Anda di halaman 1dari 34

Pengertian Morfologi

Sungai
Morfologi sungai adalah studi tentang bentuk, pola aliran, dan karakteristik fisik
sungai. Termasuk dalam kajian ini adalah bentuk dasar sungai, profil sungai, serta
pola aliran yang dapat terjadi.
Morfologi Sungai
Memahami morfologi sungai melibatkan studi terhadap profil dan situasi sungai
secara keseluruhan. Sejarah sungai tercermin dalam bentuk dan proses yang
terjadi dari waktu ke waktu. Rekayasa sungai dapat mempengaruhi sistem sungai
ini, mengubah alur dan dinamika sungai secara signifikan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bentuk
Sungai

Ketinggian Tempat Tipe Batuan Curah Hujan


Faktor ini sangat mempengaruhi Jenis batuan di sepanjang sungai Jumlah hujan yang tinggi dapat
pola aliran dan kecepatan sungai. memiliki peran penting dalam mengubah bentuk serta pola
membentuk sungai. aliran sungai secara signifikan.
Bentuk Dasar Sungai
1 Kerucut 2 Cekungan
Bentuk dasar sungai yang cenderung Bentuk sungai yang cenderung dalam,
menyerupai kerucut, sering ditemukan umumnya terbentuk melalui proses erosi
pada daerah-dataran aluvial. lateral.

3 Serpentin
Merupakan bentuk dasar sungai dengan aliran yang meliuk-liuk dan sering dijumpai pada
daerah pegunungan.
Profil Sungai
Channel Incision Meander Belt
Proses penyusutan sungai yang dapat Daerah sungai yang cenderung bergerak
terjadi akibat erosi vertikal yang kuat. meliuk-liuk karena erosi lateral dan
deposisi yang terjangkau.

Riffle-Pool Sequence
Pola perubahan kecepatan aliran yang menjadikan sungai memiliki pola berulang dari riffle
(cembung) ke pool (kolam).
Alur Bercabang (Braided Stream)
1 Formasi Alur
Alur sungai bercabang terbentuk dari beberapa alur yang saling berhubungan, disebabkan
oleh tingginya beban sedimen dasar yang tidak dapat diangkut oleh arus sungai.

2 Pengendapan Sedimen
Proses pengendapan yang berlebihan menyebabkan dasar sungai naik dan kemiringannya
bertambah, yang pada akhirnya menciptakan keseimbangan baru dalam sistem sungai.

3 Pembentukan Alur Baru


Dengan bertambahnya kemiringan dasar, kecepatan air meningkat dan membentuk alur-alur
baru yang membuat sungai secara keseluruhan menjadi lebih lebar.
Sungai Bermeander
Alur Berbelok
Sungai bermeander memiliki alur yang berbelok-belok, hampir menyerupai huruf "S"
yang berulang, terbentuk oleh pergerakan menyamping arus sungai.

Lubuk dan Alur Silang


Meander sungai terdiri dari lubuk ("pool") dan alur silang ("crossing"), dengan
thalweg yang menghubungkan lubuk satu ke lubuk berikutnya.

Formasi "S"
Thalweg atau palung/alur utama membentuk sungai dengan tipe "S", dengan endapan
yang terjadi di lengkungan dalam dan alur silang yang lebih dangkal.
Proses Meandering
Erosi Tebing Pengendapan Alur "S"

Arus sungai yang berbelok-belok Di kengkungan dalam dari Proses erosi dan pengendapan
menyebabkan erosi pada tebing palung, terjadi pengendapan yang berkelanjutan membentuk
sungai dan longsoran-longsoran yang membentuk lengkungan alur yang menyerupai huruf "S"
yang mengubah bentuk palung alur sungai. yang dikenal sebagai sungai
sungai. bermeander.
Danau Oxbow
1 Terputusnya 2 Pengendapan 3 Alur Aktif
Meander Sungai
Pengendapan akan lebih
Proses pembentukan Bekas meander yang banyak terjadi pada posisi
meander yang terputus lama kelamaan dekat alur aktif, yang pada
berkelanjutan dapat akan terisi oleh endapan akhirnya membentuk
menyebabkan lengkungan sungai, membentuk danau oxbow.
meander terputus dan lengkungan danau yang
terbentuknya alur meander dikenal sebagai danau
baru. oxbow.
Tanggul dan Rawa Alamiah
Tanggul Alamiah Formasi Tanggul Rawa Alami
Tanggul alamiah terbentuk Material kasar dari Material yang lebih halus
dekat dengan alur sungai pengendapan membentuk terendapkan lebih jauh dari
sebagai hasil dari tanggul alam dengan palung, membentuk rawa
pengendapan material sungai kemiringan yang cukup curam alami yang merupakan ciri
saat banjir, dengan material dan perbedaan elevasi yang khas dari sistem sungai tua.
kasar yang terendapkan lebih signifikan.
dekat dengan palung sungai.
Studi Morfologi Sungai
Alur Bercabang Beberapa alur saling Tinggi beban sedimen
berhubungan

Sungai Bermeander Alur berbelok-belok Pergerakan menyamping arus

Proses Meandering Erosi dan pengendapan Pembentukan alur "S"

Danau Oxbow Terputusnya meander Pengendapan bekas alur

Tanggul Alamiah Pengendapan saat banjir Material kasar dekat palung


Perubahan Sungai
1 Alur Asli
Alur sungai asli terbentuk secara alami berdasarkan kondisi geografis dan hidrologis
daerah tersebut.

2 Intervensi Manusia
Rekayasa sungai oleh manusia, seperti pembangunan bendungan dan kanal,
mengubah alur dan ekosistem sungai.

3 Adaptasi Sungai
Sungai beradaptasi dengan perubahan, baik alami maupun buatan, yang dapat
menciptakan bentuk alur baru.
Bentuk Aliran Sungai
Aliran sungai merupakan fenomena alam yang memiliki berbagai bentuk dan
tipe, masing-masing dengan karakteristiknya yang unik. Dalam memahami
dinamika alam, penting untuk mengenali berbagai jenis aliran sungai yang ada.
Dari sungai yang mengikuti lereng asli bumi hingga yang mengalir tanpa
mengikuti struktur geologis, setiap tipe sungai memiliki peran dan proses
pembentukan yang berbeda. Berikut ini akan dijelaskan 12 bentuk aliran sungai
yang berbeda, yang masing-masing memiliki ciri khas dan proses pembentukan
yang unik.
Sungai Konsekuen Lateral dan
Longitudinal
Konsekuen Lateral Konsekuen Longitudinal

Sungai Konsekuen Lateral mengalir menuruni lereng Sungai Konsekuen Longitudinal memiliki aliran yang
asli seperti dome atau gunung. Aliran ini sejajar dengan antiklinal atau puncak gelombang
mencerminkan bentuk permukaan bumi yang baru pegunungan. Ini menunjukkan adaptasi aliran
terangkat, mengikuti kontur alami yang ada. terhadap struktur geologis yang lebih besar.
Sungai Subsekwen dan Superimposed

1 Subsekwen
Sungai subsekwen terbentuk dari erosi mundur sungai konsekuen lateral. Proses ini
memperluas lembah dan menciptakan aliran baru yang mengikuti arah patahan.

2 Superimposed
Sungai Superimposed mengalir di atas lapisan sedimen yang menutupi batuan dasar.
Peremajaan sungai akan mengikis lapisan ini dan memotong formasi batuan,
menghasilkan aliran yang tidak sesuai dengan struktur batuan bawahnya.
Sungai Anteseden dan Resekuen

