Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN

PERHITUNGAN STRUKTUR BAJA

PERENCANAAN
PEMASANGAN OVERKAPPING, PERPANJANGAN
PERON 2,3 DAN STERILISASI IMPLASEMEN DENGAN
PAGAR PANEL BETON STASIUN BUMIAYU

PT. KERETA API INDONESIA (Persero)


PERHITUNGAN STRUKTUR

1. Data Teknis Perencanaan

1. Mutu baja yang digunakan adalah BJ 37

- fy = 240 Mpa

- fu = 370 Mpa

2. Alat Sambung yang digunakan : Baut A-325

3. Jenis Bangunan : Gudangan

- Jarak antar kuda - kuda : 6,00 meter

- Bentang kuda-kuda : 15,0 meter

- Panjang rafter (miring) : 7,80 meter

- Tinggi kolom : 6,52 meter

- Jarak antar gording (sisi miring) : 1,30 meter

- Jumlah gording diujung rafter : 2,00 buah

- Jumlah gording ditengah rafter : 12,00 buah

- Total jumlah gording : 14,00 buah

- Kemiringan atap (α) : 16 ˚

4. Bentuk Atap : Atap Pelana

5. Profil Kuda-kuda (Rafter) : IWF 250.125.6.9

6. Profil Kuda-kuda (Kolom) : IWF 250.125.6.9

7. Profil Gording : CNP 125.50.20.2,3

8. Penutup Atap : Galvalum

9. Berat Gording : 0,045 kN/m

10. Berat Penutup Atap (Galvalum) : 0,030 kN/m2

11. Beban Angin : 0,30 kN/m2

12. Beban Pekerja : 1,30 kN/m2


PERHITUNGAN PEMBEBANAN

BEBAN MATI SENDIRI


• Beban mati sendiri struktur kuda-kuda dihitung secara otomatis menggunakan program aplikasi SAP
2000

BEBAN MATI TAMBAHAN


• Gording pada ujung balok = menerima beban setengah jarak gording = 0,5 meter

- Berat sendiri penutup atap : 0,5 x 0,0298 kN/m2 = 0,015 kN


- Berat sendiri gording : 0,5 x 0,045 kN/m = 0,023 kN +
Beban Total P ujung : = 0,037 kN

• Gording pada tengah balok = menerima beban satu kali jarak gording = 1,00 meter

- Berat sendiri penutup atap : 1 x 0,0298 kN/m2 = 0,03 kN


- Berat sendiri gording : 1 x 0,045 kN/m = 0,045 kN +
Beban Total P tengah : 0,075 kN

Beban mati terpusat dijadikan menjadi beban mati merata (q) :

q = ∑P = ( 2,00 x 0,037 ) + ( 12 x 0,075 ) = 0,125 kN/m


0,5L 0,5 x 15,6

BEBAN HIDUP
Dipilih beban yang terbesar antara beban orang atau beban air hujan

• Beban Orang = 1,30 kN


• Beban Air Hujan = 40 - 0,8 x α
40 - 0,8 x 16 = 0,272 kN/m2
= ql x jarak gording x jarak antar kuda-kuda
= 0,272 x 1,30 x 6,00 = 2,122 kN

Maka dipilih beban akibat air hujan


q = ∑P = 14 x 2,122 = 1,904 kN/m
0,5L 0,5 x 31,20

BEBAN ANGIN PADA BIDANG ATAP


- Beban Angin P = 0,30 kN/m2 (Untuk bangunan yang jauh dari pantai)
- Beban Angin Tekan
Wt = 0,1 x 0,30 x 6,00 = 0,18 kN/m
- Beban Angin Hisap
Whs = -0,4 x 0,30 x 6,00 = -0,72 kN/m

BEBAN ANGIN PADA BIDANG DINDING


- Beban Angin P = 0,30 kN/m2 (Untuk bangunan yang jauh dari pantai)
- Beban Angin Tekan
Wt = 0,9 x 0,30 x 6,00 = 1,62 kN/m
- Beban Angin Hisap
Whs = -0,4 x 0,30 x 6,00 = -0,72 kN/m
Kombinasi Pembebanan

Merujuk pada ketentuan peraturan SNI 03-1729 Tentang Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung, Kombinasi pembebanan yang diisyaratkan adalah :

Comb. 1 = 1,4D
Comb. 2 = 1,2 DL + 1,6LL
Comb. 3 = 1,2 DL + 1,6LL + 0,8 qw
Comb. 4 = 1,2 DL + 1,3qw
SKEMA PEMBEBANAN

Pembebanan Akibat Beban Mati

Pembebanan Akibat Beban Hidup

Pembebanan Akibat Beban Angin


PERMODELAN STRUKTUR

Permodelan Struktur
Permodelan struktur menggunakan program aplikasi SAP2000)

- Material Property

- Section Properties
- Model

- Define Load Patterns

- Define Load Combinations


- Input Pembebanan
- Run Analys
PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD

[C]2011 : M. Noer Ilham

A. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress ), fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus (ultimate stress ), fu = 370 MPa
Tegangan sisa (residual stress ), fr = 70 MPa
Modulus elastik baja (modulus of elasticity ), E= 200000 MPa
Angka Poisson (Poisson's ratio ), u= 0,3

B. DATA PROFIL BAJA Lip Channel : C 125.50.20.2,3


ht = 125 mm
b= 50 mm
a= 20 mm
t= 2,3 mm
A= 575 mm2
Ix = 1360000 mm4
Iy = 210000 mm4
Sx = 21800 mm3
Sy = 6200 mm3
rx = 48,7 mm
ry = 18,9 mm
c= 16,9
Berat profil, w= 4,51 kg/m
Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb = 0,90
Faktor reduksi kekuatan untuk geser, ff = 0,75
Diameter sagrod, d= 10 mm
Jarak (miring) antara gording, s= 1300 mm
Panjang gording (jarak antara rafter), L1 = 6000 mm
Jarak antara sagrod (jarak dukungan lateral gording), L2 = 2000 mm
Sudut miring atap, a= 16 

C. SECTION PROPERTY
G = E / [ 2 * (1 + u) ] = 76923,077 MPa
h = ht - t = 122,70 mm
3 3 3 4
J = 2 * 1/3 * b * t + 1/3 * (ht - 2 * t) * t + 2/3 * ( a - t ) * t = 1037,44 mm
6
Iw = Iy * h2 / 4 = 7,904E+08 mm
X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 9761,96 MPa
2 2 2
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ] * Iw / Iy = 0,00112 mm /N
2 3
Z x = 1 / 4 * ht * t + a * t * ( h t - a ) + t * ( b - 2 * t ) * ( h t - t ) = 17808 mm
3
Zy = ht*t*(c - t / 2) + 2*a*t*(b - c - t / 2) + t * (c - t)2 + t * (b - t - c)2 = 10140 mm

G= modulus geser, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,


J= Konstanta puntir torsi, Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y,
Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
h= tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,

1. BEBAN PADA GORDING

2.1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )

No Material Berat Satuan Lebar Q


(m) (N/m)
1 Berat sendiri gording 45,1 N/m 45,1
2
2 Atap baja (span deck ) 30 N/m 1,3 39,0
Total beban mati, QDL = 84,1 N/m
2.2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )

Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air
setebal 1 inc = 25 mm. qhujan = 0.025 * 10 = 0,25 kN/m2
Jarak antara gording, s= 1,3 m
3
Beban air hujan, qhujan * s * 10 = 325 N/m
Beban hidup merata akibat air hujan, QLL = 325 N/m
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL = 1000 N

3. BEBAN TERFAKTOR

Beban merata, Qu = 1.2 * QDL + 1.6 * QLL = 620,92 N/m


Beban terpusat, Pu = 1.6 * PLL = 1600,00 N
Sudut miring atap, a= 0,28 rad
Qux = Qu * cos a *10 =
-3
Beban merata terhadap sumbu x, 0,5969 N/mm
Quy = Qu * sin a *10 =
-3
Beban merata terhadap sumbu y, 0,1711 N/mm
Beban terpusat terhadap sumbu x, Pux = Pu * cos a = 1538,02 N
Beban terpusat terhadap sumbu y, Puy = Pu * sin a = 441,02 N

4. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Lx = L1 = 6000 mm


Panjang bentang gording terhadap sumbu y, Ly = L2 = 2000 mm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
2
Mux = 1/10 * Qux * Lx + 1/8 * Pux * Lx = 3302234 Nm
Momen pada 1/4 bentang, MA = 2476675 Nm
Momen di tengah bentang, MB = 3302234 Nm
Momen pada 3/4 bentang, MC = 2476675 Nm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
2
Muy = 1/10 * Quy * Ly + 1/8 * Puy * Ly = 178714 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Vux = Qux * Lx + Pux = 5119 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Vuy = Quy * Ly + Puy = 783 N

5. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING

Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap :


Kelangsingan penampang sayap, l=b/t = 21,739
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
lp = 170 / √ fy = 10,973
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
lr = 370 / √ ( fy - fr ) = 28,378
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 4273835 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 2433520 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 3706000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1054000 Nmm
Momen nominal penampang untuk :
a. Penampang compact , llp
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact , lp< llr
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp)
c. Penampang langsing , l>lr
→ Mn = Mr * ( lr / l)2

l > lp dan l < lr


Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang non-compact
Momen nominal penampang terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = M p = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 3922592 Nmm
langsing : Mn = Mr * ( lr / l)2 = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x penampang
non-compact
: Mnx = 3922592 Nmm
Momen nominal penampang terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = M p = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 1580196 Nmm
Mn = Mr * ( lr / l) =
2
langsing : - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y penampang
non-compact
: Mny = 1580196 Nmm

6. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :


a. Bentang pendek : L  Lp
→ Mn = M p = f y * Z x
b. Bentang sedang : Lp  L  Lr
→ Mn = C b * [ M r + ( M p - M r ) * ( L r - L ) / ( L r - L p ) ]  Mp
c. Bentang panjang : L > Lr
Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L ) * Iy * Iw ]  Mp
2

Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,
Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 960 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = f y - f r = 170 MPa
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk
2
torsi lateral, Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL ) ] = 2827 mm
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mux / ( 2.5*Mux + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,14
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 4273835 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 2433520 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 3706000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1054000 Nmm
Panjang bentang terhadap sumbu y (jarak dukungan lateral), L = L2 = 2000 mm
L > Lp dan L < Lr
 Termasuk kategori : bentang sedang
Momen nominal terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
Mnx = Mpx = fy * Zx = - Nmm
Mnx = Cb * [ Mrx + ( Mpx - Mrx ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 4497234 Nmm
Mnx = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. x untuk : bentang sedang Mnx = 4497234 Nmm
Mnx > Mpx
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mnx = 4273835 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
Mny = Mpy = fy * Zy = - Nmm
Mny = Cb * [ Mry + ( Mpy - Mry ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 1892230 Nmm
Mny = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L ) * Iy * Iw ] =
2
- Nmm
Momen nominal thd. sb. y untuk : bentang sedang Mny = 1892230 Nmm
Mny < Mpy
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mny = 1892230 Nmm

7. TAHANAN MOMEN LENTUR

Momen nominal terhadap sumbu x :


Berdasarkan pengaruh local buckling , Mnx = 3922592 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mnx = 4273835 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x (terkecil) yg menentukan, Mnx = 3922592 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu x,  fb * Mnx = 3530332 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y :
Berdasarkan pengaruh local buckling , Mny = 1580196 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mny = 1892230 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y (terkecil) yg menentukan, Mny = 1580196 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu y,  fb * Mny = 1422176 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Mux = 3302234 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Muy = 178714 Nmm
Mux / ( fb * Mnx ) = 0,9354
Muy / ( fb * Mny ) = 0,1257
Syarat yg harus dipenuhi : Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) ≤ 1.0
Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 1,0611 > 1.0 TIDAK AMAN (NG)

8. TAHANAN GESER

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,


h/t  6.36 *  ( E / fy )
53,35 < 183,60  Plat badan memenuhi syarat (OK)

Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = 5119 N


Luas penampang badan, Aw = t * ht = 287,5 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. x, Vnx = 0.60 * fy * Aw = 41400 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x,  ff * Vnx = 31050 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Vuy = 783 N
Luas penampang sayap, Af = 2 * b * t = 230 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. y, Vny = 0.60 * fy * Af = 33120 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x,  ff * Vny = 24840 N
Vux / ( ff * Vnx ) = 0,1649
Vuy / ( ff * Vny ) = 0,0315
Syarat yang harus dipenuhi :
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny )  1,0
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0,1964 < 1.0 AMAN (OK)

9. KONTROL INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :


Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375

Mu / ( fb * Mn ) = Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 1,0611


Vu / ( ff * Vn ) = Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0,1964
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1,1838
1,1838 < 1,375  AMAN (OK)

10. TAHANAN TARIK SAGROD

Beban merata terfaktor pada gording, Quy = 0,1711 N/mm


Beban terpusat terfaktor pada gording, Puy = 441,02 N/m
Panjang sagrod (jarak antara gording), Ly = L2 = 2000 m
Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor,
Tu = Quy * Ly + Puy = 783 N
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 370 MPa
Diameter sagrod, d= 10 mm
Ag = p / 4 * d =
2 2
Luas penampang brutto sagrod, 78,54 mm
2
Luas penampang efektif sagrod, Ae = 0.90 * Ag = 70,69 mm

Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto,


f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 16965 N
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fu = 19615 N
Tahanan tarik sagrod (terkecil) yang digunakan,  f * Tn = 16965 N
Syarat yg harus dipenuhi : Tu  f * Tn
783 < 16965  AMAN (OK)
PERHITUNGAN IKATAN ANGIN (TIE ROD BRACING )

[C]2011 : M. Noer Ilham

Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 3450 N

1. DATA BAHAN

PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG


Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fup = 370 MPa
Tebal plat sambung, tp = 8 mm
Lebar plat sambung, Lp = 50 mm
TRACK STANK DATA TRACK STANK
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 370 MPa
Diameter track stank, dt = 10 mm
BAUT DATA BAUT
Jenis baut, Tipe A-325
Tegangan leleh baja, fy = 740 MPa
Tegangan tarik putus, fub = 825 MPa
Diameter baut, db = 12 mm
Jumlah baut, n= 2 unit
LAS SUDUT DATA LAS SUDUT
Tipe, Mutu : E7013
Tegangan tarik putus logam las, fuw = 390 MPa
Tebal las, tw = 4 mm
Panjang las, Lw = 100 mm

1. TAHANAN TARIK PLAT

Luas penampang bruto, Ag = tp * Lp = 400,00 mm2


Luas penampang efektif, Ae = tp * [ Lp - ( db + 2 ) ] = 288,00 mm2
Tahanan tarik plat berdasarkan luas penampang brutto,
f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 86400 N
Tahanan tarik plat berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fu =
p
79920 N
Tahanan tarik plat (terkecil) yang digunakan, f * Tn = 79920 N

2. TAHANAN TARIK TRACK STANK

Luas penampang bruto, Ag = p / 4 * dt2 = 78,54 mm2


Luas penampang efektif, Ae = 0.90 * Ag = 70,69 mm2
Tahanan tarik track stank berdasarkan luas penampang brutto,
f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 16965 N
Tahanan tarik track stank berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fup = 19615 N
Tahanan tarik plat (terkecil) yang digunakan, f * Tn = 16965 N

3. TAHANAN GESER BAUT DAN TUMPU PLAT

Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0,75


Kondisi sambungan baut geser tunggal, m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Ab = p / 4 * db =
2
Luas penampang 1 baut, 113,10
Tahanan geser baut, ff * Vn = ff * r1 * m * Ab * fub * n = 55983 N
Tahanan tumpu plat, ff * Rn = 2.4 * ff * db * tp * fup * n = 63936 N
Tahanan sambungan baut (terkecil), ff * Vn = 55983 N
4. TAHANAN LAS

p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tegangan tarik putus logam las, fuw = 390 MPa
fu
p
< fuw  Kuat tarik sambungan, fu = 370 MPa
Tahanan las sudut,
ff * Rnw = 0.75 * tw * ( 0.60 * fu ) * Lw = 66600 N

5. REKAP TAHANAN SAMBUNGAN

No Tahanan sambungan f * Tn
berdasarkan kekuatan (N)
1 Plat 79920
2 Track stank 16965
3 Baut 55983
4 Las 66600
Tahanan sambungan terkcil 16965

Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 3450 N


Syarat yg harus dipenuhi :
Tu  f * Tn
3450 < 16965  AMAN (OK)
PERHITUNGAN BALOK KOLOM (BEAM COLUMN )
PADA ELEMEN STRUKTUR RAFTER
[C]2011 : M. Noer Ilham

A. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress ), fy = 240 MPa


Tegangan sisa (residual stress ), fr = 70 MPa
Modulus elastik baja (modulus of elasticity ), E= 200000 MPa
Angka Poisson (Poisson's ratio ), u= 0,3

B. DATA PROFIL BAJA


Profil : IWF 250.125.6.9
ht = 250 mm
bf = 125 mm
tf tw = 6 mm
tf = 9 mm
tw r= 12 mm
h h2 ht A= 3766 mm2
Ix = 40500000 mm4
Iy = 2940000 mm4

r rx = 104 mm
h1 ry = 27,9 mm
bf Sx = 324000 mm3
Sy = 47000 mm3

BEAM COLUMN (RAFTER)


C. DATA BALOK KOLOM (RAFTER)

Panjang elemen thd.sb. x, Lx = 7800 mm


Panjang elemen thd.sb. y (jarak dukungan lateral), Ly = 1300 mm
Jarak antara pengaku vertikal pada badan, a= 1000 mm
Tebal plat pengaku vertikal pada badan, ts = 10 mm
Momen maksimum akibat beban terfaktor, Mu = 30611578 Nmm
Momen pada 1/4 bentang, MA = 15270516 Nmm
Momen di tengah bentang, MB = 19830718 Nmm
Momen pada 3/4 bentang, MC = 25374375 Nmm
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Nu = 5139,87 N
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 5220,9 N
Faktor reduksi kekuatan untuk aksial tekan, fn = 0,85
Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb = 0,90
Faktor reduksi kekuatan untuk geser, ff = 0,75

D. SECTION PROPERTIES
G = E / [2*(1 + u)] = 76923 MPa
h1 = tf + r = 21,00 mm
h2 = h t - 2 * h 1 = 208,00 mm
h = h t - tf = 241,00 mm
J = S [ b * t /3 ] = 2 * 1/3 * bf * tf + 1/3 * (ht - 2 * tf) * tw = 77454,0 mm
3 3 3 4

