Anda di halaman 1dari 8

KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA

A.    Kepedulian Sosial


1.      Memperhatikan Kesulitan Orang lain
Dalam sebuah buku yang berjudul 8 pesan lukman Al-hakim, lukman al-hakim berkata ;
ketahuilah anak-anakku ! di dunia ini sunnatullah (hukum yang dibuat Allah berlaku untuk
menjadi kaidah dalam semesta). Diantara sunnatullah itu ada yang disebut “ hukum tarik
menarik”. Kebaikan akan menarik kebaikan yang sama, dan keburukan akan menarik keburukan
yang sama. Maka jika kamu berbuat baik , berarti kamu menarik kebaikan dari luar masuk
kedalam diri kamu, begitupun sebaliknya.
Islam adalah agama yang menghendaki kebaikan dalam dua aspek, pertama, aspek
hablun minAllah (hubungan vertical) yaitu hubungan antara hamba dengan tuhannya. Kedua,
aspek hablun minannas ( hubungan horizontal) yaitu hubungan antara hamba dengan hamba
lainnya.
Islam sangat menganjurkan untuk berbuat kebaikan terhadap sesama manusia, apalagi
terhadap orang-orang yang betul-betul sangat membutuhkan.
Dalam setiap agama, peduli pada kesusahan orang lain adalah sebuah kewajiban. Apalagi
dalam agama Islam diwajibkan untuk membantu saudara sesama manusia, sesama makhluk
Tuhan, apalagi bila itu adalah umat muslim, dengan apa pun yang dapat kita lakukan. Karena
menurut Islam umat adalah bagai sebuah bangunan, bila satu bagian rusak atau sakit maka
bagian lain akan goyah.
Perhatikan nasib orang yang lemah :
Yang artinya : Tiadalah kalian di Bantu dan di beri rezeki kecuali oleh orang-orang yang lemah
di antara kalian. “Riwayat Said bin Abi Waqqash”.
Hadis ini mengajarkan agar memperhatikan nasib kaum lemah karena sesungguhnya kita
mendapat bantuan dan rezeki berkat peranan mereka. Seandainya di dunia ini semua orang
menjadi kuat, maka tak dapat kita bayangkan apa yang terjadi. Dalam hadis lain di sebutkan
sekira-kiranya artinya : Bersedekahlah sebelum dating suatu masa yang pada saat itu seorang
berjalan dengan membawa harta zakatnya untuk diberikan kepada mustahaqqin, akan tetapi ia
tidak dapat menemukannya. Jawaban mereka sama, yaitu seandainya kamu dating kemarin
niscaya kami mau menerimanya.
Bermurah hati, berdermawan dan berinjak dalam kebaikan yang artinya sebagai berikut :
“Allah Ta’ala berfirman dan terhadap apa saja yang kami nafkahkan aka Allah menggantinya”
(Saba’ 34 : 34)
Manfaat yang dapat diambil dari memperhatikan kesusahan orang lain :
a.       Memperhatikan kesusahan orang lain memperoleh balasan yang amat besar.
Dalam hadits Arba'in terdapat hadits yang berbunyi,
          Dari Abu Hurairah ra., Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa melepaskan kesusahan hidup
seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahan di hari kiamat darinya.
Barangsiapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit, niscaya Allah akan memudahkan
urusannya di dunia dan di akhirat. ………..Allah akan senantiasa menolong seorang hamba,
selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya."
