Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

ZAKAT FITRAH DAN SEDEKAH

Dalam Mata kuliah Materi pembelajaran Fiqh SMP/MTS


Dosen Pengampu:Reza Agusta,M.Pd.I

Disusun Oleh:

Nama:Asmara Hayati

Npm:2011010026

Kelas:C/Semester 3

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN
2021
SOAL:

1. Jelaskan secara lengkap mengenai pengertian zakat fitrah dan


sedekah,sertakan dalil dan hadist (min 3) yang berkaitan dengan zakat fitrah
dan sedekah?
2. Jelaskan macam-macam syarat sah dan yang zakat fitrah,tatacara
penyelenggaraan zakat fitrah serta manfaat dan keutamaan zakat fitrah dan
sedekah menurut pandangan para ulama?

JAWABAN:

1. Pengertian zakat fitrah dan sedeqah


A. Secara bahasa, zakat berasal dari kata "‫ – زكى الزكاة " – يزكى‬yang berarti
suci, tumbuh, berkah, dan terpuji.Dalam buku Pedoman Zakat, zakat
menurut bahasa berarti nam ̅‟ (kesuburan), thah ̅rah (kesucian), barakah
(keberkahan), dan juga tazkiyahtathh ̅r (mensucikan).Dalam Kamus Al-
Kautsar zakat berarti tumbuh bertambah, berkembang.Jadi zakat menurut
bahasa dapat diartikan bahwa harta yang telah dikeluarkan zakatnya akan
menjadi suci, tumbuh, berkah, terpuji, subur, bertambah dan berkembang.
Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan
Allah untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya
dengan persyaratan tertentu.Dalam kitab Kifayah alAkhyar, zakat adalah
nama dari sejumlah harta tertentu yang diberikan kepada golongan
tertentu dengan syarat tertentu.Dalam kitab Fath alQarib, zakat adalah
nama bagi suatu harta tertentu menurut cara-cara yang tertentu kemudian
diberikan kepada sekelompok orang yang tertentu pula. Dalam kitab Fath
al-Mu‟in, zakat adalah nama sesuatu yang dikeluarkan (diambil) dari
harta atau badan dengan ketentuan tertentu.
Berbagai definisi tentang zakat diatas dapat disimpulkan bahwa zakat
adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang Islam
untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai
dengan ketentuan syara‟.
Pengertian zakat fitrah menurut bahasa berasal dari fi‟il madhi yakni
fatara yang berarti menjadikan, membuat, mengadakan, dan bisa berarti
berbuka dan makan pagi.Dalam Kamus Pengetahun Islam Lengkap,
fitrah berarti membuka atau menguak, bersih dan suci, asal kejadian,
keadaan yang suci dan kembali ke asal, naluri semula manusia yang
mengakui adanya Allah SWT sebagai pencipta alam.Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan
oleh tiap orang Islam setahun sekali pada hari raya Idul Fitri yang berupa
makanan pokok sehari-hari (beras, jagung, dsb).
Menurut istilah, zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan oleh
seorang muslim dari sebagian hartanya kepada orang-orang yang
membutuhkan untuk mensucikan jiwanya serta menambal kekurangan
kekurangan yang terdapat pada puasanya seperti perkataan yang kotor
dan perbuatan yang tidak ada gunanya. Zakat fitrah mempunyai fungsi
antara lain fungsi ibadah, fungsi membersihkan orang yang berpuasa dari
ucapan dan perbuatan yang tidak bermanfaat, dan memberikan
kecukupan kepada orang-orang miskin pada hari raya Idul Fitri.
Beberapa definisi zakat fitrah diatas dapat disimpulkan bahwa zakat
fitrah adalah zakat pribadi yang diwajibkan atas diri setiap Muslim yang
memiliki syarat-syarat tertentu yang ditunaikan pada bulan Ramadhan
sampai menjelang shalat Idul Fitri yang berfungsi untuk membersihkan
diri dari perbuatan yang tidak bermanfaat selama bulan puasa.
B. Pengertian Sedekah
Sedekah atau shadaqah adalah mengamalkan atau menginfakan harta
di jalan Allah. Namun, kegiatan ini bukan hanya semata-mata
menginfakan harta di jalan Allah atau menyisihkan sebagian uang pada
fakir miskin, tetapi sedekah juga mencakup segala macam dzikir (tasbih,
tahmid, dan tahlil) dan segala macam perbuatan baik lainnya.
Adapun pengertian sedekah menurut KBBI pemberian sesuatu kepada
fakir miskin atau yang berhak menerimanya, diluar kewajiban zakat dan
zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi. Pengertian secara umum
sedekah adalah mengamalkan harta di jalan Allah dengan ikhlas tanpa
mengharapkan imbalan, dan semata-mata mengharapkan ridha-Nya
sebagai kebenaran iman seseorang. Istilah lain sedekah adalah derma dan
donasi.
Sebagimana dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 245 yang
artinya:
"Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya dijalan Allah), maka Allah akan
melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang
banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-
Nya lah kamu dikembalikan."
Ayat tersebut menggambarkan bahwa sedekah memiliki makna
mendermakan atau menyisihkan uang di jalan Allah swt. Memberi
sedekah kepada fakir miskin, kerabat, atau orang lain yang dilakukan
hanya untuk mengaharap ridha Allah maka akan mendapatkan pahala
yang berlipat ganda, baik di dunia maupun di akhirat.
C. Dalil Al-qur’an dan hadist tentang zakat fitrah dan sedekah
a. Dalil al-quran zakat fitrah
‫ُخ ْذ ِم ْن َأْم َٰو ِلِهْم َص َد َقًة ُتَطِّهُر ُهْم َو ُتَز ِّك يِهم ِبَها َو َص ِّل َع َلْيِهْم ۖ ِإَّن َص َلٰو َتَك َس َكٌن َّلُهْم ۗ َو ٱُهَّلل َس ِم يٌع‬
‫َع ِليٌم‬
Artinya:"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui."
‫َو َأِقيُم وا الَّص اَل َة َو آُتوا الَّز َكاَة َو اْر َك ُعوا َم َع الَّراِكِع يَن‬
Artinya:”Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama
dengan orang-orang yang ruku.” (QS. Al-Baqarah: 43)
‫َو اْك ُتْب َلَنا ِفْي ٰه ِذِه الُّد ْنَيا َحَس َنًة َّو ِفى اٰاْل ِخ َر ِة ِاَّن ا ُه ْد َنٓا ِاَلْي َۗك َق اَل َع َذ اِبْٓي ُاِص ْيُب ِب ٖه َم ْن َاَش ۤاُۚء‬
‫َو َر ْح َم ِتْي َو ِسَع ْت ُك َّل َش ْي ٍۗء َفَس َاْك ُتُبَها ِلَّلِذ ْيَن َيَّتُقْو َن َو ُيْؤ ُتْو َن الَّز ٰك وَة َو اَّلِذ ْيَن ُهْم ِبٰا ٰي ِتَنا ُيْؤ ِم ُنْو َۚن‬
Artinya:”Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di
akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah)
berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku
kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang
menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
Kami”.(Q.S.Al-‘araf :156)
b. Hadist tentang zakat fitrah
‫ َو ُطْع َم ًة‬،‫َفَر َض َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َز َكاَة اْلِفْطِر ُطْهَر ًة ِللَّصاِئِم ِم َن الَّلْغ ِو َو الَّر َفِث‬
‫ َو َم ْن َأَّد اَه ا َبْع َد الَّص اَل ِة َفِهَي َص َد َقٌة ِم َن‬،‫ َفَم ْن َأَّد اَها َقْبَل الَّص اَل ِة َفِهَي َز َك اٌة َم ْقُبوَل ٌة‬، ‫ِلْلَم َس اِكيِن‬
‫الَّص َد َقاِت‬
Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW mewajibkan zakat
fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan sia-
sia dan perkataan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang
miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat (Idul
Fitri), berarti ini merupakan zakat yang diterima, dan barang siapa
yang menunaikannya setelah shalat (idul fitri) berati hal itu
merupakan sedekah biasa”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Daru
Quthni)

‫َع ِن اْبِن ُع َم َر َر ِض ي ُهللا َع ْنُهَم ا َقاَل َفَر َض َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َز َكاَة اْلِفْطِر َص اًعا‬
‫ِم ْن َتْم ٍر َأْو َص اًعا ِم ْن َش ِع يٍر َع َلى اْلَع ْبِد َو اْلُحِّر َو الَّذ َك ِر َو ْاُألْنَثى َو الَّص ِغ يِر َو اْلَك ِبيِر ِم َن اْلُم ْس ِلِم يَن‬
‫َو َأَم َر ِبَها َأْن ُتَؤ َّد ى َقْبَل ُخ ُروِج الَّناِس ِإَلى الَّص َالِة[رواه البخاري‬
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah saw telah
mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas
budak, orang merdeka, laki-laki, wanita, baik kecil maupun besar,
dari golongan Islam dan beliau menyuruh membagikannya sebelum
orang pergi shalat Id. (HR al Bukhari)
‫َع ْن َأِبْي ُخ ْد ِر ي َيُقْو ُل ُكَّناُنْخ ِر ُج َزَكاَة اْلِفْطِرَص اًعاِم ْن َ طَع اٍم َأْو َص اًعاِم ْن َتْم ٍر َأْو َص اًعاِم ْن َأْقٍط‬
‫َأْو َص اًعاِم ْن َز َبْيٍب‬
Diriwyatkan dari Abu Sa’id al-Khudri ra ia berkata: Adalah kami
mengeluarkan zakat fitri satu sha’ dari makanan pokok atau satu sha’
dari gandum atau satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari keu atau
satu sha’ dari kismis (HR Bukhar dan Muslim)
c. Dalil al-qur’an tentang sedekah
ۗ‫َّم َثُل ٱَّلِذ يَن ُينِفُقوَن َأْم َٰو َلُهْم ِفى َس ِبيِل ٱِهَّلل َك َم َثِل َح َّبٍة َأۢن َبَتْت َس ْبَع َس َناِبَل ِفى ُك ِّل ُس ۢن ُبَلٍة ِّم ۟ا َئُة َح َّبٍة‬
‫َو ٱٱُهَّلل ُيَٰض ِع ُف ِلَم ن َيَش ٓاُء ۗ َو ٱُهَّلل َٰو ِس ٌع َع ِليم‬
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui”(Q.S.Al-baqarah 261)
‫َء اِم ُنو۟ا ِبٱِهَّلل َو َر ُسوِلِهۦ َو َأنِفُقو۟ا ِمَّم ا َجَع َلُك م ُّم ْسَتْخ َلِفيَن ِفيِهۖ َفٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ِم نُك ْم َو َأنَفُقو۟ا َلُهْم َأْج ٌر‬
‫َك ِبيٌر‬
Artinya: “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan
nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan
kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara
kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala
yang besar”.(Q.S.Al-hadid:7)
‫َلۡن َتَناُلوا اۡل ِبَّر َح ّٰت ى ُتۡن ِفُقۡو ا ِمَّم ا ُتِح ُّبۡو َن ؕ َو َم ا ُتۡن ِفُقۡو ا ِم ۡن َش ۡى ٍء َفِاَّن َهّٰللا ِبٖه َع ِلۡي ٌم‬
Artinya: Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu
menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apapun yang
kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.
(QS. Ali 'Imran: 92)
d. Hadist tentang sedekah
‫َح َّد َثَنا َأُبو ُهَر ْيَر َة َر ِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل َج اَء َر ُجٌل ِإَلى الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل‬
‫َيا َر ُسوَل ِهَّللا َأُّي الَّص َد َقِة َأْع َظُم َأْج ًرا َقاَل َأْن َتَص َّد َق َو َأْنَت َص ِح يٌح َش ِح يٌح َتْخ َش ى اْلَفْقَر‬
‫َو َتْأُم ُل اْلِغ َنى َو اَل ُتْم ِهُل َح َّتى ِإَذ ا َبَلَغ ْت اْلُح ْلُقوَم ُقْلَت ِلُفاَل ٍن َك َذ ا َو ِلُفاَل ٍن َك َذ ا َو َقْد َك اَن‬
‫ِلُفاَل ٍن‬
Telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu anhu
berkata,: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi
Shallallahualaihiwasallam dan berkata,: "Wahai Rasulullah,
shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?". Beliau menjawab:
"Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir,
takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka
janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu
berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya
ini) dan si fulan begini. Padahal harta itu milik si fulan". (HR.
Bukhari) [No. 1419 FathulBariShahih}.