6
Iw = Iy * h2 / 4 = 4,269E+10 mm
X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 14524,3 MPa
2 2
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0,0001718 mm /N
3
Zx = tw * ht2 / 4 + ( bf - tw ) * ( ht - tf ) * tf = 351861,0 mm
3
Zy = tf * bf2 / 2 + ( ht - 2 * tf ) * tw2 / 4 = 72400,5 mm
G = modulus geser,
J = Konstanta puntir torsi, tf
Iw = konstanta putir lengkung,
tw
h= tinggi bersih badan, h h2 ht
Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,
Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y, r
h1
X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral, bf
X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
E. PERHITUNGAN KEKUATAN

Syarat yg harus dipenuhi untuk balok dengan pengaku, maka nilai : a / h ≤ 3.0
a/h= 4,149 > 3,00
 tidak berlaku rumus balok dg pengaku
Ketebalan plat badan dengan pengaku vertikal tanpa pengaku memanjang harus meme-
nuhi : h / tw  7.07 * √ ( E / fy )
40,167 < 204,09  tebal plat badan memenuhi (OK)

1. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING

1.1. Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap

Kelangsingan penampang sayap, l = bf / tf = 13,889


Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
lp = 500 / √ fy = 32,275
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
lr = 625 / √ fy = 40,344
Momen plastis, Mp = fy * Zx = 84446640 Nmm
Momen batas tekuk, Mr = Sx * ( fy - fr ) = 55080000 Nmm
Momen nominal penampang untuk :
a. Penampang compact , llp
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact , lp< llr
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp)
c. Penampang langsing , l>lr
→ Mn = Mr * ( lr / l)2

l < lp dan l < lr


Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang compact
Momen nominal penampang dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = 84446640 Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = - Nmm
langsing : Mn = Mr * ( lr / l)2 = - Nmm
Momen nominal untuk penampang : compact Mn = 84446640 Nmm
1.2. Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada badan

Kelangsingan penampang badan, l = h / tw = 40,167


Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
lp = 1680 / √ fy = 108,444
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
lr = 2550 / √ fy = 164,602
l < lp dan l < lr
Berdasarkan nilai kelangsingan badan, maka termasuk penampang compact
Momen nominal penampang dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = 84446640 Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = - Nmm
langsing : Mn = Mr * ( lr / l)2 = - Nmm
Momen nominal untuk penampang : compact Mn = 84446640 Nmm

2. MOMEN NOMINAL BALOK PLAT BERDINDING PENUH

Kelangsingan penampang badan, l = h / tw = 40,167


Untuk penampang yang mempunyai ukuran : h / tw > lr
40,167 < 40,344
maka momen nominal komponen struktur, tidak harus dihitung dengan rumus :
Mn = Kg * S * fcr
dengan, Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / fcr ]
a. Untuk kelangsingan : lG ≤ lp → fcr = fy
b. Untuk kelangsingan : lp < lG ≤ lr
→ fcr = Cb * fy * [ 1 - ( lG - lp ) / ( 2 * ( lr - lp ) ) ] ≤ fy
c. Untuk kelangsingan : lG > lr → fcr = fc * ( lr / lG )2 ≤ fy
Untuk tekuk torsi lateral : → fc = Cb * fy / 2 ≤ fy
Untuk tekuk lokal : → fc = fy / 2
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,38 < 2.3
 diambil, Cb = 1,38
Perbandingan luas plat badan terhadap luas plat sayap,
ar = h * tw / ( bf * tf ) = 1,285
Momen inersia, I1 = Iy / 2 - 1/12 * tw3 * 1/3 * h2 = 1468752 mm4
Luas penampang, A1 = A / 2 - 1/3 * tw * h2 = 1467 mm2
Jari-jari girasi daerah plat sayap ditambah sepertiga bagian plat badan yang mengalami
tekan, r1 =  ( I1 / A1 ) = 32 mm

2.1. Momen nominal berdasarkan tekuk torsi lateral

Jarak antara pengekang lateral, L = Ly = 1300 mm


Angka kelangsingan, lG = L / r1 = 41,085
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
lp = 1.76 * √ ( E / fy ) = 50,807
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
lr = 4.40 * √ ( E / fy ) = 127,017
Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk torsi lateral,
fc = Cb * fy / 2 = 165,30 MPa
fc < fy maka diambil, fc = 165,30 MPa
lG < lp dan lG < lr
Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :
lG ≤ lp fcr = fy = 240,00 MPa
lp ≤ lG ≤ lr fcr = Cb* fy*[ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp)) ] = - MPa
lG > lr fcr = fc * ( lr / lG )2 = - MPa
Tegangan kritis penampang, fcr = 240,00 MPa
fcr < fy maka diambil, fcr = 240,00 MPa
Modulus penampang elastis, S = Sx = 324000 mm3
Koefisien balok plat berdinding penuh,
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / fcr ] = 1,101
Momen nominal penampang,  Mn = Kg * S * fcr = 85603707 Nmm

2.2. Momen nominal berdasarkan local buckling pada sayap

Kelangsingan penampang sayap, lG = bf / ( 2 * tf ) = 6,94


Faktor kelangsingan plat badan, ke = 4 /  ( h / tw ) = 0,631 < 0.763
 diambil, ke = 0,631
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
lp = 0.38 * √ ( E / fy ) = 10,97
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
lr = 1.35 * √ ( ke * E / fy ) = 30,96
Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk lokal, fc = fy / 2 = 120,00 MPa
lG < lp dan lG < lr
Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :
lG ≤ lp fcr = fy = 240,00 MPa
lp ≤ lG ≤ lr fcr = Cb* fy*[ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp)) ] = - MPa
lG > lr fcr = fc * ( lr / lG )2 = - MPa
Tegangan kritis penampang, fcr = 240,00 MPa
fcr < fy maka diambil, fcr = 240,00 MPa
Modulus penampang elastis, S = Sx = 324000 mm3
Koefisien balok plat berdinding penuh,
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / fcr ] = 1,101
Momen nominal penampang,  Mn = Kg * S * fcr = 85603707 Nmm

3. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :


a. Bentang pendek : L  Lp
→ Mn = Mp = fy * Zx
b. Bentang sedang : Lp  L  Lr
→ Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ]  Mp
c. Bentang panjang : L > Lr
→ Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ]  Mp
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,
Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 1418 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = fy - fr = 170 MPa
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk
torsi lateral, Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 4422 mm
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,38
Momen plastis, Mp = fy * Zx = 84446640 Nmm
Momen batas tekuk, Mr = Sx * ( fy - fr ) = 55080000 Nmm
Panjang bentang thd.sb. y (jarak dukungan lateral), L = Ly = 1300 mm
L < Lp dan L < Lr
 Termasuk kategori : bentang pendek
Momen nominal dihitung sebagai berikut :
Mn = Mp = fy * Zx = 84446640 Nmm
Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = - Nmm
Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal balok untuk kategori : bentang pendek Mn = 84446640 Nmm
Mn > Mp
Momen nominal yang digunakan,  Mn = 84446640 Nmm

4. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUKLING PADA BADAN

Kelangsingan penampang badan, l = h / tw = 40,167


Gaya aksial leleh, Ny = A * fy = 903840 N
Nu / ( fb * Ny ) = 0,006 N
a. Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact :
Untuk nilai, Nu / ( fb * Ny ) ≤ 0.125
→ lp = 1680 / √ fy * [ ( 1 - 2.75 * Nu / ( fb * Ny ) ]
Untuk nilai, Nu / ( fb * Ny ) > 0.125
→ lp = 500 / √ fy * [ ( 2.33 - Nu / ( fb * Ny ) ]  665 / √ fy
b. Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact :
→ lr = 2550 / √ fy * [ ( 1 - 0.74 * Nu / ( fb * Ny ) ]

Untuk nilai : Nu / ( fb * Ny ) < 0,125


lp = 1680 / √ fy * [ ( 1 - 2.75 * Nu / ( fb * Ny ) ] = 106,559
lp = 500 / √ fy * [ ( 2.33 - Nu / ( fb * Ny ) ] = -
lp = 665 / √ fy = -
Batas kelangsingan maksimum penampang compact , lp = 106,559
Batas kelangsingan maksimum penampang non-compact ,
lr = 2550 / √ fy * [ ( 1 - 0.74 * Nu / ( fb * Ny ) ] = 163,832
l < lp dan l < lr
Berdasarkan nilai kelangsingan badan, maka termasuk penampang compact
Momen nominal dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = 84446640 Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = - Nmm
langsing : Mn = Mr * ( lr / l)2 = - Nmm
Momen nominal untuk penampang : compact Mn = 84446640 Nmm
5. TAHANAN MOMEN LENTUR

a. Momen nominal pengaruh local buckling :


Momen nominal pengaruh local buckling pada sayap, Mn = 84446640 Nmm
Momen nominal pengaruh local buckling pada badan, Mn = 84446640 Nmm
b. Momen nominal balok plat berdinding penuh :
Momen nominal pengaruh tekuk torsi lateral, Mn = 85603707 Nmm
Momen nominal pengaruh local buckling pd. sayap, Mn = 85603707 Nmm
c. Momen nominal pengaruh lateral buckling , Mn = 84446640 Nmm
d. Momen nominal pengaruh local buckling pada badan, Mn = 84446640 Nmm
Momen nominal (terkecil) yang menentukan,  Mn = 84446640 Nmm
Tahanan momen lentur, fb * Mn = 76001976 Nmm

6. TAHANAN AKSIAL TEKAN PENGARUH KELANGSINGAN KOLOM

Faktor tekuk kolom dihitung dengan rumus sebagai berikut :


a. Untuk nilai lc  0.25 maka termasuk kolom pendek :
→ w= 1
b. Untuk nilai 0.25 < lc ≤ 1.20 maka termasuk kolom sedang :
→ w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc )
c. Untuk nilai lc > 1.20 maka termasuk kolom langsing :
→ w = 1.25 * lc2

Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu x, kx = 1,00


Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu y, ky = 1,00
Panjang tekuk efektif dihitung sebagai berikut :
Panjang kolom terhadap sumbu x : Lx = 7800 mm
Panjang tekuk efektif terhadap sumbu x, Lkx = kx * Lx = 7800 mm
Panjang kolom terhadap sumbu y : Ly = 1300 mm
Panjang tekuk efektif terhadap sumbu y, Lky = ky * Ly = 1300 mm
Parameter kelangsingan terhadap sumbu x :
lcx = 1 /p * Lkx / rx * √ ( fy / E ) = 0,8270
Parameter kelangsingan terhadap sumbu y :
lcy = 1 / p * Lky / ry * √ ( fy / E ) = 0,5138

Menentukan nilai faktor tekuk terhadap sumbu x :


Untuk parameter kelangsingan terhadap sumbu x, lcx = 0,8270
a. Kolom pendek : w= -
b. Kolom sedang : w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc ) = 1,3672
c. Kolom langsing : w = 1.25 * lc2 = -
Faktor tekuk thd.sb. x,  wx = 1,3672
Menentukan nilai faktor tekuk terhadap sumbu y :
Untuk parameter kelangsingan terhadap sumbu y, lcy = 0,5138
a. Kolom pendek : w= -
b. Kolom sedang : w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc ) = 1,1387
c. Kolom langsing : w = 1.25 * lc2 = -
Faktor tekuk thd.sb. y,  wy = 1,1387
Tegangan tekuk thd.sb. x, fcrx = fy / wx = 175,538 MPa
Tegangan tekuk thd.sb. y, fcry = fy / wy = 210,758 MPa
Tahanan aksial tekan :
Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. x, Nnx = A * fcrx = 661076 N
Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. y, Nny = A * fcry = 793714 N
Tahanan aksial tekan nominal terkecil,  Nn = 661076 N

7. TAHANAN AKSIAL TEKAN PENGARUH TEKUK LENTUR TORSI

Tahanan aksial nominal tekan pengaruh tekuk lentur torsi, harus dihitung dengan rumus :
Nn = A * fclt dengan,
fclt = [ ( fcry + fcrz) / ( 2 * H ) ] * [ 1 -1 - 4* fcry* fcrz* H / ( fcry + fcrz)2] ]
Koordinat pusat geser terhadap titik berat penampang, xo = 0,00 mm
yo = 0,00 mm
Jari-jari girasi polar terhadap pusat geser,
ro2 = ( Ix + Iy ) / A + xo2 + yo2 = 11535 mm
H = 1 - [ ( xo2 + yo2 ) / ro2 ] = 1,00
Tegangan tekuk thd.sb. y (sumbu lemah), fcry = fy / wy = 210,758 MPa
fcrz = G * J / ( A * ro2 ) = 137,155 MPa
Tegangan tekuk lentur torsi,
fclt = [ ( fcry + fcrz) / (2*H) ] * [ 1 -1 - 4* fcry* fcrz* H / ( fcry + fcrz)2] ] = 137,155 MPa
Tahanan aksial tekan nominal,  Nn = A * fclt = 516525 N

8. TAHANAN AKSIAL TEKAN

Tahanan aksial tekan nominal kelangsingan kolom, Nn = 661076 N


Tahanan aksial tekan nominal tekuk lentur torsi, Nn = 516525 N
Tahanan aksial tekan nominal (terkecil),  Nn = 516525 N
Tahanan aksial tekan, fn * Nn = 439046 N
9. INTERAKSI AKSIAL TEKAN DAN MOMEN LENTUR

Gaya aksial akibat beban terfaktor, Nu = 5139,87 N


Momen akibat beban terfaktor, Mu = 30611578 Nmm
Tahanan aksial tekan, fn * Nn = 439046 N
Tahanan momen lentur, fb * Mn = 76001976 Nmm
Elemen yang menahan gaya aksial tekan dan momen lentur harus memenuhi
persamaan interaksi aksial tekan dan momen lentur sbb :
Untuk nilai, Nu / ( fn * Nn ) > 0.20
→ Nu / ( fn * Nn ) + 8 / 9 * [ Mu / ( fb * Mn ) ] 1.0
Untuk nilai, Nu / ( fn * Nn ) ≤ 0.20
→ Nu / ( 2 * fn * Nn ) + [ Mu / ( fb * Mn ) ] 1.0

Nu / ( fn * Nn ) = 0,0117 < 0,2

Nu / ( fn * Nn ) + 8 / 9 * [ Mu / ( fb * Mn ) ] = -
Nu / ( 2 * fn * Nn ) + [ Mu / ( fb * Mn ) ] = 0,4086
Nilai interaksi aksial tekan dan momen lentur = 0,4086
0,4086 < 1,0  AMAN (OK)

10. TAHANAN GESER

Tahanan geser nominal plat badan dengan pengaku dihitung sebagai berikut :
Untuk nilai, h / tw ≤ 1.10 *  ( kn * E / fy )
Tahanan geser plastis :
→ Vn = 0.60 * fy * Aw
Untuk nilai, 1.10 *  ( kn * E / fy ) ≤ h / tw ≤ 1.37 *  ( kn * E / fy )
Tahanan geser elasto plastis :
→ Vn = 0.60 * fy * Aw * [ 1.10* ( kn * E / fy ) ] / ( h / tw )
Untuk nilai, h / tw > 1.37 *  ( kn * E / fy )
Tahanan geser elastis :
→ Vn = 0.90 * Aw * kn * E / ( h / tw )2

2
Luas penampang badan, Aw = tw * ht = 1500 mm
2
kn = 5 + 5 / ( a / h ) = 5,2904
Perbandingan tinggi terhadap tebal badan, h / tw = 40,167
1.10 *  ( kn * E / fy ) = 73,038
1.37 *  ( kn * E / fy ) = 90,965
h / tw < 1.10* ( kn*E / fy ) dan h / tw < 1.37* ( kn*E / fy )
 Tahanan geser plastis
Tahanan geser nominal dihitung sebagai berikut :
Vn = 0.60 * fy * Aw = 216000 N
Vn = 0.60 * fy * Aw * [ 1.10* ( kn * E / fy ) ] / ( h / tw ) = - N
2
Vn = 0.90 * Aw * kn * E / ( h / tw ) = - N
Tahana geser nominal untuk geser : plastis Vn = 216000 N
Tahanan gaya geser, ff * Vn = 162000 N
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 5220,9 N
Syarat yg harus dipenuhi : Vu  ff * Vn
5220,9 < 162000  AMAN (OK)

Vu / ( ff * Vn ) = 0,0322 < 1.0 (OK)

11. INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Elemen yang memikul kombinasi geser dan lentur harus dilakukan kontrol sbb. :
Syarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375
Mu / ( fb * Mn ) = 0,4028
Vu / ( ff * Vn ) = 0,0322
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 0,4229
0,4229 < 1.375 AMAN (OK)
10. PENGAKU VERTIKAL PADA BADAN

Luas penampang plat pengaku vertikal harus memenuhi,


As ≥ 0.5 * D * Aw * (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2 /  (1 + (a / h)2 ) ]
Tebal plat pengaku vertikal pada badan (stiffner ), ts = 10 mm
Tinggi plat pengaku, h s = h t - 2 * tf = 232 mm
Luas penampang plat pengaku, As = hs * ts = 2320 mm2
Untuk sepasang pengaku, D= 1
2
Cv = 1.5 * kn * E / fy * 1 / ( h /tw ) = 4,0989
0.5 * D * Aw * (1 + Cv) * [ a / h - (a / h) /  (1 + (a / h) ) ] =
2 2
442 mm2
Syarat yang harus dipenuhi :
As ≥ 0.5 * D * Aw * (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2 /  (1 + (a / h)2 ) ]
2320 > 442  (OK)

Pengaku vertikal pada plat badan harus mempunyai momen inersia :


Is ≥ 0.75 * h * tw3 untuk a / h ≤ 2
Is ≥ 1.5 * h3 * tw3 / a2 untuk a / h > 2

Is = 2/3 * hs * ts3 = 154667 mm4


a/h= 4,149 > 2
Batasan momen inersia pengaku vertikal dihitung sebagai berikut :
0.75 * h * tw3 = - mm4
1.5 * h3 * tw3 / a2 = 4535 mm4

