Anda di halaman 1dari 30

PENGERTIAN SUNGAI,

KARAKTERISTIK SUNGAI,
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS),
WILAYAH SUNGAI (WS)

MScHE
Pipit Skriptianata P.P., S.T., M.T.
Prodi Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Pengertian Sungai:
 Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang letaknya lebih
rendah dari tanah yang di sekitarnya dan menjadi tempat untuk
mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang
lain. Pada umumnya setiap aliran sungai dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu bagian hulu, bagian tengah dan hilir.
 Menurut Wikipedia, sungai adalah aliran air alami, biasanya air tawar,
mengalir menuju samudera, laut, danau atau sungai lain.
 Menurut Dinas PU, sungai sebagai salah satu sumber air mempunyai
fungsi yang sangat penting bagi kehidupan dan penghidupan
masyarakat.
 PP No. 35 Tahun 1991 tentang sungai, sungai merupakan tempat-tempat
dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air
sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang
pengalirannya oleh garis sempadan.
 Menurut Hamzah, 2009., sungai adalah bagian permukaan bumi yang
letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi tempat
mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa, atau ke sungai yang
lain.
KARAKTERISTIK SUNGAI

HULU

TENGAH
HILIR
KARAKTERISTIK Sungai (1/3):
Bagian HULU:
1. Merupakan awal dari aliran sungai (Mata Air).
2. Debit air relatif kecil dan dipengaruhi curah hujan.
3. Kondisi dasar sungai berbatu.
4. Sering ditemui air terjun dan jeram.
5. Erosi sungai mengarah ke dasar sungai (Vertikal).
6. Aliran air mengalir di atas batuan induk (belum terjadi
sedimentasi).
7. Aliran sungai mengerosi batuan induk.
8. Aliran sungai cenderung lurus.
9. Tidak pernah/jarang terjadi banjir.
10. Kualitas air masih baik.
11. Penampang/lembah sungai berbentuk V.
KARAKTERISTIK Sungai (2/3):
Bagian TENGAH:

1. Merupakan lanjutan dari hulu sungai.


2. Penampang/Lembah sungai berbentuk huruf U.
3. Aliran air tidak terlalu deras.
4. Proses erosi sudah tidak dominan.
5. Terjadi proses transportasi hasil erosi dari hulu (mulai terjadi
sedimentasi).
6. Sungai mulai terdapat kelokkan.
7. Sudah memungkinkan terjadi banjir.
KARAKTERISTIK Sungai (3/3):
Bagian HILIR:

1. Merupakan bagian akhir sungai menuju laut.


2. Penampang/Lembah sungai berbentuk huruf U melebar.
3. Terdapat proses pengendapan di dalam alur sungai.
4. Sering terjadi banjir.
5. Terdapat daerah dataran banjir.
6. Aliran sungai berkelok-kelok membentuk meander.
7. Terkadang dijumpai danau tapal kuda (Oxbow Lake).
8. Erosi sungai ke arah samping (Lateral).
9. Badan sungai melebar
Klasifikasi Sungai

Klasifikasi sungai menurut Sumber Airnya:


 Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan
atau sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang
ada di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
 Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari
pencairan es. Contohnya agian hulu Sungai Gangga di India
(yang berhulu di Peguungan Himalaya) dan hulu Sungai Phein
di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen)
 Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari
pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.
Contoh sungai jenis ini adalah Sungai Digul dan Sungai
Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Klasifikasi sungai menurut Sumber Airnya:
Klasifikasi Sungai

Klasifikasi sungai menurut Kontinuitas Aliran/Debit Airnya:


1. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun
relative tetap. Contoh : S. Kapuas, S. Kahayan, S. Barito dan S.
Mahakam di Kalimantan. S. Musi, S. Batanghari dan S. Indragiri di
Sumatera.
2. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya
banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh di
pulau Jawa : S. Bengawan Solo, dan S. Opak di Jawa Tengah. S.
Progo dan S. Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta S. Brantas di
Jawa Timur.
3. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya
kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh : S. Kalada di
pulau Sumba.
4. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat
musim hujan. Padahakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan
jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya
belum tentu banyak.
Klasifikasi Sungai

Klasifikasi sungai menurut Pola Alirannya:


1. Pola aliran radial/menjari. Pola aliran radial dibedakan menjadi
pola radial sentrifugal dan pola aliran radial sentripetal.
Klasifikasi Sungai

Klasifikasi sungai menurut Pola Alirannya:


2. Pola aliran Dendritik : pola aliran yang tidak teratur, biasanya
terdapat di dataran atau daerah pantai.
3. Pola aliran Trellis : pola aliran sungai yang berbentuk sirip daun
atau trellis, biasanya terdapat di daerah pegunungan lipatan.
4. Pola aliran Rectangular : pola aliran berbentuk sudut siku-siku
atau hampir siku-siku, biasa terdapat di daerah patahan atau
pada batuan yang tingkat kekerasannya berbeda.
5. Pola aliran Annular : pola aliran sungai yang melingkar biasanya
terdapat di daerah kubah (domes).
6. Pola aliran Pinnate : aliran sungai yang mana muara anak sungai
membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini
biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal.
Klasifikasi sungai menurut Pola Alirannya:
Klasifikasi sungai menurut Pola Alirannya:
Klasifikasi Sungai

Klasifikasi sungai menurut Arah Alirannya:


1. Sungai Konsekuen (K) : sungai yang mengalir sesuai dengan kemiringan
batuan daerah yang dilaluinya, contohnya: S. Progo ketika menuruni
lereng Gunung Merapi.
2. Sungai Subsekuen (S) : sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai
konsekuen dan bermuara pada sungai konsekuen, contohnya S. Opak
Yogyakarta.
3. Sungai Obsekuen (O) : sungai yang mengalir berlawanan dengan arah
kemiringan lapisan batuan daerah tersebut dan merupakan anak sungai
subsekuen.
4. Sungai Resekuen (R) : anak sungai subsekuen dan alirannya
searah/sejajar dengan sungai konsekuen.
5. Sungai Insekuen (I) : sungai yang alirannya teratur dan tidak terikat
dengan lapisan batuan yang dilaluinya
Klasifikasi sungai menurut Arah Alirannya:
Klasifikasi Sungai

Klasifikasi sungai menurut Perubahan Struktur Geologi:


1. Sungai Anteseden : sungai yang dapat mengimbangi
pengangkatan daerah lapisan batuan yang dilaluinya sehingga
setiap terjadi pengangkatan maka air sungai akan mengikisnya,
contohnya adalah S. Oyo diYogyakarta yang mengikis Plato
Wonosari.
2. Sungai Reverse : sungai yang
tidak dapat mengimbangi
adanya pengangkatan, contohnya
S. Bengawan Solo yang dulunya
bermuara di Laut Selatan,
sekarang muaranya di Laut Jawa.
Klasifikasi Sungai

Klasifikasi sungai menurut Struktur Geologi:


1. Sungai Anteseden : sungai yang tetap mempertahankan arah
alirannya walaupun ada struktur geologi yang melintang
(mampu mengimbangi pengangkatan karena adanya
pengikisan di dasar sungai).
2. Sungai Superposed : sungai yang melintang, struktur dan
prosesnya ditentukan oleh lapisan batuan yang menutupinya.
3. Sungai Reverse : sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya tidak
mampu mengimbangi pengangkatan.
4. Sungai Komposit : sungai yang mengalir pada daerah yang
berlainan struktur geologinya.
5. Sungai Compound : sungai yang membawa air dari daerah yang
berlawanan geomorfologinya.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
 Suatu kesatuan daerah/wilayah/kawasan tata air
yang terbentuk secara alamiah di mana air
tertangkap (berasal dari curah hujan) dan akan
mengalir dari daerah/wilayah/kawasan tersebut
menuju ke anak sungai dan sungai yang
bersangkutan.
Disebut juga Daerah Pengaliran Sungai (DPS) atau
Daerah Tangkapan Air (DTA): Dalam bahasa
Inggris ada beberapa macam istilah yaitu
Catchment Area, Watershed, (Kodoatie & Sugiyanto,
2002).
Daerah Aliran Sungai (DAS)
 Suatudaerah tertentu yang bentuk dan sifat alamnya
sedemikian rupa, sehingga merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya yang melalui
daerah tersebut dalam fungsinya untuk menampung air
yang berasal dari air hujan dan sumber-sumber air lainnya
yang penyimpanannya serta pengalirannya dihimpun
dan ditata berdasarkan hukum-hukum alam sekelilingnya
demi keseimbangan daerah tersebut; daerah sekitar
sungai, meliputi punggung bukit atau gunung yang
merupakan tempat sumber air & semua curahan air hujan
yang mengalir ke sungai, sampai daerah dataran dan
muara sungai (Ditjen Tata Ruang & Pengembangan Wilayah, 2002).
Daerah Aliran Sungai (DAS)
 Daerah pengaliran suatu sungai
 Daerah yg dibatasi oleh punggung
perbukitan dimana air hujan yg jatuh
di daerah tsb akan
mengalir ke
sungai-sungai
di daerah tersebut
BATAS DAS
(Daerah Aliran
Sungai) GARANG
BATAS DAS (Daerah Aliran Sungai) BERBEDA dengan BATAS WILAYAH ADMINISTRASI

Kab C

Kab D

Kota A
DANAU

Kab B SUNGAI
Bentuk Daerah Aliran Sungai (DAS) dan
Pengaruhnya terhadap Bentuk Hidrograf:

Hidrograf : suatu grafik yang menggambarkan


hubungan antara debit dengan
waktu
Analisis Daerah
Aliran Sungai (DAS)
dan Titik Peninjauan

A
Daerah Aliran Sungai
DAS X di A

B
DAS X di B

DAS X di C
C

A, B, C Adalah Titik Kontrol / Sta. Hidrometri


WILAYAH SUNGAI (WS)
 Kesatuanwilayah pengelolan sumber daya air
dalam satu atau lebih DAS. Untuk pulau kecil
yang luasnya kurang dari 2000 km seluruh pulau
ditetapkan sebagai satu wilayah sungai.

 Suatuwilayah yang terdiri dari dua atau lebih DAS


yang secara geografi dan fisik teknis layak
digabungkan sebagai unit perencanaan dalam
rangka penyusunan rencana maupun
pengelolaannya.
WILAYAH SUNGAI (WS)
CONTOH Peta DAS dan Sub DAS
di WS Serayu-Bogowonto
270 000 280 000 290 000 300 000 310 000 320 000 330 000 340 000 350 000 360 000 370 000 380 000 390 000 400 000

#
9200000

9200000
u
eray
K. S
Urang Merawu Serayu Hulu
Tulis # #

g #
tun
Gin
# # K. # #
Kla wing
9190000

9190000
#

# Preng

Purbalingga Banjarnegara a n Wanadadi Songgoluan g


an g
K.
Pe
k ac # # # Wonosobo
# # Be galuh

Logawa
PURBALINGGA BANJARNEGARA #

WONOSOBO
#
u
ay
er
9180000

9180000
# #
.S
K
# Banyumas # # #

#
Ba njaran
Tajum

#
BANYUMAS #
K. Klawin
g #
Serayu Ten gah

# #

# Sapi
9170000

9170000
#

K. Ijo#

K . Ijo
# #

# #

lan
9160000

9160000
# #

dego
DAS LUK ULO
#

K . Pe
DAS TIPAR # #
Kesu gihan
DAS IJO

CILACAP
Serayu Hilir # # # # #
Cilacap
K. Jatinegara
DAS DONAN
# #
DAS TELOMOYO
Kebumen
KEBUMEN
DAS WAWAR

DAS COKR OYASAN


# # # # # #
#
9150000

9150000
# # # #

# K.Butuh DAS BOGOWONTO

# # # # # #
PURWOREJO
Purworejo

K. Gebang
to
# # gow on#
K. Bo

K. Lukulo
# # # #
9140000

9140000
# #

S.W aw ar

n
#

Cokroyasa
#

#
9130000

9130000
#

270 000 280 000 290 000 300 000 310 000 320 000 330 000 340 000 350 000 360 000 370 000 380 000 390 000 400 000

Kabupaten Sub DASTulis Sub DAS Serayu Hilir Sub DAS Begaluh Das Cokroyasan
Kecamatan Sub DAS Songgoluang Sub DAS Sapi Sub DAS Banjaran Das Bogowonto
Sungai utama Sub DAS Wanadadi Sub DAS Preng Das Wawar Das Tipar
PETA
Waduk Sub DAS Urang Merawu Sub DAS Logawa Das Telomoyo
Das Donan DAS DAN SUB DAS
# Sta hujan Sub DAS Tajum Sub DAS Klawing Das Luk Ulo
Sub DAS Serayu Tengah Sub DAS Kesugihan Das Ijo Sub DAS Serayu Hulu

Sumber : PSDA Jateng, 2005


Batas Pengelolaan Sungai
adalah menggunakan
BATAS WS ( Wilayah Sungai)

Anda mungkin juga menyukai