Nim : 04164382
Kelas : B/KP/VI
A. Pengertian Infaq
Infaq adalah berasal dari kata anfaqa–yunfiqu yang artinya membelanjakan atau
membiayai yang berhubungan dengan usaha realisasi perintah-perintah Allah. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Kelima infaq adalah pemberian (sumbangan) harta
dan sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan. Sedangkan menurut istilah infaq
berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam.
B. Macam-macam Infaq
1. Infaq Mubah
Jenis Infaq mubah merupakan sebuah tindakan mengeluarkan harta untuk perkara
mubah seperti berdagang dan bercocok tanam.
2. Infaq Wajib
Bentuk Infaq wajib merupakan pengeluaran harta untuk perkara yang wajib seperti
membayar mahar (maskawin), menafkahi istri, dan menafkahi istri yang ditalak dan
masih dalam keadaan iddah.
3. Infaq Haram
Jenis Infaq haram merupakan sebuah tindakan mengeluarkan harta dengan tujuan
yang diharamkan Allah, seperti:
a. Infaqnya orang kafir untuk menghalangi syiar Islam
b. Infaqnya orang Islam kepada fakir miskin tapi tidak karena Allah.
4. Infaq Sunnah
Infaq sunnah ini yaitu mengeluarkan harta dengan niat shadaqah. Jenis ini terbagi
kedalam dua kategori, yaitu; infaq untuk jihad dan infaq kepada yang membutuhkan.
NIM : 04164389
Kelas : B/KP/VI
1. Sedekah
2. Keutamaan sedekah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء
النار
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi,
di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614
Diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas
dosa yang dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang
sengaja bermaksiat, seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang,
mengambil harta anak yatim, dan sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah
merencanakan untuk bersedekah setelahnya agar ‘impas’ tidak ada dosa. Yang
demikian ini tidak dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari makar Allah,
yang merupakan dosa besar. Allah Ta’ala berfirman:
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dari
azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 99)[1]
tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang ketika itu tidak
ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu jenis manusia yang
mendapatkannya adalah:
Apa yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim, An
Nawawi menjelaskan: “Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini
mencakup 2 hal: Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya.
Maka pengurangan harta menjadi ‘impas’ tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa
dirasakan oleh indra dan kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya harta tersebut
berkurang, maka pengurangan tersebut ‘impas’ tertutupi pahala yang didapat, dan
pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.”
e. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah.
فمن كان من أهل الصلةا ردعي من ببباب: هذا خير، نودي في الجنة يا عبد ا،من أنفق زوجين في سبيل ا
ومن كان من أهل الصدقة ردعي من باب الصدقة، ومن كان من أهل الجهاد ردعي من باب الجهاد،الصلةا
والصدقة برهان
3. Macam-macam sedekah
A. Pengertian zakat
Zakat menurut lughot artinya suci dan subur. Sedangkan menurut istilah syara’ yaitu
mengeluarkan dari sebagian harta benda atas perintah Allah, sebagai shadaqah wajib kepada
mereka yang telah ditentukan oleh hukum Islam. Secara harfiah zakat berarti "tumbuh",
"berkembang", "menyucikan", atau "membersihkan". Sedangkan secaraterminologi syari'ah,
zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan
tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan. Zakat merupakan rukun ketiga
dari rukun Islam.
B. Hukum zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima, wajib (fardhu) atas setiap muslim yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriah. QS
(2:43) ("Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'").
Zakat fitrah ialah zakat pribadi yang harus dikeluarkan pada bulan Ramadhan atau pada hari raya
fitrah. ”Dari Ibnu ’Abbas ra,ia berkata : Rasulullah Saw, mewajibkan zakat fitrah itu selaku
pembersih dari perbuatan sia-sia dan omongan –omongan yang kotor dari orang yang berpuasa
dan sebagai makannan bagi orang miskin, maka barang siapa yang menunaikannya sebelum
shalat ’Ied itu adalah zakat fitrah yang diterima dan barang siapa yang menunaikannya setelah
shalat ’Ied maka itu hanyalah suatu shadaqah dari shadaah –shadaqah biasa ”. (HR.Abu Dawud
dan Ibnu Majah,dan disahkan oleh Hakim)
Yang wajib dizakati
- Untuk dirinya sendiri; tua, muda, baik laki- laki maupun perempuan
- Orang-orang yang hidup dibawah tanggungannya
”Dari ibnu Umar ra,berkata ia: telah bersabda Rasulullah saw: Bayarlah zakat fithrah orang –
orang yang menjadi tanggunganmu.” (HR.Daruquthni dan Baihaqi)
1. Binatang ternak
Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta, sapi, kerbau, dan kambing.Dasar
wajib mengeluarkan zakat binatang ternak ialah:
Diberitahukan oleh Bukhari dan muslim dari Abi Dzar, bahwasanya Nabi Saw, bersabda sebagai
berikut:
”Seorang laki-laki yang mempunyai unta,sapi, atau kambing yang tidak mengeluarkan zakatnya
maka binatang –bnatang itu nanti pada hari Kiamat akan datang dengan keadaan yang lebih besar
dan gemuk dan lebih besar dari pada didunia, lalu hewan –hewan itu menginjak-nginjak pemilik
dengan kaki- kakinya. Setiap selesai mengerjakan yang demikian, bintang- binatang itu kembali
mengulangi pekerjaan itu sebagaimana semula, dan demikianlah terus menerus sehingga sampai
selesai Allah menghukum para manusia. ” ( HR: Bukhari )
Seseorang yang memiliki 5 ekor unta ke atas wajib mengeluarkan zakatnya dengan aturan
sebagai berikut.
1. 5-9 ekor unta zakatnya 1 ekor kambing
2. 10-14 ekor unta zakatnya 2 ekor kambing
3. 15-19 ekor unta zakatnya 3 ekor kambing
4. 20-24 ekor unta zakatnya 4 ekor kambing
5. 25-35 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 1-2 tahun
6. 36-45 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 2-3 tahun
7. 46-60 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 3-4 tahun
8. 61-75 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 4-5 tahun
9. 76-90 ekor unta zakatnya 2 ekor unta berumur 2-3 tahun
10. 91-120 ekor unta zakatnya 2 ekor unta berumur 2-3 tahun
11. 121 ekor unta zakatnya 3 ekor unta berumur 2-3 tahun
Kemudian untuk tiap tiap 40 ekor unta zakatnya 1 ekor unta yang berumur 2-3 tahun dan
untuk tiap tiap 50 ekor zakatnya 1 ekor unta berumur 3-4 tahun.
Nishab dan zakat sapi atau kerbau
Nishab zakat sapi atau kerbau ialah mulai dari 30 ekor ke atas dengan rincian sebagai berikut:
1. 30-39 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau yang berumur 1- 2
tahun.
2. 40-59 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau betina yang berumur
2-3 tahun.
3. Untuk selajutnya tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau zakatnya seekor anak sapi atau kerbau
betina yang berumur 2-3 tahun
Tidak disyaratkan setahun memilki, tetapi wajib dikeluarkan zakatnya pada tiap-tiap
menuai/panen.
Nishab hasil bumi yang sudah dibersihkan ialah 5 wasaq yaitu kira- kira 700 kg, sedang
yang masih berkulit nishabnya 10 wasaq= 1400 kg Zakatnya 10% (sepersepuluh ) jika diairi
dengan air hujan, air sungai, siraman air yang tidak dengan pembelian (perongkosan ). Jika diari
dengan air yanng diperoleh dengan pembelian maka zakatnya 5% (seperdua puluh ).
Semua hasil bumi yang sudah masuk, wajib dikeluarkan zakatnya, termasuk yang dikeluarkan
untuk ongkos menuai dan angkutan.
