Anda di halaman 1dari 27

METODE ANALISIS DAN POTENSI AIRTANAH

z
Bab IV
z
PENGERTIAN AIRTANAH

 Airtanah (groundwater) merupakan salah satu sumber utama


selain sebagai pemenuhan air domestik, baik untuk cuci,
makan, maupun takus.

 Airtanah secara umum oleh masyarakat dimanfaatkan untuk


butuhan minum dan memasak karena airtanah dianggap
memiliki kualitas lebih baik dibandingkan air sungai. Secara
global, air tawar yang berada di bumi, dari 3% air tawar 20%-
nya berupa airtanah. Air permukaan (aliran air danau/waduk,
dan genangan air permukaan lainnya) hanya 1% saja, dan 79%
sisanya berupa glasier.
z
SIKLUS HIDROLOGI
z
Perbedaan antara airtanah (soil moisture/ water)
dan airtanah Airtanah (soil moisture/soil water)

 Secara istilah terdapat perbedaan antara airtanah (soil moisture/


water) dan airtanah Airtanah (soil moisture/soil water) adalah air
yang terikat kuat pada permukaan butir tanah karena gaya
kohesi, terdapaf pada zona acrasi, dan airtanah ini tidak
mengalir. Sedangkan airtanah (groundwater) adalah air yang
menempati rongga-rongga batuan di bawah permukaan tanah
pada zona jenuh (saturated zone) dan disebut akuife (Aquifer)
z

 Akuifer adalah formasi batuan atau perlapisan jenuh (saturated)


dan lulus air yang mampu menyimpan dan mengalirkan airtanah
dalam jumlah yang cukup.
z
INFILTRASI

 Proses infiltrasi adalah proses masuknya ali permukaan ke


dalam tanah hingga mencapai titik jenuh tanah (saturated zone).
z
MATA AIR

Penyebab pemunculan
Mata Air

Akibat Akibat
kekuatan kekuatan-
nirgravitasi kekuatan
. gravitasi.
z
Air permukaan menuju air tanah
z
Porositas Batuan

 Porositas batuan adalah rasio antara volume pori-pori batuan


dengan Total volume batuan.

 Rumus Porositas Batuan :


z
z
Keterangan :

Sedimen sortasi bagus, porositas besar.


 Sortasi tidak bagus, porositas kecil.

 Sortasi sedimen bagus, terisi oleh endapan yang porus, secara


keseluruhan porositas bagus.

 Sortasi sedimen bagus, tetapi porositas berkurang karena


deposit mineral yang tidak porus pada pori-pori.

 Porositas tinggi karena proses solusional.

 Porositas karena rekahan.


z
Ukuran Partikel atau Butir Tanah
z
Jenis Akuifer
 Akuifer bebas (unconfined aquifer),

 Akuifer tertekan (confined aquifer),

 Akuifer menggantung (perched aquifer),

 Akuifer bocor (leaky),

 Akuitard,

 Akuiclude, dan

 Akuifuge.
z
Fluktuasi Muka Air Tanah

 Sekuler (tahunan), contoh: musim kemarau yang panjang, curah hujan


minimum.

 Seasonal (musiman), contoh: musim hujan, kemarau, spring, autumn,


winter, summer.

 Sesaat, contoh: pemompaan, pasang surut, gempabumi, dan lain-lain.

 Sungai influent/losing stream: apabila muka air sungai lebih tinggi daripada
muka airtanah sehingga aliran air dari airtanah menuju sungai.

 Sungai effluent/gaining stream: apabila muka air sungai lebih rendah


daripada muka airtanah sehingga aliran air dari sungai menuju sistem
airtanah.
z
z
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
 Fluktuasi Airtanah
Evapotranspirasi: Akuifer bebas mengalami Buktuasi sesuai
fluktuas evapotranspirani. Faktor=mintakat kupiler, zona
perakaran,

 Keadaan Cuaca,

 Pasang Surut,

 Urbanisasi,

 Gempa Bumi,

 Penurunan tanah, dan

 Pembebanan dari Luar.


z
FAKTOR PENENTU POTENSI AIR
TANAH
 Peran airtanah semakin lama semakin penting dan strategis
karena menyangkut kebutuhan pokok hajat hidup orang banyak
dalam berbagai akivitas hidupnya. Agar pemanfaatan airtanah
dapat dilakukan secara berkelanjutan, dalam penggunaannya
harus memperhatikan potensi ketersediaan dan perubahan-
perubahan yang terjadi akibat pemanfaatannya agar tidak
menimbulkan dampak negatif yang berarti bagi ketersedian
airtanah. Tingginya pemanfaatan airtanah Dampak pada
ketersedian airtanah itu sangat berdampak pada Ketersediaan
air tanah itu sendiri, baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya.
z
Faktor yang Mempengaruhi Daya
Resapan Airtanah
 Dalamnya genangan di permukaan tanah, semakin tinggi genangan maka
tekanan air untuk meresap ke dalam tanah semakin besar pula.