‫َح َّد َثَنا َم ْع َبُد ْبُن َخاِلٍد َقاَل َسِم ْع ُت َح اِر َثَة ْبَن َو ْهٍب َقاَل َسِم ْع ُت الَّنِبَّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه‬
‫َو َس َّلَم َيُقوُل َتَص َّد ُقوا َفِإَّنُه َيْأِتي َع َلْيُك ْم َز َم اٌن َيْمِش ي الَّرُجُل ِبَص َد َقِتِه َفاَل َيِج ُد َم ْن َيْقَبُلَها‬
‫َيُقوُل الَّرُجُل َلْو ِج ْئَت ِبَها ِباَأْلْم ِس َلَقِبْلُتَها َفَأَّم ا اْلَيْو َم َفاَل َح اَج َة ِلي ِبَها‬
Telah menceritakan kepada kami Mabad bin Khalid berkata; Aku
mendengar Haritsah bin Wahab berkata; Aku mendengar Nabi
Shallallahualaihiwasallam bersabda: "Bershadaqalah, karena nanti
akan datang kepada kalian suatu zaman yang ketika itu seseorang
berkeliling dengan membawa shadaqahnya namun dia tidak
mendapatkan seorangpun yang menerimanya. Lalu seseorang
berkata,: "Seandainya kamu datang membawanya kemarin pasti aku
akan terima. Adapun hari ini aku tidak membutuhkannya lagi". (HR.
Bukhari)[No.1411FathulBari]Shahih.
‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َم ا ِم ْن َيْو ٍم ُيْص ِبُح‬
‫اْلِعَباُد ِفيِه ِإاَّل َم َلَك اِن َيْنِز اَل ِن َفَيُقوُل َأَح ُدُهَم ا الَّلُهَّم َأْع ِط ُم ْنِفًقا َخ َلًفا َو َيُقوُل اآْل َخ ُر الَّلُهَّم‬
‫َأْع ِط ُمْمِس ًك ا َتَلف‬
Dari Abu Hurairah radliallahu anhu bahwa Nabi
Shallallahualaihiwasallam bersabda: "Tidak ada suatu hari pun ketika
seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua
malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; "Ya Allah berikanlah
pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang
satunya lagi berkata; "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan)
kepada orang yang menahan hartanya (bakhil) ". (HR. Bukhari) [No.
1442FathulBari]Shahih.
2. Syarat sah zakat fitrah dan sedekah, tatacara penyelenggaraan zakat fitrah
serta manfaat dan keutamaan zakat fitrah dan sedekah menurut pandangan
para ulama?
a. Syarat sah zakat fitrah
 Beragama Islam dan merdeka
 Menemui dua waktu yaitu di antara bulan Ramadan dan Syawal
walaupun hanya sesaat
 Mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari
untuk dirinya dan orang-orang di bawah tanggungan pada hari raya
dan malamnya
b. Syarat sedekah
 sedekah berasal dari harta yang halal dan baik
 pemberi harus iklas memberi sedeka
 tidak mengungkit harta yg diberi
 lebih baik dilakukan secara sembunyi-sembunyi
c. Tata Cara Penyelenggaraan Zakat Fitrah
 Perhatikan Makanan Sehari-hari
 Orang yang Perlu Membayarkan Zakat
 Temukan Amil yang Tepercaya
 Niat Membayar Zakat
 Menyerahkan Zakat Kepada Amil
 Berdoa Usai Membayar Zakat
 Ikhlas dan Tidak Pernah Mengungkit
d. Manfaat Zakat Fitrah
 Diampuni Segala Dosa
 Mendapatkan Petunjuk
 Harta Menjadi Lebih Berkah
e. Keutamaan Zakat Fitrah
 Diampuni Dosa-Dosanya
 Sebagai Jembatan Masuk Surga
 Menghapuskan Kesalahan
 Harta Lebih Berkah
 Mendapatkan Petunjuk
 Memperoleh Pahala Terbaik
f. Keutamaan Sedekah
-Ganjaran Harta Maupun Pahala yang Berlipat Ganda
-Sedekah Dapat Memanjangkan Usia dan Mencegah Kematian Buruk
-Sedekah Sebagai Penghapus Dosa,Seperti Air Memandakan Api
-Sedekah Dapat Menjauhkan Diri dari Api Neraka
-Mendapatkan Naungan di Hari Kiamat Karena Sedekah
Keutamaan sedekah[sunting | sunting sumber]
1. Sedekah dapat menghapus dosa.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ‫والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار‬
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan
Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)
Diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang
dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti
korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil harta anak yatim, dan sebelum
melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk bersedekah setelahnya agar ‘impas’ tidak ada
dosa. Yang demikian ini tidak dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari azab Allah,
yang merupakan dosa besar. Allah Ta’ala berfirman:
‫َأَفَأِم ُنوا َم ْك َر ِهَّللا َفاَل َي ْأَمُن َم ْك َر ِهَّللا ِإاَّل اْل َقْو ُم اْل َخ اِس ُروَن‬
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dari azab Allah
kecuali orang-orang yang merugi".
2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan pada hari akhir.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat
naungan di suatu hari, yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah
satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah:
‫ حتى ال تعلم شماله ما تنفق يمينه‬،‫رجل تصدق بصدقة فأخفاها‬
“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-
sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR.
Bukhari no. 1421)
3. Sedekah memberi keberkahan pada harta.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
‫ما نقصت صدقة من مال وما زاد هللا عبدا بعفو إال عزا‬
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah
tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)
Apa yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim An Nawawi
menjelaskan: “Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini mencakup 2 hal: Pertama,
yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Maka pengurangan harta menjadi ‘impas’
tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indra dan kebiasaan. Kedua, jika secara
dzatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut ‘impas’ tertutupi pahala yang
didapat, dan pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.”
4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.
Allah Ta’ala berfirman:
‫ِإَّن اْلُمَّص ِّد ِقيَن َو اْلُمَّص ِّدَقاِت َو َأْق َر ُضوا َهَّللا َقْر ضًا َح َس نًا ُيَض اَع ُف َلُهْم َو َلُهْم َأْج ٌر َك ِر يٌم‬
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan
bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid: 18)
5. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah.
‫ ومن كان من أهل الجهاد‬،‫ فمن كان من أهل الصالة ُدعي من باب الصالة‬:‫ هذا خير‬،‫ نودي في الجنة يا عبد هللا‬،‫من أنفق زوجين في سبيل هللا‬
‫ ومن كان من أهل الصدقة ُدعي من باب الصدقة‬،‫ُدعي من باب الجهاد‬
“Orang (yang) memberikan dan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil
oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia
berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan Sholat, ia akan dipanggil dari pintu Sholat,
yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari
golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666,
Muslim No. 1027)
6. Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
‫والصدقة برهان‬
“Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim No.223)
An Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan
demikian karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”
7. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
‫إن الصدقة لتطفىء عن أهلها حر القبور‬
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani
dalam Shahih At Targhib, 873)
8. Sedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
‫ فشوبوا بيعكم بالصدقة‬. ‫يا معشر التجار ! إن الشيطان واإلثم يحضران البيع‬
“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka
hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi No. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)
9. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang
dermawan dengan orang yang pelit:
، ‫ أو وفرت على جلده‬، ‫ فال ينفق إال سبغت‬:‫ فأما المنفق‬، ‫ من ثديهما إلى تراقيهما‬، ‫ عليهما جبتان من حديد‬، ‫ كمثل رجلين‬، ‫مثل البخيل والمنفق‬
‫ فهو يوسعها وال تتسع‬، ‫ فال يريد أن ينفق شيئا إال لزقت كل حلقة مكانها‬:‫ وأما البخيل‬. ‫ وتعفو أثره‬، ‫حتى تخفي بنانه‬
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki
baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah,
dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung
jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang
yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia
berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Dan hal ini tentu pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang lapang
setelah kita memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan.
Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang mengabarkan tentang manfaat sedekah dan keutamaan
orang yang bersedekah. Tidakkah hati kita terpanggil?
10. Pahala sedekah terus berkembang.
Pahala sedekah walaupun hanya sedikit itu akan terus berkembang pahalanya hingga menjadi
besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ حتى إَّن الُّلْق َم َة َلَت ِص يُر ِم ْث َل ُأُحٍد‬، ‫ كما ُيَر ِّبي أحُدكم ُمْه َر ه‬، ‫ فُيَر ِّبيها َأِلَح ِدكم‬، ‫ ويأخُذ ها بيميِنه‬، ‫إَّن َهللا يقبُل الصدقَة‬
“Sesungguhnya Allah menerima amalan sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya.
Lalu Allah mengembangkan pahalanya untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana kalian
mengembangkan seekor anak kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang
hingga sebesar gunung Uhud ” (HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”)
11. Sedekah menjauhkan diri dari api neraka.
Sesungguhnya sedekah itu walaupun sedikit, memiliki andil untuk menjauhkan kita dari api neraka.
Semakin banyak sedekah, semakin jauh kita darinya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda
‫ فمن لم يِجْد فبكلمٍة طِّيبٍة‬، ‫اَّت قوا الَّن اَر ولو بشِّق تمرٍة‬
“ jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka
bisa dengan kalimah thayyibah" (HR. Al Bukhari 6539, Muslim 1016)
12. Boleh iri kepada orang yang dermawan.
Iri atau hasad adalah akhlak yang tercela, tetapi iri kepada orang yang suka bersedekah, ingin
menyaingi kedermawanan dia, ini adalah akhlak yang terpuji. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda
‫ ورجٌل آتاه ُهللا الحكمَة ؛ فهو َيقضي بها وُيعلُمها‬، ‫ رجٌل آتاه ُهللا مااًل ؛ فسَّلَط على َه َلَك ِته في الحِّق‬:‫ال حسَد إال في اثنتين‬
“ tidak boleh hasad kecuali pada dua orang: seseorang yang diberikan harta oleh Allah, kemudian ia
belanjakan di jalan yang haq, dan seseorang yang diberikan oleh Allah ilmu dan ia
mengamalkannya dan mengajarkannya ” (HR. Al Bukhari 73, Muslim 816)
13. Sedekah akan terus mengalirkan Pahala.
Rosulullah bersabda : " Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga
perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim
no. 1631)
Macam-macam sedekah 1. Tasbih, Tahlil dan Tahmid. 2. Amar ma'ruf nahi munkar 3. Bekerja dan
memberi nafkah pada sanak keluarganya 4. Membantu urusan orang lain 5. Mendamaikan dua
pihak yang berselisih 6. Menjenguk orang sakit 7. Berwajah manis atau memberikan senyuman 8.
Berlomba-lomba dalam amalan baik sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai