Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Latar belakang pembuatan makalah ini ialah untuk sedikit memberikan
penjelasan tentang keutamaan-keutamaan dan hikmah shadaqah. Shadaqah
berarti pemberian seorang kepada orang lain tanpa di batasi jumlah dan waktu.
Seperti yang kita ketahui selama ini ialah banyak sekali orang di luar sana yang
masih kelaparan dan bahkan ada yang mati kelaparan,dan semua itu tidak akan
pernah terjadi kalau orang atau masyarakat yang berada di lingkungan tersebut
memiliki kepedulian yang tinggi (bershadaqah maupun membantu
meringankan sedikit beban orang tersebut) ,karena dari menjalankan perintah
Allah dan Rasul-Nya itu mereka akan dapat mengetahui banyaknya keutamaan
dan hikmah dari shadaqah itu sendiri. Allah Ta’ala Berfirman yang artinya
berbunyi:
“Sesungguhnya orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan di
lipatgandakan (ganjarannnya) kepada mereka,dan bagi mereka pahala yang
banyak.”
Allah akan melapangkan rezeki seseorang yang bershadaqah dan tidak pula
berkurang harta orang yang bershadaqah justru akan betambah. Selain itu
Allah juga akan memanjangkan umur orang yang bershadaqah, Rasulallah saw.
bersabda:
“Sesungguhnya shadaqah orang muslim dapat menambah umurnya, dapat
mencegah kematian su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong,
kefakiran dan sifat berbangga diri darinya.”

Shadaqah sendiri itu sangat di anjurkan, untuk melatih kita agar menjadi
orang yang dermawan. Dalam bershadaqah sangat di perlukan sifat ikhlas,
ikhlas dalam bershadaqah adalah kunci utama agar shadaqah kita di terima oleh
Allah swt. dan tidak menjadikan shadaqah kita itu sia-sia.

Mudah-mudahan dengan membaca makalah ini kita akan tahu apa saja
keutamaan dan hikmah shadaqah itu sehingga menjadikan kita mengerti akan
pentingnya shadaqah baik bagi diri kita maupun orang lain.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka yang menjadi masalah
dan hendak di bahas adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari shadaqah?


2. Apa sajakah keutamaan dan hikmah shadaqah?
3. Apakah ada keajaiban shadaqah dalam kehidupan?
4. Apa saja hal yang bisa menghapus pahala shadaqah?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari shadaqah/


2. Mengetahui keutamaan dan hikmah shadaqah?
3. Mengetahui keajaiban shadaqah dalam kehidupan?
4. Mengetahui hal yang bisa menghapus pahala shadaqah?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Shadaqah
Definisi Shadaqah (transliterasi: shadaqah) adalah pemberian seorang
Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu
dan jumlah tertentu. Shadaqah lebih luas dari sekedar zakat maupun infak. Karena
shadaqah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun
sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik.Secara harfiyah, sedekah
berasal dari kata shadaqa yang artinya benar. Shadaqah adalah pemberian atau
perlakukan dari seorang muslim kepada orang lain secara sukarela tanpa dibatasi
oleh waktu dan jumlahnya sebagai bentuk kebajikan dalam rangka mengharap
ridha Allah SWT. Dari penjelasan seperti ini, shadaqah dapat kita pahami sebagai
bukti kebenaran iman dalam berbagai bentuk perbuatan baik, hal ini karena iman
harus selalu dibuktikan dengan amal shaleh atau amal yang baik sehingga setiap
kebaikan yang dilakukan seorang muslim adalah shadaqah, Rasulullah saw.
bersabda: “Tiap perbuatan baik adalah sedekah”.

Shadaqah berarti suatu pemberian yang di berikan kepada pihak lain


secara spontan dan sukarela, tanpa di batasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Shadaqah dalam pengertian di atas oleh para fukaha (ahli fikih) disebut sadaqah
at-tatawwu’ (sedekah secara spontan dan sukarela). Sebenarnya ada pula arti
shadaqah yang lain. Menurut mereka, istilah sedekah juga dapat searti dengan kata
zakat, yang berarti suatu harta wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim pada waktu
tertentu dan dalam jumlah tertentu yang telah ditetapkan oleh syariat (hukum
Islam). Karena itu para fukaha sering menyebut istilah zakat fitrah dengan
sadaqah al-fitr.

Adapun Hukum shadaqah menurut islam adalah Para fuqaha sepakat


hukum shadaqah pada dasarnya adalah sunah, berpahala bila dilakukan dan tidak
berdosa jika ditinggalkan. Di samping sunah, adakalanya hukum sedekah menjadi
haram yaitu dalam kasus seseorang yang bersedekah mengetahui pasti bahwa
orang yang bakal menerima shadaqah tersebut akan menggunakan harta shadaqah
untuk kemaksiatan. Terakhir ada kalanya juga hukum shadaqah berubah menjadi
wajib, yaitu ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang sedang kelaparan
hingga dapat mengancam keselamatan jiwanya, sementara dia mempunyai
makanan yang lebih dari apa yang diperlukan saat itu. Hukum sedekah juga
menjadi wajib jika seseorang bernazar hendak bersedekah kepada seseorang atau
lembaga.

3
Shadaqah dalam pengertian bukan zakat sangat dianjurkan dalam Islam dan
sangat baik dilakukan tiap saat. Di dalam al-Quran banyak sekali ayat yang
menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa memberikan shadaqah. Di antara
ayat yang dimaksud adalah yang artinya:

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-


bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi shadaqah, atau berbuat
makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang
berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan
memberikan kepadanya pahala yang besar.”

Demikian pula di dalam sunah. Hadits yang menganjurkan shadaqah tidak sedikit
jumlahnya. Di dalam salah satu hadist, Rasulullah saw. bersabda :

“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang memberi makan dan menjawab
salam”

Anjuran-anjuran dalam bershadaqah

Agama Islam menganjurkan para penganutnya untuk berlomba-lomba


bersedekah dan membelanjakan harta untuk amal-amal sosial ,Di antara adalah
membantu saudara-saudara kita yang berada dalam kesulitan atau kondisi
ekonominya yang lemah sehingga membutuhkan uluran tangan.

Karena sesungguhnya harta kekayaan itu adalah barang titipan yang


dititipkan oleh Allah kepada orang-orang yang memilikinya dan yang sewaktu-
waktu dapat dicabut daripadanya. Pemilik-pemilik itu adalah sebagai penguasa
Allah atas harta milik itu untuk digunakannya bagi menutup kebutuhan orang-
orang yang butuh dan meringankan kesengsaraan orang-orang yang menderita
serta membelanjakannya pada usaha-usaha sosial yang ada hubungannya dengan
kepentingan umum dan hajat hidup orang banyak dan yang dapat memberi
kehidupan yang layak dan tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi umat dan
Negara.

Harta benda dan harta kekayaan juga mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap jiwa dan hati seseorang dan tidak jarang merangsangnnya untuk
melakukan tingkah laku dan tindakan-tindakan yang membinasakan dirinya
sendiri. Di samping itu pengaruh cinta harta benda dapat mengubah mental
manusia dan menjadikannya seorang yang bakhil, serakah, egoistis dan pengecut
serta lain-lain sifat yang bertentangan dengan fitrah dan tabiat yang baik. Maka
untuk menipiskan cinta yang berlebihan kepada harta kekayaan, Allah melatih
hamba-hamba-Nya agar beramal sosial dan melakukan kebaktian dengan harta-
bendanya, sehingga dengan berbuat demikian ia dapat membebaskan dirinya dari

4
pengaruh harta yang merusak itu. Mereka yang suka memberi pertolongan kepada
sesama manusia dan mengulurkan tangan memberi sedekah dan bantuan kepada
yang membutuhkannya akan memperoleh barakah dari Tuhan dan do’a dari para
malaikat.

Adapun anjuran yang lebih terperinci adalah sebagai berikut :

1. Ikhlas dalam bershadaqah


Ikhlas merupakan salah satu fondasi dari amal ibadah. Ibadah seseorang
mempunyai nilai di sisi Allah SWT atau tidak tergantung pada tingkat
keikhlasannya. Jika ada seseorang yang bershadaqah hanya ingin mendapat pujian
dari orang, maka pahala yang di dapatkan hanyalah pengakuan dari orang
tersebut. Padahal shadaqah tidak hanya berdiri di atas nilai sosial yang
berhubungan dengan manusia, namun juga selalu bertautan dengan Dzat Yang
Maha Kuasa.

2. Memulai dari yang terdekat


Bershadaqah bisa di berikan kepada siapa saja yang membutuhkan. Namun yang
lebih utama adalah memulai dari yang terdekat, seperti orang tua, yatim piatu,
tetangga, pengemis, dan orang tua renta yang sangat membutuhkan pertolongan.

3. Bershadaqah dengan harta yang halal


Perkara yang penting harus di perhatikan dalam bershadaqah adalah sumber
hartanya itu sendiri. Jika sumber shadaqah bersal dari sesuatu yang tidak halal,
maka bisa menjadikan shadaqah tidak ada artinya. Jadi bershadaqahlah dengan
harta yang halal tidak hanya menjadi anjuran, namun juga menjadi kewajiban
yang harus di lakukan apabila ingin shadaqah kita bernilai. Dalam sebuah hadits
Rasulullah bersabda:

“Tidak akan di terima shalat tanpa thaharah(bersuci), dan tidak akan pula di
terima shadaqah dari harta curian(ghukul)”

4. Shadaqah semampunya
Shadaqah tidak harus selalu dengan harta apabila memang dalam kondisi tidak
punya. Jika shadaqah selalu identik dengan harta, tentu bagi orang yang tidak
memiliki harta, atau bahkan dalam kondisi yang pas-pasan, tentu tidak
mempunyai kesempatan untuk bershadaqah. Rasulullah SAW pernah
menggambarkan bahwa setiap tasbih, tahlil, dan tahmid adalah shadaqah.[13]

5
Macam shodaqoh non materi lainnya misalnya menyingkirkan rintangan di jalan,
Rasulullah saw. bersabda:

”Engkau menyingkirkan batu, duri dan tulang dari tengah jalan itu adalah sedekah
bagimu”.

menuntun orang yang buta, memberikan senyuman manis kepada saudaranya,


Rasulullah saw. bersabda:

َ َ‫س ُمكَ ََ فِى َوجْ ِه أَ ِخيْكَ لَك‬


‫صدَقَة‬ ُّ َ‫تَب‬

“Senyummu di muka saudaramu adalah sedekah bagimu”.

dan masih banyak lagi.

Dan di jelaskan bahwa sedekah yang paling Agung pahalanya dan di


mulyakan Allah ialah memperbaiki hubungan antar sesama, baik sesama muslim,
sesama manusia ataupun sesama mahkluk Allah.[16]

B. Keutamaan dan Hikmah Shadaqah


Begitu hebatnya shodaqoh sehingga sebuah hadist menjelaskan bahwa
para Malaikat mendoakan orang yang bershadaqah mendapat gantinya, “Ya Allah
berilah orang yang bershadaqah gantinya” dan, “Sedekah itu memadamkan murka
Allah” serta, Ash-sadaqatu tadfa’ul Bala (Shadaqah itu menolak bala). Itu artinya
dengan bershadaqah bisa menjauhkan diri dari bala. Kita dapat mengetahui
sesungguhnya kematian memang di tangan Allah. Maka ada satu hal yang bisa
membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu kemauan bersedekah,
kemauan berbagi dan peduli. Itu artinya Allah swt. sangat menginginkan
hambanya untuk saling berbagi antar sesama dan peduli dengan keadaan orang-
orang yang berada di sekitarnya, terutama sekali bershadaqah karena sangat
bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Menyisihkan sebagian harta kita dan memberikannya kepada orang lain


tentu akan membuat orang lain senang.kita pun ikut meringankan beban mereka
yang mungkin sedang kesusahan. Lalu apakah keutamaan dan hikmah shadaqah
hanya itu? hanya meringankan beban dan menyenangkan orang lain? ternyata
jawaban nya tidak, malah diri kita sendirilah yang akan menerima beragam
keutamaan dan hikmah itu.

Bila kita melalakukan amalan shadaqah kita mungkin merasa bingung


karena di saat bershadaqah, kita harus mengeluarkan sebagian harta/uang, lalu

6
dimana letak keutamaan dan hikmah shadaqah?.berikut adalah beberapa
keutamaan dan hikmah shadaqah:

1. Shadaqah dapat menghapus dosa

Di sadari atau tidak bahwasannya shadaqah itu dapat menghapus dosa bagi
pelakunya. Statetment tersebut bukan tanpa bukti, konsep shodaqoh menghapus
dosa di dasarkan Firman Allah swt. sebagaimana berikut:

“Jika kamu memimjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah
melipatgandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha
Pembalas Jasa dan Maha Pengampun”.

Firman Allah tersebut menjelaskan akan janji Allah SWT. Selain itu
bershodaqoh akan menjadikan pelakunya beruntung, meskipun dosanya banyak,
karena Rasulullah saw. bersabda:

"sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api"

2. Shadaqah dapat melipatgandakan rezeki

Salah satu hal yang dapat memacu percepatan rezeki dari Allah SWT
adalah jalan shadaqah. Secara kasat mata memberikan mata, memberikan harta
kepada orang lain dapat mengurangi akumulasi harta yang di miliki, tapi justru
Allah telah menyiapkan rezeki jauh lebih banyak dari harta yang di keluarkan.
Allah swt. berfirman:

“Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang yang menafkahkan hartanya


di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
pada tiap-tiap bulir, seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.”Kesimpulannya adalah semakin banyak harta yang di shadaqahkan,
semakin bertambah pula pendapatan seseorang.

3. Shadaqah dapat menjadi obat

Jaminan Allah bagi orang yang gemar (suka) memberi pinjaman kepada
Allah berupa nafkah dan shadaqah di jalan-Nya bukanlah, janji pahala dan surga
saja. Tetapi shadaqah bisa menolak musibah dan berbagai macam penyakit, mulai
dari penyakit ringan hingga penyakit berat. Baik penyakit hati ataupun jasad.
Rasulullah bersabda sebagaiman berikut: ”Obatilah orang yang sakit di antara
kalian dengan shadaqah’.

7
4. Memperoleh naungan di hari akhir

Keutamaan dan Hikmah Shadaqah yang tidak kalah menariknya adalah


shadaqah dapat membantu orang ketika di padang Mahsyar. Di padang mahsyar
manusia merasakan hawa panas yang luar biasa karena matahari hanya berjarak
satu jengkal, di situ mereka hanya memikirkan dirinya sendiri tidak peduli akan
lainnya. Namun Allah swt. telah berjanji akan memberikan naungan/perlindungan
dari panasnya sinar matahari sebagai balasan bagi orang yang bershadaqah.

Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang 7 golongan manusia


yang mendapat naungan di hari akhir. salah satunya adalah:

"seseorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan


amalnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan
oleh tangan kanannya."

5. Shadaqah dapat menjaukan diri dari api neraka

Keutamaan dan hikmah shadaqah ini memang sudah hampir semua umat
islam mengetahuinya, karena surga dan neraka adalah tujuan terakhir setiap
manusia yang trrlahir di dunia ini. Maka balasan bagi orang yang bershodaqoh
adalah surga dan di jauhkan dari api neraka. Rasulullah saw. bersabda:

“Wahai ‘Aisyah, berlindunglah dari siksa api neraka walau dengan sebutir kurma,
karena ia menutupi kelaparan dari orang yang lapar dan menggantinya dengan
kenyang”.

6. Pahalanya akan mengalir terus walaupun telah mati

Rasulullah saw. bersabda yang artinya:

“Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga
perkara yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh yang
mendoakan kedua orang tuanya.”

Jadi walaupun orang yang bershadaqah itu telah meninggal pahalanya akan terus
mengalir.

C. Bukti Nyata Keajaiban Shadaqah Dalam Kehidupan


Setelah mengetahui keutamaan dan hikmah dari shadaqah berikut
diuraikan beberapa bukti nyata keajaiban shadaqah dalam kehidupan.

8
1. Mengundur waktu kematian

Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Ibrahim as. Suatu ketika beliau di
datangi Malaikat Izroil sesaat setelah ada pemuda berpamitan dari rumah Nabi
Ibrahim, dan ternyata pemuda itu adalah muridnya yang ingin menyampaikan
bahwa dia akan menikah besok. Lalu Malaikat Izroil berkata “sayang sekali, umur
pemuda itu tidak sampai besok” mendengar berita Nabi Ibrahim sedih, gelisah.
Beliau berniat memberi tahu kepada muridnya tapi beliau ingat kalau mati biar
menjadi rahasai Allah SWT. Keesokan hari upacara pernikahan berjalan lancar,
dan waktu terus berjalan hingga berganti bulan ke tahun, sampai di riwayatkan
umur pemuda itu 70 tahun. Nabi ibrahim pun bertanya-tanya,datanglah Malaikat
Izroil dan berkata “ketika malam sebelum pernikahan, pemuda itu
menyedekahkan sebagian hartanya, hingga Allah memutuskan untuk
memperpanjang umurnya”.