 (HR Muslim)
Seseorang baru dapat meringankan atau bahkan melepaskan kesulitan orang lain, setelah dia
memperhatikan kesulitan orang itu.
b.      Memperhatikan kesusahan orang lain menyelamatkan orang banyak
Di dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang yang menjaga
dan menerapkan peraturan Allah seperti kelompok penempang kapal yang mengundi tempat
duduk mereka. Sebagian mereka mendapat tempat di bagian atas, dan sebagian yang lain di
bagian bawah. Penumpang bagian bawah, jika mereka membutuhkan air, maka harus berjalan
melewati bagian atas kapal. Maka merekapun berujar, ":Bagaimana jika kami lobangi saja
bagian bawah kapal ini (untuk mendapat air), toh hal itu tidak menyakiti orang yang berada di
bagian atas." Jika kalian biarkan mereka berbuat menurut keinginan mereka itu, maka
binasalah mereka dan seluruh penumpang kapal itu. Tetapi jika kalian cegah mereka, maka
selamatlah mereka dan seluruh penumpang yang lain."[1]
Kapal tidak akan ditenggelam, tidak akan dilubangi oleh orang yang berada di bagian bawah
kapal, jika orang yang di bagian atas kapal mengetahui kebutuhan orang yang berada di bagian
bawah kapal. Kebutuhan orang yang berada di bagian bawah kapal adalah air.
Adapun hal-hal dalam berbuat kebaikan terhadap sesama manusia adalah :
a)       Melepaskan berbagai kesusahan orang mukmin
Melepaskan kesusahan orang lain sangat luas maknanya, tergantung pada kesusahan yang
sedang diderita oleh saudaranya seiman tersebut. Jika saudaranya termasuk orang miskin,
sedangkan ia termasuk orang yang berkecukupan atau kaya, ia harus berusaha menolongnya
dengan cara memberikan pekerjaan atau memberikan bantuan sesuai kemampuannya, jika
saudaranya sakit, ia berusaha menolongna, antara lain dengan membantu memanggilkan dokter
atau memberi bantuan uang alakadarnya guna meringankan biaya pengobatannya. Jika
saudaranya dililit utang ia berusaha untuk mencarikan jalan keluar, baik dengan memberikan
bantuan agar utangnnya cepat dilunasi, maupun sekedar memberikan arahan-arahan yang akan
membantu saudaranya dalam mengatasi utangnya tersebut dan lain-lain.
Orang muslim yang membantu meringankan atau melonggarkan kesusahan saudaranya
seiman berarti telah menolong hamba Allah SWT. Yang sangat disukai oleh-Nya dan Allah SWT
pun akan memberikan pertolongannya serta menyelamatkannnya dari berbagai kesusahan, baik
di dunia maupun di akhirat.
Sebagaimana firman-Nya
Artinya :
Jika kamu menolong (agama) Allah , niscaya Allah pun akan menolong kamu semua.
Begitu pula orang yang membantu kaum muslimin agar terlepas dari berbagai cobaan dan
bahaya, ia akan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT dan Allah SWT pun akan
melepaskannya dari berbagai kesusahan yang akan dihadapinya, baik di dunia maupn di akhirat,
[2]
b)       Melonggarkan kesusahan orang lain
Adakalanya suatu masalah sanga sulit untuk diatasi atau hanya dapat diselaikan oleh yang
bersangkutan. Terhadap masalah seperti ini, seorang mukmin ikut melonggarkannya atau
memberikan pandangan dan jalan keluar, walaupun ia sendiri tidak terlibat secara langsung.
Bahkan, dengan hanya mendegarkan keluhannya saja sudah cukup untuk mengurangi beban
yang dihadapi olehnya.
Dengan demikian, melonggarkan kesusahan orang lain haruslah sesuai dengan
kemampuan saja dan bergantung kepada kesusahan apa yang sedang dialami oleh saudaranya
seiman tersebut. Jika mampu meringankan kesusahannya dengan memberikan materi berilah
materi kepadanya. Dengan demikian, kesusahannya dapat berkurang, bahkan dapat teratasi.
Namun jika tidak memilki materi, berilah saran atau jalan keluar agar masalah yang dihadapinya
cepat selesai. Bahkan jika tidak mempunyai idea tau saran, doakanlah agar kesusahannya segera
teratasi dengan pertlongan Allah SWT. Termasuk doa paling baik jika mendoakan orang lain dan
orang yang didoakan tidak mengetahuinya.