Kontrol momen inersia plat pengaku, Momen inersia minimum = 4535 mm4
Is = 154667 > 4535  AMAN (OK)
PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING )
BASE PLATE DAN ANGKUR

ht
h a 0.95 ht a

Pu
f f
Mu B I
f f

Vu L
J

1. DATA TUMPUAN

BEBAN KOLOM DATA BEBAN KOLOM


Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 5139,87 N
Momen akibat beban terfaktor, Mu = 42702420 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 8529,35 N
PLAT TUMPUAN (BASE PLATE) DATA PLAT TUMPUAN
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Lebar plat tumpuan, B= 350 mm
Panjang plat tumpuan, L= 350 mm
Tebal plat tumpuan, t= 12 mm
KOLOM PEDESTRAL DATA KOLOM BETON
Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa
Lebar penampang kolom, I= 350 mm
Panjang penampang kolom, J= 350 mm
DIMENSI KOLOM BAJA DATA KOLOM BAJA
Profil baja : IWF 250.125.6.9
Tinggi total, ht = 250 mm
Lebar sayap, bf = 125 mm
Tebal badan, tw = 6 mm
Tebal sayap, tf = 9 mm
ANGKUR BAUT DATA ANGKUR BAUT
Jenis angkur baut, Tipe : A-325
Tegangan tarik putus angkur baut, fub = 825 MPa
Tegangan leleh angkur baut, fy = 400 MPa
Diameter angkur baut, d= 16 mm
Jumlah angkur baut pada sisi tarik, nt = 3 bh
Jumlah angkur baut pada sisi tekan, nc = 3 bh
Jarak baut terhadap pusat penampang kolom, f= 75 mm
Panjang angkur baut yang tertanam di beton, La = 500 mm

2. EKSENTRISITAS BEBAN
Eksentrisitas beban,
ht e = Mu / Pu = 8308,07 mm
h
L/6= 58,33 mm
Pu
e >L/6 (OK)
f e
ec h = ht - t f = 241 mm
et = f + h / 2 = 196 mm
ec = f - h / 2 = -45,5 mm
t

f cu Jumlah angkur baut total,


n = nt + n c = 6 bh

et Y/3
Pu + Pt
Y
Pt
L
3. TAHANAN TUMPU BETON

Gaya tarik pada angkur baut, Pt = Pu * ec / et = -1196 N


Gaya tekan total pada plat tumpuan, Puc = Pu + Pt = 3944 N
Panjang bidang tegangan tekan beton, Y=3*(L-h)/2= 163,50 mm
Luas plat tumpuan baja, A1 = B * L = 122500 mm2
Luas penampang kolom pedestral, A2 = I * J = 122500 mm2
Tegangan tumpu nominal, fcn = 0.85 * fc' * √ ( A2 / A1 ) = 21,250 MPa
fcn = 1.70 * fc' = 42,500 MPa
Tegangan tumpu nominal beton yg digunakan, fcn = 21,250 MPa
Faktor reduksi kekuatan tekan beton, f= 0,65
Tegangan tumpu beton yg diijinkan, f * fcn = 13,813 MPa
Tegangan tumpu maksimum yang terjadi pada beton,
fcu = 2 * Puc / ( Y * B ) = 0,138 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
fcu ≤ f * fcn
0,138 < 13,813  AMAN (OK)

a 0.95 ht a

B I
f f

L
J
4. KONTROL DIMENSI PLAT TUMPUAN

Lebar minimum plat tumpuan yang diperlukan,


Bp min = Puc / ( 0.5 * f * fcn * Y ) = 3 mm
Lebar plat yang digunakan, B= 350 mm
Syarat yang harus dipenuhi :
Bp min  B
3 < 350  AMAN (OK)
Panjang bagian plat tumpuan jepit bebas,
a = ( L - 0.95 * ht ) / 2 = 56,25 mm
fcu1 = ( 1 - a / Y ) * fcu = 0,090 MPa
Modulus penampang plastis plat, Z = 1/4 * B * t2 = 12600 mm3
Momen yang terjadi pada plat akibat beban terfaktor,
Mup = 1/2 * B * fcu1 * a2 + 1/3 * B * ( fcu - fcu1 ) * a2 = 67565 Nmm
Faktor reduksi kekuatan lentur, fb = 0,90
Tahanan momen nominal plat, Mn = fy * Z = 3024000 Nmm
Tahanan momen plat, fb * Mn = 2721600 Nmm
Syarat yang harus dipenuhi :
Mup  fb * Mn
67565 < 2721600  AMAN (OK)

5. GAYA TARIK PADA ANGKUR BAUT

Gaya tarik pada angkur baut, Tu1 = Pt / nt = -399 N


Tegangan tarik putus angkur baut, fub = 825 MPa
Luas penampang angkur baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
Faktor reduksi kekuatan tarik, ft = 0,90
Tahanan tarik nominal angkur baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 124407 N
Tahanan tarik angkur baut, ft * Tn = 111966 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ft * Tn
-399 < 111966  AMAN (OK)
6. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT

Gaya geser pada angkur baut, Vu1 = Vu / n = 1422 N


Tegangan tarik putus baut, fub = 825 MPa
Jumlah penampang geser, m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
Faktor reduksi kekuatan geser, ff = 0,75
Tahanan geser nominal, Vn = r1 * m * Ab * fub = 66350 N
Tahanan geser angkur baut, ff * Vn = 49763 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vu1  ff * Vn
1422 < 49763  AMAN (OK)

7. GAYA TUMPU PADA ANGKUR BAUT

Gaya tumpu pada angkur baut, Ru1 = Vu1 = 1422 N


Diameter baut, d= 16 mm
Tebal plat tumpu, t= 12 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 170496 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 127872 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Ru1  ff * Rn
1422 < 127872  AMAN (OK)

8. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa


f2 = 621 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1,9
Tegangan geser akibat beban terfaktor, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 7,07 MPa
Kuat geser angkur baut, ff * r1 * m * fub = 247,50 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
fuv = Vu / ( n * Ab )  ff * r1 * m * fub
7,07 < 247,50  AMAN (OK)
Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu1 = -399 N
Tahanan tarik angkur baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 121693 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ff * f1 * Ab
-399 < 121693  AMAN (OK)
Kuat tarik angkur baut, ft = 0.75 * fub = 618,75 MPa
Batas tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 793,57 MPa
f2 = 621,00 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f1 - r2 * fuv
618,75 < 793,57  AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f2
618,75 < 621,00  AMAN (OK)

9. KONTROL PANJANG ANGKUR BAUT

Panjang angkur tanam yang digunakan, La = 500 mm


Kuat tekan beton, fc' = 25
Tegangan leleh baja, fy = 400
Diameter angkur baut, d= 16
Panjang angkur tanam minimum yang diperlukan,
Lmin = fy / ( 4 *  fc' ) * d = 320 mm
Syarat yang harus dipenuhi :
Lmin  La
320 < 500  AMAN (OK)
PERHITUNGAN SAMBUNGAN LENTUR DAN GESER

1. DATA SAMBUNGAN

Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 1645 N


Momen akibat beban terfaktor, Mu = 10847884 Nmm

1.1. BAUT

Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-325


b
Tegangan tarik putus baut, fu = 825 MPa
Diameter baut d= 12 mm
Jarak antara baut, a= 75 mm
Jumlah baut dalam satu baris, nx = 2 bh
Jumlah baris baut, ny = 4 baris
Faktor reduksi kekuatan tarik baut, ft = 0,75
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0,75
1.2. PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh plat, fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus plat, fu p = 370 MPa
Lebar plat sambung, b= 125 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm

2. LETAK GARIS NETRAL


d 1
a/2 Tu 2
a

a x
h
a

a
a/2 h-x
b b' 3
Jumlah baut total, n = nx * n y = 8 bh
Tinggi plat sambung, h = ny * a = 300 mm
Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,
d = n x * ( p / 4 * D2 ) / a = 3,0159 mm
Lebar efektif plat sambung bagian tekan, b' = 0.75 * b = 93,75 mm
Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.
Momen statis luasan terhadap garis netral,
1/2 * b' * (h - x)2 = 1/2. d * x2
(b' - d) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0
(b' - d) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0 ( persamaan kuadrat dalam x )
Ax = (b' - d)/2 = 45
Bx = - b' * h = -28125
2
Cx = 1/2 * b' * h = 4218750
2
Dx = Bx - 4 * Ax * Cx = 25446900,5
→ x = [ - Bx -  Dx ] / ( 2 * Ax ) = 254,38 mm
3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT

Persamaan hubungan tegangan, 3 = (h - x) / x * 1 ← pers. (1)


2 = ( x - a / 2 ) / x * 1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * 3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * 1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * 1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * 1 * 2/3 * x = Mu
maka diperoleh : 1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] ← pers. (3)

Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut :


Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,
Dari pers. (3) : 1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] = 141,40 MPa
Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,
Dari pers. (1) : 3 = ( h - x ) / x * 1 = 25,36 MPa
Tegangan tarik pada baut baris teratas,
Dari pers. (2) : 2 = ( x - a / 2 ) / x * 1 = 120,55 MPa
Tegangan tarik putus pada baut dan plat :
Tegangan tarik putus baut, fu b = 825 MPa
Tegangan tarik putus plat, fu p = 370 MPa

4. GAYA TARIK PADA BAUT

Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas, Tu = 2 * a * d = 27269 N


Gaya tarik yang ditahan satu baut, Tu1 = Tu / nx = 13634 N
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d 2 = 113 mm2
Tahanan tarik nominal satu baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 69979 N
Tahanan tarik satu baut, ft * Tn = 52484 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ft * Tn
13634 < 52484  AMAN (OK)
5. GAYA GESER PADA BAUT

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut, Vs1 = Vu / n = 206 N


Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d 2 = 113 mm2
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fub = 37322 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 27992 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vs1  ff * Vn
206 < 27992  AMAN (OK)

