Anda di halaman 1dari 67

KAJIAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

Perhitungan Teknis Struktur Menggunakan Software SAP2000


dengan Dasar Acuan SNI 1726:2020, SNI 1727:2020, SNI 2847:2019
dan SNI 1729:2020

“Gedung Restoran”
Pemohon: HITS CHICKEN JUWANA

Alamat:
Jl. Sunan Kudus No.6, Desa/Kel. Kebonsawahan, Kec. Juwana, Kab. Pati,
Provinsi. Jawa Tengah

CV. INOVATIF SKETSA


Jasa Konsultan Teknik

PATI
2023
PERHITUNGAN TEKNIS STRUKTUR GEDUNG
Restoran Hits Chicken Juwana

Nama Bangunan : Restoran Hits Chicken Juwana.


Pemilik Bangunan : PT. Sinergi Mitra Operasi
Alamat : Jl. Sunan Kudus No.6, Desa/Kel. Kebonsawahan, Kec. Juwana,
Kab.Pati, Provinsi. Jawa Tengah.
Fungsi : Restoran/Rumah Makan.
Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus.
Konstruksi : Beton Bertulang dan Struktur Baja.
Perihal : Perhitungan Teknis Struktur.

Bangunan restoran Hits Chicken Juwana difungsikan sebagai sarana dan prasarana Food
Service yang berperan memenuhi kebutuhan pelanggan atau customer. Berdasarkan pertimbangan
diatas perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kelaikan struktur bangunan eksisting dalam menahan
beban hidup, beban mati, beban angin, beban air hujan, dan beban gempa. Pemeriksaan ini
dilaksanakan berdasar pada kondisi visual elemen struktur bangunan, property layout. Gedung
dimodelkan serta dianalisis struktur secara keseluruhan untuk mengetahui dimensi-dimensi struktur
yang memenuhi aturan kaedah keamanan gedung.
Demikian laporan ini disampaikan untuk dapat memenuhi tujuan dan kerja sama serta dapat
memberikan manfaat yang diharapkan. Atas perhatian dan kerjasama yang telah terjalin. penyusun
dan tim mengucapkan banyak terimakasih.
Pati, 2023

Tito Eko Fibriarto, S.T


Pemeriksa

i
1. DASAR TEORI KAJIAN STRUKTUR
1.1 PEMBEBANAN
Beban yang bekerja pada struktur ini terdiri dari dead load (beban mati) yaitu berat
sendiri bangunan dan beban mati tambahan, live load (beban hidup) dan beban gempa.
Kombinasi pembebanan mengacu pada peraturan yaitu SNI 1727:2020, SNI 2847:2020.

1.1.1 Beban Mati


Menurut pasal 3.1.1 Definisi SNI 1727:2020 Beban mati adalah berat seluruh bahan
konstruksi gedung yang terpasang, termasuk dinding, lantai atap, plafon, tangga, dinding
partisi tetap, finishing klading gedung dan komponen arsitektural dan struktur lainnya
serta peralatan layanan terpasang lain termasuk berat keran. Dalam menentukan beban
mati untuk perancangan, harus digunakan berat bahan dan konstruksi yang sebenarnya,
dengan ketentuan bahwa jika tidak ada informasi yang jelas, nilai yang harus digunakan
adalah nilai yang disetujui oleh pihak berwenang (Pasal 3.1.2 berat dan konstruksi SNI
1727:2020).

1.1.2 Beban Hidup


Beban hidup adalah beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni bangunan
gedung atau struktur lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan beban lingkungan,
seperti beban angin, beban hunian, beban gempa, beban banjir, atau beban mati (SNI
1727:2020). Pedoman beban hidup pada lantai gedung diambil menurut SNI 1727:2020
seperti pada tabel 3.1 berikut:
Tabel Beban Hidup Terdistribusi Merata Minimum, 𝐿𝑂 dan Beban Hidup Terpusat
Minimum.
Hunian atau penggunaan Merata Terpusat
psf lb (kN)
(kN/m2)
Apartemen (lihat rumah tinggal)
Sistem lantai akses
Ruang kantor 50 (2,4) 2 000 (8,9)
Ruang Komputer 100 (4,79) 2 000 (8,9)
Gedung persenjataan dan ruang latihan 150 (7,18)
Ruang pertemuan
Kursi tetap (terikat dilantai) 100
Lobi (4,79)a
Kursi dapat dipindahkan 100
Panggung pertemuan (4,79)a
Lantai podium

1
100
(4,79)a
100
(4,79)a
150
(7,18)a
Balkon dan dek 1,5 beban
hidup
untuk
daerah
yang
dilayani.
Tidak
perlu
melebihi
100 psd
(4,79
kN/m2)
Jalur untuk akses pemeliharaan 40 (1,92) 300 (1,33)
Koridor
Lantai pertama 100 (4,79)
Lantai lain Sama
seperti
pelayanan
hunian
kecuali
disebutkan
lain
Ruang makan dan restoran 100
(4,79)a
Hunian (lihat rumah tinggal)
Ruang mesin elevator (pada daerah 2 in.x 2 in. [50 mmx 50 mm]) 300 (1,33)
Kontstruksi pelat lantai finishing ringan (pada area 1in. x 1inx [25 mm x 200 (0,89)
25mm])
Jalur penyelamatan terhadap kebakaran 100 (4,79)
Hunian Satu Keluarga Saja 40 (1,92)
Tangga permanen Lihat pasal 4.5
Garasi/ parkir mobil penumpang saja truk dan bus 40 (1,92)a,b,c
c

Susunan tangga, rel pengaman dan batang pegangan Lihat pasal 4.5
Hellipad 60 (2,87) e,f,g
de
tidak
boleh
direduksi
Rumah sakit:
Ruang operasi, laboratorium 60 (2,87) 1 000
Ruang pasien 40 (1,92) (4,45)
Koridor diatas lantai pertama 80 (3,83) 1 000
(4,45)
1 000
(4,45)
Hotel (lihat rumah tinggal)
Perpustakaan
Ruang baca 60 (2,87) 1 000
Ruang penyimpanan (4,45)

2
Koridor di atas lantai pertama 150 1 000
(7,18) a,h (4,45)
80 (3,83) 1 000
(4,45)
Pabrik 125 2 000
Ringan (6,00)a (8,90)
Berat 250 3 000
(11,97)a (13,40)
Gedung perkantoran
Ruang arsip dan komputer harus dirancang untuk beban yang 2 000
lebih berat berdasarkan pada perkiraan hunian 100 (8,90)
Lobi dan koridor lantai pertama (4,79) 2 000
Kantor 50 (2,40) (8,90)
Koridoor diatas lantai pertama 80 (3,83) 2 000
(8,90)
Lembaga hukum 40 (1,92)
Blok sel 100
Koridor (4,79)
Tempat rekreasi
75
(3,59)a
100
(4,79)a
100
(4,79)a
100
(4,79)a.k
60
(2,87)a.k

3
Atap
Atap datar, berbubung, dan 20
lengkung (0,96)n
Atap digunakan untuk taman 100
atap (4,79)
Atap yang digunakan untuk Sama
tujuan lain seperti
hunian
Atap yang digunakan untuk dilayani
hunian lainnya
Awning dan kanopi 5 (0,24) 200
Konstruksi pabrik yang tidak (0,89)
didukung oleh struktur boleh
rangka kaku ringan direduksi
Rangka tumpu layar penutup
5 (0,24)
tidak boleh
Semua kontruksi lainnya direduksi
Komponen struktur atap dan
utama, yang terhubung berdasarkan 2 000
langsung dengan pekerjaan luas (8,9)
lantai tributari
Titik panel tunggal dari dari atap
batang bawah ranga atap yang
atau setiap titik sepanjang ditumpu 300
oleh rangka
komponen struktur utama (1,33)
yang mendukung atap
diatas pabrik, Gedung, 20 (0,96)
dan perbaikan garasi 300
Semua komponen (1,33)
struktur atap utama
lainnya
Semua permukaan atap
dengan beban pekerja
pemeliharaan

Sekolah
Ruang kelas 40 (1,92) 1 000
Koridor diatas lantai 80 (3,83) (4,5)
pertama 100 (4,79) 1 000
Koridor lantai pertama (4,5)
1 000
(4,5)
Bak-bak/scuttles, rusuk untuk 200
atap kaca dan langit- (0,89)
langit yang dapat diakses
Pinggir jalan untuk pejalan 250 8 000
kaki, jalan lintas kendaraan, (11,97)a,p (35,6)q
dan lahan/jalan untuk truk-
truk
100 (4,79) 300f
Tangga dan jalan keluar
40 (1,92) 300f

4
Rumah tinggal untuk satu Tempat
dan dua keluarga saja bowling,
Gedung diatas langit-langit 20 (0,96) kolam
renang,
Gedung penyimpan barang dan
sebelum disalurkan ke
pengecer (jika diantisipasi
menjadi Gedung
penyimpanan, harus 125
dirancang untuk beban lebih (6,00)a
berat) 125
Ringan (6,00)a
Berat
Toko
Eceran 100 (4,79) 1 000
Lantai Pertama 75 (3,59) (4,45)
Lantau diatasnya 125 1 000
Grosir, (6,00)a (4,45)
disemua 1 000
lantai 4,45
Penghalang kendaraan Lihat
pasal 4.5
Susuran jalan dan panggung
yang ditinggikan (selain jalan 60 (2,87)
keluar)
Pekarangan dan teras, jalur 100
pejalan kaki (4,79)a
penggunaan yang sama
Bangsal dansa dan ruang dansa
Gimnasium
Tempat menonton baik terbuka atau tertutup
Stadium dan tribun/arena dengan tempat duduk tetap (terikat
pada lantai)
Rumah tinggal 10 (0,48)I
Hunian (satu keluarga dan dua keluarga) 20
Loteng yang tidak dapay didiami tanpa Gedung (0,96)m
Loteng yang tidak dapat didiami dengan Gedung 30 (1,44)
Loteng yang dapat didiami dan ruang tidur 40 (1,92)
Semua ruang kecuali tangga dan balkon 40 (1,92)
Semua Hunian tinggal lainnya
Ruang pribadi dan koridor dan koridor yang melayani mereka 100
Ruang publika dan koridor yang melayani mereka (4,79)
(Sumber: Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain SNI
1727, 2020)
1.1.3 Kombinasi Pembebanan
Pembebanan berdasarkan pasal 9.2.1 SNI 2847:2019 adalah sebagai berikut:
1. U = 1,4 D
2. U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (𝐿𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅)
3. U = 1,2D + 1,6 (Lr atau R) + (1,0L atau 0,5W)

5
4. U = 1,2D + 1,0W + 0,5 (Lr atau R)
5. U = 1,2D + 1,0E + 1,0L
6. U = 0,9D + 1,0W
7. U = 0.9D + 1,0E

1.2 BEBAN GEMPA


Beban gempa merupakan beban yang timbul akibat pergerakan tanah dimana
struktur tersebut berdiri. Peraturan yang digunakan yaitu SNI 1726:2019 tentang Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
dengan uraian singkat berikut mencoba meringkas hal-hal yang diterapkan dalam SNI
1726:2019.

1.2.1 Peta Zonasi Gempa


Wilayah Indonesia dipetakan berdasarkan tingkat rasio gempanya, yang ditentukan
atas dasar besarnya percepatan puncak batuan dasar (peak Ground Acceleration, PGA).
Peta gempa Indonesia terbaru dirilis pada tahun 2019 yang dikembangkan oleh Tim
Revisi Peta Gempa Indonesia 2019. Respon spektrum rencana dalam perhitungan beban
gempa dibuat dengan berdasarkan pada peta percepatan batuan dasar periode 0,2 detik
(Ss) dan percepatan batuan dasar untuk periode 1 detik (S1). Peta untuk Ss dan S1
ditunjukkan dalam gambar 3.1 dan 3.2.

6
Gambar Peta Percepatam Spektrum Respon 0,2 Detik Dengan Redaman 5% Di Batuan Dasar (Sb) Untuk Probabilitas Terlampaui 2%
Dalam 50 Tahun.
(Sumber: SNI 1726 2019)

7
Gambar Peta Percepatan Spektrum Respon 1,0 Detik Dengan Redaman 5% Di Batuan Dasar (Sb)Untuk Probabilitas Terlampaui 2% Dalam
50 Tahun.
(Sumber: SNI 1726 2019)

8
Gambar Peta Percepatan Spektrum Respon 1,0 Detik Dengan Redaman 5% Di Batuan Dasar (Sb)Untuk Probabilitas Terlampaui 2% Dalam
50 Tahun.
(Sumber: SNI 1726 2019)

9
(Sumber: SNI 1726 : 2019)

10
(Sumber: SNI 1726 : 2019)

11
(Sumber: SNI 1726 : 2019)

12
1.2.2 Kategori Resiko
Berdasarkan SNI 1726:2019 struktur bangunan gedung dibedakan
berdasarkan kategori resiko yang ditentukan berdasarkan jenis pemanfaatan dan
fungsi struktur tersebut. Struktur yang dapat digolongkan ke dalam lebih dari satu
macam kategori resiko, harus direncanakan berdasarkan kategori resiko yang
paling tinggi. Terkait dengan kategori resiko adalah faktor keutamaan gempa.
Faktor ini digunakan untuk mengaplikasikan beban gempa rencana sehingga
beberapa struktur dengan pemanfaatan khusus tetap dapat beroperasi setelah
terjadinya gempa bumi sehingga dapat meminimalisir kerugian dan kerusakan.
Tabel Kategori Resiko dan Faktor Keutamaan Gempa.
Kategori Faktor
Jenis Pemanfaatan Keutamaan
Resiko
Gempa, Ie
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah
terhadap jiwa manusia pada saat terjadi kegagalan,
termasuk, tapi tidak dibatasi untuk, antara lain:
a. Fasilitas pertanian, perkebunan, peternakan,
I dan perikanan
b. Fasilitas sementara
c. Gedung penyimpanan 1,0
d. Rumah jaga dan struktur kecil lainnya

Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk


dalam kategori risiko I, III, IV, termasuk, tapi tidak
dibatasi untuk:
a. Perumahan
b. Rumah toko dan rumah kantor
c. Pasar
II
d. Gedung perkantoran
e. Gedung apartemen/rumah susun
f. Pusat perbelanjaan/mall
g. Bangunan industri 1,0
h. Fasilitas manufaktur
i. Pabrik

