Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAAL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti

Guru Pengampuh:
Fatmawati Guruddin, S.E, M.Pd

Disusun oleh :

KELOMPOK 10

Nasrul
Anda

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 08 MATAOLEO


BOMBANA SULAWESI TENGGARA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang
berarti “suci”, “baik”, “berkah”, “tumbuh”, dan “berkembang”. Menurut syara‟ zakat
merupakan nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu
yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak
menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.
Pengertian zakat, baik dari segi bahasa maupun istilah tampak berkaitan sangat
erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci,
bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang, sebagaimana dipaparkan dalam Surah
At-Tawbah ayat 103 dan Ar-Rum ayat 39.
َ َ َ َ َٰ َ َ َّ ‫َ َ َ َ َ ۡذ ۡذ‬
ٞ‫كو‬ َ ‫ُخ ۡذ ۡذ َ ۡذ َ َٰ ۡذ َ َ َ ٗ ُخ َ ُخ ُخ ۡذ َ ُخ‬
‫نِو أنول ِ ِىم صدقة تط ِىروم وتزك ِي ِىم بِىا وص ِل علي ِىمۖۡ إِن صليتك س‬
١٠٣ ‫يم‬ٌ ِ ‫يع َعل‬
ٌ ‫ٱ َس ِه‬ ‫ل َّ ُخى ۡذم َو َّ ُخ‬

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. At-Tawbah: 103)

‫ُخ‬ ‫ۡذ‬ َ َ ‫َ َ َ ۡذ ُخ ْ َ َّ َ َ ٓا‬ َّ َ ‫ۡذ‬ َ ْ ‫ٗ َ ۡذ ُخ‬ ‫ُخ‬ ‫ۡذ‬ َ َ ‫َ َ ٓا‬


‫اس فَل يربيا عِند ٱِۖۡ ونا ءاتيتم نِو‬ َٰ ‫ٓا‬ َ
ِ ‫ونا ءاتيتم نِو رِبا ل َِيبيا ِِف أنو ِل ٱ‬
َ ‫َ َ َٰ ُخ ُخ َ َ ۡذ َ َّ َ ُخ ْ َ َٰٓ َ ُخ ُخ ۡذ ُخ ۡذ ُخ‬
٣٩ ‫زكية ٖ ت ِريدون وجه ٱِ فأولئِك وم له ِ ين‬
Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah
pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan
apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-
orang yang melipat gandakan (pahalanya)” (Q.S. Ar-Rum: 39)

Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua macam, yaitu: Zakat Fitrah dan
Zakat Maal

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Zakat Fitrah?
2. Apa Pengertian Zakat Maal?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat Fitrah


