Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH GEOGRAFI

“HIDROSFER”

Disusun Oleh :

Syakira Az Z ahra

X.2

SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi...............................................................................................................................2
Isi
A. Sungai........................................................................................................................3
B.Klasifikasi Sungai
a) Berdasarkan sumber airnya............................................................................3
b) Berdasarkan sifat airnya.................................................................................4
c) Berdasarkan arah aliran yang dilaluinya.........................................................4
d) Berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilaluinya......................................5
C.Bagian Sungai
a) Hulu...............................................................................................................5
b) Tengah...........................................................................................................5
c) Hilir................................................................................................................6
D. Pola Aliran Sungai......................................................................................................6
E. Meander......................................................................................................................7
F. Oxbow Lake.................................................................................................................8
G. Gosong Sungai...........................................................................................................8
H. Delta..........................................................................................................................9
I. Point Bar......................................................................................................................10
J. Dataran Banjir..............................................................................................................10
K.Manfaat Sungai Dalam Kehidupan Sehari-Hari.............................................................11
L. DAS (Daerah Aliran Sungai)
a) Pengertian DAS...............................................................................................12
b) Pembagian DAS..............................................................................................12
c) Fungsi DAS.....................................................................................................13
d) Faktor DAS.....................................................................................................13
e) Pemanfaatan perairan darat dalam unit DAS..................................................14

2
A. SUNGAI
Sungai (disebut juga sebagai bengawan) adalah aliran air di permukaan besar dan berbentuk
memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai
merupakan tempat mengalirnya air secara grafitasi menuju ke tempat yang lebih rendah. Sungai bermula
dari gunung atau dataran tinggi menuju ke danau atau lautan.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul
dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu
juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan
terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai.

B. KLASIFIKASI SUNGAI
a) Berdasarkan sumber airnya
Berdasarkan sumber airnya, sungai dibagi menjadi:
 Sungai hujan. Airnya berasal dari proses presipitasi (hujan) dan keluar melalui mata air di
bagian hulu. Contohnya Sungai Bengawan Solo, Sungai Citarum, dan Sungai Ciliwung.
 Sungai gletser: Airnya berasal dari es atau salju yang mencair. Contohnya Sungai
Mamberamo yang airnya berasal dari es di Puncak Jaya, Papua.
 Sungai campuran: Airnya berasal dari proses presipitasi dan pencairan es atau salju.
Contohnya Sungai Digul.

b) Berdasarkan besar atau debit alirannya


Berdasarkan besar atau debit alirannya, sungai dibagi menjadi:
 Sungai permanen (perenial). Debit airnnya relatif sepanjang tahun. Contohnya Sungai
Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Barito, Sungai Mahakam, Sungai Musi, Sungai
Batanghari dan Sungai Indragiri.

3
 Sungai periodik (intermiten). Sungai yang memiliki debit air besar pada musim hujan.
Namun pada musim kemarau, debit airnya akan mengecil. Contohnya Sungai Bengawan
Solo, Sungai Opak, Sungai Progo, Sungai Code, dan Sungai Brantas.
 Sungai episodic. Sungai yang debit airnya hanya ada pada musim hujan. Sedangkan pada
musim kemarau menjadi kering. Contohnya Sungai Kalada di Pulau Sumba.
 Sungai ephemeral. Sungai yang airnya hanya ada pada musim hujan. Sungai jenis ini
banyak dijumpai di Nusa Tenggara.

c) Berdasarkan struktur lapisan batuan Berdasarkan struktur lapisan batuan, sungai dibedakan
menjadi dua yakni:
1) Sungai anteseden.
Sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan lapisan batuan yang dilaluinya. Setiap
terjadi pengangkatan lapisan batuan, air sungai mengikisnya sehingga alirannya dapat
bertahan seperti semula. Contohnya Kali Madiun yang mengikis Pegunungan Kendeng
dan Sungai Oya yang mengikis Plato Wonosari.