Lanjutan Tabel

13
Kategori Faktor Keutamaan
Jenis Pemanfaatan
Resiko Gempa, Ie
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi
terhadap jiwa manusia pada saat terjadi kegagalan,
termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
a. Bioskop
b. Gedung pertemuan
c. Stadion
d. Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah
dan unit gawat darurat
e. Fasilitas penitipan anak
f. Penjara
g. Bangunan untuk orang jompo
Gedung dan non gedung, tidak termasuk kedalam
kategori risiko IV, yang memiliki potensi untuk
menyebabkan dampak ekonomi yang besar dan/atau
gangguan massal terhadap kehidupan masyarakat sehari-
III hari bila terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi
untuk:
a. Pusat pembangkit listrik biasa
b. Fasilitas penanganan air
c. Fasilitas penanganan limbah
d. Pusat telekomunikasi
Gedung dan non gedung yang tidak termasuk dalam
kategori risiko IV, (termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk
fasilitas manufaktur, proses, penanganan, penyimpanan,
penggunaan atau tempat pembuangan bahan bakar
berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya,
atau bahan yang mudah meledak) yang mengandung 1,25
bahan beracun atau peledak dimana jumlah kandungan
bahannya melebihi nilai batas yang disyaratkan oleh
instansi yang berwenang dan cukup menimbulkan bahaya
bagi masyarakat jika terjadi kebocoran
Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai
fasilitas yang penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi
untuk:
a. Bangunan-bangunan monumental
IV
b. Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
c. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya memiliki
fasilitas bedah dan unit gawat darurat
d. Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor 1,50
polisi serta tempat kendaraan darurat

Lanjutan Tabel

14
Kategori Faktor
Keutamaan
Resiko Jenis Pemanfaatan
Gempa, Ie
e. Tempat berlindung terhadap gempa bumi, angin
badai dan tempat perlindungan darurat lainnya.
f. Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat
operasi dan fasilitas lainnya untuk tanggap
keadaan darurat
g. Struktur tambahan (termasuk menara
komunikasi, tangki penyimpanan bahan bakar,
IV menara pendingin, struktur stasiun listrik, tangki
air pemadam kebakaran atau struktur pendukung 1,50

air atau material atau peralatan pemadan


kebakaran) yang disyaratkan untuk beroperasi
pada saat keadaan darurat
Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi struktur bangunan lain yang
masuk ke dalam kategori IV.
(Sumber: SNI 2847:2019)

1.2.3 Kombinasi Pembebanan


Kombinasi pembebanan yaitu gabungan dari beban-beban yang akan diterima oleh
sebuah bangunan gedung yang sudah dikalikan dengan faktor reduksi. Hal tersebut
berdasarkan bahwa struktur harus direncanakan mampu memikul semua beban-beban yang
bekerja pada bangunan. Kombinasi pembebanan yang dipakai sesuai dengan Tata Cara
Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung yaitu SNI 2847:2019. Kombinasi
pembebanan yang dipakai adalah sebagai berikut:
1. Comb 1: 1,4 D
2. Comb 2: 1,4 D + 1,6 L
3. Comb 3: 1,2 D + 1 L + 1 EQX + 0,3 EQY
4. Comb 4: 1,2 D + 1 L + 1 EQX - 0,3 EQY
5. Comb 5: 1,2 D + 1 L - 1 EQX + 0,3 EQY
6. Comb 6: 1,2 D + 1 L - 1 EQX - 0,3 EQY
7. Comb 7: 1,2 D + 1 L + 0,3 EQX + 1 EQY

15
8. Comb 8: 1,2 D + 1 L + 0,3 EQX - 1 EQY
9. Comb 9: 1,2 D + 1 L – 0,3 EQX + 1 EQY
10. Comb 10: 1,2 D + 1 L – 0,3 EQX - 1 EQY
Dimana :
D = pengaruh dari beban mati.
L = pengaruh dari beban hidup.
EQX = pengaruh dari beban gempa arah x.
EQY = pengaruh dari beban gempa arah y.

16
2. KAJIAN STRUKTUR
2.1 DASAR UMUM
Restoran Hits Chicken Juwana dimodelkan dan dianalisis struktur 3 dimensi dengan
menggunakan software SAP2000, Data dimensi yang digunakan berdasarkan hasil
pengukuran di lapangan. Pembebanan dan analisis berdasarkan peraturan-peraturan yang
mengacu pada peraturan yang berlaku.

2.1.1 Informasi Gedung


Fungsi : Restoran/Rumah Makan
Katergori Resiko : II
Lokasi : Pati
Jenis Tanah : Lunak

2.1.2 Peraturan Desain


1. Peraturan pembebanan yang digunanakan untuk pembebanan gedung
menggunakan SNI-1727:2020.
2. Peraturan yang digunakan untuk menganalisis beban gempa adalah SNI-3-
1726:2020.
3. Peraturan beton bertulang untuk bangunan dan struktur lain menggunakan SNI-
2847:2020.

2.1.3 Mutu Bahan


Beton : K-250 (20,75 MPa).
Baja Tulangan Ulir (D) : 420 MPa (Tulangan Pokok).
Baja Tulangan Ulir (D) : 420 MPa (Tulangan Sengkang).

2.1.4 Sistem dan Dimensi Struktur


Sistem Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus.
Jenis Struktur : Struktur Beton Bertulang dan Struktur Baja.

17
Tabel 2.1 Dimensi Struktur Restoran Hits Chicken Juwana
No. Jenis Ukuran (mm)
1. Fondasi Footplate 1 1000 mm x 1000 m Kedalaman 2000 mm
2. Fondasi Footplate 2 800 mm x 800 mm Kedalaman 2000 m
3. Sloof 200 mm x 250 mm
4. Kolom 1 180 mm x 450 mm
5. Kolom 2 150 mm x 450 mm
6. Kolom Praktis 150 mm x 150 mm
7. Balok 1 180 mm x 350 mm
8. Balok 2 150 mm x 200 mm
9. Ring Balok 150 mm x 150 mm
10. Pelat Lantai Wiremesh M10 150-150 mm
(Sumber: Kajian Teknis Kelaikan Fungsi Restoran Hits Chicken Juwana, 2023)
Sistem Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus.
Jenis Struktur : Struktur Baja.
Tabel 2.2 Dimensi Struktur Dimensi Struktur Restoran Hits Chicken Juwana
No. Jenis Ukuran (mm)
1. Kolom IWF 150.75.5.7 mm
2. Balok Hollow 40 mm x 40 mm
3. Balok Regel Dobble CNP 100.50.20.2,3 mm
3. Gording CNP CNP 100.50.20.2,3 mm
4. Kuda-kuda CNP Dobble CNP 100.50.20.2,3 mm + Bracing 8 mm
5. Gording Canopi Hollow 20.40 mm
6. Ikatan Angin Besi ø 8 mm
(Sumber: Kajian Teknis Kelaikan Fungsi Restoran Hits Chicken Juwana, 2023)
2.2 PEMBEBANAN
Analisis perhitungan pembebanan ini berisis penginputan pembebanan; beban hidup,
beban mati, beban gempa yaitu sebagai berikut:
2.2.1 Beban Mati (QDL) dan Beban Hidup (QLL) pada Pelat
Beban mati dapat dilihat pada berikut:
Beban hidup pelat lantai berdasarkan SNI-1727:2020 Restoran/Rumah Makan adalah
2.4 kN/m2. Beban hidup dan beban angin pada profil baja:

18
No. Jenis Beban kN/m2
1 Berat Atap Galvalum. 0.3698
2 Beban Hidup Pekerja. 0.0986
3 Beban Hidup Air Hujan. 0.0047
4 Beban Angin Tekan Horizontal. 0.0052
5 Beban Angin Tekan Vertikal. 0.2958
6 Beban Angin Hisap Horizontal. -0.0004
7 Beban Angin Hisap Vertikal. -0.0246
(Sumber: Kajian Teknis Kelaikan Fungsi Restoran Hits Chicken Juwana, 2023)
2.2.2 Beban Gempa
Beban gempa yang bekerja pada struktur bangunan ini akan ditinjau dengan metode
analisis statik ekuivalen dan metode analisis gempa dinamik respons spektrum. Kedua
analisis tersebut mengacu pada SNI 03-1726:2019 “Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung”.
a) Menentukan Kategori Resiko Bangunan.
Berdasarkan tabel 1-kategori resiko gedung dan non gedung untuk beban gempa.
Jenis Pemanfaatan : Restoran.
Kategori Resiko : II
Faktor keutamaan gempa, Ie : 1.0.
b) Menentukan Parameter Percepatan
Peta spektrum respons percepatan periode 0,2 detik (Ss) dengan redaman 5% dibatuan
dasar (SB) untuk probabilitas terlampui 2% dalam 50 Tahun.
SS : 0,4 – 0,5 = 0,5.
Peta spektrum respons percepatan periode 1 detik (Ss) dengan redaman 5% dibatuan
dasar (SB) untuk probabilitas terlampui 2% dalam 50 Tahun
S1 : 0,25 – 0,3 = 0,3.
c) Menentukan Koefisien Situs, Fa dan Fy
Fa adalah faktor amplifikasi periode pendek 0,2 detik. Menentukan Fa dan Fv
menggunakan interpolasi apabila tabel 4 dan tabel 5 nilai Ss diantaranya:

Tabel Koefisien Situs, Fa

Kelas Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER)


Situs terpetakan pada periode pendek, T= 0,2 detik, Ss
Ss ≤ 0,25 Ss = 0,5 Ss = 0,75 Ss = 1,0
SA 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0

