Anda di halaman 1dari 8

PRELIMINARY DESIGN

1 Data - data
Fungsi gedung = Balai Besar Logam dan Mesin
Letak gedung = Bandung
Panjang gedung = 20 m
Lebar gedung = 10 m
Mutu beton (f'c) = 30 Mpa
Mutu baja (f'y) = 400 Mpa
Kelas baja BJ = 37
Kelas baja BJ = 400 Mpa
Jarak antar kolom (arah x) = 5m
Jarak antar kolom (arah y) = 5m
Jarak antar lantai (h) 1 = 4.76 m , sedangkan lantai 2 - atap = 2.9 m

Penjelasan
» Gedung ini digunakan sebagai bangunan rumah sakit terdiri dari
~ Lantai 1 digunakan untuk Ruang Mesin dan Ruang Security
~ Lantai 2 - 5 digunakan untuk Lobby , ruang Pelatihan dan ruang Kantor

» Posisi dan letak tangga


Posisi tangga berada di Bagian Dalam gedung sebelah Kiri.

I.2 Peraturan yang digunakan


1. Tata cara perhitungan struktur untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-2002)
2. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung (SNI 03-1726-2003)
3. Struktur Baja Metode LRFD (Load and Resistance Factor Design (SNI 03-1729-2002)
4. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1983

I.3 Beban - beban yang berlaku dalam perhitungan


» Beban hidup
1. Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba, restoan, hotel,
asrama dan rumah sakit ...........................................................
2. Lantai ruang olahraga ...............................................................
3. Tangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut dalam 1 .........
4. Tangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut dalam 2 .........
5. Beban air hujan ........................................................................
6. Beban peralatan ME ................................................................
» Berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung
1. Bahan bangunan
- Baja ..............................................................................
- Beton bertulang ..................................................................
- Kayu (Kelas 1) ..................................................................
- Dinding pasangan bata merah setengah batu ........................
- Penggantung langit - langit ..................................................
- Kaca jendela & bingkai ......................................................
» Reduksi beban hidup
Menurut peraturan pembebanan PPIUG 1983 pada pasal 3.5 dijabarkan sebagai berikut.
Tabel koefisian reduksi beban hidup
Koefisien reduksi beban hidup

Penggunaan gedung Untuk perencanaan balok Untuk peninjauan


induk dan portal gempa

Perumahan / penghunian
0.75 0.3
Rumah tinggal, asrama, hotel, rumah sakit
Pendidikan
Sekolah, ruang kuliah 0.9 0.5

Pertemuan umum

0.9 0.5
Masjid, gereja, bioskop, restoran, ruang

Kantor
Kantor, Bank 0.6 0.3

Perdagangan
Toko, toserba, pasar 0.8 0.8

Penyimpanan
Gudang, perpustakaan, ruang arsip 0.8 0.8

Industri
Pabrik, bengkel 1 0.9

Tempat kendaraan
Garasi, gedung parkir 0.9 0.5

Gang dan tangga


- Perumahan / penghunian 0.75 0.3
- Pendidikan, kantor 0.75 0.5
-
Pertemuan umum, perdagangan, penyimpanan Barang 0.9 0.5

» Beban angin
Semua beban yang bekerja pada gedung yang disebabkan oleh selisih tekanan udar
Beban angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan nega
(hisap) yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau dalam satuan kg/m 3. Tekan
tiup minimum 25 kg/m2, sedangkan khusus sejauh 5 km dari tepi laut tekanan tiup leb
dari 40 kg/m2, nilai tekanan tiup (p) V2/16, dimana parameter V = kecepatan ang
dalam m/detik.

» Beban khusus
Semua beban yang bekerja pada gedung akibat selisih suhu, pengangkatan, pemasanga
penurunan pondasi, susut, gaya rem dari crane, gaya sentrifugal dan gaya dinamik dari mes
I.6 Perencanaan dimensi pelat
Direncanakan tebal pelat lantai yang akan digunakan adalah 120 mm , sedangkan untuk te
pelat atap adalah 120 mm
Untuk memenuhi syarat lendutan, ketebalan minimum dari pelat harus memenuhi persyaratan
SNI 03-2847-2002 pasal 11.5(3(3)), yaitu :
plat 3x5
= ly 5000
β = = 1.43 < 3 (plat dua arah)
lx 3500

fy
ln (0,8 + )
1500
h maks =
36
400
5000 (0,8 + )
1500
= = 148.15 mm
36

400
ln (0,8 + )
1500
h min =
36 +
### β
400
5000 (0,8 + )
1500
= = 109.16 mm
36 +
### ( 1.4)

Dengan tebal rencana 120 mm ternyata memenuhi syarat minimum, dengan kata lain
rencana dapat dipakai yaitu :
1. Untuk tebal pelat atap = 120 mm
2. Untuk tebal pelat lantai = 120 mm
2.9 m

250 kg/m²
400 kg/m²
300 kg/m²
500 kg/m²
40 kg/m²
75 kg/m²

7850 kg/m³
2400 kg/m³
1000 kg/m³
250 kg/m²
15 kg/m²
25 kg/m²

si beban hidup

Untuk peninjauan
gempa

0.3

0.5

0.5

0.3

0.8

0.8

0.9

0.5

0.3
0.5

0.5

selisih tekanan udara.


dan tekanan negatif
satuan kg/m 3. Tekanan
aut tekanan tiup lebih
V = kecepatan angin

ngangkatan, pemasangan,
ya dinamik dari mesin
dengan kata lain tebal

Anda mungkin juga menyukai