Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR LIMNOLOGI YANG TERJADI DI SUNGAI

OLEH :

ARIN WAHYU ESEN - 235080201111047

SAKKIA SRI RAHAYU - 235080200111049

ANANDA ERGA SALSABILA - 235080201111027

ALIA WULANDARI - 235080201111051

AYU NOVA PRAHADINI - 235080207111057

KEZIA ELISABETH SIMAMORA - 235080200111059

ANNISA LUTVI FARHANA – 235080201111033

NOURA DIVANI MAHARDHIKA – 235080207111035


1. Pengertian Limnologi
Limnologi adalah ilmu tentang ekosistem perairan darat. Kajiannya adalah
mengungkap struktur dan fungsi hubungan antara organisme perairan darat kaitannya
dengan dinamika fisik, kimia dan biologi lingkungannya.

Limnologi terkait stuktur ekosistem perairan, kharateristik air, cahaya dan


pengaruhnya di perairan, keadaan suhu perairan, gerakan air, faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan di perairan, peranan oksigen dan karbon dioksida di
perairan, peranan nitrogen,phosphor dan nutrien-nutrien lainnya di perairan, berbagai
kelompok organisme di perairan danau, sungai dan estuaria, keberadaan
phytoplankton, zooplankton dan zoobenthos di perairan, ikan dan perikanan,
dinamika rantai makanan di perairan, asal usul danau dan estuaria,
eutrofikasi,paleolimnologi, dan limnologi terapan.

2. Pengertian Sungai
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara
terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara).Arah aliran sungai sesuai
dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. Sungai memiliki
beberapa jenis menurut jumlah airnya (Syarifuddin, 2000) :

1. Sungai permanen yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif
tetap. Biasanya sungai tipe ini ada di Kalimantan dan Sumatera contohnya Sungai
Kapuas, sungai Kahayan, Sungai Barito, Sungai Mahakam (Kalimantan), dan Sungai
Musi, Sungai Indragiri (Sumatera).
2. Sungai periodik yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak,
sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Contohnya Sungai Progo, Sungai
Code, Sungai Opak, Sungai Kalibayem.
3. Sungai Intermittent atau sungai episodik yaitu sungai yang mengalirkan
airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau airnya
kering.
4. Sungai Ephemeral yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim
hujan.

3. Jenis Sungai / Tipe Sungai


Sungai Menurut Arah Alirannya
Menurut arah alirannya, sungai dapat dibedakan menjadi lima macam, yakni :

1. Sungai Konsekuen
Merupakan sungai yang alirannya searah dengan lerengnya.
2. Sungai Insekuen
Sungai insekuen adalah sungai yang memiliki arah aliran tidak teratur.
3. Sungai Subsekuen
Merupakan anak sungai yang arah alirannya tegak lurus terhadap sungai
konsekuen.
4. Sungai Obsekuen
Sungai ini merupakan anak sungai dari sungai subsekuen yang arah alirannya
berlawanan dengan induk sungai konsekuen.
5. Sungai Resekuen
Merupakan sungai subsekuen yang arah alirannya sejajar dengan induk sungai
konsekuen.

Sungai Berdasarkan Debit dan Volumenya


Berdasarkan keadaan airnya, sungai dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

1. Sungai Permanen
Sungai permanen adalah sungai yang debit airnya tetap sepanjang tahun. Contohnya,
Sungai Kapuas di Kalimantan dan Sungai Musi di Sumatra.
2. Sungai Periodik
Sungai periodik merupakan sungai yang jumlah debit airnya bergantung pada musim
tertentu. Saat musim penghujan, debit airnya banyak dan saat kemarau debit airnya
berkurang.
Contoh dari sungai ini adalah sungai-sungai yang ada di Jawa, seperti Sungai
Bengawan Solo, Sungai Progo, dan lain-lain.
3. Sungai Episodik
Sungai episodic disebut juga dengan sungai intermitten. Sungai ini merupakan sungai
yang apabila musim penghujan debit airnya banyak, tetapi jika musim kemarau,
sungainya kering.
Contohnya adalah Sungai Batanghari di Sumatra.
4. Sungai Ephemeral
Sungai ini merupakan sungai yang memiliki jumlah air sedikit ketika musim
penghujan.

4. Ciri-ciri Sungai
Sungai dapat diklasifikasikan menurut usianya dengan mempertimbangkan
sungai dari sudut geomorfologi. Sungai menurut usianya diklasifikasikan menjadi
sungai tua, dewasa dan sungai muda. Setiap klasifikasi sungai-sungai tersebut
memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Berikut ciri-ciri sungai:

1. Sungai Muda
Sungai muda adalah bentuk awal alur sungai. Alur terbentuk di permukaan tanah oleh
aliran air. Biasanya bentuk alur seperti “huruf V”, alur tidak beraturan dan terdiri dari
beberapa bagian, bagian tertentu mudah tererosi dan bagian lain tidak mudah tererosi.
Contoh sungai muda adalah sungai-sungai yang terletak di pegunungan beserta anak-
anak sungai yang terbentuk oleh aliran permukaan.

2. Sungai Dewasa
Sungai dewasa adalah perkembangan selanjutnya dari sungai muda, dengan sifat-sifat
lembah sungai yang cukup lebar, kemiringan dasar sungai relatif flat datar, dan
formasi tebing terbentuk dari hasil longsoran tebing sebelah hulu. Material dasar
sungai terbentuk dari material bergradasi hasil dari endapan angkutan sedimen.
Sungai dewasa mempunyai bantaran yang relatif sempit, dan biasanya meander
sungai sudah terbentuk. Dataran sungai dewasa biasanya sudah mempunyai lebar
yang cukup, sehingga ditempat tersebut lahannya sudah banyak yang dimanfaatkan
oleh masyarkat, baik untuk pertanian maupun pemukiman. Untuk mencegah labilnya
alur sungai dewasa, maka ditempat-tempat tertentu banyak dilakukan usaha stabilisasi
sungai dan perlindungan tebing sungai untuk mencegah perubahan/perpindahan alur
sungai.
3. Sungai Tua
Sungai tua merupakan perkembangan selanjutnya dari sungai dewasa. Sebagai akibat
dari proses erosi dan sedimentasi yang terus menerus, lembah sungai terbentuk
dengan lebar sungai menjadi lebih lebar dan kemiringan dasar sungai menjadi lebih
landai. Meander dan panjang meander yang terbentuk masih lebih sempit dari lembah
sungainya. Ciri lain dari sungai tua adalah di kanan-kiri sungai terbentuk tanggul alam
dan banyak terbentuk rawa-rawa. Banyak terjadi anak sungai yang terbentuk sejajar
dengan induk sungainya pada jarak yang cukup panjang sebelum bermuara kembali
ke induk sungainya.

5. Proses terbentuknya Sungai


Air hujan yang mengalir sebagai aliran dalam suatu DAS akan terakumulasi
pada suatu sungai yang akan menyebabkan munculnya aktifitas erosi atau pengikisan
tanah serta pengangkutan sedimentasi. Terjadinya sungai juga di sebabkan dari hasil
reaksi terhadap perubahan kondisi hidraulik dari aliran air. Sehingga aliran air akan
leluasa dalam menyesuaikan ukuran-ukuran dan bentuk baik bentuk geometri atau
kekasaran dasar sungai. Karateristik pembentukan sungai biasanya terkait dengan
iklim dan fisiografis suatu daerah.
Selain itu proses terbentuknya sebuah sngai itu sendiri berasal dari mata air
darigunung atau pengununggan yang mengair di atas permukaan bumi. Air hujan pun
juga menjadi faktor yang besar dan turun ke permukaan tanah dan mengalir ke
gradien yang lebih rendah. Setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat
adanya gaya berat, akhirnya melimpah ke danau dan laut. Dalam perjalanan dari hulu
ke hilir, aliran sungai secara berangsur-angsur akan berpadu dengan banyaknya sungai
lainnya. Perpaduan itu membuat tubuh sungai menjadi semakin besar. Apabila suatu
sungai mempunyai lebih dari dua cabang, maka sungai daerah pengaliran, panjang,
dan volume airnya paling besar di sebut sebagai sungai utama (main river).
Sedangkan cabang yang lain di sebut anak sungai (tributary). Suuatu sungai kadang-
kadang sebelum alirannya mencapai laut, sungai tersebut membentuk bebrapa cabang
yang di sebut sungai (enfluent).
Menurut Wardani, (2018) proses terjadinya sungai adalah air yang berada di
permukaan daearan, baik air hujan, mata air, maupun cairan glester, akan mengalir
melalui saluran menuju tempat yang lebih rendah. Namun,secara proses alamiah
aliran ini mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Akibatnya, saluran ini semakin
lama semakin membesar, lebar.
6. Macam-macam Sirkulasi air Sungai
Proses hidrologi sungai mencakup berbagai tahapan dan fenomena yang
terjadi pada siklus air dan aliran air dalam sistem Sungai, Berikut beberapa proses
penting dalam hidrologi sungai:

Evaporasi (Penguapan)
Ini adalah proses perubahan air menjadi uap dari permukaan sungai dan danau yang
terkena sinar matahari. Penguapan terjadi karena panasnya sinar matahari dan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, kelembaban udara dan angin.
Presipitasi (hujan, salju)
Presipitasi adalah proses dimana uap air di atmosfer berubah menjadi partikel air atau
es dan jatuh ke permukaan sebagai hujan, salju, atau bentuk presipitasi lainnya. Curah
hujan merupakan sumber utama air bagi sungai.
Infiltrasi
Ini adalah proses di mana air yang jatuh ke permukaan tanah meresap ke dalam
tanah.. Infiltrasi dipengaruhi oleh karakteristik tanah, kelembaban tanah, dan kondisi
hidrogeologi di daerah tersebut.
Aliran Permukaan
Ini adalah aliran air yang mengalir di atas permukaan tanah. Aliran permukaan terjadi
ketika curah hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah atau ketika tanah jenuh air.Air
mengalir ke arah sungai melalui sungai-sungai kecil (anak sungai) dan kemudian
bergabung menjadi aliran sungai yang lebih besar.
Aliran Air Tanah
Merupakan aliran air yang terjadi di bawah permukaan tanah, pada lapisan air bawah
tanah, atau pada akuifer.. Air yang terperangkap di dalam tanah atau batuan bergerak
melalui pori-pori atau retakan dan mungkin muncul sebagai aliran sungai, tenggelam,
atau berkontribusi terhadap aliran sungai.
Penyimpanan Air
Air yang tidak mengalir langsung ke sungai dapat disimpan dalam berbagai bentuk,
seperti danau, waduk, lahan basah, atau air yang terakumulasi dalam akuifer.
Penyimpanan air ini dapat mempengaruhi ketersediaan air sungai dan aliran air.
Limbah Sungai
Hidrologi sungai juga mencakup pemahaman tentang pergerakan limbah dan polutan
dalam sistem sungai. Hal ini mencakup pemantauan kualitas air, penentuan
kandungan polutan, dan penilaian dampaknya terhadap lingkungan sungai.

7. Manfaat Sungai
Manfaat sungai antara lain sebagai sumber air, sarana transportasi, pembangkit
tenaga listrik, kebutuhan irigasi, , kebutuhan industri, pariwisata, pengembangan
perikanan, dan juga sebagai saluran pembuangan untuk menampung air selokan dan
lain-lain

Tidak hanya itu tetapi Sungai mempunyai banyak manfaat lagi, seperti:
a. Sumber air bersih. Masyarakat sangat memerlukan sungai untuk kebutuhan
cadangan air bersih pada kehidupannya. Contohnya, seperti PDAM menggunakan
sungai sebagai sumber air bersihnya.
b. Pengairan dan irigasi. Sektor pertanian yang bergantung pada sungai sebagai
sumber pengairan tanaman, dengan menggali tanah dan juga membuat saluran-saluran
air, air sungai tersebut juga dimamfaatkan untuk kebutuhan mereka.
c. Sumber pembangkit listrik. Air dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
pembangkit tenaga listrik, sampai pada skala besar seperti; pusat pembangkit listrik
tenaga air
d. Sarana transportasi. sungai dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi
manusia dan barang. Sungai menjadi perekonomian masyarakat, bahkan terdapat
pasar yang memanfaatkan sungai sebagai sarana bertemunya penjual dan pembeli
berbagai macam hasil pertanian dan perikanan.
e. Sebagai budidaya perikanan. Sungai merupakan habitat alami bagi jenis ikan
tertentu. dan karena Sungai dimanfaatkan oleh manusia untuk budidaya pemeliharaan
ikan.
f. Sarana pariwisata. Sungai bisa diajdikan sebagai tempat pariwisata,
disebabkan karena sungai memiliki pemandangan air dan pemandangan alamnya,
pengunjung juga bisa sambal melihat area sekitarnya.
8. Faktor-faktor Limnologi Sungai
Terdapat beberapa faktor limnologi pada sungai seperti faktor fisika, kimia dan
biologi yang dapat mempengaruhi kualitas perairan sungai.
Faktor fisika, meliputi :
a) Kedalaman. Kedalaman pada Sungai Sarah sangat berbeda antara stasiun 1,
stasiun 2,dan stasiun 3.
b) Kecerahan. kecerahan merupakan parameter fisika yang penting
karenaberkaitan erat dengan aktivitas fotosintesis dari alga dan mikrofita,
kecerahan padaperairan dipengaruhi oleh kekeruhan.
c) Arus. arus pada perairan dipengaruhi oleh angin, bentuk topografi dasar lautan
dan pulau-pulau disekitarnya, gaya coriollis dan arus ekman, dan perbedaan
desintas serta upwelling dan sinking.
d) Suhu. Suhu rata-rata 280C, suhu pada perairandipengaruhi oleh musin,
lintang, ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam hari,sirkulasi udara,
penutupan awan, aliran air, dan penutupan badan air.
Faktor kimia, meliputi :
a) Salinitas. Salinitas perairan dipengaruhi oleh penguapan air, curah hujan,
airsungai, letak dan ukuran laut, arus laut, dan angina.
b) PH. Perubahan pH dapatdipengaruhi oleh konsentrasi gas-gas dalam air
seperti CO2, konsentrasi garam-garam karbonat dan bikarbonat, dan proses
dekomposisi bahan-bahan organic didasarperairan.
c) DO. Factor yang mempengaruhi kadaroksigen terlarut pada suatu perairan
adalah pernafasan dan nitrifikasi, suhu, dankadar garam.
Faktor biologi yaitu organisme yang ada di perairan tersebut, yang meliputi :
a) Perifiton. Komunitas organisme yang hidup pada atau di sekitar substrat yang
tenggelam. Substrat tersebut dapat berupa batu-batuan, kayu, tumbuhan air yang
tenggelam, atau hewan air
Plankton. Merupakan suatu organisme yang pada umumnya berukuran kecil yang
hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. 2017. Modul Morfologi Sungai Pelatihan Perencanaan Teknik Sungai.


Bandung : Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Sumber Daya Air Dan Konstruksi.
Modul 6, Hal 3-44.

Detikedu.(2023). Diambil dari


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5792568/mengenal-macam-macam-
sungai-ciri-ciri-dan-manfaatnya. Diakses pada tanggal 26 oktober 2023 pukul
17.30 WIB.

https://www.ubb.ac.id/archive/2018/03/21/kuliah-umum-limnologi-mengenal-
ekosistem-danau-di-indonesia#:~:text=Limnologi%20adalah%20ilmu
%20tentang%20ekosistem,fisik%2C%20kimia%20dan%20biologi
%20lingkungannya.

Huzaimah, F. N. (2022). Struktur Komunitas Zooplankton di Muara Sungai Maros


dan Muara Sungai Pangkep (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

BIBLIOGRAPHY Kurniawan, R., Sutiko, S., & Sujatmoko, B. (2017). Analisis Perubahan Morfologi
Sungai Rokan Berbasis Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh. Jurnal
Jom FTEKNIK, 4(1), 1-9.

Kamase, Malinda, Liany A. Hendratta, and Jeffry SF Sumarauw. "Analisis Debit dan
Tinggi Muka Air Sungai Tondano di Jembatan Desa Kuwil Kecamatan
Kalawat." Jurnal Sipil Statik 5.4 (2017).
Maskum,Rangkuti.(2023). Apa itu Hidrologi Sungai?. Fakultas Teknik.(UMSU)
Pratiwi, N. T., Hariyadi, S., & Kiswari, D. I. (2017). Struktur Komunitas Perifiton Dibagian
Hulu Sungai Cisadane, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak,
Jawa Barat. Jurnal Biologi Indonesia, 13(2).
Rinaldi, Rizky.(2020).Limnologi Sungai.Program Study Budidaya Perairan.
(Universitas Malikussaleh)

Sidqi, Faris Ali. "Pengelolaan Sungai Menurut Peraturan Daerah Kota Banjarmasin
N0 2 Tahun 2007." Al-Adl: Jurnal Hukum 8.2 (2016).

Anda mungkin juga menyukai