19
SC 1,2 1,2 1,1 1,0
SD 1,6 1,4 1,2 1,1
SE 2,5 1,7 1,2 0,9
SF SSB
(Sumber: SNI 03-1726:2019)
Catatan:
a) Untuk nilai-nilai antara SS dapat dilakukan interpolasi linier.
b) SS = Situs yang memerlukan investagasi geoteknik spesifik dan analisis
respon-spesifik, lihat 6.10.1
Interpolasi
Kondisi Tanah = Tanah Lunak (SE)
SS = 0,5 g
= 0,75 = 1,2
= 0,9 = Fa
=1 = 1,1
0,9 − 0,75 𝐹𝑎 − 1,2
=
1 − 0,75 1,1 − 1,2
0,15 𝑥 − 0,1
𝐹𝑎 − 1,2 =
0,25
0,9 − 0,75 𝐹𝑎 − 1,2
=
1 − 0,75 1,1 − 1,2
Fa = 1,2 + 0,5
Fa = 1,7

Tabel Koefisien Situs, FV

Parameter respons spektral percepatan gempa


Kelas Situs
(MCER) terpetakan pada periode 1detik, S1

S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5


SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3
SD 2,4 2,00 1,8 1,6 1,5
SE 3,5 3,2 2,8 2,4 2,4
SF SSB
(Sumber: SNI 03-1726:2019)
Kondisi Tanah : Tanah Lunak (SE)
S1 : 0,3 g

20
FV : 2,8

d) Menentukan Parameter Respon Spektrum


SMS = Fa x Ss SM1 = FVx Fa
= 1,7 x 0,5 = 2,8 x 0.3
= 0,85 g = 0,84 g

e) Menentukan Parameter Respon Spektrum Desain


2
SDS = 3 x SMS
= 0,667x 0,85 = 0,57 g
2
SD1 = 3 x SM1 = 0,667 x 0.84 = 0,56
𝑆
TS = 𝑆𝐷1 = 0,99
𝐷𝑆
TO = 0,2 TS = 0,20
Untuk periode lebih kecil dari TO, respon spektrum percepatan, Sa didapatkan dari
persamaan.
𝑇
𝑆𝐷𝑆 𝑥 (0,4 + 0,6 𝑥 )
𝑇𝑂
Untuk periode lebih besar atau sama dengan T0 dan lebih kecil atau sama dengan Ts,
didapatkan persamaan.
Sa = S𝐷𝑆
Untuk periode lebih besar dari TO, respon spektrum percepatan, Sa didapatkan dari
persamaan.
S𝐷1
Sa =
T
Tabel Nilai Hubungan T dan Sa
Keterangan Waktu (detik) SA (g)
0.00 0.29333
T < T0
0.05 0.42778
T0 0.1636 0.73333
0.200 0.73333
0.300 0.73333
0.400 0.73333
T0 < T < TS 0.500 0.73333
0.600 0.73333
0.700 0.73333
0.800 0.73333
TS 0.818 0.73333
1.000 0.60000
Ts < T < TL
1.500 0.40000

21
2.000 0.30000
3.000 0.20000
4.000 0.15000
5.000 0.12000
6.000 0.10000
7.000 0.08571
8.000 0.07500
9.000 0.06667
10.000 0.06000
11.000 0.05455
12.000 0.05000
13.000 0.04615
14.000 0.04286
15.000 0.04000
16.000 0.03750
17.000 0.03529
18.000 0.03333
19.000 0.03158
TL 20.000 0.03000
(Sumber: Kajian Teknis Gedung,2023)
Gambar Grafik Respon Spektrum

Respon Spektrum Rencana


0,50

0,40
Sa (m/det^2)

0,30

0,20

0,10

0,00
16,25
10,25

11,75

13,25

14,75

17,75

19,25
3,5
0

8
0,5

6,5

9,5

11

14

17

20
1,25

2,75

4,25

5,75

7,25

8,75

12,5

15,5

18,5

T (detik)

(Sumber: Kajian Teknis Gedung,2023)


2.2.4 Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yaitu gabungan dari beban-beban yang akan diterima oleh
sebuah bangunan gedung yang sudah dikalikan dengan faktor reduksi. Hal tersebut
berdasarkan bahwa struktur harus direncanakan mampu memikul semua beban-beban yang
bekerja pada bangunan. Kombinasi pembebanan yang dipakai sesuai dengan Tata Cara