Anteseden Resekuen
Sungai Anteseden adalah sungai yang alirannya Sungai Resekuen menuruni kemiringan patahan
tetap meskipun terjadi pengangkatan. Aliran ini atau dip slope. Biasanya, sungai ini terbentuk dari
stabil dan hanya terbentuk jika pengangkatan aliran sungai subsekwen dan bergerak searah
terjadi secara lambat. dengan sungai resekwen lateral.
Sungai Obsekwen dan Insekwen
1 Obsekwen 2 Insekwen
Sungai Obsekwen memiliki aliran yang Sungai Insekwen terbentuk tanpa
turun dari permukaan patahan dan penyebab yang jelas, mengalir tanpa
berlawanan dengan dip dari formasi mengikuti lapisan batuan. Alirannya
patahan, menunjukkan adaptasi terhadap tidak menentu dan sering mengikuti
kondisi geologis yang kompleks. pola dendritis.
Sungai Reserve dan Komposit
Reserve Komposit

Sungai Reserve tidak dapat mempertahankan arah Sungai Komposit mengalir dari daerah dengan
alirannya melawan pengangkatan dan dapat struktur geologi yang berbeda-beda, seperti sungai-
mengubah arahnya untuk menyesuaikan diri dengan sungai besar yang ada di Indonesia, yang
kondisi baru. menunjukkan keragaman geologis yang kaya.
Sungai Anaklinal dan Compound
Anaklinal Compound
Sungai Anaklinal mengalir pada Sungai Compound membawa air dari
permukaan dengan kecepatan lambat, daerah dengan geomorfologi yang
terangkat dan arah pengangkatannya berlawanan, menunjukkan kompleksitas
berlawanan dengan arus sungai, interaksi antara aliran sungai dan bentang
menciptakan dinamika aliran yang unik. alam.
Pola Aliran Sungai
Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki berbagai pola
aliran sungai yang unik dan beragam. Pola-pola aliran ini terbentuk akibat
interaksi kompleks antara topografi, geologi, dan hidrologi. Dari pola dendritik
yang menyerupai pertulangan daun hingga pola radial sentripetal yang mengarah
ke titik cekung, setiap pola memiliki karakteristik yang membedakannya.
Pengetahuan tentang pola aliran sungai ini penting tidak hanya bagi para
geologis dan ahli hidrologi, tetapi juga bagi masyarakat umum untuk memahami
bagaimana alam bekerja dalam membentuk lanskap di sekitar kita.
Pola Aliran Dendritik
1 Struktur Mirip Daun
Pola dendritik memiliki struktur yang menyerupai pertulangan daun, dengan cabang-
cabang yang memanjang dan menyebarkan air secara merata.

2 Homogenitas Litologi
Terbentuk di atas batuan yang homogen, pola ini menunjukkan resistensi yang
seragam terhadap erosi, menciptakan tekstur sungai yang rapat.

3 Resistensi Erosi
Resistensi batuan terhadap erosi sangat mempengaruhi pembentukan alur sungai,
dengan batuan yang kurang resisten cenderung membentuk jalur aliran baru.
Pola Aliran Rektangular
Wilayah Batuan Beku Resistensi Erosi Kontrol Struktur
Geologi
Pola rektangular umumnya Aliran ini berkembang pada
ditemukan di wilayah dengan batuan yang resisten terhadap Struktur geologi seperti sesar
batuan beku, di mana aliran erosi, dengan erosi yang atau patahan, serta kekar atau
sungai mengikuti struktur cenderung seragam namun rekahan, sangat mempengaruhi
patahan yang lurus. dikontrol oleh kekar dua arah. pembentukan pola aliran
rektangular.
Pola Aliran Trellis

Struktur Geologi Kumpulan Saluran Perpaduan Sungai


Pola trellis dikontrol oleh Saluran air yang sejajar dan Merupakan perpaduan antara
struktur geologi berupa lipatan mengalir mengikuti kemiringan jenis sungai konsekuen dan
sinklin dan antiklin, lereng, tegak lurus terhadap subsekuen, sering terbentuk di
menyerupai bentuk pagar. aliran utama. sepanjang lembah pegunungan.
Pola Aliran Radial
1 Menyebar dari Pusat 2 Kontur Muka Bumi
Aliran radial menyebar dari ketinggian Aliran ini mengikuti kontur muka bumi
tertentu, serupa dengan bentuk gunung yang cembung, menjadi asal mula
berapi atau puncak intrusi magma. sungai konsekuen.

