Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS/AKADEMIK : TEKNIK SIPIL

NAMA : Muhammad Syaukat Samad


NOMOR POKOK : 18410020
HARI/TANGGAL UJIAN : Sabtu, 17 Juli 2021
MATA KULIAH : Pengembangan Sumber Air
NAMA DOSEN : Ir. Silviati.S. MM

1. SUNGAI
1) Sungai berdasarkan kondisi fisiknya akan terbagi menjadi 3 yaitu :

a) Bagian Hulu
Sungai bagian hulu kemiringannya sangat curam , sehingga kecepatan
sungai sangat tinggi sehingga sifatnya menggerus dasar sungai , alur sungai menjadi dalam
dan tebingnya curam . Bila tebing sungai terdiri dari tanah yang mudah longsor , maka
akan terbentuk lembah yang dalam tetapi lebar. Mendekati kaki pegunungan alur
menjadi dangkal , sehingga pada waktu banjir turun,batu2 besar akan diendapkan
menggunduk menghalangi aliran air , akhirnya aliran akan berpindah kesamping
menggerus tebing.
Karakteristik Sungai Bagian Hulu

1) Merupakan Awal Dari Aliran Sungai (Mata Air)


2) Debit Air Relatif Kecil Dan Dipengaruhi Curah Hujan
3) Kondisi Dasar Sungai Berbatu
4) Sering Ditemui Air Terjun Dan Jeram
5) Erosi Sungai Mengarah Ke Dasar Sungai (Vertikal)
6) Aliran Air Mengalir Di Atas Batuan Induk
7) Aliran Sungai Mengerosi Batuan Induk
8) Aliran Sungai Cenderung Lurus
9) Tidak Pernah Terjadi Banjir
10) Kualitas Air Masih Bagus

b) Bagian Tengah
Pada waktu keluar dari pegunungan , kemiringan mendadak menjadi kecil sehingga banyak
sedimen yang diendapkan , terutama yang besar2. Kemiringan makin kehilir menjadi kecil,
sehingga kecepatan dan daya angkutnya menjadi kecil pula, maka sedimen diendapkan lagi
.Semakin kehilir sedimen yang diangkut semakin halus.
Karakteristik Sungai Bagian Tengah

a. merupakan lanjutan dari hulu sungai


b. lembah sungai berbentuk huruf U
c. aliran air tidak terlalu deras
d. proses erosi sudah tidak dominan
e. proses proses transportasi hasil erosi dari hulu
f. kecepatan mengecil, batu2 yg terbawa dari hulu diendapkan

c) Bagian Hilir
pada bagian ini aliran air sudah tenang. Aliran sungai sudah terpengaruh oleh air laut sehingga
permukaan air naik turun akibat pasang surut. Permukaan air laut menentukan tingginya
permukaan air sungai. Kemiringan sungai sangat kecil tidak lebih dari 1 cm per km , sehingga
banyak terjadi pengendapan dan yang tertinggal hanya lumpur yang sangat halus dan lempung
yang sampai kelaut.
Karena bercampurnya air asin dengan air tawar maka terjadilah gumpalan2 halus yang mudah
mengendap sehingga delta akan terbentuk dengan cepat. Sehingga sungai akan bertambah
panjang dan kemiringan menjadi bertambah kecil yang mengakibatkan pengendapan semakin
hebat yang menimbulkan kesukaran2 karena kapasitas alur berkurang sehingga sungai tidak
dapat melewatkan banjirnya dengan aman dan akhirnya meluap.
Karakteristik Sungai Bagian Hilir
1) merupakan bagian akhir sungai menuju laut
2) lembah sungai berbentuk huruf U
3) aliran air permanen
4) terdapat pengendapan di dalam alur sungai
5) sering terjadi banjir
6) terdapat daerah dataran banjir
7) aliran sungai berkelok-kelok membentuk meander
8) terdapat danau tapal kuda (oxbow lake)
9) erosi sungai ke arah sampinh (lateral)
10) badan sungai melebar

2) Sungai Muda: Sungai yang termasuk dalam tahapan muda adalah sungai yang aktifitas aliran
sungainya mengerosi ke arah vertikal. Aliran sungai yang menempati seluruh lantai dasar suatu
lembah. 11 Umumnya profil lembahnya membentuk huruf V, air terjun dan arus yang cepat
mendominasi.
Sungai Dewasa: Tahapan awal dari sungai dewasa dicirikan oleh mulai adanya pembentukan dataran
banjir secara setempat-setempat dan semakin lama semakin lebar dan akhirnya terisi oleh aliran
sungai yang berbentuk meander, sedangkan pada sungai yang sudah masuk dalam tahapan dewasa,
arus sungai sudah membentuk aliran yang berbentuk meander, penyisiran ke arah depan dan belakang
memotong suatu dataran banjir flood plain yang cukup luas sehingga secara keseluruhan ditempati
oleh jalur-jalur meander. Pada tahapan ini aliran arus sungai sudah memperihatkan keseimbanan
antara laju erosi vertikal dan erosi lateral.
Sungai Tua: Pada tahapan ini dataran banjir diisi sepenuhnya oleh meander dan lebar dari dataran
banjir akan beberapa kali lipat dari luas meander belt. Pada umumnya dicirikan oleh danau tapal kuda
oxbow lake dan rawa-rawa swampy area
3) Sungai bermeander dapat didefinisikan sebagai sungai yang mempunyai alur berbelok- belok,
sehingga hampir menyerupai huruf “S” berulang. Sungai bermeander terbentuk oleh adanya
pergerakan menyamping akibat arus sungai terhadap formasi dan perubahan bentuk lengkungan
sungai. Arus yang berbelok-belok juga akan terjadi pada sungai yang relatif lurus. Pada
kenyataannya, hampir sebagian besar pada sungai yang lurus akan terjadi arus yang berbelok-belok
dan akan terjadi endapan setempat-setempat yang selanjutnya dalam perkembangannya dapat
terbentuk meander
Gambar -Skema meander

Proses pembentukan alur sungai sebagai akibat proses erosi dan pengendapan tersebut akan
berjalan terus, sehingga alur sungai akan terbentuk berupa alur yang menyerupai huruf “S” dan
selanjutnya disebut Sungai Bermeander (Meandering River). Apabila proses erosi dan pengendapan
terus berjalan dalam waktu yang cukup panjang, proses pembentukan meander berjalan terus dan
pada kondisi tertentu lengkungan meander akan terputus dan terbentuk alur meander baru. Bekas
meander tersebut lama kelamaan akan terisi oleh endapan sungai dan terbentuk lengkungan-
lengkungan danau (“oxbow”), dimana pengendapan akan lebih banyak terjadi pada posisi dekat alur
aktif.
2. 1) Sungai bermeander dapat didefinisikan sebagai sungai yang mempunyai alur berbelok- belok,
sehingga hampir menyerupai huruf “S” berulang.
2) Sungai bermeander terbentuk oleh adanya pergerakan menyamping akibat arus sungai terhadap
formasi dan perubahan bentuk lengkungan sungai. Arus yang berbelok-belok juga akan terjadi pada
sungai yang relatif lurus. Pada kenyataannya, hampir sebagian besar pada sungai yang lurus akan
terjadi arus yang berbelok-belok dan akan terjadi endapan setempat-setempat yang selanjutnya dalam
perkembangannya dapat terbentuk meander
3)sebaiknya tidak, karena apabila membangun Pelabuhan atau bangunan di sungai bemender dapat
terjadinya gerusan yang mengabitkan kerusakan terus menerus

3. Asumsi dasar yang digunakan adalah bahwa air merupakan barang ekonomi sehingga hukum-hukum
ekonomi dapat diterapkan untuk mengestimasi "harga" sumberdaya tersebut. Ada dua masalah pokok
yang dihadapi dalam analisa ekonomi ini yaitu ;
a. Bagaimana cara menghitung arus biaya (cost) dan bagaimana menghitung nilai manfaat (benefit)
yang bervariasi di dalam fungsi waktu masa sekarang dan masa yang akan datang.
Exp: nilai kerugian akibat banjir dapat terdiri dari :
 Kerusakan jembatan terhadap harta benda, gedung, jalan, dsb, dimana kerusakan ini akan
memerlukan biaya untuk memperbaikinya kembali
 Kerusakan terhadap tanaman/sawah akan meningkatkan harga –harga dipasar
 Kerugian akibat terhentinya usaha
 Biaya-biaya yang timbul akibat pengungsian, penampungan sementara, dsb
b. Untuk mengetahui dari segi ekonomi nilai suatu proyek ataupun pemilihan alternative yang lebih
menguntungkan adalah dengan menganalisa cost dan benefit nya
Exp: Sebuah Hydro Plant yang sedang masa konstruksi. Penambahan biaya untuk substructure
power house nantinya diestimasi. sebesar Rp. 15 .000. 000 ,, - Jika konstruksi tersebut dibangun
10 tahun lagi pada saat sudah di butuhkan biaya untuk substructure power house diestimasi
sebesar Rp „ 20 . 000 „ 000 , Jika tingkat interest 5 % pertahun, bila kah sebaiknya konstruksi
tersebut dibangun? Alternatif 1 … P = Rp 15,000,000 Alternative 2 …P = F = Rp 20,000,000=
Rp 12,278,265 (1+i) n (1+0.05)10 Jadi sebaiknya pembangunan extension dilakukan 10 tahun
lagi
Nilai Ekonomi langsung yang didapatkan dari suatu proyek PSA Sungai adalah sumberdaya
alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga pemanfaatan air di hulu akan
menghilangkan peluang dihilir. Pencemaran di hulu sungai akan menimbulkan biaya sosial di
hilir (extematily effect) dan pelestarian di hulu memberikan manfaat di hil
4.
1) 68.52 / 11 Bulan = 6.22/Bulan
2)18.92 - 8.96 – 9.86 = 0.1 (10⁶ mᶟ)

Anda mungkin juga menyukai