Rasulullah saw. bersabda:

“Sesungguhnya shadaqah orang muslim dapat menambah umurnya, dapat


mencegah kematian su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong,
kefakiran dan sifat berbangga diri darinya.”

2. Istri hamil setelah menunggu sembilan tahun

Di kisahkan oleh Ustadz yusuf mansyur seorang dari medan 9 tahun belum
punya anak. Ketika saya lagi dakwah di medan dia menemui pak saya, dia minta
doa supaya istrinya cepat hamil, lalu saya bilang “kosongin dulu tu dompet ente,
kosongin juga yang ada d rumah takutnya kurang” dia bilang yang ada di rumah
buat operasi ustadz,saya bilang lagi ”kalau kita punya masalah atau keinginan kita
to-to-san sama Allah kita bagi separo buat Allah. Akhirnya orang tersebut bilang,
iya ustadz saya akan lakukan. Begitu kita berani, Allah turunkan, tuh, yang
disebut dengan “laa tanalul birra khatta tungfiqu mimma tukhibuun”(kamu tidak
akan medapatan sebuah kebaikan, hingga kamu bershodaqoh dengan apa yang
kamu cintai). Tanggal 29 April 2006 dia SMS saya Subhanallah! Alhamdulilah,
istri saya hamil, ini kekuasaaan Allah karena kita bersedekah. Terima kasih ustadz
telah mengenalkan saya dengan mukjizat sedekah. Begitu isi SMS dari Haji Indra
Medan.

3. Shadaqah tukang buruh kepada seekor anjing

Kisah ini di alami oleh Abdullah Bin Ja’far yang merupakan salah satu
sahabat yang dermawan. Dari judulnya memang terlihat aneh, kenapa anjing
binatang yang menjijikan dan apabila terkena jilatannya termasuk Najis
Mughaladah dan kalau menyucikannya harus 7 kali basuhan yang pertama harus

9
pakai debu, namun inilah kenyataannya. Abdullah melihat Seorang buruh yang
bekerja di kebun, dia sedang beristirahat dan membawa sepotong roti jatah
makanannya, tiba-tiba ada seekor anjing menghampirinya, belum sempat
mencicipinya di berikanlah semua roti itu kepada anjing tersebut, lalu datang
Abdullah bertanya,”berapa banyak jatah makanan yang engkau dapatkan ketika
bekerja” jawab si buruh,”yang tadi tuan lihat”. Subhanallah Abdullah begitu
kagum akan kepedulian buruh itu, akhirnya Dia menemui pemilik kebun dan
membeli sepetak kebun untuk di berikan kepada si buruh itu. Abdullah Bin Ja’far
adalah orang yang berjiwa besar dan gemar bershodaqoh, namun baginya
perbuatan yang selama ini di lakukannya tidak ada apa-apanya di banding si buruh
tadi.

D. Hal-hal yang Bisa Menghapus Pahala Shadaqah


Di antara amal kebaikan yang banyak dilakukan kaum muslimin adalah
memberi Sedekah. Tidak diragukan lagi bahwa bersedekah memiliki nilai lebih
tersendiri. Namun perlu di ingat, setelah kita tahu apa saja keutamaan dan hikmah
shodaqoh, jangan sampai pahala sedekah yang melimpah menjadi terhapus sia-sia.
Allah swt. berfirman yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)


sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia
tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan
lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir .”

Adapun hal-hal yang bisa menghapus pahala adalah sebagai berikut:

1. Al-Mann (Membangkit-bangkitkan)

M. Quraish Shihab menyatakan bahwa mannan terambil dari kata minnah


yang artinya nikmat. Maksudnya adalah menyebut-nyebut nikmat kepada yang
diberi serta membanggakannya. Kata ini pada mulanya berarti memotong atau
mengurangi. Dalam konteks ayat ini, menyebut-nyebut pemberian dinamai
demikian karena ganjarannya menjadi terpotong atau berkurang. Adapun menurut
Tafsir Ibnu ‘Abbas “Manni” = “al ‘ujub” yg dalam bahasanya merasa puas atau
bangga dg apa yg di berikan..Seperti misalnya si A memberikan sedekah kepada
si B. Dia selalu menyebut-nyebut sedekah pemberiannya tersebut di hadapan si B.

