Anda di halaman 1dari 3

2.

INFAK
Infak berasal dari kata nafaqa yang artinya nafkah. Infak dalam arti luas, mencakup zakat,
sedekah dan pemberian sukarela yang dianjurkan. Infak adalah sebagian harta seorang
muslim yang dikeluarkan atau dari badan usaha untuk kepentingan dan kemaslahatan
umum.
Infak tidak memiliki ketentuan-ketentuan sebagaimana ketentuan zakat. Tidak ada nisab
ataupun haul, juga tidak ada ketentuan waktu kapan dikeluarkannya. Infak juga tidak
harus diberikan kepada penerima tertentu melainkan kepada siapa saja yang
membutuhkan. Misalnya keluarga terdekat (orang tua dan saudara), anak yatim, dan
orang dalam perjalanan. Allah swt. Berfirman dalam Al-Qur’an surah ali-imran ayat 92
yang artinya:
“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta
yang kamu cintai. Dan apapun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh Allah maha
mengetahui”
Ayat tersebut memberikan penjelasan bahwa berinfak adalah amalan yang sangat
istimewa. Berinfak sebaiknya menggunakan sesuatu yang dicintai dan yang bagus dari
apa yang kalian miliki. Jangan memberikan infak sesuatu yang kita sudah tidak
mengharapkannya.
Orang yang gemar berinfak juga akan memperoleh doa dari makhluk Allah yang paling
taat yaitu malaikat. Sebagaimana rasulullah menyampaikan dalam hadisnya “tiada suatu
hari pun dimana umat manusia bangun dari waktu pagi hari melainkan dua malaikat yang
turun lalu salah satu dari mereka mengucapkan doa, ya, Allah berilah ganti (harta) bagi
orang berinfak, sementara yang lain mengucapkan, ya Allah kebinasaan bagi mereka
yang menahan hartanya” (HR. Muslim)

3.
SEDEKAH
Sedekah berasal dari kata “sadaqa” artinya benar. Sedekah adalah pemberian harta atau
suatu benda terhadap seseorang atau suatu lembaga yang membutuhkan tanpa dibatasi
waktu dan jumlah tertentu untuk kebaikan. Sedekah harus dilakukan karena mengharap
ridho allah swt.
Sedekah tidak hanya berupa harta, namun bisa berupa jasa, ilmu pengetahuan, ataupun
kebaikan lainnya. Pada dasarnya, setiap kebaikan itu sedekah, bahkan tersenyum kepada
orang lain pun adalah sedekah.
Allah swt berfirman dalam al-qur’an surah al-baqarah ayat 177:
“……memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin,
orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan
hamba sahaya”
Bersedekah memiliki nilai yang mulia, sedekah juga dapat meredam saat terjadi
kebencian, permusuhan, ataupun pertikaian.
Pada dasarnya, hukum sedekah adalah sunah, artinya sangat baik untuk kalian lakukan.
Tetapi sedekah dapat menjadi haram, bila kalian mengetahui orang yang kalian kasih,
ternyata menggunakan hartanya untuk berbuat maksiat. Sedekah dapat juga menjadi
wajib bila ada seseorang yang sangat membutuhkan seperti kelaparan dan terancam
jiwanya karena lapa. Karena jangalah kalian berpangku tangan, berbuatlah yang terbaik
untuk orang lain.
Sebagaimana firman Allah dalam surah al-ma’rij ayat 24-25:

“dan orang-orang yang dalam hartanya disipakan bagian tertentu, bagi orang (miskin)
yang meminta dan yang tidak meminta”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa islam adalah agama yang memberi manfaat untuk umat
manusia lainnya dan agama yang menebar kasih sayang (rahmatan lil ‘alamin). Agama
yang selalu menebar kedamaian kepada seluruh umat manusia.

4.
HADIAH
Hadiah adalah pemberian kepada seseorang dengan maksud memberikan rasa hormat,
memuliakan ataupun memberikan penghargaan. Misalnya pada saat kenaikan kelas,
memenangkan lomba pidato, dan lainnya.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa hadiah diberikan karena prestasi, tetapi tidak
semuanya benar. Hadiah tidak harus dalam bentuk barang, kalian bisa membuat ucapan
yang indah sehingga membuat orang bahagia serta termotivasi melakukan hal baik.
Rasulullah menyampaikan, “berjabat tanganlah maka akan hilang rasa dendam dan
dengki dan saling memberi hadiahlah maka kalian akan menjadi saling mencintai” (HR.
Malik)
Memberi hadiah dengan niat yang tulus hukumnya mubah atau boleh, dengan tujuan
memberikan rasa hormat dan penghargaan, tentu ini sangat baik. Tetapi sebaliknya jika
memberikan hadiah dengan mengharap memperoleh kedudukan atau jabatan tentu
sangat dilarang. Misalnya ada pemilihan tim sepak bola kemudia ada salah satu peserta
yang memberi hadiah kepada panitia pemilihan dengan harapan terpilih menjadi anggota
tim. Pemberian hadiah seperti ini dilarang.

HIKMAH BERBAGI (ZAKAT, INFAK, SEDEKAH, HADIAH)


Adapun hikmah yang didapat dar zakat, infak, sedekah dan hadiah sebagai berikut:
1. Melipatgandakan rezeki
Berbagi harta dengan orang lain tidak akan mengurangi harta, tetapi sebaliknya
allah swt akan melipatgandakan rezeki orang yang berinfak dan bersedekah hingga
10 kali lipat.
Firman allah swt dalam al-qur’an surah al-an’am ayat 160: “barang siapa membawa
amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, dan barang
siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan
seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan)”
2. Menghapus sifat kikir (pelit)
Jadilah manusia yang ringan tangan untuk membantu kesusahan orang lain. Jika
sudah terbiaa maka sifat kikir akan terhapus.
3. Membersihkan harta
Harta yang diperoleh tidak selalu baik. Mungkin ada kesalahan yang tak sengaja
dalam bertransaksi sehingga harta menjadi kurang baik. Dengan bersedekah atau
berinfak akan membersihkan harta sehingga menjadi suci dan bersih. Sehingga
melapangkan hati dan Allah memafkan.
4. Menolak musibah
Musibah dan bencana merupakan kehendak Allah. Dialah Allah yang mengetahui
dan mengatur segalanya. namun sebagai manusia berupaya agar Allah tidak
memberikan musibah diantaranya dengan bersedekah sebagaimana Rasulullah
menyampaikan “segeralahh bersedekah, musibah tidak akan mendahului sedekah”
(HR. Baihaqi)
5. Membantu orang lemah
Islam mengajarkan kepada kita tolong menolong. Infak sedekah merupakan salah
satu cara untuk menolong orang yang lemah dan membutuhkan.

Hal yang sama dan harus dilakukan dalam zakat, sedekah, infak, dan hadiah
adalah ikhlas. Tidak ada niat untuk pamer dan ingin dipuji orang lain, tidak ingin
memperoleh jabatan, tidak ingin terkenal, namun semata karena Allah. Sebab jika
ada ria atau menyakiti perasaan orang yang diberi, maka pahalanya akan hilang.
Firman allah dalam surah al-baqarah ayat 264:
“wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu merusak sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima)”

Anda mungkin juga menyukai