Buah buahan seperti kurma, biji-bijian yang mengeyangkan seperti beras, gandum, dan
yang semisal wajib dikeluarkan zakatnya jika telah mencukupi nishabnya. Zakat buah-buahan
dan biji bijian tidak perlu haul (satu tahun), tetapi dikeluarkan pada waktu panen. Adapun Nishab
dari hasil pertanian ini adalah sebanyak lima wasaq. 1 wasaq= 60 sha`, sehingga 5 wasaq= 300
sha`. 1 sha`= 2.304 kg, sehingga 300 sha`= 691,2 kg= 91 kg 200 gram. Adapun besarnya sakat
yang dikeluarkan ialah berkisar antara 5 s.d 10 % jika, hasil pertaniannya menggunakan air hujan
atau air sungai besar zakatnya ialah 10% dan jika produk menyangkut biaya transportasi, mesin
pompa air, maka wajib dizakatkan 5%.
4. Hasil tambang
Hasil tambang berupa emas dan perak apabila telah sampai memenuhi nishab sebagaimana
nishab emas dan perak, maka harus dikeluarkan zakatnya seketika itu juga, tidak perlu menuggu
satu tahun. Zakat yang wajib dikeluarkan ialah 2,5%. .Barang rikaz itu umumnya berupa emas
dan perak atau benda logam lainnya yang berharga.
Syarat-syaratnya mengeluarkan zakat rikaz:
a. Orang Islam
b. Orang merdeka
c. Milik Sendiri
d. Sampai nishabnya
Tidak perlu persyaratan harus dimilki selama 1 tahun. Nishab zakat barang tambang dan
barang temuan, dengan nishab emas dan perak yakni 20 mitsqa l=96 gram untuk emas dan 200
dirham (672 gram ) untuk perak. Zakatnya masing-masin 2,5%.
5. Harta perniagaan
Barang (harta) perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya mengingat firman Allah :
”Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah
kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya”(QS Al- Baqarah :
267).
Dan sabda Rasulullah: “Dari samurah : “Rasululah Saw, memerintahkan kepada kami agar
mengeluarkan zakat dari barang yang disediakan untuk di jual .” ( HR. Daruquthni dan Abu
Dawud)
Syarat wajibnya zakat perniagaan ialah:
a. Yang memiilki orang Islam
b. Milik orang yang merdeka
c. Milik penuh
d. Sampai nishabnya
e. Genap setahun
Setiap tahun pedagang harus membuat neraca atau perhitungan harta benda dagangan. Tahun
perniagaan di hitung dari mulai berniaga. Yang dihitung bukan hanya labanya saja tetapi seluruh
barang yang diperdagangkan itu apabila sudah cukup nishab, maka wajiblah dikeluarkan
zakatnya seperti zakat emas yaitu 2,5 %.
Harta dagangan yang mencapai jumlah seharga 96 gram emas, wajib dikeluarkan zakatnya
sebanyak 2,5% . Kalau sekiranya harga emas 1gram Rp 100, maka barang dagangan yang
seharga 96x RP 100 = RP.9600, wajib dikeluarkan zakatnya 2,5% = RP 240.
Harta benda perdagangan perseroan, Firma, CV atau perkongsian dan sebagainya, tegasnya
harta benda yang dimilki oleh beberapa orang dan menjadi satu maka hukumnya sebagai suatu
perniagaan.
Kewajiban zakat ini juga mencakup barang-barang yang dipersiapkan untuk dijual seperti
tanah, bangunan, mobil, alat-alat penampung air maupun barang-barang dagangan lainnya.
Adapun bangunan yang disewakan maka kewajiban zakat ada pada uang sewanya (jika mencapai
nishob) dan telah lewat setahun dalam kepemilikan. Demikian pula mobil pribadi maupun mobil
yang disewakan tidak ada kewajiban zakat atasnya karena tidak dipersiapkan untuk dijual tetapi
untuk digunakan. Akan tetapi jika uang hasil disewakannya mobil tersebut atau uang apapun
yang telah mencapai nishob dan telah lewat setahun dalam kepemilikan seseorang maka wajib
untuk dikeluarkan zakatnya, baik uang tersebut dipersiapkan untuk nafkah, atau untuk menikah,
atau untuk dibelikan perabot rumah, atau untuk dibayarkan hutang maupun untuk selainnya.
Nisab
Nishab adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh syar’i (agama) untuk
menjadi pedoman menentukan kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang memilikinya, jika telah
sampai ukuran tersebut. Orang yang memiliki harta dan telah mencapai nishab atau lebih,
diwajibkan mengeluarkan zakat.
Hikmah Zakat
Hikmah dari zakat antara lain:
1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.
2. Pilar amal jama’i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da’i yang berjuang
dan berda’wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
9. Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan
bakhil
10. Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri;sifat
mementingkan diri sendiri harus disingkirkan dari masyarakat Islam
11. Seorang muslim harus mempunyai sifat-sifat baik dalam hidup perseorangan yaitu murah
hati,penderma, dan penyayang
12. Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati, dan menghilangkan jurang pemisah
antara si miskin dan si kaya
13. Zakat bersifat sosialistis karena meringankan beban fakir miskin dan meratakan nikmat
Allah yang diberikan kepada manusia
Masyarakat di Indonesia biasanya menyalurkan zakat biasa lewat panitia zakat di masjid-
masjid ataupun juga melaui lembaga-lembaga zakat nasional dan swasta yang telah ditunjuk
pemerintah. Dalam penyaluran zakat di Indonesia sepertinya sudah tersalur dengan baik,
masyarakat yang berhak menerimanya pun telah menerima atau bisa dibilang tepat sasaran.
NIM : 04.16.4381
Kelas : B/KP/VI
INFAQ
Infaq adalah berasal dari kata anfaqa–yunfiqu yang artinya membelanjakan atau membiayai yang
berhubungan dengan usaha realisasi perintah-perintah Allah. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia edisi Kelima infaq adalah pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya (selain zakat
wajib) untuk kebaikan. Sedangkan menurut istilah infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta
atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam.
Oleh karenanya, infaq berbeda dengan zakat, infaq tidak mengenal nisab atau jumlah harta yang
telah ditentukan secara hukum. Infaq juga tidak harus diberikan kepada mustahik tertentu,
melainkan dapat diberikan kepada siapapun seperti keluarga, kerabat, anak yatim, orang miskin,
atau orang orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Dengan demikian infaq adalah membayar
dengan harta, mengeluarkan dengan harta dan membelanjakan dengan harta. Tujuannya bisa
untuk kebaikan seperti donasi atau sesuatu yang bersifat untuk diri sendiri. Perintah supaya
seseorang membelanjakan harta tersebut untuk dirinya sendiri ada di dalam firman Allah SWT
sebagai berikut:
Artinya:
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan
nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Tagabun: 16)
Sedangkan perintah untuk memberi nafkah istri dan keluarga menurut kemampuan juga telah
dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
Artinya:
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang
disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.
Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan
kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. At-Thalaq: 7)
Dalam membelanjakan harta harta itu hendaklah yang dibelanjakan merupakan harta yang baik
dan bukan yang buruk, khususnya dalam menunaikan infaq berdasarkan firman Allah SWT di
dalam surat Al-Baqarah ayat 267 yang berarti:
“Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagaian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah
kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan denagan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah,
bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah: 267)
Macam-macam Infaq
Infaq secara hukum terbagi menjadi empat macam, diantaranya adalah sebagai berikut
1. Infaq Mubah
Jenis Infaq mubah merupakan sebuah tindakan mengeluarkan harta untuk perkara mubah seperti
berdagang dan bercocok tanam.
2. Infaq Wajib
Bentuk Infaq wajib merupakan pengeluaran harta untuk perkara yang wajib seperti membayar
mahar (maskawin), menafkahi istri, dan menafkahi istri yang ditalak dan masih dalam keadaan
iddah.
3. Infaq Haram
Jenis Infaq haram merupakan sebuah tindakan mengeluarkan harta dengan tujuan yang
diharamkan Allah, seperti:
Seperti firman Allah SWT dalam Surat Al-Anfal ayat 36 yang berbunyi:
اس فننسيرلنفسرقونننها ثرببلم تنركببورن نعلنليسهببلم نحلسببنرةاا ثرببلم يرلغلنبرببونن ْ نواللببسذينن نكفنببرروا إسلنببلى نجهننلببنم إسلن اللسذينن نكفنرروا يرلنفسرقونن أنلمنوالنهرلم لسين ر
صددوا نعلن نسسبيسل ل
يرلحنشررونن
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk mengahalangi (orang)
dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka,
dan mereka akan dikalahkan. Dan kedalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu
dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal [8]: 36)
b. Infaqnya orang Islam kepada fakir miskin tapi tidak karena Allah.
Berdasarkan firman Allah SWT di dalam Surat An-Nisa ayat 38, yang berbunyi:
Artinya:
“Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang
mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-
buruknya.” (QS. An-Nisa [4]: 38)
4. Infaq Sunnah
Infaq sunnah ini yaitu mengeluarkan harta dengan niat shadaqah. Jenis ini terbagi kedalam dua
kategori, yaitu; infaq untuk jihad dan infaq kepada yang membutuhkan.
Kesimpulannya, infaq adalah sebuah kegiatan membelanjakan atau mengeluarkan harta kita
tanpa ada nisab atau ukuran seberapa banyaknya harta yang harus dikeluarkan seperti zakat.
Kamu dapat menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan mu dengan menyisihkan sebagian uang
untuk berinfaq.
Nama: Sofia
Nim : 04164383
Kelas : B/KP/VI
Tugas mulazamah
SEDEKAH
Shadaqah (sedekah) secara umum berarti mengamalkan atau menginfakan harta di jalan
Allah. Namun, kegiatan ini bukan hanya semata-mata menginfakan harta di jalan Allah atau
menyisihkan sebagian uang pada fakir miskin, tetapi shadaqah juga mencakup segala macam
dzikir (tasbih, tahmid, dan tahlil) dan segala macam perbuatan baik lainnya.
Sedekah menurut KBBI berarti pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak
menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi.
Pengertian secara umum shadaqah ialah mengamalkan harta di jalan Allah dengan ikhlas tanpa
mengharapkan imbalan, dan semata-mata mengharapkan ridha-Nya sebagai bukti kebenaran
iman seseorang. Istilah lain sedekah adalah derma dan donasi.
“Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat
ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepda-Nya-lah
kamu dikembalikan.”
Ayat tersebut menggambarkan bahwa shadaqah memiliki makna mendermakan atau menyisihkan
uang di jalan Allah swt. Memberi sedekah kepada fakir miskin, kerabat, atau orang lain yang
dilakukan hanya untuk mengaharap ridha Allah maka akan mendapatkan pahala yang berlipat
ganda, baik di dunia maupun di akhirat.
B. Keutamaan sedekah
Selain sebagai bentuk amalan dan kebenaran iman seseorang terhadap perintah Allah swt,
shadaqah memiliki banyak keutamaan dalam pelaksanaannya antara lain:
1. Orang yang bersedekah denga ikhlas akan mendapatkan perlindungan dan naungan Arsy di
hari kiamat.
2. obat bagi berbagai macam penyakit, baik penyakit jasmani maupun rohani.
3. Allah akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah, (QS. Al-Baqarah: 245)
10. Orang yang bersedekah termasuk kedalam tujuh orang yang dinaungi di akhirat nanti
C. Macam-macam Shadaqah
Berikut merupakan beberapa jenis shadaqah yang bisa kita amalkan sehari-hari:
Dari Aisyah r.a, bahwasanya Rasulullah saw. Berkata, “Bahwasanya diciptakan dari setiap anak
cucu Adam tiga ratus enam puluh persendian. Maka barang siapa yang bertakbir, bertahmid,
bertasbih, beristighfar, menyingkirkan batu, duri, atau tulang dari jalanan, amar ma’ruf nahi
mungkar, maka akan dihitung sejumlah tiga ratus enam puluh persendian. Dan ia sedang berjalan
pada hari itu, sedangkan ia dibebaskan dirinya dari api neraka.” (HR. Muslim)
Sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadits: Dari Al-Miqdan bin Ma’dikarib Al-Zubaidi ra,
dari Rasulullah saw. Berkata, “Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia yang dilakukan
oleh seseorang daripada pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri. Dan tidaklah
seseorang menafkahkan hartanya terhadap diri, keluarga, anak dan pembantunya melainkan akan
menjadi shadaqah.” (HR. Ibnu Majah)
Sedekah tidaklah mengurangi harta. Sebagaimana Rasulullah saw. Bersabda, “sedekah tidaklah
mengurangi harta.” (HR. Muslim). Meskipun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun
kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan
kelipatan yang amat banyak seperti dalam firman Allah dalam Surah Saba: “Dan barang apa saja
yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki sebaik-
baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Nim : 04164380
Sedekah menurut KBBI berarti pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak
menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi.
Pengertian secara umum shadaqah ialah mengamalkan harta di jalan Allah dengan ikhlas tanpa
mengharapkan imbalan, dan semata-mata mengharapkan ridha-Nya sebagai bukti kebenaran
iman seseorang. Istilah lain sedekah adalah derma dan donasi.
“Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat
ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepda-Nya-lah
kamu dikembalikan.”
Ayat tersebut menggambarkan bahwa shadaqah memiliki makna mendermakan atau menyisihkan
uang di jalan Allah swt. Memberi sedekah kepada fakir miskin, kerabat, atau orang lain yang
dilakukan hanya untuk mengaharap ridha Allah maka akan mendapatkan pahala yang berlipat
ganda, baik di dunia maupun di akhirat.
Selain sebagai bentuk amalan dan kebenaran iman seseorang terhadap perintah Allah swt,
shadaqah memiliki banyak keutamaan dalam pelaksanaannya antara lain:
1. Orang yang bersedekah denga ikhlas akan mendapatkan perlindungan dan naungan Arsy di
hari kiamat.
2. Sebagai obat bagi berbagai macam penyakit, baik penyakit jasmani maupun rohani.
3. Allah akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah, (QS. Al-Baqarah: 245)
10. Orang yang bersedekah termasuk kedalam tujuh orang yang dinaungi di akhirat nanti
Macam-macam Shadaqah
Berikut merupakan beberapa jenis shadaqah yang bisa kita amalkan sehari-hari:
Dari Aisyah r.a, bahwasanya Rasulullah saw. Berkata, “Bahwasanya diciptakan dari setiap anak
cucu Adam tiga ratus enam puluh persendian. Maka barang siapa yang bertakbir, bertahmid,
bertasbih, beristighfar, menyingkirkan batu, duri, atau tulang dari jalanan, amar ma’ruf nahi
mungkar, maka akan dihitung sejumlah tiga ratus enam puluh persendian. Dan ia sedang berjalan
pada hari itu, sedangkan ia dibebaskan dirinya dari api neraka.” (HR. Muslim)
Sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadits: Dari Al-Miqdan bin Ma’dikarib Al-Zubaidi ra,
dari Rasulullah saw. Berkata, “Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia yang dilakukan
oleh seseorang daripada pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri. Dan tidaklah
seseorang menafkahkan hartanya terhadap diri, keluarga, anak dan pembantunya melainkan akan
menjadi shadaqah.” (HR. Ibnu Majah)
Sedekah tidaklah mengurangi harta. Sebagaimana Rasulullah saw. Bersabda, “sedekah tidaklah
mengurangi harta.” (HR. Muslim). Meskipun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun
kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan
kelipatan yang amat banyak seperti dalam firman Allah dalam Surah Saba: “Dan barang apa saja
yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki sebaik-
baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Sedekah harta salah satunya bisa kamu lakukan untuk membantu pembangunan lembaga
penghafal Al-Quran, salah satunya adalah Lembaga Tahfidz Quran (LTQ) Al Fatih. Program ini
merupakan saran pembibitan santri penghafal Al-Quran binaan Rumah Yatim Dhuafa. Tujuan
utama dari kegiatan ini adalah memberikan para yatim dhuafa kesempatan untuk belajar gratis.
Dengan bersedekah, kamu bisa bantu wujudkan yatim dhuafa menjadi hafidz Quran melalui
program ini.
Kelas : B/KP/VI
NIM : 04.16.4377
Tugas : Mulazamah
1. Pengertian Infaq
Infaq adalah berasal dari kata anfaqa–yunfiqu yang artinya membelanjakan atau
membiayai yang berhubungan dengan usaha realisasi perintah-perintah Allah. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Kelima infaq adalah pemberian (sumbangan) harta dan
sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan. Sedangkan menurut istilah infaq berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan dalam ajaran Islam.
Oleh karenanya, infaq berbeda dengan zakat, infaq tidak mengenal nisab atau jumlah
harta yang telah ditentukan secara hukum. Infaq juga tidak harus diberikan kepada mustahik
tertentu, melainkan dapat diberikan kepada siapapun seperti keluarga, kerabat, anak yatim,
orang miskin, atau orang orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Dengan demikian infaq
adalah membayar dengan harta, mengeluarkan dengan harta dan membelanjakan dengan
harta. Tujuannya bisa untuk kebaikan seperti donasi atau sesuatu yang bersifat untuk diri
sendiri. Perintah supaya seseorang membelanjakan harta tersebut untuk dirinya sendiri ada di
dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
Artinya:
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta
taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara
dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Tagabun:
16)
Sedangkan perintah untuk memberi nafkah istri dan keluarga menurut kemampuan juga telah
dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
Artinya:
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang
disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah
kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang
Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”
(QS. At-Thalaq: 7)
Dalam membelanjakan harta harta itu hendaklah yang dibelanjakan merupakan harta yang
baik dan bukan yang buruk, khususnya dalam menunaikan infaq berdasarkan firman Allah
SWT di dalam surat Al-Baqarah ayat 267 yang berarti:
“Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagaian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.
Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan denagan memincingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-
Baqarah: 267)
1. Infaq Mubah
Jenis Infaq mubah merupakan sebuah tindakan mengeluarkan harta untuk perkara mubah
seperti berdagang dan bercocok tanam.
2. Infaq Wajib
Bentuk Infaq wajib merupakan pengeluaran harta untuk perkara yang wajib seperti
membayar mahar (maskawin), menafkahi istri, dan menafkahi istri yang ditalak dan masih
dalam keadaan iddah.
3. Infaq Haram
Jenis Infaq haram merupakan sebuah tindakan mengeluarkan harta dengan tujuan
yang diharamkan Allah, seperti:
Seperti firman Allah SWT dalam Surat Al-Anfal ayat 36 yang berbunyi:
اس فننسيرلنفسرقونننها ثرببلم تنركببورن نعلنليسهببلم نحلسببنرةاا ثرببلم يرلغلنبرببونن ْ نواللببسذينن نكفنببرروا إسلنببلى نجهننلببنم إسلن اللسذينن نكفنرروا يرلنفسرقونن أنلمنوالنهرلم لسين ر
صددوا نعلن نسسبيسل ل
يرلحنشررونن
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk mengahalangi (orang)
dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka,
dan mereka akan dikalahkan. Dan kedalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu
dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal [8]: 36)
b. Infaqnya orang Islam kepada fakir miskin tapi tidak karena Allah.
Berdasarkan firman Allah SWT di dalam Surat An-Nisa ayat 38, yang berbunyi:
Artinya:
“Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia,
dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa
yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-
buruknya.” (QS. An-Nisa [4]: 38)
4. Infaq Sunnah
Infaq sunnah ini yaitu mengeluarkan harta dengan niat shadaqah. Jenis ini terbagi kedalam dua
kategori, yaitu; infaq untuk jihad dan infaq kepada yang membutuhkan.