Anda di halaman 1dari 30

PARADIGMA

PENGELOL
AAN
SUMBER
DAYA AIR
PENGERTIAN
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
AIR
Air merupakan sumber daya yang sangat
esensial bagi makhluk hidup yaitu guna
memenuhi kebutuhan sehari-hari kebutuhan
pertanian perikanan maupun kebutuhan
lainnya air yang bersifat universal atau
menyeluruh dari setiap aspek kehidupan
menjadikan sumber daya tersebut semakin
berharga baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.
Maksud konservasi sumber daya air adalah
upaya memelihara keberadaan serta
keberlanjutan keadaan sifat dan fungsi sumber
daya air agar senantiasa tersedia dalam
kuantitas dan kualitas yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan makhluk hidup baik di
waktu sekarang maupun di waktu yang akan
datang
visi dalam pengelolaan sumber daya air adalah
mewujudkan pemanfaatan sumber daya air
bagi manusia bagi kesejahteraan seluruh
rakyat sementara misi pengelolaan sumber
daya air adalah konservasi sumber daya air
yang berkelanjutan pendayagunaan sumber
daya air yang adil untuk berbagai kebutuhan
masyarakat yang memenuhi kualitas dan
kuantitas pengendalian daya rusak air
pemberdayaan dan peningkatan peran
masyarakat dan pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya air peningkatan
keterbukaan dan ketersediaan ketersediaan
data dan informasi dalam pengelolaan sumber
daya air
Ruang Lingkup Pengelolaan
Sumberdaya Air Flood control
Watershed Water quantity
management management management
Pengelolaan daerah Upaya untuk menjaga Meminimalisasi
tangkapan hujan dilakukan kualitas air pada sumber limpasan permukaan
untuk menjaga fungsi air agar tetap dalam yang terjadi ketika hujan
Kawasan resapan air kondisi baku mutu. dan membatasi
pemompaan air tanah.

Water quality
Infrastructure River environment
management
management management
Bertujuan untuk
Menyediakan air secara Agar gfungsi sarana dan Pengendalian
ail dan transparan prasarana pengairan penggunaan lahan di
tetap terjaga sesuai daerah sempadan
dengan baku mutu sungai dan peningkatan
lingkungan biota air agar fungsi
sumber air dapat
terjaga.
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
AIR KAWASAN
GUNUNG API
Pemanfaatan sumberdaya air, khususnya air
sungai di akwana fisiografi gunungapi (Merapi)
dilakukan terutama guna keperluan irigasi.
Masyarakat memanfaatkan dan memelihara
alur sungai agar tidak rusak dengan membuat
bendungan secara bergotong-royong.
Pemeliharaan ini juga dilakukan untuk
mensakralkan dan menjadikan tempat tersebut
sebagai tempat upacara keagamaan.
Masyarakat melalui organisasinya telah
memberikan kontribusi berupa iuran guna
memperbaiki kerusakan pada mata air
ataupun pipa-pipa penyaluran mata air.
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
AIR KAWASAN
FISIOGRAFI
KARST
Pengelolaan sumber daya air di Kawasan
fisiografi karst dilakukan pada sumber air
berupa air hujan, mata air, dan air telaga.
Pengelolaan air hujan dilakukan dengan jalan
menampung air hujan dalam suatu bak
tampung., dinamakan penampungan air hujan
(PAH).
Pengelolaan sumber daya air berupa mata air
oleh masyarakat dilakukan dengan menjaga
kelestarian pohon di sekitar mata air, tidak
mencuci kendaraan dan ternak di sekitar mata
air. Dan pengelolaan air berupa sumber daya
air telaga dilakukan dengan menjaga
kelestarian pohon, tidak melakukan perburuan
binatang dan tidak membuang sampah ke
telaga.
Dampak perubahan
iklim terhadap
01  Meningkatnya kejadian cuaca dan iklim ekstrem
yang berpotensi menimbulkan banjir, tanah
sumberdaya air longsor dan kekeringan.

02  Menurunnya kontribusi tenaga air pada


penyediaan energi secara keseluruhan

03  Bertambahnya panjang pantai yang mengalami


erosi

04
 Meningkatnya ancaman intrusi laut yang dapat
mengakibatkan kerusakan struktur pada
bangunan dan penurunan kualutas air dan
pasokan air baku selama musim kemarau
Dampak Perubahan
Iklim
Perubahan iklim mengakibatkan pergeseran musim
penghujan dan kemarau di Indonesia serta perubahan
intensitas hujan yang meningkatkan potensi bencana
banjir dan kekeringan. Modifikasi DAS yang terjadi lebih
cepat dibandingkan upaya konservasi mengurangi daya
resap hingga keluaran air tanah sepanjang tahun. Salah
satu dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim ini
adalah terganggunya transportasi air di darat pada
pedalaman Kalimantan akibat menyusutnya muka air
sungai di musim kemarau sehingga sungai tidak dapat
dilalui oleh kapal besar serta meningkatnya kerentanan
kebakaran pada lahan gambut akibat peningkatan
temperature dan berkurangnya curah hujan di musim
kemarau.
Kebutuhan terhadap sumber daya air, baik untuk
pertanian, peternakan, domestic maupun industry
secara tidak langsung dikontrol oleh jumlah penduduk.
Jumlah penduduk yang tidak terkendali meningkatkan
penurapan air sekaligus menimbulkan persaingan
ruang antara manusia dengan air. Kota-kota tujuan
urbanisasi mengalami pengurangan ketersediaan air
yang signifikan. Persaingan spasial antara ruang
terbangun dengan ruang terbuka hijau, konersi lahan
besar-besaran di Kawasan resapan dan
permasalahan serupa menjadi fokus dalam potensi
keter[aduan antara penataan raung dan pengelolaan
sumber daya air
ALLPPT Layout
Penurunan Muka
Air Tanah
Penurunan muka air tanah yang berkelanjutan akan berdampak
pada debit aliran sungai. Sungai effluent yaitu sungai yang
mmendapat pasokan air tanah dan sungai influent yaitu sungai
yang memasok air tanah akan mengalami penurunan debit air
aliran secara terus-menerus. Jika tanah pada akuifer memiliki
permeabilitas besar maka pencemaran yang terjadi pada sungai
influen turun mencemari air tanah yang dipasoknya.
Penurunan Muka Air Tanah
Penurunan mjka air tanah disertai dengan hilangnya daya angkat
tanah dan partikel padat lainnya pada akuifer tak tertekan,
sedangkan pada akuifer tertekan penurunan ini disertai oleh
penurunan tekana hidrolik yang menekan lapisan teratas akuifer
akibat penurunan muka piezometric. Kondisi ini mengakibatkan
peningkatan tekanan antar butir tanah sehingga terjadilah
penurunan muka air tanah.
PARADIGMA PENGELOLAAN SUMBER DAYA
AIR BERBASIS TEKNO-EKONOMI
International Conference on Water and the Environment di ublin pada -31 Januari 1992 menghasilkan dokumen dasar "The
Dublin Statement", itu dokumen yang mendasari pengembangan dan pengelolaan sumberdaya air dunia. Dalam "The Dublin
Statement" terdapat empat prinsip perubahan cara pandang terhadap air.
Prinsip terakhir perubahan cara pandang terhadap air tersebut adalah bahwa air memiliki nilai ekonomi dalam persaingan
penggunaannya dan harus diakui sebagai barang bernilai ekonomi. Perubahan cara pandang tersebut menghasilkan cara
pandang yang baru, di mana air yang pada awalnya merupakan benda sosial telah bergeser menjadi benda onomi yang memiliki
fungsi sosial. Perubahan paradigma tersebut juga telah mengubah peran pemerintah yang semula berperan sebagai pemrakarsa
mbangunan dan penyediaan layanan air bergeser menjadi fasilitator. kebijakan pemerintah juga mengalami pergeseran dari top-
down menjadi ttom-up sekaligus top-down (Sunaryo, 2004). Pendekatan tekno-ekonomi termasuk dalam pendekatan
pengelolaan mberdaya air yang konvensional dan dominan sepanjang panuh akhir abad dua puluh. Munculaya pendekatan
pengelolaan sumberdaya air berbasis Ano ekonomi dipicu oleh peningkatan jumlah penduduk, di mana terjadi perubahan standar
hidup dan perluasan pertanian irigasi.
Pendekatan Tekno-ekonomi
Pendekatan yekno-ekonomi dilakukan berdasarkan proyeksi angka dan
permintaan penduduk di masa mendatang. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa fokus utama pendekatan tekno-ekonomi adalah menjembatani antara
persediaan dan pemrintaan akan sumber daya air. Konteks pendekatan
pengelolaan sumber daya air berbasis tekno-ekonomi ini menangani
pembangunan sumber daya air dengan teknologi pengolahan air denan
mempertimbangkan efisiensi ekonomi. Pengelolaan sumber daya air berbasis
tekno-ekonomi direalisasikan melalui pembangunan bendungan dengan sistem
persediaan yang semakin besar dan dikelola cecara sentralistis, pengembangan
skema pengalihan dan kanalisasi. Metodolgi dalam pendekatan tekno-ekonomi
terpusat pada cara membendung atatu menyalurkan serta mengalirkan air dalam
volume besar dengan biaya sekecil mungkin.