 Kadar air dalam tanah, semakin kering tanah infiltrasi semakin besar.

 Pemampatan tanah, akan memperkecil porositas, pemampatan dapat terjadi


karena pukulan butir-butir hujan, penyumbatan pori oleh butir halus, karena
injakan manusia, binatang, dan lain sebagainya.

 Tumbuh-tumbuhan, jika tertutup oleh tumbuhan daya resapan akan semakin


besar.

 Struktur tanah, yaitu ada rekahan daya infiltrasi akan memperbesar.

 Kemiringan lahan dan temperatur air (mempengaruhi kekentalan).


z
Proses Resapan Air Di daerah Imbuhan
z
Keterangan :

 Hujan di daerah imbuhan,

 Air mengalir di lahur tidak jenuh menjadi jenuh,

 Muka air tanah yang dangkal,

 Bentukan kolom air yang tebal yang menyebabkan proses hidrologi dapat kuat menekan
ke bawah,

 Air mengalami proses infiltrasi dan menambah airtanah di zona jenuh

 Proses hujan mampu meresapkan air ke dalam tanah.

 Letaknya biasanya di hulu daerah tangkapan air dengan morfologi perbukitan dan
pegunungan.
z
Proses Resapan Air di Daerah Lepasan
z

1. Hujan di daerah lepasan.


 2. Air mengisi lajur tidak jenuh menjadi jenuh di vadoze zone.

 3. Muka airtanah dangkal akan naik sampai kondisi tanah jenuh yang mengakibatkan
maka airtanah mendekati permukaan tanah.

 4. Karena kondisi tanah yang sudah jenuh, air hujan tidak mampu meresap lagi karena
ke airtanah sudah dekat dengan permukaan tanah. Maka selama daerah tersebut
berlangsung hujan, daerah tersebut menjadi tergenang/banjir.
z
POTENSI AIRTANAH

 Airtanah sebagai bagian dari sumberdaya air sangat diperlukan


keberadaannya, mengingat potensi pemanfaatannya yang
paling diminati oleh masyarakat saat ini. Keberadaan airtanah
yang sangat melimpah serta kualitas yang baik menjadi salah
satu faktor yang menjadikan masyarakat mempmemprioritaskan
airtanah dalam pemenuhan kebutuhan setiap hari.
z
PENGELOLAAN DAN TANTANGAN
PENGELOLAAN SUM BERDAYA
AIRTANAH

 Pemanfaatan airtanah semakin meningkat seiring dengan


berkembangnya kegiatan industri (agro dan nonagro industri),
pertanian, dan permukiman dengan segala fasilitasnya seperti
kolam renang, taman, dan sebagainya menyebabkan
ketergantungan manusia terhadap airtanah menjadi sangat
tinggi.
z
Pengelolaan Airtanah

 Pengelolaan airtanah adalah upaya merencanakan,


melaksanakan, meman au, dan mengevaluasi penyelenggaraan
kegiatan konservasi, pendayagunaan sirtanah, dan
pengendalian daya rusak airtanah.
z
Tantangan Pengelolaan Airtanah

 Pengelolaan potensi airtanah Indonesia yang cukup besar ini


bukanlah tanpa tantangan. Salah satu bentuk tantangannya
adalah konflik kepentingan khususnya pada daerah imbuhan
airtanah (recharge area), di mana dar imbuhan airtanah
(recharge area) seharusnya tidak boleh dimanfaatkan untuk apa
pun kecuali untuk penanaman pohon yang mampu menyerap
lebih banyak ke dalam tanah, serta mampu menjamin kualitas
yang baik dibandingkan air hujan yang meresap di bukan
daerah imbuhan. Daerah imbuhan pada umumnya terletak di
bagian hulu sungai.
z

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai