PENDAHULUAN
Menurut Kepala Dinas Pertanaman dan Kebersihan Kota Makassar, perlunya kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya kebersihaan dan pengelolaan sampah masih kurang sehingga
fasilitas yang disediakan tidak dimanfaatkan secara maksimal. Setiap hari sampah, sekitar 400 –
500 ton sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Antang, dengan total kendaraan
angkutan sampah sebanyak 139 unit.
2. Untuk menganalisis sistem manajemen dan operasional persampahan yang meliputi sistem
pewadahan/pemilahan, pengumpulan dan pengangkutan.
1. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai sistem
pengelolaan sampah di Masyarakat , khususnya di kelurahan Barombong.
2. Untuk mengetahui jenis dan volume sampah yang dihasilkan di Kelurahan Barombong.
3. Untuk mengetahui jenis dan jumlah sarana pengelolaan sampah di Kelurahan Barombong.
GAMBARAN UMUM
1. Jumlah Penduduk
Berdasarkan, Publikasi Badan Pusat Statistika (BPS) Kecamatan Tamalate, jumlah penduduk
(jiwa) Kelurahan Barombong dari tahun 2006 hingga 2017, adalah :
Jumlah Penduduk
Tahun
(Jiwa)
2007 11.296
2009 11.600
2010 11.684
2011 11.743
2012 11.870
2013 11.973
2014 12.000
2015 12.082
2016 12.300
2017 12.519
2. Sosial
a. Pendidikan
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Tamalate, pada tahun ajaran
2017/2018 jumlah sekolah, murid serta guru pada masing-masing tingkatan di Kelurahan
Barombong, adalah :
Jumlah
Tingkatan Pengelola Kelas Murid Guru
Sekolah
Negeri dan
TK 1 4 115 7
Swasta
Negeri 7 51 1850 73
SD
Swasta - - - -
Negeri 1 - - -
SMP
Swasta
Negeri/MAN - - - -
SMA
Swasta - - - -
b. Kesehatan
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Tamalate, jumlah sarana
(fasilitas) kesehatan tahun 2017 di Kelurahan Barombong, adalah :
Tabel 2.3 Data Aktivitas Fasilitas Kesehatan Kelurahan Barombong
Rumah Rumah
Fasilitas Puskesmas Pustu Posyandu
Sakit Bersalin
Jumlah - 1 - - 12
c. Agama
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Tamalate, jumlah tempat
ibadah di Kelurahan Barombong adalah :
Islam Masjid 19
Buddha Vihara -
d. Pemasaran
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Tamalate, jumlah tempat
pemasaran/pasar menurut jenisnya di Kelurahan Barombong, adalah :
Tabel 2.5 Data Aktivitas Fasilitas Pemasaran Kelurahan Barombong
Jumlah 10 6 - 1
e. Akomodasi
Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Tamalate, jumlah hotel dan
akomodasi lainya serta jumlah kamar di Kelurahan Barombong, adalah :
Hotel 1 -
BAB III
LANDASAN TEORITIS
III.1 Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. sampah adalah sebagian dari sesuatu
yang tidak digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal
dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena
kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya. Sampah merupakan salah satu jenis
biomassa yang ketersediannya dari hari ke hari cukup melimpah, terutama di kota besar. Sampah
juga menjadi perhatian banyak pihak, karena berhubungan langsung dengan kebersihan dan
keindahan(estetika) lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama di perkotaan. Sampah bisa
berasal dari berbagai moda penggunaan seperti sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi karena
rusak, kelebihan dari sesuatu penggunaan (seperti kelebihan makanan), pebungkus (kemasan)
barang yang berfungsi melindung barang, sisa kegiatan produksi (seperti serbuk gergaji,
potongan kain, kayu) atau barang yang berfungsi dan tidak digunakan lagi karena penggunanya
memiliki barang yang lebih baru. Untuk memberi nilai tambah pada sampah, potensi
pemanfaatan sampah hanya bisa digali oleh individu yang kreatif. Salah satunya adalah
memanfaatkan sampah, organik maupun anorganik sebagai sumber daya kehidupan. (Hermawati,
2014).