Orang yang berusaha sekuat tenaga untuk menlonggarkan penderitaan saudaranya sesuai
dengan kemampuan yang dimilkinya, ia akan mendapakan pertolongan dari Allah SWT yaitu
Allah akan melonggarkan berbagai kesusahannya, baik di dunia maupun diakhirat.
c)       Menutupi aib seorang mukmin serta menjaga orang lain dari berbuat dosa
            Orang mukmin pun harus berusaha menutupi aib saudaranya. Ia harus berusaha menjaga
rahasia saudaranya. Apalagi jika ia tau bahwa orang yang bersangkutan tidak akan senang kalau
aib atau rahasianya diketahui orang lain. Namun demikian, jika aib tersebut berhubungan dengan
kejahatan yang telah dilakukannya, ia tidak boleh menutupinya. Jika hal itu dilakukan , berarti ia
telah menolong orang lain dalam hal kejahatan sehingga orang tersebut terhindar dari hukuman.
Perbuatan itu sangat dicela dan tidak dibenarkan dalam islam.
Sebagaimana firman-Nya :
Artinya :
Janganlah kamu saling menolong dalam dosa dan permusuhan”
Dengan demkian, jika melihat seseorang akan melakukan kejahatan atau dosa, setiap
mukmin harus berusaha untuk mencegahnya dan menasihatinya. Jika orang tersebut sudah
terlanjur melakukan perbuatan dosa, suruhah untuk bertobat karena Allah SWT maha
pengampun dan maha penerma tobat. Tindakan itu termasuk pertolongan juga karena berusaha
menyelamatkan seseorang dari azab Allah SWT itulah makna lain dari menutup aib kaum
muslimin, yakni menutupi agar saudaranya tidak terjerumus kedalam kesesatan dari dosa. Orang
yang berusaha untuk menutupi aib saudarnya, maka Allah pun akan menutupinya agar tidak
melakukan perbuatan yang dilarang Allah di dunia, sehingga ia tidak mendapatkan siksa
diakhirat.

d)        Allah SWT senantiasa akan menolong hambanya, selagi hambanya menolong saudarnya
Jika ditelaah secara seksama, pertolongan yang diberikan seorang mukmin kepada
saudaranya, pada hakikatnya adalah menolong dirinya sendiri. Hal ini karena Allah SWT pun
akan menolongnya, baik di dunia maupun di akhirat selama hambanya mau menolong
saudaranya. Maka orang yang suka menolong orang lain, misalnya dengan memberikan bantuan
materi, hendaknya tidak merasa khawatir bahwa ia akan jatuh miskin atau ditimpa kesusahan.
Sebaliknya, ia harus berpikir bahwa segala sesuatu yang ia miliki adalah milik Allah SWT.
Mereka yang suka menolong orang lain dijanjikan akan mendapatkan penggantinya sesuai
perbuatannya, baik di dunia maupun di akhirat. Tentu saja dalam memberikan pertolongan
kepada orang lain jangan berlebihan.
Yang peling penting dalam melakukan perbuatan yang dianjurkan syara. Seperti
menolong atau melonggarkan kesusahan orang lain, adalah tidak mengharapkan imbalan dari
orang yang ditolong, melainkan ikhlas semata-mata didasari rasa iman dan ingin mendapatkan
ridha-Nya
Beberapa syariat islam, seperti zakat antara lain untuk memupuk jiwa kepedulian
terhadap sesama mukmin yang berada dalam kemiskinan.
Orang yang memiliki kedudukan atau harta yang melebihi orang lain, hendaknya tidak
menjadikannya sombong atau tinggi hati serta tidak mau menolong orang yang sangat
membutuhkan pertolongannya. Pada hakikatnya, Allah SWT menjadikan adanya perbedaan
seseorang dengan yang lainnya adalah untuk saling melengkapi, saling membantu, dan saling
menolong satu sama lain
Dengan demikian, pada hakikatnya hidup di dunia adalah saling membantu dan mengisi.
