2
= (0,25 x 3,14 x (12 mm)^2) "
= 113.04 mm2
b. Luas penampang efektif
sni 1729 2015 pasal D3 luas netto efektif dari komponen struktur adalah :
Ae = An x U ; dimana An = Ag
U = 0.9 (tabel D3-01 kasus 3. semua komponen struktur tarik dimana beban tarik hanya disalurkan melalui las tran
Ae = An x U
= (113,04 mm2 x 0,9) "
= 101.736 mm2
c. Mencari keadaan batas leleh kuat tarik pada penampang bruto
menurut SNI 1729 2015 pasal D2 untuk leleh tarik pada penampang bruto adalah
Pn = fy x Ag ; dengan ∅t = 0,9 (DFBK)
= 210 Mpa x 113,04 mm2
= 23738.4 N
untuk leleh tarik minimum pada penampang bruto adalah :
∅Pn = 0,9 (DFBK) x Pn
= 0,9 x 23738,4 N
= 21364.56 N
d. Mencari keadaan batas leleh kuat tarik pada penampang netto
menurut SNI 1729 2015 pasal D2 (b) untuk keruntuhan tarik pada penampang netto adalah
Pn = fu x Ae ; dengan ∅t = 0,75 (DFBK)
= 340 Mpa x 101,736 mm2
= 34590.24 N
untuk leleh tarik minimum pada penampang bruto adalah :
∅Pn = 0,75 (DFBK) x Pn
= 0,75 x 34590,24 N
= 25942.68 N
e. Kesimpulan
Leleh tarik bruto > Keruntuhan tarik netto
21364.56 N 25943 N
Maka kuat tarik desain yang diambil adalah
∅Pn =21364.56 N
f. Syarat yang harus dipenuhi
Pu < ∅Pn
794,472494550133 > 21364,56 N OK
melintang lokal

hanya disalurkan melalui las transversal ke beberpa bagian elemen profil melintang)
BAB 5. PERENCANAAN TRESTANG

A. DATA PERENCANAAN
1. Total beban mati (Qdl) = 31.56 kg/m
2. Total beban hidup (pekerja) (Pll) = 100.00 kg
3. Total beban air hujan (Qrl) = 20.00 kg/m2
4. Total beban angin (Qwl) = 1.67 kg/m2
5. Jarak antar kuda kuda (Ly) = 7.00 m
6. Jarak antar sagrod (Lx) = 1.75 m
7. Jumlah sagrod = 3.00 titik
8. Jumlah rentang pengekang lateral = 4 rentang
9. Diameter sagrod (d) = 12 mm
10. Profil sagrod = Sagrod ∅ 12mm (dari katalog PT gunung raja paksa)
11. Sudut kemiringan atap = 28
12. Tegangan leleh baja (fy) = 210 Mpa
13. Lebar rangka kuda kuda (Lx) = 17.90 m
14. Jarak kemiringan antar gording = 1.60 m
15. Jumlah trave antar bentangan (N) = 8
16. Tegangan tarik putus baja (fu) = 340 Mpa

B. PERHITUNGAN TRESTANG
Gaya (P) pada ikatan angin dapat mengacu pada PBBI 1984 sebagai berikut :
P = 0,01 x P kuda-kuda + 0,05 x N x q x dk x dg
Dimana :
N = jumlah trave antar bentangan angin
q = Beban angin (kg/m2)
dk = jarak antar kuda kuda (m)
dg = jarak miring antar gording (m)

1. Mencari P kuda kuda


a. Mencari tinggi kuda kuda
a = tan ∝ x (0,5 Lebar rangka kuda kuda (Lx))
= tan 28 x (0,5 x 17,9 m)
= 4.7588 m
b. Mencari tinggi yang dibentuk oleh sudut kemiringan angin
b. = tan ∝ x (0,5 x Lebar rangka kuda kuda (Lx) - Jarak miring antar gording)
= tan 28 x (0,5 x 17,9 m - 1,6 m) "
= 3.90806 m
c. Menghitung beban ikatan angin (P kuda kuda)
P kuda" (((𝑎=𝑥 𝑏)/2 𝑥
𝑄𝑤𝑙)/2)

= (( 4,75879941337023 mx 3,90806432271187 m /2) x (1,670165 kg/m2 /2)) "


= 7.7653 kg/m2
d. Menghitung gaya ikatan angin
P = 0,01 x P kuda-kuda + 0,05 x N x q x dk x dg
= 0,01 x 7,76530448603062 kg/m2 + 0,05 x 8 x 1,670165 kg/m2 x 7 m x 1,6 m
= 7.55999 kg
= (7,55999224486031 kg x 9,81N) "
= 74.16 N

C. DESAIN KETAHANAN PADA IKATAN ANGIN


1. Panjang pelat (Lp) = 100.00 mm
2. Tebal pelat (tp) = 6.00 mm
3. Diameter besi = 10.00 mm
4. Jumlah Baut = 2.00 buah
5. Diameter baut (db) = 12.00 mm

D. PERHITUNGAN PELAT
1. Tahanan tarik pelat
a. Luas penampang bruto
menurut SNI 1729 2015 pasal 3a, luas Ag dari komponen struktur adalah luas penampang melintang lokal
Ag = tp x Lp
= 6 mm x 100 mm
= 600 mm2
b. Luas penampang netto
An = Ag - jumlah baut x (db + 2) x tp)
= 600 mm2 - 2 buah x (12 mm + 2) x 6 mm
= 432 mm2
c. Luas penampang efektif
sni 1729 2015 pasal D3 luas netto efektif dari komponen struktur adalah :
Ae = An x U ; dimana An = Ag
U= 0.9 (tabel D3-01 kasus 3. semua komponen struktur tarik dimana beban tarik hanya disalurkan melalui las trans
Ae = An
= 432 mm2
d. Tahanan tarik pelat berdasarkan luas penampang bruto
∅Tn = 0,9 x fy x Ag
= 0,9 x 210 Mpa x 600 mm2
= 113400 N
e. Tahanan tarik pelat berdasarkan luas penampang efektif
∅Tn = 0,75 x fu x Ae
= 0,75 x 340 Mpa x 432 mm2
= 110160 N
f. Kesimpulan
Tahanan tarik bruto > Tahanan tarik efektif
113400 N 110160 N
Maka kuat tarik desain yang diambil adalah
∅Pn = 110160 N

2. Tahanan tarik ikatan angin


a. Luas penampang bruto
menurut SNI 1729 2015 pasal 3a, luas Ag dari komponen struktur adalah luas penampang melintang lokal
Ag = 1/4 x 𝜋 x d^2
= (0,25 x 3,14 x (10 mm)^2) "
= 78.5 mm2
b. Luas penampang efektif
sni 1729 2015 pasal D3 luas netto efektif dari komponen struktur adalah :
Ae = An x U ; dimana An = Ag
U= 0.9 (tabel D3-01 kasus 3. semua komponen struktur tarik dimana beban tarik hanya disalurkan melalui las trans
Ae = An x U
= (78,5 mm2 x 0,9) "
= 70.65 mm2
c. Tahanan tarik pelat berdasarkan luas penampang bruto
∅Tn = 0,9 x fy x Ag
= 0,9 x 210 Mpa x 78,5 mm2
= 14836.5 N
d. Tahanan tarik pelat berdasarkan luas penampang efektif
∅Tn = 0,75 x fu x Ae
= 0,75 x 340 Mpa x 70,65 mm2
= 18015.8 N
e. Kesimpulan
Tahanan tarik bruto > Tahanan tarik efektif
14836.5 N 18015.8 N
Maka kuat tarik desain yang diambil adalah
∅Pn = 14836.5 N

3. Tahanan Geser Baut dan Tumpu Pelat


a. Data tahanan geser baut dan tumpu pelat
1.) Faktor reduksi kekuatan baut ∅ = 0.75
2.) Kondisi sambungan geser tunggal (m) =1
3.) Faktor pengaruh ulir pada bidang geser (ri) = 0.4
b. Luas penampang 1 baut (Ab)
Ag = 1/4 x 𝜋 x d^2
= (0,25 x 3,14 x (12 mm)^2) "
= 113.04 mm2
c. Tahanan geser baut
∅Vn = ∅ x ri x Ab x m x fu x n
= 0,75 x 0,4 x 113,04 mm2 x 340 Mpa x 2 buah
= 23060.2 N
d. Tahanan tumpu pelat
∅Rn = 2,4 x ∅ x db x tp x fu
= 2,4 x 0,75 x 12 mm x 6 mm x 340 Mpa
= 44064 N
e. Kesimpulan
Tahanan geser baut > Tahanan tumpu pelat
23060.2 N 44064 N
Maka kuat tarik desain yang diambil adalah
∅Pn = 23060.2 N

4. Tahanan Las Sudut


a. Data Las Sudut dan pelat
1.) Tegangan tarik putus logam (fuw) = 390 Mpa
2.) Tebal las (tw) = 4 mm
3.) Panjang las (Lw) = 100 mm
b. Tahanan las sudut
∅Rnw = 0,75 x tw x 0,6 x fu x Lw
= 0,75 x 4 mm x 0,6 x 340 Mpa x 100 mm
= 61200 N

5. Rekapitulasi Pada Ikatan Angin


a. Tahanan tarik pelat = 110160 N
b. Tahanan tarik ikatan angin = 14836.5 N
c. Tahanan geser baut dan tumpu pelat = 23060.16 N
d. Tahanan las = 61200 N
e. Kesimpulan
Jika kuat desain tarik yang diambil adalah nilai yang terkecil , Maka kuat tarik desain yang diambil adalah
∅Pn = 14836.5 N
f. Syarat yang harus dipenuhi
Pu < ∅Pn
74,1635239220796 > 14836,5 N OK
a disalurkan melalui las transversal ke beberpa bagian elemen profil melintang)

a disalurkan melalui las transversal ke beberpa bagian elemen profil melintang)


A. PERHITUNGAN BEBAN MATI
1. Beban Gording
Beban Gording (P1=P2=P3=P4=P5=P6=P7=P9=P10=P11=P12=P13=P14=P15)
Berat gording permeter x jarak antar kuda kuda
46.41
2. Penutup atap
Beban penutup atap (P3=P4=P5=P6=P7=P10=P11=P12=P13)
Luasan atap 1 x Berat atap
38.192
3. Penutup atap
Beban penutup atap (P8)
Luasan atap 2 x Berat atap
38.192
4. Penutup atap
Beban penutup atap (P2=P14)
Luasan atap 3 x Berat atap
25.46929
5. Penutup atap
Beban penutup atap (P1=P15)
Luasan atap 4 x Berat atap
17.71154
6. Beban reng
Beban usuk (P3=P4=P5=P6=P7=P10=P11=P12=P13)
((1/2 x (2x jarak kemiringan antar gording 1) / jarak reng) x jarak antar kuda kuda
10.724
7. Beban reng
Beban usuk (P8)
((1/2 x (2x jarak kemiringan antar gording 1) / jarak reng) x jarak antar kuda kuda
10.724
8. Beban reng
Beban usuk (P2=P14)
((1/2 x (jarak kemiringan antar gording 1 + Jarak kemiringan gording 2) / jarak reng) x jarak antar kuda kuda
7.1515675
9. Beban reng
Beban usuk (P1=P15))
((1/2 x (jarak kemiringan antar gording 2 + Jarak kemiringan gording 3) / jarak reng) x jarak antar kuda kuda
5.39216125
10. Beban Usuk
Beban usuk (P3=P4=P5=P7=P10=P11=P12=P13)
( jarak antar kuda kuda / jarak reng) x(1/2 x (2x jarak kemiringan antar gording 1))
11.9
11. Beban Usuk
Beban usuk (P8)
( jarak antar kuda kuda / jarak reng) x(1/2 x (2x jarak kemiringan antar gording 1))
11.9
12. Beban Usuk
Beban usuk (P2=P14)
( jarak antar kuda kuda / jarak reng) x(1/2 x (jarak kemiringan antar gording 1 + jarak kemiringan antar gording 2))
7.9358125
13. Beban Usuk
Beban usuk (P1=P15)
( jarak antar kuda kuda / jarak reng) x(1/2 x (jarak kemiringan antar gording 2 + jarak kemiringan antar gording 3))
5.98346875
14. Beban Plafond
Beban plafond (P18=P19=P20=P21=P22=P23=P24=P25=P26=P27=P28)
( jarak antar kuda kuda x (1/2 x(2 x Jarak antar batang vertikal 1)) x Berat Plafond
42.52227
15. Beban Plafond
Beban plafond (P17=P29)
( jarak antar kuda kuda x (1/2 x(Jarak antar batang vertikal 1 + Jarak antar batang vertikal 2)) x Berat Plafond
28.39333
16. Beban Rangka Plafond
Beban rangka plafond (P18=P19=P20=P21=P22=P23=P24=P25=P26=P27=P28)
( jarak antar kuda kuda x (1/2 x(2 x Jarak antar batang vertikal 1)) x Berat Rangka Plafond
64.27785
17. Beban Rangka Plafond
Beban rangka plafond (P17=P29)
( jarak antar kuda kuda x (1/2 x(Jarak antar batang vertikal 1 + Jarak antar batang vertikal 2)) x Berat Plafond
42.92015

1. Beban Rangka Kuda Kuda 1.


Beban rangka kuda kuda (P1=P15)
((panjang bentang (S15'+(1/2 x S15)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
19.64688
2. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P2=P14)
((1/2 x (panjang bentang S15+S16+S45+S31)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
27.02544
3. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P3=P13)
((1/2 x (panjang bentang (S16+S17+S46+32)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
42.25836
4. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P4=P12)
((1/2 x (panjang bentang (S17+S18+S47+S33)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
51.6426
5. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P5=P11)
((1/2 x (panjang bentang (S18+S19+S48+S34)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
57.6267
6. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P6=P10)
((1/2 x (panjang bentang (S19+S20+S49+35)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
70.4001
7. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P7=P9)
((1/2 x (panjang bentang (S20+S21+S50+36)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
79.78068
8. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P8)
((1/2 x (panjang bentang (S21+S22+S37)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
61.94916
9. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P17=P29)
((panjang bentang (S1+(1/2 x (S2+S31))) x Berat rangka kuda kuda) x 2
22.8201
10. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P18=P28)
((1/2 x (panjang bentang (S2+S45+S32+S3)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
37.927848
11. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P19=P27)
((1/2 x (panjang bentang (S3+S46+S33+S4)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
45.013608
12. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P20=P26)
((1/2 x (panjang bentang (S4+S47+S34+S5)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
54.394188
13. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P21=P25)
((1/2 x (panjang bentang (S5+S48+S35+S6)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
60.381948
14. Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P22=P24)
((1/2 x (panjang bentang (S6+S49+S36+S7)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
73.155348
15 Beban Rangka Kuda Kuda 1.
Beban rangka kuda kuda (P23)
((1/2 x (panjang bentang (S7+S50+S37+S57+S8)) x Berat rangka kuda kuda) x 2
105.864768

B. TABEL BEBAN MATI


NO NAMA BEBAN GORDING ATAP RENG USUK PLAFOND R.PLAFOND R.KUDA"
1 P1 46.41 17.71154 5.39216125 5.98346875 0 0 19.64688
2 P2 46.41 25.46929 7.1515675 7.9358125 0 0 27.02544
3 P3 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 42.25836
4 P4 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 51.6426
5 P5 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 57.6267
6 P6 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 70.4001
7 P7 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 79.78068
8 P8 92.82 38.192 10.724 11.9 0 0 61.94916
9 P9 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 79.78068
10 P10 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 70.4001
11 P11 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 57.6267
12 P12 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 51.6426
13 P13 46.41 38.192 10.724 11.9 0 0 42.25836
14 P14 46.41 25.46929 7.1515675 7.9358125 0 0 27.02544
15 P15 46.41 17.71154 5.39216125 5.98346875 0 0 19.64688
16 P17 0 0 0 0 28.39333 42.92015 22.8201
17 P18 0 0 0 0 42.52227 64.27785 37.927848
18 P19 0 0 0 0 42.52227 64.27785 45.013608
19 P20 0 0 0 0 42.52227 64.27785 54.394188
20 P21 0 0 0 0 42.52227 64.27785 60.381948
21 P22 0 0 0 0 42.52227 64.27785 73.155348
22 P23 0 0 0 0 42.52227 64.27785 105.864768
23 P24 0 0 0 0 42.52227 64.27785 73.155348
24 P25 0 0 0 0 42.52227 64.27785 60.381948
25 P26 0 0 0 0 42.52227 64.27785 54.394188
26 P27 0 0 0 0 42.52227 64.27785 45.013608
27 P28 0 0 0 0 42.52227 64.27785 37.927848
28 P29 0 0 0 0 28.39333 42.92015 22.8201

C. TABEL BEBAN HIDUP


NO NAMA BEBAN HIDUP
1 P1 50 6.66666667
2 P2 100
3 P3 100
4 P4 100
5 P5 100
6 P6 100
7 P7 100
8 P8 100
9 P9 100
10 P10 100
11 P11 100
12 P12 100
13 P13 100
14 P14 100
15 P15 50

1. Beban Air Hujan


Beban Air Hujan (P3=P4=P5=P6=P7=P9=P10=P11=P12=P13)
Luasan atap 1 x Beban air hujan
197.12
2. Beban Air Hujan
Beban penutup atap (P8)
Luasan atap 2 x Beban air hujan
197.12
3. Beban Air Hujan
Beban penutup atap (P2=P14)
Luasan atap 3 x Beban air hujan
131.4544
4. Beban Air Hujan
Beban penutup atap (P1=P15)
Luasan atap 4 x Beban air hujan
91.4144
D. TOTAL BEBAN AIR HUJAN
NO NAMA BEBAN HUJAN
1 P1 91.4144
2 P2 131.4544
3 P3 197.12
4 P4 197.12
5 P5 197.12
6 P6 197.12
7 P7 197.12
8 P8 197.12
9 P9 197.12
10 P10 197.12
11 P11 197.12
12 P12 197.12
13 P13 197.12
14 P14 131.4544
15 P15 91.4144

1. Beban Angin Tekan


Beban Angin Tekan (P3=P4=P5=P6=P7)
Luasan atap 1 x Beban angin
44.8
2. Beban Angin Tekan
Beban penutup atap (P8)
Luasan atap 2 x Beban angin
22.4
3. Beban Angin Tekan
Beban penutup atap (P2)
Luasan atap 3 x Beban angin
29.876
4. Beban Angin Tekan
Beban penutup atap (P1)
Luasan atap 4 x Beban angin tekan
20.776

1. Beban Angin Hisap


Beban Angin Tekan (P9=P10=P11=P12=P13=P14)
Luasan atap 1 x Beban angin
-112
2. Beban Angin Hisap
Beban penutup atap (P9)
Luasan atap 2 x Beban angin
-56
3. Beban Angin Tekan
Beban penutup atap (P15)
Luasan atap 3 x Beban angin
-74.69
4. Beban Angin Tekan
Beban penutup atap (P16)
Luasan atap 4 x Beban angin tekan
-51.94

E. TABEL BEBAN ANGIN


NO NAMA BEBAN GORDING WX WY
1 W1 20.776 18.3441192 9.75374119
2 W2 29.876 26.3789423 14.0259324
3 W3 44.8 39.5560522 21.032326
4 W4 44.8 39.5560522 21.032326
5 W5 44.8 39.5560522 21.032326
6 W6 44.8 39.5560522 21.032326
7 W7 44.8 39.5560522 21.032326
8 W8 22.4 19.7780261 10.516163
9 W9 -56 -49.445065 -26.290408
10 W10 -112 -98.89013 -52.580815
11 W11 -112 -98.89013 -52.580815
12 W12 -112 -98.89013 -52.580815
13 W13 -112 -98.89013 -52.580815
14 W14 -112 -98.89013 -52.580815
15 W15 -74.69 -65.947356 -35.064831
16 W16 -51.94 -45.860298 -24.384353

BJ = BJ34
Fy = 210 Mpa 2141.40404 kg/cm2
Fu = 340 Mpa 3467.03511 kg/cm2
Fye = 241.5 Mpa 2462.61465 kg/cm2
Fue = 391 Mpa 3987.09038 kg/cm2
BJ Baja = 7850 kg/m3 785 kg/m2 0.0785 kg/cm2
Poisson Ratio = 0.3
Tegangan dasar = 140 Mpa 1427.60269 kg/cm2
Peregangan minimum = 22 %
Modulus elastisitas 200000 2039432.42
Panjang Bentang C3Q

92.82

Luas atap abcde 11.2

Luas atap abcde 11.2

Luas atap fghij 7.469

Luas atap fghij 5.194

ak antar kuda kuda

ak antar kuda kuda

miringan antar gording 2))


miringan antar gording 3))

2)) x Berat Plafond

2)) x Berat Plafond

Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.


Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
0.982344 0.982344
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
1.351272 1.351272
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
2.112918 2.112918
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
2.58213 2.58213
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
2.881335 2.881335
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
3.520005 3.520005
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
3.989034 3.989034
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
3.097458 3.097458
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
1.141005 1.141005
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
1.8963924 1.8963924
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
2.2506804 2.2506804
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
2.7197094 2.7197094
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
3.0190974 3.0190974
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
3.6577674 3.6577674
Beban Bracing 1. Beban Alat Pengikat 1.
Beban bracing (P1=P15) Beban alat pengikat (P1=P15)
5% (dari beban rangka kuda kuda) 5% (dari beban rangka kuda kuda)
5.2932384 5.2932384

BRACING PELAT PENGIKAT TOTAL


0.982344 1.964688 0.982344 99.073426
1.351272 2.702544 1.351272 119.397198
2.112918 4.225836 2.112918 157.936032
2.58213 5.16426 2.58213 169.19712
2.881335 5.76267 2.881335 176.37804
3.520005 7.04001 3.520005 191.70612
3.989034 7.978068 3.989034 202.962816
3.097458 6.194916 3.097458 227.974992
3.989034 7.978068 3.989034 202.962816
3.520005 7.04001 3.520005 191.70612
2.881335 5.76267 2.881335 176.37804
2.58213 5.16426 2.58213 169.19712
2.112918 4.225836 2.112918 157.936032
1.351272 2.702544 1.351272 119.397198
0.982344 1.964688 0.982344 99.073426
1.141005 2.28201 1.141005 98.6976
1.8963924 3.7927848 1.8963924 152.313538
2.2506804 4.5013608 2.2506804 160.81645
2.7197094 5.4394188 2.7197094 172.073146
3.0190974 6.0381948 3.0190974 179.258458
3.6577674 7.3155348 3.6577674 194.586538
5.2932384 10.5864768 5.2932384 233.837842
3.6577674 7.3155348 3.6577674 194.586538
3.0190974 6.0381948 3.0190974 179.258458
2.7197094 5.4394188 2.7197094 172.073146
2.2506804 4.5013608 2.2506804 160.81645
1.8963924 3.7927848 1.8963924 152.313538
1.141005 2.28201 1.141005 98.6976

Luas atap abcde 11.2

Luas atap abcde 11.2

Luas atap fghij 7.469

Luas atap fghij 5.194


Luas atap abcde 11.2
0.16

Luas atap abcde 11.2

Luas atap fghij 7.469

Luas atap fghij 5.194

Luas atap abcde 11.2

Luas atap abcde 11.2

Luas atap fghij 7.469

Luas atap fghij 5.194


Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
2.947032
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
4.053816
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
6.338754
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
7.74639
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
8.644005
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
10.560015
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
11.967102
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
9.292374
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
3.423015
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
5.6891772
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
6.7520412
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
8.1591282
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
9.0572922
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
10.9733022
Beban Pelat
Beban pelat(P1=P15)
15% (dari beban rangka kuda kuda)
15.8797152
PERENCANAAN KUDA-KUDA

Gambar

A. Data Perencanaan
Profil
Fy
Fu
Pelat Kopel
Jarak antar Kuda-kuda
Jarak Miring antar Gording

B. Section Properties
Berdasarkan Tabel Baja
A
B
t1
t2
Gambar
r1
r2
ix
iy
Fy
Keterangan :
I = Momen Inersia
i = Radius Grasi
S = Modulus Penampang Elastis

C. Pembebanan Kuda-kuda
Beban Mati

Gambar

> Berat Gording


> Berat Usuk
> Berat Reng
> Berat Genteng
> Berat Alat Pengikat

> Untuk berat sendiri kuda-kuda dihitung oleh software SAP 2000 dengan
memasukkan berat jenis baja sebesar

Beban Angin

Gambar

> Berdasarkan langkah-langkah menghitung beban angin pada SNI 1727:2013


Tabel 27.2-1 didapatkan beban angin untuk perencanaan sebesar
> Maka, Beban Angin = Err:508

Pemodelan Struktur
> Untuk mendapatkan gaya2 pada batang, dilakuka permodelan menggunaka software SAP2000
Berikut hasil pembebanan di software dan hasil gaya2 pada batang akibat bebabn kombinasi
> Tabel Rekapitulasi Pembebanan Kuda-kuda

Nama Pjg Beban Mati


Titik Btg Grd Usuk Reng Gtg Apk
1-2 2.00 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508
2-3 1.50 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508
3-4 2.50 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508
4-5 2.50 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508
5-6 1.50 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508
7-8 1.40 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508 Err:508

Kombinasi Pembebanan
COMB 1 = Err:509
COMB 2 = Err:509
COMB 3 = Err:509
COMB 4 = Err:509
COMB 5 = Err:509

D. Desain Kekuatan Batang Tekan


> Rasio Kelangsingan Efektif
Berdasarkan SNI 1729:2015 pasal E2, didapatkan syarat kelangsingan
berikut :
(k.L)/r ≤ 200
dimana :
k = Faktor panjang efektif ditentukan menurut Bab C atau Lamp. 7
= 1
L = Panjang tanpa dibresing lateral komponen struktur ln (mm)
r = radius grasi in (mm)
> Untuk kontrol kelangsingan diambil batang tekan dengan gaya tekan terbesar yang
diperoleh dari kombinasi pembebanan terbesar, yaitu
Batang = 3 dengan panjang (L) adalah 1.4

(k.L)/r ≤ 200
( 1 . 1400 ) ≤ 200
18.2
76.923 ≤ 200

> Cek Kelangsingan Elemen


Berdasarkan SNI 1729:2015 tabel B4.Ia pada elemen kaki dari siku ganda dengan pemisah
b/t ≤ 0.45 √ E/Fy
60 / 6 ≤ 0.45 Err:509
10 Err:509 Err:509

> Tekuk Lentur dari Komponen Struktur Tanpa Elemen Langsing


Berdasarkan SNI 1729:2015 Pasal E3 didapatkan persamaan berikut
Kuat Tekan Nominal
Pn = Fcr . Ag
Teganganan Kritis (Fcr) ditentukan sebagai berikut :
Bila (k.L)/r ≤ 4.71 √ E/Fy
Maka Fcr = [ 0,658^Fy/Fe ].Fy
= Err:509
= Err:509
Bila (k.L)/r > 4.71 √ E/Fy
Maka Fcr = 0,887 . Fe
= 0,887 . 333,593
= 295.896991
Maka Dihitung dihitung
Fe = pi² E
(k.L/r)²
= pi² . 200000
76,923²
= 333.593
(k.L)/r ≤ 4.71 √ E/Fy atau
76.923 ≤ 4.71 Err:509
76.923 Err:509 Err:509 → Err:509
Maka nilai Fcr
Fcr = Err:509
= Err:509
= Err:509
Kuat Tekan Nominal
Pn = Fcr . Ag
= Err:509
= Err:509 N
ϕ Pn = Err:509
= Err:509 N

> Kontrol Kekuatan Desain Batang Tekan


Pu = didapat dari perhitungan menggunakan SAP2000
= 13712.5 kg
= 134473.72 N
Pu ≤ ϕ Pn
134473.72 Err:509 Err:509 → Err:509

E. Desain Kekuatan Batang Tarik


Berdasarkan SNI 1729:2015 Pasal D2 didapatkan persamaan berikut
> Untuk Leleh Tarik pada Penampang Bruto
Pn = Fy . Ag
= Err:509
= Err:509 N
ϕ Pn = Err:509
= Err:509 N

> Untuk Keruntuhan Tarik pada Penampang Neto


Pn = Fu . Ae
= 0 . ( 0,85 Ag )
= 0 N
ϕ Pn = 0,9 . 0
= 0

> Kontrol Kekuatan Desain Batang Tarik


Pn = diambil yg terkecil dari nilai Pn diatas
= Err:509 N
Pu = didapat dari perhitungan menggunakan SAP2000
= 4592.58 kg
= 45037.86 N
Pu ≤ ϕ Pn
45037.86 Err:509 Err:509 → Err:509

F. Desain Sambungan
> Diameter Baut = 16
> Jarak Tepi Minimum
SNI 1729:2015 Tabel J3.4M = 22
Nilai Penambahan Jarak Tepi C2
SNI 1729:2015 Tabel J3.5M = 2
Maka = 24
> Spasi Minimum
SNI 1729:2015 Pasal J3.3 = 3
= 48
> Batang dg Gaya Tarik Terbesar, Ru = 45037.86
> Mutu Baut yang digunakan = A325
Fnt = 620
Fnv = 457

> Kekuaan Tarik dari Baut


SNI 1729:2015 Pasal J3.6
Rn = Fnt . Ab
= Fnt . ( 1/4 . pi . d² )
= 620 . ( 1/4 . pi . 16² )
= 124658.4 N
ϕ Rn = 0,75 . Rn
= 0,75 . 124658,4
= 93493.8 N
> Kekuaan Geser dari Baut
SNI 1729:2015 Pasal J3.6
Rn = Fnv . Ab
= Fnv . ( 1/4 . pi . d² )
= 457 . ( 1/4 . pi . 16² )
= 91885.3 N
ϕ Rn = 0,75 . Rn
= 0,75 . 91885,3
= 68913.98 N
> Menghitung Jumlah Baut
diambil kekuatan desain terkecil = 68913.98 N
6891.398 kg
Ru = 45037.86
ϕ Rn 68913.98
= 0.653537
= 1
digunakan = 2 baut

> Kekuatan Desain Sambungan


dtentukan
Jarak Tepi Baut = 30 mm
Jarak Antar Pusat = 60 mm
Jumlah Baut = 2 buah

a. Anv, Luas Netto yang Menahan Geser


Anv = [ L - 1,5 (db+4) ] t
= [ (60+30) - 1,5 (16+4) ] 6
= 360 mm2

b. Agv, Luas Bruto yang Menahan Geser


Agv = L.t
= (60+30) . 6
= 540 mm2

c. Ant, Luas Netto yang Menahan Tarik


Ant = [ H - 0,5 (db+4) ] t
= [ (30) - 0,5 (16+4) ] 6
= 120 mm2

> Kekuatan Elemen Dalam Geser


Berdasarkan SNI 1729:2015 Pasal J4.2
a. Untuk Pelelehan Geser dari Elemen
ϕ = 1.00
Rn = 0,6 . Fy . Agv
= Err:509
= Err:509 N
ϕ Rn = Err:509
= Err:509 N
b. Untuk Keruntuhan Geser dari Elemen
ϕ = 0.75
Rn = 0,6 . Fu . Anv
= 0,6 . 0 . 360
= 0 N
ϕ Rn = 0,75 . 0
= 0 N
Kontrol Kekuatan Elemen Dalam Geser
Diambil terkecil = Err:509 N
Ru ≤ ϕ Rn
45037.86 Err:509 Err:509 → Err:509

> Kekuatan Elemen Dalam Geser Blok


Berdasarkan SNI 1729:2015 Pasal J4.3
didapatkan
Rn = 0,60 Fu Anv + Ubs Fu Ant
Rn ≤ 0,60 Fy Agv + Ubs Fu Ant
dimana
Ant = luas netto yg menahan tarik
Ubs = 1.0 → Tegangan Tarik Merata
Maka dihitung
Rn = 0,60 Fu Anv + Ubs Fu Ant
= 0,60 . 0 . 360 + 1 . 0 . 120
= 0 N
Rn ≤ 0,60 Fy Agv + Ubs Fu Ant
0 ≤ Err:509
0 Err:509 Err:509 N
Maka digunakan kekuatan geser blok sebesar
ϕ = 0.75
Rn = Err:509 N
ϕ Rn = Err:509
= Err:509 N
Kontrol Kekuatan Geser Blok
Ru ≤ ϕ Rn
45037.86 Err:509 Err:509 → Err:509

> Kekuatan Elemen Dalam Tarik


Berdasarkan SNI 1729:2015 Pasal J4.1
a. Untuk Pelelehan Geser dari Elemen
ϕ = 0.90
Rn = Fy . Ag
= Err:509
= Err:509 N
ϕ Rn = Err:509
= Err:509 N
a. Untuk Keruntuhan Geser dari Elemen
ϕ = 0.75
Rn = Fu . Ae
= Fu . ( 0,85 . Ag )
= 0 . ( 0,85 . 1382 )
= 0 N
ϕ Rn = 0,75 . 0
= 0 N
Kontrol Kekuatan Elemen Dalam Tarik
Diambil terkecil = Err:509 N
Ru ≤ ϕ Rn
45037.86 Err:509 Err:509 → Err:509
Anv
Titik Frame Ru (N) Ket Jumlah Baut
mm2
1 #N/A #N/A 2 360
1 2 #N/A #N/A 4 1044
19 #N/A #N/A 2 360
19 #N/A #N/A 2 360
20 #N/A #N/A 2 360
2
34 #N/A #N/A 2 360
48 #N/A #N/A 2 360
2 #N/A #N/A 4 1044
3 3 #N/A #N/A 4 1044
34 #N/A #N/A 2 360
20 #N/A #N/A 2 360
21 #N/A #N/A 2 360
4
35 #N/A #N/A 2 360
49 #N/A #N/A 2 360
3 #N/A #N/A 4 1044
4 #N/A #N/A 4 1044
5
48 #N/A #N/A 2 360
35 #N/A #N/A 2 360
21 #N/A #N/A 2 360
22 #N/A #N/A 2 360
6
36 #N/A #N/A 2 360
50 #N/A #N/A 2 360
4 #N/A #N/A 4 1044
5 #N/A #N/A 3 702
7
49 #N/A #N/A 2 360
36 #N/A #N/A 2 360
22 #N/A #N/A 2 360
23 #N/A #N/A 2 360
8
37 #N/A #N/A 2 360
51 #N/A #N/A 2 360
5 #N/A #N/A 3 702
6 #N/A #N/A 3 702
9
50 #N/A #N/A 2 360
37 #N/A #N/A 2 360
23 #N/A #N/A 2 360
24 #N/A #N/A 3 702
10
38 #N/A #N/A 2 360
52 #N/A #N/A 2 360
6 #N/A #N/A 3 702
7 #N/A #N/A 3 702
11
51 #N/A #N/A 2 360
38 #N/A #N/A 2 360
24 #N/A #N/A 3 702
25 #N/A #N/A 3 702
12
39 #N/A #N/A 2 360
12
53 #N/A #N/A 2 360
7 #N/A #N/A 3 702
8 #N/A #N/A 2 360
13
52 #N/A #N/A 2 360
39 #N/A #N/A 2 360
25 #N/A #N/A 3 702
26 #N/A #N/A 3 702
14
40 #N/A #N/A 2 360
54 #N/A #N/A 2 360
8 #N/A #N/A 2 360
9 #N/A #N/A 2 360
15
53 #N/A #N/A 2 360
40 #N/A #N/A 2 360
9 #N/A #N/A 2 360
10 #N/A #N/A 2 360
16
54 #N/A #N/A 2 360
55 #N/A #N/A 2 360
r

= 2L . 60 . 60 . 6 3
= Err:509 MPa
= 0 MPa
= 9 mm
= Err:509 m
= Err:509 m

Berdasarkan Tabel Baja didapatkan data material sebagai berikut :


= 60 mm T = 9 mm
= 60 mm Luas = 1382 mm2
= 6 mm Berat = 10.85 kg/m
= 6 mm Ix = 456000 mm4
= 8 mm Iy = 1088900 mm4
= 4 mm Sx = 10580 mm3
= 18.2 mm Sy = 16880 mm3
= 28.1 mm E = 200000 MPa
= Err:509 MPa Fu = 0 MPa

Err:508 = Err:508 kg
= 0.00 kg
= 0.00 kg
= Err:508 kg
= Err:508 kg
Berat Total = Err:508 kg
= 7850 kg/m3

= Err:509 kg/m
= Err:508 kg

unaka software SAP2000 v14,


ibat bebabn kombinasi

Beban Angin
Total Hidup Tkn Hsp
Err:508 Err:509 Err:508
Err:508 Err:509 Err:508
Err:508 Err:509 Err:508 Err:508
Err:508 Err:509 Err:508
Err:508 Err:509 Err:508
Err:508 Err:509 Err:508

atau Lamp. 7

ur ln (mm)

terbesar yang

m = 1400 mm
nda dengan pemisah

atau Fy/Fe ≤ 2.25

atau Fy/Fe > 2.25

Fy/Fe ≤ 2.25
Err:509 ≤ 2.25
Err:509 Err:509 2.25 → Err:509
mm

mm

mm
mm

d
mm
N

Mpa
Mpa
Tegangan Tarik Merata
Elemen Dalam
Elemen Dalam Tarik Geser
Agv Ant Geser
Blok Kontrol
Leleh Runtuh Leleh Runtuh
mm2 mm2 ϕ Rn ϕ Rn ϕ Rn ϕ Rn ϕ Rn
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
1260 108 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
1260 108 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
1260 108 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
1260 108 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
1260 108 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
1260 108 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
900 114 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
540 120 Err:509 0 Err:509 0 Err:509 #N/A
PRELIMINARY DESIGN KONSTRUKSI BETON

A. Preliminary Design Konstruksi Pelat Lantai


Digunakan pelat lantai dengan luasan ter lebar
Fy = 210

B2 B2
Ly Ly

5 m B1 Lx B1 Lx B1

B2 B2
8m

Diketahui data sebagai berikut :


B1 : h = 1/12 . L = 1/12 . 500 = 42 cm = 420
b = 1/2 . H = 1/2 . 42 = 25 cm = 250

B2 : h = 1/12 . L = 1/12 . 400 = 40 cm = 400


b = 1/2 . H = 1/2 . 40 = 25 cm = 250

Lnx = 5000 - ( 0,5 (250 + 250 ))


= 4750 mm
Lny = 4000 - ( 0,5 (250 + 250 ))
= 3750 mm

Tebal pelat diasumsikan = 12.5 cm = 125 mm

1) Menghitung lebar slab efektif (bf) SNI 2847:2013 pasal 8.12.2


a. B1 pada arah Lnx
bf1 = L/4
= 5000 / 4
= 1000 mm
lebar efektif sayap yang menggantung pada
masing2 sisi badan balok
f = 375 mm
> Syarat lebar sayap f < 8.t
f < 8.t
375 < 8 . 125
375 < 1000 → OK!!
> Syarat lebar sayap f < 1/2 Lny
f < 1/2 . Lny
375 < 1/2 . 3750
375 < 1875 → OK!!

b. B2 pada arah Lny


bf2 = L/4
= 4000 / 4
= 1250 mm
lebar efektif sayap yang menggantung pada
masing2 sisi badan balok
f = 500 mm
> Syarat lebar sayap f < 8.t
f < 8.t
500 < 8 . 125
500 < 1000 → OK!!
> Syarat lebar sayap f < 1/2 Lnx
f < 1/2 . Lnx
500 < 1/2 . 4750
500 < 2375 → OK!!

2) Menghitung rasio kekakuan (ɑf) SNI 2847:2013 Pers 13-3 pasal 13.6.1.6
(ɑf) = Ecb . Ib
Ecs . Is
a. B1 pada arah Lnx
> yA = ( bf . t . t/2 ) + ( (h-t) . bw . (t+(h-t)/2) ) / Luas Balok T
= ( 1000 . 125 . 125/2 ) + ( (420-125) . 250 . (125+(420-125)/2) ) / (125 . 100
= 27909375 / 198750
= 140.42 mm 14.042 cm

> Ib = ( 1/12 . bf . t³ + bf . t . (yA - (t/2)) ) + ( 1/12 . bw . (h-t)³ + bw . (h-t) . ( h - yA -


= ( 1/12 . 1000 . 125³ + 1000 . 125 . (140,42 - (125/2)) ) + ( 1/12 . 250 . (420-1
= 172500416.66667 + 544582045.83333
= 717082462.5 mm4

> Is = 1/12 . ( L - 1/2 ( bf1 + bf1 ) ) . t³


= 1/12 . ( 4000 - 1/2 ( 1000 + 1000 ) ) . 125³
= 488281250 mm4

> ɑf1 = Ib = 717082462.5 = 1.469


Is 488281250

b. B2 pada arah Lny


> yA = ( bf . t . t/2 ) + ( (h-t) . bw . (t+(h-t)/2) ) / Luas Balok T
= ( 1250 . 125 . 125/2 ) + ( (400-125) . 250 . (125+(400-125)/2) ) / (125 . 125
= 27812500 / 225000
= 123.61 mm 12.361 cm

> Ib = ( 1/12 . bf . t³ + bf . t . (yA - (t/2)) ) + ( 1/12 . bw . (h-t)³ + bw . (h-t) . ( h - yA -


= ( 1/12 . 1250 . 125³ + 1250 . 125 . (123,61 - (125/2)) ) + ( 1/12 . 250 . (400-1
= 212998958.33333 + 442816916.66667
= 655815875 mm4

> Is = 1/12 . ( L - 1/2 ( bf2 + bf2 ) ) . t³


= 1/12 . ( 5000 - 1/2 ( 1250 + 1250 ) ) . 125³
= 610351562.5 mm4

> ɑf2 = Ib = 655815875 = 1.074


Is 610351562.5

3) Menghitung rata2 nilai (ɑfm)


ɑfm = Ʃɑf = 1,469 + 1,074 = 1.2715
2 2

4) Menentukan tebal plat minimum (h) SNI 2847:2013 Point C pasal 9.5.3.3

h = ln ( 0,8 + fy/1400 )
36 + 9β
= ( 5000 - 0,5 (250+250) ) ( 0,8 + 210/1400 )
36 + 9 ( 5000 - 0,5 (250+250)
( 4000 - 0,5 (250+250)
= 4512.5
47.4
= 95.2 mm

5) Menentukan tebal pelat yang digunakan


t ≥ 95.2 mm
≥ 100 mm

Tebal pelat yang digunakan adalah = 120 mm

B. Preliminary Design Konstruksi Pelat Konsol


Peraturan SNI 2847:2013 Pasal 9.5.2
Diketahui
Ly = 4000 mm
Lx = 5000 mm
Fy = 210 MPa
Cek tipe pelat
Lx = 4000 = 0.8 → Pelat 2 Arah
Ly 5000
Maka h pelat
h = L/10 (0,4 + Fy/700)
= 5000/10 (0,4 + 210/700)
= 350 mm
Jadi tebal pelat konsol yang digunakan :
h = 350 mm

C. Preliminary Design Konstruksi Balok


1) Balok Induk Memanjang (Lantai 1,2)
Diketahui
Fy = 210 MPa
L = 5000 mm
Maka direncanakan
h = L/12 (0,4 + Fy/700)
= 5000/12 (0,4 + 210/700)
= 292 mm
= 300 mm
= 30 cm
b = h = 300 = 150 mm = 25 cm
2 2
B1 = 25 / 30
2) Balok Induk Melintang (Lantai 1,2)
Diketahui
Fy = 210 MPa
L = 4000 mm
Maka direncanakan
h = L/12 (0,4 + Fy/700)
= 4000/12 (0,4 + 210/700)
= 233 mm
= 300 mm
= 30 cm
b = h = 300 = 150 mm = 25 cm
2 2
B2 = 25 / 30

3) Balok Induk Melintang (Lantai 1,2)


Diketahui
Fy = 210 MPa
L = 6000 mm
Maka direncanakan
h = L/12 (0,4 + Fy/700)
= 6000/12 (0,4 + 210/700)
= 350 mm
= 400 mm
= 40 cm
b = h = 400 = 200 mm = 25 cm
2 2
B3 = 25 / 40

4) Balok Induk Melintang (Lantai 1,2)


Diketahui
Fy = 210 MPa
L = 3000 mm
Maka direncanakan
h = L/12 (0,4 + Fy/700)
= 3000/12 (0,4 + 210/700)
= 175 mm
= 200 mm
= 30 cm
b = h = 300 = 150 mm = 25 cm
2 2
B4 = 25 / 30

5) Balok Induk Melintang (Lantai 1,2)


Diketahui
Fy = 210 MPa
L = 5500 mm
Maka direncanakan
h = L/12 (0,4 + Fy/700)
= 5500/12 (0,4 + 210/700)
= 321 mm
= 400 mm
= 40 cm
b = h = 400 = 200 mm = 25 cm
2 2
B4 = 25 / 40

6) Balok Anak Memanjang (Lantai 1,2)


Diketahui
Fy = 210 MPa
L = 5000 mm
Maka direncanakan
h = L/16 (0,4 + Fy/700)
= 5000/16 (0,4 + 210/700)
= 219 mm
= 300 mm
= 30 cm
b = h = 300 = 150 mm = 20 cm
2 2
Ba1 = 20 / 30

7) Rekapitulasi Preliminary Desain Balok

Dimensi (cm)
No Nama Balok Jenis Balok
b h
1 B1 25 30 Balok Induk
2 B2 25 40 Balok Induk
3 B3 20 30 Balok Anak

D. Preliminary Design Konstruksi Kolom


Konsep Strong Kolom Weak Beam
E.I Kolom > E.I Balok
L L
1/12 . b⁴ > 1/12 . b . h³
L L
Untuk Dimensi Kolom diatur SNI 21.6.1
> b > 300 mm
> h/b > 0.4

1) Kolom Lantai 1
Diketahui data
Balok : b = 450 mm L = 5000 mm
h = 450 mm
Kolom : L = 4000 mm

Maka direncanakan
1/12 . b⁴ > 1/12 . b . h³ = 2025000 > 683437.5
L L
1/12 . b⁴ > 1/12 . 450 . 450³
4000 5000
1/12 . b⁴ . 5000 > 1/12 . 450 . 450³ . 4000
416,666666666667 . b⁴ > 1.3669E+13
b⁴ > 3.2805E+10
b > 425.58 mm
b = 450 mm > 300 mm

Maka dimensi balok yang dipakai


b = 450 mm
h = 600 mm
h/b = 0.75 > 0.4
mm
mm

mm
mm
420-125)/2) ) / (125 . 1000) + (250 . (420-125))

h-t)³ + bw . (h-t) . ( h - yA - (h-t)/2) )


2)) ) + ( 1/12 . 250 . (420-125)³ + 250 . (420-125) . ( 420 - 140,42 - (420-125)/2) )

400-125)/2) ) / (125 . 1250) + (250 . (400-125))

h-t)³ + bw . (h-t) . ( h - yA - (h-t)/2) )


2)) ) + ( 1/12 . 250 . (400-125)³ + 250 . (400-125) . ( 400 - 123,61 - (400-125)/2) )
Kontrol
PERENCANAAN KONSTRUKSI PELAT BETON

Type Pelat Lx x Ly
Pelat A 2750 x 3000
Pelat B 3000 x 3000
B1 Ly Pelat Pelat C 2750 x 4000
Pelat D 3000 x 4000
Pelat E 4000 x 4000
Lx
B2

A. Data Perencanaan
Type Pelat = Pelat D Asli D
Tebal Pelat = 125 mm
Fungsi Ruang = Rumah Sakit
Lx = 5000 mm
Ly = 4000 mm
B1 = 250 x 300 mm
B2 = 250 x 400 mm
K1 = 450 x 600 mm
Fy Baja Tulangan = 210 MPa
Fc Beton = 30 MPa
Berat Jenis Beton Bertulang = 2400 kg/m3
Jenis Penulangan = Maka digunakan pelat 2 Arah

B. Pembebanan Pelat
1) Beban Mati, QDL
Berat sendiri pelat 2400 x 0.125 = 300 kg/m2
Berat adukan spesi 21 x 3 = 63 kg/m2
Berat penutup lantai 12 = 12 kg/m2
Berat Plafond & Penggantung 18 = 18 kg/m2

Total = 393 kg/m2

2) Beban Hidup, QLL


Beban Hidup untuk Rumah Sakit = 2 kN/m2 = 204

3) Beban Ultimate, QU
QU = 1,2 QDL + 1,6 QLL
= 1,2 . 393 + 1,6 . 204
= 471.6 + 326.4
= 798 kg/m2

C. Perhitungan Momen Ultimate


Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 13.6.6.2
Mo = qu . l2 . ln² (persamaan 13-4)
8
qu = Beban total ultimate
l2 = panjang bentang dalam arah tegak lurus momen ditentukan
ln2 = bentang bersih dalam arah momen tersebut ditentukan
Pada pasal 13.6.3 diatur tentang distribusi nilai Mo, yaitu
> Pasal 13.6.3.2 untuk bentang interior
Momen terfaktor negatif = 0.65
Momen terfaktor positif = 0.35
> Pasal 13.6.3.3 untuk bentang interior
Slab dengan balok diantara semua tumpuan
Momen terfaktor negatif = 0.70
Momen terfaktor positif = 0.57

1) Momen arah x
Mox = qu . l2 . lnx²
8
= 798 . 1 . ( 5 - (0,25+0,25/2) )²
bb 8
= 2250.609 kgm

Mlx = 0,35 . Mox = 0,35 . 2250,609 = 787.713 kgm


= 7724825.691 Nmm
Mtx = 0,65 . Mox = 0,65 . 2250,609 = 1462.896 kgm
= 14346109.058 Nmm

2) Momen arah y
Moy = qu . l2 . lny²
8
= 798 . 1 . ( 4 - (0,25+0,25/2) )²
8
= 1402.734 kgm

Mly = 0,57 . Moy = 0,57 . 1402,734 = 799.558 kgm


= 7840985.461 Nmm
Mty = 0,7 . Moy = 0,7 . 1402,734 = 981.914 kgm
= 9629286.928 Nmm

D. Perhitungan Tebal Efektif Pelat, d


Tebal pelat, h = 125 mm
Tebal selimut beton, s = 20 mm (SNI 2847:2013 Pasal 7.7.1)

Diameter tulangan utama diamsikan :


D tulangan arah x = 10 mm
D tulangan arah y = 10 mm

dx = h - s - ( 0,5 . D tulangan arah x )


= 125 - 20 - ( 0,5 . 10 )
= 100 mm
dy = h - s - ( D tulangan arah y ) - ( 0,5 . D tulangan arah y )
= 125 - 20 - 10 - ( 0,5 . 10 )
= 90 mm

E. Batas Penulangan
1) Rasio Tulangan, ρmin dan ρmaks
ρ min = 1.4 = 1.4 = 0.006666667
fy 210

ρmaks = 0,75 . ρb (SNI 2847:2013 Lamp B.10.3)


dimana :
ρb (0,85
= 𝛽_1 𝑓^′ 𝑐)/𝑓𝑦 (600/(600+𝑓𝑦)) (SNI 2847:2013 Pers B-1 Lamp B.8.4.2)

besarnya β1 diatur dalam SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


untuk f'c > 28 Mpa β1 = 1.068 (MASIH BELUM DIHITUNG)
maka :
β1 = 1.068
ρb (0,85
= 𝛽_1 𝑓^′ 𝑐)/𝑓𝑦 (600/(600+𝑓𝑦))

= (0,85 . 1,068 . 30) / 210 . (600/(600+210))


= 0.096
ρmaks = 0,75 . ρb = 0,75 . 0,096 = 0.072

> Batasan rasio tulangan ρmin = 0.00666667


ρmaks = 0.072

2) Luas Tulangan minimum, As min


Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 10.5.1
As min =(0,25 √(𝑓^′ 𝑐))/𝑓𝑦 𝑏.𝑑

dan tidak lebih kecil dari


As = 1,4/𝑓𝑦 𝑏.𝑑

a. As min arah Lx
As min = 0,25 √30 . 1000 . 100
210
= 652.05 mm2
dan tidak lebih kecil dari
As = 1.4 . 1000 . 100
210
= 666.67 mm2
maka As min yang dipakai
= 666.67 mm2

b. As min arah Ly
As min = 0,25 √30 . 1000 . 90
210
= 586.85 mm2
dan tidak lebih kecil dari
As = 1.4 . 1000 . 90
210
= 600 mm2
maka As min yang dipakai
= 600 mm2
> Luas tulangan minimum, As min arah Lx = 666.67 mm2
As min arah Ly = 600 mm3

F. Faktor Reduksi
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 9.3.2.1
didapatkan faktor reduksi sebesar = 0.9
atau cek εt pada pasal 10.3.4
εt = εcu ( (d-c)/c )
dimana
εcu = 0.003
c = a
β1
a = As . fy
0,85 . f'c . b

1) ø arah Lx
a = 666,67 . 210 = 5.49 mm
0,85 . 30 . 1000
c = 5.49 = 5.14 mm
1.068
εt = 0,003 ( (100-5,14) / 5,14 )
= 0.055
> maka faktor reduksi yang digunakan = 0.9

2) ø arah Ly
a = 600 . 210 = 4.941 mm
0,85 . 30 . 1000
c = 4.941 = 4.626 mm
1.068
εt = 0,003 ( (90-4,626) / 4,626 )
= 0.055
> maka faktor reduksi yang digunakan = 0.9

G. Perhitungan Penulangan
1) Tulangan Lapangan arah x d = 100
a. Rasio tulangan, ρ perlu
Rn = Mlx = 7724825.691 = 0.858
ϕ . b . dx² 0,9 . 1000 . 100²

m = fy = 210 = 8.235
0,85 . f'c 0,85 . 30

ρ perlu = 1/𝑚 (1−√(1−(2𝑚 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))

= 1/8,235 ( 1-√1-(28,235 . 0,858/210) )


= 0.0042

b. Kontrol Rasio Tulangan


ρ min = 0.00666667 > ρ perlu = 0.0042
maka ρ yang digunakan adalah ρ min = 0.00666667
c. Luas Tulangan
As = ρ . b . dx
= 0,00666666666666667 . 1000 . 100
= 666.666667 mm²
Maka digunakan Tulangan = ø10- 100
As = 786 mm² → OK !

2) Tulangan Susut
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 7.12.2.1
didapatkan rasio tulangan min = 0.002
As min = ρ min . bw . h
= 0,002 . 1000 . 125
= 250 mm²
direncanakan menggunakan tulangan = 8 mm
Maka digunakan Tulangan = ø8- 200
As = 251 mm² → OK !

PERENCANAAN KONSTRUKSI PELAT KONSOL


A. Data Perencanaan
Tebal Pelat, h = 125 mm
Lx = 5000 mm
Ly = 4000 mm
B1 = 250 x 300 mm
fy = 210 Mpa
f'c = 30 Mpa
Berat Jenis Beton = 2400 kg/m3
Jenis Penlngn, β = Ly = 4000 = 0.8 → Maka digunakan pelat 2 Arah
Lx 5000

B. Pembebanan Pelat
1) Beban Mati, QDL
Berat sendiri pelat = 2400 x 0.125 = 300 kg/m2

2) Beban Hidup, QLL


Beban hidup pekerja = 1.33 kn/m2 = 135.66 kg/m2

3) Beban Hujan, QR
Beban air hujan = 40 - (0,8 . 0° ) = 40 kg/m2

4) Beban Ultimate, QU
QU = 1,2 QDL +1,6 QLL + 0,5 QR
= 1,2 . 300 + 1,6 . 135,66 + 0,5 . 40
= 597.056 kg/m2

C. Perhitungan Momen
Mox = Qu . L2 . Ln² (SNI 2847:2013 Pasal 13.6.2.2)
16
= 597,056 . 1 . (5 - (0,5 . 0,25))²
16
= 14189.409
16
= 886.838063 Kgm = 8744223.3 Nmm

D. Perhitungan Tinggi Efektif, dx


Selimut beton, sb = 20 mm (SNI 2847:2013 Pasal 7.7.1)
Diameter tulangan = 10 mm

dx = h - s - 0,5 ø tulangan utama


= 125 - 20 - 0,5 . 10
= 100 mm

E. Perhitungan Batasan Penulangan


1) Rasio Tulangan, ρmin dan ρmaks
ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.006666667
fy 210
ρmaks = 0,75 . ρb (SNI 2847:2013 Lamp B.10.3)
dimana :
ρb (0,85
= 𝛽_1 𝑓^′ 𝑐)/𝑓𝑦 (600/(600+𝑓𝑦)) (SNI 2847:2013 Pers B-1 Lamp B.8.4.2)

besarnya β1 diatur dalam SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


untuk f'c < 28 Mpa β1 = 1.068
maka :
β1 = 1.068
ρb (0,85= 𝛽_1 𝑓^′ 𝑐)/𝑓𝑦 (600/(600+𝑓𝑦))

= (0,85 . 1,068 . 30) / 210 . (600/(600+210))


= 0.096
ρmaks = 0,75 . ρb = 0,75 . 0,096 = 0.072

2) Luas Tulangan minimum, As min


Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 10.5.1
As min = (0,25 √(𝑓^′ 𝑐))/𝑓𝑦 𝑏.𝑑

= 0,25 √30 . 1000 . 100


210
= 652.05 mm2
dan tidak lebih kecil dari
As = 1,4/𝑓𝑦 𝑏.𝑑

= 1.4 . 1000 . 100


210
= 666.67 mm2
maka As min yang dipakai
= 666.67 mm2

F. Faktor Reduksi
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 9.3.2.1
didapatkan faktor reduksi sebesar = 0.9
G. Perhitungan Penulangan
1) Tulangan Lapangan arah x
a. Rasio tulangan, ρ perlu
Rn = Mlx = 8744223.3 = 0.9716
ϕ . b . dx² 0,9 . 1000 . 100²

m = fy = 210 = 8.24
0,85 . f'c 0,85 . 30

ρ perlu =1/𝑚 (1−√(1−(2𝑚 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))

= 1 / 8,24 (1 - √1 - 2 . 8,24 . 0,9716/210)


= 0.00472

b. Kontrol Rasio Tulangan


ρ min = 0.00666667 > ρ perlu = 0.00472
maka ρ yang digunakan adalah ρ min = 0.00666667
c. Luas Tulangan
As = 'ρ . b . dx
= 0,00666666666666667 . 1000 . 100
= 666.666667 mm²
Maka digunakan Tulangan = ø10- 100
As = 786 mm² → OK !

2) Tulangan Susut
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 7.12.2.1
didapatkan rasio tulangan min = 0.002
As min = ρ min . bw . h
= 0,002 . 1000 . 125
= 250 mm²
direncanakan menggunakan tulangan = 8 mm
Maka digunakan Tulangan = ø8- 200
As = 251 mm² → OK !
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m2
+
kg/m2

kg/m2
I 2847:2013 Pasal 7.7.1)
2847:2013 Lamp B.10.3)

3 Pers B-1 Lamp B.8.4.2)

BELUM DIHITUNG)
n pelat 2 Arah

847:2013 Pasal 13.6.2.2)


I 2847:2013 Pasal 7.7.1)

2847:2013 Lamp B.10.3)

3 Pers B-1 Lamp B.8.4.2)


PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK DAN SLOOF

Gambar

A. Data Perencanaan
Balok B1 Melintang = A2-A3
Lebar Balok b = 250 mm
Tinggi Balok h = 300 mm
Panjang Balok L = 5500 mm
Tinggi Kolom = 4781 mm
Mutu Beton f'c = 30 mpa
Mutu Baja fy = 210 mpa

B. Pembebanan
1) Beban Mati, QDL
Berat Sendiri = 2400 kg/m2
Beban Mati Pelat = dihitung pd perencanaan pelat = -
Beban dinding = 250 kg/m2 . ( 4,781-0,3 )m = 1120 kg/m

2) Beban Hidup Pelat, QLL


Beban Pelat =

3) Beban Gempa, QE
Lokasi = Tulungagung
Kondisi Tanah = Sedang
Kelas Situs = SE
Ss =
S1 =

4) Kombinasi Pembebanan
COMB 1 = 1,4 QDL
COMB 2 = 1,2 QDL + 1,2 QLL
COMB 3 = 1,2 QDL + 1 QLL + 1 QE
COMB 4 = 0,9 QDL + 1 QE

C. Perhiungan Gaya Dalam


Analisa Struktur dengan SAP2000
> Mu Lapangan = 14445559.65 Nmm = 1468.79 kgm
> Mu Tumpuan = 16838109.3 Nmm = 1712.06 kgm
> Vu Lapangan = 6382.36 N = 651.26 kg
> Vu Tumpuan = 16222.17 N = 1655.32 kg
> D, Defleksi = 0.38 mm = 0.0004 m
> Tu, Torsi = 653888.74 Nmm = 66.49 kgm

D. Perhitungan Tebal Efektif, d


Diketahui :
> Tinggi Balok h = 500 mm
> Asumsi Tul. Utama = 16 mm
> Asumsi Tul. Sengkang = 10 mm
> Selimut Beton sb = 40 mm
Maka :
d = h - sb - ø Tul. Sengkang - 1/2 ø Tul. Utama
= 500 - 40 - 10 - 1/2 . 16
= 442 mm

E. Batasan Rasio Penulangan, ρmin dan ρmaks


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.00666667
fy 210
ρmaks = 0,75 . ρmaks (SNI 2847:2013 Lamp B.10.3)
dimana :
ρb (0,85
= 𝛽_1 𝑓^′ 𝑐)/𝑓𝑦 (600/(600+𝑓𝑦)) (SNI 2847:2013 Pers B-1 Lamp B.8.4.2)

besarnya β1 diatur dalam SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3


untuk f'c > 28 Mpa β1 = 1.068
maka :
β1 = 1.068
ρb (0,85= 𝛽_1 𝑓^′ 𝑐)/𝑓𝑦 (600/(600+𝑓𝑦))

= (0,85 . 1,068 . 30) / 210 . (600/(600+210))


= 0.096
ρmaks = 0,75 . ρmaks = 0,75 . 0,096 = 0.072

> Batas Rasio Penulangan ρmin = 0.00666667


ρmaks = 0.072

F. Luas Tulangan minimum, As min


Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 10.5.1
As min = (0,25 √(𝑓^′ 𝑐))/𝑓𝑦 𝑏.𝑑 (SNI 2847:2013 Pasal 10.5.1)

= 0,25 √30 . 250 . 442


210
= 720.52 mm2
dan tidak lebih kecil dari
As = 1,4/𝑓𝑦 𝑏.𝑑

= 1.4 . 250 . 442


210
= 736.67 mm2
maka As min yang dipakai
= 736.67 mm2

G. Faktor Reduksi
Berdasarkan SNI 2847:2013 Pasal 9.3.2.1
didapatkan faktor reduksi sebesar = 0.9
atau cek εt pada pasal 10.3.4
εt = εcu ( (d-c)/c )
dimana
εcu = 0.003
c = a
β1
a = As . fy
0,85 . f'c . b
> Maka didapatkan :
a = 736,67 . 210 = 24.267 mm
0,85 . 30 . 250
c = 24.267 = 22.722 mm
1.068
εt = 0,003 ( (442-22,722) / 22,722 )
= 0.055
> maka faktor reduksi yang digunakan = 0.9

H. Perhitungan Penulangan
1) Tulangan Tumpuan
a. Kebutuhan Tulangan
Mu = 16838109.3 Nmm
Rn = Mu = 16838109.3 = 0.383
ϕ . b . d² 0,9 . 250 . 442²

m = fy = 210 = 8.235
0,85 . f'c 0,85 . 30

ρ perlu =1/𝑚 (1−√(1−(2𝑚 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))

= 1 / 8,235 (1 - √1 - 2 . 8,235 . 0,383/210)


= 0.0018

b. Kontrol Rasio Tulangan


ρ min = 0.00666667 > ρ perlu = 0.0018
maka ρ yang digunakan adalah ρ min = 0.00666667

c. Kebutuhan Tulangan Tarik


As = ρ.b.d
= 0,00666666666666667 . 250 . 442
= 736.666667 mm²
Jumlah Tulangan, n
As 1 tulangan
= 1/4 . phi . d²
= 1/4 . phi . 16²
= 201.062 mm²
n = As perlu = 736.666667 = 3.664 ~ 4 buah
As. 1 Tul 201.062
As pakai = As. 1 Tul . n
= 201,062 . 4
= 804.248 mm²
Kontrol Tulangan
As pakai > As perlu
804.248 > 736.666667 → OK !

d. Kebutuhan Tulangan Tekan


As = 50% As perlu tarik
= 0,5 . 736,666666666667
= 368.333333 mm²
Jumlah Tulangan, n
As tulangan
n = As perlu = 368.333333 = 1.832 ~ 2 buah
As. 1 Tul 201.062
As pakai = As. 1 Tul . n
= 201,062 . 2
= 402.124 mm²
Kontrol Tulangan
As pakai > As perlu
402.124 > 368.333333 → OK !

e. Kontrol Kekuatan Lentur


Tinggi balok tegangan, a
a = As . fy
0,85 . f'c . b
= 804,248 . 210 = 26.493 mm
0,85 . 30 . 250
Jarak garis Netral, c
c = a = 26.493 = 24.806 mm
β1 1.068
Momen Nominal Rencana
Mn = As . fy . ( d - a/2 )
= 804,248 . 210 . ( 442 - 26,493/2 )
= 72413070.4 Nmm
øMn = 0,9 . Mn
= 0,9 . 72413070,4
= 65171763.36 Nmm
Kontrol
øMn = 65171763.36 > Mu = 16838109.3 →

2) Tulangan Geser
a. Kuat Geser Beton
Vc = 0,17 λ √f'c . bw . d (SNI 2847:2013 Pasal 11.2.1.1)
λ = 1.0 (SNI 2847:2013 Pasal 8.6.1)
Maka didapatkan :
Vc = 0,17 . 1 √30 . 250 . 442
= 102889.68 N
ø = 0.75 (SNI 2847:2013 Pasal 9.3.2.3)
øVc = 0,75 . 102889,68 = 77167.26 N
0,5 . øVc = 0,5 . 77167,26 = 38583.63 N

b. Batas Spasi Tulangan Geser


Smaks = d = 442 = 221 mm
2 2
(SNI 2847:2013 Pasal 11.4.5.1)
(a) d = 442 = 110.5 mm
4 4
(b) 8D = 8.16 = 128 mm

(c) 24ø = 24.10 = 240 mm

(d) = 300 mm

Smaks = 110.5 mm
Maka diginakan
S = 110 < Smaks = 110.5

c. Tulangan Geser Minimum


(SNI 2847:2013 Pasal 11.4.6.1)
Vu = 6382.36 N < 0,5 . øVc = 38583.63 N

Sehingga : Tulangan geser minimum dibawah dapat diabaikan


Avmin = 0,062 √f'c bw . S (SNI 2847:2013 Pasal 9.3.2.3)
fy
= 0,062 √30 250 . 110
210
= 44.47 mm2

tetapi tidak boleh kurang dari :


Avmin = 0,35 . bw . S = 0,35 . 250 . 110 = 45.833
fy 210

Av min yangdigunakan = 45.833 mm2

d. Kebutuhan Tulangan Geser


As 1 Tulangan = 1/4 . π .d²
= 1/4 . π . 10²
= 78.54 mm2

Jumlah Tul, n = Avmin = 45.833 = 0.584


As 1 tul 78.54
= 1.0
Sehingga :
Av pakai = As 1 Tulangan . n = 78,54 . 1 = 78.54

Kontrol
Av pakai = 78.54 mm2 > Av min = 45.833

e. Kontrol Kekuatan Geser


Pada (SNI 2847:2013 Pasal 11.4.7.1) jika Vu > øVc maka tulangan geser
harus disediakan untuk memenuhi persamaan berikut
(1) øVn ≥ Vu (Per. 11-1 SNI 2847:2013 Pasal 11.1.1)
(2) Vn = Vc + Vs (Per. 11-2 SNI 2847:2013 Pasal 11.1.1)
dimana :
Vs = Av . fyt . d (SNI 2847:2013 Pasal 11.4.7.2)
S
Vsmaks = 0,066 √f'c . bw. d (SNI 2847:2013 Pasal 11.4.7.9)

Kontrol :
Vu 6382.36 N < øVc = 77167.26 →

sehingga, desain tulangan geser dapat menggunakan Av min saja


Vs = 78,54 . 210 . 442 = 66273.48 N
110
Vsmaks = 0,066 √30 . 250 . 442 = 39945.41 N

Sehingga diambil
Vs = 66273.48 N
øVs = 0,75 . 66273,48 N = 49705.11 N

Vn = Vc + Vs
= 102889,68 + 66273,48
= 169163.16 N
øVn = 0,75 . 169163,16
= 126872.37 N
Kontrol
øVn = 126872.37 > Vu = 6382.36 N →

3) Desain untuk Torsi


Pada (SNI 2847:2013 Pasal 11.5.1) pengaruh torsi diabaikan bila :
Tu < ø 0,083 λ √f'c Acp² (Struktur Beton Prategang)
Pcp
dimana :
ø = 0.75 (SNI 2847:2013 Pasal 9.3.2.3)
λ = 1 (SNI 2847:2013 Pasal 8.6.1)
Acp = Luas beton yang dibatasi
Pcp = Keliling luar penampang beton

diketahui :
hf = 120 mm
hb = h -hf = 300 - 120 = 180 mm
bw = 250 mm
4hf = 480 mm
d = 12 mm

