KEBIJAKAN PENGELOLAAN
AIR TANAH
GEOLOGI
FAKTOR PEMBATAS : TOPOGRAFI
TOPOGRAFI
DASAR HUKUM : UU NO 17 UU NO 17
TAHUN 2019 TAHUN 2019
AMANAT UU NO 17 TAHUN 2019 UNTUK PENGELOLAAN AIR TANAH
1 Sumber Daya Air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di
dalamnya
2 Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah
KETENTUA permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air
tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat.
N UMUM
Pasal 1 3 Air Permukaan adalah semua Air yang terdapat pada permukaan tanah.
4 Air Tanah adalah Air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah.
Pengelola Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud dapat berupa unit pelaksana teknis kementerian/unit
pelaksana teknis daerah atau badan usaha milik negara/ badan usaha milik daerah di bidang Pengelolaan Sumber
Daya Air.
AMANAT UU NO 17 TAHUN 2019 UNTUK PENGELOLAAN AIR TANAH
AMANAT UU NO 17 TAHUN 2019 UNTUK PENGELOLAAN AIR TANAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Pasal 22 ayat 1, 3 dan 4
Pengelolaan SDA didasarkan pada Wilayah Sungai (WS), dengan memperhatikan keterkaitan penggunaan air
permukaan dan air tanah dengan mengutamakan pendayagunaan air permukaan
Air Tanah sebagaimana dimaksud diatas merupakan Air Tanah pada Cekungan Air Tanah yang terdapat pada
Wilayah Sungai yang bersangkutan
Wilayah Sungai sebagaimana dimaksud meliputi Wilayah Sungai lintas negara, Wilayah Sungai lintas provinsi,
Wilayah Sungai strategis nasional, Wilayah Sungai lintas kabupaten/ kota, dan Wilayah Sungai dalam satu kabupaten
kota.
PERMASALAHAN
&
TANTANGAN PENGELOLAAN AIR TANAH
PERMASALAHAN TANTANGAN
Keterbatasan keberadaannya dan maraknya pengambilan Pengelolaan secara terpadu antara air tanah dan air permukaan
air tanah karena kebutuhan;
Pengambilan yang berlebihan mengakibatkan penurunan Penerapan konsep pengelolaan air tanah secara total,
kuantitas, kualitas dan lingkungan air tanah memadukan konsep Cekunagn Air Tanah (CAT) dan Wilayah
Sungai (WS), dengan pendekatan area berjenjang.
Pengambilan dengan pemompaan air tanah yang tidak
seimbang pada suatu Kawasan menyebabkan sumur kecil
kering, terjadi konfik sosial Mengutamakan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi hak dasar
– kebutuhan air keseharian yang bersih dan sehat
Keterbatasan penyediaan air bersih oleh pemerintah
mengakibatkan masyarakat akan berupaya melakukan
Penyediaan data dan jaringan informasi air tanah terpadu, andal
pemboran air tanah
dan berkesinambungan.
Kerusakan lingkungan di daerah imbuhan/resapan karena Mengendalikan pemanfaatan air tanah untuk menjamin
penggundulan hutan dan alih fungsi menjadi kebun keberlanjutan ketersediaan air tanah sebagai fungsi sosial,
musiman dan pemukiman menyebabkan menurunnya ekonomi dan ekosistem air
kemampuan resapan air tanah.
Penyediaan SDM, peralatan dan biaya dengan memberdayakan
masyarakat, swasta, dan pemerintah
DEFENISI AIR
Air adalah air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk
dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. (UU 17/2019
SDA Pasal 1)
Pengambilan air tanah di laut/badan air terjadi di beberapa daerah (NTB, BALI,
Kalimantan Timur)
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cekungan Air Tanah (CAT) Wilayah Sungai (WS)
suatu wilayah daratan yang merupakan satu Suatu wilayah yang dibatasi oleh batas kesatuan wilayah Pengelolaan Sumber Daya Air
kesatuan dengan sungai dan anak-anak hidrogeologis, tempat semua kejadian dalam satu atau lebih Daerah Aliran Sungai
sungainya, yang berfungsi menampung hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang
menyimpan dan mengalirkan air yang berasal pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung dari atau sama
dari curah hujan ke danau atau ke laut secara (UU 17 tahun 2019) dengan 2.000 (dua ribu) kilometer persegi
alami, yang batas di darat merupakan pemisah (Faktor: permukaan dan bawah permukaan) (UU 17/2019).
topografis dan batas di laut sampai dengan Gabungan DAS (Faktor: permukaan)
daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan. (Faktor: permukaan)
Komponen:
Penurunan Muka
Air Tanah < 40% 40% - 60% > 60% - 80% > 80% Amblesa
n Tanah
Tahun 2018
vs
BPS, 2019
AIR TANAH menjadi
Pelaksanaan=
Air tanah
sumber utama
Sumber : Badan Geologi ESDM
PENGELOLAAN AIR TANAH
BERBASIS WILAYAH SUNGAI
BASIS PENGELOLAAN AIR TANAH
UU 7 th. 2004: Sumber Daya Air UU 17 th. 2019: Sumber Daya Air
vs
Kewenangan:
- CAT 1: Pemerintah Provinsi B
- CAT 2: Pemerintah Pusat (KESDM)
Pemerintah PUSAT
Pemerintah Provinsi
Pemerintah KAB/KOTA
WS Provinsi
• Pusat : 47 CAT
• Provinsi : 20 CAT
• Pusat-Provinsi : 14 CAT
Kondisi 2:
Kondisi awal:
WS-1: + investasi
WS-1 & WS- (eskploitasi AT
2 ↑),
Belum AT mulai turun
banyak WS-2: konservasi
Air tanah pengambilan Air tanah AT ketat
AT
1 CAT 1 CAT
WS-1 WS-2 WS-1 WS-2
Kondisi 3: Kondisi 4:
WS-1: +++ investasi WS-1: +++ investasi
(eskploitasi AT ↑ ↑ (eskploitasi AT ↑ ↑
↑) WS-2: ↑) WS-2:
konservasi AT konservasi AT
ketat, air tanah ketat, AT tetap
Air tanah tetap turun turun drastis
Air tanah
Q1 Q3
Q1 Q3 Q2
Q2
imbuhan
imbuhan
lepasan WS4
lepasan
WS1 WS3
WS2
Kawasan yg dilindungi?
Berdasarkan Resapan WS atau Imbuhan
Air Tanah
• kapasitas Air Baku yang • kondisi yang disebabkan • Potensi Kapasitas yang
tidak digunakan kapasitas Air Baku tidak dapat digunakan dengan
dikarenakan belum adanya dapat dialirkan sesuai menggunakan sumber
IPA / unit produksi (Total / dengan design capacity. intake yang sama
sebagian) • Mengurangi design • Misal: kapasitas Intake
capacity karena yang dibuat lebih besar
ketidakmampuan / daripada IPA yang
interupsi dalam dibutuhkan).
pengoperasian);
• Misal:- Tidak berfungsi
akibat tdk ada listrik/
pompa tdk beroperasi
• - Kap. Air Baku yang Dapat
Dimanfaatkan ternyata
lebih kecil drpd kap. Intake
terpasang
TERIMAKASIH
AS AS