Orang kaya tidak akan menjadi kaya jika tidak ada orang-orang misk semakain kaya seseorang,
ia semakin membutuhkan orang-orang miskin.
Ketentraman pun akan dapat diciptakan jika masing-masing golongan saling
memperhatikan dan menolong satu sama lain sehingga kesejahteraan tidak hanya pada satu
golongan saja.
Memeperbaiki kesejahteraan merupakan salah satu cara dalam memperbaiki keadaan
masyarakat, sebagaimana diungkapkan oleh  Abu Hasan dalam “kitab Adab Ad-Dunia Wa Ad-
Din yakni : menjadikan manusia taat; menyatukan rasa dalam hal kesenangan dan penderitaan;
dan menjaga dari hal-hal yang akan mengganggu stablitas kehidupan.
Oleh karena itu marilah kita berbuat kesalehan social dengan banyak membantu orang
yang kesusahan agar Allah senanatiasa memberkah kita.[3]
2. Meringankan beban dan penderitaan oranglain.

 ‫ عن ابن عمر رضي اهلل عنهما أن رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم قال‬:
 ‫ كان اهلل‬،‫ من كان ىف حاجة أخيه‬،‫املسلم اخواملسلم ال يظلمه وال يسلمه‬
‫ىف حاجته‬
Artinya : Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a., Rasulullah Saw. bersabda : “Seorang muslim adalah
saudara dengan muslim yang lain, tidak boleh menganiaya, dan tidak boleh membiarkan
saudaranya teraniaya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, Allah akan membantu
kebutuhannya. Barangsiapa melapangkan kesulitan seorang muslim, Allah akan melapangkan
baginya kesulitannya pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, Allah
akan menutupi aib nya pada hari kiamat.” (HR.Muslim).
Dalam islam antara seorang muslim terhadap muslim lain adalah saudara dan tentunya ada
salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang muslim terhadap saudaranya yaitu tidak
boleh membuat saudaranya kesusahan, sengsara, kewajiban untuk mempermudah kepentigan
(hajat atau kebutuhan saudaranya) dan kita sebagai seorang muslim harus memberi rasa aman
terhadap saudara muslim yang lain. Maka dari itu, Allah SWT akan memberikan balasan
terhadap seorang muslim yang memenuhi kewajiban antar sesama muslim tersebut pada hari
kiamat.
Sabda Rasulullah Saw.

 ‫ مسعت رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم يقول‬: ‫ عن اىب هريرة رضى اهلل عنه قال‬:
 ‫ اعتق اهلل بكل عضومنه عضوا من النار حىت يعتق فرجه بفرجه‬،‫من اعتق رقبة مؤمنة‬.
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., : Saya mendengar Rasulullah Saw.
bersabda , “Barangsiapa memerdekakan seorang sajaya mukmin, Allah juga akan melepaskan
anggota tubuh orang itu dari api neraka, sebanyak anggota badan sahaya yang
dimerdekakannya itu, sampai kemaluannya pun karena kemaluan sang budak itu.”
Sebaiknya dalam membantu penderitaan oranglain, seorang muslim sebaiknya mengutamakan
orang yang sedang kesusahan atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan
kesusahan. Seperti maksud hadits diatas bahwa seorang yang melepaskan penderitaan oranglain
itu akan dibalas dengan kebaikan yang sama yaitu dilepaskan penderitaannya dari api neraka.
Maka utamakanlah memberi bantuan kepada sesama muslim dan lepaskanlah penderitaannya.
Bahwasannya kita sebagai seorang muslim yang baik, salah satu amalan yang paling
utama adalah kita membantu meringankan beban penderitaan oranglain seperti memberi
makanan jikalau dia lapar ataukah kita membantu mebayarkan hutangnya semampu kita. Seperti
Sabda Rasulullah Saw :

 ‫افضل االعمال ان تدخل على اخيك املؤمن سرورا اوتقضى عنه د ينا اوتطعمه خربا‬
Artinya : “Amal yang paling utama adalah bahwa engkau mengunjungi saudaramu
orang mukmin dengan riang gembira atau engkau lunasi hutangnya atau engkau beri makan dia
roti.”
Diriwayatkan oleh : Ibnu Abi Dunya dalam bab Fii Qadhail Hawaaij, dan Ibnu Lal dalam
Makarimul Akhlaq, dan Al Baihaqi dalam As Syu’ab dari Abu hurairah r.a
Dalam hadits diatas, amalan-amalan yang ada di dalam hadits tersebut merupakan akhlaq
terpuji, salah satunya adalah melunasi hutang atau memberi makanan roti yang dimaksud roti
disini adalah makanan yang mengenyangkan, yang termasuk dalam hal meringankan beban
penderitaan oranglain.
Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah : “Bertolong-tolonglah kamu atas dasar
kebaikan dan taqwa…”(QS.Al-Maidah :2). Dan juga sabda dari Rasulullah yaitu bawasannya
kita harus mencintai saudara kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. “Orang mukmin
itu saudara bagi orang mukmin lain, dia akan berusaha menuruti apa yang disukai saudaranya itu,
dia bayarkan hutangnya kalau dia sanggup, dia beri makan kalau dia lapar.
Bukankah sudah jelas dari Firman Allah dan Sabda Rasulullah Saw. bahwa kita sebagai
umat muslim harus saling tolong menoong dalam hal kebaikan. Jikalau semua umat muslim mau
tolong menolong, Alangkah indahnya islamiyah dan masyarakat islam yang mengantarkan
manusia seluruhnya dalam kebahagiaan, serta tatanan social yang semula tidak seimbang
menjadi seimbang karena banyak orang yang sadar akan pentingnya peduli terhadap sesama
muslim.[4]
BAB III
KESIMPULAN
 Anjuran kepada setiap orang yang beriman agar mau memperhatikan dan saling
menolong, dan Allah akan membalasnya dengan yang lebih baik.
Sesungguhnya Allah SWT akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya mau
menolong dan membantu sesama saudaranya.
1.    Memperhatikan Kesulitan Orang lain
Perhatikan nasib orang yang lemah :
Yang artinya : Tiadalah kalian di Bantu dan di beri rezeki kecuali oleh orang-orang yang lemah
di antara kalian. “Riwayat Said bin Abi Waqqash”.
Hadis ini mengajarkan agar memperhatikan nasib kaum lemah karena sesungguhnya kita
mendapat bantuan dan rezeki berkat peranan mereka. Dalam hadis lain di sebutkan sekira-
kiranya artinya : Bersedekahlah sebelum dating suatu masa yang pada saat itu seorang berjalan
dengan membawa harta zakatnya untuk diberikan kepada mustahaqqin, akan tetapi ia tidak dapat
menemukannya.
2.      Meringankan beban dan penderitaan oranglain.
            Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a., Rasulullah Saw. bersabda : “Seorang muslim adalah
saudara dengan muslim yang lain, tidak boleh menganiaya, dan tidak boleh membiarkan
saudaranya teraniaya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, Allah akan membantu
kebutuhannya. Barangsiapa melapangkan kesulitan seorang muslim, Allah akan melapangkan
baginya kesulitannya pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, Allah
akan menutupi aib nya pada hari kiamat.” (HR.Muslim).
Sebaiknya dalam membantu penderitaan oranglain, seorang muslim sebaiknya mengutamakan
orang yang sedang kesusahan atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan
kesusahan. Seperti maksud hadits diatas bahwa seorang yang melepaskan penderitaan oranglain
itu akan dibalas dengan kebaikan yang sama yaitu dilepaskan penderitaannya dari api neraka.
Maka utamakanlah member bantuan kepada sesame muslim dan lepaskanlah penderitaannya.

Anda mungkin juga menyukai