Adalah sungai yang tampang melintang, memanjang dan kemiringan dasarnya selalu berubah
terhadap waktu, debit airnya bebas alami, material penyusunan tebing dan dasar sungai baik kwalitas
maupun kwantitasnya dibentuk dan ditentukan oleh aliran air.
Sungai ini terletak pada alur alluvium yang materialnya lepas/ tak terkonsolidasi dan terendap setelah
dibawa aliran air. Hasil pelapukan batuan yang di bawa aliran air dan perlahan-lahan diendapkan
akan membentuk alluvium.
Sungai ini tidak mempunyai bentuk geometri yang tetap karena keseimbangan yang terjadi bersifat
sementara.
Keseluruhan proses alluvial merupakan proses berulang dan menuju keseimbangan yang terus
menerus karena shear stress tergantung dari jari – jari hidrolik dan kemiringan hidrolik.
Keseimbangan sungai alluvial :
S.D=Q.I
dengan : S = debit sedimen
D = diameter rata-rata sedimen
Q = debit air
I = kemiringan dasar sungai
Sinuosity (P) =
Jenis material : bed load & suspended load sedikit clay dan
Silt
Metamorfose Sungai Alluvial
Variasi debit, variasi debit sedimen, kondisi alur, kondisi tebing
sungai serta proses erosi dan pengendapan menyebabkan
perubahan pada tipe sungai alluvial.
Metamorfose Sungai Alluvial
Sungai lurus atau meander menjadi sungai kelabang
- Sungai menjadi bertambah lebar
- Meander menjadi lurus
- Terjadi erosi tebing, Cut off (secara alami) dan pembentukan pulau – pulau
pasir
Sungai lurus dan sungai kelabang menjadi sungai meander
- Sungai lurus berubah menjadi berbelok – belok 2 pulau – pulau pasir
- Sungai braided, kestabilan palung sungai bertambang
- Kemiringan dasar sungai berkurang & mengurangi peristiwa erosi
Sungai meander dan sungai kelabang menjadi lurus
- Pulau – pulau pasir yang ada ditumbuhi vegetasi dan membentuk bantalan
banjir (flood plain)
- Lebar sungai menjadi sempit
- Pada waktu banjir adanya tumbuhan di pulau – pulau pasir menyebabkan muka
air naik
- Sungai meander menjadi lurus karena terjadi terobosan aliran/cut off
- Terjadi erosi karena kemiringan bertambah besar
- Sungai tidak stabil
Adanya kemungkinan perubahan tipe sungai perlu menjadikan perhatian dalam
perencanaan sungai, karena bisa menimbulkan hal – hal yang tidak diinginkan mis.
Kerusakan bangunan yang ada sungai.
Sifat Sungai DiBagian Lengkung
Sifat sungai dibagian lengkung
Pada tikungan timbul gaya sentrifugal aliran
terdesak bertikungan luar lalu membelok kebawah,
sehingga menyebabkan penggerusan pada tebing dan
dasar sungai.
drowdown.
Tebing jenis ini dapat longsor mendadak pada konsisi jenuh air faktor
ketinggian sangat menentukan dalam analisa stabilitas tebing
- Tebing sungai yang non kohesif dipengaruhi oleh erosi permukaan
sehingga tebing rusak secara berangsur-angsur
Kecepatan erosi dipengaruhi oleh :
- Arah arus terhadap tebing sungai
- Turbulensi aliran
- Rembesan, piping dan pengaruh gelombang
- Tebing sungai yang berlapis-lapis mengalami proses erosi tebing yang
kompleks, yang dapat mengalami longsor maupun erosi sebagai
akibat adanya aliran air tanah maupun piping.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan bangunan pelindung tebing :
- Proses degradasi dasar sungai
- Perlindungan kaki tebing terhadap erosi/gerusan arus
- Rembesan pada tebing
- Stabilitas tebing
- Erosi akibat arus sungai
• Rintangan-rintangan alam
Rintangan-rintangan alam yang terdapat
didalam sungai bisa berupa alur tidak sama
keras batuan dasarnya,adanya ambang atau
drempel alam, bagian sungai yang logok dsb.
• Ambang alam/drempel
• Logokan
a. Ambang alam/drempel
b. Logokan
BANGUNAN-BANGUNAN DISUNGAI
PELIMPAH KECIL
Aliran tidak
menyebabkan
perubahan dibagian
hulu maupun di
bagian hilir pelimpah
Bila hhilir > hn
Kecepatan dihilir
pelimpah akan
bertambah, sehingga
mengakibatkan
penggerusan dihilir
pelimpah
BENDUNG KECIL
Pada keadaan perbedaan muka air
dihulu dan dihilir bendung tidak
terlalu besar tidak terjadi Pada bendung yang lebih tinggi akan
perubahan. Angkutan sedimen (bed timbul back water di bagian hulu bendung
load) akan tertahan dimuka bendung. dan penggerusan di bagian hilir.
Gambar diatas ini menunjukkan kejadian setelah
beberapa waktu.
Pengendapan terus menerus terjadi dimuka bendung, demikian juga akan
terjadi di sungai bagian hulu. Dasar baru akan terbentuk dari pengendapan
ini dan sejajar dasar lama.
Adanya pengendapan menyebabkan muka air dihulu akan naik sehingga
sifat aliran sedikit dimuka bendung bukan lagi berupa back water melainkan
menjadi draw down.
Perubahan disekitar lokasi bendung akan iikuti oleh perubahan disungai
baik dibagian hulu maupun dibagian hilir.
Pengendapan akan menyebabkan kapasitas sungai menjadi berkurang
sehingga pada waktu banjir air akan meluap dari paling sungai. Dibagian
hilir terjadi perubahan dari angkutan sedimen, konsentrasi berkurang
akibat tertahannya sedimen dimuka bendung (bed load). Hal ini menjadikan
daya gerus menjadi bertambah dan kestabilan dasar sungai menjadi
terpengaruhi.