Kegiatan manusia yang mengkonsumsi bahan akan menghasilkan limbah. Bila kegiatan
tersebut berasal dari kegiatan rutin rumah tangga, maka dihasilkan limbah cair yang dihasilkan
sebagai air buangan, dan limbah padat yang dikenal sebagai sampah. Untuk membeakan limbah
yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan bukan rumah tangga (seperti dari pabrik, pertanian),
maka digunakan beberapa istilah seperti di uraikan dibawah ini.
a. Limbah Domestik:
Limbah dari kegiatan rutin sehari-hari manusia yang berupa air buangan (tinja,
bekas mandi-cuci), dan sampah (sisa masak, bekas pembungkus);
Limbah hasil dari kegiatan non-rumah tangga, bila bentuknya padat disebut
sebagai limbah padat, sedang bentuknya cair disebut sebagai limbah cair.
Kegiatan non-rumah tangga seperti pasar, toko, hotel, industri juga mempunyai
aktivitas seperti di rumah tangga, dan menghasilkan air buangan dan sampah yang
komposisi dan karakteristiknya persis sama seperti yang dari rumah tangga.
UU/18/2008 mengelompokkan sampah terdebut sebagai sampah sejenis sampah
rumah tangga atau sama sejenis sampah domestik.
Berasal dari pertokoan, pusar perdagangan, pasar, hotel dan sejenisnya. Dari
sumber ini umumnya dihasilkan sampah berupa kertas, plastik, kayu, kaca, logam dan
juga sisa makanan. Yang menonjol dari kelompok ini adalah Sampah pasar
tradisional, Sampah kegiatan perkantoran dan sejenisnya, Sampah hotel dari restoran.
Lingkungan industri dan rumah sakit akan menhasilkan sampah sejenis sampah
domestik, seperti sisa makanan, kertas, plastik. Yang perlu dapat perhatian adalah,
bagaimana ketika sampah tidak sejenis sampah domestik, yang dapat berkategori
sebaga limbah B3 tidak masuk dalam sistem pengelolaan sampah kota.
Sumber sampah dari kelompok ini dapat berupa jalan kota, taman, tempar parkir,
tempat rekrasi, saluran drainase kota dan fasilitas umum lainnya. Dari daerah ini
dihasilkan daun atau dahan pohon, pasir, sampah umum dari pejalan kaki,
pembungkus plastik, kertas, dan karton. Kadang dimasukkan pula sampah dari
sungai atau saluran drainase air hujan.
Banyaknya sampah yang dihasilkan dalam suatu kegiatan itu menetukan banyaknya
sampah yang harus dikelolah. Jumlah sampah yang harus dikelolah ini sangat penting diketahui
atau di data. Timbulan generation sampah masing-masing sumber atau kegiatan tersebut masing-
masing bervariasi satu dengan yang lain.
Pada tahun 1993 dikeluarkan SNI S-04-1993-03 tentang standar spesifikasi timbulan sampah
untuk kota kecil dan kota sedang di indonesia, untuk membantu kota0kota kecil dan sedang di
Indonesia dalam menentukan jumlah-jumlah sampah yang dihasilkan sehingga mempermudah
dalam melaksanakan perencanaan program pengelolaannya.
BAB IV
Pt = 12.519 jiwa
t = 10 tahun
Penyelesaian :
Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2017, adalah :
Pt 1t
r= ( )Po
−1
1
12.519
r= ( 10.120 ) −1
12
r =0,03
Diketahui :
Proyeksi jumlah pertambahan penduduk pada tahun ke-n (pada tahun 2027), adalah :
Pn=Po(1+r )n
Pn=(12.519+ 0,03)5
2. Metode Aritmatika
Proyeksi jumlah pertambahan penduduk pada tahun ke-n (pada tahun 2022), adalah :
Pn=Po ( 1+ r ∙ n )
Pn=12.519 ( 1+0.03 ∙5 )
Pn=16 .047 Jiwa
3. Metode Eksponensial
Po = 10.120 jiwa
t = 10 tahun
Penyelesaian :
Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2017, adalah :
1 Pt
r = ln
t ( )
Po
1 12.519
r = ln
t (
10.120 )
r =0,03
Diketahui :
Penyelesaian :
Proyeksi jumlah pertambahan penduduk pada tahun ke-n (pada tahun 2022), adalah :
Pn=Po ×e rt
Pn=12.519 ×e 0.0350 ∙12
Pn=16 .266 Jiwa