6. GAYA TUMPU PADA BAUT

Gaya tumpu yang ditahan satu baut, Rs1 = Vs1 = 206 N


Diameter baut, d= 12 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 106560 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 79920 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Rs1  ff * Rn
206 < 79920  AMAN (OK)

7. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa


Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi, f2 = 621 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1,9
Tegangan geser yang terjadi, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 1,82 MPa
Tahanan geser baut, ff * r1 * m * fub = 247,50 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
fuv = Vu / ( n * Ab )  ff * r1 * m * fub
1,82 < 247,50  AMAN (OK)
Gaya tarik yang tejadi, Tu1 = 13634 N
Tahanan tarik baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 68452 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ff * Tn
13634 < 68452  AMAN (OK)

Tegangan tarik, ft = 0.75 * fub = 618,75 MPa


Nilai tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 803,55 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f1 - r2 * fuv
618,75 < 803,55  AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f2
618,75 < 621,00  AMAN (OK)
PERHITUNGAN SAMBUNGAN LENTUR DAN GESER

1. DATA SAMBUNGAN

Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 5220 N


Momen akibat beban terfaktor, Mu = 30611469 Nmm

1.1. BAUT

Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-325


b
Tegangan tarik putus baut, fu = 825 MPa
Diameter baut d= 12 mm
Jarak antara baut, a= 75 mm
Jumlah baut dalam satu baris, nx = 2 bh
Jumlah baris baut, ny = 4 baris
Faktor reduksi kekuatan tarik baut, ft = 0,75
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0,75
1.2. PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh plat, fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus plat, fu p = 370 MPa
Lebar plat sambung, b= 125 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm

2. LETAK GARIS NETRAL


d 1
a/2 Tu 2
a

a x
h
a

a
a/2 h-x
b b' 3
Jumlah baut total, n = nx * n y = 8 bh
Tinggi plat sambung, h = ny * a = 300 mm
Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,
d = n x * ( p / 4 * D2 ) / a = 3,0159 mm
Lebar efektif plat sambung bagian tekan, b' = 0.75 * b = 93,75 mm
Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.
Momen statis luasan terhadap garis netral,
1/2 * b' * (h - x)2 = 1/2. d * x2
(b' - d) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0
(b' - d) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0 ( persamaan kuadrat dalam x )
Ax = (b' - d)/2 = 45
Bx = - b' * h = -28125
2
Cx = 1/2 * b' * h = 4218750
2
Dx = Bx - 4 * Ax * Cx = 25446900,5
→ x = [ - Bx -  Dx ] / ( 2 * Ax ) = 254,38 mm
3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT

Persamaan hubungan tegangan, 3 = (h - x) / x * 1 ← pers. (1)


2 = ( x - a / 2 ) / x * 1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * 3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * 1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * 1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * 1 * 2/3 * x = Mu
maka diperoleh : 1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] ← pers. (3)

Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut :


Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,
Dari pers. (3) : 1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] = 399,01 MPa
Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,
Dari pers. (1) : 3 = ( h - x ) / x * 1 = 71,57 MPa
Tegangan tarik pada baut baris teratas,
Dari pers. (2) : 2 = ( x - a / 2 ) / x * 1 = 340,19 MPa
Tegangan tarik putus pada baut dan plat :
Tegangan tarik putus baut, fu b = 825 MPa
Tegangan tarik putus plat, fu p = 370 MPa

4. GAYA TARIK PADA BAUT

Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas, Tu = 2 * a * d = 76949 N


Gaya tarik yang ditahan satu baut, Tu1 = Tu / nx = 38475 N
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d 2 = 113 mm2
Tahanan tarik nominal satu baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 69979 N
Tahanan tarik satu baut, ft * Tn = 52484 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ft * Tn
38475 < 52484  AMAN (OK)
5. GAYA GESER PADA BAUT

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut, Vs1 = Vu / n = 653 N


Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d 2 = 113 mm2
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fub = 37322 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 27992 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vs1  ff * Vn
653 < 27992  AMAN (OK)

6. GAYA TUMPU PADA BAUT

Gaya tumpu yang ditahan satu baut, Rs1 = Vs1 = 653 N


Diameter baut, d= 12 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 106560 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 79920 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Rs1  ff * Rn
653 < 79920  AMAN (OK)

7. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa


Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi, f2 = 621 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1,9
Tegangan geser yang terjadi, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 5,77 MPa
Tahanan geser baut, ff * r1 * m * fub = 247,50 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
fuv = Vu / ( n * Ab )  ff * r1 * m * fub
5,77 < 247,50  AMAN (OK)
Gaya tarik yang tejadi, Tu1 = 38475 N
Tahanan tarik baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 68452 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ff * Tn
38475 < 68452  AMAN (OK)

Tegangan tarik, ft = 0.75 * fub = 618,75 MPa


Nilai tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 796,04 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f1 - r2 * fuv
618,75 < 796,04  AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f2
618,75 < 621,00  AMAN (OK)
PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
KODE FP1

A. DATA PONDASI FOOT PLAT

Data Tanah
Kedalaman pondasi Df = 1,80 m
Berat volume tanah ɣ= 17,60 kN/m3
Sudut gesek dalam ɸ= 35,00 °
Kohesi c= 5,00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir) qc = 65,00 kg/cm2
Dimensi Pondasi
Lebar pondasi arah x Bx = 1,00 m
Lebar pondasi arah y By = 1,00 m
Tebal pondasi h= 0,30 m
Lebar kolom arah x bx = 0,35 m
Lebar kolom arah y by = 0,35 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) αS = 40
Bahan Konstruksi
Kuat tekan beton f c' = 15,0 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 240 MPa
3
Berat beton bertulang ɣc = 24 kN/m
Beban Rencana Pondasi
Gaya aksial akibat beban terfaktor P= 25,540 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor Mx = 2,487 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor My = 2,487 kNm
B. KAPASITAS DUKUNG TANAH
1. Menurut Terzaghi dan Peck (1943)
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi dan Peck (1943) :
qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df * g * Nq + 0.5 * B * Ng * (1 - 0.2 * B / L)

c = kohesi tanah (kN/m2) c= 5,00 °


Df = Kedalaman pondasi (m) Df = 1,80 m
g = berat volume tanah (kN/m3) ɣ= 17,60 kN/m3
B = lebar pondasi (m) B = By = 1,00 m
L = panjang pondasi (m) L = By = 1,00 m
Sudut gesek dalam ɸ= 35,00 °
ɸ = ɸ/ 180 *π = 0,610865238 rad
(3*π/4-ɸ/2) * tan ɸ
a=e = 4,203674069
2
Kpɣ = 3 * tan [ 45° + 1/2*( ɸ + 33°) ] = 79,39930807
Faktor kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi :
Nc = 1/ tan ɸ * [ a2 / (2 * cos2 (45 + ɸ/2) - 1 ] = 57,754
Nq = a2 / [ (2 * cos2 (45 + ɸ/2) ] = Nc * tan ɸ + 1 = 41,440
Nɣ = 1/2 * tan ɸ * [ Kpɣ / cos2 ɸ - 1 ] = 41,077
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi :
qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df * ɣ * Nq + 0.5 * B * Nɣ * (1 - 0.2 * B / L) = 1704,64 kN/m2
Kapasitas dukung tanah, qa = qu / 3 = 568,21 kN/m2

2. Menurut Meyerhof (1956)


Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof (1956) :
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd ( dalam kg/cm2)
dengan Kd = 1 + 0.33 * Df / B harus ≤1.33

qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar pondasi ( kg/cm2 )


B = lebar pondasi (m) B = By = 1,00 m
Df = Kedalaman pondasi (m) Df = 1,80 m
Kd = 1 + 0.33 * Df/B= 1,594 > 1.33
diambil Kd = 1,33
2
Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar pondasi qc = 65,00 kg/cm
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd = 4,427 kg/cm2
Kapasitas dukung ijin tanah qa = 442,73 kN/m2

3. Kapasitas Dukung Tanah yang Dipakai


2
Kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi dan Peck : qa = kN/m
Kapasitas dukung tanah tanah menurut Meyerhof : qa = 442,73 kN/m2
Kapasitas dukung tanah yang dipakai : qa = 442,73 kN/m2
C. KONTROL TEGANGAN TANAH

Luas dasar foot plat A = Bx * By = 1,0000 m2


Tahanan momen arah x Wx = 1/6 * By * Bx2 = 0,1667 m3
Tahanan momen arah y Wy = 1/6 * Bx * By2 = 0,1667 m3
Tinggi tanah di atas foot plat z = Df - h = 1,50 m
2
Tekanan akibat berat foot plat dan tanah q = h * ɣc + z * ɣ = 33,600 kN/m
Eksentrisitas pada pondasi :
ex = Mux / Pu = 0,0974 m < Bx / 6 = 0,1667 m OK
ey = Muy / Pu = 0,0974 m < By / 6 = 0,1667 m OK
Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar pondasi :
2
qmin = Pu / A + Mux / W x + Muy / W y + q = 88,984 kN/m
qmax < qa
88,984 < 442,73  AMAN (OK)
Tegangan tanah minimum yang terjadi pada dasar pondasi :
qmin = Pu / A - Mux / W x - Muy / W y + q = 29,296 kN/m2
qmin > 0
29,296 > 0  tidak terjadi teg.tarik (OK)
D. GAYA GESER PADA FOOT PLAT
1. Tinjauan Geser Arah X