22
Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung yaitu SNI 2847:2019. Kombinasi
pembebanan yang dipakai adalah sebagai berikut :
Group Kombinasi 1
1. 1.4 D + 1.4 SID
Group Kombinasi 2
2. 1.2 D + 1.2 SID + 0.5 Lr
3. 1.2 D + 1.2 SID + 0.5 R
Group Kombinasi 3
4. 1.2 D + 1.2 SID + 1.6 Lr
5. 1.2 D + 1.2 SID + 1.6 R
6. 1.2 D + 1.2 SID + 1.6 Lr + 0.5 Wx
7. 1.2 D + 1.2 SID + 1.6 Lr + 0.5 Wx
8. 1.2 D + 1.2 SID + 1.6 R + 0.5 Wx
9. 1.2 D + 1.2 SID + 1.6 R + 0.5 Wy
Group Kombinasi 4
10. 1.2 D + 1.2 SID + 0.5 Lr + 1 Wx
11. 1.2 D + 1.2 SID + 0.5 Lr + 1 Wy
12. 1.2 D + 1.2 SID + 0.5 R + 1 Wx
13. 1.2 D + 1.2 SID + 0.5 R + 1 Wy
Group Kombinasi 5
14. 1.37 D + 1.37 SID + 1 Eqx + 0.3 Eqy
15. 1.37 D + 1.37 SID + 1 Eqx - 0.3 Eqy
16. 1.37 D + 1.37 SID - 1 Eqx + 0.3 Eqy
17. 1.37 D + 1.37 SID – 1 Eqx – 0.3 Eqy
18. 1.37 D + 1.37 SID + 0.3 Eqx + 1 Eqy
19. 1.37 D + 1.37 SID + 0.3 Eqx - 1 Eqy
20. 1.37 D + 1.37 SID - 0.3 Eqx + 1 Eqy
21. 1.37 D + 1.37 SID - 0.3 Eqx -1 Eqy
Group Kombinasi 6
22. 0.9 D + 0.9 SID + 1 Wx
23. 0.9 D + 0.9 SID + 1 Wy
24. 0.9 D + 0.9 SID + 0.75 Wx + 0.75 Wy
Group Kombinasi 7
25. 0.73 D + 0.73 SID + 1 Eqx + 0.3 Eqy
23
26. 0.73 D + 0.73 SID + 1 Eqx - 0.3 Eqy
27. 0.73 D + 0.73 SID - 1 Eqx + 0.3 Eqy
28. 0.73 D + 0.73 SID - 1 Eqx - 0.3 Eqy
29. 0.73 D + 0.73 SID + 0.3 Eqx + 1 Eqy
30. 0.73 D + 0.73 SID + 0.3 Eqx - 1 Eqy
31. 0.73 D + 0.73 SID - 0.3 Eqx + 1 Eqy
32. 0.73 D + 0.73 SID - 0.3 Eqx - 1 Eqy
2.2.5 Pemodelan Gedung
Pemodelan Gedung dilakukan menggunakan software bantuan SAP2000, hasil pemodelan
Restoran Hits Chicken Juwana sebagai berikut :

Gambar view 3D Restoran Hits Chicken Juwana

Gambar view 3D Restoran Hits Chicken Juwana

24
Gambar view 3D Restoran Hits Chicken Juwana

Gambar view 3D Restoran Hits Chicken Juwana

Gambar Grid Restoran Hits Chicken Juwana

25
Gambar Grid Restoran Hits Chicken Juwana

2.3 HASIL DAN ANALISIS STRUKTUR BETON


2.3.1 Perhitungan Fondasi Tipe 1

a. DATA FONDASI FOOT PLAT 1


DATA TANAH
Beban aksial yang bekerja pada fondasi (Pu) Pu = 404,132 kN
Kedalaman fondasi, Df = 2 m
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 50 kg/cm2
qc = 5000 kN/m2
Safety Factor (SF) SF= 10
Tegangan ijin tanah (σ ijin) σ ijin = 500 kN/m2

DIMENSI FONDASI
Tebal fondasi, h= 0,2 m
Lebar kolom arah x, bx = 1,00 m
Lebar kolom arah y, by = 1,00 m
Tebal selimut beton ds = 30 mm
Luas pondasi yang diperlukan (A) A= 0,808264 m2
Lebar pondasi yang diperlukan (B = L) B=L= √A
B=L= 0,89903504 m

26
BAHAN KONSTRUKSI

Kuat tekan beton, F’C = 20,75 MPa


Diameter tulangan yang digunakan D= 13 mm
Kuat leleh baja tulangan, fy = 420 MPa
Faktor reduksi geser φ= 0,75

27
28
29
30
31
32
2.3.2 Sloof 1

33
34
35
2.3.3 Kolom 1

36
37
Grafik Mn Vs Pn
1800 1%
1600
2%
1400
1200 3%
Pn (kN)

1000
Mu
800
600 Pu
400
Me H
200
0 Me V
0 50 100 150 200 250
Mn (kN-m) Me = 206 kNm

Menentukan nilai Me
Kekuatan momen yang dapat diampu oleh kolom didapatkan dari diagram Mn-Pn. Yaitu
sebesar 206 kNm
Pengecekkan SCWB
Me = 206 kNm
Me / 0,65 > 1.2 x M9/0,9
316,923077 > 73,05925 AMAN!!!