2) Sungai epigenesa
Sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinnya secara vertikal sehingga
mencapai batuan induk. Contohnya Sungai Colorado yang membentuk Grand Canyon di
Amerika Serikat.

d) Berdasarkan arah aliran yang dilalui


Berdasarkan arah aliran yang dilalui, sungai terbagi atas:

4
 Sungai konsekuen : Arah aliran sesuai kemiringan batuan yang dilaluinya. Contohnya
Sungai Progo di lereng Gunung Merapi.
 Sungai subsekuen : Arah alirannya tegak lurus dengan induk sungainya (sungai
konsekuen) sekaligus bermuara pada sungai konsekuen. Contohnya Sungai Opak.
 Sungai obsekuen : Arah alirannya berlawanan dengan arah kemiringan lapisan batuan
dan arah aliran sungai konsekuen. Contohnya sungai-sungai bawah tanah di daerah karst
Gunung Kidul.
 Sungai insekuen : Sungai yang arah alirannya tidak dikontrol oleh kemiringan lereng dan
struktur batuan. Contohnya sungai di daratan rendah yang berupa cekungan.

e) Berdasarkan tempat bermuaranya


Berdasarkan tempat bermuaranya, sungai dibedakan menjadi tiga macam yakni:
1) Sungai areis: Sungai yang airnya habis dalam perjalanan menuju muara. Contohnya
Sungai Kalada di NTT.
2) Sungai edoraic: Sungai yang bermuara ke danau. Contohnya Sungai Lau Renun yang
bermuara di Danau Toba. S
3) Sungai exoric: Sungai yang bermuara ke laut. Contohnya Sungai Ciliwung yang
bermuara ke Laut Jawa.

C. BAGIAN-BAGIAN SUNGAI
Secara umum, sungai terbagi atas tiga bagian. Bagian itu yakni:
1) Hulu
2) Tengah
3) Hilir

Berikut penjelasan bagian-bagian sungai seperti dikutip dari Dinamika Hidrosfer (2018):
1) Bagian hulu
Hulu adalah bagian sungai yang terletak di daerah pegunungan atau perbukitan. Hulu adalah awal
mula aliran sungai. Air yang mengalir di hulu biasanya lebih jernih. Selain itu, bagian hulu
memiliki ciri sebagai berikut:
− Arus deras
− Pengikisan atau erosi ke dasar sungai
− Saluran berbentuk VI Tidak terdapat pengendapan
− Batu masih besar-besar
− Terdapat jeram atau air terjun
2) Bagian tengah
Bagian tengah sungai biasanya terletak di daerah yang relatif datar. Ciri-ciri bagian tengah sungai
yakni:
— Arus tidak deras
— Daya erosi berkurang
— Pengikisan lebih banyak ke dinding sungai dari pada ke dasar
— Terjadi pengendapan
— Terbentuk meander atau kelokan sungai yang besarnya 180 derajat
— Meander terbentuk hingga hilir sungainya

5
3) Bagian hilir
Bagian hilir atau muara sungai adalah ujung akhir aliran sungai. Biasanya, bagian hilir
mengalirkan air sungai ke laut. Muara terkadang membentuk delta atau tanah datar hasil
pengendapan dan sungai mati (oxbow lake). Ciri-ciri bagian hilir sungai yakni:
— Arus tenang dan lambat
— Badan sungai terdiri dari lumpur dan pasir halus
— Pengikisan atau erosi melebar ke dinding sungai
— Banyak pengendapan

D. POLA

ALIRAN SUNGAI
Sungai adalah aliran air permukaan yang berbentuk memanjang. Namun pola aliran tiap sungai
tak ada yang sama. Ada yang lurus memanjang, ada juga yang menyebar ke berbagai sisi. Delapan pola
aliran sungai yang kerap ditemui adalah pola radial sentrifugal, pola radial sentripetal, pola dendritik, pola
trellis, pola rektangular, pola pinnate, pola anural, dan pola paralel. Penjelasannya sebagai berikut :

