REPORT
2018
PEMBANGUNAN GOR DESA MADIASARI
KAB. TASIKMALAYA
1
1.2 Lokasi Proyek
Proyek ini berlokasi di Desa Madiasari, Kec. Cineam, Kab. Tasikmalaya.
1.3 Unit
Unit menggunakan standar internasional SI.
1.4 Bahasa
Bahasa yang digunakan di Indonesia dan Inggris.
B. KRITERIA DESAIN
2.1 Kode dan Standar
Beberapa dokumen referensi telah digunakan dalam mengembangkan desain ini serta
laporan ini. Desain harus dilakukan berdasarkan rekomendasi yang diberikan dalam standar
dan kode praktik berikut, yaitu:
SNI 1727-2013, “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain”.
SNI 03-1726-2012, “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non Gedung”.
SNI 03-1729-2002, “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung”.
ASCE 7-10, “Minimum Design Loads for Building and Other Structures”.
Client Specification
2
2.3.1 Bahan Profil Baja
Bahan baja harus memenuhi spesifikasi ASTM A36 untuk BJ37 dengan kekuatan
luluh minimum (fy) tidak kurang dari 240 MPa dan kekuatan ultimat tidak kurang dari
370 MPa.
Baja Tulangan
Tulangan longitudinal, BJTD 40 (ulir) fy = 400 Mpa
Tulangan transversal/sengkang, BJTP 24 (polos) fys = 240 Mpa
Poisson ratio baja, νs = 0,3
Berat jenis baja, λs = 7850 kg/m3
2.3.2 Bahan Profil Beton
Bahan Beton harus sesuai dengan spesifikasi SNI dan sebelumnya harus di uji
dengan uji tekan beton, dan uji slump pada saat pengecoran. Berikut spesifikasi beton :
Kuat desak beton, fc’ = 20,75 Mpa atau K-250
Modulus elastisitas beton, Ec = 4700 √fc’ = 23500 Mpa
Poisson ratio beton, νc = 0,2
Berat jenis beton, λc = 2400 kg/m3
C. BEBAN DESAIN
3.1 Beban Mati
Beban mati sebagai pemberat diri anggota struktural. Berat jenis material yang
digunakan dalam struktur ini adalah sebagai berikut:
• Beton = 2.400 ton / m3
• Baja = 7,850 ton / m3
3.2 Beban Hidup
Beban hidup harus terdiri dari muatan unit yang dianggap cukup untuk menyediakan
muatan bergerak atau sementara, seperti orang, peralatan portabel, perlengkapan dan bagian
yang diletakkan. Beban langsung dapat didistribusikan secara langsung atau beban hidup
terkonsentrasi. Beban hidup seragam dan beban hidup terkonsentrasi yang diterapkan dalam
proyek ini sesuai dengan SNI-1727-2013, “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan
dan Struktur Lain” tabel 4-1, halaman 25.
3
Tabel 3.1. Beban Langsung Minimum Yang Didistribusikan secara Seragam, Rendah, dan
Beban Langsung Konsentrasi Minimum
4
Occupacy or Use Uniform Load Concentrated
psf (kN/m2) Load
lb (kN)
e,f,g
Helipads 60 (2.87)d,e
Nonreducible
Hospitals
Operating rooms, laboratories 60 (2.87) 1,000 (4.45)
Patient rooms 40 (1.92) 1,000 (4.45)
Corridors above first floor 80 (3.83) 1,000 (4.45)
Hotels (see Residential)
Libraries
Reading rooms 60 (2.87) 1,000 (4.45)
Stack rooms 150 (7.18)a,h 1,000 (4.45)
Corridors above first floor 80 (3.83) 1,000 (4.45)
Manufacturing
Light 125 (6.00)a 2,000 (8.90)
Heavy 250 (11.97)a 3,000 (13.40)
Office buildings
File and computer rooms shall be designed for heavier loads based on
anticipated occupancy
Lobbies and fi rst-fl oor corridors 100 (4.79) 2,000 (8.90)
Offices 50 (2.40) 2,000 (8.90)
Corridors above fi rst floor 80 (3.83) 2,000 (8.90)
Penal institutions
Cell blocks 40 (1.92)
Corridors 100 (4.79)
Recreational uses
Bowling alleys, poolrooms, and similar uses 75 (3.59)a
Dance halls and ballrooms 100 (4.79)a
Gymnasiums 100 (4.79)a
Reviewing stands, grandstands, and bleachers 100 (4.79)a,k
Stadiums and arenas with fi xed seats (fastened to the floor) 60 (2.87)a,k
Residential
One- and two-family dwellings
Uninhabitable attics without storage 10 (0.48)l
Uninhabitable attics with storage 20 (0.96)m
Habitable attics and sleeping areas 30 (1.44)
All other areas except stairs 40 (1.92)
All other residential occupancies
Private rooms and corridors serving them 40 (1.92)
Public roomsa and corridors serving them 100 (4.79)
Roofs
5
Occupacy or Use Uniform Load Concentrated
psf (kN/m2) Load
lb (kN)
Ordinary fl at, pitched, and curved roofs 20 (0.96)n
Roofs used for roof gardens 100 (4.79)
Roofs used for assembly purposes Same as
occupancy served
o O
Roofs used for other occupancies
Awnings and canopies
Fabric construction supported by a skeleton structure 5 (0.24) 300 (1.33)
Nonreducible applied
To skeleton
Screen enclosure support frame 5 (0.24) Structure
nonreducible 200 (0.89)
applied
and applied to
To supporting
the roof frame
roof frame
members
members only
only, not the
screen
All other construction 20 (0.96)
Primary roof members, exposed to a work floor
Single panel point of lower chord of roof trusses or any
2,000 (8.9)
point along primary structural members supporting roofs
over manufacturing, storage warehouses, and repair garages
All other primary roof members 300 (1.33)
All roof surfaces subject to maintenance workers 300 (1.33)
Schools
Classrooms 40 (1.92) 1,000 (4.45)
Corridors above fi rst fl oor 80 (3.83) 1,000 (4.45)
First-fl oor corridors 100 (4.79) 1,000 (4.45)
Scuttles, skylight ribs, and accessible ceilings 200 (0.89)
a,p
Sidewalks, vehicular driveways, and yards subject to trucking 250 (11.97) 8,000 (35.60)q
Stairs and exit ways 100 (4.79) 300r
One- and two-family dwellings only 40 (1.92) 300r
areas above ceilings 20 (0.96)
Storage warehouses (shall be designed for heavier loads
if required for anticipated storage)
Light 125 (6.00)a
Heavy 250 (11.97)a
Stores
Retail
First fl oor 100 (4.79) 1,000 (4.45)
Upper fl oors 75 (3.59) 1,000 (4.45)
6
Occupacy or Use Uniform Load Concentrated
psf (kN/m2) Load
lb (kN)
Wholesale, all fl oors 125 (6.00)a 1,000 (4.45)
Vehicle barriers See Section 4.5
Walkways and elevated platforms (other than exit ways) 60 (2.87)
Yards and terraces, pedestrian 100 (4.79)a
Pengurangan beban langsung untuk penggunaan ini tidak diizinkan oleh Bagian 4.7 kecuali pengecualian spesifik berlaku.
Lantai di garasi atau bagian dari bangunan yang digunakan untuk penyimpanan kendaraan bermotor harus dirancang untuk
beban hidup Tabel 4-1 yang terdistribusi secara seragam atau muatan terkonsentrasi berikut: (1) untuk garasi terbatas pada
kendaraan penumpang yang menampung tidak lebih dari sembilan penumpang 3.000 lb (13,35 kN) yang bekerja pada
area 4,5 in. Dengan 4,5 in. (114 mm x 114 mm); dan (2) untuk struktur parkir mekanis tanpa pelat atau dek yang digunakan
untuk menyimpan kendaraan penumpang saja, 2.250 lb (10 kN) per roda.
Desain untuk truk dan bus harus sesuai dengan Spesifikasi Desain Jembatan AASHTO LRFD; namun, ketentuan untuk
keletihan dan beban dinamis tidak diperlukan untuk diterapkan.
Beban seragam harus 40 psf (1,92 kN / m2) di mana helikopter berbasis desain memiliki berat lepas landas maksimum
3.000 lbs (13,35 kN) atau kurang. Beban ini tidak akan berkurang.
Pelabelan kapasitas helikopter harus seperti yang disyaratkan oleh otoritas yang memiliki yurisdiksi.
Dua beban terkonsentrasi tunggal, terpisah 8 ft (2,44 m) harus diterapkan pada area pendaratan (mewakili dua roda
pendaratan utama helikopter, baik tipe selip atau tipe roda), masing-masing memiliki magnitudo 0,75 kali berat take-off
maksimum dari helikopter dan terletak untuk menghasilkan efek beban maksimum pada elemen struktural yang
dipertimbangkan. Beban terkonsentrasi harus diterapkan pada area seluas 8 in. Dengan 8 in. (200 mm x 200 mm) dan
tidak boleh bersamaan dengan beban hidup seragam atau konsentrat lainnya. gA beban terkonsentrasi tunggal sebesar
3.000 lbs (13,35 kN) harus diterapkan pada area 4,5 in. dengan 4,5 in. (114 mm x 114 mm), ditempatkan sedemikian
sehingga menghasilkan efek beban maksimum pada elemen struktural yang dipertimbangkan. Beban terkonsentrasi tidak
perlu diasumsikan bertindak bersamaan dengan beban hidup seragam atau terkonsentrasi lainnya.