2.3.4 Kolom 2

38
39
Grafik Mn Vs Pn
1400
1%
1200
2%
1000
3%
Pn (kN)

800
Mu
600

400
Pu

200 Me H

0 Me V
0 50 100 150 200
Mn (kN-m) Me =172 kNm

Menentukan nilai Me
Kekuatan momen yang dapat diampu oleh kolom didapatkan dari diagram Mn-Pn. Yaitu sebesar
172 kN-m
Pengecekkan SCWB

Me = 172 kN-m
Me / 0,65 > 1.2 x M9/0,9

264,6153 16,52586 AMAN!!!


>

2.3.5 Kolom Praktis

40
Gam

41
Grafik Mn Vs Pn
800
1%
700
600
2%
500 3%
Pn (kN)

400 Mu
300 Pu
200 Me H
100 Me V
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Mn (kN-m) Me = 12,1 kNm

Menentukan nilai Me
Kekuatan momen yang dapat diampu oleh kolom didapatkan dari diagram Mn-Pn. Yaitu
sebesar 12,1 kN-m
Pengecekkan SCWB

Me = 12,1 kN-m
Me / 0,65 > 1.2 x M9/0,9
13,5209
18,61538 >
AMAN !!!
2.3.6 Balok 1

42
43
44
45
2.3.7 Balok 2

46
47
48
49
2.3.8 Pelat Lantai Wiremesh M10
Mux : 1,4264 kN/m
Muy : 3,0892 kN/m
Tebal Beton : 120 mm
Mutu Beton : 20,75 MPa

Hasil Pengecekan software SAP2000 AMAN !!!

50
2.4 PERHITUNGAN STRUKTUR BAJA
2.4.1 Kolom IWF 150.75.5.7

51
52
53
54
2.4.2 Perhitungan kuda-kuda CNP 100.50.20.3,2 mm

55
56
57
58
59
60
61
62
3. KESIMPULAN
3.1 Hasil Analisis Struktur
Struktur bangunan yang berupa struktur rangka beton bertulang, struktur baja yang
dianalisis berdasarkan beban gravitasi SNI 1727:2020, SNI 2847:2019 dan beban gempa
berdasarkan SNI 1726:2019 menunjukkan hasil sebagai berikut :
Sistem Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus.
Jenis Struktur : Struktur Beton Bertulang.
Tabel Kesimpulan Perhitungan Struktur Restoran Hits Chicken Juwana
No. Jenis Ukuran (mm) Checking
1. Fondasi Footplate 1 1000 mm x 1000 mm x Kedalaman 2000 mm Aman!!!
2. Fondasi Footplate 2 800 mm x 800 mm x Kedalaman 2000 mm Aman!!!
3. Sloof 200 mm x 250 mm Aman!!!
4. Kolom 1 180 mm x 450 mm Aman!!!
5. Kolom 2 150 mm x 450 mm Aman!!!
6. Kolom Praktis 150 mm x 150 mm Aman!!!
7. Balok 1 180 mm x 350 mm Aman!!!
8. Balok 2 150 mm x 250 mm Aman!!!
8. Ring Balok 150 mm x 150 mm Aman!!!
(Sumber: Kajian Teknis Kelaikan Fungsi Restoran Hits Chicken Juwana, 2023)
Sistem Struktur : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus.
Jenis Struktur : Struktur Baja.
Tabel Kesimpulan Perhitungan Struktur Restoran Hits Chicken Juwana
No. Jenis Ukuran (mm) Checking
1. Kolom IWF IWF. 150.75.5.7 mm Aman!!!
2. Balok Hollow 40 mm x 40 mm Aman!!!
3. Gording CNP CNP 100.50.20.3,2 mm Aman!!!
4. Kuda-kuda CNP CNP 100.50.20, 3.2 mm Aman!!!
(Sumber: Kajian Teknis Kelaikan Fungsi Restoran Hits Chicken Juwana, 2023)
1. Struktur Beton: Footplate, Kolom, Sloof, Balok, Pelat Lantai memenuhi kriteria desain
dan memenuhi kaedah perencanaan.
2. Struktur Baja: Kolom IWF, Kuda-kuda CNP, Gording CNP,telah memenuhi kriteria
desain dan memenuhi kaedah perencanaan.
3. Beban yang bekerja dari kombinasi beban gravitasi dan beban gempa semua elemen

63
struktur memenuhi kriteria desain.
4. Struktur Beton Bertulang aman terhadap beban mati, beban hidup, beban super dead
load dan beban gempa.
5. Struktur baja aman terhadap beban mati, beban hidup pekerja, beban air hujan, beban
angin tekan horizontal, beban angin tekan vertikal, beban angin hisap horizontal, beban
angin hisap vertikal dan beban gempa.

64
DAFTAR PUSTAKA

SNI 03-1727-2020. Beban Minimum Untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan


Struktur Lain.
SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan
SNI 1726:2019, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
Dan Non Gedung.
SNI 1729:2019, Tata Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural

65

Anda mungkin juga menyukai