1. Pola radial sentrifugal


Pola aliran radial sentrifugal adalah pola aliran sungai yang menyebar meninggalkan pusatnya.
Pola aliran ini bisa ditemui di daerah gunung.
2. Pola radial sentripetal
Pola aliran radial sentripetal adalah pola aliran sungai yang sumbernya berasal dari berbagai arah
kemudian menuju pusat. Contohnya pola aliran sungai di daerah ledokan (lembah).
3. Pola aliran dendritik
Pola aliran ini seperti cabang-cabang pohon yang tidak teraktur. Sungai-sungai dengan pola ini
biasanya terdapat di dataran pantau dan daerah plato.
4. Pola aliran trellis
Pola aliran sungai yang berbentuk tulang daun atau teralis. Pola aliran ini dapat terbentuk di
daerah pegunungan lipatan.
5. Pola aliran rektangular

6
Pola aliran sungai yang membentuk sudut siku-siku (90 derajat). Pola aliran ini terdapat di daerah
patahan atau daerah yang tingkat kekerasan batuannya berbeda-beda.
6. Pola aliran pinnate
Pola aliran sungai yang muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
7. Pola aliran anular
Pola aliran yang sungai utamanya berbentuk lingkaran. Pola aliran anak sungainya berbentuk
hampir tegak lurus dengan sungai utama. Pola aliran ini bisa ditemui di daerah kubah (dome)
stadium dewasa atau pegunungan tua.
8. Pola aliran paralel
Pola aliran yang anak sungainya saling sejajar atau hampir sejajar. Anak sungainya bermuara ke
sungai utama dengan sudut lancip, atau langsung bermuara ke laut. Pola aliran ini biasanya
berkembang di lereng yang terkontrol oleh proses struktural (misalnya lipatan) atau dekat pantai.

E. MEANDER

Meander adalah bentuk sungai yang berkelok-kelok yang terjadi akibat adanya pengikisan dan
pengendapan. Kelokan adalah badan sungai yang berbelok-belok secara teratur dengan arah
belokan mencapai lebih dari setengah lingkaran. Belokan tersebut adakalanya terpisah dengan
sungai karena aliran kembali menerobos lurus ketika bertemu. Sisa belokan tersebut
dinamakan danau tapal kuda.
Meander dibentuk oleh erosi yang terjadi di tepi sungai. Air tidak pernah mengalir dalam garis
lurus bahkan dalam alur sungai yang tampaknya lurus. Aliran air yang melewati batu atau
penghalang lain menimbulkan area pergerakan air yang lebih lambat dan lebih cepat. Area yang
lebih lambat ditemukan di bagian sungai yang dalam dan penuh dengan sedimen. Area ini disebut
dengan pools. Sementara itu, area yang lebih cepat ditemukan di bagian sungai yang dangkal dan
berada di sekitar batu., area ini disebut dengan riffles.

7
Lalu, sungai mengalir pada sisi-sisi sungai yang masih relatif lurus. Setelah itu, aliran air yang
lebih cepat akan bergerak berlawanan dari arah sungai dari waktu ke waktu sehingga akan
membentuk meander.

F. OXBOW LAKE
Oxbow lake adalah nama lain dari danau tapal kuda. Di beberapa daerah, danau ini juga kerap
disebut kali mati. Lazimnya danau ini banyak dijumpai di kawasan dekat sungai, terutama yang
mengalami pengikisan dan pengendapan.

Dikutip dari situs Britannica, oxbow lake adalah danau kecil yang terletak di tempat
terbengkalai (ditinggalkan) dan berliku-liku di dekat aliran sungai. Danau tapal kuda ini
berkelok-kelok, guna memotong jalur aliran airnya. Sehingga saluran air yang sudah lama
terbentuk akan tersumbat dan bermigrasi jauh dari danau. Menurut Djauhari Noor dalam
buku Pengantar Geologi (2014), danau tapal kuda adalah bentang alam berupa danau yang
berbentuk seperti tapal kuda.