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 0,075 m


Tebal efektif foot plat d = h - d' = 0,225 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat ax = (Bx - bx - d) / 2 = 0,213 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah x
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 76,300 kN/m2
Gaya geser arah x Vux = [qx + (qmax - qx) / 2 - q] * ax * By = 10,421 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x 1000 mm
Tebal efektif footplat d= 225 mm
Rasio sisi panjang terhadap sisi pendek kolom βc = bx / by = 1,0000
Kuat geser foot plat arah x, diambil nilai terkecil dari V c yang diperoleh dari pers.sbb:
Vc = [ 1 + 2 / βc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 435,711 kN
-3
Vc = [ αs * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 = 798,803 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 290,474 kN
Diambil, kuat geser foot plat Vc = 290,474 kN
Faktor reduksi kekuatan geser ɸ = 0,75
Kuat geser foot plat arah x ɸ * Vc = 217,855 kN
Syarat yang harus dipenuhi
ɸ * Vc ≥ Vux
217,855 > 10,421 AMAN
2. Tinjauan Geser Arah Y

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 0,085 m


Tebal efektif foot plat d = h - d' = 0,215 m
Jarak bidang kritis terhadap sisi luar foot plat ay = (By - by - d) / 2 = 0,218 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah y
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 76,002 kN/m2
Gaya geser arah y Vuy = [qy + (qmax - qy) / 2 - q] * ay * By = 10,634 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y b = Bx = 1000 mm
Tebal efektif footplat d= 215 mm
Rasio sisi panjang terhadap sisi pendek kolom βc = bx / by = 1,0000
Kuat geser foot plat arah y, diambil nilai terkecil dari V c yang diperoleh dari pers.sbb :
Vc = [ 1 + 2 / βc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 416,346 kN
-3
Vc = [ αs * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 = 735,544 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 277,564 kN
Diambil, kuat geser foot plat Vc = 277,564 kN
Faktor reduksi kekuatan geser ɸ = 0,75
Kuat geser foot plat ɸ * Vc = 208,173 kN
Syarat yang harus dipenuhi
ɸ * Vc ≥ Vuy
208,173 > 10,634 AMAN (OK)
3. Tinjauan Geser Dua Arah (Pons)

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 0,085 m


Tebal efektif foot plat d = h - d' = 0,22 m
Lebar bidang geser pons arah x cx = bx + 2 * d = 0,565 m
Lebar bidang geser pons arah y cy = by + 2 * d = 0,565 m
Gaya geser pons yang terjadi
Vup = (Bx * By - Cx * Cy) * [ ( qmax + qmin) / 2 - q ] = 17,387 kN
Luas bidang geser pons Ap = 2 * ( Cx + Cy) * d = 0,486 m2
Lebar bidang geser pons bp = 2 * ( Cx + Cy) = 2,260 m
Rasio sisi panjang terhadap sisi pendek kolom βc = bx / by = 1,0000
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari f p yang diperoleh dari pers.sbb :
f p = [ 1 + 2 / βc ] * √ f c' / 6 = 1,936 MPa
fp = [ αs * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 1,874 MPa
f p = 1 / 3 * √ f c' = 1,291 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan fp = 1,291 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons ɸ= 0,75
3
Kuat geser pons ɸ* Vnp = ɸ * Ap * fp * 10 = 470,47 kN
Syarat : ɸ * Vc ≥ Vup
470,471 > 17,387 AMAN (OK)
ɸ * Vc ≥ Pu
470,471 > 25,540 AMAN (OK)
E. PEMBESIAN FOOTPLAT
1. Tulangan Lentur Arah X

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat ax = ( Bx - bx ) / 2 = 0,325 m


Tegangan tanah pada tepi kolom
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 69,585 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat pondasi akibat tegangan tanah
Mux = 1/2 * ax2 * [ qx + 2/3 * ( qmax - qx ) - q ] * By = 2,583 kNm
Lebar plat pondasi yang ditinjau b = By = 1000 mm
Tebal plat pondasi h= 300 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 75 mm
Tebal efektif plat d = h - d' = 225 mm
Kuat tekan beton f c' = 15 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 240 MPa
Modulus elastis baja Es = 2,00E+05 MPa
Faktor distribusi tegangan beton β1 = 0,85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,032254464
Faktor reduksi kekuatan lentur ɸ= 0,80
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1-½*0.75* ρb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 4,484
Mn = Mux / ɸ = 3,229 kNm
6 2
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,06379
Rn < Rmax OK
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0,0003
Rasio tulangan minimum ρmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0,0025
2
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 562,50 mm
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan s = π / 4 * D * b / As = 236 mm
Jarak tulangan maksimum smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan s= 200 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
Luas tulangan terpakai As = π / 4 * D2 * b / s = 663,66 mm2
2. Tulangan Lentur Arah Y

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat ay = ( By - by ) / 2 = 0,325 m


Tegangan tanah pada tepi kolom
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 69,585 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat pondasi akibat tegangan tanah
Muy = 1/2 * ay2 * [ qy + 2/3 * ( qmax - qy ) - q ] * Bx = 2,583 kNm
Lebar plat pondasi yang ditinjau b = Bx = 1000 mm
Tebal plat pondasi h= 300 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 85 mm
Tebal efektif plat d = h - d' = 215 mm
Kuat tekan beton f c' = 15 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 240 MPa
Modulus elastis baja Es = 2,00E+05 MPa
Faktor distribusi tegangan beton β1 = 0,85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,032254464
Faktor reduksi kekuatan lentur ɸ= 0,80
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1-½*0.75* ρb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 4,484
Mn = Muy / ɸ = 3,229 kNm
6 2
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,06986
Rn < Rmax OK
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0,0003
Rasio tulangan minimum ρmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0,0025
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 537,50 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan s = π / 4 * D * b / As = 247 mm
Jarak tulangan maksimum smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan s= 200 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
Luas tulangan terpakai As = π / 4 * D2 * b / s = 663,66 mm2
3. Tulangan Susut

Rasio tulangan susut minimum ρsmin = 0,0014


Luas tulangan susut arah x Asx = ρsmin* d * Bx = 315,000 mm2
2
Luas tulangan susut arah y Asy = ρsmin* d * By = 301,000 mm
Diameter tulangan yang digunakan Ø 12 mm

Jarak tulangan susut arah x sx = π / 4 * Ø2 * By / Asx = 359 mm


Jarak tulangan susut maksimum arah x sx,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan sx = 200 mm
2
Jarak tulangan susut arah y sy = π/ 4 * Ø * Bx / Asy = 376 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y sy,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan sy = 200 mm
Digunakan tulangan susut arah x Ø 12 - 200
Digunakan tulangan susut arah y Ø 12 - 200
PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
KODE FP2

A. DATA PONDASI FOOT PLAT

Data Tanah
Kedalaman pondasi Df = 1,10 m
Berat volume tanah ɣ= 17,60 kN/m3
Sudut gesek dalam ɸ= 35,00 °
Kohesi c= 5,00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir) qc = 65,00 kg/cm2
Dimensi Pondasi
Lebar pondasi arah x Bx = 1,00 m
Lebar pondasi arah y By = 1,00 m
Tebal pondasi h= 0,30 m
Lebar kolom arah x bx = 0,35 m
Lebar kolom arah y by = 0,35 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) αS = 40
Bahan Konstruksi
Kuat tekan beton f c' = 15,0 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 240 MPa
3
Berat beton bertulang ɣc = 24 kN/m
Beban Rencana Pondasi
Gaya aksial akibat beban terfaktor P= 25,540 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor Mx = 2,480 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor My = 2,480 kNm
B. KAPASITAS DUKUNG TANAH
1. Menurut Terzaghi dan Peck (1943)
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi dan Peck (1943) :
qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df * g * Nq + 0.5 * B * Ng * (1 - 0.2 * B / L)

c = kohesi tanah (kN/m2) c= 5,00 °


Df = Kedalaman pondasi (m) Df = 1,10 m
g = berat volume tanah (kN/m3) ɣ= 17,60 kN/m3
B = lebar pondasi (m) B = By = 1,00 m
L = panjang pondasi (m) L = By = 1,00 m
Sudut gesek dalam ɸ= 35,00 °
ɸ = ɸ/ 180 *π = 0,610865238 rad
(3*π/4-ɸ/2) * tan ɸ
a=e = 4,203674069
2
Kpɣ = 3 * tan [ 45° + 1/2*( ɸ + 33°) ] = 79,39930807
Faktor kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi :
Nc = 1/ tan ɸ * [ a2 / (2 * cos2 (45 + ɸ/2) - 1 ] = 57,754
Nq = a2 / [ (2 * cos2 (45 + ɸ/2) ] = Nc * tan ɸ + 1 = 41,440
Nɣ = 1/2 * tan ɸ * [ Kpɣ / cos2 ɸ - 1 ] = 41,077
Kapasitas dukung ultimit tanah menurut Terzaghi :
qu = c * Nc * (1 + 0.3 * B / L) + Df * ɣ * Nq + 0.5 * B * Nɣ * (1 - 0.2 * B / L) = 1194,10 kN/m2
Kapasitas dukung tanah, qa = qu / 3 = 398,03 kN/m2

