Anda di halaman 1dari 8

ZAKAT, SHODAQOH DAN HIBAH

1. ZAKAT
a. Pengertian Zakat Arti zakat dalam syaria'at islam : sebagai harta yang wajib diberikan kepada orang-orang yang tertentu,dengan syarat-syarat yang tertentu pula.Secara teknis, zakat berarti menyucikan harta milik seseorang dengan cara pendistribusian-oleh kaum kaya-sebagiannya kepada kaum miskin-sebagai hak mereka, dengan membayaran zakat, maka seseorang memperoleh penyucian hati dan dirinya serta melakukan tindakan yang benar dan memproleh rahmat selain hartanya selain hartanya akan bertambah. Dalam Al-qur'an diperintahkan sebagai berikut: " Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukunlah beserta orang-orang yang ruku ( al-baqorah 43). Dari segi istilah fiqih, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah yang diserahkan kepada orang-orang yang berhak.Menurut mazhab Imam Syafi'i zakat adalah sebuah ungkapan keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan secara khusus.Sedangkan menurut mazhab Imam Hambali, zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula, yaitu kelompok yang disyaratkan dalam Al-Qur'an. Zakat adalah suatu ibadah yang penting pula.Kerap kali dalam Al-Qur'an menerangkan zakat beriringan dengan sembahyang.Allah menyebutkan zakat beriringan dengan urusan shalat.Ini menunjukkan bahwa antara zakat dengan shalat mempunyai hubungan yang erat sekali dalam hal keutamaannya.Sembahyang dipandang seutama-utama 'ibadah badaniah dan zakat dipandang seutama-utama 'ibadah Maaliyah. Zakat itu wajib untuk semua umat islam, yang sama dengan wajib sholat. Allah Swt telah mewajibkan zakat atas hamba-hambanya. Barang siapa yang mengingkari kewajiban zakat, maka ia menjadi kafir. Orang yang mengakui kefardu'annya tapi tidak mau memberi, didesak dan diambil secara paksa.Tetapi jika mereka berjumlah banyak, maka mereka diperangi, sebagai yang telah dilakukan oleh Abu BakarAs-Siddiq.

b. Beberapa Hukum Zakat zakat itu diwajibkan atas muslim yang merdeka, tidak disyaratkan sampai umur dan berakal. Zakat itu wajib pada permintaan sebagaimana wajib pada unta, sapi, kambing,dan pada tiap-tiap tumbuh-tumbuhan dan zakat itu ditunaikan pada tiap-tiap pada tahun sekali. Islam telah memperhatikan soal zakat ini, waktunya kadarnya, nisabnya, orang yang wajib atasnya dan orang-orang yang berhak menerimanya.

c. Syarat-syarat Wajib untuk Mengeluarkan Zakat Islam; Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja. Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat fitrah, sedangkan tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba sahaya tidak ada lagi. Bagaimanapun syarat merdeka tetap harus dicantumkan sebagai salah satu syarat wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba sahaya ini merupakan salah satu syarat yang tetap ada. Milik Sepenuhnya; Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya seorang yang beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang bekerjasama antara orang Islam dengan orang bukan Islam, maka hanya harta orang Islam saja yang dikeluarkan zakatnya. Cukup Haul; cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun, selama 354 hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan masehi. Cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas saat ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran nisab untuk menghitung zakat uang simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana pensiun.

d. Macam-macam Zakat

ZAKAT MAAL (HARTA) Bagi harta yang disandarkan zakatnya pada emas, zakat yang harus

dikeluarkan sebanyak 2,5 % dari harta yang wajib dizakati (tidak termasuk zakat binatang ternak dan biji-bijian yang mempunyai nilai zakatnya tersendiri).

ZAKAT FITRAH Setiap menjelang Idul Fitri orang Islam diwajibkan membayar zakat fitrah

sebanyak 3 liter dari jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini ditegaskan dalam hadist dari Ibnu Umar, katanya Rasulullah saw mewajibkan zakat fthri, berbuka bulan Ramadhan, sebanyak satu sha (3,1 liter) tamar atau gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba, lelaki atau perempuan.(H.R. Bukhari). Syarat-syarat wajib zakat fitrah, yaitu :

Islam Memiliki kelebihan harta untuk makan sehari-hari. tatkala Rasulullah saw mengutus Muaz ke Yaman, ia memerintahkan, Beritahukanlah kepada penduduk Yaman, Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang orang fakir dikalangan mereka. (H.R. Jamaah ahli Hadis). Rasulullah juga bersabda.Barang siapa meminta minta sedang ia mencukupi sesungguhnya ia memperbanyak api neraka (siksaan).Para sahabat ketika itu bertanya Apa yang dimaksud dengan mencukupi itu ? Jawab Rasulullah saw , Artinya mencukupi baginya adalah sekedar cukup buat dia makan tengah hari dan malam hari. (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah). Kelebihan harta yang dimaksud tentu saja bukan barang yang dipakai sehari hari seperti rumah, perabotan dan lain-lain. Jadi tidak perlu menjual sesuatu untuk membayar zakat fitrah. Orang yang berhak menerima zakat fitrah ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran ada delapan Golongan. Sesungguhnya sedekah sedekah (zakat) itu hanya untuk orang orang Fakir, Miskin, Pengurus zakat (amil),orang orang yang telah dibujuk hatinya (muallaf), Untuk memerdekakan budak

budak yang telah dijanjikan akan dimerdekakan, orang yang berhutang (gharim) untuk dijalan Allah (sabilillah) dan untuk orang musafir (orang yang dalam perjalanan). Yang demikian ketentuan Allah (Q.S. At taubah : 60) Manfaat pemberian zakat antara lain : 1. Mempererat hubungan si kaya dan si miskin. 2. Agar tidak terjadi kejahatan dari orang orang miskin dan susah yang dapat merusak ketertiban masyarakat. Firman Allah SWT, Sekali-kali janganlah orang orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. (Q.S. Ali Imran : 180) 3. Guna membersihkan diri. Firman Allah SWT, Ambillah zakat dari sebagian harta meraka. dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoakanlah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman mereka dan Allah Maha mendengar lagi mengetahui. (Q.S. At Taubah: 103).

2. SHODAQOH
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Adapun secara terminologi syariat shadaqah makna asalnya adalah tahqiqu syaiin bisyaii, atau menetapkan / menerapkan sesuatu pada sesuatu. Sikapnya sukarela dan tidak terikat pada syaratsyarat tertentu dalam pengeluarannya baik mengenai jumlah, waktu dan kadarnya. Atau pemberian sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kebada orang-orang miskin setiap kesempatan terbuka yang tidak di tentukan baik jenis, jumlah maupun waktunya. Sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material saja tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain termasuk kategori sedekah. Shadaqoh mempunyai cakupan yang sangat luas dan digunakan al-quran untuk mencakup segala jenis sumbangan. Shadaqah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang tidak

terikat oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas pada materi tetapi juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis kepada saudaranya, menyalurkan syahwatnya pada istri dsb. Dan shadaqoh adalah ungkapan kejujuran (shiddiq) iman seseorang. Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, atau melakukan kegiatan amar maruf nahi munkar adakah sedekah. Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bershadaqah dengan hartanya, beliau bersabda: Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir shadaqah, setiap tahmid shadaqah, setiap amar maruf adalah shadaqah, nahi munkar shadaqah dan menyalurkan syahwatnya kepada istri shadaqah. (HR. Muslim)

3. HIBAH
a. Pengertian hibah Hibah diartikan sebagai pemberian tanpa syarat, tanpa mengharapkan pahala dari Allah SWT. Oleh karena itu oleh mazhab Maliki hibah sama dengan hadiah, hibah menurut mazhab Syafii adalah pemberian untuk menghormati atau memuliakan seseorang tanpa bermaksud mengharapkan pahala dari Allah SWT. Menurut mazhab Syafii hibah mengandung dua pengertian, yaitu pengertian umum dan khusus, pengertian umum mencakup hadiah dan sedekah dan pengertian khusus yang disebut hibah apabila pemberian tersebut tidak bermaksud menghormati atau memuliakan dan mengharapkan ridho Allah SWT. b. Syarat Hibah Syarat hibah menurut ulama Hanabilah ada 11 : Hibah dari harta yang boleh di tasharrufkan Terpilih dan sungguh-sungguh

Harta yang diperjualbelikan Tanpa adanya pengganti Orang yang sah memilikinya Sah menerimanya Walinya sebelum pemberi dipandang cukup waktu Menyempurnakan pemberian Tidak disertai syarat waktu Pemberi sudah dipandang mampu tasharruf (merdeka, dan mukallaf) Mauhub harus berupa harta yang khusus untuk dikeluarkan.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ZAKAT, SHODAQOH DAN HIBAH


Zakat, shodaqoh, dan hibah merupakan kebuktian iman kita kepada allah dan sesama muslim yang membutuhkannya. Kalau kita melihat dari penggunaan ayat-ayat Al-Quran istilah shadaqah, zakat, dan hibah sebetulnya menunjuk kepada satu pengertian yaitu sesuatu yang dikeluarkan. Zakat, hibah dan shadaqah memiliki persamaan dalam peranannya memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan. Zakat/infaq diberikan kepada saudara-saudara yang kurang mampu seperti keponakan, kakak/adik sendiri menurut ulama diperbolehkan atau tidak berdosa untuk memberi kepadanya zakat. Sebab, mereka bukan menjadi tanggung jawab kita dan dengan catatan bahwa mereka adalah mustahik zakat yaitu apakah mereka masuk kriteria fakir atau miskin. Meskipun demikian, alangkah lebih arifnya jika kita mengeluarkan harta tersebut sebagai sedekah yang juga tidak kalah besar amalan pahalanya. Beberapa perbedaan antara zakat, shodaqoh dan hibah tercantum dalam tabel di bawah ini : No 1. Kategori Arti secara bahasa Zakat Shodaqoh Hibah pemberian hadiah atau

tumbuh; benar berkembang dan berkah Harta

2.

Wujud

Materi dan non Benda (pindah materi kepemilikan) Siapa saja Sunnah Tanpa batas Siapa saja Sunnah Tanpa batas

3. 4. 5.

Penerima Sifat hukum Penentu

8 golongan Wajib Nisab

Sedekah, hibah dan zakat memiliki sisi perbedaan baik penghimpunannya maupun penyalurannya. Dengan mengeluarkan sedekah/zakat/hibah sebetulnya untuk bekal investasi nanti di akhirat bahkan akan dijauhkan dari musibah. Rasulpun menjelaskan orang yang mengeluarkan sedekah/zakat akan terhindar dari marabahaya/musibah. Bahkan zakat dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlak mulia, menjadi murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah.

TUGAS IBADAH DAN AKHLAK MAKALAH PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ZAKAT, SHODAQOH, DAN HIBAH

Oleh: Tiara Setyoning Arum NIM: 09711055 Dosen: Dr. Drs. H. Dadan Muttaqien, SH,. M. Hum Kelas : A

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2012

Anda mungkin juga menyukai