Bentuknya ini berasal dari saluran air sungai yang terbengkalai, karena pemotongan
meander (bentuk sungai yang berkelok-kelok). Jika hal ini sudah terjadi, akibatnya menader yang
terisolasi dari saluran utamanya akan membentuk danau baru. Dilansir dari situs National
Geographic, umumnya, oxbow lake dijumpai di dataran rendah yang berdekatan dengan muara
sungai. Meski bentuknya berkelok-kelok, danau tapal kuda termasuk danau air tenang, di mana
tidak aliran air masuk atau keluar. Contoh oxbow lake

G. GOSONG SUNGAI
Gosong sungai adalah kumpulan-kumpulan sedimen (pasir atau kerikil) yang telah diendapkan
oleh aliran sungai pada tubuh sungai. Jenis-jenis gosong sungai antara lain Gosong Tengah (sering

8
disebut sebagai gosong bercabang, ditemukan pada tipe sungai teranyam, Gosong Tepi (ditemukan pada
tipe sungai meander), dan mulut delta (dapat ditemukan pada sungai yang membentuk delta sungai).
Gosong sungai umumnya ditemukan pada bagian sungai yang memiliki aliran air yang tenang
dan lambat dan pada bagian yang terdangkal. Gosong sungai umumnya terletak saling sejajar terhadap
tepian sungai dan menempati area terjauh dari meander sungai.

H.

H. DELTA SUNGAI
Delta sungai atau kuala adalah endapan di muara sungai yang terbentuk ketika air sungai bertemu
dengan perairan lain yang memiliki laju arus lemah atau diam. Aliran air dengan kelajuan rendah tersebut
tidak mampu membawa sedimen dari sungai sehingga sedimen mengendap di muara. Delta umumnya
terbentuk di lautan terbuka, pantai, atau danau. Ukuran dan bentuk delta tergantung pada proses yang
terjadi pada perairan pengangkut sedimen dan perairan penerima sedimen.
Delta sungai berperan penting dalam peradaban manusia karena lokasi delta merupakan pusat
produksi hasil pertanian dan permukiman. Delta juga memberikan perlindungan terhadap garis pantai dan
mempengaruhi suplai air minum. Dari sudut pandang ekologi, delta memegang peran penting sebagai
tempat tinggal berbagai spesies.

I. POINT BAR
Point bar adalah
fitur pengendapan yang terbuat

9
dari alluvium yang terakumulasi di bagian dalam tikungan sungai dan sungai di bawah lereng slip-
off. Point bar ditemukan berlimpah di sungai yang matang atau berkelok-kelok . Mereka berbentuk bulan
sabit dan terletak di bagian dalam tikungan sungai, sangat mirip dengan, meski seringkali lebih kecil dari
towheads atau pulau sungai.
Point bar terdiri dari sedimen yang terpilah dengan baik dan biasanya mencerminkan kapasitas

J. DATARAN BANJIR
Dataran banjir merupakan dataran luas yang berada pada kiri kanan sungai yang terbentuk oleh
sedimen akibat limpahan banjir sungai tersebut dan akan tergenang air pada saat banjir. Dataran banjir
umumnya berupa pasir, lanau, dan lumpur serta merupakan bagian terendah dari floodplain. Endapan
dataran banjir biasanya terbentuk selama proses penggenangan.

Bentuk serta ukuran area lahan daratan tersebut sangat bergantung dengan seperti apa riwayat
banjir yang terjadi di sana. Akan tetapi, yang umum ditemui adalah lahan darat dengan bentuk
memanjang (elongate). Terbentuknya dataran banjir terjadi disebabkan oleh perubahan debit air yang
semula sangat besar volumenya kemudian mengecil. Perubahan volume debit air tersebut disebabkan
banjir sudah berhenti.

10
K. MANFAAT SUNGAI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1) Tempat penampung air hujan
Air yang memiliki sifat bergerak dari dataran tinggi ke rendah secara alami akan mengalir menuju
sungai sebagai saluran air yang terbuka. Hal inilah yang lebih lanjut dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat melalui sistem irigasi yang terkoneksi dengan sungai terdekat.

2) Sumber Kehidupan
Dalam suatu sungai terdapat banyak sekali kekayaan hayati yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia. Salah satunya ialah terdapatnya ikan-ikan yang ada di sungai, yang mampu
dipergunakan oleh masyarakat sebagai sumber penghasilannya.

3) Sumber Pembangkit Listrik


Biasanya pembangkit listrik tenaga air berlokasi di sungai-sungai yang memiliki aliran air yang
cukup deras. Derasnya air sungai ini mampu menggerakkan turbin pembangkit listrik yang
nantinya menghasilkan alur listrik dan siap diedarkan menuju pemukiman penduduk.

4) Sarana Transportasi
Umumnya sungai letaknya memanjang di sepanjang daratan suatu pulau. Bentangan luas inilah
yang dapat dimanfaatkan menjadi jalur transportasi air. Di beberapa wilayah seperti Kalimantan
dan Sumatera yang terdapat banyak sungai besar, sudah dimanfaatkan sebagai jalur transportasi.
Atau sungai dalam kota, seperti yang terdapat di beberapan negara Eropa, selain menjadi jalur
transportasi juga sebagai sarana rekreasi wisata setempat.

5) Menciptakan Lingkungan yang Sejuk


6) Tempat untuk Rekreasi
7) Sumber Mata Air Bersih
8) Meningkatkan Kesejahteraan Mental bagi Individu

11
9) Menjadi Pusat Atraksi bagi Turis Asing
10) Sumber Irigasi bagi Pertanian

L. DAS (DAERAH ALIRAN SUNGAI)

1. Pengertian DAS
DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air
hujan dialirkan ke sungai tersebut.

DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus :
1) DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai
dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
2) DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan
DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.

2. DAS dapat dibagi menjadi 3 bagian :


 DAS bagian hulu adalah daerah terdekat dengan aliran sungai yang merupakan tempat tertinggi
dalam suatu DAS.
 DAS bagian tengah adalah daerah yang terletak diantara daerah hulu dan daerah hilir.
 DAS bagian hilir adalah daerah
yang dekat dengan jalan
keluar air bagi setiap DAS.

12
3. Fungsi DAS
 DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan
kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi
tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.
 DAS bagian tengahdidasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikanmanfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan
dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta
terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
 DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas
dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk
kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS


Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS di Indonesia:
1. Iklim
2. Jenis batuan yang dilalui DAS
3. Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS
4. Lereng
5. Bentukan alam (mender,dataran banjir dan delta)

Masalah-masalah DAS di Indonesia:


1. Banjir
2. Produktivitas tanah menurun
3. Pengendapan lumpur pada waduk
4. Saluran irigasi
5. Proyek tenaga air
6. Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan
konservasi yang tidak tepat)

Kerusakan DAS dapat terlihat dari adanya tanda-tanda yang berupa :


1. Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
2. Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.

Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak adalah :
1. Air sungai meluap, sering terjadi banjir
2. Akan terbentuk delta sungai, dan
3. Dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas

5. Pemanfaatan perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS)

13
1. Lahan disekitar DAS banyak dimanfaatkan penduduk sebagai lahan pertanian dan non-
pertanian
a. Sebagai sumber air minum (air tanah)
b. Tempat mencuci
c. Mandi
d. Transportasi
e. Dll

Pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai (DAS)


Di dalam DAS penggunaan lahan dibedakan atas:
1. Hutan, biasanya berada di hulu,
2. Kawasan budidaya, perkebunan, petanian, Pemukiman,
3. Rawa, waduk atau danau,bantaran sungai,
4. Lahan industri, dan lain lain.

14

Anda mungkin juga menyukai