Zakat fitrah atau zakat jiwa yaitu setiap jiwa atau orang yang beragama Islam
harus memberikan harta yang berupa makanan pokok kepada orang yang berhak
menerimanya, dan dikeluarkan pada bulan Ramadhan sampai dengan sebelum shalat
Idul Fitri pada bulan Syawal.
Tujuan utama disyariatkanya zakat adalah untuk membersihkan dan mensucikan,
baik membersihkan dan mensucikan harta kekayaan maupun pemiliknya sebagaimana
telah dijelaskan dalam Surah At-Tawbah ayat 103 yaitu “Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu mebersihkan dan mensucikan mereka”.
Adapun dampak zakat pada kehidupan pribadi yang mengeluarkan zakat adalah:
1. Dapat mensucikan jiwa dari sifat kikir.
2. Mendidik berinfak dan suka memberi.
3. Manifestasi syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
4. Mengobati hati dan cinta dunia.
5. Mengembangkan kekayaan batin.
6. Menarik rasa simpati dan cinta pada sesama.
Sedangkan dampak bagi si penerima zakat adalah:
1. Membebaskan atau meringankan si penerima dari kebutuhan – kebutuhannya.
2. Menghilangkan sifat dengki dan benci kepada pemilik harta.
Orang yang berhak menerima Zakat disebut mustahiq, berjumlah delapan asnaf
atau golongan, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT
‫َ َّل َ ةِ قُخلُخ ُخ‬ ‫ۡذ‬ َ َ ‫ۡذ‬ َ ‫ۡذ‬ ‫ۡذ ُخ َ ٓا‬ ‫لل َد َ َٰ ُخ‬ َّ ‫۞إ َّن َها‬
‫يب ُخى ۡذم َو ِِف‬ ‫ل ِل َراءِ َو ل َه َٰ ِ ِ َو ل َٰ ِهل ِ َ َعل ۡذي َىا َو ل ُخه‬ ِ
ٌ ِ ‫ٱ َعل‬ ‫َّٱِ َو َّ ُخ‬ ٗ َ َ َّ ‫َّ َ ۡذ‬ َ َ َ َ ‫ۡذ‬ َ
‫يم‬ ‫يل ف ِري ة ن َِو‬ ِ ِ ‫يل ٱِ و ب ِو للب‬ ِ ِ ‫و ِِف سب‬ ‫اا َو ل َٰ ِر ِن‬ ِ ‫لرق‬ ِ
ٞ ‫َح‬
٦٠ ‫ِيم‬
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana” (Q.S. At-Tawbah: 60)
Berdasarkan firman Allah di atas ada delapan golongan yang berhak
menerima zakat adalah:
1. Fakir adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan
tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2. Miskin adalah orang yang mempunyai pekerjaan tetapi hasil yang diperoleh tidak
dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
3. Amil (panitia zakat) adalah orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan
membagikan zakat.
4. Muallaf adalah orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
5. Riqab (hamba sahaya) adalah hamba sahaya yang dijanjikan oleh tuannya untuk
dimerdekakan dengan tebusan atau bayaran.
6. Gharim (orang berhutang) adalah orang yang berhutang karena untuk
kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya.
7. Sabilillah (pada jalan Allah) adalah orang yang berjuang atau usaha menegakkan
agama Allah. Misalnya: mendirikan masjid,madrasah/sekolah, penyebar agama
Islam.
8. Ibnu Sabil (Musafir) adalah orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan
maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya karena kehabisan bekal (
Syarafuddin. dkk. 2012).
Berikut adalah zakat yang harus dibayar dalam zakat fitrah adalah makanan
pokok sebanyak satu sha‟ atau diperkirakan setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter untuk
setiap jiwa. Syekh Yusuf Qardawi menjelaskan bahwa satu sha‟ dapat digantikan
dengan uang yang setara dengan harga makanan pokok tersebut.

B. Pengertian Zakat Maal


Zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh individu atau lembaga
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara hukum
(syara).
Zakat maal terdiri dari:
1. Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya: adalah zakat yang dikenakan
atas emas, perak, dan logam lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.
2. Zakat atau uang dan surat berharga lainnya: adalah zakat yang dikenakan atas
uang, harta yang disertakan dengan uang, dan surat berharga lainnya yang telah
mencapai nisab dan haul.
3. Zakat perniagaan: adalah zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang
telah mencapai nisab dan haul.
4. Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan: adalah zakat yang dikenakan
atas hasil pertanian, perkebunan, dan hasil hutan pada saat panen.
5. Zakat peternakan dan perikanan: adalah zakat yang dikenakan atas binatang
ternak dan hasil perikanan yang telah mencapai nisab dan haul.
6. Zakat pertambangan: adalah zakat yang dikenakan atas hasil usaha
pertambangan yang telah mencapai nisab dan haul.
7. Zakat perindustrian: adalah zakat atas usaha yang bergerakdalam bidang
produksi barang dan jasa.
8. Zakat pendapatan dan jasa: adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
yang diperoleh dari hasil profesi pada saat menerima pembayaran, zakat ini
dikenal juga sebagai zakat profesi atau zakat penghasilan
9. Zakat rikaz: adalah zakat yang dikenakan atas harta temuan, dimana kadar
zakatnya adalah 20%.
Adapun syarat suatu harta dapat dikenakan hukum zakat maal apabila memenuhi
kriteia sebagai berikut:
1. Harta berkepemilikan penuh
2. Harta halal secara syariat
3. Harta yang bersifat berkembang atau produktif
4. Mencukupi kegunaan (nisab)
5. Tidak ada hubungan dengan hukum utang, dan memiliki selama satu tahun (haul)
atau dapat dizakatkan ketika masa panen
Berikut adalah besaran zakat maal yang harus dibayarkan yaitu 2,5% dari total
keseluruhan harta yang disumpan selama satu tahun. (2,5%×jumlah harta dalam satu
tahun (haul).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Zakat fitrah hukumnya wajib atas setiap muslim baik laki-laki maupun
perempuan yang dilakukan pada bulan ramadhan hingga shalat „idul fitri.
Sementara zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang
secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan
agama.

Anda mungkin juga menyukai