10
Seperti ini adalah termasuk perbuatan (‫ ) ِ ْال َم ِن‬al Mann yang tercela seperti tersebut
dalam ayat di atas. Perbuatan ini mencakup seluruh bentuk sedekah, baik itu
sedekah terhadap teman, tetangga, kerabat, maupun istri dan anak-anaknya.

2. Al-Adza (Menyakiti)

Al Adza secara harfiyah artinya gangguan, itu berarti menyebut nikmat


yang diberikan kepada orang yang diberi merupakan sesuatu yang sangat
menganggu karena sangat menyakiti perasaan orang yang mnerimannya.
Menyakiti orang yang diberi sedekah baik dalam hal agamanya, kehormatannya,
badannya, maupun hartanya. Adapun al adzaa yang menghapus pahala sedekah
yaitu bersikap sombong terhadap orang yang diberi sedekah dan menyakitinya
dengan kalimat yang menyakitkannya, atau dengan sesuatu yang mencela
kehormatannya dan merendahkan kemuliaan dan kedudukan orang tersebut.

3. Riya’ dalam bershadaqah

Salah satu perbuatan yang dapat menghilangkan pahala shodaqoh adalah


riya’atau bersifat pamer. Ketika memberikan barang atau apapun dengan niat
shodaqoh, selalu saja dalam diri pemberi ada perasaan superior. Jika tidak bisa di
bendung, perasaan ini dapat mendorong untuk bersifat riya’. Sifat riya’ inilah
yang akhirnya menggerus pahala dari shodaqoh. Orang yang riya’ lebih percaya
pada pujian manusia di banding pujian Allah SWT. Orang yang riya’ juga tidak
menyadarinya hingga tidak merasa bersalah atau bertaubat, maka ancamannya
adalah neraka. Meskipun shodaqoh yang di keluarkan berjubel-jubel tetapi riya’
meruntuhkan semua itu.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat di simpulkan sebagai berikut:

Definisi Shadaqah adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain


secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Shadaqah lebih luas dari sekedar zakat maupun infak. Karena shadaqah tidak
hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah
mencakup segala amal atau perbuatan baik. Shadaqah di maknai sebagai
pemberian dari seseorang muslim secara sukarela, tanpa di batasi oleh waktu dan
jumlah tertentu, sebagai kebajikan yang semata-mata mengharap ridha Allah
SWT dan pahala dari-Nya . Hukum sedekah pada dasarnya adalah Sunnah, akan
tetapi bisa menjadi Wajib apabila ada seseorang yang mengetahui keadaan orang
lain sangat membutuhkan bantuan. Dan bisa juga menjadi Haram dalam kasus
seseorang yang bersedekah mengetahui pasti bahwa orang yang bakal menerima
sedekah tersebut akan menggunakan harta sedekah untuk kemaksiatan.

B. Saran
Bukan seseorang yang membutuhkan agar kita mau bersedaqah
kepadanya,akan tetapi kitalah yang butuh orang agar kitabisa bershadaqah karena
sesungguhnya tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Oleh karena itu
sangat bermanfaat bagi diri anda nantinya baik dunia maupun akhirat. Jangan
sesekali anda takut kehilangan harta, Allahtelah berjanji dalam Firman-Nya akan
membalas 10 kali lipat lebih banyak dari apa yang anda berikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mubin, Nurul. Lunasi Utang – utangmu Dengan Shadaqah. Yogyakarta : Bening.


2011.

Suyogi, Priyo. Rahasia Di Balik Ayat – Ayat Cinta Shadaqah. Yogyakarta : DIVA
Press. 2012

Mansyur, Yusuf. Kun Fayakuun 2. Jakarta : Zikrul Hakim. 2011

Maulana, Fayet. Keajaiban sedekah. Jombang : Lintas Media. 2009

Muhammad, Najamuddin. Pantangan Dan Anjuran Dalam Bershadaqah Agar


Shadaqahmu Berbuah Kekayaan. Yogyakarta : Safirah. 2012

Ali, Bin Muhammad Ad-Dhihami. Sedekah Keutamaan Dan Variannya. Jakarta :


Dompet Ummat. 2009 (online). http//islamhouse.com

13

Anda mungkin juga menyukai