2. Menurut Meyerhof (1956)


Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof (1956) :
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd ( dalam kg/cm2)
dengan Kd = 1 + 0.33 * Df / B harus ≤1.33

qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar pondasi ( kg/cm2 )


B = lebar pondasi (m) B = By = 1,00 m
Df = Kedalaman pondasi (m) Df = 1,10 m
Kd = 1 + 0.33 * Df/B= 1,363 > 1.33
diambil Kd = 1,33
2
Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar pondasi qc = 65,00 kg/cm
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd = 4,427 kg/cm2
Kapasitas dukung ijin tanah qa = 442,73 kN/m2

3. Kapasitas Dukung Tanah yang Dipakai


2
Kapasitas dukung tanah menurut Terzaghi dan Peck : qa = kN/m
Kapasitas dukung tanah tanah menurut Meyerhof : qa = 442,73 kN/m2
Kapasitas dukung tanah yang dipakai : qa = 442,73 kN/m2
C. KONTROL TEGANGAN TANAH

Luas dasar foot plat A = Bx * By = 1,0000 m2


Tahanan momen arah x Wx = 1/6 * By * Bx2 = 0,1667 m3
Tahanan momen arah y Wy = 1/6 * Bx * By2 = 0,1667 m3
Tinggi tanah di atas foot plat z = Df - h = 0,80 m
2
Tekanan akibat berat foot plat dan tanah q = h * ɣc + z * ɣ = 21,280 kN/m
Eksentrisitas pada pondasi :
ex = Mux / Pu = 0,0971 m < Bx / 6 = 0,1667 m OK
ey = Muy / Pu = 0,0971 m < By / 6 = 0,1667 m OK
Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar pondasi :
2
qmin = Pu / A + Mux / W x + Muy / W y + q = 76,580 kN/m
qmax < qa
76,580 < 442,73  AMAN (OK)
Tegangan tanah minimum yang terjadi pada dasar pondasi :
qmin = Pu / A - Mux / W x - Muy / W y + q = 17,060 kN/m2
qmin > 0
17,060 > 0  tidak terjadi teg.tarik (OK)
D. GAYA GESER PADA FOOT PLAT
1. Tinjauan Geser Arah X

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 0,075 m


Tebal efektif foot plat d = h - d' = 0,225 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat ax = (Bx - bx - d) / 2 = 0,213 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah x
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 63,932 kN/m2
Gaya geser arah x Vux = [qx + (qmax - qx) / 2 - q] * ax * By = 10,407 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x 1000 mm
Tebal efektif footplat d= 225 mm
Rasio sisi panjang terhadap sisi pendek kolom βc = bx / by = 1,0000
Kuat geser foot plat arah x, diambil nilai terkecil dari V c yang diperoleh dari pers.sbb:
Vc = [ 1 + 2 / βc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 435,711 kN
-3
Vc = [ αs * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 = 798,803 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 290,474 kN
Diambil, kuat geser foot plat Vc = 290,474 kN
Faktor reduksi kekuatan geser ɸ = 0,75
Kuat geser foot plat arah x ɸ * Vc = 217,855 kN
Syarat yang harus dipenuhi
ɸ * Vc ≥ Vux
217,855 > 10,407 AMAN
2. Tinjauan Geser Arah Y

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 0,085 m


Tebal efektif foot plat d = h - d' = 0,215 m
Jarak bidang kritis terhadap sisi luar foot plat ay = (By - by - d) / 2 = 0,218 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah y
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 63,634 kN/m2
Gaya geser arah y Vuy = [qy + (qmax - qy) / 2 - q] * ay * By = 10,620 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y b = Bx = 1000 mm
Tebal efektif footplat d= 215 mm
Rasio sisi panjang terhadap sisi pendek kolom βc = bx / by = 1,0000
Kuat geser foot plat arah y, diambil nilai terkecil dari V c yang diperoleh dari pers.sbb :
Vc = [ 1 + 2 / βc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 416,346 kN
-3
Vc = [ αs * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10 = 735,544 kN
-3
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10 = 277,564 kN
Diambil, kuat geser foot plat Vc = 277,564 kN
Faktor reduksi kekuatan geser ɸ = 0,75
Kuat geser foot plat ɸ * Vc = 208,173 kN
Syarat yang harus dipenuhi
ɸ * Vc ≥ Vuy
208,173 > 10,620 AMAN (OK)
3. Tinjauan Geser Dua Arah (Pons)

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 0,085 m


Tebal efektif foot plat d = h - d' = 0,22 m
Lebar bidang geser pons arah x cx = bx + 2 * d = 0,565 m
Lebar bidang geser pons arah y cy = by + 2 * d = 0,565 m
Gaya geser pons yang terjadi
Vup = (Bx * By - Cx * Cy) * [ ( qmax + qmin) / 2 - q ] = 17,387 kN
Luas bidang geser pons Ap = 2 * ( Cx + Cy) * d = 0,486 m2
Lebar bidang geser pons bp = 2 * ( Cx + Cy) = 2,260 m
Rasio sisi panjang terhadap sisi pendek kolom βc = bx / by = 1,0000
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari f p yang diperoleh dari pers.sbb :
f p = [ 1 + 2 / βc ] * √ f c' / 6 = 1,936 MPa
fp = [ αs * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 1,874 MPa
f p = 1 / 3 * √ f c' = 1,291 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan fp = 1,291 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons ɸ= 0,75
3
Kuat geser pons ɸ* Vnp = ɸ * Ap * fp * 10 = 470,47 kN
Syarat : ɸ * Vc ≥ Vup
470,471 > 17,387 AMAN (OK)
ɸ * Vc ≥ Pu
470,471 > 25,540 AMAN (OK)
E. PEMBESIAN FOOTPLAT
1. Tulangan Lentur Arah X

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat ax = ( Bx - bx ) / 2 = 0,325 m


Tegangan tanah pada tepi kolom
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 57,236 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat pondasi akibat tegangan tanah
Mux = 1/2 * ax2 * [ qx + 2/3 * ( qmax - qx ) - q ] * By = 2,580 kNm
Lebar plat pondasi yang ditinjau b = By = 1000 mm
Tebal plat pondasi h= 300 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 75 mm
Tebal efektif plat d = h - d' = 225 mm
Kuat tekan beton f c' = 15 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 240 MPa
Modulus elastis baja Es = 2,00E+05 MPa
Faktor distribusi tegangan beton β1 = 0,85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,032254464
Faktor reduksi kekuatan lentur ɸ= 0,80
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1-½*0.75* ρb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 4,484
Mn = Mux / ɸ = 3,225 kNm
6 2
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,06370
Rn < Rmax OK
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0,0003
Rasio tulangan minimum ρmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0,0025
2
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 562,50 mm
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan s = π / 4 * D * b / As = 236 mm
Jarak tulangan maksimum smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan s= 200 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
Luas tulangan terpakai As = π / 4 * D2 * b / s = 663,66 mm2
2. Tulangan Lentur Arah Y

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat ay = ( By - by ) / 2 = 0,325 m


Tegangan tanah pada tepi kolom
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 57,236 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat pondasi akibat tegangan tanah
Muy = 1/2 * ay2 * [ qy + 2/3 * ( qmax - qy ) - q ] * Bx = 2,580 kNm
Lebar plat pondasi yang ditinjau b = Bx = 1000 mm
Tebal plat pondasi h= 300 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 85 mm
Tebal efektif plat d = h - d' = 215 mm
Kuat tekan beton f c' = 15 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 240 MPa
Modulus elastis baja Es = 2,00E+05 MPa
Faktor distribusi tegangan beton β1 = 0,85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,032254464
Faktor reduksi kekuatan lentur ɸ= 0,80
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1-½*0.75* ρb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 4,484
Mn = Muy / ɸ = 3,225 kNm
6 2
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,06977
Rn < Rmax OK
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - Ö {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = 0,0003
Rasio tulangan minimum ρmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0,0025
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 537,50 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan s = π / 4 * D * b / As = 247 mm
Jarak tulangan maksimum smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan s= 200 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
Luas tulangan terpakai As = π / 4 * D2 * b / s = 663,66 mm2
3. Tulangan Susut

Rasio tulangan susut minimum ρsmin = 0,0014


Luas tulangan susut arah x Asx = ρsmin* d * Bx = 315,000 mm2
2
Luas tulangan susut arah y Asy = ρsmin* d * By = 301,000 mm
Diameter tulangan yang digunakan Ø 12 mm

Jarak tulangan susut arah x sx = π / 4 * Ø2 * By / Asx = 359 mm


Jarak tulangan susut maksimum arah x sx,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan sx = 200 mm
2
Jarak tulangan susut arah y sy = π/ 4 * Ø * Bx / Asy = 376 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y sy,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan sy = 200 mm
Digunakan tulangan susut arah x Ø 12 - 200
Digunakan tulangan susut arah y Ø 12 - 200
KESIMPULAN

No STRUKTUR DIMENSI KET

1 Gording C 125.50.20.2,3 AMAN


2 Sagrod Ø10 AMAN
3 Ikatan Angin Ø10 AMAN
4 Balok Rafter IWF 250.125.6.9 AMAN
5 Kolom Rafter IWF 250.125.6.9 AMAN
6 Footplat 100x100x30 AMAN

Nb.

Dengan Pondasi Footplat eksisting yang ada masih mampu menopang beban struktur rangka baja

Anda mungkin juga menyukai