Kontrol
hb = 180 mm < 4hf = 480 mm
maka digunakan :
hb = 180 mm

Pcp = 2bw + h + 3hb +hf


= 2 . 250 + 300 + 3 . 180 + 120
= 1460 mm
Acp = ( h . bw ) + ( hb . hf )
= ( 300 . 250 ) + ( 180 . 120 )
= 96600 mm2

maka :
øTn = ø 0,083 λ √f'c Acp²
Pcp
= 0,75 . 0,083 . 1 √ 30 . 96600²
1460
= 2179221.53 Nmm

Kontrol
Tu = 653888.74 Nmm < øTn = 2179221.53 →
maka tidak perlu tulangan tambahan

Pada (SNI 2847:2013 Pasal 11.5.3.6, Pasal 11.5.3.6 dan Pasal 11.5.3.7 )
Jika Tu melebihi Torsi Terkecil yang terdeteksi, maka desain penampang
harus berdasarkan pada :

øTn ≥ Tu

dimana, Tn dihitung dg :
Tn = 2 Ao . At . Fyt cot Ɵ
S
Keterangan :
Ao = 0,85 Aoh
Aoh = Luas yang dilingkupi oleh garis tulangan torsi
transversal tertutup luar
Ɵ = 45 ° (untuk komponen struktur non prategang)

Luas Tulangan Longitudinal tambahan untuk menahan torsi Ae, tidak boleh
kurang dari :
Al = At ph fyt cot² Ɵ
S fy
Keterangan :
At = Tn
S 2 Ao . fyt . cot Ɵ
ph = Keliling garis pusat tulangan torsi transversal tertutup luar

Sehingga direncanakan Tulangan Torsi :


ph = 2 . ( (bw-2sb) + (h-2sb) )
= 2 . ( (250-2.40) + (300-2.40) )
= 780 mm

Aoh = (bw-2sb) . (h-2sb)


= (250-2.40) x (300-2.40)
= 37400 mm2

Ao = 0,85 . Aoh
= 0,85 . 37400
= 31790 mm2
At = 2179221.53
S 2 . 31790 . 210 . Cot 45°
= 0.1632

Al = 0,1632 . 780 210 cot² 45°


210
= 127.296

n = 127.296 = 1.13 ~ 2 buah


1/4 . π . 12²

4) Kontrol Lendutan
Δijin = L = 5500 = 22.92 mm
240 240

Δ = 0.38 < Δijin = 22.92 mm → OK !

5) Rekapitulasi Tulangan

Tulangan Tarik = 4D16


Tulangan Tekan = 2D16
Tulangan Sengkang = ø10 -110
Tulangan Torsi = 2D12

6) Tulangan Lapangan
kg/m2
2847:2013 Lamp B.10.3)

3 Pers B-1 Lamp B.8.4.2)

2847:2013 Pasal 10.5.1)


OK !

847:2013 Pasal 11.2.1.1)


I 2847:2013 Pasal 8.6.1)

2847:2013 Pasal 9.3.2.3)


→ Tidak OK

2847:2013 Pasal 9.3.2.3)

mm2

buah

buah

mm2

→ OK !

2847:2013 Pasal 11.1.1)


2847:2013 Pasal 11.1.1)
847:2013 Pasal 11.4.7.2)

847:2013 Pasal 11.4.7.9)

Tidak OK

OK !

ruktur Beton Prategang)

2847:2013 Pasal 9.3.2.3)


I 2847:2013 Pasal 8.6.1)
OK !
PERENCANAAN KONSTRUKSI KOLOM

Gambar

A. Data Perencanaan
Kolom K1 Lantai 1 = A2
Lebar Kolom, b = 400 mm
Tinggi Kolom, h = 600 mm
Panjang Kolom, L = 4250 mm
Mutu Beton f'c = 30 Mpa
Mutu Baja fy = 210 Mpa
E = 200000 Mpa

B. Pembebanan
Semua beban dari atap, pelat, dan balok
Kombinasi Pembebanan
COMB 1 = 1,4 QDL
COMB 2 = 1,2 QDL + 1,2 QLL
COMB 3 = 1,2 QDL + 1 QLL + 1 QE
COMB 4 = 0,9 QDL + 1 QE

C. Pehitungan Gaya Dalam


Analisa Struktur dengan SAP2000
Gaya Terbesar akibat kombinasi pembebanan = COMB 4
> Pu1 = 286421.41 N
> Pu2 = 330451.55 N (akibat beban mati)
> Vu = 2264.24 N
> Vumaks = 20444.49 N
> M1 = 8424327.04 Nmm
> M2 = 7129782.71 Nmm

Pada SNI 2847:2013 Pasal 10.10.6.5


Momen Terfaktor M2 tidak boleh lebih kecil dari :
M2 min = Pu (15,24 + 0,03h)
= 286421,41 ( 15,24 + 0,03 . 600 )
= 9520647.67 Nmm
Sehingga :
M2 = 9520647.67 Nmm

D. Perhitungan Tulangan Longitudinal


1) Luas Bruto, Ag
Ag = b.h = 400 . 600 = 240000 mm2

2) Tinggi Efektif
Selimut Beton = 40 mm (SNI 2847:2013 Pasal 7.7.1)
Asumsi Tul. Utama = 16 mm
Tul. Sengkang = 10 mm

d = h - sb - Tul. Sengkang - 1/2 Tul. Utama


= 400 - 40 - 10 - 1/2 . 16
= 342 mm

d' = sb + Tul. Sengkang + 1/2 Tul. Utama


= 40 + 10 + 1/2 . 16
= 58 mm

3) Inersia Kolom dan Balok


Modus Elastisitas Beton
Ec = 4700 √f'c = 4700 √30 = 25742.96

Rasio Beban Aksial (SNI 2847:2013 Pasal 10.10.6.2)


βdns = Pu2 = 330451.55 = 1.1537
Pu1 286421.41

a. Inersia Kolom
Ig = 1/12 . b . h³
= 1/12 . 400 . 600³
= 7200000000 mm4

I = 0,4 . Ig (SNI 2847:2013 Pasal 10.10.6.1)


1 + βdns
= 0,4 . 7200000000 = 1337233597.99 mm4
1 + 1,1537

b. Inersia Balok Kanan Kiri


B1 → b = 250 mm L = 5500 mm
h = 300 mm
Ig = 1/12 . b . h³
= 1/12 . 250 . 300³
= 562500000 mm4
I = 0,35 . Ig (SNI 2847:2013 Pasal 10.10.4.1)
= 0,35 . 562500000
= 196875000 mm4

c. Inersia Balok Depan Belakang


B2 → b = 250 mm L = 3000 mm
h = 400 mm
Ig = 1/12 . b . h³
= 1/12 . 250 . 400³
= 1333333333.33 mm4
I = 0,35 . Ig (SNI 2847:2013 Pasal 10.10.4.1)
= 0,35 . 1333333333,33
= 466666666.67 mm4

4) Radius Grasi Kolom Persegi


r = 0,3 h (SNI 2847:2013 Pasal 10.10.1.2)
= 0,3 . 600 = 180 mm

5) Panjang Struktur tekan tidak tertumpu


lu = Jarak bersih kolom
= L kolom - h balok
= 4250 - 300 = 3950 mm

6) Faktor Panjang Efektif


ΨA = ƩEI kolom
L
ƩEI balok
L
= 2 . 25742,96 . 1337233597,99
( 4250 )
2 . 25742,96 . 196875000 + 2 . 25742,96 . 466666666,
( 5500 ) ( 3000
= 1.644
ΨB = 0 (karena tumpuan jepit)

Dari Gambar diperoleh nilai


k = 0.625

7) Kontrol Jenis Kolom


a. Kolom Pendek
k.lu ≤ 22 (SNI 2847:2013 Pasal 10.10.1)
r
0,625 . 4250 ≤ 22
180
14.757 ≤ 22 → OK !, maka termasuk kolom pendek

b. Eksentrisitas Kolom
Faktor Pembesaran Momen (SNI 2847:2013 Pasal 10.10.6)
δns = Cm ≥ 1
1 - Pu/0,75Pc
dimana : Pc = π² EI
( k.lu )²
Cm = 1

maka :
Pc = π² . 25742,96 . 1337233597,99 = 48153472.64
( 0,625 . 4250 )²

δns = 1 = 1.008
1 - 286421.41
0,75 . 48153472,64

Mc = δns . M2
= 1,008 . 9520647,67 Nmm
= 9596812.85136 Nmm

e min = 0,1 . h = 0,1 . 600 = 60 mm

et = Mc = 9596812.85136 = 33.51 mm
Pu 286421.41
Kontrol
et = 33.51 ≤ l min = 60 →
Tidak OK !, maka
Kolom Eksentris

8) Kebutuhan Tulangan dengan Grafik Diagram Interaksi Kolom


a. Sumbu Vertikal
Pu = 286421.41 = 0.072
ø . Ag . 0,85 . F'c 0,65 . 240000 . 0,85 . 30

b. Sumbu Horizontal
Pu lt = 286421.41 33.51 = 0.004
ø . Ag . 0,85 . F'c h 0,65 . 240000 . 0,85 . 30 600

d' = 58
h = 600
d'/h = 58 / 600 = 0.097 = 0.1

dari diagram interaksi diperoleh


r = 0.01
β = 1.2
maka :
p = r.β = 0,01 . 1,2 = 0.012

As total = p . Ag
= 0,012 . 240000
= 2880 mm → As Perlu
Tul. Utama = 18 mm
As 1 Tul = 1/4 π d² = 1/4 π . 18² = 254.469
Jumlah tulangan, n
n = As Total = 2880 = 11.318 = 12
As 1 Tul 254.469
As pakai = As 1 Tul . n
= 254,469 . 12
= 3053.628 mm2
Kontrol Tulangan Min
As pakai = 3053.628 mm > As perlu = 2880

c. Kontrol Terhadap tulangan leleh


syarat bila ɛs' > ɛy maka fs' = fy → Kondisi 1
ɛs' < ɛy maka fs' = ɛs'.ɛy → Kondisi 2

cb = 600 d = 600 342 = 253.33


600 + fy 600 + 210

αb = β1 . cb
besarnya β1 diatur dalam SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3
untuk f'c > 28 Mpa β1 = 714

αb = β1 . cb = 714 . 253,33 = 180877.62


ɛs' = cb . d' ɛ = 253,33 . 58 0.003 = 0.0023
cb 253.33
ɛy = fy = 210 = 0.00105
Es 200000

ɛs' = 0.0023 > ɛy = 0.00105 → Kondisi 1


maka nilai :
fs' = 210 Mpa

Pnb = (0,65 . 0,85 . f'c . αb . b) + (As' . fs') - (As . fy)


= ( 0,65 . 0,85 . 30 . 180877,62 . 400 ) + ( 3053,628 . 210 ) - ( 3053,628 . 210 )
= 1199218620.6 N

d. Kontrol Terhadap Pn dalam keadaan seimbang


jika e > eb atau Pn < Pnb → hancur tarik
e < eb atau Pn > Pnb → hancur tekan

Pn = Pu = 286421.41 = 440648.323 N
ø 0.65

Pnb = 1199218620.6 > Pn = 440648.323 →

Perhitungan Hancur Tarik


Pn = As' . fy + b . h . f'c
e + 0,5 3he + 1,18
d-d' d²
= 3053,628 . 210 + 400 . 600 . 30
33.51 + 0,5 3 . 600 . 33,51 + 1,18
342 - 58 342²
= 1037652.41 + 7088727.27
= 8126379.68 N
øPn = 0,65 . 8126379,68 = 5282146.79 N

øPn = 5282146.79 N > Pu = 286421.41

d. Kontrol Momen Penampang


Mu = Mc = 9596812.85136 Nmm
øMn = øPn . e
= 5282146,79 . 33,51
= 177004738.9329 Nmm

øMn = 177004738.9329 > Mu 9596812.85136 N →

Maka, Kolom 400 x 600 dengan tulangan 12D16 dapat digunakan

9) Spasi Tulangan
Jarak bersih antar tulangan longitudinal Kolom
S = { b - (sb.2) - (d Tul. Sengkang . 2) - (d Tul. Utama . n) } / jml. Celah
= { 400 - (40 . 2) - (10 . 2) - (16 . 2) } / 1)
= 286 mm

Syarat :
S ≥ 1.5 db atau S ≥ 40 mm (SNI 2847:2013 Pasal 7.6)
Kontrol :
S
S
=
=
286
286


1,5 . 16
40 mm
= 24 mm
} OK!

10) Kebutuhan Tulangan Geser


Kuat Geser yang disediakan oleh beton :
Vc = 0,17 λ √f'c . bw . d (SNI 2847:2013 Pasal 11.2.1.1)
λ = 1.0
maka didapatkan :
Vc = 0,17 . 1 . √30 . 400 . 342
= 127378.36 N
øVc = 0,75 . 127378,36 = 95533.77 N
0,5øVc = 0,5 . 95533,77 = 47766.89 N

Batas Spesi Tulangan Geser


Smaks = d = 342 = 171 mm (SNI 2847:2013 Pasal 11.4.5.1)
2 2
Pada Pasal 21.3.4.2 spasi sengkang tidak boleh melebihi yang terkecil dari
(a) d = 342 = 85.5 mm
4 4
(b) 8D = 8.16 = 128 mm
(c) 24ø = 24.10 = 240 mm
(d) 300 mm

sehingga didapatkan Smaks = 85.5 mm


maka digunakan : 85 mm < Smaks = 85.5 mm → OK!

Tulangan Geser Minimum


Av min disediakan jika Vu > 0,5øVc (SNI 2847:2013 Pasal 11.4.6.1)
Vu = 2264.24 N < 47766.89 N → Tidak Ok!

11) Rekapitulasi Kebutuhan Tulangan


Tulangan Tekan = 6D16
Tulangan Tarik = 6D16
Tulangan Sengkang = D10 - 85
I 2847:2013 Pasal 7.7.1)
47:2013 Pasal 10.10.6.2)

47:2013 Pasal 10.10.6.1)

47:2013 Pasal 10.10.4.1)

47:2013 Pasal 10.10.4.1)

47:2013 Pasal 10.10.1.2)


2 . 25742,96 . 466666666,67
3000 )

847:2013 Pasal 10.10.1)

847:2013 Pasal 10.10.6) Mencari Nilai EI


EI = E.I
=
EI 1 = (0,2EcIg+EsIso)
1+Bdns
= -

EI 2 = 0,4EcIg β
N 1+Bdns
= 6393527608062.9

EI 3 = I / 1+Bdns

dak OK !, maka
olom Eksentris

0.004
buah

mm → OK!

( 3053,628 . 210 )

Hancur Tarik
N → OK!

OK!

NI 2847:2013 Pasal 7.6)

847:2013 Pasal 11.2.1.1)

847:2013 Pasal 11.4.5.1)


847:2013 Pasal 11.4.6.1)
PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

A. Data Perencanaan
Pondasi Tiang Pancang Berbentuk Lingkaran
Diameter D = 400 mm
Kedalaman h = 18 m
Mutu Beton, fc = 30 Mpa
Mutu Baja, fy = 210 Mpa

B. Data Sondir Terlampir

C. Perhitungan Daya Dukung Tanah


berdasarkan hasil sondir ( Metode Konvisional )

Qult = Qp + Qs

Keterangan :
Qult = daya dukung pondasi tiang pancang
Qp = daya dukung ujung tiang pancang
Qs = daya dukung lekatan tiang pancang

> Menentukan Qp
Qp = qc . Ap
F
Keterangan :
qc = harga conus rata2 4D di bawah ujung tiang dan 8D di atas ujung tiang
Ap = Luas penampang ujung tiang
F = angka keamanan = 3
4D di bawah ujung tiang = 4D + h = 4 . 0,4 + 18 = 19.6
8D di atas ujung tiang = h - 8D = 18 - 8 . 0,4 = 14.8

Berikut ini harga rata2 konus antara kedalaman :

Kedalaman Nilai Conus Kedalaman Nilai Conus


No No
(m) kg/cm2 (m) kg/cm2
1 14.8 100 14 17.4 110
2 15.0 100 15 17.6 120
3 15.2 100 16 17.8 120
4 15.4 100 17 18.0 120
5 15.6 100 18 18.2 120
6 15.8 100 19 18.4 120
7 16.0 90 20 18.6 140
8 16.2 90 21 18.8 140
9 16.4 110 22 19.0 140
10 16.6 110 23 19.2 140
11 16.8 110 24 19.4 140
12 17.0 100 25 19.6 140
13 17.2 100 Rata2 114.4

> Ap = π . r²
= π . (40/2)²
= 1256.64 cm2
> Qp = qc . Ap = 114,4 . 1256,64 = 47919.87 kg =
F 3
> Qs = JHP . P = 2860 . 2π . (40/2) = 14375.928 kg =
F 25
> Qu = Qp + Qs = 47,92 + 14,376 = 62.296 ton

Perhitungan berdasarkan kekuatan bahan


Tegangan beton ijin
σb = 0,33 . fy = 0,33 .210 = 69.3 kg/cm2

Kekuatan pikul tiang yang diijinkan


Ptiang = σb . Ap = 69,3 . 1256,64 = 87085.152 kg =

Dari kedua kekuatan tiang diambil yang terkecil, yaitu


Ptiang = 62.296 ton

C. Perhitungan Jumlah Tiang


Data dari SAP 200 didapatkan
Pu = 33696.68 kg = 33.7 ton COMB 1
Mu = 859.04 kgm = 0.9 tm COMB 4

> Data Pile Cap


Panjang p = 1 m
Lebar l = 2 m
Tinggi h = 0.5 m

Maka :
> Berat sendiri tiang pancang = π . r² . h . 2400
= π . 0,2² . 18 . 2400
= 5428.67 kg
> Berat Pile Cap = p . l . h . 2400
= 1 . 2 . 0,5 . 2400
= 2400 kg
> Ptotal = Pu + Berat sendiri + Berat PC
= 33696,68 + 5428,67 + 2400
= 41525.35 kg
= 41.53 ton

> Jumlah Tiang = Ptotal = 41.53 = 0.667 ~ 2 buah


Ptiang 62.296

D. Perhitungan Efisiensi Kelompok Tiang


m = jumlah baris = 1
n = jumlah tiang per baris = 2

Syarat jarak antar tiang


S ≥ 2,5D = 2,5 . 0,4 = 1 m
S ≥ 2D = 2 . 0,4 = 0.8 m
S ≤ 1,57D . m . n = 1,57 . 0,4 . 1 . 2 = 1.256 m
m+n-2 1+2-2

maka dipakai S = 1.0 m = 1000 mm

Syarat jarak ke tepi


S ≤ 1,25D = 1,25 . 0,4 = 0.5 m
maka digunakan S = 0.5 m ≤ 0.5 m → OK!

Ɵ = tan ¯¹ D = tan ¯¹ 0.4 = 21.8


S 1
Eff = 1- Ɵ
90 ( (m-1)n + (n-1)m
m.n )
= 1 - 21.8
90 ( ( 1-1 )2 + ( 2-1 )1
1.2 )
= 1 - 0.242
( 1
2 )
= 0.8789

E. Perhitungan Beban Maksimum yang diterima Tiang


Pmaks = Ʃ Py ± Mx . Xmax
n nx . Ʃ x²
= 77.5 ± 0,9 . 0,375
2 1 . 0,141

Pmaks = 38.75 + 2.39 = 41.14 ton


Pmaks = 38.75 - 2.39 = 36.36 ton

Pmaks = 41.14 ton ≤ Ptiang = 62.296 ton → OK!

F. Kontrol terhadap Geser

t = P
4h ( h + B)
= 33696.68
4.50 ( 50 + 200)
= 0.674 kg

tijin = 0,65 . V fc
= 0,65 . √ 40
= 4.111 kg

t = 0.674 ton ≤ tijin = 4.111 ton → OK!

Pu Ptotal Ptiang Jml. Tiang Pu Ptotal


Grid Grid
(ton) (ton) (ton) (buah) (ton) (ton)
A2 4.86 12.69 62.296 1 C10 3.54 11.37
A3 4.86 12.69 62.296 1 C11 3.01 10.84
A4 4.86 12.69 62.296 1 C12 4.86 12.69
A5 4.86 12.69 62.296 1 D1 4.86 12.69
A6 4.86 12.69 62.296 1 D2 3.01 10.84
A7 4.86 12.69 62.296 1 D3 1.86 9.69
A8 4.86 12.69 62.296 1 D4 4.86 12.69
A9 4.86 12.69 62.296 1 D5 4.86 12.69
A10 4.86 12.69 62.296 1 D6 4.86 12.69
A11 4.86 12.69 62.296 1 D7 4.86 12.69
B2 4.86 12.69 62.296 1 D8 4.86 12.69
B3 4.86 12.69 62.296 1 D9 4.86 12.69
B4 4.86 12.69 62.296 1 D10 1.58 9.41
B5 4.86 12.69 62.296 1 D11 3.01 10.84
B6 4.86 12.69 62.296 1 D12 4.86 12.69
B7 4.86 12.69 62.296 1 E2 4.86 12.69
B8 4.86 12.69 62.296 1 E3 4.86 12.69
B9 4.86 12.69 62.296 1 E4 4.86 12.69
B10 4.86 12.69 62.296 1 E5 4.86 12.69
B11 4.86 12.69 62.296 1 E6 4.86 12.69
C1 4.86 12.69 62.296 1 E7 4.86 12.69
C2 3.48 11.31 62.296 1 E8 4.86 12.69
C3 0.27 8.1 62.296 1 E9 4.86 12.69
C4 4.86 12.69 62.296 1 E10 4.86 12.69
C5 4.86 12.69 62.296 1 E11 4.86 12.69
C6 4.86 12.69 62.296 1 F5 4.86 12.69
C7 4.86 12.69 62.296 1 F6 4.86 12.69
C8 4.86 12.69 62.296 1 F7 4.86 12.69
C9 4.86 12.69 62.296 1 F8 4.86 12.69
m
m
47.92 ton

14.376 ton

87.09 ton
0.25

168

Ptotal Ptiang Jml. Tiang


(ton) (ton) (buah)
11.37 62.296 1
10.84 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
10.84 62.296 1
9.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
9.41 62.296 1
10.84 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
12.69 62.296 1
PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

Gambar

A. Data Perencanaan
Titik A2
Jarak Antar Tiang = 1000
Jarak Tepi Tiang = 500
Jumlah baris = 1
jumlah tiang per baris = 2
Dimensi Pile Cap = 1000 x 2000 x 500 mm
Dimensi Tul. Utama = 22 mm
Dmensi Tul. Sengkng = 12 mm
Selimut Beton = 40 mm
Mutu Baja, fy = 210 Mpa
Mutu Beton, f'c = 30 Mpa

B. Tinggi Efektif
dx = 500 - 40 - ( 0,5 . 22 ) = 449 mm
dy = 500 - 40 - 22 - ( 0,5 . 22 ) = 427 mm

C. Perhitungan Tulangan Arah x


Mu = 8424327.04 Nmm

Rn = Mu = 8424327.04 = 0.046
ø . b . dx² 0,9 . 1000 . 449²

m = fy = 210 = 8.24
0,85 . f'c 0,85 . 30

ρ =1/𝑚 (1−√(1−(2𝑚 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))

= 1 / 8,24 (1 - √1 - 2 . 8,24 . 0,046/210)


= 0.00022

D. Cek Rasio Penulangan


ρ min = 1.4 = 1.4 = 0.00666667
fy 210
ρb (0,85
= 𝛽_1 𝑓^′ 𝑐)/𝑓𝑦 (600/(600+𝑓𝑦))

β1 = 0.85 ( SNI 2847:2013 Pasal

ρb = (0,85 . 0,85 . 30) / 210 . (600/(600+210))


= 0.076
ρmax = 0,75 . ρb = 0,75 . 0,076 = 0.057

ρ min = 0.00666667 > ρ = 0.00022 < ρmax =

maka digunakan :
ρ min = 0.00666667

As = ρ . b . dx = 0,00666666666666667 . 1000 . 449 = 2993.33333


direncanakan menggunakan tulangan = 22 mm
Maka digunakan Tulangan = D22- 100
As = 3803 mm² → OK !

E. Perhitungan Tulangan Arah y


Mu = 139493631 Nmm

Rn = Mu = 139493631 = 0.85
ø . b . dx² 0,9 . 1000 . 427²

m = fy = 210 = 8.24
0,85 . f'c 0,85 . 30

ρ =1/𝑚 (1−√(1−(2𝑚 𝑅𝑛)/𝑓𝑦))

= 1 / 8,24 (1 - √1 - 2 . 8,24 . 0,85/210)


= 0.00412

F. Cek Rasio Penulangan


ρ min = 1.4 = 1.4 = 0.00666667
fy 210
ρb (0,85
= 𝛽_1 𝑓^′ 𝑐)/𝑓𝑦 (600/(600+𝑓𝑦))

β1 = 0.85 ( SNI 2847:2013 Pasal

ρb = (0,85 . 0,85 . 30) / 210 . (600/(600+210))


= 0.076
ρmax = 0,75 . ρb = 0,75 . 0,076 = 0.057

ρ min = 0.00666667 > ρ = 0.00412 < ρmax =

maka digunakan :
ρ min = 0.00666667

As = ρ . b . Dy = 0,00666666666666667 . 1000 . 427 = 2846.66667


direncanakan menggunakan tulangan = 22 mm
Maka digunakan Tulangan = D22- 100
As = 3803 mm² → OK !

G. Rekapitulasi Penulangan
Tulangan Arah x = D22-100
Tulangan Arah y = D22-100
( SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3 )
0.057

( SNI 2847:2013 Pasal 10.2.7.3 )

0.057
Tabel 5.3 SNI 2002 Sifat Mekanis Baja Struktural
Jenis Baja Tegangan Putus Tegangan Leleh Peregangan Frame
Minimum, fu Minimum, fy Minimum Text
(Mpa) (Mpa) (%) 1
BJ 34 340 210 22 1
BJ 37 370 240 20 1
BJ 41 410 250 18 1
BJ 50 500 290 16 1
BJ 55 550 410 13 1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
9
10
10
10
10
10
10
11
11
11
11
11
11
12
12
12
12
12
12
13
13
13
13
13
13
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
Tabel Gaya Batang Kuda-Kuda
Station OutputCase Aksial (P) Ket Beban digunaka
m Text Kgf N Jmlh Baut n
0 ENVELOPE -1335.43 Tekan 13087.214 1 2
4.75 ENVELOPE -1245.13 Tekan 12451.3 1 2
9.5 ENVELOPE -1154.83 Tekan 11548.3 1 2
0 ENVELOPE -4053.18 Tekan 40531.8 1 2
4.75 ENVELOPE -3975.78 Tekan 39757.8 1 2
9.5 ENVELOPE -3898.38 Tekan 38983.8 1 2
0 ENVELOPE -1623.79 Tekan 16237.9 1 2
1.19212 ENVELOPE -1585.75 Tekan 15857.5 1 2
1.19212 ENVELOPE -1585.75 Tekan 15857.5 1 2
2.38423 ENVELOPE -1547.72 Tekan 15477.2 1 2
2.38423 ENVELOPE -1547.72 Tekan 15477.2 1 2
3.57635 ENVELOPE -1509.68 Tekan 15096.8 1 2
3.57635 ENVELOPE -1509.68 Tekan 15096.8 1 2
4.76847 ENVELOPE -1471.64 Tekan 14716.4 1 2
4.76847 ENVELOPE -1471.64 Tekan 14716.4 1 2
5.36452 ENVELOPE -1452.63 Tekan 14526.3 1 2
5.96058 ENVELOPE -1433.61 Tekan 14336.1 1 2
5.96058 ENVELOPE -1433.61 Tekan 14336.1 1 2
7.1527 ENVELOPE -1395.57 Tekan 13955.7 1 2
7.1527 ENVELOPE -1395.57 Tekan 13955.7 1 2
8.34482 ENVELOPE -1357.54 Tekan 13575.4 1 2
8.34482 ENVELOPE -1357.54 Tekan 13575.4 1 2
9.53693 ENVELOPE -1319.5 Tekan 13195 1 2
9.53693 ENVELOPE -1319.5 Tekan 13195 1 2
10.72905 ENVELOPE -1281.47 Tekan 12814.7 1 2
0 ENVELOPE -5451.74 Tekan 54517.4 1 2
1.19212 ENVELOPE -5325.62 Tekan 53256.2 1 2
1.19212 ENVELOPE -5257.99 Tekan 52579.9 1 2
2.38423 ENVELOPE -5131.87 Tekan 51318.7 1 2
2.38423 ENVELOPE -5064.24 Tekan 50642.4 1 2
3.57635 ENVELOPE -4938.12 Tekan 49381.2 1 2
3.57635 ENVELOPE -4870.49 Tekan 48704.9 1 2
4.76847 ENVELOPE -4744.37 Tekan 47443.7 1 2
4.76847 ENVELOPE -4676.74 Tekan 46767.4 1 2
5.36452 ENVELOPE -4613.68 Tekan 46136.8 1 2
5.96058 ENVELOPE -4550.62 Tekan 45506.2 1 2
5.96058 ENVELOPE -4483 Tekan 44830 1 2
7.1527 ENVELOPE -4356.87 Tekan 43568.7 1 2
7.1527 ENVELOPE -4289.25 Tekan 42892.5 1 2
8.34482 ENVELOPE -4163.12 Tekan 41631.2 1 2
8.34482 ENVELOPE -4095.5 Tekan 40955 1 2
9.53693 ENVELOPE -3969.37 Tekan 39693.7 1 2
9.53693 ENVELOPE -3901.75 Tekan 39017.5 1 2
10.72905 ENVELOPE -3775.62 Tekan 37756.2 1 2
0 ENVELOPE -1335.43 Tekan 13354.3 1 2
4.75 ENVELOPE -1245.13 Tekan 12451.3 1 2
9.5 ENVELOPE -1154.83 Tekan 11548.3 1 2
0 ENVELOPE -4053.18 Tekan 40531.8 1 2
4.75 ENVELOPE -3975.78 Tekan 39757.8 1 2
9.5 ENVELOPE -3898.38 Tekan 38983.8 1 2
0 ENVELOPE -1623.79 Tekan 16237.9 1 2
1.19212 ENVELOPE -1585.75 Tekan 15857.5 1 2
1.19212 ENVELOPE -1585.75 Tekan 15857.5 1 2
2.38423 ENVELOPE -1547.72 Tekan 15477.2 1 2
2.38423 ENVELOPE -1547.72 Tekan 15477.2 1 2
3.57635 ENVELOPE -1509.68 Tekan 15096.8 1 2
3.57635 ENVELOPE -1509.68 Tekan 15096.8 1 2
4.76847 ENVELOPE -1471.64 Tekan 14716.4 1 2
4.76847 ENVELOPE -1471.64 Tekan 14716.4 1 2
5.36452 ENVELOPE -1452.63 Tekan 14526.3 1 2
5.96058 ENVELOPE -1433.61 Tekan 14336.1 1 2
5.96058 ENVELOPE -1433.61 Tekan 14336.1 1 2
7.1527 ENVELOPE -1395.57 Tekan 13955.7 1 2
7.1527 ENVELOPE -1395.57 Tekan 13955.7 1 2
8.34482 ENVELOPE -1357.54 Tekan 13575.4 1 2
8.34482 ENVELOPE -1357.54 Tekan 13575.4 1 2
9.53693 ENVELOPE -1319.5 Tekan 13195 1 2
9.53693 ENVELOPE -1319.5 Tekan 13195 1 2
10.72905 ENVELOPE -1281.47 Tekan 12814.7 1 2
0 ENVELOPE -5451.74 Tekan 54517.4 1 2
1.19212 ENVELOPE -5325.62 Tekan 53256.2 1 2
1.19212 ENVELOPE -5257.99 Tekan 52579.9 1 2
2.38423 ENVELOPE -5131.87 Tekan 51318.7 1 2
2.38423 ENVELOPE -5064.24 Tekan 50642.4 1 2
3.57635 ENVELOPE -4938.12 Tekan 49381.2 1 2
3.57635 ENVELOPE -4870.49 Tekan 48704.9 1 2
4.76847 ENVELOPE -4744.37 Tekan 47443.7 1 2
4.76847 ENVELOPE -4676.74 Tekan 46767.4 1 2
5.36452 ENVELOPE -4613.68 Tekan 46136.8 1 2
5.96058 ENVELOPE -4550.62 Tekan 45506.2 1 2
5.96058 ENVELOPE -4483 Tekan 44830 1 2
7.1527 ENVELOPE -4356.87 Tekan 43568.7 1 2
7.1527 ENVELOPE -4289.25 Tekan 42892.5 1 2
8.34482 ENVELOPE -4163.12 Tekan 41631.2 1 2
8.34482 ENVELOPE -4095.5 Tekan 40955 1 2
9.53693 ENVELOPE -3969.37 Tekan 39693.7 1 2
9.53693 ENVELOPE -3901.75 Tekan 39017.5 1 2
10.72905 ENVELOPE -3775.62 Tekan 37756.2 1 2
0 ENVELOPE 24.65 Tarik 246.5 1 2
0.925 ENVELOPE 39.73 Tarik 397.3 1 2
1.85 ENVELOPE 54.8 Tarik 548 1 2
0 ENVELOPE -31.69 Tekan 316.9 1 2
0.925 ENVELOPE -14.11 Tekan 141.1 1 2
1.85 ENVELOPE 3.48 Tarik 34.8 1 2
0 ENVELOPE -118.67 Tekan 1186.7 1 2
1.36221 ENVELOPE -136.26 Tekan 1362.6 1 2
2.72443 ENVELOPE -153.84 Tekan 1538.4 1 2
0 ENVELOPE -215.2 Tekan 2152 1 2
1.36221 ENVELOPE -230.27 Tekan 2302.7 1 2
2.72443 ENVELOPE -245.35 Tekan 2453.5 1 2
0 ENVELOPE 8.36 Tarik 83.6 1 2
1.575 ENVELOPE 34.03 Tarik 340.3 1 2
3.15 ENVELOPE 59.69 Tarik 596.9 1 2
0 ENVELOPE -33.18 Tekan 331.8 1 2
1.575 ENVELOPE -3.24 Tekan 32.4 1 2
3.15 ENVELOPE 26.7 Tarik 267 1 2
0 ENVELOPE 6.06 Tarik 60.6 1 2
2.46792 ENVELOPE -18.5 Tekan 185 1 2
4.93584 ENVELOPE -37.75 Tekan 377.5 1 2
0 ENVELOPE -19.55 Tekan 195.5 1 2
2.46792 ENVELOPE -49.49 Tekan 494.9 1 2
4.93584 ENVELOPE -79.43 Tekan 794.3 1 2
0 ENVELOPE 813.5 Tarik 8135 1 2
2.675 ENVELOPE 857.09 Tarik 8570.9 1 2
5.35 ENVELOPE 900.68 Tarik 9006.8 1 2
0 ENVELOPE 560.93 Tarik 5609.3 1 2
2.675 ENVELOPE 593.62 Tarik 5936.2 1 2
5.35 ENVELOPE 626.31 Tarik 6263.1 1 2
0 ENVELOPE 24.65 Tarik 246.5 1 2
0.925 ENVELOPE 39.73 Tarik 397.3 1 2
1.85 ENVELOPE 54.8 Tarik 548 1 2
0 ENVELOPE -31.69 Tekan 316.9 1 2
0.925 ENVELOPE -14.11 Tekan 141.1 1 2
1.85 ENVELOPE 3.48 Tarik 34.8 1 2
0 ENVELOPE -118.67 Tekan 1186.7 1 2
1.36221 ENVELOPE -136.26 Tekan 1362.6 1 2
2.72443 ENVELOPE -153.84 Tekan 1538.4 1 2
0 ENVELOPE -215.2 Tekan 2152 1 2
1.36221 ENVELOPE -230.27 Tekan 2302.7 1 2
2.72443 ENVELOPE -245.35 Tekan 2453.5 1 2
0 ENVELOPE 8.36 Tarik 83.6 1 2
1.575 ENVELOPE 34.03 Tarik 340.3 1 2
3.15 ENVELOPE 59.69 Tarik 596.9 1 2
0 ENVELOPE -33.18 Tekan 331.8 1 2
1.575 ENVELOPE -3.24 Tekan 32.4 1 2
3.15 ENVELOPE 26.7 Tarik 267 1 2
0 ENVELOPE 6.06 Tarik 60.6 1 2
2.46792 ENVELOPE -18.5 Tekan 185 1 2
4.93584 ENVELOPE -37.75 Tekan 377.5 1 2
0 ENVELOPE -19.55 Tekan 195.5 1 2
2.46792 ENVELOPE -49.49 Tekan 494.9 1 2
4.93584 ENVELOPE -79.43 Tekan 794.3 1 2
0 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
0.5 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
1 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
1.5 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
2 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
2.5 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
3 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
3.5 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
3.5 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
4 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
4.5 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
5 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
5.5 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
5.5 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
5.975 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
6.45 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
6.925 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
7.4 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
7.875 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
8.35 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
8.825 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
9.3 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
9.3 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
9.775 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
10.25 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
10.725 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
11.2 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
11.675 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
12.15 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
12.625 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
13.1 ENVELOPE 3842.7 Tarik 38427 1 2
13.1 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
13.6 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
14.1 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
14.6 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
15.1 ENVELOPE 4142.52 Tarik 41425.2 1 2
15.1 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
15.6 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
16.1 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
16.6 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
17.1 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
17.6 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
18.1 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
18.6 ENVELOPE 3900.06 Tarik 39000.6 1 2
0 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
0.5 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
1 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
1.5 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
2 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
2.5 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
3 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
3.5 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
3.5 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
4 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
4.5 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
5 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
5.5 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
5.5 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
5.975 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
6.45 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
6.925 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
7.4 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
7.875 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
8.35 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
8.825 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
9.3 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
9.3 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
9.775 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
10.25 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
10.725 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
11.2 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
11.675 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
12.15 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
12.625 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
13.1 ENVELOPE 1234.76 Tarik 12347.6 1 2
13.1 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
13.6 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
14.1 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
14.6 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
15.1 ENVELOPE 1389.95 Tarik 13899.5 1 2
15.1 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
15.6 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
16.1 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
16.6 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
17.1 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
17.6 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
18.1 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
18.6 ENVELOPE 1231.51 Tarik 12315.1 1 2
Data Input di SAP
A. Beban
Didapat dari SAP2000
Atap = COMB 2 = 7313.47 kgm

B. Material
1) Beton
- Berat / Volume = 2400 kg/m3
- f'c = 30 Mpa
- Poisson Ratio = 0.2
- Mod. Elastisitas = 25742.96 Mpa

2) Tul. Utama BJ55


- Berat / Volume = 7850 kg/m3
- Mod. Elastisitas = 200000 Mpa
- Fy = 400 Mpa
- Fu = 550 Mpa
- Fye = 440 Mpa
- Fue = 605 Mpa

3) Tul. Sengkang BJ37


- Berat / Volume = 7850 kg/m3
- Mod. Elastisitas = 200000 Mpa
- Fy = 240 Mpa
- Fu = 370 Mpa
- Fye = 264 Mpa
- Fue = 407 Mpa

4) Baja Profil BJ34


- Berat / Volume = 7850 kg/m3
- Mod. Elastisitas = 200000 Mpa
- Fy = 210 Mpa
- Fu = 340 Mpa
- Fye = 231 Mpa
- Fue = 374 Mpa
Type Pelat Type A Type B Type C Type D Type E
Beban Mati (kg/m²) 393 393 393 393 393
Beban Hidup (kg/m²) 292.74 292.74 292.74 292.74 292.74
Beban Ultimate (kg/m² 939.984 939.984 939.984 939.984 939.984
Lapangan x
Mlx (kgm) 257.027 311.003 257.027 311.003 578.311
ρ perlu 0.0008 0.0009 0.0008 0.0009 0.0018
ρ pakai 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035
As perlu (mm²) 332.5 332.5 332.5 332.5 332.5
Tulangan D10-200 D10-200 D10-200 D10-200 D10-200
As pakai (mm²) 393 393 393 393 393
Tumpuan x
Mtx (kgm) 477.336 557.576 477.336 577.576 1074.005
ρ perlu 0.0015 0.0018 0.0015 0.0018 0.0034
ρ pakai 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035
As perlu (mm²) 332.5 332.5 332.5 332.5 332.5
Tulangan D10-200 D10-200 D10-200 D10-200 D10-200
As pakai (mm²) 393 393 393 393 393
Lapangan y
Mly (kgm) 506.49 506.49 941.82 941.82 941.82
ρ perlu 0.0019 0.0019 0.0037 0.0037 0.0037
ρ pakai 0.0035 0.0035 0.0037 0.0037 0.0037
As perlu (mm²) 332.5 332.5 351.5 351.5 351.5
Tulangan D10-200 D10-200 D10-200 D10-200 D10-200
As pakai (mm²) 393 393 393 393 393
Tumpuan Y
Mty (kgm) 622.005 622.005 1156.621 1156.621 1156.621
ρ perlu 0.0024 0.0024 0.0046 0.0046 0.0046
ρ pakai 0.0035 0.0035 0.0046 0.0046 0.0046
As perlu (mm²) 332.5 332.5 437 437 437
Tulangan D10-200 D10-200 D10-180 D10-180 D10-180
As pakai (mm²) 393 393 437 437 437
Tulangan Susut D8-200 D8-200 D8-200 D8-200 D8-200
Type E
393
292.74
939.984

578.311
0.0018
0.0035
332.5
D10-200
393

1074.005
0.0034
0.0035
332.5
D10-200
393

941.82
0.0037
0.0037
351.5
D10-200
393

1156.621
0.0046
0.0046
437
D10-180
437
D8-200

Anda mungkin juga menyukai