3 Bentang Alam Kubak


Aliran sungai radial juga dapat ditemukan pada bentukan bentang alam kubak dan laccolith,
dengan pola kombinasi radial dan annular.
Pola Aliran Radial Sentripetal
Berlawanan dengan Pola Annular Sungai Resekuen
Radial
Pola ini dapat berkembang Sungai resekuen juga
Pola radial sentripetal menjadi pola annular, merupakan bagian dari pola
membentuk alur sungai yang memunculkan sungai aliran radial sentripetal,
mengarah ke tempat yang obsekuen dan sungai mengikuti kontur yang
cekung, berlawanan dengan subsekuen sejajar. cekung.
pola radial.
Pola Aliran Pararel

1 2
Kemiringan Curam Lereng Asli
Daerah dengan kemiringan yang curam menyebabkan Pola ini ditemukan di kawasan daratan pantai yang
gradien sungai menjadi besar, mengalirkan air dengan masih muda, dengan lereng asli yang mengarah ke
jalur yang hampir lurus. laut.
Pola Aliran Annular
Variasi Radial Pola annular merupakan variasi dari pola radial,
ditemukan pada daerah dome atau kaldera.

Sungai Konsekuen Daerah ini juga terdapat sungai konsekuen,


subsekuen, resekuen, dan obesekuen.
Pola Aliran Radial Sentrifugal dan Pinnate

Radial Sentrifugal Pinnate


Aliran radial sentrifugal menyebar dari titik ketinggian Pola pinnate memiliki anak sungai yang membentuk
tertentu, umumnya di daerah pegunungan. sudut lancip dengan induk sungai, ditemukan di lereng
terjal.
Proses Erosi dan Sedimentasi di Sungai

1 Proses Erosi
Erosi sungai adalah pengikisan atau pengangkutan sedimen oleh aliran sungai.

2 Proses Sedimentasi
Deposisi material dari erosi sungai yang merupakan awal terbentuknya jenis-jenis batuan baru.
Proses Erosi dan Sedimentasi di Sungai
Pengaruh Manusia terhadap Morfologi
Sungai
Perubahan Lahan Pembangunan Bendungan

Perubahan lahan menyebabkan ketidakseimbangan Bendungan dapat mengubah pola aliran sungai dan
aliran sungai serta peningkatan sedimentasi. mempengaruhi transportasi sedimen.
Penanganan Sungai yang Terkena Dampak
Aktivitas Manusia
Revegetasi Lokal Rekayasa Hidrologi Konservasi Habitat
Penanaman kembali vegetasi Pengelolaan keseimbangan Upaya pelestarian habitat
asli di area sungai untuk aliran air sungai yang alami sungai yang dilakukan
mengurangi erosi dan terganggu akibat kegiatan untuk mendukung keragaman
menstabilkan sungai. manusia melalui teknik biota dan ekosistem sungai.
rekayasa.
Kesimpulan Morfologi Sungai

Morfologi sungai merupakan studi yang kompleks dan dinamis, mencakup


berbagai proses alami dan intervensi manusia. Dari alur bercabang hingga sungai
bermeander, setiap bentuk memiliki karakteristik dan proses pembentukannya
sendiri. Pengendapan dan erosi memainkan peran kunci dalam membentuk
lansekap sungai yang kita lihat hari ini. Pemahaman ini penting untuk
pengelolaan sumber daya air dan perencanaan konstruksi di sekitar sungai.
Studi Kasus Morfologi Sungai di
Indonesia
1 Sungai Kapuas 2 Sungai Citarum
Salah satu sungai terpanjang di Merupakan sungai yang
Indonesia dengan karakteristik pola memperlihatkan dampak serius dari
aliran terurai dan terpengaruh oleh aktivitas industri pada morfologinya.
aktivitas manusia.

Anda mungkin juga menyukai