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy
to change colors, photos and Text.

Awesome Presentation
Pendekatan Tekno-ekonomi
Skema penerapan pendekatan ini pertama-tama dilakukan dengan mengalirkan
air dari lereng- lereng gunung untuk kemudian dikumpulkan di waduk-waduk
(reservoir) besar di balik bendungan-bendungan air yang terkumpul di waduk-
waduk tersebut selanjutnya dialirkan melalui beberapa kanal di daerah perkotaan,
pertanian, dan perindustrian. Khusus di lahan pertanian, kanal dibuat di antara
lahan pertanian dengan aliran sungai alami. Di samping dengan teknologi
bendungan, waduk, dan kanalisasi, pende- katan tekno ekonomi dalam
pengelolaan sumberdaya air juga diimple- mentasikan dengan metode pelurusan
sungai (river correction) dengan metode udetan (cutting), normalisasi, dan
pembuatan talud.

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy
to change colors, photos and Text.

Awesome Presentation
Pendekatan Tekno-ekonomi
Pelunusan sungai adalah usaha membuat sungai-sungai alamiah yang
bercabang-cabang dan berkelok-kelok menjadi ungai utama dengan bentuk
sungai yang relatif lurus. Sudetan merupakan suatu unaha menyudet sungai
bermeander di tempat-tempat tertentu dengan tuan air dapat melintasi saluran
sudetan baru. Pelurusan sungai bertujuan untuk mengurangi banjir lokal di
daerah hilir, memperoleh areal pertanian di wkitar sungai, dan meningkatkan
kebersihan sungai sekaligus sarana rekreasi Aktivitas pelurusan sungai dengan
metode sudetan, normalisast. dan pembuatan talud telah banyak dilakukan di
Indonesia P'eluuon sungai dengn metode normalisasi dan pembuatan talud dapat
ditemui di Sungai Cinle, Yogyakarta.

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy
to change colors, photos and Text.

Awesome Presentation
Dampak abiotic dari
pelurusan sungai
Perubahan drastic morfologi sungai

Penurunan tahanan aliran

Meninggikan debit air di hilir dan


memendekkan waktu debit mencapai puncak
Meninggikan slope memanjang sungai dan
memendekkan Panjang ulur sungai
Dampak abiotic dari
pelurusan sungai
Meningkatkan kemungkinan kejadian banjir

Meningkatkan erosi dan transportasi sedimen

Kerusakan struktur dasar sungai

Menurunkan daya dinamis sungai


Dampak abiotic dari
pelurusan sungai
Meningkatkan biaya pemeliharaan sungai

Meningkatkan temperature air

Menurunkan muka air tanah


Dampak biotik dari
pelurusan sungai
Penurunan kualitas dan kuantitas habitat sungai

Penurunan jumlah flora dan fauna sungai

Penurunan tingkat heterogenitas wilayah


sungai
Kerusakan ekosistem sungai
PARADIGMA PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR TERPADU
PARADIGMA
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA
Pengelolaan sumberdaya air terpadu merupakan bagian dari
pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpadu yang
bertujuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat melalui
keterlibatannya dalam pengelolaan sumberdaya alam secara
berkesinambungan. DAS, sebagai suatu unit hidrogeologis,
dalam pengelolaannya dibagi menjadi tiga, yakni DAS bagian
hulu, tengah, dan hilir. Keterpaduan pengelolaan DAS
melibatkan ketiga bagian tersebut dalam satu sitem sehingga
fungsi masing-masing bagian DAS tetap terjaga.
TUJUAN
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA AIR
• Efisien. Sumberdaya air digunakan secara tepat dan
optimum sehingga penggunaannya tidak melebihi
batas penurapan.
• Bernilai ekonomi. Pengadaan dan pengelolaan
sumberdaya air yang membutuhkan hanyak biaya
menyebabkan air memiliki nilai ekonomi sehingga
penggunaannya harus berdasarkan pertimbangan
ekonomi.
TUJUAN
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA AIR
• Berkualitas baik. Pengelolaan sumberdaya air terpadu melalui
kontrol kualitas air (penjagaan kualitas air) sebelum, saat, dan
sesudah pemanfaatan dilakukan untuk mencegah pencemaran yang
akan menambah biaya pengolahan air.
• Lestari dan berkesinambungan (berwawasan lingkungan).
Sumberdaya air dapat dimanfaatkan secara baik saat ini tanpa
merusak maupun mengurangi kemampuan sumberdaya air untuk
memenuhi kehutuhan di masa yang akan dating.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai