fikih
Zakat, infaq, Shadaqah Dan Hibah
A. ZAKAT
a) Pengertian infaq
Secara lughawi (etimologis) infaq berasal dari akar kata n-f-q نفض
yang berarti membelanjankan harta.Dalam istilah fiqih infaq (infak)
adalah mengeluarkan atau membelanjakan harta yang baik untuk perkara
ibadah (mendapat pahala) atau perkara yang dibolehkan.
Dari pengertian di atas, maka menafkahi anak istri termasuk daripada
infaq.
Infaq secara hukum terbagi menjadi: (a) Infaq mubah; (b) infaq wajib;
(c) infaq haram; (d) infaq sunnah.
a. Infaq Mubah
Mengeluarkan harta untuk perkara mubah seperti berdagang,
bercocok tanam seperti tersebut dalam QS Al-Kahfi 18:43 َو ُأِح يَط ِبَثَم ِر ِه
َفَأْص َبَح ُيَقِّلُب َك َّفْيِه َع َلى َم ا َأنَفَق ِفيَها
b. Infaq Wajib
Mengeluarkan harta untuk perkara wajib seperti
(i) membayar mahar (maskawin) seperti disebut dalam QS Al-
Mumtahanah :10 َو اْس َأُلوا َم ا َأنَفْقُتْم َو ْلَيْس َأُلوا َم ا َأنَفُقو.
(ii) menafkahi istri (QS An-Nisa 4:34 الِّر َج اُل َقَّو اُم وَن َع َلى الِّنَس اء ِبَم ا َفَّض َل ُهَّللا
)َبْع َض ُهْم َع َلى َبْع ٍض َو ِبَم ا َأنَفُقوْا ِم ْن َأْم َو اِلِهْم.
(iii) Menafkahi istri yang ditalak dan masih dalam keadaan iddah
c. Infaq Haram
Mengeluarkan harta dengan tujuan yang diharamkan oleh Allah
yaitu:
(i) Infaqnya orang kafir untuk menghalangi syiar Islam. QS Al-Anfal
8:36 ِإَّن اَّلِذ يَن َكَفُروْا ُينِفُقوَن َأْم َو اَلُهْم ِلَيُص ُّد وْا َعن َس ِبيِل ِهَّللا َفَس ُينِفُقوَنَها ُثَّم َتُك وُن َع َلْيِهْم َح ْس َر ًة
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta
mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan
menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan
mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang
kafir itu dikumpulkan,
(ii) Infaq-nya orang Islam kepada fakir miskin tapi tidak karena Allah.
QS An-Nisa' 4:38 َو اَّلِذ يَن ُينِفُقوَن َأْم َو اَلُهْم ِر َئاء الَّناِس َو َال ُيْؤ ِم ُن وَن ِباِهَّلل َو َال ِب اْلَيْو ِم اآلِخ ِر
َو َم ن َيُك ِن الَّش ْيَطاُن َلُه َقِر يًنا َفَس اء َقِر يًن
Artinya: Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka
karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil
syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang
seburuk-buruknya.
C. SADAQAH
Secara etimologi, kata shodaqoh berasal dari bahasa Arab ash-
shadaqah. Pada awal pertumbuhan islam, shodaqoh diartikan dengan
pemberian yang disunahkan (sedekah sunah).Sedangkan secara
terminologi shadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya
karena mengharapkan pahala dari Allah Swt.
Shodaqoh lebih utama apabila diberikan pada hari-hari mulia, seperti
pada hari raya idul adha atau idul fitri. Juga yang paling utama apabila
diberikan pada-pada tempat-tempat yang mulia, seperti di Mekkah dan
Madinah.
Dari pengertian tadi, dapat diartikan bahwa shodaqoh merupakan
ibadah yang sifatnya lentur. Ia tidak dibatasi oleh waktu ataupun batasan
tertentu. Dengan demikian tidak ada waktu khusus untuk bersedekah.
Begitu juga, dalam sedekah tidak ada batasan minimal. Nabi saw.
Bersabda: ”bersedekahlah walaupun dengan sebutir kurma, karena hal
itu dapat menutup dari kelaparan dan dapat menghapuskan kesalahan
sebagaimana air memadamkan api.”(HR. Ibnu Mubarak).
D. HIBAH
1. Pengertian khibah
Hibah ialah pemberian harta dari seseorang kepada orang lain dengan
alih pemilikan untuk dimanfaatkan sesuai kegunaannya dan langsung
pindah pemilikannya saat akad hibah dinyatakan.
5. Hukum Hibah
a. Wajib
Hibah yang diberikan kepada istri dan anak hukumnya wajib sesuai
kemampuannya. Hal itu didasarkan pada anak dan istri menjadi
tanggung jawab suami. Agar tidak menimbulkan rasa iri, sebaiknya
hibah kepada anak diberikan adil.
b. Haram
Hibah menjadi haram hukumnya apabila harta yang telah dihibahkan
ditarik kembali. Hukum haram menarik kembali hibah ini tidak belaku
bagi hibah seorang ayah kepada salah seorang anaknya. Jadi,
diperbolehkan seorang ayah menarik kembali hibah yang diberikan,
mengingat anak dan harta itu sebenarnya adalah milik ayah.
c. Makruh
Menghibahkan sesuatu dengan maksud mendapatkan imbalan sesuatu,
baik berimbang maupun lebih banyak hukumnya makruh. Misalnya,
orang muslim menghibahkan sesuatu kepada orang lain dengan maksud
orang tersebut membalasnya dengan pemberian yang lebih besar.
Al-Qur’an surat ar-Rum ayat 39 membicarakan masalah zakat.
Namun, pada ayat tersebut dapat diambil pelajaran secara umum (selain
zakat). Orang yang menghibahkan sesuatu hendaknya dengan niat ikhlas
untuk membantu orang yang kekurangan. Apabila menghibahkan
sesuatu dangan memperoleh pengambilan, pada hakikatnya tidak
menolong melainkan memeras. Dengan demikian, bukan pahala yang
diterima, tetapi dosa.
A. Kesimpulan
Shadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya karena
mengharapkan pahala di akhirat.
Infaq ialah memberikan sesuatu hak milik kepada orang lain untuk
memilikinya dengan masud berbuat baik dan yang dilakukan dalam
masa hidup yang memberi. Hadiah adalah pemberian sesuatu kepada
seseorang dengan maksud untuk mmnuliakan atau memberikan
penghargaan. Adapun mengenai rukun dan syarat ialah sama seperti
yang telah dibahas di atas.
Perbedaan shadaqah dengan infak, bahwa shadaqah lebih bersifat
umum dan luas, sedangkan infak adalah pemberian yang dikeluarkan
pada waktu menerima rizki atau karunia Allah. Namun keduanya
memiliki kesamaan, yakni tidak menentukan kadar, jenis, maupun
jumlah, dan diberikan dengan mengharap ridha Allah semata
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya. Apabila ada kesalahan dari segi isi
maupun dalam penulisan, itu merupakan kelemahan serta kekurangan
kami sebagai insan biasa.
Hikmah dan manfaat infaq adalah sebagai realisasi iman kepada
Allah, merupakan sumber dana bagi pembangunan sarana maupun
prasarana yang dibutuhkan umat Islam, menolong dan membantu kaum
du’afa. Sedangkan hikmah shadaqah antara lain : Menumbuhkan
ukhuwah Islamiyah, Dapat menghindarkan dari berbagai bencana dan
Akan dicintai Allah SWT.