Pemuatan berlaku untuk lantai ruang tumpukan yang mendukung tumpukan buku perpustakaan bermuka dua yang tidak
bergerak yang tunduk pada batasan berikut: (1) Tinggi unit tumpukan buku nominal tidak boleh melebihi 90 in. (2.290
mm); (2) kedalaman rak nominal tidak boleh melebihi 12 inci (305 mm) untuk setiap permukaan; dan (3) baris paralel
tumpukan buku bermuka dua harus dipisahkan oleh gang-gang selebar 36 in. (914 mm).
Selain beban hidup vertikal, desain harus mencakup gaya ayun horizontal yang diterapkan pada setiap baris kursi sebagai
berikut: 24 lb per linier linier kursi yang diterapkan dalam arah paralel ke setiap baris kursi dan 10 lb per linier linier kursi
diterapkan dalam arah yang tegak lurus terhadap setiap baris kursi. Gaya ayunan horizontal paralel dan tegak lurus tidak
perlu diterapkan secara bersamaan.
Area loteng yang tidak dapat dihuni tanpa penyimpanan adalah area di mana ketinggian jernih maksimum antara balok
dan kasa adalah kurang dari 42 in. (1.067 mm), atau di mana tidak ada dua atau lebih gulungan yang berdekatan dengan
konfigurasi web yang mampu menampung persegi panjang yang diasumsikan 42 di (1.067 mm) tingginya 24 in. (610
mm) lebarnya, atau lebih besar, dalam bidang gulungan. Beban hidup ini tidak perlu diasumsikan bertindak bersamaan
dengan persyaratan beban hidup lainnya.
Area loteng yang tidak dapat dihuni dengan penyimpanan adalah area di mana ketinggian jernih maksimum antara balok
dan kasa adalah 42 in. (1.067 mm) atau lebih besar, atau di mana terdapat dua atau lebih gulungan yang berdekatan dengan
konfigurasi web yang mampu mengakomodasi persegi panjang yang diasumsikan 42 in. (1.067 mm) tingginya 24 in. (610
mm) lebarnya, atau lebih besar, dalam bidang gulungan. Pada gulungan, beban hidup hanya perlu diterapkan pada bagian-
bagian dari akord bawah di mana kedua kondisi berikut terpenuhi:
Area loteng dapat diakses dari lubang dengan lebar tidak kurang dari 20 in. (508 mm) dan 30 in. (762 mm) yang terletak
di mana ketinggian jelas di loteng adalah minimal 30 in. (762 mm) ); dan ii. Kemiringan truss bottom chord tidak lebih
dari 2 unit vertikal hingga 12 unit horizontal (kemiringan 9,5%). Bagian-bagian yang tersisa dari akord bawah harus
dirancang untuk beban hidup tidak-berdistribusi yang terdistribusi secara merata tidak kurang dari 10 lb / ft2 (0,48 kN /
m2).
Jika beban hidup atap yang seragam dikurangi hingga kurang dari 20 lb / ft2 (0,96 kN / m2) sesuai dengan Bagian 4.8.1
dan diterapkan pada desain elemen struktur yang diatur sehingga menciptakan kontinuitas, beban hidup atap yang
7
dikurangi harus diterapkan pada bentang yang berdekatan atau bentang alternatif, yang mana yang menghasilkan efek
beban paling tidak menguntungkan.
Atap yang digunakan untuk penghuni lain harus dirancang untuk muatan yang sesuai sebagaimana disetujui oleh otoritas
yang memiliki yurisdiksi.
Beban seragam lainnya sesuai dengan metode yang disetujui, yang berisi ketentuan untuk pemuatan truk, juga harus
dipertimbangkan jika sesuai. Beban roda pekat harus diterapkan pada area 4,5 in. By 4,5 in. (114 mm x 114 mm).
Beban terkonsentrasi minimum pada tapak tangga (pada area 2 in. By 2 in. [50 mm x 50 mm]) harus diterapkan secara
tidak bersamaan dengan beban yang seragam.
8
1. Kecepatan angin dasar, V (bagian 26.5)
2. Faktor arah angin, Kd (bagian 26.6)
3. Kategori pemaparan (bagian 26.7)
4. Faktor topografi, Kzt jika tidak tersedia, digunakan Kzt = 1 (bagian 26.8)
5. Faktor efek gosok, G (bagian 26.9)
6. Klasifikasi lampiran, (bagian 26.10)
7. Koefisien tekanan internal, (GCpi) (bagian 26-11)
3.6 Beban Seismik
Kondisi desain seismik adalah bahwa struktur akan mengalami kerusakan kecil setelah
gempa terjadi. Ini diperoleh dengan membatasi defleksi struktural karena beban seismik.
Analisis seismik dilakukan dengan menggunakan spektrum respons dinamis mengacu pada
SNI 03-1726-2012, “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung”.
Gambar 2. Ss, Mapped MCER spectral response acceleration parameter at short period, Site Class SB
9
Gambar 3. S1, Mapped MCER spectral response acceleration parameter at a period of 1 s, Site Class SB
10
Gambar 5. Location Area Project
Gambar 6. Spectral Value of Surface Acceleration from Maximum-Targeted Earthquake Risks Consider Earthquakes
with a 1% probability of building collapse in 50 years
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/
Variabel Nilai
PGA (g) 0.479
SS (g) 1.006
S1 (g) 0.395
CRS 1.009
11
CR1 0
FPGA 1
FA 1
FV 1
PSA (g) 0.479
SMS (g) 1.006
SM1 (g) 0.395
SDS (g) 0.671
SD1 (g) 0.263
T0 (detik) 0.078
TS (detik) 0.392
Sumber : http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011
Seismic analysis in accordance to standard SNI 03-1726-2012, “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung”
Location : Tasikmalaya
SS : 1.006
S1 : 0.395
Important Factor, I : 1.0
Sites Class :D
Response Modification, R : 4.5 (SNI 03-1726-2012,Tabel 9, C.7 page 36)
System Overstrength, Omega : 3.0
Deflection Amplification, Cd : 4.0
12
1,2D + 1,0W+L+ 0.5(Lr or S or R)
1,2D + 1,0E+L+0,2S
0,9D +1,0W
0.9D + 1,0E
Symbols:
D = dead load
E = earthquake load
L = live load
D. ANALISA STRUKTUR
4.1 Properti
Di bawah ini adalah properti yang digunakan dalam model :
Klik menu Define > Materials > Add New Material. Isi spesifikasi material beton yang
digunakan. Berat jenis beton = 2400 kg/m3; fc’ = 25 Mpa; Ec = 23500 Mpa; poisson ratio 0,2
13
Klik menu Define > Materials > Add New Material. Isi spesifikasi material baja tulangan
longitudinal yang digunakan. Berat jenis baja = 7850 kg/m3; fy = 400 MPa; Es = 200 000 Mpa;
poisson ratio = 0,3.
14
Gambar 10. Kolom Pedestal 40x40
15
Gambar 13. Gording CNP 100
16
4.3 Load Aplication
Bagian ini akan ditampilkan aplikasi beban ke struktur.
4.3.1 Beban Langsung
Diasumsikan beban hidup untuk bangunan ini berdasarkan SNI 1727-2013,
• Atap Langsung = 100 kg
Aplikasi live load dapat dilihat pada gambar di bawah ini,
17
4.3.2 Superimposed Dead Load
Assumed superimpossed dead load for this building based on SNI 1727-2013,
18
4.3.3 Rain Load
Beban hujan dihitung berdasarkan fungsi kemiringan atap. Beban hujan = (40-0.8 * s) dalam kg / m2,
yang merupakan kemiringan atap dalam derajat dan nilai minimum adalah 20 kg / m2. Jadi nilai beban
hujan adalah: (40-0.8 * 15) = 28 kg / m2.
19
4.3.4 Wind Load
W Press = Ct . L . a . W
= 52.8 Kg/m2
W Suction = Ch . L . a . W
= -96 Kg/m2
20
4.3.5 Beban Seismik
Definisi kurva spektrum respons disajikan pada gambar berikut.
21
4.4 Hasil Analisis Struktural
Hasil analisis struktural terdiri dari:
Joint Reaction
Joint Displacement
Summary
22
22 COMB2 Combination 445.88 -1.42 1917.62
22 COMB3 Combination 370.33 52.51 1678.79
22 COMB4 Combination 408.74 106.28 1819.49
22 COMB5 Combination 419.58 -1.39 1830.03
22 COMB6 Combination 270.97 106.67 1252.51
22 COMB7 Combination 281.81 -1 1263.05
24 COMB1 Combination -447.96 -1.18 1789.86
24 COMB2 Combination -455.97 -1.19 1768.41
24 COMB3 Combination -389.37 42.1 1534.39
24 COMB4 Combination -439.77 85.11 1681.01
24 COMB5 Combination -428.97 -1.12 1680.57
24 COMB6 Combination -298.78 85.47 1151.06
24 COMB7 Combination -287.98 -0.76 1150.63
105 COMB1 Combination 469.47 -0.02325 1923.93
105 COMB2 Combination 483.32 -0.0419 1891.92
105 COMB3 Combination 396.38 52.63 1638.86
105 COMB4 Combination 440.93 105.27 1780.42
105 COMB5 Combination 452.97 -0.03366 1800.85
105 COMB6 Combination 289.76 105.29 1216.38
105 COMB7 Combination 301.8 -0.01495 1236.81
107 COMB1 Combination -461.59 0.0261 1775.78
107 COMB2 Combination -475.26 0.02767 1765.19
107 COMB3 Combination -401.67 42.74 1523.86
107 COMB4 Combination -457.45 85.46 1677.56
107 COMB5 Combination -445.41 0.02568 1674.03
107 COMB6 Combination -308.78 85.45 1145.11
107 COMB7 Combination -296.74 0.01678 1141.57
134 COMB1 Combination 409.13 1.15 1892.11
134 COMB2 Combination 414.5 1.06 1853.3
134 COMB3 Combination 345.43 33.69 1627.12
134 COMB4 Combination 380.07 66.44 1777.1
134 COMB5 Combination 390.57 1.03 1766.49
134 COMB6 Combination 252.51 66.14 1226.97
134 COMB7 Combination 263.01 0.74 1216.36
136 COMB1 Combination -440.41 1.15 1787.96
136 COMB2 Combination -447.5 1.14 1766.12
136 COMB3 Combination -383.98 44.12 1536.21
136 COMB4 Combination -434.21 87.35 1685.87
136 COMB5 Combination -421.25 1.08 1678.53
136 COMB6 Combination -296.09 87.01 1156.74
136 COMB7 Combination -283.12 0.74 1149.4
163 COMB1 Combination 77.88 -2.52 1640.18
163 COMB2 Combination 68.46 -1.98 1653.01
23
163 COMB3 Combination 61.45 27.55 1358.33
163 COMB4 Combination 57.21 57.38 1465.26
163 COMB5 Combination 67.82 -2.04 1560.33
163 COMB6 Combination 39.46 57.81 959.32
163 COMB7 Combination 50.06 -1.62 1054.4
165 COMB1 Combination -67.75 -2.62 1560.95
165 COMB2 Combination -57.74 -2.1 1581.64
165 COMB3 Combination -63.19 19.73 1316.08
165 COMB4 Combination -68.09 41.8 1446.5
165 COMB5 Combination -57.87 -2.15 1490.26
165 COMB6 Combination -53.78 42.27 959.71
165 COMB7 Combination -43.56 -1.68 1003.47
192 COMB1 Combination 15.91 -0.0884 1003.07
192 COMB2 Combination 14.85 -0.023 860.11
192 COMB3 Combination 7.55 5.21 859.27
192 COMB4 Combination 2.22 10.53 858.98
192 COMB5 Combination 14.4 -0.04279 859.98
192 COMB6 Combination -1.95 10.51 643.83
192 COMB7 Combination 10.23 -0.05683 644.83
194 COMB1 Combination -4.13 0.29 1002.27
194 COMB2 Combination -2.33 0.37 859.22
194 COMB3 Combination -9.64 4.64 859.55
194 COMB4 Combination -14.99 9.12 860.08
194 COMB5 Combination -2.79 0.33 859.17
194 COMB6 Combination -14.86 8.98 645.23
194 COMB7 Combination -2.65 0.18 644.32
Nilai maksimum perpindahan sendi dapat dilihat pada tabel di bawah ini,
CaseType StepType U1 U2 U3
Text Text mm mm mm
Combination max 12.289308 0.293025 0.506659
Combination min -14.046701 -13.330983 -20.768353
Karena defleksi vertikal yang diijinkan adalah L / 240 = 6000/240 = 25 mm, maka
defleksi yang sebenarnya disebabkan oleh beban mati, beban hidup, dan beban hujan adalah
20,76 mm, sehingga strukturnya ok.
24
4.5 Cek Struktur
Material baja tidak ada yang berwarna merah, sehingga struktur tersebut aman.
25
4.5.2 Cek profil design Material Beton
Material beton tidak ada yang berwarna merah, sehingga struktur tersebut aman.
26
4.5. Summary
27
Gambar 23. Torsion
28