BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN ZAKAT
Secara Bahasa (lughat), berarti : tumbuh; berkembang dan berkah (HR. At-Tirmidzi)
atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10). Seorang yang
membayar zakat karena keimanannya nicaya akan memperoleh kebaikan yang banyak. Allah
SWT berfirman : “Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka.”. (QS : At-Taubah : 103).
Sedangkan menurut terminologi syari’ah (istilah syara’), zakat berarti kewajiban atas
harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu
tertentu.
B. TUJUAN ZAKAT
1. Menghindari kesenjangan sosial antara aghniya dan dhu’afa.
2. Pilar amal jama’i antara aghniya dengan para mujahid dan da’i yang berjuang dan berda’wah
dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
D. HUKUM ZAKAT
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi
tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti
shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur’an dan As
Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MACAM-MACAM ZAKAT
1. Zakat Fitrah
Setiap menjelang Idul Fitri orang Islam diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3 liter
dari jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini ditegaskan dalam hadist dari Ibnu
Umar, katanya "Rasulullah saw mewajibkan zakat fthri, berbuka bulan Ramadhan, sebanyak
satu sha' (3,1 liter) tamar atau gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba, lelaki atau
perempuan."(H.R. Bukhari).
Syarat-syarat wajib zakat fitrah, yaitu :
• Islam
• Memiliki kelebihan harta untuk makan sehari-hari.
tatkala Rasulullah saw mengutus Mu'az ke Yaman, ia memerintahkan, "Beritahukanlah
kepada penduduk Yaman, Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah
(zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang - orang fakir
dikalangan mereka." (H.R. Jamaah ahli Hadis). Rasulullah juga bersabda."Barang siapa
meminta - minta sedang ia mencukupi sesungguhnya ia memperbanyak api neraka
(siksaan)."Para sahabat ketika itu bertanya "Apa yang dimaksud dengan mencukupi itu ?"
Jawab Rasulullah saw , "Artinya mencukupi baginya adalah sekedar cukup buat dia makan
tengah hari dan malam hari." (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah). Kelebihan harta yang
dimaksud tentu saja bukan barang yang dipakai sehari - hari seperti rumah, perabotan dan
lain-lain. Jadi tidak perlu menjual sesuatu untuk membayar zakat fitrah.
Orang yang berhak menerima zakat fitrah ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an ada
delapan Golongan. Alloh SWT berfirman:
"Sesungguhnya sedekah - sedekah (zakat) itu hanya untuk orang - orang Fakir, Miskin,
Pengurus zakat (amil),orang - orang yang telah dibujuk hatinya (muallaf), Untuk
memerdekakan budak - budak yang telah dijanjikan akan dimerdekakan, orang yang
berhutang (gharim) untuk dijalan Allah (sabilillah) dan untuk orang musafir (orang yang
dalam perjalanan). Yang demikian ketentuan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana " (Q.S. At taubah : 60)
2. Zakat Maal
Zakat maal merupakan zakat atas harta kekayaan. Meliputi hasil perniagaan atau
perdagangan, pertambangan, pertanian , hasil laut dan hasil ternak, harta temuan, emas dan
perak serta hasil kerja (profesi). Masing-masing jenis mempunyai perhitungan yang berbeda-
beda
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Zakat merupakan salah satu rukun dari rukun Islam yang harus ditunaikan oleh
umat Islam apabila sudah memenuhi syarat tertentu dan diberikan kepada orang-orang
yang berhak menerimanya (mustahiq zakat). Muzakki atau orang yang berzakat dapat
memberikan zakat secara langsung kepada mustahiq atau boleh juga melalui lembaga-
lembaga yang mendistribusikan zakat yang dibentuk oleh pemerintah.
Mustahiq Zakat adalah orang yang berhak menerima zakat.
Ada 8 asnaf (golongan) orang yang berhak menerima zakat :
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil (petugas zakat)
4. Muallaf
5. Riqab
6. Ghorim
7. Fisabilillah
8. Ibnu sabil
B. SARAN