Daerah aliran sungai (DAS) adalah wilayah yang mencakup bentang alam yang
mempunyai satu kesatuan tangkapan air (catchment area) dan aliran air (water flow). Air
mengalir secara gravitasi menuju ke daerah bawahnya, berupa aliran permukaan, aliran
bawah tanah dan keluarnya mata-mata air menyatu pada sungai utama yang secara
kumulatif menjadi aliran sungai. Ditinjau dari aspek ekologi, DAS merupakan satuan
ekosistem yang dibatasi oleh elevasi tertinggi dari suatu bentang alam di mana tangkapan
dan aliran air menuju daerah aliran yang berbatasan.
Pengelolaan DAS bertujuan:
1. Melestarikan fungsi-fungsi hidro-orologis kawasan lindung dan penyangga.
2. Terkendalinya erosi dan banjir.
3. Meningkatnya pendapatan petani melalui peningkatan produktivitas lahannya sesuai
dengan prinsip-prinsip pengawetan tanah dan air.
4. Terciptanya sikap mental petani dan orang yang berkaitan dengan berbagai kegiatan
sebagai pelestari sumber daya alam seperti hutan, tanah dan air.
5. Mengawasi dan menindaklanjuti pengendalian pencemaran lingkungan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengelolaan DAS meliputi upaya-upaya
yang berkenaan dengan perencanaan, pengaturan tata ruang peruntukan dan penggunaan
lahan bagi berbagai kepentingan sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian lahan,
rehabilitasi lahan dan tanah kritis, serta mengawasinya sesuai dengan fungsi dan
wewenang instansional yang berkepentingan dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Berdasar
pada kesesuaian lahan dan kegiatan tersebut peruntukan lahan di DAS dapat
dikelompokkan ke dalam lima bidang, yaitu:
1. Kawasan lindung.
2. Kawasan penyangga.
3. Kawasan budidaya tanaman semusim.
4. Kawasan pemukiman.
5. Kawasan kota dan industri.