DAN
PEMANFAATANNYA
By: Kelompok 1
Anggota Kelompok 1
01 Ahmad Fa’is
17 Khotimatul Khusna
35 Zuhriyatul Kumala
01 02 03
Sungai episodik Sungai periodik Sungai efemeral
(permanen) (nonpermanen)
Sungai yang volume dan Sungai yang bergantung Sungai yang terisi air jika
debit airnya relatif konstan pada perubahan musim. Pada terjadi hujan dan selanjutnya
sepanjang tahun musim hujan, sungai kering kembali.
memiliki debit air yang
tinggi dan kering di musim
kemarau.
.• Berdasarkan sumber airnya, sungai dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
01 02 03
Sungai Hujan Sungai Gletser Sungai campuran
Sungai yang sumber airnya berasal Sumber air sungai gletser Sungai campuran adalah
dari resapan air hujan, kemudian berasal dari gietser yang jenis sungai gletser yang
keluar sebagai mata air melalui hanya terdapat pada wilayah mendapat tambahan air
celah-celah batuan dan mengalir ke bersalju atau es. hujan.
sungai. Sungai ini dapat
mengalami kekeringan apabila
bagian hulu sungai tidak dijaga
kelestariannya.
Pembentukan sungai juga dipengaruhi oleh struktur perlapisan batuan yang dilalui. Itulah
sebabnya arah dan kedalaman sungai dan sifat integrasi dari sejumlah anak sungai dengan sungai
utama menjadi bervariasi. Hal ini menyebabkan adanya berbagai tipe sungai. Berdasarkan
genetikanya, tipe-tipe sungai tersebut antara lain sebagai berikut:
1) R, sungai resekuen adalah sungai yang mengalir searah dengan kemiringan batuan. Sungai
ini sejajar dengan sungai konsekuen.
2) K, sungai konsekuen adalah sungai yang alirannya searah dengan kemiringan batuan yang
dilaluinya. Terdapat dua jenis sungai konsekuen, yakni sungai konsekuen lateral dan sungai
konsekuen longitudinal. Sungai konsekuen lateral menuruni lereng-lereng asli yang ada di
permukaan bumi. Sementara itu, sungai konsekuen longitudinal memiliki aliran yang sejajar
dengan bagian puncak gelombang pegunungan.
3) S, sungai subsekuen adalah sungai yang mengalir sejajar dengan arah perlapisan. Sungai
subsekuen mengalir pada bidang yang relatif tahan erosi. Oleh sebab itu, sungai subsekuen
umumnya tegak lurus dengan sungai konsekuen. Sungai subsekuen dikenal juga dengan
nama sungai longitudinal.
4) O, sungai obsekuen adalah sungai yang mengalir berlawanan arah dengan kemiringan
struktur batuan dan juga sungai konsekuen.
C. Pola Aliran Sungai
1) Pola Dendritik
Pola dendritik memiliki daerah airan sungai yang luas, aliran sungai konsekuen, dan anak-anak
sungai nya yang mirip cabang atau akar pohon.pola dendritik terbentuk pada daerah dengan
kemiringan,pola ini sangat umum di sebuah wilayah iklim dan geomorfologi di seluruh dunia.
2) Pola Trelis
Pola trelis umum nya di temukan di daerah yang memiliki struktur perlipatan dan daerah pesisir.
Pola trelis terbentuk di area bidang perlapisan yang tersingkap panjang dan sejajar. Pola ini
menunjukkan desain geometris terbentuk persegi dari jaringan konsukuen. Sungai ini hampir
membentuk sudut 90⁰ terhadap sungai induknya dengan panjang relatif sama.
3) Pola Rektangular
Pola rektangular terbentuk akibat adanya patahan atau rebahan pada permukaan suatu area.pola ini
juga memiliki geometri terbentuk persegi dengan sudut 90 ⁰ . Pola rektangular sangat di pengaruhi
keberadaan struktur.Ruang sungai pada pola rektangular memiliki jarak lebih lebar antarsungai.
4) Pola Paralel
Paralel adalah pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar dengan sungai induk. Pola
paralel berkembang di daerah yang memiliki bantuan seragam dengan arah kemiringan yang sama.
5) Pola Radial Sentrifugal
Pola radial sentrifugal adalah pola aliran yang di temukan di daerah topografi, seperti kubah, bukit
terisolasi, Daerah aliran sungai berasal dari puncak topografi dan menyebar ke segala arah dari atas
daratan tinggi ini .
6) Pola Radial Sentripetal
Pola radial sentripetal kebalikan dari pada radial sentripetal. Pola ini terbentuk dari arah yang
berbeda bertemu di dalam satu cekungan, seperti laut, pedalaman, danau atau cekungan struktural.
7) Pola Anular
Pola anular melingkar menunjukkan aliran konsentarsi sungai disekitaran dataran tinggi. Pola ini
terjadi ketika batuan keras dan lunak tersusun dalam bentuk konsentris di sebuah struktur.
8) Pola Pinnate
Pola pengaliran anak-anak sungai yang bermuara ke sungai induk membentuk sudut lancip. Pola ini
banyak ditemui di daerah yang memiliki lereng tinggi dan curam.
D. Manfaat Sungai
Beberapa manfaat sungai bagi kehidupan adalah sebagai berikut: